3.1.
3 - 1
menggunakan peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1 : 50.000 edisi I Tahun 1991 yang
diterbitkan Bakosurtanal dan Peta Administrasi BPN Maros yaitu kurang lebih
213.188,69 Ha. Sedangkan menurut BPS Kabupaten Maros 2009 luas wilayah
Kabupaten Maros tercatat 1.619,12 Km, meliputi 14 kecamatan, dimana
Kecamatan Tompobulu dan Kecamatan Mallawa merupakan 2 kecamatan terluas
dengan luas masing-masing adalah 287,66 Km dan 235,92 Km. Sedangkan
wilayah kecamatan dengan luas terkecil adalah Kecamatan Moncongloe dan
Kecamatan Mandai dengan luas masing-masing adalah 46,87 Km dan 49,11
Km. Jumlah dan luas masing-masing wilayah di Kabupaten Maros lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut;
3 - 2
Tabel 3.1
Luas Kecamatan, Jumlah Desa dan Kelurahan Kabupaten Maros
No.
Luas Kecamatan
Kecamatan
Luas (km)
Juml. Desa
Juml
Kel
Mandai
49,11
3,03
Moncongloe
46,87
2,89
Maros Baru
53,76
3,32
Marusu
53,73
3,32
Turikale
29,93
1,85
Lau
73,83
4,56
Bontoa
93,52
5,78
Bantimurung
173,70
10,73
Simbang
105,31
6,50
10
Tanralili
89,45
5,52
11
Tompobulu
287,66
17,77
12
Camba
145,36
8,98
13
Cenrana
180,97
11,18
14
Mallawa
235,92
14,57
12
12
1.619,12
100
105
105
Jumlah
3 - 3
3 - 4
a. Ketersediaan Lahan
Kondisi tata guna lahan Kabupaten Maros secara umum terdiri atas;
perkampungan, tambak, tegalan, sawah, kebun campuran, semak belukar, hutan
lebat, hutan belukar, lahan terbangun dan lain-lain penggunaan lahan yang ada.
Pergesaran pemanfaatan lahan kawasan Kabupaten Maros secara umum telah
mengalami perubahan yang cukup relativ, akibat terjadinya peningkatan
pembangunan aktivitas ekonomi.
Tabel 3.2
Penggunaan Lahan Di Kabupaten Maros
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Kecamatan
Jumlah (Ha)
Kampung
Tambak
Tegalan
Sawah
Kebun Campuran
Semak, Rumput Alang-Alang
Hutan Lebat
Hutan Belukar
Lahan Terbangun
Hutan Sejenis
Kebun Sejenis
Jumlah
3.420.481
8.018.885
2.662.311
35.146.802
30.063.912
17.472.039
37.185.559
17.746.132
333.872
5.564.755
3.922.949
161.537.697
Persentase (%)
2,12
4,96
1,65
21,76
18,61
10,82
23,02
10,99
0,21
3,44
2,42
100,00
3 - 5
Sudut
Lereng
(%)
Ketinggian
Diatas Muka
Laut (M)
Luas
(%)
<3
0-30
33,33
3-5
15-300
1,87
5-10
25-750
4,31
Bentangan dan
Batuan Penyusun
Pedataran; Dominan
Aluvium
Perbukitan, Sedimen
dan Vulkanik
Perbukitan Kars dan
Intrusi serta
Pegunungan Vulkanik
Sebaran (Kecamatan)
Lau, Bontoa, Turikale, Maros
Baru, Marusu, Mandai,
Bantimurung, Camba dan
Tanralili
Mallawa, camba, Bantimurung,
Bontoa dan Tanralili
Mallawa, Camba, Tanralili,
Tompobulu dan Bantimurung
10-15
100-1.565
11,48
Perbukitan Intrusi,
Vulkanik, Kars dan
Sedimen
15-30
25-1.540
23,30
Pegunungan Vulkanik,
Perbukitan Kars,
Intrusi dan Sedimen
30-70
100-1.458
20,09
Pegunungan Vulkanik,
Perbukitan Intrusi dan
Kars
>70
35-1.437
5,61
Jenis/Peruntukan Lahan
Persawahan Pertambakan
Perkebunan Permukiman
Pertambangan
Permukiman Perkebunan
Perkebunan Peternakan
Permukiman Pertambangan
Perkebunan
Peternakan
Permukiman
Hutan Belukar
Alang-Alang
Perkebunan
Hutan Lindung
Semak Belukar
