Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gangguan pada sistem kedaruratan medik menjadi salah satu masalah kesehatan di
Indonesia. Dokter umum sebagai ujung tombak pertama diharapkan dapat mediagnosis dan
melakukan tatalaksana yang tepat terhadap berbagai sistem kedaruratan medik ini, sehingga
gangguan terminal dapat dicegah.
Blok kegawatdaruratan medik adalah blok ke-20 dalam sistem pembelajaran di Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Blok ini bertujuan agar mahasiswa
memiliki pemahaman yang baik terhadap kegawatdaruratan medik serta dapat melakukan
tatalaksana yang baik terhadap gangguan tersebut secara komprehensif.
Dalam kesempatan kali ini, di tutorial kasus skenario B blok 20 akan dibahas mengenai
luka bakar, syok hipovolemik dan multiple fraktur
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari materi tutorial ini, yaitu :
1.

Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem
pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.

2.

Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario mengenai kegawatdaruratan


medik dengan metode analisis dan diskusi kelompok.

3.

Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

BAB II
PEMBAHASAN
Seven Jump Steps
2.1 Data Tutorial
Tutor
Moderator
Sekertaris papan
Sekertaris meja
Hari, tanggal

: dr. Azmi Rosya Farayoga, Sp.B


: Aldieo Hartman Fahreza
: Purry Ayu Ovillia
: Irvandra Afren
: Senin, 29 September 2014
(13.00-15.00 WIB)
Rabu, 1 Oktober 2014

Peraturan tutria

(10.00-12.00 WIB)
: 1. Alat komunikasi dinonaktifkan atau dalam keadaan
silent.
2. Semua anggota tutorial harus mengeluarkan pendapat
dengan cara mengangkat tangan terlebih dahulu.
3. Meminta izin ketika hendak keluar ruangan.
4. Dilarang makan dan minum saat diskusi berlangsung.

2.2 Skenario Kasus


Tn. Agus, 25 tahun, seorang buruh bangunan sedang bekerja di lantai 2 tiba-tiba terjadi
kebakaran dilantai tersebut, dan api menyambar Tn. Agus, kemudian Tn. Agus
menyelamatkan diri dengan cara melompat dari lantai 2. Panggul Tn. Agus membentur benda
keras, lengan kiri dan kanan mengalami luka bakar dan ia juga mengeluh nyeri di panggul
kiri dan paha kiri atas. 15 menit kemudian ia dibawa ke UGD RSMP dalam keadaan sadar

dan mengeluh nyeri dan bengkak pada panggul dan paha kiri serta nyeri pada daerah luka
bakarnya.
Hasil Pemeriksaan Dokter di UGD
Pemeriksaan Primer (primary survey) menunjukkan tanda-tanda :
-

Tanda vital :
o Pasien sadar, berat badan 55kg
o Tekanan darah 100/70 mmHg, Nadi 114x/menit, RR 24x/menit, temp axial
36,5oC.

Pemeriksaan Sekunder (secondary survey) :


-

Kepala :
o Tidak terdapat jejas
o Mata : tidak ada kelainan
o Telinga dan hidung : tidak ada kelainan
o Mulut : pasien bisa berbicara

Leher : dalam batas normal, vena jugularis datar (tidak distensi)

Thoraks :
o Inspeksi : tidak ada jejas, frekuensi 24x/menit, gerak nafas simetris
o Palpasi : nyeri tekan tidak ada, krepitasi tidak ada, stem fremitus sama kiri dan
kanan
o Perkusi : sonor kanan dan kiri
o Auskultasi : suara paru vesikuler, suara jantung jelas, regular

Abdomen
o Inspeksi : datar
o Palpasi : lemas, nyeri tekan (+) dibagian bawah kiri
o Perkusi : timpani
o Auskultasi : bising usus terdengan diseluruh bagian abdomen

Pelvis :
o Inspeksi : tampak jejas didaerah perut bawah kiri dan panggul kiri
o Palpasi : nyeri tekan (+) didaerah panggul kiri dan abdomen kiri bawah
o ROM : pergerakan panggul terbatas karena sangat sakit

