Tugas Jawaban Feby
Tugas Jawaban Feby
2. Superior rectus m.
3. Sclera
4. Choroid
16. Lens
5. Vorticose v.
6. Retina
18. Pupil
19. Iris
7. Dura mater
8. Optic nerve
9. Central retinal v. and a.
10. Optic disc
11. Vitreous body
12. Inferior oblique m.
Cornea (Latin cornum = seperti tanduk) adalah selaput bening mata,bagian selaput
mata yang tembus cahaya, merupakan lapis jaringan yangmenutup bola mata sebelah
depan dan terdiri atas lapisan :
1. Epitel
Tebalnya 50 m, terdiri atas 5 lapis sel epitel tidak bertanduk yangsaling
tumpang tindih; satu lapis sel basal, sel poligonal dan selgepeng. Pada sel basal
sering terlihat mitosis sel, dan sel muda ini ter dorong ke depan menjadi lapis sel
sayap dan semakin maju ke depan menjadi sel gepeng, sel basal berikatan erat
dengan selbasal di sampingnya dan sel poligonal di depannya melalui des mosom
dan macula okluden; ikatan ini menghambat pengaliran air, elektrolit, dan glukosa
yang merupakan barrier. Sel basal menghasilkan membran basal yang melekat erat
kepadanya. Bila terjadi gangguan akan mengakibatkan erosi rekuren. Epitel berasal
dari ektoderm permukaan.
2. Membran Bowman
Terletak di bawah membran basal epitel cornea yang merupakan colagen yang
tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan stroma. Lapis ini
tidak mempunyai daya regenerasi.
3. Stroma
Terdiri atas lamel yang merupakan susunan colagen yang sejajar satu dengan
lainnya, pada permukaan terlihat anyaman yang teratursedang di bagian perifer serat
colagen ini bercabang; terbentuknya kembali serat colagen memakan waktu lama yang
kadang-kadang sampai 15 bulan. Keratocyte merupakan sel stroma cornea yang
merupakan fibroblas terletak di antara serat colagen stroma. Didugakeratocyte
membentuk bahan dasar dan serat colagen dalam perkembangan embrio atau sesudah
trauma.
4. Membran Descement
Merupakan membran aselular dan merupakan batas belakang stromakomea
dihasilkan sel endotel dan merupakan membran basalnya Bersifat sangat elastik dan
berkembang terus seumur hidup, mempunyai tebal 40 m.
5. Endotel
Berasal dari mesotelium, berlapis satu, bentuk heksagonal, besar20-40 m.
Endotel-melekat pads membran descement melalui hemidesmosom dan zonula
okluden.
Kornea dipersarafi oleh banyak saraf sensoirs terutama berasal dari n. ciliaris
longus, n. nasociliar, n.V, n. ciliar longus berjalan supracoroid, masuk ke dalam
stroma cornea, menembus membran Bowman melepaskan selubung schwannya.
Seluruh lapis epitel dipersarafi sampai pada kedua lapis terdepan tanpa ada
akhir saraf. Bulbus Krause untuk sensasi dingin ditemukan di daerah limbus. Daya
regenerasi saraf sesudah dipotong di daerah limbus terjadi dalam waktu 3 bulan.
Trauma atau penyakit yang merusak endotel akan mengakibatkan sistem
pompa endotel terganggu sehingga dekompensasi endotel dan terjadi edema cornea.
Endotel tidak mempunyai daya regenerasi. Cornea merupakan bagian mata yang
tembus cahaya dan menutup bola mata di sebelah depan. Pembiasan sinar terkuat
dilakukan oleh cornea, dimana 40 dioptri dari 50 dioptri pembiasan sinar masuk
cornea dilakukan oleh cornea.
2. Tunica vasculosa pigmentosa
Choroidea
Corpus ciliare ke arah posterior dilanjutkan oleh choroidea, dan ke anterior terletak di
belakang batas perifer iris. Corpus ciliare terdiri atas corona ciliaris, processus ciliaris
dan m. cilliaris. Corona ciliaris adalah bagian posterior corpus ciliare, dan
permukaannya mempunyai alur-alur dangkat yang disebut striae ciliares.