Peternakan
Permukiman
Hutan Lindung
Hutan Produksi Terbatas
Perkebunan
Rekreasi
Pertambangan
Permukiman
Hutan Lindung
Hutan Produksi Terbatas
Perkebunan
Semak Belukar
Rekreasi
3 - 6
3 - 7
3 - 8
3 - 9
3 - 10
3 - 11
Tabel 3.4
Pembagian Satuan Geomorfologi Kabupaten Maros Berdasarkan Hasil Pemetaan Geologi
Rab. Sukamto dan Supriatna 1982
(Dalam Lembar Ujung Pandang, Benteng dan Sinjai)
No
Satuan
Geomorfologi
Daerah
Sebaran
Luas
Daerah
(%)
Ciri Morfologi
Batuan Penyusun
Pegunungan
Vulkanik
Utara, Tengah
Timur
30
Relief Topografi
Tinggi Kemiringan
Lereng Terjal, Tekstur
Topografi Kasar
Batuan
Gunung Api
Perbukitan
Vulkanik,Intrusi
dan Sedimen
15
Batuan Vulkanik
Beku (Intrusi) dan
Sedimen
Perbukitan Karst
Tengah
dan Timur Laut
Pedataran
Alluvial
1
2
Bagian Barat
Dengan Arah
Penyebaran Utara
Sampai Selatan
30
25
Relief Topografi
Kars Membentuk
Tower-Tower Dengan
Relief Yang Kasar
Topografi Datar, Relief
Rendah, Tekstur
Topografi Halus
Batu Gamping
(Batu Kapur)
Endapan Aluvial
d. Jenis Tanah
Hasil penelitian terdahulu berupa Pemetaan Geologi Lapangan dalam
Sekala 1:250.000 yang dilakukan oleh Rab. Sukamto dan Supriatna 1982 berupa
peta Geologi Lembar Ujung Pandang, Benteng dan Sinjai diperoleh bahwa sifat
fisik, tekstur, atau ukuran butir, serta genesa dan batuan penyusunnya maka jenis
tanah di kabupaten Maros diklasifikasikan dalam: 4 (empat) tipe:
1) Alluvial Muda merupakan endapan aluvium (endapan aluvial sungai, pantai dan
rawa ) yang berumur kuarter (resen) dan menempati daerah morfologi
pedataran dengan ketinggian 0-60 m dengan sudut kemiringan lereng <3%.
Tekstur beraneka mulai dari ukuran lempung, lanau, pasir, lumpur, kerikil,
hingga kerakal, dengan tingkat kesuburan yang tinggi, luas penyebarannya
sekitar 14,20% (229,91 km2) dari luas Kabupaten Maros, meliputi Kecamatan
Lau, Bontoa, Turikale, Maros Baru, Moncongloe, Marusu, Mandai, Bantimurung,
Camba, Tanralili dan Tompobulu.
2) Regosol adalah tanah hasil lapukan dari batuan gunungapi dan menempati
daerah perbukitn vulkanik, dengan ketinggian 110-1.540 m dengan sudut
kemiringan lereng >15%. Sifat-sifat fisiknya berwarna coklat hingga kemerahan,
berukuran lempung lanauan pasir lempungan, plastisitas sedang, agak padu,
tebal 0,1-2,0 m. Luas penyebarannya sekitar 26,50% (429,06 km2) dari luas
kabupaten Maros meliputi kecamatan Cenrana, Camba, Mallawa dan
Tompobulu.
Laporan Akhir (Final Report)
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Untuk RTRW Kabupaten Maros
3 - 12
3) Litosol merupakan tanah mineral hasil pelapukan batuan induk, berupa batuan
beku (intrusi) dan/atau batuan sedimen yang menempati daerah perbukitan
intrusi dengan ketinggian 3-1.150 m dan sudut lereng < 70%. Kenampakan
sifat fisik berwarna coklat kemerahan, berukuran lempung, lempung lanauan,
hingga pasir lempungan, plastisitas sedang-tinggi, agak padu, solum dangkal,
tebal 0,2-4,5 m. Luas penyebarannya sekitar 37,60 % (608,79 km2) dari luas
kabupaten Maros, meliputi kecamatan Mallawa, Camba, Bantimurung, Cenrana,
Simbang, Tompobulu, Tanralili dan Mandai.
