Anda di halaman 1dari 24

SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN BAHAN/ MATERIAL

RKS
A. SPESIFIKASI UMUM
1.

Lingkup Pekerjaan
Bangunan yang dilaksanakan adalah Penyelesaian Pembangunan Gedung SMA
Baburrahmah di Kabupaten Aceh Tenggara Provinsi Aceh.
Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada gambar rencana, BQ dan
RKS yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rencana kerja dan syarat-syarat
ini.

2.

Peraturan Teknis Bangunan yang digunakan


Kecuali ditentukan lain dalam RKS ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan
tersebut dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya.
1. Perpres No. 54 tahun 2010 beserta lampiran-lampiran dan juknisnya.
2. Peraturan-peraturan umum mengenai pelaksanaan pembangunan di Indonesia atau
Algemene voor warden voor de uit voering bij aanneming van openbare werken (AV)
1941.
3. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1991), SK SNI T-15.1919.03
4. Tata cara pengadukan dan pengecoran beton SNI 03-3976-1995
5. Peraturan Muatan Indonesia NI. 8 dan Indonesian Loading Code 1987
6. (SKBI-1.2.53.1987)
7. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung SNI 038. 1726-2003
9. Ubin lantai keramik, mutu dan cara uji SNI 03-3976-1995
10. Peraturan Konstruksi Kayu di Indonesia (PKKI) NI 5
11. Mutu Kayu Bangunan SNI 03-3527-1984
12. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) SNI 04-0225-1987
13. Tata cara Perencanaan Tangki Septick SNI 03-2398-1991
14. Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja
15. Peraturan Semen Potland Indonesia NI 8 tahun 1972
16. Perturan Bata Merah sebagai bahan bangunan NI 10
17. Peraturan Plumbing Indonesia
18. Tata Cara Pengecatan Kayu untuk Rumah dan Gedung SNI 03-2407-1991
19. Tata cara Pengecatan Dinding Tembok dengan Cat Emulsi SNI 03-24101991.
Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah setempat yangbersangkutan
dengan permasalahan bangunan.
Apabila penjelasan dalam RKS tidak sempurna atau belum lengkap sebagaimana ketentuan
dan syarat dalam peraturan diatas, maka Kontraktor Wajib mengikuti ketentuan peraturanperaturan yang disebutkan diatas.

3.

Pekerjaan Persiapan
3.1 Lingkup Pekerjaan
1. Pembersihan dan Pembongkaran bangunan
2. Pembuatan Gudang, Bangsal Kerja dan Direksi keet.
3. Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan

Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Gedung SMA Baburrahmah Kab. Aceh Tenggara


Dinas Pendidikan Aceh - Tahun Anggaran 2015

SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN BAHAN/ MATERIAL

RKS
4.
5.
6.
7.

Pembuatan papan nama proyek


Pemasangan bouwplank
Pengadaan alat-alat kerja yang dibutuhkan
Pembuatan WC sementara dan fasilitas lainnya untuk kebutuhan parapekerja.

3.2 Persyaratan bahan


Untuk Gudang dan Bangsal Kerja; digunakan Rangka Kayu, dinding papan dan
atap seng.
Untuk direksi Keet; digunakan bahan rangka kayu, dinding papan atau triplex
dicat, atap seng BJLS 0.20, lantai rabat beton.
Untuk penampungan air kerja disiapkan drum penampung, air harus memenuhi
kualitas yang ditentukan dalam PBI 1991.
Untuk papan nama proyek digunakan tiang dari kayu dan triplek dicat putih.
Bahan bouwplank dipakai tiang kayu meranti atau sengon 5/7 dan papan
meranti atau sengon ukuran 2/20 cm.
Untuk alat-alat kerja berupa kotak adukan, kotak takaran, gerobak dorong dan
lain-lain digunakan bahan kayu setempat.

3.3. Pedoman Pelaksanaan


3.3.1.Pembersihan dan Pembongkaran bangunan
Meliputi pembersihan semua tanam tumbuh termasuk pembongkaran akarakar pohon yang terkena bangunan dan halaman dimana gedung akan
dibangunan, termasuk perataan tanah/pembuatan terasering jika diperlukan.
Hasil bongkaran tersebut diatas dibuang ke luar lokasi pekerjaan.Pembuatan
Gudang,
3.3.2.Bangsal Kerja dan Direksi Keet
Untuk gudang dan bangsal kerja dibuat bangunan sementara yang dapat
melindungi pekerja dari panas dan hujan. Bangunan ini harus dibongkar
setelah pekerjaan selesai dilaksanakan.
Untuk Direksi Keet, dibuat dengan konstruksi semi permanen dengan ukuran
sesuai gambar, luas =21 M2, dilengkapi mobiler sederhana 1 meja tulis,
beberapa buah kursi duduk, dan 1 lembar triplek tempat
menempel gambar.
3.3.3.Pengadaan air untuk pelaksanan pekerjaan
Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan diambil dari sumber air terdekat,
kemudian ditampung
dalam drum-drum
yang telah
disediakan.
Kebutuhan air ini harus disediakan dalam jumlah yang cukup selama
pelaksanaan pekerjaan. Air harus memenuhi syarat yang tercantum dalam
PBI NI 2.
3.3.4.Pembuatan papan nama proyek
Membuat papan nama proyek dari papan dengan ukuran 200 x 100 cm.
Didirikan tegak diatas kayu 5/7 cm setinggi 240 cm. Diletakkan pada tempat
yang mudah dilihat umum. Papan nama proyek memuat
Nama proyek
Pemilik Proyek
Lokasi Proyek
Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Gedung SMA Baburrahmah Kab. Aceh Tenggara
Dinas Pendidikan Aceh - Tahun Anggaran 2015

SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN BAHAN/ MATERIAL

RKS
Jumlah biaya (kontrak)
Nama Konsultan Perencana
Nama Konsultan Pengawas
Nama Pelaksana (Kontraktor)
Proyek dimulai tanggal, bulan, tahun
3.3.5.Pemasangan Bouwplank
Tiang Bouwplank harus terpasang kuat. Papan diketam halus dan lurus pada
sisi atasnya dan dipasang waterpass (timbang air) dengan sudutsudutnya
harus siku.
4.

Pengawasan
4.1. Prosedur Pengawasan
Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan diawasi oleh konsultan pengawas.
4.2. Laporan Berkala
a. Untuk melaksanakan pekerjaan. Kontraktor wajib membuat laporan harian yang
menyebutkan pekerjaan yang dilaksanakan setiap hari, bahan-bahan dan alat-alat
yang didatangkan, besarnya prestasi pekerjaan yang telah
diselesaikan, jumlah pekerjaan, keadaan cuaca dan lain-lain.
b. Kontraktor wajib menyediakan buku harian di lapangan sesuai dengan
petunjuk konsultan pengawas.
c. Perintah dan penugasan dari konsultan pengawas ditulis di dalam buku
harian/surat dan dibubuhi tanda tangan dan nama jelas petugas konsultan
pengawas.

5.

Dokumentasi
5.1. Kontraktor diwajibkan membuat foto-foto dokumentasi proyek meliputi :
a. Photo-photo kegiatan proyek, antara lain kegiatan dalam uitzet, penempatan
peralatan-peralatan lapangan (beton batcher) penempatan
material, pengerasan jalan dan lain-lain.
b. Photo-photo tanggapan pekerjaan yang penting antara lain pembersihan,
bekesting, pekerjaan beton sebelum dan sesudah pengecoran.
c. Photo-photo yang dianggap perlu untuk pengawas/Direksi.
5.2.Kondisi Proyek pada progress 0%, 25%, 50%, 75%, dan sampai mencapai 100% (sesuai
dengan tagihan progres) dan kondisi pada waktu selesai dan
setelah masa pemeliharaan.

6.

Jaminan dan Keselamatan Kerja


6.1.Kontraktor diwajibkan menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat pertolongan
pertama pada kecelakaan (PPPK) yang selalu dalam keadaan siap digunakan, untuk
mengatasi segala kemungkinan musibah bagi semua petugas
dan pekerja lapangan.
6.2.Kontraktor wajib menyediakan air minum yang cukup bersih dan memenuhi syaratsyarat kesehatan bagi semua petugas dan pekerja yang berada di bawah
kekuasaan kontraktor.
6.3.Kontraktor wajib menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan bersih
bagi semua petugas dan pekerja. Membuat tempat penginapan di dalam lapangan
pekerjaan untuk para pekerja tidak diperkenankan kecuali untuk penjaga keamanan.

Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Gedung SMA Baburrahmah Kab. Aceh Tenggara


Dinas Pendidikan Aceh - Tahun Anggaran 2015

SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN BAHAN/ MATERIAL

RKS
6.4.Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan para pekerja wajib
diberikan oleh kontraktor sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
7.

Mobilisasi
Pihak kontraktor harus menyediakan, menyerahkan dan mendapatkan surat persetujuan dari
pemilik perihal program mobilisasi dalam jangka waktu yang
ditentukan.
Program mobilisasi yang berlaku seperti yang tercantum dalam daftar dan tambahan
informasi berikut ini harus dimasukkan pula :

Lokasi dari Base Camp kontraktor dengan denah lokasi umum dan denah terperinci
yang memperlihatkan lokasi dari kantor kontraktor, bengkel, gudang dan peralatan
konstruksi utama bersama dengan kantor Direksi Teknik dan Laboratorium.

Rencana Pengiriman peralatan yang menunjukan lokasi saat ini dari seluruh peralatan
yang terdaftar dalam jadwal yang dimasukkan, bersama cara pengangkutan yang
diusulkan untuk dipakai dan jadwal sesamapinya ditempat
kerja.

Kontraktor harus meminta persetujuan Direksi Teknik atas setiap perubahan pada
jadwal peralatan dan penyediaan staf yang telah dimasukkan dalam pekerjaan ini.

8.

Instruksi
Sebelum memulai Pelaksanaan Pekerjaan Pihak kontraktor di wajibkan harus terlebih dahulu
melakukan Pengecekan Lapangan untuk Perhitungan seluruh Volume Pekerjaan (MC-0)
sesuai dengan iktem pekerjaan yang tertera dalam BOQ. Perhitungan ini harus Detail
lengkap dengan Back Up Data perhitungan, Gambar Shop Drawing.
Semua Dokumen perhitungan ini harus diperiksa oleh Konsultan Pengawas dan disetujui/
mengetahui oleh Pihak KPA.
Perhitungan ini wajib dilakukan karena Pelaksanaan Pekerjaan Tersebut Bersifat Pekerjaan
Lanjutan. Hal ini di lakukan untuk mencegah dan menghindari Tumpang Tindih Volume
dan Pekerjaan.

Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Gedung SMA Baburrahmah Kab. Aceh Tenggara


Dinas Pendidikan Aceh - Tahun Anggaran 2015

SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN BAHAN/ MATERIAL

RKS
B. SPESIFIKASI TEKNIS
1. Pengukuran
1.1.Situasi
Pekerjaan ini merupakan Penyelesaian Pembangunan USB SMA Baburrahmah Kab.
Aceh Tenggara
dilaksanakan di :
Kab.
: ACEH TENGGARA
Provinsi
: ACEH
1.2.Lingkup Pekerjaan
a. Meliputi pekerjaan-pekerjaan, ahli, bahan, peralatan dan kegitan-kegiatan yang
diperlukan untuk menyelesaikan semua pekerjaan pengukuran sesuai RKS dan
gambar-gambar.
b. Pekerjaan pengukuran antara lain :

Penentuan lokasi bangunan, jalan/saluran, lanscaping, dan lain-lain.


Penentuan Duga yaitu penentuan elevasi peil bangunan,
saluran,elevasinya dapat dilihat pada gambar bestek.

jalan,

1.3.Syarat-syarat
a. Pengukuran harus dilakukan oleh tenaga yang betul ahli dalam bidangnyadan
berpengalaman.
b. Pemeriksaan : hasil pengukuran segera dilaporkan kepada. Direksi/konsultan
penagawas dan dimintakan persetujuan. Direksi/konsultan pengawas juga akan
menentukan patok utama sebagai dasar dari gedung, jalan dan bangunan-bangunan
lainnya.
c. Pengukuran harus diketahui dan disetujui oleh instansi yang berwenang dalam
pengurusan IMB.
1.4.

Bahan-bahan dan peralatan :


Theodolite, waterpass serta peralatan dan patok-patok yang kuat diperlukan untuk
pengukuran. Semua peralatan ini harus dimiliki pemborong dan harus selalu ada apabila
sewaktu-waktu memerlukan pemeriksaan.
Tata Kerja :
Lokasi, ukuran dan duga gedung, jalan maupun bangunan-bangunan lainnya ditentukan
dalam gambar. Jika terdapat keragu-raguan supaya menanyakan kepada
Direksi/Pengawas.

2.Pekerjaan Tanah/Urugan
2.1.Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan ini sudah harus
diperhitungkan jenis tanah yang dijumpai dilapangan seperti tanah pasir, gambut, tanah
keras (batuan), tanah liat dan lain sebagainya, yaitu:
2.1.1.Galian tanah untuk pekerjaan substruktur (pondasi, saluran keliling bangunan).
Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Gedung SMA Baburrahmah Kab. Aceh Tenggara
Dinas Pendidikan Aceh - Tahun Anggaran 2015

SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN BAHAN/ MATERIAL

RKS
2.1.2.Septictank dan peresapan
2.1.3.Timbunan kembali galian tanah pondasi
2.1.4.Timbunan tanah dan pasir bawah lantai, pondasi dan saluran termasuk
pemadatannya.
2.1.5.Perataan tanah sekelilling bangunan
2.1.6.Galian tanah diluar bangunan untuk mendapatkan peil lantai yang di syaratkan.
2.1.7.Pekerjaan Cut & Fill (bila ada)
2.2.Persyaratan Bahan
Untuk timbunan bekas galian pondasi, digunakan tanah bekas galian pondasi.
Untuk timbunan bawah lantai digunakan tanah dan pasir pasang kualitas baik.
2.3.Pedoman Pelaksanaan
2.3.1.Galian pondasi baru boleh dilaksanakan setelah bouwplank dengan penandaan
sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui Direksi. Bentuk galian
dilaksanakan sesuai dengan ukuran yang tertera dalam gambar. Apabila ditempat
galian ditemukan pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon atau lainnya yang
masih berfungsi, maka Kontraktor secepatnya memberitahukan kepada Direksi
atau kepada instansi yang berwenang untukmendapatpetunjuk seperlunya.
Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kerusakan yang
diakibatkan pekerjaan galian tersebut. Apabila pada waktu penggalian
ditemukan benda-benda purbakala, maka kontraktor wajib melaporkannya
kepada Pemerintah Daerah setempat. Galian-galian untuk septictank, saluran air
hujan, saluran air kotor dan air bersih dilaksanakan dengan ukuran yang
ditetapkan dalam gambar kerja dan gambar detail. Untuk kondisi tanah yang
mudah longsor Kontraktor harus memasang turap kayu pengaman yang cukup
kuat. Turap didalam bangunan harus dibongkar setelah pondasi selesai.
2.3.2.Galian diluar bangunan untuk mendapatkan tinggi lantai yang disyaratkan dalam
gambar. Penggalian tanah ini dimaksudkan untuk mendapatkan
kontur tanah yang disyarat dalam Site Plan.
2.3.3.Bila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan dalam
gambar, maka Kontraktor harus mengisi kelebihan galian tersebut dengan pasir
urug.
2.3.4.Pengurugan bekas galian pondasi, galian septictank, galian saluran air hujan,
saluran air bersih dan saluran air kotor diurug lapis demi lapis dengan ketebalan
tiap lapis maksimum 15 cm. Tiap lapisan dipadatkan dengan menumbuk lapisan
tersebut, menggunakan alat tumbuk yang baik. Setelah lapisan pertama padat
kembali seperti diatas. Demikian seterusnya dilakukan sampai semua lubang
bekas galian pondasi tertutup kembali.
2.3.5.Pengurugan dengan tanah timbunan dibawah lantai dilakukan lapis demi lapis
hingga ketebalan 10 cm dibawah lantai, ditumbuk hingga padat. Lapisan-lapisan
urugan untuk ditumbuk ini dibuat maksimal 10 cm, dan ditumbuk 5 kali tiap
bidang tumbukan pada tiap-tiap lapis tersebut.
2.3.6.Dibawah lantai diurug dengan pasir pasangan dan dipadatkan. Pengurugan dan
pemadatan ini dilakukan dengan menyiram air hingga jenuh, kemudian

Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Gedung SMA Baburrahmah Kab. Aceh Tenggara