Proccessus ciliaris adalah lipatan yang tersusun secara radial, dan pada permukaan
posteriornya melekat ligamentum suspensorium iridis. M. ciliaris terdiri atas serabut
otot polos meridianal dan sirkular. Serabut meridianal berjalan ke belakang dari area
taut korneosklera menuju ke processus ciliaris. Serabut-serabut sirkular berjumlah
sedikit dan terletak di sebelah dalam serabut meridianal.
Persarafan M.ciliaris dipersarafi oleh serabut parasimpatis dari n.oculomotorius.
setelah bersinaps di ganglion ciliaris, serabut postganglionik berjalan ke depan ke
bola mata di dalam n.ciliaris breves. Fungsi kontraksi m.ciliaris, terutama serabut
meridianal menarik corpus ciliaris ke depan. Hal ini menghilangkan tegangan yang
ada pada ligamentum suspensorium, dan lensa yang elastis menjadi lebih cembung.
Keadaan ini meningkatkan daya refraksi lensa.
Iris dan Pupil
Iris adalah diaphragma berpigmen yang tipis dan kontraktil dengan lubang
ditengahnya, yaitu papilla. Iris tergantung di dalam humor aquous di antara kornea
dan lensa. Pinggir iris melekat pada permukaan anterior corpus ciliaris.. iris membagi
ruang antara lensa dan kornea menjadi camera anterior dan posterior.
Serabut otot iris bersifat involunter dan terdiri atas serabut sirkular dan radial.
Serabut sirkular membentuk m. sphincter pupillae dan tersusun di sekitar pinggir
pupil. Serabut radial membentuk m.dilator pupillae yang merupakan lembaran tipis
serabut radial dan terletak dekat permukaan posterior.
Persarafan m. sphincter pupillae dipersarafi oleh serabut parasimpatis n.
oculomotorius. Setelah bersinaps di ganglion ciliaris, serabut postganglionik berjalan
ke depan ke bola mata di dalam nn. ciliares breves. M. dilator pupillae dipersarafi
oleh serabut simpatis, yang berjalan ke depan ke bola mata di dalam nn. ciliaris longi.
Fungsi m. sphincter pupillae mengonstriksikan pupil dalam keadaan cahaya terang
Humor
aqueous
adalah
dari
ke
camera
posterior.
Kemudian
Corpus Vitreum
Bersifat tidak berwarna, avaskular, berupa badan gelatinosa mengisi duapertiga
volume bola mata yang diliputi lensa, retina, & papil N II.
Bagian terluar yaitu membran hialoid bersinggungan dengan kapsul post lensa,
zonula, & papil N II yg mula-mula berhubungan erat tetapi berubah dengan
bertambahnya usia. Sedangkan pada vitreous base yaitu epitel pars plana korpus siliaris
& retina di di belakang ora serata tetap berhubungan erat. Ora serata yaitu berjarak 6 mm
dari limbus di medial & 7 mm di temporal berhubungan dengan insersi M. rektus.
Vitreus terdiri dari 99% air & 1% berupa kolagen & asam hialuronat yang
membentuk gel karena dapat mengikat air dalam volume yang besar
Corpus vitreum mengisi bola mata di belakang lensa dan merupakan gel yang
transparan. Canalais hyaloideus adalah saliran sempit yang berjalan melalui corpus
vitreum dan discus nervi opticus ke permukaan posterior lensa. Pada janin saluran ini
bersisi arteri hyaluroidea yang menghilang beberapa saat sebelum lahir. Fungsi corpus
vitreum adalah sedikit menambah daya pembesaran mata. Juga menyokong permukaan
posterior lensa dan membantu melakukan pars nervosa retina ke pars pigmentosa retina.
Lensa
Lensa adalah struktur bikonveks yang transparan, yang dibungkus oleh capsula
transparan. Lensa terletak dibelakang iris dan di depan corpus vitreum serta dikelilingi
processu ciliaris. Lensa terdiri atas capsula elastis yang membungkus struktur, epithelium
cuboideum yang terbatas pada permukaan anterior lensa dan fibrae lentis yang dibentuk
dari epithelium cuboideum pada equator lensa. Fibrae lentis menyusun bagian terbesar
lensa.