4) Mediteran merupakan tanah yang berasal dari pelapukan batugamping yang
menempati daerah perbukitan karst, dengan ketinggian 8-750 m dan sudut
lereng > 70%. Kenampakan fisik yang terlihat berwarna coklat kehitaman,
berukuran lempung pasiran, plastisitas sedang-tinggi, agak padu, permeabilitas
sedang, rentan erosi, tebal 0,1-1,5 m. Luas penyebarannya sekitar 21,70%
(351,35 km2) dari luas kabupaten Maros, meliputi kecamatan Mallawa, Camba,
Bantimurung, Bontoa, Simbang, Tompobulu dan Tanralili..
e. Hidrologi
Keadaan hidrologi Kabupaten Maros, berdasarkan hasil observasi lapangan
dibedakan antara lain air permukaan (sungai, rawa dan sebagainya) dan air yang
bersumber di bawah permukaan (air tanah). Air dibawah permukaan yang
merupakan air tanah merupakan sumber air bersih untuk kehidupan sehari-hari
masyarakat.
Sumber air permukaan di wilayah Kabupaten Maros bersumber dari
beberapa sungai yang tersebar dibeberapa kecamatan, yang pemanfaatannya
untuk kebutuhan rumah tangga dan kegiatan pertanian. Sungai yang terdapat di
Kabupaten Maros yakni; Sungai Maros, Parangpaku, Marusu, Pute, Borongkalu,
Batu Pute, Matturungeng, Marana, Campaya, Patunuengasue, Bontotanga dan
Tanralili.
1) Sumberdaya Air
Potensi sumberdaya air di Kabupaten Maros selain dipengaruhi oleh kondisi
klimatologi wilayah, juga dipengaruhi oleh beberapa aliran sungai yang melintas
pada beberapa kawasan. Potensi sumberdaya air tersebut dimanfaatkan oleh
masyarakat untuk kegiatan pertanian dan sumber air baku untuk kebutuhan
lainnya.
Laporan Akhir (Final Report)
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Untuk RTRW Kabupaten Maros
3 - 13
3 - 14
3 - 15
3 - 16
3 - 17
2) Peruntukan Air
Sungai sebagai sumberdaya air yang dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan yakni kebutuhan air bersih dan kepentingan pertanian (irigasi), dengan
keberadaan beberapa sungai menurut Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten
Maros adalah Sungai Maros, Parangpakku, Marusu, Pute, Borongkalu, Batu Pute,
Matturungeng, Marana, Campaya, Patunungengasue, Bontotanga, dan Tanralili
(BPS dan Dinas PU Pengairan Kab. Maros). Pada kawasan perkotaan peruntukan
air lebih difokuskan pada kebutuhan air minum masyarakat perkotaan yang
bersumber dari air tanah dangkal dan air tanah dalam serta sumber air yang
dikelolah oleh PDAM.
f. Klimatologi
Kabupaten Maros termasuk daerah yang beriklim tropis, karena letaknya
yang dekat dengan khatulistiwa dengan kelembaban berkisar antara 60-82 %,
curah hujan tahunan rata-rata 347 mm/thn dengan rata-rata hari hujan sekitar 16
hari. Temperatur udara rata-rata 290 C. Kecepatan angin rata-rata 2-3 knot/jam.
Daerah Kabupaten Maros pada dasarnya beriklim tropis dengan dua musim.
Menurut Oldment, tipe iklim di Kabupaten Maros adalah tipe C2 yaitu bulan basah
(200 mm) selama 2 3 bulan berturut-turut dan bulan kering (100 mm) selama 2
3 bulan berturut-turut. Beberapa desa di Kecamatan Camba yang berbatasan
dengan Kabupaten Bone mempunyai iklim seperti daerah bagian Timur Sulawesi
Selatan yakni musim hujan dalam priode bulan April September dan musim
kemarau dalam bulan Oktober Maret.
