Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
Air conditioner ialah istilah umum untuk perlengkapan yang memelihara udara di
dalam ruangan agar temperatur dan kelembabannya menyenangkan. Apabila di dalam
ruangan temperaturnya tinggi, maka panas yang diambil agar temperatur turun di sebut
pendinginan.
Sebaliknya, ketika temperatur ruangan rendah, panas yang diberikan agar temperatur
naik (disebut pemanasan). Sebagai tambahan, kelembabannya ditambah atau dikurangi agar
terasa nyaman.
Dengan demikian, perlengkapan yang diperlukan untuk suatu air conditioner terdiri
atas cooler, heater, moisture controller dan ventilator. Air conditioner untuk mobil pada
umumnya terdiri dari heater atau cooler dengan pembersih embun (moisture remover) dan
pengatur aliran udara.
Komponen-komponen system AC mobil terdiri atas kondensor, kompresor,
receiver/dryer, expansion valve, evaporator dan blower.
Berdasarkan uraian di atas dalam makalah ini penuis akan membahas komponen dari system
AC, yaitu kompresor. Yang di bahas mengenai makalah ini adalah fungsi kompresor, jenisjenis kompresor, gangguan dan cara memperbaiki kompresor.

Gambar 1. Rangkaian system AC otomotif

BAB II
PEMBAHASAN
A. Kompresor
Kompresor digerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Fungsi dari kompresor adalah
menekan zat pendingin (refregerant) dari bentuk gas tekanan rendah menjadi gas tekanan
tinggi.

Gambar 2. Kompresor

B. Jenis-jenis Kompresor
Jenis kompresor ini dapat dipilahkan seperti dibawah ini :
1)

2)

Tipe reciprocating yaitu :


Tipe Crank
Tipe Swash Plate
Tipe rotary
Tipe Through Vane

1) Tipe Crank (Torak) :


Di dalam tipe reciprocating, putaran crank shaft di ubah menjadi gerakan piston
bolak-balik. Pada tipe ini sisi piston yang berfungsi hanya satu sisi saja, yaitu bagian atas.
Oleh sebab itu pada kepala silinder (valve plate) terdapat dua katup yaitu katup isap
(suction) dan katup penyalur (Discharge). Lihat gambar mekanis kompresi.

Gambar 3. Kompresor tipe crank

Gambar 4. Kompresor tipe crank


Pada langkah turun, refrigerant masuk kedalam ruang silinder dari evaporator,
dan pada langkah naik refrigerant keluar dari ruang silinder menuju ke condenser
dengan tekanan meningkat dari 2,1 kg/cm2 menjadi 15 kg/cm2 yang mengubah
temperatur dari 0oC menjadi 70oC.
Kerugian kompresor model crank :
Momen putar yang dibutuhkan tidak merata, maka kejutan/getaran lebih besar
Bentuk dan konstruksi lebih besar dan memakan tempat
Keuntungan :
Dapat dipakai untuk segala macam jenis AC
Konstruksi lebih tahan lama
3

Kompresor tipe crank (torak) : terdiri dari beberapa bentuk gerak torak :
a. Tegak lurus
b. Memanjang
c. Aksial
d. Radial
e. Menyudut (model v)
Untuk menghisap dan menekan zat pendingin dilakukan oleh gerakan torak di dalam
silinder kompresor.
a. Kompresor torak gerak tegak lurus

1.

Katub hisap

2.

Katub tekan

3.

Saluran hisap / tekan

4.

Dudukan katub

5.

Torak

6.

Silinder

7.

Batang penggerak

8.

Poros engkol

Gambar 5. Kompresor torak gerak tegak lurus

Cara kerja
Langkah hisap

Langkah tekan

Gambar 6. Cara kerja kompresor torak gerak tegak lurus


Katub hisap terbuka, akibat hisapan dari

torak
Zat pendingin masuk ke dalam silinder

Katup tekan terbuka, akibat


tekanan torak terhadap zat pendingin

Katup hisap tertutup

Katup tekan tertutup


Konstruksi katup katup dan dudukannya :

Gambar 7. Konstruksi katup-katup dan dudukannya kompresor torak gerak tegak lurus
Pada waktu hisap katup hisap melengkung ke bawah akibat hisapan torak, saluran hisap
terbuka, sebaliknya pada langkah tekan, katup tekan akan melangkung ke atas.