Capsula lentis yang elastis terdapat dalam keadaan tegang menyebabkan lensa
berada tetap dalam bentuk bulat dan bukan berbentuk diskus. Regio equator lensa
dilekatkan pada processus ciliaris oleh ligemntum suspensorium. Tarikan dari serabut
ligamentum ini yang tersusun radial cenderung memipihkan lensa sehingga mata dapat
difokuskan pada objek jauh.
Lensa berfungsi untuk memfokuskan cahaya di retina melalui daya refraksi yang
berubah-ubah sesuai jatuhnya sinar. Perubahan daya refraksi ini disebut akomodasi
dengan mengubah kelengkungan lensa terutama kurvatura anterior. Pada orang dewasa
lensa lebih padat & bagian posterior lebih konveks. Proses sklerosis di bagian sentral
lensa dimulai sejak masa anak-anak dan makin tua nukleus menjadi lebih besar & korteks
menipis. Lensa menjadi lebih besar, lebih gepeng, kekuningan, & kurang jernih yang
tampak sebagai gray reflex. Lensa yang menjadi kurang elastis & daya akomodasinya
berkurang disebut presbiopia.
Untuk mengakomodasikan mata pada objek dekat, m. ciliaris berkontraksi dan
menarik corpus ciliaris ke depan dan dalam , sehingga serabut radial ligamentum
suspensorium menjadi relaksasi. Keadaan ini memungkinkan lensa menjadi lebih bulat.
Dengan bertambahnya usia, lensa menjadi lebih padat dan kurang elastis sehingga
kemampuan berakomodasi menjadi kurang (presbiopi).
Conjunctiva
Conjunctiva merupakan membran yang menutupi sklera dan kelopakbagian
belakang. Bermacam-macam obat mata dapat diserap melalui conjunctiva ini.
Conjunctiva mengandung kelenjar mucin yang dihasilkan oleh sel Goblet. Mucin bersifat
membasahi bola mata terutama comea.
Conjunntiva terdiri atas tiga bagian, yaitu :
Conjungtiva tarsal yang menutupi tarsus, conjungtiva tarsal sukar digerakkan dari
tarsus.
Conjunctiva bulbi menutupi sklera dan mudah digerakkan dari sklera di bawahnya.
Palpebrae
Kelopak atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, serta
mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata di depan komea.
Palpebra merupakan alat menutup mata yang berguna untukmelindungi bola mata terhadap
trauma, trauma sinar dan pengeringan bolamata.
Kelopak mempunyai lapis kulit yang tipis pada bagian depan sedang di bagian
belakang ditutupi selaput lendir tarsusyang disebut conjunntiva tarsal. Gangguan
penutupan kelopak akan mengakibatkan keringnya permukaan mata sehingga terjadi
keratitis et lagoftalmos.
Pada kelopak terdapat bagian-bagian :
Kelenjar seperti : kelenjar sebasea, kelenjar Moll atau kelenjar keringat, kelenjar
Zeis pada pangkal rambut, dan kelenjar Meibom pada tarsus.
Septum orbita yang merupakan jaringan fibrosus berasal dari rima orbita
merupakan pembatas isi orbita dengan kelopak depan.
Tarsus ditahan oleh septum orbita yang melekat pada rima orbita padaseluruh
lingkaran pembukaan rongga orbita. Tarsus (terdiri atas jaringan ikat yang merupakan
jaringan penyokong kelopak dengan kelenjar Meibom (40 buah di kelopak atas dan 20
pada kelopak bawah).
Pembuluh darah yang memperdarahinya adalah a. palpebra. Persarafan
sensorik kelopak mata atas didapatkan dari rumus frontal n.V, sedang kelopak bawah oleh
cabang ke II saraf ke V.
Conjunctiva tarsal yang terletak di belakang kelopak hanya dapatdilihat
dengan melakukan eversi kelopak. Conjunctiva tarsal melalui forniks menutup bulbus
occuli. Conjunctiva merupakan membran mukosa yang mempunyai sel Goblet yang
menghasilkan mucin.
Glandul Lacrimalis
Sistem sekresi air mata atau lakrimal terletak di daerah temporal bolamata.
Sistem ekskresi mulai pada pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal,
duktus nasolakrimal, meatus inferior.