Kondisi curah hujan tahunan di Wilayah Kabupaten Maros ditandai dengan
besarnya curah hujan yang terjadi tiap bulan di wilayah ini. Curah hujan tertinggi
tahun 2008 terjadi pada bulan Pebruari yaitu mencapai 803 mm dengan jumlah
hari hujan sebanyak 24 hh, semnetara curah hujan tertinggi pada tahun 2009
terjadi pada bulan Januari yaitu mencapai 1226 mm dengan jumlah hari hujan
sebanyak 29 hh. Pada tabel dibawah ini memperlihatkan adanya peningkatan
jumlah curah hujan dalam kurun waktu 2 tahun terakhir.
3 - 18
Tabel 3.5
Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan Dirinci Per Bulan di Kabupaten Maros
Tahun 2008 2009
Tahun
2008
No
Bulan
Curah Hujan
Hari Hujan
(mm)
(hh)
1 Januari
62
25
2 Pebruari
803
24
3 Maret
372
15
4 April
128
17
5 Mei
107
10
6 Juni
117
17
7 Juli
8
4
8 Agustus
17
3
9 September
26
3
10 Oktober
94
7
11 Nopember
204
20
12 Desember
662
29
Sumber : BPS, Maros Dalam Angka 2010
2009
Curah Hujan
Hari Hujan
(mm)
(hh)
1226
29
719
23
186
15
146
16
219
12
83
4
46
6
17
5
16
2
112
10
486
25
Kecamatan
Mandai
Moncongloe
Maros Baru
Marusu
Turikale
Lau
Bontoa
Bantimurung
Simbang
Tanralili
Tompobulu
Camba
Cenrana
Mallawa
Jumlah
Persentase (%)
11,25
5,46
7,35
7,71
10,69
7,79
8,78
8,95
7,08
7,84
4,52
4,03
4,67
3,87
100,00
3 - 19
b. Kepadatan Penduduk
Hasil catatan registrasi yang diperoleh, tingkat kepadatan penduduk di
Kabupaten Maros berdasarkan klasifikasinya dibedakan atas 3 (tiga) bahagian
yaitu; kepadatan tinggi, sedang dan rendah. Kepadatan tertinggi berada di wilayah
Kecamatan Turikale dengan kepadatan penduduk sebesar 1.110 jiwa/km2,
kepadatan penduduk terendah berada di Kecamatan Tompobulu dengan jumlah
sebesar 49 jiwa/km2. Demikian pula halnya dengan pola penyebaran penduduk
terjadi secara tidak merata. Data yang diperoleh menunjukkan pola penyebaran
penduduk di Kabupaten Maros secara umum terakumulasi di pusat kota dan pusatpusat pertumbuhan kota. Perkembangan jumlah penduduk, dan kepadatan dirinci
menurut kecamatan di Kabupaten Maros pada tabel berikut :
Tabel 3.7
Kepadatan Penduduk Kabupaten Maros Dirinci Menurut Kecamatan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Kecamatan
Jumlah Penduduk
(Jiwa)
Mandai
Moncongloe
Maros Baru
Marusu
Turikale
Lau
Bontoa
Bantimurung
Simbang
Tanralili
Tompobulu
Camba
Cenrana
Mallawa
Jumlah
34.973
16.972
22.836
23.963
33.235
24.208
27.289
27.817
22.001
24.375
14.053
12.523
14.504
12.028
310.777
Luas Wilayah
(Km2)
49,11
46,87
53,76
53,73
29,93
73,83
93,52
173,70
105,31
89,45
287,66
145,36
180,97
235,92
1.619,12
Kepadatan
Penduduk
(Jiwa/Km2)
712
362
425
446
1.110
328
292
160
209
272
49
86
80
51
192
c. Pertumbuhan Penduduk
Hasil pendataan yang dilakukan menunjukkan rata-rata laju tingkat
pertumbuhan penduduk Kabupaten Maros periode tahun 2008-2009 dirinci
berdasarkan kecamatan mengalami kenaikan sebesar 0,50% per tahun. Lebih
Jelasnya dapat dilihat pada penjelasan tabel di bawah ini.