Dinas Pendidikan Aceh - Tahun Anggaran 2015

SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN BAHAN/ MATERIAL

RKS
ditumbuk dengan alat yang sesuai untuk pemadatan. Hasil akhir harus mendapat
persetujuan Direksi atas kesempurnaan pengurugan dan pemadatan.
2.3.7.Dibawah pondasi, dan dibawah air diurug dengan pasir pasangan setebal 10 cm dan
dipadatkan.
3.Pekerjaan Pondasi
3.1.Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengerjaan seluruh bangunan, terdiri dari :
3.1.1.Pondasi pasangan batu kali/batu belah
3.1.2.Pondasi batu bata
3.2.Persyaratan Bahan
3.2.1.Untuk pondasi batu bata digunakan jenis batu setempat yang berkualitas baik.
3.2.2.Pondasi batu belah/kali dengan menggunakan spesi 1 PC : 3 Kpr : 10 Psr, bagian
bawah pondasi dibuat aanstamping dari batu belah/kali kosong yang dipasang
berdiri rapat, setebal 10 cm dengan tidak terdapat batu-batu bertumpuk.
3.3.Pedoman Pelaksanaan
3.3.1.Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuranpengukuran untuk
as pondasi sesuai dengan gambar konstruksi dan dimintakan persetujuan Direksi
tentang kesempurnaan galian.
3.3.2.Dibawah dasar pondasi dilapisi dengan pasir pasang setebal 5 cm dan dipadatkan,
sebagai lantai kerja. Diatas pasir dipasang aanstamping, untuk pondasi plat tapak
beton bertulang, cyclopen beton dan pondasi batu kali/batu belah, terdiri dari
batu kali dan pasir pasang (pasangan batu kosong). Lapisan ini juga harus
dipadatkan, dengan menyiram air diatasnya, sehingga pasir akan mengisi
rongga-rongga batu kali tersebut. Tebal lapisan dibuat sesuai dengan gambar
detail pondasi.
3.3.3.Untuk tanah yang berdaya dukung lebih kecil 0,5 kg/cm2, dibawah pondasi
dipasang cerucuk kayu gelam/kelukup yang ditumbuk hingga mencapai
kedalaman tanah keras.
3.3.4.Untuk pondasi dilaksanakan dengan ukuran sesuai gambar kerja dan gambar
detail. Campuran yang digunakan : Pondasi batu kali/belah dipasang dengan
perekat 1 Pc : 3 Ps. Pondasi batu bata dipasang dengan perekat 1 Ps : 4 Ps dan
pada bagian sisi diplester kasar/brappen adukan 1 Pc : 3 Ps.
3.3.5.Untuk pondasi plat tapak beton bertulang Pedoman pelaksanaan, adukan dan
pembesian harus memenuhi pedoman pada pasal beton bertulang.
4.Pekerjaan Beton Bertulang
4.1.
Lingkup Pekerjaan
Beton bertulang dengan perbandingan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr harus dibuat untuk :
4.1.1.Sloof
4.1.2.Kolom-kolom induk
4.1.3.Kolom-kolom praktis
4.1.4.Ring balok dan balok-balok lantai
4.1.5.Tempat-tempat lain yang mempergunakan beton bertulang sesuai dengan gambar
rencana
Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Gedung SMA Baburrahmah Kab. Aceh Tenggara
Dinas Pendidikan Aceh - Tahun Anggaran 2015

SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN BAHAN/ MATERIAL

RKS
4.2.

Bahan
4.2.1.Semen
Digunakan Portland Cement jenis I menurut NI-8 tahun 1972 dan
memenuhi S-400 menurut Standart Cement Portlandia yang digariskan
oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972).
Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak
semen, tidak siperkenankan pemakaiannya sebagai bahan campuran.
Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang
lembab agar semen tidak mengeras. Tempat penyimpanan semen harus
ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 2 cm. Setiap semen baru
yang masuk harus dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian
semen dapat dilakukan menurut urutan pengiriman.
4.2.2.Aggregat
a. Kualitas aggregat harus memenuhi syarat-syarat SNI 03-246-1991 atau
P.B.I 1971. Aggregat kasar harus berupa koral atau batu pecah yang
mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup syarat kekerasannya dan
padat (tidak porous). Kadar lumpur dari pasir beton tidak boleh lebih dari
4% berat.
b. Dimensi maksimum dari aggregat kasar tidak lebih dari 31,5 mm dan
tidak lebih dari seper empat dimensi beton yang terkecil dari bagian
konstruksi yang bersangkutan.
c. Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan bebas dari bahanbahan organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya.
4.2.3.Air
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali,
garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton
atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air
bersih yang diminum.
4.2.4.Besi Beton
Besi beton yang digunakan adalah besi beton polos ( 14, 12, 10 dan 9)
dan behel dengan 10, 8. Mutu baja yang digunakan adalah U-24 (tegangan
leleh karakteristik minimum 2400kg/cm2). Diameter besi yang digunakan
harus sesuai dengan gambar kerja dan mendapat persetujuan dari
Direksi/Pengawas. Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak,
minyak, karat lepas dan bahan lainnya, jika besi tulangan yang diorder tidak
ada label spesifikasi dari pabrik maka harus dilakukan uji tarik, biaya
ditanggung kontraktor.
4.2.5.Toleransi besi
Diameter, ukuran sisi (jarak antara dua permukaan yang berlawanan), Dibawah
10 mm variasi dalam berat yang diperuntukkan adalah +/- 7 % dan toleransi
diameter adalah +/- 0,4 mm. Diameter, ukuran sisi (jarak antara dua
permukaan yang berlawanan), 10 mm sampai dengan 16 mm (tapi tidak
termasuk diameter 16) variasi dalam berat yang diperuntukkan adalah +/- 5 %
dan toleransi diameter adalah +/- 0,4 mm. Diameter, ukuran sisi (jarak antara

Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Gedung SMA Baburrahmah Kab. Aceh Tenggara


Dinas Pendidikan Aceh - Tahun Anggaran 2015

SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN BAHAN/ MATERIAL

RKS
dua permukaan yang berlawanan), 16 mm sampai dengan 28 mm (tapi tidak
termasuk diameter 28) variasi dalam berat yang diperuntukkan adalah +/- 4 %
dan toleransi diameter adalah +/- 0,4 mm.
Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh
disimpan diudara terbuka dalam jangka waktu panjang. Membengkok dan
meluruskan tulangan harus dilakukan dalam keadaan batang dingin. Tulangan
harus dipotong dan dibengkokkan
sesuai gambar dan harus diminta
persetujuan Direksi terlebih dahulu. Jika Pemborong tidak berhasil
memperoleh diameter besi sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka
dapat dilakukan penukaran dengan diameter yang terdekat dengan catatan:
Harus ada persetujuan Direksi. Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi
ditempat tersebut tidak boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam
hal ini yang dimaksud adalah jumlah luas). Biaya tambahan yang diakibatkan
oleh penukaran diameter besi menjadi tanggungjawab pemborong.
4.2.6.Cetakan dan Acuan
Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik sehingga
hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan batasbatas yang sesuai
dengan yang ditujukkan oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan. Pembuatan
cetakan dan acuan harus memenuhi ketentuan-ketentuan didalam pasal 5.1. SK
SNI T-15.1991.03.
4.2.7.Mutu Beton
Mutu beton yang digunakan adalah K 225 dan perbandingan 1 Pc : 2 Ps : 3
Kr, jika dalam pengujian tidak mencapai K-225 maka harus diadakan mix
design, biaya ditanggung oleh kontraktor.
4.3.

