Anda di halaman 1dari 30

IBAA

IBAA

FUNGSI CT
1. MENTRANSFORMASIKAN ARUS YANG BESAR KE
YANG KECIL DIGUNAKAN UNTUK PENGUKURAN
DAN PROTEKSI
2. SEBAGAI ISOLASI ANTARA SISI TEGANGAN
YANG YANG DIUKUR / DIPROTEKSI DENGAN
ALAT UKUR / PROTEKSINYA .

IBAA

TEORI
P1

S1

P2

S2

I1 N1 I 2 N 2
I1
N2
1

I2
I2
a

Misal Rasio CT
500 / 5A

I1 Arus primer
I 2 Arus sekunder
N1 Jumlah belitan primer
N 2 Jumlah belitan sekunder
a perbandingan transformasi
IBAA

PENGENAL TRAFO ARUS ( CT )


1. DUA PENGENAL PRIMER
CONTOH 500 1000 / 5A

P1

P2 P1

500A

1000A

5A
S1

P2

5A
S2

SAMBUNGAN SERI

S1

S2

SAMBUNGAN PARALEL
IBAA

2. MULTI RASIO
CONTOH :
100 200 300 400 500 1000 1500 /5A
P1

P2
A B 100 / 5A
A C 200 / 5A
A D 300 / 5A
A E 400 / 5A
A F 500 / 5A
A G 1000 / 5A
A I 1500 / 5A

B C D E F G

IBAA

3. MULTI CORE ( Inti besi lebih dari satu )


- DUA INTI

- TIGA INTI

CONTOH
1000 / 5 5A

P1

P1

1S1
5A

1000 A
5A
P2

CONTOH ( 1000 / 5 5 5A )

1S1
5A
1S2
2S1

1S2
2S1

1000 A

5A
2S2
3S1

2S2

Masing masing dapat mempunyai


Kelas dan burden yang sama atau
berbeda.

5A
P2

3S2

IBAA

KELAS KETELITIAN
Dinyatakan dengan kesalahannya
1. KESALAHAN RASIO

(K N IS I P ).100
E%
IP

K N Rasio transformasi
I P Arus primer
IS Arus sekunder
( ) IS I rated sekunder
() IS I rated sekunder

2. KESALAHAN SUDUT

Pergeseran sudut sisi sekunder kurang atau


lebih dari 180 o
( - ) lagging
( + ) leading
IBAA

3. COMPOSITE ERROR

100 1 T
2
e
(K N iS i P ) dt

IP T 0
K N rated rasio transformasi
I P nilai RMS arus primer
i p nilai sesaat arus primer
iS nilai sesaat arus sekunder
T lama waktu satu gelombang
IBAA

KETENTUAN CT UNTUK PROTEKSI


Kelas
Ketelitian

Pada arus pengenal


Kesalahan
rasio

Kesalahan
rasio

Kesalahan komposit
pada batas ketelitian
arus primer
pengenal

5P

1%

60menit

5%

10P

3%

10%

IBAA

NILAI BATAS KESALAHAN CT UNTUK METER

Kelas
Ketelitian

0.1
0.2
0.5
1.0

+ / - % Kesalahan rasio
arus % arus pengenal

+ / - pergeseran fasa
% dari arus pengenal
( menit )

20

100

120

20

100

120

0.4
0.75
1.5
3.0

0.2
0.35
0.75
1.5

0.1
0.2
0.5
1.0

0.1
0.2
0.5
1.0

15
30
90
180

8
15
45
90

5
10
30
60

5
10
30
60

IBAA

BATAS KESALAHAN TIPE TPX ; TPY DAN TPZ


Pada arus pengenal primer

Pada kondisi batas


ketelitian

Kelas
Kesalahan
rasio

Kesalahan
sudut

Kesalahan maks.
seketika

menit
%

TPX

0,5

30

10

TPY

1,0
1,0

60

10

180 18

10

TPZ

IBAA

TITIK KEJENUHAN DARI LENGKUNG


MAGNITISASI ( KNEE POINT VK )

