Keningnya masih mengkerut Kala cintanya terenggut Aminah berkeluh kesah Dimakinya cucian basah Terang hatinya gundah Sendiri bersumpah serapah Lelah menghitung hari 30 jari terlampaui Akankah kekasih hati Takkan pernah kembali Hari itu tiba Nampak mukanya ceria Aminah gembira Takkan ia menjanda Namun atun tampak murung Sang Suami tak kunjung turun Terkabar sial, datang mengembun Tangisnya pun tak lagi terbendung Hari esok siapa sangka Hanya tuhan punya kuasa Manusia hanya berdoa Moga lancar semua usaha