Pedoman Pelaksanaan
4.3.1.Kecuali ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan syarat-syarat ini, makasebagai
pedoman tetap dipakai SK SNI T-15.1991.03.
4.3.2.Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada Direksi apabila ada perbedaan
yang didapat didalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur.
4.3.3.Pengecoran
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis Direksi.
Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang berdiri dan berjalan-jalan
diatas penulangan. Untuk dapat sampai ketempat-tempat yang sulit dicapai
harus digunakan papan-papan berkaki yang tidak membebani tulangan. Kakikaki tersebut harus sudah dapat dicabut pada saat beton dicor. Apabila
pengecoran beton harus
dihentikan,
makatempatpenghentiannya
harus disetujui oleh Direksi. Untuk melanjutkan bagian pekerjaan yang diputus
tersebut, bagian permukaan yang mengeras harus dibersihkan dan dibuat kasar
kemudian diberi additive yang memperlambat proses pengerasan. Kecuali pada
pengecoran kolom, adukan tidak boleh dicurahkan dari ketinggian yang lebih
tinggi dari 1,5
m. Selama pelaksanaan pengecoran beton harus diadakan/ dibuatkan uji beton
dengan pengujian slump test, minimum 7 cm, dan maksimum 12 cm. Cara
pengujian adalah sebagai berikut : contoh beton diambil tepat sebelum
dituangkan kedalam cetakan beton (bekisting ). Cetakan Slump dibasahkan dan
ditempatkan diatas kayu yang rata atau plat beton. Cetakan diisi sampai kurang

Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Gedung SMA Baburrahmah Kab. Aceh Tenggara


Dinas Pendidikan Aceh - Tahun Anggaran 2015

SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN BAHAN/ MATERIAL

RKS
lebih sepertiganya. Kemudian adukan tersebut diitusuk tusuk 25 kali dengan
besi berdiameter 16 mm panjang 30 cm dengan ujung yang bulat. Setelah
diatasnya diratakan, segera cetakan diangkat perlahan-lahan dan diukur
penurunannya (nilai slump). Harus menggunakan vibrator untuk pemadatan
beton.
4.3.4.Bagian bagian yang tertanam dalam beton
Pasang angkur dan lain-lai yang akan menjadi satu dengan beton
bertulang dan dicor pada saat yang bersamaan.
Diperhatikan juga tempat klos-klos untuk kosen atau instalasi.
4.3.5.Perawatan Beton
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelebaban untuk
paling sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut ditetapkan cara
sebagai berikut :
Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup
beton.
Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan
tidak mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya pembesian pada
permukaan beton, dan lain-lain yang tidak memenuhi syarat, harus
dibongkar kembali sebagian atau seluruhnya menurut perintah Direksi.
Untuk selanjutnya diganti atau diperbaiki segera atas resiko pemborong.
4.3.6.Perbaikan Permukaan Beton
Pada saat pembongkaran bekesting yang perlu diperhatikan adalah :
Penambahan pada daerah yang kurang sempurna, kropos dengan campuran
adukan semen (cement mortar) setelah pembukaan acuan, hanya boleh
dilakukan
setelah
mendapat
persetujuan
dan
sepengetahuan
Direksi/Pengawas.
Jika ketidak sempurnaan itu tidak diperbaiki untuk menghasilkan
permukaan yang diharapkan dan diterima Direksi/pengawas, maka harus
dibongkar dan diganti dengan pembetonan kembali atas beban biaya
kontraktor.
Ketidak sempurnaan yang dimaksud adalah susunan yang tidak teratur.
pecah/retak, ada
gelombang
udara, kropos, berlubang,tonjolan,
dan lainnya yang tidak sesuai dengan bentuk yang diharapkan/diinginkan.
Hal- hal lain ( Miscellaneous Items)
Isi lubang-lubang atau permukaan yang tertinggal dibeton bekas jalan kerja
sewaktu pembetonan. Jika dianggap perlu untuk dibuat bantalan beton
untuk pondasi alat alat mekanik dan elektronik yang ukuran, rencana,
dan tempatnya berdasarkan gambar-gambar rencana mekanikal dan
elektrikal. Digunakan mutu beton seperti
yang ditentukan dan dengan penghalusan permukaannya.
5.

Pekerjaan Pasangan Batu Bata


5.1.
Lingkup Pekerjaan
5.1.1. Dinding Bata
Pemasangan dinding bata merah setebal bata dilakukan untuk seluruh
pembatas ruangan, bagian saluran keliling emperan bangunan dan

Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Gedung SMA Baburrahmah Kab. Aceh Tenggara


Dinas Pendidikan Aceh - Tahun Anggaran 2015

10

SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN BAHAN/ MATERIAL

RKS

5.2.

5.3.

septicktank, seperti tertera dalam gambar dan dijelaskan dalam gambar


detail.
Persyaratan ;
- PUBI NI 1970 / peraturan Umum
- NI 19 1973 / Peraturan Batu Merah Sebagai Bahan Bangunan
- NI 10 1973 / Peraturan
- SII 0021 1978 / Standar Industri Indonesia
Persyaratan Bahan
5.2.1. Bata
Mutu bata yang digunakan dari jenis klas I menurut NI 10 dengan bentuk
standart batu bata adalah prisma empat persegi panjang, bersudut siku-siku
dan tajam, permukaannya rata dan tidak
menampakkan adanya retak-retak yang merugikan. Bata merah dibuat dari
tanah liat dengan atau campuran bahan lainnya, yang dibakar pada
suhu cukup tinggi hingga tidak hancur bila direndam air.
5.2.2. Pasir
Harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, butir-butir harus bersifat
kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik
matahari dan hujan. Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5%
berat
5.2.3. Semen dan Air
Untuk persyartan kedua bahan tersebut, mengikuti persyaratan yang
telah digariskan pada pasal beton bertulang.
5.2.4. Batu Kali/ batu belah
Batu kali untuk pondasi harus bersih dari kotoran serta keras dan
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
5.2.5. Papan digunakan bahan kayu kelas II yang tidak cacat, dan untuk
triplek digunakan produksi dalam negeri.
Pedoman Pelaksanaan
5.3.1. Pekerjaan dinding mempunyai dua macam pasangan, yaitu:
1. Pasangan kedap air (1 PC : 3 PS)
Semua pasangan bata dimulai diatas sloof sampai setinggi 20 cm
diatas lantai
Pasangan dinding saluran keliling bangunan
Pasangan dinding WC setinggi 1,50 cm diatas permukaan lantai
Pasangan dinding septicktank
2. Pasangan adukan 1 PC : 3 KPR : 10 PSR berada diatas pasangan kedap
air tersebut.
5.3.2. Persyaratan Adukan
Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk didalam bak kayu
yang memenuhi syarat. Mencampur semen dengan pasir harus dalam keadaan
kering yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang plastis.
Adukan yang telah mengering akibat tidak habis digunakan sebelumnya,
tidak boleh dicampur lagi dengan adukan yang baru.
5.3.3.Pengukuran (Uit-zet)harus dilakukan oleh Kontraktor secara teliti dan sesuai
gambar, dengan syarat:

Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Gedung SMA Baburrahmah Kab. Aceh Tenggara


Dinas Pendidikan Aceh - Tahun Anggaran 2015

11

SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN BAHAN/ MATERIAL

RKS
Semua pasangan dinding harus rata (horizontal), dan pengukuran harus
dilakukan dengan benang.
Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benang tidak
boleh melebihi 30 cm, dari pasangn bata yang telah selesai.
5.3.4.Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus berbeda setengah
panjang bata. Bata setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah pasangan
bata, kecuali pasangan pada sudut.
5.3.5.Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga menurun
dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari. Pada
tempat-tempat tertentu sesuai gambar diberi kolomkolom praktis yang
ukurannya disesuaikan dengan tebal dinding.
5.3.6.Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditaman didalam dinding, harus
dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester). Pahatan
tersebut setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan adukan plesteran
yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan
plesteran seluruh bidang tembok.
5.3.7.Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu hujan lebat
harus diberi perhitungan dengan sesuatu penutup yang sesuai (plastik).
Dinding yang telah terpasang harus deiberi perawatan dengan cara
membasahi secara terus menerus paling sedikit 7 hari setelah pemasangannya.
Catatan :

Pada Pasangan Dinding Bata yang sudah Rusak/ Lapuk, sebelum


dilakukan/ dilaksanakan pekerjaan Plesteran Baik Plesteran 1 : 2 dan
1 : 4, pada bidang permukaan Pasangan Dinding Bata Luar dan
Dalam supaya dipasang Hamparan Kawat Harmonika sedemikian
rupa.