1. TITIK DIMANA BILA ARUS EKSITASI DINAIKAN


50% MAKA TEGANGAN HANYA NAIK 10 %
( BS 3938 1873 )
2. TITIK SINGGUNG GARIS DENGAN SUDUT 45
DERAJAT DENGAN KURVA TEGANGAN VERSUS
ARUS EKSITASI YANG DIGAMBARKAN PADA
SKALA LOG LOG .
( ANSI )

IBAA

Contoh keperluan VK pada Relai relai GEC


Knee Point Voltage VK
- Transformer
VK > 24In ( Rct + 2RL + Rt )
- Generator
Generator-Trafo
VK > 24In ( Rct + 2RL + Rt )
- Overall Gen Trafo VK > 48In ( Rct + 2RL + Rt )
Unit

through fault
stability
X/R
If
40
15 In
40
120

15 In
15 In

In = Arus rated sekunder CT line ( 5A or 1A )


Rct = Tahanan belitan sekunder dari CT line
RL = Tahanan lead tunggal dari CT line ke Relai
Rt = Tahanan efektip dari interposing CT yang digunakan
X/R = nilai maksimum dari rasio reaktansi / tahanan primer sistem
In = Nilai maksimum dari arus gangguan yang lewat.

IBAA

CIRI CIRI CT UNTUK METER


# TELITI UNTUK DAERAH KERJA 5 120 % In
# CEPAT JENUH

CIRI CT UNTUK PROTEKSI


# KELAS KETELITIAN RELATIP RENDAH PADA
ARUS PENGENAL ( RATED )
# KEJENUHANNYA TINGGI

IBAA

PERLU DIPERHATIKAN
# SALAH SATU SISI SEKUNDER HARUS DIBUMIKAN
Tujuannya kalau terjadi tembus antara tegangan tinggi
dan sisi sekunder maka tegngan sisi sekunder akan
naik ( merusak peralatan sisi sekunder )
# RANGKAIAN SEKUNDER TIDAK BOLEH TERBUKA
Fluks akan menjadi besar
- tegangan sekuder naik
- terjadi kejenuhan pada inti akan panas
Oleh karena itu rangkaian sekunder tidak boleh dipasang
fuse / MCB .

IBAA

IBAA

Fungsi
Mentransformasikan dari tegangan tinggi
ke tegangan rendah guna pengukuran atau
proteksi dan sebagai isolasi antara sisi
tegangan yang diukur / diproteksi dengan
alat ukurnya atau proteksinya.

Contoh : (150.000/ 3/20.000/ 3 V


: 20.000/ 3/100/ 3 V
150.000/ 3 E1 , merupakan tegangan primer
100/ 3 E 2 , merupakan tegangan sekunder
E1/E 2 N1/N 2 a
perbandingan transformasi
IBAA

Jenis trafo Tgangan


- Trafo Tegangan dengan inti besi seperti transformator
biasa umum nya untuk tegangan rendah samapai
tegangan tingi.
- Trafo tegangan dengan kapasitor,disadap pada
tegangan menengah, kemudian diturunkan dengan
transformator ke tegangan rendah,umum nya
digunakan pada tegangan tinggi dan ektra tinggi
( Capasitive Voltage Transformer = CVT )

IBAA

Konstruksi Trafo tegangan


dengan inti besi dan CVT

IBAA

Penandaan.
- Dipasang anatara fasa dan fasa dengan pengenal :
20.000 / 100 V
- Dipasang antara fasa dengan tanah dengan
pengenal :

150.000/ 3 / 100/ 3 V atau


20.000/ 3 / 100/ 3 V

P1

P1

Tegangan sekunder
berdasarkan standar

P2

P2

100V atau 110V


100/ 3 atau 110/ 3
100/3 atau 110/3
S1

S1

S2

S2

120 atau 120/ 3

IBAA

Trafo tegangan dengan 2 pengenal sekunder

Contoh : (150,000/ 3 / 100/ 3 100/ 3 V)