Sistem lakrimal terdiri atas 2 bagian, yaitu :
1. Sistem produksi atau glandula lakrimal. Glandula lakrimal terletak ditemporo
antero superior rongga orbita.
2. Sistem ekskresi, yang terdiri atas pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal,sakus
lakrimal dan duktus nasolakrimal. Sakus lakrimal terletak di bagian depan
rongga orbita. Air mata dari duktus lakrimal akan mengalir ke dalam rongga
hidung di dalam meatus inferior.
Film air mata sangat berguna untuk kesehatan mata. Air mata akanmasuk ke
dalam sakus lakrimal melalui pungtum lakrimal. Bila pungtumlakrimal tidak
menyinggung bola mata, maka air mata akan keluar melaluimargo palpebra yang
disebut epifora. Epifora juga akan terjadi akibat pengeluaran air mata yang berlebihan
dari kelenjar lakrimal.
Aparatus lacrimalis berupa kelenjar tubuloalveolar. Di bagi atas dua bagian,
yaitu saccus lacrimalis dan ductus naso lacrimalis. Kedua bagian ini berupa epitel
columnar simplex, dimana ductus naso lacrimalis merupakan kelanjutan dari saccus
lacrimalis.
Keterangan :
1.Lu
men
2.Gra
nula kemerahan
3.Ly
makasebaiknya
dilakukan
penekanan
pada
sakus
lakrimal.
Bila
NERVUS OPTICUS
korpus genikulatum lateral dan kolikulus superior. Kiasma optikum terletak di tengah
anterior dari sirkulus Willisi. Serabut saraf yang bersinaps di korpus genikulatum lateral
merupakan jaras visual sedangkan serabut saraf yang berakhir di kolikulus superior
menghantarkan impuls visual yang membangkitkan refleks opsomatik seperti refleks
pupil.
Setelah sampai di korpus genikulatum lateral, serabut saraf yang membawa
impuls penglihatan akan berlanjut melalui radiatio optika (optic radiation) atau traktus
genikulokalkarina ke korteks penglihatan primer di girus kalkarina. Korteks penglihatan
primer tersebut mendapat vaskularisasi dari a. kalkarina yang merupakan cabang dari a.
serebri posterior. Serabut yang berasal dari bagian medial korpus genikulatum lateral
membawa impuls lapang pandang bawah sedangkan serabut yang berasal dari lateral
membawa impuls dari lapang pandang atas.
Pada refleks pupil, setelah serabut saraf berlanjut ke arah kolikulus superior, saraf
akan berakhir pada nukleus area pretektal. Neuron interkalasi yang berhubungan dengan
nucleus Eidinger-Westphal (parasimpatik) dari kedua sisi menyebabkan refleks cahaya
menjadi bersifat konsensual. Saraf eferen motorik berasal dari nukleus Eidinger-Westphal
dan menyertai nervus okulomotorius (N.III) ke dalam rongga orbita untuk
mengkonstriksikan otot sfingter pupil.
NERVUS TRIGEMINUS
Nervus trigeminus merupakan nervus cranial terbesar, sensorik pada leher dan
kepala serta merupakan nervus motorik pada otot-otot pengunyahan. Nervus trigeminus
muncul dari pons, dekat dengan batas sebelah atas dengan radiks motorik kecil yang
terletak di depan dan radiks sensorik besar yang terletak di medial. Nervus trigeminus
dinamai saraf tiga serangkai sebab terdiri atas tiga cabang (rami) utama yang menyatu
pada ganglion Gasseri. Ketiga cabang tersebut adalah:
1. Nervus ophtalmicus, yang mensarafi dahi, mata, hidung, selaput otak, sinus
paranasalis dan sebagian dari selaput lendir hidung. Saraf ini memasuki rongga
tengkorak melalui fissura orbitalis superior.
2. Nervus maxillaries, yang mensarafi rahang atas serta gigi-gigi rahang atas, bibir
atas, pipi, palatum durum, sinus maxillaries dan selaput lendir hidung. Saraf ini
memasuki rongga tengkorak melalui foramen rotundum.
3. Nervus mandibularis, yang mensarafi rahang bawah, bibir bawah, mukosa pipi,
lidah, sebagian dari meatus accusticus externus, meatus accusticus internus dan
selaput otak. Saraf ini memasuki rongga tengkorak melalui foramen ovale.