b. Kompresor Torak Gerak Memanjang

1. Torak
2. Roda gigi gerak putar
3. Piring dudukan goyang
4. Bantalan piring
5. Roda gigi gerak putar & goyang
6. Poros kompresor
Gambar 9. Kompresor torak gerak memanjang
Kompresor model ini akan terlihat diameternya lebih kecil dan badan tidak terlalu
panjang.

c. Kompresor Torak Gerak Aksial (Berlawanan)

1. Silinder
2. Torak
3. Bola baja
4. Poros
5. Bantalan
6. Piring goyang
Gambar 10. Kompresor torak gerak aksial (berlawanan)
Dengan mekanisme piring goyang, gerakan torak dapat diatur berlawanan.
Kompresor ini badannya panjang dari kompresor gerak torak memanjang, oleh karena itu
cocok dipasang pada ruangan mesin yang kecil/sempit, tapi cukup besar untuk arang yang
memanjang.

d. Kompresor Torak Gerak Radial


.

Gambar 11. Kompresor torak gerak radial


Agar gerakan torak pada silinder dapat menuju ke
arah diameter luar kompresor, maka dipasang
sebuah eksentrik pada poros kompresor.
Kompresor jenis ini akan lebih baik dipasang pada
ruang mesin yang sempit tapi cukup luas pada arah
diameter kompresor.

e. Kompresor Gerak Torak Menyudut


Kompresor ini hampir sama dengan kompresor gerak torak tegak lurus hanya gerakan
torak dan batang penggeraknya dibuat menyudut (V)
2) Tipe Swash Plate
Terdiri dari sejumlah piston dengan interval 72 o untuk kompresor 10 silinder dan
interval 120o untuk kompresor 6 silinder. Kedua sisi ujung piston pada tipe ini berfungsi,
yaitu apabila salah satu sisi melakukan langkah kompresi maka sisi lainnya melakukan
langkah isap ( lihat bagan gambar mekanis kompresi )

Gambar 12. Kompresor tipe swash plate

Gambar 13. Cara kerja kompresor tipe swash plate

Prinsip kerja: Piston akan ber-gerak ke kanan dan kiri sesuai dengan putaran
piringan pengatur yang dikombinasikan dengan tangkai untuk menekan zat pendingin
(refre-gerant). Saat piston bergerak ke dalam katup penghisap terbuka membuat tekanan
berbeda dan menghisap zat pendingin (refre-gerant) ke silinder. Sebaliknya ketika piston
bergerak keluar katup peng-isap menutup untuk menekan zat pendingin (refregerant).
Karena zat pendingin (refregerant) ditekan katup pelepas membuka dan zat pendingin
(refregerant) dikirim keluar. Katup, penghisap dan katup pelepas juga mencegah zat
pendingin (refre-gerant) mengalir balik.
3) Tipe Through Vane
Tipe through vane ini masing-masing vane membentuk komponen integral dengan
lawannya. Ada dua pasang vane yang disusun saling tegak lurus. Dan bila rotor berputar
vane akan bergeser pada arah radial sehingga ujung-ujung vane akan bersinggungan
dengan permukaan dalam silinder. (lihat bagan gambar mekanis kompresi)
Gerakan rotor di dalam stator kompresor akan menghisap dan menekan zat
pendingin (refre-gerant).

Gambar 14. Kompresor tipe through vane


Rotor adalah bagian yang ber-putar di dalam stator. Rotor terdiri dari dua baling
baling. Langkah hisap terjadi saat pintu masuk mulai terbuka dan berakhir setelah
pintu masuk tertutup, pada waktu pintu masuk sudah tertutup dimulai langkah tekan,
sampai katup pengeluaran mem-buka, sedangkan pada pintu masuk secara bersamaan
sudah terjadi langkah hisap demikian seterusnya.

Gambar 15. Prinsip kerja kompresor tipe through vane


Keuntungan kompresor tipe through vane
Karena setiap putaran meng-hasilkan langkah langkah hisap dan tekan secara
ber-samaan, maka momen putar lebih merata akibatnya getaran/ kejutan lebih
kecil.
Ukuran dimensinya dapat dibuat lebih kecil & menghemat tempat.
Kerugian :
Sampai saat ini hanya dipakai untuk sistem AC yang kecil saja sebab pada volume
yang besar, rumah dan rotornya harus besar pula dan kipas pada rotor tidak cukup
kuat menahan gesekan.
Ada 3 kerja yang dilakukan oleh kompresor yaitu :

Fungsi penghisap : proses ini membuat cairan refrigerant dari evaporator


dikondensasi dalam temperatur yang rendah ketika tekanan refrigerant dinaikkan.