3 - 20
Tabel 3.8
Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Maros Dirinci
Berdasarkan Kecamatan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Kecamatan
Mandai
Moncongloe
Maros Baru
Marusu
Turikale
Lau
Bontoa
Bantimurung
Simbang
Tanralili
Tompobulu
Camba
Cenrana
Mallawa
Jumlah
Pertumbuhan (%)
0,50
0,50
3 - 21
Tabel 3.9
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten Maros
No
1
2
3
4
5
Tingkat Pendidikan
Jumlah Penduduk (Jiwa)
TK
2.918
SD/Sederajat
42660
SLTP/Sederajat
13192
SLTA/Sederajat
6170
PT
3.189
Jumlah
68129
Sumber : BPS, Maros Dalam Angka 2010
Persentase (%)
4.28
62.62
19.36
9.06
4.68
100,00
Kelompok Umur
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Jenis Kelamin
Laki-Laki
04
14.613
59
16.500
10 14
18.646
15 19
16.972
20 24
12.055
25 29
10.442
30 34
11.949
35 39
12.588
40 44
8.752
45 49
6.774
50 54
6.439
55 59
4.672
60 64
3.899
65 69
7.914
70 74
14.613
75+
16.500
Jumlah
152.215
Sumber : BPS, Maros Dalam Angka 2010
Perempuan
13.842
16.791
15.333
15.460
13.795
13.272
11.924
14.365
9.387
8.181
7.976
4.201
4.202
9.831
13.842
16.791
158.562
Jumlah
(Jiwa)
28.455
33.291
33.979
32.432
25.850
23.714
23.873
26.954
18.139
14.955
14.415
8.873
8.102
17.746
28.455
33.291
301.777
3 - 22
penduduk yang menganut agama islam. Lebih jelasnya dapat dilihat pada
Penjelasan tabel di bawah ini.
Tabel 3.11
Jumlah Penduduk Menurut Agama di Kabupaten Maros
No
Agama
Persentase
(%)
1
2
3
4
5
6
Islam
Kristen Katolik
Kristen Protestan
Hindu
Budha
Lain-Lain
Jumlah
Sumber : BPS, Maros Dalam Angka 2010
307.880
1.326
1.891
184
95
98
89.55
3.86
5.50
0.54
0.28
0.29
311.474
100,00
Kecamatan
Mandai
Moncongloe
Maros Baru
Marusu
Turikale
Lau
Bontoa
Bantimurung
Simbang
Tanralili
Tompobulu
Camba
Cenrana
Mallawa
Jumlah
Jumlah
34.973
16.972
22.836
23.963
33.235
24.208
27.289
27.817
22.001
24.375
14.053
12.523
14.504
12.028
310.777
Sex Rasio
101
100
96
93
101
96
95
91
92
101
97
93
88
95
96
3 - 23
Kecamatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Mandai
34.973
Moncongloe
16.972
Maros Baru
22.836
Marusu
23.963
Turikale
33.235
Lau
24.208
Bontoa
27.289
Bantimurung
27.817
Simbang
22.001
Tanralili
24.375
Tompobulu
14.053
Camba
12.523
Cenrana
14.504
Mallawa
12.028
Jumlah
310.777
Sumber : BPS, Maros Dalam Angka 2010
Persentase
(%)
10,10
3,83
7,45
7,81
11,90
7,41
8,90
9,35
7,33
7,97
4,58
4,72
4,73
3,92
100,00
k. Angka Kelahiran
Angka kelahiran adalah angka yang menunjukkan jumlah penduduk yang
lahair pada suatu tahun tertentu. Angka kelahiran di Kabupaten Maros pada tahun
2010 sebanyak 5.338 jiwa. Angka kelahiran di Kabupaten Maros dapat dilihat
pada penjelasan tabel di bawah ini.
3 - 24
Tabel 3.14
Jumlah Angka Kelahiran Penduduk di Kabupaten Maros Dirinci
Menurut Kecamatan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Kecamatan
Mandai
Moncongloe
Maros Baru
Marusu
Turikale
Lau
Bontoa
Bantimurung
Simbang
Tanralili
Tompobulu
Camba
Cenrana
Mallawa
Jumlah
Sumber : BPS, Maros Dalam Angka 2010
Persentase (%)
13,90
4,14
4,40
9,47
7,48
14,40
8,44
8,35
6,22
9,89
3,56
3,32
3,90
2,52
100,00
Kecamatan
Mandai
Moncongloe
Maros Baru
Marusu
Turikale
Lau
Bontoa
Bantimurung
Simbang
Tanralili
Tompobulu
Camba
Cenrana
Mallawa
Jumlah
Persentase (%)
5,56
22,22
11,11
16,67
5,56
22,22
5,56
11,11
100,00
3 - 25
3 - 26
3 - 27
a. Potensi Pertanian
1) Potensi Pertanian Tanaman Pangan
Perkembangan sub sektor pertanian tanaman pangan di Kabupaten Maros
selama Tahun 2009 mengalami kenaikan. Berdasarkan data yang diperoleh
komoditi yang dominan dikembangkan meliputi; padi sawah menempati areal
dengan jumlah produksi 259,622 ton. Sedangkan komoditi yang paling rendah
produksinya adalah kacang kedelai dengan jumlah produksi sebesar 1,118 ton.