Genitalia :OUE darah (-), skrotum tidak tampak hematom dan edema

Colok dubur : spinchter ani menjepit, ampula kososng, prostat teraba, tidak teraba
tonjolan tulang

Ekstremitas Superior : terdapat luka bakar pada lengan anterior atas dan bawah di
bagian kiri dan kanan. Ditemukan warna kulit kemerahan dan terdapat bula

Ekstremitas inferior :
o Inspeksi : tampak deformitas, soft tissue swelling
o Palpasi : nyeri tekan, arteri dorsalis pedis teraba
o ROM : Aktif terbatas di daerah sendi lutut dan panggul

2.3 Klarifikasi Istilah


1. ROM
2. Soft

: Range Of Movement : gerakan dalam keadaan normal dapat dapat


dilakukan oleh sendi yang bersangkutan
Tissue : Ekstravasasi cairan ke interstisial di jaringan lunak

Swelling
3. Primary Survey
4. Secondary
5.
6.
7.
8.

Survey
Timpani
Bulla
Hematoma
Luka Bakar

: Penilaian sistematis dari suatu keadaan yang mengancam jiwa


: Penilaian tambahan yang terdiri dari pemeriksaan anamnesis dan
:
:
:
:

pemeriksaan fisik
Bunyi yang menyerupai bell
Lepuhan yang besar
Genangan darah setempat didalam kulit/ Jaringan lain
Lesi jaringan yang terjadi karena suhu yang tinggi

2.4 Identifikasi Masalah


1. Tn. Agus, 25 tahun, seorang buruh bangunan sedang bekerja di lantai 2 tiba-tiba terjadi
kebakaran dilantai tersebut, dan api menyambar Tn. Agus, kemudian Tn. Agus
menyelamatkan diri dengan cara melompat dari lantai 2. Panggul Tn. Agus membentur
benda keras, lengan kiri dan kanan mengalami luka bakar dan ia juga mengeluh nyeri di
panggul kiri dan paha kiri atas.
2. 15 menit kemudian ia dibawa ke UGD RSMP dalam keadaan sadar dan mengeluh nyeri
dan bengkak pada panggul dan paha kiri serta nyeri pada daerah luka bakarnya.
3. Pemeriksaan Primer (Primary survey)

Tanda vital :

Pasien sadar, berat badan 55kg

Tekanan darah 100/70 mmHg, Nadi 114x/menit, RR 24x/menit, temp axial


36,5oC.

4. Pemeriksaan Sekunder (Secondary survey)


Kepala :

Tidak terdapat jejas

Mata : tidak ada kelainan

Telinga dan hidung : tidak ada kelainan

Mulut : pasien bisa berbicara

Leher : dalam batas normal, vena jugularis datar (tidak distensi)


Thoraks :

Inspeksi : tidak ada jejas, frekuensi 24x/menit, gerak nafas simetris

Palpasi : nyeri tekan tidak ada, krepitasi tidak ada, stem fremitus sama kiri dan
kanan

Perkusi : sonor kanan dan kiri

Auskultasi : suara paru vesikuler, suara jantung jelas, regular

Abdomen

Inspeksi : datar

Palpasi : lemas, nyeri tekan (+) dibagian bawah kiri

Perkusi : timpani

Auskultasi : bising usus terdengan diseluruh bagian abdomen

Pelvis :

Inspeksi : tampak jejas didaerah perut bawah kiri dan panggul kiri

Palpasi : nyeri tekan (+) didaerah panggul kiri dan abdomen kiri bawah

ROM : pergerakan panggul terbatas karena sangat sakit

Genitalia :OUE darah (-), skrotum tidak tampak hematom dan edema
Colok dubur : spinchter ani menjepit, ampula kososng, prostat teraba, tidak teraba
tonjolan tulang

Ekstremitas Superior : terdapat luka bakar pada lengan anterior atas dan bawah di bagian
kiri dan kanan. Ditemukan warna kulit kemerahan dan terdapat bula
Ekstremitas inferior :