Ketiga nervi (rami) ini bertemu di ganglion semilunare Gasseri. Dalam ganglion
semilunar Gasseri terdapat sel-sel ganglion unipolar. Juluran aferen perifer dari sel-sel
unipolar ini lewat pada ketiga cabang utama dari nervus trigeminus itu. Juluran aferen
sentral dari sel-sel unipolar itu lewat di dalam porsio mayor N V yang msuk ke pons.
Setelah msuk ke dalam pons (di perbatasan 1/3 depan dengan 2/3 belakang pons), maka
porsio mayor N V itu bercabang dua, yaitu:
a. Rami ascendens (pendek), yang bersinaps di nukleus sensibilis prinseps nervi
trigemini. Serabut-serabut ini menghantarkan rasa peraba.
b. Rami desendens (panjang), yang menjulur ke distal dan membentuk tractus spinalis
nervi trigemini. Tractus ini menjulur ke caudal, sampai di bagian atas dari medulla
spinalis cervicalis. Dalam perjalanan ke caudal ini, serabut tractus spinalis N V ini
melepaskan kolateral-kolateral untuk bersinaps dalam nuklei tracti spinalis nervi
trigemini. Serabut-serabut ini menghantarkan rasa peraba, nyeri dan suhu.
Sel-sel unipolar dari serabut-serabut yang menghantarkan peraba propioseptik
terletak dalam nukleus mesenfalikus nervi trigemini. Nukleus mesenfalikus N V ini
adalah suatu nukleus yang unik. Ia merupakan satu-satunya nukleus di susunan saraf
pusat yang mengandung sel-sel unipolar. Sel-sel unipolar sebenarnya hanya terdapat di
dalam ganglia di luar sistem saraf pusat, misalnya dalam ganglia Gasseri.
Sel-sel unipolar nuklei mesenfali N V memiliki juluran perifer dan juluran sentral.
Juluran perifernya menuju ke oto-otot intrafusal muskulus mastikatorius. Juluran perifer
sel-sel unipolar nukleus mesenfalikus N V ini lewat di porsio minor nervi trigemini.
Juluran sentralnya bersinaps di nukleus motorius nervi trigemini.
Dengan demikian maka terbentuklah suatu busur refleks, yaitu suatu refleks
monosinaptik dengan sel unipolar dalam nukleus mesenfalikus sebagai neuron aferen dan
motorneuron alfa di nukleus motorius N V sebagai neuron eferen.
Radiks motorik Serabut radiks motorik terdiri atas dua nuclei, yaitu superior dan
inferior. Nucleus superior mengandung sehelai sel yang menempati keseluruhan panjang
bagian lateral substansi grisea pada saluran serebral. Nukleus inferior atau nucleus kepala
terletak pada bagian atas pons, dekat dengan permukaan dorsal, dan berdekatan dengan
margin lateral garis fossa rhomboid. Serabut dari nucleus superior yang merupakan radiks
mesenfalikus turun melalui otak tangah dan memasuki pons bersatu dengan serabut dari
nucleus yang lebih bawah, dan radiks motorik terbentuk melewati pons menuju tempat
kemunculannya. Tidak terlalu diketahui apakah radiks mesenfalikus itu motorik ataukah
sensorik.
Radiks sensorik Serabut radiks sensorik terdiri atas sel-sel ganglion semilunar
yang terletak pada durameter dekat dengan apeks partis petrosa pada tulang temporal.
Setelah menuju ke belakang melewati sinus petrosa superior dan tentorium cerebelli dan
memasuki pons, radiks sensorik terbagi menjadi radiks superior dan inferior. Radiks
superior berakhir sebagian sebagai nucleus yang terletak pada pons bagian lateral dari
akar inferior dan sebagian lagi sebagai locus cruleus, radiks inferior menurun melewati
pons dan medulla oblongata dan berakhir di bagian bawah substansi gelatinosa Rolando.
Radiks inferior ini kadang-kadang dinamai radiks spinal nervus. Medulasi dari serabut
radiks sensorik dimulai sekitar bulan kelima kehidupan fetus tetapi keseluruhan serabut
tersebut tidak termedulasi sampai bulan ketiga kelahiran.