Jumlah produksi pertanian tanaman pangan di Kabupaten Maros dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 3.17
Jumlah Produksi Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Maros
No
Jenis Komoditi
Produksi (Ton)
Persentase (%)
Padi Sawah
259,622
Padi Ladang
2,991
Jagung
Ubi Kayu
2,368
Ubi Jalar
3,392
Kedelai
1,118
Kacang Tanah
Kacang Hijau
22,810
276
5,359
Jumlah
573,66
45,26
0,52
3,98
0,41
0,59
0,19
48,11
0,93
100,00
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Maros, 2010
3 - 28
Tabel 3.18
Produksi Sektor Tanaman Hortikultura Sayuran dan Buah-Buahan
di Kabupaten Maros
No
A
1
2
3
4
5
Jenis Komoditi
Hortikultura Sayuran
Petsai
Cabe
Tomat
Kacang Panjang
Bawang Merah
Jumlah
Hortikultura Buah-Buahan
Mangga
Durian
Jeruk
Pisang
Pepaya
Nanas
Jumlah
B
1
2
3
4
5
6
Produksi (Ton)
Persentase (%)
595,00
17.872,00
8.595,00
5.248,00
343,00
32.653,00
1,82
54,73
26,32
16,07
1,05
100,00
10.214
250
17.713
35.260
4.576
161
36.440,00
28.03
0.69
48.61
9.68
12.56
0.44
100,00
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultural Kabupaten Maros Tahun 2010
Jenis Komoditi
Produksi (Ton)
Kelapa Dalam
Kelapa Hibrida
Kopi Robusta
Cengkeh
Kakao
Aren
Lada
Kemiri
Jambu Mete
Kapuk
Jarak Pagar
261
29
66
500
367
260
6,50
4.844
805
19
8
Jumlah
7.165,50
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Maros, 2010
Persentase (%)
3,64
0,40
0,92
6,98
5,12
3,63
0,09
67,60
11,23
0,27
0,12
100,00
3 - 29
c. Peternakan
Sektor perternakan yang dikembangkan masyarakat di Kabupaten Maros
terdiri atas jenis ternak besar dan ternak unggas. Berdasarkan data yang diperoleh
jenis ternak besar yang dominan di kembangkan adalah ternak sapi dengan jumlah
populasi 30.403 ekor. Sedangkan ternak unggas yang dominan di kembangkan
adalah ayam pedaging dengan jumlah populasi 7.585.518 ekor. Jumlah dan
populasi ternak yang dikembangkan di Kabupaten Maros dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 3.20
Jumlah Populasi Ternak di Kabupaten Maros
No
A
Jenis Ternak
TERNAK BESAR
1. Kerbau
2. Sapi Potong
3. Kuda
4. Kambing
5. Babi
Jumlah
TERNAK KECIL (UNGGAS)
1. Ayam Kampung
2. Ayam Pedaging
3. Ayam Petelur
4. Itik
Jumlah
Persentase (%)
4.041
30.403
4.485
11.569
121
50.619
7,98
60,06
8,86
22,86
0,24
100,00
410.473
7.585.518
211.555
256.000
8.463.546
4,85
89,63
2,50
3,02
100,00
d. Kehutanan
Sumberdaya hutan yang terdapat di Kabupaten Maros antara lain hutan
lindung, hutan produksi biasa, hutan produksi terbatas dan hutan utuk taman
nasional. Sumberdaya hutan tersebut merupakan potensi sektor kehutanan
Kabupaten Maros yang memerlukan penanganan dan pengendalian untuk
kelangsungan pelestariannya.
