Anda di halaman 1dari 4

CARA KERJA AKI

PERUBAHAN KIMIA SELAMA PENGISIAN DAN PEMAKAIAN


Pengisian
Pemakaian

Kondisi Terpakai Habis


Kondisi Bermuatan Penuh
Elektrolit Pelat(-) Pb
Pelat(+)
PB02 Timbal + 2H2SO4 - Timbal
Asam Sulfat
Peroksida
berpori
dan Air

PEMAKAIAN
PE
NGISIAN

Pelat(+)
PbSO4
Timbal
Sulfat

Pelat(-)
Elektrolit
PbSO4
+
+
2H2O air
Timbal
Sulfat

1. PERUBAHAN KIMIA PADA SAAT PELEPASAN MUATAN LISTRIK


Aki memberikan aliran listrik jika dihubungkan dengan rangkaian luar misalnya,
lampu, radio dan lain-lain. Aliran listrik ini terjadi karena reaksi kimia dari asam
sulfat dengan kedua material aktif dari plat positif dan plat negatif. Pada saat
pelepasan muatan listrik terus menerus, elektrolit akan bertambah encer dan reaksi
kimia akan terus berlangsung sampai seluruh bahan aktif pada permukaan plat
positif dan negatif berubah menjadi timbal sulfat. Jika Aki tidak dapat lagi memberi
aliran listrik pada voltage tertentu, maka aki tersebut dalam keadaan lemah arus
(soak).
2. PERUBAHAN KIMIA PADA SAAT PENGISIAN MUATAN LISTRIK
Pada proses pengisian muatan listrik, kembali terjadi proses reaksi kimia yang
berlawanan dengan reaksi kimia pada saat pelepasan muatan. Timbal peroksida

terbentuk pada plat positif dan timbal berpori terbentuk pada plat negatif,
sedangkan berat jenis elektrolit akan naik, karena air digunakan untuk membentuk
asam sulfat. Aki kembali dalam kondisi bermuatan penuh.
PENURUNAN BERAT JENIS ACCU ZUUR
SELAMA PELEPASAN MUATAN LISTRIK
Berat jenis accu zuur akan turun sebanding dengan derajat pelepasan muatan, jadi
jumlah energi listrik yang ada dapat ditentukan dengan mengukur berat jenis accu
zuurnya, misalnya aki mempunyai berat jenis accu zuur 1.260 pada 20C,
bermuatan listrik penuh, setelah melepaskan muatan listrik berat jenisnya 1.200
pada 20C, maka Aki masih mempunyai energi listrik sebesar 70%

BERAT JENIS ACCU ZUUR TERGANTUNG DARI SUHU


Berat jenis accu zuur berubah tergantung dari temperaturnya, jadi pembacaan
berat jenis pada skala hudrometer kurang tepat sebelum dilakukan koreksi suhu.
Volume accu zuur bertambah jika dipanaskan dan turun jika dingin, sedang
beratnya tetap. Jika Volume bertambah sedang beratnya tetap maka berat jenis
akan turun. Berat jenis turun sebesar 0.0007 untuk kenaikan tiap derajat celcius
dalam suhu batas normal Aki. Standar berat jenis menurut perjanjian adalah untuk
suhu 20C.
PERUBAHAN TEMPERATUR

S 20 = St + 0.0007 ( t - 20 )

S = Berat Jenis pada temp. 20C.


St = Berat jenis terukur

Contoh: Misainya kita memiliki accu


zuur dengan kondisi sbb:
Berat Jenis ( terukur ) = 1.250

= Temperatur accu Zuur.

Tabel Perubahan Accu Zuur

Temperatur= 33C
maka berat jenis pada 20C adalah
S20 = 1.250 + 0.0007 (33 - 20)
= 1.250 + 0.0091
= 1.2591

Tabel Perubahan Accu Zuur.


Temperatur

1.260 (20C)

5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60

1.271
1.267
1.264
1.260
1.256
1.253
1.249
1.245
1.242
1.238
1.235
1.232

Cara kerja Baterai


Baterai sebagai sumber energi alat-alat elektronik seperti jam dinding, laptop, radio,
senter dan alat-alat elektronik lainnya tentu sangat akrab di telinga kita. Baterai
ditemukan Alessandro Volta di tahun 1800.
Baterai merupkan kombinasi dua atau lebih sel elektrokimia yang bisa menyimpan
energi dan kemudian merubahnya menjadi energi listrik.
Baterai sekali pakai disebut juga dengan baterai primer, sedangkan baterai isi ulang
disebut dengan baterai sekunder.
Cara baterai bekerja
Baterai merupakan alat yang merubah energi kimia menjadi energi listrik. Baterai terdiri
dari satu atau lebih voltaic cell (tergantung besarnya voltase yang diinginkan contohnya
baterai aki 6 Volt atau 12 Volt) . Masing-masing voltaic cell terdiri dari dua half cells yang
dihubungkan secara seri oleh penghantar elektrolit. Satu half cells mempunyai elektroda

positif (katoda) yang satunya elektroda negatif (atoda).


Daya baterai di dapat dari reaksi reduksi dan oksidasi.
Reduksi terjadi pada di katoda dan oksidasi terjadi di
katoda. Elektroda tersebut tidak bersentuhan dan arus
listrik dihubungkan dengan elektrolit. Elektrolit dapat
berupa cairan atau padat.
Untuk lebih penjelasan lebih detail tentang baterai (dalam
hal ini adalah aki; aki mobil/motor/mainan yang memakai elektrolit cair) yang saya ambil
dari iklanumum. Aki terdiri dari sel-sel dimana tiap sel memiliki tegangan sebesar 2 V,
artinya aki mobil dan aki motor yang memiliki tegangan 12 V terdiri dari 6 sel yang
dipasang secara seri (12 V = 6 x 2 V) sedangkan aki yang memiliki tegangan 6 V
memiliki 3 sel yang dipasang secara seri (6 V = 3 x 2 V).Baterai 12 VoltBaterai 6 Volt.
Antara satu sel dengan sel lainnya dipisahkan oleh dinding penyekat yang terdapat
dalam bak baterai, artinya tiap ruang pada sel tidak berhubungan karena itu cairan
elektrolit pada tiap sel juga tidak berhubungan (dinding pemisah antar sel tidak boleh
ada yang bocor/merembes).
Di dalam satu sel terdapat susunan pelat pelat yaitu beberapa pelat untuk kutub positif
(antar pelat dipisahkan oleh kayu, ebonit atau plastik, tergantung teknologi yang
digunakan) dan beberapa pelat untuk kutub negatif. Bahan aktif dari plat positif terbuat
dari oksida timah coklat (PbO2) sedangkan bahan aktif dari plat negatif ialah timah (Pb)
berpori (seperti bunga karang).Pelat-pelat tersebut terendam oleh cairan elektrolit yaitu
asam sulfat (H2SO4).

Hermawayne.2009.cara kerja
baterai.http://hermawayne.blogspot.com/2009/02/cara-kerja-baterai.html.diakses
pukul 19:00 WIB
Anonim.cara kerja
accu.http://www.gs.astra.co.id/ina/library/6carakerjaaki.htm.diakses pukul 19:00
WIB

Anda mungkin juga menyukai