Inspeksi : tampak deformitas, soft tissue swelling

Palpasi : nyeri tekan, arteri dorsalis pedis teraba

ROM : Aktif terbatas di daerah sendi lutut dan panggul

2.5 Analisis Masalah


1. Tn. Agus, 25 tahun, seorang buruh bangunan sedang bekerja di lantai 2 tiba-tiba terjadi
kebakaran dilantai tersebut, dan api menyambar Tn. Agus, kemudian Tn. Agus
menyelamatkan diri dengan cara melompat dari lantai 2. Panggul Tn. Agus membentur
benda keras, lengan kiri dan kanan mengalami luka bakar dan ia juga mengeluh nyeri di
panggul kiri dan paha kiri atas
a. Apa makna Tn. Agus membentur benda keras, lengan kiri dan kanan mengalami luka
b.
c.
d.
e.
f.
g.

bakar dan mengeluh nyeri dan bengkak pada panggul dan paha kiri?
Bagaimana mekanisme injury?
Bagaimana penilaian derajat dan luas keparahan luka bakar?
Apa penyebab nyeri dipanggul dan paha kiri?
Bagaimana mekanisme nyeri?
Apa saja jenis-jenis trauma?
Apa dampak Tn. Agus mengalami luka bakar dan melompat dari lantai 2 serta

membentur benda keras?


h. Apa saja jenis-jenis fraktur?
i. Bagaimana fisiologi penyembuhan tulang?
2. 15 menit kemudian ia dibawa ke UGD RSMP dalam keadaan sadar dan mengeluh nyeri
dan bengkak pada panggul dan paha kiri serta nyeri pada daerah luka bakarnya
a. Bagaimana penanganan pertama dilakukan sebelum dibawa ke rumah sakit?
b. Bagaimana mekanisme nyeri dan bengkak pada panggul dan paha kiri pada daerah
luka bakar?
3. Pemeriksaan Primer (Primary survey)
Tanda vital :

Pasien sadar, berat badan 55kg

Tekanan darah 100/70 mmHg, Nadi 114x/menit, RR 24x/menit, temp axial


36,5oC.

a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme dari pemeriksaan primary survey?


4. Pemeriksaan Sekunder (Secondary survey)
Kepala :

Tidak terdapat jejas

Mata : tidak ada kelainan

Telinga dan hidung : tidak ada kelainan

Mulut : pasien bisa berbicara

Leher : dalam batas normal, vena jugularis datar (tidak distensi)


Thoraks :

Inspeksi : tidak ada jejas, frekuensi 24x/menit, gerak nafas simetris

Palpasi : nyeri tekan tidak ada, krepitasi tidak ada, stem fremitus sama kiri dan
kanan

Perkusi : sonor kanan dan kiri

Auskultasi : suara paru vesikuler, suara jantung jelas, regular

Abdomen

Inspeksi : datar

Palpasi : lemas, nyeri tekan (+) dibagian bawah kiri

Perkusi : timpani

Auskultasi : bising usus terdengan diseluruh bagian abdomen

Pelvis :

Inspeksi : tampak jejas didaerah perut bawah kiri dan panggul kiri

Palpasi : nyeri tekan (+) didaerah panggul kiri dan abdomen kiri bawah

ROM : pergerakan panggul terbatas karena sangat sakit

Genitalia :OUE darah (-), skrotum tidak tampak hematom dan edema
Colok dubur : spinchter ani menjepit, ampula kososng, prostat teraba, tidak teraba
tonjolan tulang
Ekstremitas Superior : terdapat luka bakar pada lengan anterior atas dan bawah di bagian
kiri dan kanan. Ditemukan warna kulit kemerahan dan terdapat bula

Ekstremitas inferior :

Inspeksi : tampak deformitas, soft tissue swelling

Palpasi : nyeri tekan, arteri dorsalis pedis teraba

ROM : Aktif terbatas di daerah sendi lutut dan panggul

a. Bagaimana interpretasi dari secondary survey?