1) Sebaran Luas Hutan Produksi Biasa
Sebaran luas hutan produksi biasa di Kabupaten Maros terdapat di 7
wilayah kecamatan antara lain; Kecamatan Bantimurung, Camba, Cenrana,
Mallawa, Simbang, Tanralili dan Tompobulu. Sebaran luas hutan produksi biasa di
Kabupaten Maros dapat dilihat pada penjelasan tabel di bawah ini.
3 - 30
Tabel 3.21
Sebaran Luas Hutan Produksi Biasa di Kabupaten Maros
Dirinci Menurut Kecamatan
No
Kecamatan
Bantimurung
Camba
Cenrana
Mallawa
5
6
Simbang
Tanralili
Tompobulu
Jumlah
Luas (Ha)
153,87
45,86
657,43
65,23
880,00
16,57
60,11
173,78
1.531,77
20,79
757,60
402,39
59,81
105,63
622,94
22,50
336,39
280,94
2.460,00
3.331,62
232,73
1.222,92
4.500,00
17.940,88
Persentase
(%)
0,86
0,26
3,66
0,36
4,90
0,09
0,34
0,97
8,54
0,12
4,22
2,24
0,33
0,59
3,47
0,13
1,87
1,57
13,71
18,57
1,30
6,82
25,08
100,00
Lokasi
Desa Kalabirang
Desa Leang-Leang
Desa Cenrana
Desa Labuaja
Desa Laiya
Desa Lebbotengae
Desa Limampoccoe
Desa Baruga
Desa Batu Putih
Desa Gattareng Matinggi
Desa Mattampapole
Desa Tellumpanuae
Desa Wanuawaru
Kelurahan Sabila
Desa Sambuaeja
Desa Purnakarya
Desa Toddopulia
Desa Benteng Gaja
Desa Bontomanai
Desa Bontosomba
Desa Puca
Desa Toddolimae
Desa Tompobulu
Dari Tabel tersebut di atas, menunjukkan bahwa luas hutan produksi biasa
di Kabupaten Maros yang memiliki sebaran terbesar berlokasi di Kecamatan
Tompobulu Desa Tompobulu dengan luas 4.500,00 Ha atau 25,08%. Sedangkan
sebaran luas hutan produksi biasa terkecil berlokasi di Kecamatan Cenrana Desa
Lebbotengae dengan luas 16,57 Ha atau 0,09%.
2) Sebaran Luas Hutan Produksi Terbatas
Sebaran luas hutan produksi terbatas di Kabupaten Maros terdapat di 4
wilayah kecamatan antara lain; Kecamatan Camba, Cenrana, Mallawa, dan
Tompobulu. Sebaran luas hutan produksi terbatas di Kabupaten Maros dapat
dilihat pada penjelasan tabel di bawah ini.
3 - 31
Tabel 3.22
Sebaran Luas Hutan Produksi Terbatas di Kabupaten Maros Dirinci
Menurut Kecamatan
Persentase
(%)
616,62
8,91
288,48
4,17
1
Camba
1.649,78
23,83
55,25
0,80
2
Cenrana
950,00
13,72
1.844,19
26,64
3
Mallawa
230,18
3,33
54,63
0,79
4
Tompobulu
1.233,43
17,82
Jumlah
6.922,56
100,00
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Maros, 2010
No
Kecamatan
Luas (Ha)
Lokasi
Desa Benteng
Desa Cenrana
Desa Cenrana Baru
Desa Sawaru
Desa Laiya
Desa Padaelo
Kelurahan Sabila
Desa Bontomanai
Desa Bontosomba
Kecamatan
Mandai
Moncongloe
Maros Baru
Marusu
Turikale
Lau
Bontoa
Bantimurung
Simbang
Tanralili
Tompobulu
Camba
Cenrana
Mallawa
Jumlah
Potensi Kehutanan
Getah Pinus
Kayu Rimba Campuran/Jati, Getah Pinus
Getah Pinus
Kayu Rimba Campuran/Jati, Getah Pinus
Jumlah (M3)
280
580
860
3 - 32
3 - 33
Kecamatan
Luas (Ha)
Lokasi
Desa Baruga
Desa Kalabirang
Desa Leang-Leang
Desa Tukamasea
Desa Cenrana
Desa Cenrana Baru
Desa Labuaja
Desa Laiya
Desa Limampoccoe
Desa Rompegading
Desa Gattareng Matinggi
Desa Wanua Waru
Desa Bontolempangeng