Ganglion semilunar (semilunar ganglion [gasseri]; gasserian ganglion) menempati
cavitas (cavum Meckelli) pada duramater melapisi impressio trigemini dekat dengan
apeks partis petrosa os temporal. Bentuknya crecsentic atau seperti bulan sabit dengan
kekonvekan mengarah ke depan atau medial berhubungan dengan arteri carotis interna
dan sinus cavernous bagian posterior. Radiks motorik berjalan di depan dan di medial
akar sensorik dan melewati di bawah ganglion. Mereka keluar dari cranium melewati
foramen ovale dan kemudian setelah keluar dari foramen ini, bergabung dengan nervus
mandibularis. Nervus petrosus superficial mayor juga terletak di bawah ganglion tersebut.
Ganglion pada bagian medial menerima serabut pleksus carotid simpatik. Dari
batasnya yang konveks yang berjalan ke depan dan lateral, tiga nervus besar
dipercabangkan yaitu nervus opthalmicus, maxillaris dan mandibularis. Nervus
opthalmicus dan maxillaris terdiri atas serabut-serabut sensorik dan nervus mandibularis
bersatu di luar cranium dengan akar motorik.
Ada empat ganglia kecil yang berhubungan dengan nervus trigeminus. Ganglion
ciliaris berhubungan dengan nervus opthalmicus, ganglion sphenopalatina berhubungan
dengan nervus maxillaris dan ganglion oticum dan ganglion submaxillaris berhubungan
dengan nervus mandibularis. Semua ganglia tersebut menerima serabut sensorik dari
nervus trigeminus dan serabut motorik dan simpatik dari berbagai sumber, serabut ini
disebut radiks ganglia.
Nervus Opthalmicus
Nervus opthalmicus merupakan divisi pertama dari trigeminus dan merupakan
saraf sensorik. Cabgng-cabang n. opthalmicus menginervasi kornea, badan ciliaris dan
iris, glandula lacrimalis, conjunctiva, bagian membran mukosa cavum nasal, kulit
palpebra, alis, dahi dan hidung.
Nervus opthalmicus adalah nervus terkecil dari ketiga divisi trigeminus. Nervus
opthalmicus muncul dari bagian atas ganglion semilunar sebagai berkas yang pendek dan
rata kira-kira sepanjang 2.5 cm yang melewati dinding lateral sinus cavernous, di bawah
nervus occulomotor (N III) dan nervus trochlear (N IV). Ketika memasuki cavum orbita
melewati fissura orbitalis superior, nervus opthalmicus bercabang menjadi tiga cabang:
lacrimalis,
frontalis
dan
nasociliaris.
superioris dan periosteum. Di pertengahan perjalanan diantara apeks dan basis orbita
bercabang menjadi dua cabag yaitu nervus supratrochlear dan supraorbital.
Nervus Maxillaris
Nervus maxillaris merupakan divisi dua dan merupakan nervus sensorik. Ukuran
dan posisinya berada di tengah-tengah nervus opthalmicus dan mandibularis. N.
maxillaris bermula dari pertengahan ganglion semilunar sebagai berkas berbentuk
pleksus dan datar dan berjalan horizontal ke depan keluar dari cranium menuju foramen
rotundum yang kemudian bentuknya menjadi lebih silindris dan teksturnya menjadi lebih
keras. N. maxillaris lalu melewati fossa pterygopalatina, menuruni dinding lateral maxilla
dan memasuki cavum orbital lewat fissure orbitalis inferior.
Lalu melintasi fissure dan canalis infraorbitalis dan muncul di foramen
infraorbital. Akhiran sarafnya terletak di bawah musculus quadratus labii superioris dan
terbagi menjadi serabut yang lebih kecil yang mengincervasi hidung, palpebra bagian
bawah dan bibir superior bersatu dengan serabut nervus facial.
sphenopalatina.
