kaki. Tulang metatarsal dan jari-jari kaki berperan untuk menopang berat badan saat fase
bertolak (push-off phase) ketika seseorang berjalan, berlari, atau melompat.
Sebagian besar gangguan yang terjadi pada tulang metatarsal disebabkan oleh perubahan
mekanik pada cara kaki mendistribusikan dan menopang berat badan. Akibatnya, tulang
metatarsal bisa mendapatkan tekanan yang berlebihan, sehingga menyebabkan terjadinya
peradangan dan rasa nyeri, terutama pada bagian ujung tulang metatarsal yang berhubungan
dengan tulang jari-jari kaki.
Bentuk kaki tertentu. Kaki dengan lengkung yang tinggi memberikan tekanan
yang lebih besar pada tulang metatarsal.
Plantar fascia merupakan struktur mirip jaringan fibrous, yang terentang dari
tulang tumit hingga tulang ibu jari kaki, yang berfungsi sebagai serabut peradam
kejut (shock- absorbing bowstring), menyangga lengkung dalam kaki kita.
penyangga bagian lengkung kaki.
Pada waktu kita berjalan, semua berat badan kita bertumpu pada tumit yang
kemudian tekanan ini akan disebarkan ke plantar fascia. Sehingga plantar fascia
meregang / tertarik saat kaki melangkah. Apabila kaki berada dalam posisi baik
maka tegangan yang ada tidak menyebabkan masalah, tetapi apabila kaki berada
pada posisi yang salah atau adanya tekanan yang berlebih maka plantar fascia akan
tertarik secara berlebihan, maka dapat terjadi beberapa robekan kecil di plantar
fascia.
Struktur kaki yang abnormal. Lengkung telapak kaki yang datar atau terlalu
melengkung atau pola berjalan yang abnormal dapat mengakibatkan distribusi
berat badan kita tidak seimbang diterima oleh kedua kaki, dan menyebabkan stress
tambahan pada plantar fascia.
Kaki datar mempunyai peredam kejut yang kurang,hal ini meningkatkan
peregangan dan tegangan pada plantar fascia, sedangkan lengkung kaki yang tinggi
mempunyai jaringan plantar yang lebih ketat, hal ini juga menyebabkan
penyerapan kejutan yang kurang.
Klikdokter.com
Fraktur
adalah terputusnya kontinuitas tula
ng yang ditandai oleh rasa nyeri,
pembengkakan, deformitas, gangguan fungsi, pemendekan, dan krepitas.
Produksi Panas
Otot secara kontinu menghasilkan panas sebagai hasil oksidasi pada saat istirahat dan
aktif. Energi panas diperlukan untuk memelihara struktur dan derajat elektrokimia pada otot.
Jika otot berkontraksi, maka akan terjadi dua fase produksi panas yaitu :
1. Panas inisial yaitu panas yang dihasilkan pada waktu periode laten dan pada fase
kontraksi
2. "Delayed heat" yaitu panas yang dihasilkan pada fase relaksasi dan setelahnya
Kontraksi otot dapat terjadi dalam keadaan aerob dan anaerob. Jika tidak ada oksigen,
panas yang dihasilkan sedikit dan dihasilkan asam laktat. Jika cukup oksigen akan lebih
banyak dihasilkan panas dan asam laktat sangat rendah atau tidak ada. Sebanyak seperlima
asam laktat akan dioksidasi dan sisanya diubah menjadi glikogen. Selama kontraaksi otot,
panas inisial dihasilkan tergantung pada pemecahan ATP dan kreatin fosfat. Setelah relaksasi
dan dalam keadaan tidak ada oksigen sejumlah kecil "delayed heat" dihasilkan dari hasil
pembentukan asam laktat dari glikogen. Jika ada oksigen cukup "delayed heat" dihasilkan
dari oksidasi asam laktat.