;20,000/ 3 / 100/ 3 100/ 3 V
Dua buah rangkaian sekunder yang dapat mempunyai
karakteristk yang berbeda.
P1
P2
Penandaan :
Primer P1 dan P2
Sekunder ; pertama 1S1 1S2 untuk
pengukuran
kedua 2S1 2S2 untuk proteksi
Masing masing sekunder dapat mempunyai
kelas ataupun beban ( burden ) yang sama
atau berbeda,

1S1
1S2
1S2
2S2

IBAA

Klas ketelitian dan Beban ( burden )


Contoh :
- Beban pengenal 100VA , dan klas 1,0 untuk proteksi
- Beban pengenal 100VA , dan klas 0,2 untuk meter
CVT ini mempunyai 2 sekunder dapat dibebani
100VA, dengan klas ketelitian masing masing 1,0
dan 0,2 .
- Kapasitas termal 1000 VA
Trafo tegangan ini dapat berfungsi seperti transformer
biasa dengan kapasitas 1000 VA tanpa melihat
kesalahan nya

IBAA

KLAS KETELITIAN ( IEC 186/1987 )


Ada dua macam kesalahan yaitu :
a. Kesalahan Perbandingan

(K n E S E P )
E
100%
EP
K n perbandingan transformasi nominal
b. Kesalahan sudut
Pergeseran sudut sisi sekunder kurang lebih
180 derajat.
c. Standar klas ketelitian :
0,1 0,2 0,5 1,0 3,0 .
IBAA

Batas kesalahan tegangan dan pergeseran


sudut
Tabel 1
Klas

% Kesalahan rasio
tegangan

Pergeseran sudut
( menit )

0,1

0,1

0,2

0,2

10

0,5

0,5

20

1,0

1,0

40

3,0

3,0

Untuk setiap tegangan dari 80% sampai 120% tegangan pengenal


dengan beban 25% sampai 100% beban pengenal pada faktor
daya 0,8 tertinggal.
IBAA

Batas kesalahan tegangan dan pergeseran sudut


untuk proteksi
Tabel 2

Klas

% Kesalahan
rasio tegangan

Pergeseran sudut
( menit )

3P

0,1

6P

3,0

Pada frekuensi pengenal dari 5% tegangan pengenal sampai tegangan


pengenal kali faktor tegangan pengenal ( 1,2 1,5 1,9 ) dengan
faktor daya 0,8 tertinggal.
Pada 2% tegangan pengenal dengan beban antara 25% dan 100%
beban pengenal pada faktor kerja 0,8 tertinggal .
Batas kesalahannya 2 kali tabel diatas.

IBAA

Beban ( Burden )
Beban trafo tegangan menunjukan kemampuan
beban yang disambung pada trafo tegangan
termasuk kawat kawat penghubung sehingga
karakteristik nya tetap memenuhi klas nya .
Contoh : PT, (20.000/ 3 )/(100/ 3 ) V, burden 30VA
V2 100/ 3 V dan I 2 0,3A, maka burden PT 17VA

IBAA

Khusus untuk CVT


Untuk CVT merupakan kapasitor seri dengan demikian
ditentukan besarnya kapasitor.
Contoh ; CVT dari ABB type CPN 170 C = 10500 pF
Faktor rugi dielektrik
Kapasitor umumnya tidak murni C tetapi ada rugi rugi yang
dinyatakan dengan tangen
Contoh : CVT,dari ABB type CPN 170,tg delta 0,25%

C tidak murni
C

ER

IC

Tg E R /E C

Tg I R /I C

CR
EC

1 / CR
IR

IBAA

Hal hal yang perlu diperhatikan


1. Salah satu sisi sekunder harus ditanahkan
tujuannya kalau terjadi tegangan tembus
antara
tegangan tinggi dan sisi tegangan
sekunder , tegangan peralatan tidak naik.
2. Rangkaian sekunder harus dipasang sekring
atau MCB sedekat mungkin dengan terminal
sekunder.
3. Rangkaian sekunder harus terbuka bila tidak
digunakan.
IBAA

IBAA

Anda mungkin juga menyukai