6.Pekerjaan Plesteran
6.1
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan plesteran dilakukan pada seluruh pasangan bata, beton bertulang,
saluran keliling bangunan dan septicktank.
Persyaratan :
NI 2 1971
NI 3 1970
NI 8 1972
6.2
Persyaratan Bahan
Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah digariskan dalam pasal
beton bertulang.
6.3
Pedoman Pelaksanaan
6.3.1Sebelum plesteran dilakukan, maka :
Dinding dibersihkan dari semua kotoran
Dinding dibasahi dengan air
Semua siar permukaan dinding batu bata dikorek sedalam 0,5 cm
Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan plesteran
dapat merekat dengan baik.
6.3.2 Adukan plesteran pasangan bata kedap air dipakai campuran 1 PC : 2 PS,
sedangkan plesteran bata lainnya dipergunakan campuran 1 PC:4 PSR.
Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Gedung SMA Baburrahmah Kab. Aceh Tenggara
Dinas Pendidikan Aceh - Tahun Anggaran 2015

12

SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN BAHAN/ MATERIAL

RKS
6.3.3 Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan harus sama tebalnya dan
tidak diperbolehkan berkisar antara 1,00 cm sampai 1,50 cm. Untuk
mencapai tebal plesteran yang rata sebaiknya diadakan pemeriksaan secara
silang dengan menggunakan mistar kayu panjang yang digerakan secara
horisontal dan vertikal.
6.3.4 Bilamana terdapat bidang plesteran yang berombak harus diusahakan
memperbaikinya secara keseluruhan. Bidang-bidang yang harus diperbaiki
hendaknya dibongkar secara teratur (dibuat bongkaran berbentuk segi empat)
dan plesteran baru harus rata dengan sekitarnya.
6.3.5 Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya selama seminggu
sejak permulaan plesteran.
6.3.6 Pekerjaan plesteran baru boleh dilaksanakan setelah pekerjaan penutup atap
selesai dipasang dan setelah pipa-pipa listrik selesai dipasang.
7.Pekerjaan Dinding Keramik/Porselen
7.1.Lingkup Pekerjaan
7.1.1.Dinding KM/WC, dan bak air dilapisi dengan keramik ukuran 20 x 25
cm, atau 10 x 20 cm atau tegel (ubin kepala basah) warna 20 x 20 cm.
7.1.2.Lantai meja beton dan dinding didepannya setinggi 33 cm dilapisi dengan
keramik 20 x 20 cm, atau 10 x 20 cm atau tegel (ubin kepala basah) warna 20
x 20 cm.
7.2.Persyaratan Bahan
Bahan keramik atau porselin yang digunakan produksi Dalam Negeri merk KIA atau
(KW 1) sekualitas.
7.3.Pedoman Pelaksanaan
7.3.1.Dinding bata tempat pemasangan keramik atau porselin diplester kasar dengan
campuran 1 PC : 3 PS, kemudian diatas plester tersebut ditempel keramik
atau dengan menggunakan pasta semen.
7.3.2.Permukaan pasangan keramik atau porselin harus datar, rata alurnya, harus
sama besarnya. Celah-celah antar keramik/porselin diisi dengan semen
berwarna sama dengan warna keramik/porselin/ubin kepala basah.
8.Pekerjaan Lantai
8.1.Lingkup Pekerjaan
Pemasangan lantai dibuat untuk semua bagian lantai ruangan, KM/WC, Selasar
depan dan keliling bangunan. Pekerjaan lantai terdiri dari :
8.1.1.Lantai beton tumbuk atau beton rabat atau rabat kerikil pada emperansamping
kiri kanan, belakang dan depan bangunan.
8.1.2.Lantai Keramik Setara IKAD/ MULIA pada seluruh ruang dan selasar
bangunan.
8.1.3.Keramik kulit jeruk atau tegel wafel/galar pada WC/KM serta urinoir.
8.2.Bahan Yang digunakan
8.2.1.Keramik Lantai Setara Ikad dan Mulia didalam bangunan ukuran 40 X 40 cm
(Polished), dan Keramik Lantai di Luar Bangunan (Selasar) Ukuran 40 x 40
cm (Unpolished) Produksi setempat.

Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Gedung SMA Baburrahmah Kab. Aceh Tenggara


Dinas Pendidikan Aceh - Tahun Anggaran 2015

13

SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN BAHAN/ MATERIAL

RKS
8.2.2.Keramik Dinding 20 X 25, dan Keramik Lantai KM/WC 20 X 20 Produksi
Dalam Negeri merk KIA atau sekualitas, dan keramik IKAD/ MULIA.
8.2.3.Beton tumbuk 1 Pc : 3 Ps : 6 Kr

8.3.Pedoman Pelaksanaan
8.3.1.Dasar lantai
Dilapisi pasir pasangan setebal 10 cm dan dipadatkan
8.3.2.Pemeriksaan
Sebelum lantai dipasang, Kontraktor harus memeriksa semua pasangan pipapipa, saluran-saluran dan lain sebagainya yang harus sudah terpasang dengan
baik sebelum pemasangan lantai dimulai.
8.3.3.Adukan
Adukan untuk tegel 1 Pc : 3 Pc
Untuk beton tumbuk 1 Pc : 3 Ps : 6 Kr dan diplester 1 Pc : 3 Ps
Adukan untuk keramik semen dicampur air, sehingga didapat
campuran yang plastis.
8.3.4.Pemasangan
Lantai beton tumbuk dipasang dengan ketebalan 7 cm dan diplester
setebal 1 cm. Adukan perekat lantai dipakai 1 Pc : 3 Ps : 6 Kr dengan
plesteran 1 Pc : 3 Ps
Adukan perekat untuk lantai harus betul-betul padat/penuh agar tidak
terdapat rongga-rongga dibawah ubin yang dapat melemahkan
konstruksi. Sambungan antara ubin dengan ubin harus sama lebarnya,
lurus dan harus diisi dengan air semen yang warnanya sesuai dengan
warna ubin. Hasil pasangan akhir harus rata tidak bergelombang dan
waterpass.
Pekerjaan yang telah selesai tidak boleh ada yang retak, noda dan cacatcacat lainnya. Apabila terjadi cacat pada lantai, maka bagian cacat
tersebut harus dibongkar sampai berbentuk bujur sangkar dan pasangan
baru harus rata dengan sekitarnya.
Permukaan pasangan keramik/ubin harus datar dan waterpass. Pada lantai
KM/WC, permukaan lantainya dimiringkan 1 % ke arah floor drain.
9.Pekerjaan Langit-langit
9.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dilaksanakan untuk menutup langit-langit pada seluruh ruang
yang terdapat pada bangunan.
9.2.Persyaratan Bahan
- NI 3
- NI 5
- NI 0015 1976
Bahan
a. Bahan-bahan yang dipergunakan adalah produksi dalam negeri, bahan harus
mempunyai ukuran-ukuran yang sama, misalnya ketebalan harus sama, salah satu
Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Gedung SMA Baburrahmah Kab. Aceh Tenggara
Dinas Pendidikan Aceh - Tahun Anggaran 2015

14

SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN BAHAN/ MATERIAL

RKS
bidangnya harus halus. Bebas dari cacat-cacat permukaan, pecah-pecah atau
retak-retak.
b. Bahan plafond yang digunakan untuk bagian dalam dan bagian luar
menggunakan bahan playwood 4 mm.
c. Sebelun kontraktor menyediakan stock untuk dipasang, seyogianya contoh bahan
ini diperlihatkan dulu kepada Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya.
d. Tepinya harus lurus, siku dan halus, Tidak boleh ada pecah-pecah karena bekas
pemotongan. Mudah dipotong, dibor atau dipaku dengan tidak menimbulkan
retakan-retakan atau pecah-pecah, mempunyai kerapatan air dan kekakuan yang
baik.
Syarat-syarat bahan penggantung langit-langit :
a. Dibuat dari kayu klas II yang telah kering, lurus-lurus dan tidak cacat, misalnya
bersih dari retakan-retakan, lobang-lobang, jamur dan lain-lain.
b. Kayu lagur induk dari kayu seumantok/setara dan lagur anak kayu
meuranti dengan ukuran sesuai gambar rencana. Ketentuan-ketentuan lain
mengikuti persyaratan-persyaratan yang ditentukan.

9.3.
9.4.

9.5.

Pedoman Pelaksanaan :
Plafond Plywood, plafond gyposum dan plafon rider :
Bahan penutup langit-langit / plafond, dapat dipasang apabila semua
instalasi diatas plafond sudah terpasang dan sudah diuji coba ( test).
Didalam pemasangan pertemuan bahan plafond harus lurus, saling tegak
lurus dan siku.
Konstruksi penggantung plafond dibuat dengan memperhatikan faktor
kekuatan perletakan lampu dan lain-lain fixtures yang akan dipasang pada
pertemuan plafond.
Pemasangan rangak plafond plywood dengan modul polos kecuali bila
dalam gambar dinyatakan lain. Ukuran kayu penggantung adalah 5/7 cm
dengan penggantung utama 5/10 cm.
Pemasangan plafond harus dipasang pada permukaan rangka yang benarbenar datar ( water pass). Celah-celah (naad) harus benarbenar lurus esuai
dengan gambar. Permukaan plafond pada rangka harus benar-benar rapi
dan beraturan letaknya.
Lingkup Pekerjaan
Bagian pekerjaan yang dilaksanakan adalah menutup semua bidang atap bangunan.
Bahan yang digunakan
9.4.1.
Penutup atap menggunakan genteng seng metal jenis Ruby atau
sekualitas yang telah disetujui direksi.
Pedoman Pelaksanaan
9.5.1.
Pasangan genteng seng metal disusun berlapis sesuai dengan bentuk
genteng yang ada. Bubungan ditutup dengan bahan yang sejenis dengan
bahan atap.
9.5.2.Pemasangan harus rapi dan memenuhi syarat-syarat sehingga tidak
mengakibatkan kebocoran. Apabila terjadi kebocoran setelah
pemasangannya, maka bagian yang bocor tersebut harus dibongkar dan
dipasang baru.

Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Gedung SMA Baburrahmah Kab. Aceh Tenggara


Dinas Pendidikan Aceh - Tahun Anggaran 2015

15

SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN BAHAN/ MATERIAL

RKS
10.Pekerjaan Rangka Atap dan Penutup Atap.
10.1.Pekerjaan Rangka Atap
10.1.1.Penutup atap didukung oleh konstruksi rangka (kuda-kuda, gording dan lainlain). Rangka atap menggunakan kuda-kuda baja ringan (zincalume) yang
susunannya sesuai dengan gambar. Kuda-kuda diletakkan diatas ring balk
(beton bertulang) dilengkapi dengan angker-angker yang sudah disiapkan
waktu pekerjaan ring balk dilaksanakan. Sambungan batang kuda-kuda, satu
terhadap yang lainnya, menggunanakan Konstruksi pen dan gigi yang
dilengkapi / diperkuat dengan mur baut dan plat baja. Sambungan titik
simpul dikuda-kuda harus memperhatikan gaya-gaya yang berkerja yaitu gaya
tarik dan gaya tekan.
10.1.2.Gording diletakkan diatas kuda-kuda dengan mengunakan cara tertentu harus
diukur dudukannya untuk mengukur tinggi rendahnya kedudukan gording
agar horizontal secara sempurna. Penyetelan tinggi rendahnya gording tidak
boleh sampai mengurangi batang-batang rangka atap.
10.1.3.Konstruksi kayu listplank dari kayu seumantok ukuran 2,5/30 Cm / setara
kualitas baik yang cukup kering, bentuk dan ukuran sesuai gambar rencana.
10.1.4.Ukuran-ukuran kayu yang tertera dalam gambar merupakan ukuran bersih.
10.2.Pekerjaan Atap.
10.2.1.Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, mempersiapkan dan
memeriksa keadaan rangka atap dimana atap ini akan dipasang dan
pemasangannya pada tempat-tempat yang telah ditentukan, sesuai dengan
gambar rencana atap serta gambar potongan.
10.2.2.Bahan yang dimaksud dalam pekerjaan ini adalah lembaran-lembaran seng
genteng metal metal tebal 0,22 mm dengan spesefikasi umum ukuran panjang
kotor 86 cm, panjang bersih 77 cm, lebar kotor 87,5 cm dan lebar bersih 80 cm,
tahan panas sampai 225 derajat celcius dan tahan kelembaban udara,
mempunyai kerapatan air yang serta tidak cacat, bocor atau berlobang.
10.2.3.Selain bahan utama tersebut diatas, juga bahan-bahan pembuatannya yang
antara lain bahan-bahan untuk bubungan dan paku harus dari produksi yang
sama. Spesifikasi umum bubungan panjang kotor 95 cm, panjang bersih 80 cm,
lebar 22 cm dan tinggi 9 cm.
10.2.4.Tempat dimana atap dimaksud akan dipasang agar diperiksa dengan teliti
keadaan/perletakan rangka atap dengan maksud agar bidang atap nanti yang
berbentuk akan rata dan tidak membetuk tonjolan ataupun lekukan.
10.2.5.Mulailah memasang lembaran-lembaran genteng tersebut pada ujung atap yang
berlawanan dengan arah angin, untuk perhatian bagi yang memasang bila
berjalan diatas atap harus selalu pada garis gording dan jangan sekali-kali pada
bagian antara gording.
10.2.6.Sistem pelaksanaan dan cara pemakuan agar mengikuti instruksi yang
dianjurkan dari pabrik yang memproduksinya.
11.Pekerjaan Rangka Kosen Pintu dan Jendela
11.1.Pekerjaan Kosen Kayu

Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Gedung SMA Baburrahmah Kab. Aceh Tenggara


Dinas Pendidikan Aceh - Tahun Anggaran 2015

16

SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN BAHAN/ MATERIAL

RKS
11.1.1.Kosen- kosen pintu dan jendela harus terbuat dari kayu klas I
(Seumantok) kualitas baik, dengan bentuk, ukuran dan cara pemasangan
sesuai gambar. Kadar kelembaman maksimum adalah 15 %.
11.1.2.Bentuk dan ukuran sesuai gambar bestek/kerja dan sebelum dibentuk kayukayu tersebut harus mendapatkan persetujuan dari Direksi/Pengawas.
11.1.3.Persyaratan persyaratan konstruksi harus didasarkan kepada PPKI NI 5/PPKI
dan segala sesuatu harus diketahjui
dan
disetujui Direksi/Pengawas.
11.1.4.Setiap kosen harus dilengkapi dengan anker minimum 4 buah dipasang dikiri,
kanan kosen, untuk kosenpintu ujung bawah, dilengkapi dengan dook dan
diangkerkan dalam neut beton.
11.1.5.Setelah kosen terpasang, bidang permukaan kosen harus rata dan tidak ada
bagian-bagian kayu yang gompal-gompal atau cacat-cacat lainnya dan
kemudian dicat sesuai dengan yang ditentukan.
11.2.Pekerjaan Pintu dan Jendela
11.2.1.Daun Pintu dan jendela
Pembuatan daun pintu/jendela pada bangunan menggunakan papan
kayu klas kuat II yang berkualitas baik.
Untuk pintu km/wc daun pintu terbuat dari bahan aluminium.
Semua ketebalan daun jadi, baik panel maupun rangka pintu harus
sama.
Bentuk, ukuran dan konstruksi tercantum didalam gambar kerja yang
aman segalanya harus ditaati, kecuali ada ketentuan lain dari
perencanaan, Konsultan Pengawas atau Pemberi tugas.
12.Pekerjaan Pengunci dan Penggantung
12.1.Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pengunci dan penggantung dipasang pada semua daun pintu dan jendela,
selanjutnya pada jendela dipasang grendel dan hak angin.
12.2.Persyaratan Bahan
12.2.1.Engsel-engsel dari kuningan sekualitas merek ARCH Nylon ukuran 4 X 3 atau
yang setaraf.
12.2.2.Kunci pintu dipasang sekualitas merek Yale 2 (dua) slaag (dua kali putas) atau
yang setaraf.
12.2.3.Grendel (sloot), tarikan jendela dan hak angin berkualitas baik.
12.3. Pedoman pelaksanaan
12.3.1.Setiap daun pintu dipasang kunci tanam 2 (dua) slaag merk yale, dan kunci
Cyelinder pada pintu yang sesuai dengan rencana dan gambar kerja, bahan
yang didatangkan harus yang berkualitas baik.
12.3.2.Engsel pintu dipasang 3 (tiga) buah setiap lembaran daun pintu. Pemasangan
dilakukan dengan mur khusus untuk pintu, tidak dibenarkan melengketkan
engsel ke pintu dan kozen dengan menggunakan paku. Penguncian mur harus
dilakukan dengan memutarnya dengan obeng, sehingga seluruh batang masuk
dan menempel kuat ke kayu yang dipasang.
12.3.3.Untuk alat-alat tersebut diatas sebelum dipasang Kontraktor wajib
memperlihatkan contoh terlebih dahulu untuk dimintakan persetujuan Direksi
atau Pemberi Tugas.

Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Gedung SMA Baburrahmah Kab. Aceh Tenggara


Dinas Pendidikan Aceh - Tahun Anggaran 2015

17

SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN BAHAN/ MATERIAL

RKS
12.3.4.Apabila pada waktu pemasangan alat-alat tersebut tidak sesuai dengan yang
disyaratkan, maka Direksi berhak untuk menyuruh bongkar kembali dan
diganti dengan alat-alat yang disyaratkan atas biaya Kontraktor.
12.3.5.Grendel dan hak angin dipasang 2 (dua) buah untuk setiap daun jendela.
Pasangan harus rapi dan dapat bekerja dengan baik. Untuk melengketkan alat
tersebut ke daun jendela harus menggunakan mur
12.3.6.Expanyolet dipasang pada daun pintu buka dua (dua lembar daun pintu pada
satu pintu. Semua merk dan ukuran harus dilihat pada gambar kerja sehingga
tidak terjadi kesalahan pemasangan ulang.

13.Pekerjaan Pengecatan
13.1.Lingkup Pekerjaan
13.1.1.Meni kayu untuk bidang kozen yang melekat ke tembok, sambungansambungan konstruksi kayu pada kuda-kuda dan lain-lain.
13.1.2.Meni besi untuk baut-baut dan besi strip.
13.1.3.Cat kayu untuk bidang-bidang kayu kozen yang nampak, daun pintu
panel dan ventilasi kayu, listplank, dan list eternit, serta dinding papan
yang dapat dibuka dan plafond lambrisering.
13.1.4.Cat tembok untuk dinding yang diplester, bidang-bidang beton dan
plafond eternit.
13.1.5.Residu/Teer untuk kayu kuda-kuda, gording dan rangka atap.
13.2.Bahan-bahan yang digunakan harus berkualitas baik, seperti :
13.2.1.Meni kayu dan besi sekualitas Kuda Terbang, Platon atau Ftalit.
13.2.2.Cat kayu sekualitas Kuda Terbang, Platon atau Ftalit.
13.2.3.Cat tembok sekualitas Kuda Terbang, Polymix, Vinilex, Platon.
13.2.4.Residu kualitas baik tidak luntur.
13.2.5.Politur sekualitas Platon
13.2.6.Plamur kayu dan dinding sekualitas Kuda Terbang, Polymix, Vinilex, Platon.
13.3.Pedoman Pelaksanaan
13.3.1.Pekerjaan pengecatan dilaksanakan setelah pemasangan plafond.
13.3.2.Pekerjaan meni, residu harus betul-betul rata, berwarna sama, pengecatan
minimal 2 (dua) kali.
13.3.3.Pekejaan cat kayu harus dilakukan lapis demi lapis dengan
memperhatikan waktu pengeringan jenis bahan yang digunakan.
2 (dua) kali pengerjaan meni kayu/cat dasar.
1 (satu) kali lapis pengisi dengan plamur kayu.
Penghalusan dengan amplas
Finishing dengan cat kayu sampai rata minimal 2 (dua) kali.
13.3.4.Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses sebagai berikut :
Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah
itu dilap dengan kain basah hingga bersih.
Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata. Setelah
betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain
kering yang bersih.

Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Gedung SMA Baburrahmah Kab. Aceh Tenggara


Dinas Pendidikan Aceh - Tahun Anggaran 2015

18

SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN BAHAN/ MATERIAL

RKS

Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata, minimal 2 (dua)


kali.
Pekerjaan cat tembok harus menghasilkan warna merata sama dan tidak
terdapat belang-belang atau noda-noda mengelupas.
13.3.5.Pengecatan plafond harus dilakukan menurut proses berikut :
Membersihkan bidang plafond yang akan dicat.
Mengecat plafond 2 (dua) kali, sehingga menghasilkan bidang
pengecatan yang merata sama dan tidak terdapat belang-belang atau
noda-noda mengelupas.
13.3.6.Warna yang digunakan apabila tidak ditentukan lain oleh Pemberi
Tugas maka digunakan warna sebagai berikut :
Dinding dalam/luar digunakan warna Primrose 302 dari daftar
warna cat superpolimyx.
Plafond asbes warna putih (pear white)
Kozen pintu dan jendela digunakan warna Candy Brown 925 dari daftar
warna cat Kuda Terbang atau yang sekualitas.
Daun pintu Panel dan plafond lambrisering digunakan warna Candy
Brown 925 dari daftar warna cat Kuda Terbang atau yang sekualitas.
13.3.7.Pelaksanaan Pekerjaan Cat harus sesuai dengan persyaratan yang
tercantum dalam PBI 1961.
13.3.8.Pengetesan tebal pengecatan, kekeringan dsinding, kebersihan dengan alat test
yang digunakan untuk pengecatan harus dipenuhi kontraktor atas permintaan
Direksi/pengawas dan seluruh biaya pengetesan tersebut menjadi
tanggungjawab Kontraktor.
Interior
Ekterior
- Plasteran
Cat Dasar 2 kali
Cat Dasar Alkasi
Cat Emulsion 3 KALI CAT EMULSI
- Langit-langit 2 Kali cat emulsi
2 kali cat emulsi
- Pintu teak wood
2 Kali Pinotex 2 kali Pinotex
- Pekerjaan Baja -Didesign dengan lapisan
Mordant. Satu lapis cat
Dasar Zink Chromate
Dan 2 kali cat enamel
14.Pekerjaan Instalasi Listrik
14.1.Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan instalasi listrik meliputi pemasangan seluruh jaringan instalasi di dalam
bangunan, penyediaan bola lampu, kabel-kabel, pipa-pipa PVC, tiang listrik, dan
sebagainya sehingga listrik menyala. Jumlah titik lampu dan stop kontak yang harus
dipasang disesuaikan dengan jumlah yang tertera dalam gambar. Titik Lampu dan
Stop Kontak mengandung maksud tempat mata lampu dan stop kontak yang telah
dipasang kabel-kabel yang diperlukan sehingga arus listrik sudah berfungsi pada titik
tersebut.
14.2.Gambar gambar dan spesifikasi adalah merupakan bagian yang saling melengkapi dan
seluruh ketentuan yang tercantum dalam gambar kerja dan spesifikasi bersifat
mengikat.
Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Gedung SMA Baburrahmah Kab. Aceh Tenggara
Dinas Pendidikan Aceh - Tahun Anggaran 2015

19

SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN BAHAN/ MATERIAL

RKS
14.3.

Seluruh Pekerjaan Instalasi listrik yang tidak dilaksanakan harus dikerjakan oleh
kontraktor Instalasi Listrik yang dapat dipercaya, mempunyai reputasi yang baik dan
ditunjang oleh tenaga-tenaga yang cakap dan berpengalaman dalam bidangnya, serta
terdaftar sebagai pemegang/ rekanan Instalatur PLN dengan kelas minimal C dan
masih berlaku hingga tahun terakhir yang sedang berjalan.
14.4.Seluruh permukaan Instalasi harus dikerjakan menurut Peraturan Umum Instalasi Listrik
(PUIL) di Indonesia/ peraturan PLN setempat edisi terakhir sebagai petunjuk dan
juga peraturan- peraturan yang berlaku pada daerah setempat dan standard-standard /
code code lainnya yang diakui secara internasional (VDE, DIN, IES, NEMA,
BS dan sebagainya).

14.5.Bahan-bahan yang digunakan


14.5.1.Kabel NYWGBY Kabel dengan
4 inti
Lapisan isolasi PVC melindungi setiap inti . Lapisan metal yang
menyelubungi secara keseluruhan sebagai earting conductor.
14.5.2.Kabel NYM
Kabel dengan 3 inti untuk satu pass
Inti copper dibungkus dengan isolasi PVS Isolasi 2 lapis menyelubungi inti
14.5.3.Kabel NYA
Isolasi PVC, luas penampang minimum yang boleh digunakan 2,5mm2.
Kawat BC, kawat tembaga yang telanjang.
14.5.4.Steker stop kontak dan saklar dari bahan ebonit kualitas baik.
14.5.5.Bola lampu HE dan armaturnya adalah produksi Nasional merk Philips,
Toshiba, Tungsram atau yang sekualitas, dengan syarat-syarat berikut :
14.5.6.Panel box yang dilengkapi fuse, switch untuk pembagian group pemasangan
instalasi listrik, Produksi Dalam Negeri (nasional) atau sekualitas, dengan
arde (pentanahan) dari kabel B.C.
Macam-macam switch/outlet yang digunakan untuk tegangan 220
volt adalah :
Outlet/stop kontak biasa (General Purpose Outlet)
Pole
: Phase + Neutral + Earth
Tegangan
: 220 volt, 1 phase, 50 Hz
Rating arus : 16 ampere
Type
: Pemasangan sistem tanam
Bahan
: Ebonit warna putih
Plug dan socket 1 phase untuk power
Pole
: Phase + Neutral + Earth
Tegangan
: 220 volt, 1 phase, 50 Hz
Rating arus
: minimum 25 amper
Type
: Pemasangan di luar diberi landasan kayu
Bahan
: Ebonit warna putih
Sekering BOX
Main Panel terdapat pada panel pertama menerima daya dari gardu induk
PLN ataupun Genset.
Bahan
: Rangka profil 30 mm
Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Gedung SMA Baburrahmah Kab. Aceh Tenggara
Dinas Pendidikan Aceh - Tahun Anggaran 2015