7. Rami palpebra inferior
8. Rami nasalis externus
9. Rami labii superior
Nervus Mandibularis
Nervus mandibularis disebut juga nervus maxillaris inferior, mengincervasi gigi dan
gingiva rahang bawah, kulit pada regio temporal, auricular, bibir bagian bawah, bagian
abwah wajah, musculus mastikasi, dan membran mukosa lidah 2/3 anterior. Nervus
mandibularis adalah nervus terbesar dari ketiga divisi dan terdiri atas dua radiks: mayor,
radiks sensorik keluar dari sudut inferior ganglion semilunar dan radiks motorik minor
(bagian motorik dari trigeminus) yang melewati di bawah ganglion dan bersatu dengan
radiks sensorik, langsung setelah keluar dari foramen ovale. Selanjutnya, di bawah basis
cranium, nervus tersebut mengeluarkan dari sisi medial cabang recurrent (nervus
spinosus) dan nervus yang mempersarafi pterygoideus internus dan kemudian terbagi
menjadi dua cabang : anterior dan posterior.
1. Nervus auricotemporalis
Biasanya mempercabangkan dua radiks diantara arteri meningea media ascendens.
Nervus in berjalan di bawah nervus pterygoideus externus menuju bagian medial dari
ramus mandibula. Kemudian berjalan melingkar dengan artery temporalis
superficialis diantara auricula dan condylus mandibula, di bawah glandula parotis,
naik ke arcus zygomaticus dan terbagi menjadi rami termporalis superfisialis.
Cabang-cabangnya
2. Nervus lingualis
Menginervasi membran mukosa 2/3 anterior lidah. Awalnya nervus ini terletak di
bawah nervus pterygoideus internus lalu menuju medial dan kemudian di bawah
nervus alveolaris inferior dan kadang bergabung dengan nervus pterygoideus externus
yang mungkin meng-cross arteri maxillaris internus. Chorda tympani juga bergabung.
Nervus ini kemudian lewat diantara pterygoideus internus dan ramus mandibula dan
lewat secara oblik pada lidah pada musculus constrictor pharingis superior dan
styloglossus dan kemudian di anatara hyoglossus dan bagian dalam glandula
submaxillaris. Akhirnya bervus ini berjalan melewatu ductus submaxillaris dan
berakhir pada ujung lidah.
3. Nervus alveolaris inferior
4. Merupakan cabang terbesar dari nervus mandibularis. Menurun bersama dengan arteri
alveolaris inferior. Awalnya terletak di bawah pterygoideus externus lalu kemudian
berjalan diantara ligamen sphenomandibula dan ramus mandibula menuju foramen
mandibula. Nervus ini kemudian lewat canalis mandibularis, di bawah gigi-gigi lalu
akhirnya muncul di foramen mental dimana disana dikeluarkan cabang incisivus dan
mentalis.
Nervus mylohyoideus inervasi musculus mylohyoideus dan musculus digastricus
venter anterior
2.b. Bagaimana patofisiologi pasien mengeluh sakit kepala, mual, muntah, dan sering melihat
warna pelangi disekitar cahaya bola lampu?
Jawab :
Mekanisme mual
Faktor Usia (52 thn) proses degeneratif (Densitas epitel dan Serat lensa meregang)
tekanan osmotik lensa influks air ke dalam lensa pembengkakan serat-serat lensa
ruang anterior bilik mata menyempit iris terdorong kedepan menempel ke jaringan
trabekular menghambat humor aqueous mengalir ke saluran schlemm tekanan humor
aqueous tekanan intraoccular kompresi pembuluh darah daerah sekitar bola mata
dilatasi pembuluh darah daerah sekitar bola mata Nyeri periorbital aktivasi saraf otonom
saraf parasimpatis aktif neurotransmitter nyeri (asetilkolin aktif) mengaktifkan reseptor
asetilkolin efek ke saluran cerna Mual
Muntah
Tekanan intra okuler pergangan saraf trigeminus ofthalmicus stimulasi saraf parasimpatis
reflex vagus asam labung menstimulasi pusat mual di hipotalamus mual
rangsangan pada pusat muntah yang terletak di daerah postrema medulla oblongata di dasar
ventrikel keempat retching (suatu usaha involunter untuk muntah, yaitu gerakan pernapasan
spasmodic melawan glotis dan gerakan inspirasi dinding dada dan diafragma) refleks yang
menyebabkan dorongan ekspulsi isi lambung atau usus atau kedunya ke mulut muntah.