b. Bagaimana mekanisme dari secondary survey?
Fraktur tekanan osmotik intravaskular menurun akumulasi cairan bengkak
Akibat fraktur Aliran darah kekapiler menurun ( kerusakan jaringan )
merangsang pengeluaran kimia darah dengan emngeluarkan serotinin,bradikinin dan
histamin yang dapat menstimulus ujung syaraf ( nosireseptor ) transmisi impuls
nosireseptor ke SSP integrasi informasi pada level spinal integrasi pada level
supraspinal respon nyeri.
Terjadi perubahan kecepatan tiba-tiba atau deselerasi yang juga dipengaruhi oleh
energi kinetik shingga dapat terjadi interaksi antara faktor-faktor fisik dari kekuatan
tersebut ke jaringan tubuh terjadi transfer energi dari faktor fisik ( yang di
tubruk ) ke jaringan tubuh dirupsi jaringan
Inspeksi : jejas abdomen kiri atas: menandakan trauma abdomen
Palpasi : nyeri tekan kuadran kiri atas abdomen: adanya trauma abdomen
sehingga pada saat palpasi menjadi nyeri
Perkusi : timpani normal di seluruh abdomen
Pekak darah yang disebabkan oleh rupture lien
Interpretasi: rupture lien disebabkan kompresi trauma tumpul abdomen
Pada kasus ini terjadi trauma tumpul abdomen di bagian kiri atasruptur
lienperdarahansyok hemorargik
Ekstremitas superior : terdapat luka bakar pada lengan anterior atas dan bawah di
bagian kiri dan kanan. Ditemukan warna kulit kemerahan dan terdapat bula Luka
bakar derajat 2 dan luas luka bakar adalah 9%.
-inspeksi : tampak deformitas, soft tissue swelling fraktur
-Palpasi : nyeri tekan karena mengenai saraf yang mengelilingi tulang
-arteri dorsalis pedis teraba normal
-ROM : aktif terbatas di daerah sendi lutut dan panggul akibat fraktur 1/3 proximal
femur

c. g. Bagaiman patofisiologi trauma tumpul?


d.
Terjadi perubahan kecepatan tiba-tiba atau deselerasi yang juga dipengaruhi oleh
energi kinetik shingga dapat terjadi interaksi antara faktor-faktor fisik dari kekuatan
tersebut ke jaringan tubuh terjadi transfer energi dari faktor fisik ( yang di
tubruk ) ke jaringan tubuh dirupsi jaringan
5. Bagaimana cara mendiagnosis ?
Jawab :
Luka bakar:
Anamnesis: tersambar api di lengan kiri dan kanan dan terasa nyeri.
P.Fisik: luka bakar pada lengan anterior atas dan bawah dibagian kiri dan kanan (9%)
P.Penunjang: AGD saturasi oksigen
Trauma abdomen:
Anamnesis: lompat dari lantai 2, nyeri pada perut
P.Fisik: jejas abdomen kiri atas, nyeri tekan kuadran kiri atas abdomen, pekak di
abdomen kiri ataskejadiab rupture lienkompensasi syokhipotensi dan takikardi.
Pemeriksaan penunjang: FAST, CT Scan, DPL
Fraktur femur:
Anamnesis: lompat dari lantai 2, nyeri dan bengkak dip aha kiri atas
P.Fisik: tampak deformitas, soft tissue swelling, nyeri tekan.
P. Penunjang: foto femur sinistra AP/LAT tampak fraktur femur 1/3 proximal
transversal, cumcontractum.
6. Diagnosis Banding?
7. Pemeriksaan penunjang?
8. Working Diagnosis?
9. Tatalaksana?
10. Komplikasi?
Jawab :
Luka bakar : infeksi
Trauma abdomen : asidosis metabolik
11. Prognosis?
12. KDU?

13. PI?
2.6.

Hipotesis
Tn. Agus 25 tahun mengalami syok hipovolemik, luka bakar 9% derajat 2 disertai fraktur
pelvis sinistra dan fraktur femur sinistra.

2.7.

Kerangka Konsep
Kebakaran

Luka Bakar pada tangan


kiri dan kanan

Syok hipovolemik

Melompat

Terbentur benda
kasar

Fraktur pelvis dan


fraktur sinistra

Anda mungkin juga menyukai