20

SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN BAHAN/ MATERIAL

RKS
Cover
Module
Potongan
Warna

: Besi plat 2 mm
: Minimum (30 X 40) tinggi maksimum 175 cm
: Puc Standing kuat tidak bergetar
: Abu-abu

14.6.Penggunaan
14.6.1. Kabel NFGBY dipergunakan sebagai penghubung antara lain panel igardu
induk kedistribution panel ditiap-tiap bangunan. Diluar bangunan dipasang
sebagai Kabel tanah dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang
berlaku.
14.6.2. Kabel NYM dipergunakan sebagai instalasi penerangan di dalam dinding.
14.6.3. Kabel NYA dipergunakan sebagai instalasi penerangan.
14.7.Pedoman Pelaksanaan
14.7.1. Pemasangan instalasi listrik dan tata letak titik lampu/stop kontak serta jenis
armatur lampu yang dipakai harus dikerjakan sesuai dengan gambar instalasi
listrik. Sedangkan sistem pemasangan pipa-pipa listrik pada dinding maupun
beton harus ditanam (sistem inbouw) dan penarikan kabel (jaringan kabel)
diatas plafon diikat dengan isolator khusus dengan jarak 1,00 atau 1,20 m,
atau jaringan kabel diatas plafon tersebut dimasukkan dalam pipa PVC.
Khusus untuk instalasi stop kontak harus dilengkapi kabel arde (pentanahan)
sesuai dengan peraturan yang berlaku (mencapai dan terendam air tanah).
14.7.2. Pemasangan instalasi listrik berikut penggunaan bahan/komponenkomponennya harus disesuaikan dengan sistem tegangan lokal 220 Volt.
14.7.3. Untuk pekerjaan instalasi listrik, atas persetujuan direksi, pemborong boleh
menunjuk pihak ketida (instalatur) yang telah memiliki izin usaha instalasi
listrik atau izin sebagai instalatur yang masih berlaku dari Perum Listrik
Negara (PLN). Pemborong tetap bertanggung jawab penuh atas pekerjaan ini
sampai listrik tersebut menyala (siap
dipergunakan), termasuk biaya pengujian dengan pihak PLN.
14.7.4. Pengujian instalasi listrik harus dilakukan kontraktor pada beban penuh
selama 1 X 24 jam secara terus menerus. Semua biaya yang timbul akibat
pengujian ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.
14.7.5. Kontraktor berkewajiban memasukkan arus yang bersumber dari instalasi
PLN. Pemasukan arus ini bila harus menambah tiang maka Kontraktor harus
menambah tiang beton pracetak. Biaya penambahan tiang dan kabel listrik
menjadi beban kontraktor.
Prinsip Distribusi :
Distribusi TR ( Tegangan Rendah ) 220/230 V secara radial dari Panel
utama Tegangan Rendah ( LVDD) didistrbusikan ke Panel bagi Bantu
(SDP) setiap bangunan. Panel-panel Daya (PP), Panel Penerangan (LP)
melalui kabel (NYY).
Karakteristik Tegangan Rendah 220/380 V, 50 Hz, 3 Fase, 3 kawat dan
Tegangan Rendah 220/230 V, 550 Hz, 3 Fase, 5 kawat. Distribusi Daya
untuk penerangan dan peralatan terbagi dari 3 (tiga) sistim suplai daya,
yaitu :
Suplai sepenuhnya dari PLN
Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Gedung SMA Baburrahmah Kab. Aceh Tenggara
Dinas Pendidikan Aceh - Tahun Anggaran 2015

21

SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN BAHAN/ MATERIAL

RKS

Suplay Genset
Suplai UPS
Fluktuasi tegangan yang diizinkan untuk penerangan sekitar 3 % dan
untuk mesin mesin sekitar 3 %.
14.7.6. Untuk lebih Rinci dalam hal pemasangan Instalasi Listrik pendekatan
penjelasan dari rekanan instalatur harus dimengerti para pekerja, agar
pemasangan tidak terjadi kesalahan yang tidak mestinya diinginkan. Dan
sebelum dilaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu mendapat persetujuan dari
Direksi/ pengawas Instalatur itu sendiri.
14.7.7. Produk
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi .
Pemborong dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf
dengan yang dispesifikasikan. Pemborong baru dapat mengganti bila adad
persetujuan dari Direksi/pengawas resmi secara tertulis.
Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut :
Bahan/Peralatan
1. KomponenPanel
2. Pembuatan Panel
3. Kabel
4. Konduit hight inpact
5. Lampu TLD
- Flurescent
- Starter
- Condensator
- Fitting
- Ballas Low Los
- Pembuat
* Kotak Kontak
* Saklar
* Metal Conduit
* Lasdop

Merk/Pembuatan
Siemens, Merlin Gerlin, AEG
PT. Industri, AEG Bina, PT
Mustika Parulindo
Kabel Metal, Kabelindo,
Supreme
Ega, Gifflex
Philips
Philips
Philips
Philips
Philips
PT. Industri Candela
Clipsal, Tenby
Clippsal. Tenby
National, Maruichi
3 M, Legrand

15.Pekerjaan Lain-lain
15.1.Lingkup pekerjaannya adalah Pembentukan Kolom Selasar (depan) dan pembentukan
tangga depan bentuk konstruksi serta ukurannya disesuaikan
dengan gambar rencana.
15.2.Guna mendapat hasil pekerjaan yang baik, untuk kesempurnaan pekerjaan ini, ternyata
tidak disebutkan dalam uraian ini maka bagian pekerjaan tersebut harus dilaksanakan
oleh kontraktor yang bersangkutan.

Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Gedung SMA Baburrahmah Kab. Aceh Tenggara


Dinas Pendidikan Aceh - Tahun Anggaran 2015

22

SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN BAHAN/ MATERIAL

RKS
15.3.Apabila ternyata tidak terdapat kesesuaian antara gambar dan bestek, maka diambil pada
gambar detail dan apabila pada gambar detail kurang jelas maka yang berlaku adalah
yang tercantum dalam bestek ini terkecuali Pengawas memberi keputusan lain.
15.4.Sebelum pekerjaan ini diserah terimakan, kontraktor diharuskan membersihkan sisa-sisa
bahan bangunan, kotoran-kotoran yang ada di lokasi dan harus segera dibawa keluar,
sehingga pada saat serah terima dilaksanakan bangunan dalam keadaan bersih dan
rapi.
15.5.Demikianlah penjelasan Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini dibuat, untuk dapat
dipedomani dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas.

Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Gedung SMA Baburrahmah Kab. Aceh Tenggara


Dinas Pendidikan Aceh - Tahun Anggaran 2015

23

SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN BAHAN/ MATERIAL

RKS
C. KETENTUAN TAMBAHAN
Pasal 1

: Semuahalyangtidakditentukandalamspesifikasiiniakanditentukankemudian oleh
Konsultan Pengawasdalam masa pelaksanaan konstruksi dengan
persetujuan Owner dan menjadi suatu ketentuan yang mengikat serta harus
dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana. Hal-hal yang ditentukan kemudian
tersebutharus tetapdidasarkanpada KontrakKerja.

Pasal 2

Jikaadaitem-itempekerjaandimanatidakada penjelasandalamGambarBestek,
BillofQuantity
danSpesifikasiTeknismakapenjelasanteknisterhadapitem
pekerjaantersebutadalahberdasarkankeputusanKonsultanPengawasdengan
persetujuanOwner.

Pasal 3

MaksuddantujuansetiapaturandalamSpesifikasiTeknisiniadalahmenurut
penjelasanKonsultanPengawas di lapangan denganpersetujuanOwner.

Banda Aceh,

April 2015

Dibuat Oleh,
KonsultanPerencana
CV. WINES Consultant

Nur Eka Sari, ST


Direktris

Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Gedung SMA Baburrahmah Kab. Aceh Tenggara


Dinas Pendidikan Aceh - Tahun Anggaran 2015

24

Anda mungkin juga menyukai