Melihat warna pelangi
Denaturasi lensa densitas epitel , serat lensa , irregular lensa cembung menodorong
iris lengket di kornea aliran aquos homour terhambat akumulasi homour aquos kornea
edema kornea hilangnya transparansi kornea pembelokan cahaya atau cahaya tidak
dapat diteruskan dengan baik cahaya tampak lingkaran seperti warna pelangi
2.d. Apa makna pasien mengeluh sakit kepala, mual, muntah, dan sering melihat warna pelangi
disekitar cahaya bola lampu sejak 3 bulan yang lalu?
Jawab : Maknanya adalah keluhan ini bersifat akut dan kemungkinan dapat progresif atau dapat
menimbulkan gejala yang lebih berat dengan cepat.
3.a.Apa saja penyakit yang ditandai dengan mata tenang, visus turun perlahan?
Jawab :
1. KATARAK
2. GLAUKOMA
3. KELAINAN RETINA (Retinopati Diabetik, Retinopati Hipertensi,Retinopati akibat kelainan
darah, Retinitis Pigmentosa)
4. KELAINAN MAKULA (Senile Macular Degeneration /Age Related Macular Degeneration)
5. KELAINAN MATA AKIBAT INTOKSIKASI (Intoksikasi Metanol, Intoksikasi Klorokuin,
Intoksikasi Ethambutol, dan lain-lain)
6. KELAINAN MATA AKIBAT PENINGKATAN TEKANAN INTRA KRANIAL
4.b.Bagaimana patofisiologi hasil pemeriksaan fisik yang abnormal?
Jawab :
OD
VOD 6/30
Interpretasi
Os hanya dapat melihat lambaian tangan pada jarak 6 meter, yang seharusnya
orang normal dapat melihat pada jarak 30 meter.
Terdapat bayangan iris pada lensa, terjadi hidrasi lensa meningkat (air banyak
masuk ke lensa) sehingga lensa mencembung (intumesensi) dan mendorong
iris ke depan sehingga aliran humor aquos terganggu ini menjelaskan bahwa
telah terjadi katarak immature.
OS
VOS 1/300
Interpretasi
Os hanya dapat melihat perhitungan jari pada jarak 1 meter, yang seharusnya
orang normal dapat melihat pada jarak 300 meter.
Kornea keruh
Interpretasi
Tonometri 40 mmHg
Interpretasi
Telah terjadi peningkatan tekanan intraorbita akibat terhambatnya aliran
aqueous homour.
b. Pemeriksaan Fisik
Mata :
a. OD: VOD 6/30, lensa mata keruh belum merata, shadow test (+), tonometri
17,6 mmHg.
b. OS: VOS 1/300edema palpebra, mixed injeksi (+), kornea keruh, bilik mata
depan dangkal, pupil dilatasi, reflex pupil (-), shadow test tidak bisa dinilai,
tonometri 40 mmHg.
7.Apa saja pemeriksaan tambahan yang dapat dilakukan pada kasus ini ?
Jawab :
Pachymetry adalah suatu tes yang relatif baru digunakan untuk managemen
glaucoma. Pachymetry menentukan ketebalan dari kornea. Setelah mata dibuat
mati rasa dengan obat-obat tetes bius, ujung dari pachymeter disentuhkan dengan
ringan pada permukaan depan mata (kornea). Studi-studi terakhir menunjukkan
bahwa ketebalan kornea pusat dapat mempengaruhi pengukuran tekanan
intraocular. Kornea yang lebih tebal dapat memberikan pembacaan tekanan mata
yang tinggi secara salah dan kornea yang lebih tipis dapat memberikan pembacaan
tekanan yang rendah secara salah. Lebih jauh, kornea-kornea tipis mungkin adalah
suatu faktor risiko tambahan untuk glaucoma.
Pemeriksaan gonioskopi (lensa khusus untuk mengamati saluran humor aqueus
dan untuk melihat sudut bilik mata dengan goniolens. Gonioskopi adalah suatu
cara untuk melihat langsung keadaan patologik sudut bilik mata, juga untuk
melihat hal-hal yang terdapat pada sudut bilik mata seperti benda asing. Dengan
Funduskopi
Papil saraf optik menunjukan penggaungan dan atrofi, seperti pada glaukoma simpleks.
Sehingga cup disk ratio membesar (N = <0,4)