Fungsi penekanan : proses ini membuat gas refrigerant dapat ditekan sehingga
membuat temperatur dan tekanannya tinggi lalu disalurkan ke kondensor, dan
dikabutkan pada temperatur yang tinggi.

Fungsi pemompaan: proses ini dapat dioperasikan secara kontinyu dengan


mensirkulasikan refrigerant berdasarkan hisapan dan kompresi.

10

Gambar 16. Cara kerja kompresor tipe through vane


Gambar 1 :
Adalah langkah awal isap dimana refrigerant masuk melalui lubang isap.
Gambar 2 :
Akhir langkah isap dimana lubang pengisapan telah tertutup.
Gambar 3 :
Awal langkah kompresi dimana refrigerant mulai dikompresi kan untuk menaikkan tekanan.
Gambar 4 :
Langkah kompresi penuh.
Gambar 5 :
Langkah penyaluran / pengosongan refrigerant dari silinder ke saluran keluar menuju ke
condenser melalui katup tekan (discharge valve)
Gambar 6 :
Penyaluran refrigerant selesai, ruang vane akan memulai dengan awal langkah isap lagi.
Pada aktualnya through vane yang membentuk empat ruang, bekerja secara bergantian,
sehingga proses diatas akan berjalan terus menerus secara berkesinambungan.

11

C. Oli kompressor
Oli kompressor diperlukan untuk melumasi bantalan-bantalan kompressor dan permukaan
yang bergesekan.
Alasannya sama seperti mesin yang memerlukan pelumasan. Oli kompressor bersikulasi
melalui siklus pendinginan, maka harus menggunakan oli khusus yang disarankan.
Oli yang di sarankan :

Kompressor tipe Crank Shaft


.................DENSOOIL 6 atau SUNISO No. 5GS

Kompressor tipe Swash Plate


.................DENSOOIL 6 atau SUNISO No.5GS

Kompressor tipe Through Vane


.................DENSOOIL 7

1) Jumlah Oil Kompressor


Apabila cooler sedang bekerja, sebagian oli keluar bersama-sama dengan
refrigrant dan bersikulasi di dalam siklus pendingin.
Bila jumlah oli yang keluar dari kompressor ke dalam siklus pendingin sangat sedikit,
tidak akan merugikan bahkan memperbaiki pelumasan katup. Sebaliknya bila oli yang
bersikulasi jumlahnya cukup banyak akan berakibat sebagai berikut :
a) Bila oli yang bersikulasi bersama refrigrant cukup banyak, kebutuhan oli di crankcase
menjadi berkurang, sehingga pelumasan tidak berlangsung dengan sempurna dan
b)

menyebabkan kompressor terbakar.


Jumlah oli yang bersikulasi bersama refrigerant dalam siklus refrigrant selalu tidak
konstan. Sehingga oli berkumpul di dalam evaporator dan ini akan mengakibatkan tibatiba kembali dalam jumlah besar ke kompressor.
Disamping oli yang terkumpul di dalam evaporator ini mengganggu perpindahan
panas di dalam evaporator sehingga kepastian kapasitas pendinginan akan menjadi
berkurang.
Bila di dalam sirkulasi R-12 tidak terdapat oli maka kapasitas mendinginkannya
dianggap 100%. Selanjutnya kapasitas ini makin berkurang sebanding dengan
bertambahnya oli yang bersirkulasi seperti pada kurva di bawah. Karena itu jumlah oli di
dalam kompressor harus tepat.
12

2) Penambahan Oli Setelah Pergantian Part Fungsional


Bila part fungsional rusak saat pendingin sedang bekerja, maka sejumlah oli
kompressor akan tertnggal di dalam sirkulasi refrigrant. Dengan demikian, evaporator
atau kondensor harus di ganti dengan yang baru disebabkan adanya kerusakan, maka
banyaknya oli yang tersisa pada part yang dilepaskan harus diganti.
Bila part fungsional diganti, jumlah oli yang perlu ditambah sebagai berikut :

Bila receiver diganti .................... 20 cc (0,7 fl OZ)


Bila condensor diganti ................40 50 cc (1,4 1,7 fl OZ)
Bila evaporator diganti ............... 40 50 cc (1,4 1,7 fl OZ)
Bila kompressor yang diganti, oli yangharus diisikan ke dalam kompressor baru harus
sama jumlahnya dengan oli yang tersisa di dalam kompressor lama.

D. Gangguan dan Perbaikan Sistem AC


1. Kompresor tidak beroperasi

13

2. Kompresor bekerja ON dan OFF kembali saat AC bekerja

3. Kompresor tidak bekerja setelah AC dimatikan mendadak

4. Kompresor AC berbunyi dan kompresor tidak bekerja saat AC bekerja

14

Troubleshooting Pada Kompressor


Gejala
1. Tekanan

Kondisi
Aliran udara oleh kipas

discharge
terlalu
tinggi

Penyebab
Tali kipas patah atau

Perbaikan
Ganti atau keraskan.

radiator kurang

kendor. Sirip condensor

Bersihkan condensor

Tidak ada gelembung

dan radiator kotor


Refrigerant terlalu

dan radiator
Keluar kan refrigeran

terlihat di kaca

banyak

sampai jumlahnya te

pengintai saat

kondensor disiram air


Beban panas terlalu
besar

2. Tekanan

Ketika condensor

suction

didinginkan tekanan di

terlalu

pipa tekanan tinggi,

tinggi

besar tetapi tekanan di

Temperatur udara luar

terlalu tinggi
Refrigerant terlalu

dihentikan, tekanan
disaluran tekanan tinggi

condensor

banyak

saluran hisap kecil


Begitu compressor

Ganti. Ganti valve at

keluarkan benda yan

Gasket rusak. Katup

tersangkut

tekanan tinggi pecah

dan rendah menjadi

Keluarkan refrigeran

sampai jumlahnya te

Mendinginkan

atau ada benda asing

sama

sangkut di katup
3. Kebocoran

Shaft seal menjadi kotor

dan gas berkurang


Baut basah karena oli

Sambungan gasket

komponen yang iikat

terkena oli

baut
Gas bocor dari

gas

Gas bocor dari

sambungan yang

Bocor dari bagian yang


retak

Gas bocor dari shaft seal

memakai gasket
Gas bocor dari
komponen

4. Tekanan

Sirip kondensor tertutup

Pendinginan condensor

Ganti shaft seal

Kerasakan baut

Ganti gasket

Ganti komponen yan

retak
Bersihkan debu dan
15

discharge
dan suction
tinggi

kotoran dan debu


Ketika air dituangkan
ke kondensor, tidak ada
gelembung terlihat pada
kaca pengintai

kurang

Refrigerant terlalu
banyak

kotoran

Keluarkan refrigeran
sampai jumlahnya
tepat.

16

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kompresor digerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Fungsi dari kompresor adalah
menekan zat pendingin (refregerant) dari bentuk gas tekanan rendah menjadi gas tekanan
tinggi.
Kompresor dibagi atas beberapa tipe, yaitu:
a. Tipe reciprocating yaitu :

Tipe Crank

Tipe Swash Plate


b. Tipe rotary

Tipe Through Vane


Ada 3 kerja yang dilakukan oleh kompresor yaitu :

Fungsi penghisap : proses ini membuat cairan refrigerant dari evaporator dikondensasi
dalam temperatur yang rendah ketika tekanan refrigerant dinaikkan.

Fungsi penekanan : proses ini membuat gas refrigerant dapat ditekan sehingga membuat
temperatur dan tekanannya tinggi lalu disalurkan ke kondensor, dan dikabutkan pada
temperatur yang tinggi.

Fungsi

pemompaan:

proses

ini

dapat

dioperasikan

secara

kontinyu

dengan

mensirkulasikan refrigerant berdasarkan hisapan dan kompresi.


B. Saran
Adapun saran kami berkaitan dengan makalah ini adalah dengan adanya sebagian
kecil pengetahuan tentang gangguan dan perbaikan kompresor system AC otomotif ini kami
sarankan kepada para teman-teman ataupun siapa saja yang telah membaca materi ini untuk
mencari referensi-referensi yang lainnya, mengingat materi yang kami sampaikan masih
banyak kekurangan-kekurangannya. Dengan materi ini pula kita jadikan pegangan kita ketika
kita masuk di bengkel sehingga kita sudah mampu mengenal kerusakan dan memperbaiki
kompresor system AC otomotif itu.

17

Anda mungkin juga menyukai