Desa Sambuaeja
Desa Simbang
Desa Tanete
Desa Bontomanai
Desa Bontosomba
Desa Toddolimae
3 - 34
Tabel 3.25
Sebaran Luas Hutan Taman Nasional di Kabupaten Maros
Dirinci Menurut Kecamatan
Persentase
Lokasi
(%)
3.456,84
11,66
Desa Kalabirang
1
Bantimurung
4.160,00
14,03
Desa Leang-Leang
497,91
1,68
Desa Cempaniaga (Kel)
1.452,91
4,90
Desa Pattanyameng
2
Camba
749,07
2,53
Desa Pattiro Deceng
244,38
0,82
Desa Timpuseng
75,91
0,26
Kelurahan Mario Pulana
195,94
0,66
Desa Bajipamai
858,25
2,89
Desa Labuaja
350,00
1,18
Desa Laiya
3
Cenrana
715,52
2,41
Desa Lebbotengae
28,70
0,10
Desa Limampoccoe
555,76
1,87
Desa Rompegading
1.550,00
5,23
Desa Baruga
3,55
0,01
Desa Batu Putih
2.300,00
7,76
Desa Bentenge
2.565,27
8,65
Desa gattareng Matinggi
4
Mallawa
2.900,00
9,78
Desa Samaenre
2,14
0,007
Desa Tellumpanuae
356,34
1,20
Desa Uludaya
683,17
2,30
Desa Wanua Waru
77,63
0,26
Desa Padaelo
88,94
0,30
Desa Jennetaesa
5
Simbang
3.908,68
13,18
Desa Samangki
650,00
2,19
Desa Sambueja
876,30
2,96
Desa Bontomanai
6
Tompobulu
232,83
0,79
Desa Bontosomba
114,76
0,39
Desa Toddolimae
Jumlah
29.650,80
100,00
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Maros, 2010
No
Kecamatan
Luas (Ha)
Dari Tabel tersebut di atas, menunjukkan bahwa luas hutan taman nasional
di Kabupaten Maros yang memiliki sebaran terbesar berlokasi di Kecamatan
Bantimurung Desa Leang-Leang dengan luas 4.160,00 Ha atau 14,03%.
Sedangkan sebaran luas hutan lindung terkecil berlokasi di Kecamatan Mallawa
Desa Tellumpanuae dengan luas 2,14 Ha atau 0,007%.
5) Densitas dan Produksi Hasil Hutan
Produksi hutan wilayah Kabupaten Maros terbatas pada beberapa jenis hasil
hutan, seperti getah pinus, kayu rimba campuran/jati. Jenis hasil produksi hutan
tersebut berada di kawasan hutan produksi yang ada di Kecamatan Camba,
Kecamatan Cenrana, Kecamatan Mallawa dan Kecamatan Tompobulu. Jumlah
produksi hutan yang ada di Kawasan Hutan Kabupaten Maros tersebut sekitar 860
M3. Hasil-hasil hutan tersebut merupakan bahan baku dari beberapa industri kayu
Laporan Akhir (Final Report)
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Untuk RTRW Kabupaten Maros
3 - 35
yang ada di Kawasan Industri Makassar dan Maros, sementara itu hasil hutan
berupa getah pinus dipasarkan keluar wilayah/ekspor.
e. Perikanan dan Kelautan
Usaha perikanan yang dikembangkan dan dikelola masyarakat di Kabupaten
Maros terdiri atas, perikanan laut dan perikanan darat. Sesuai data yang diperoleh
usaha perikanan yang dominan dikembangkan masyarakat adalah usaha
perikanan laut, dengan jumlah produksi sebesar 18.381,17 ton.
Tabel 3.26
Produksi Usaha Perikanan Masyarakat di Kabupaten Maros
Jenis Perikanan
Produksi Perikanan
Tangkap (ton)
No
Kecamatan
Perikanan
Laut
Perairan
Umum
Budidaya
Laut
Tambak
Kolam
sawah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Mandai
Moncongloe
Maros Baru
Marusu
Turikale
Lau
Bontoa
Bantimurung
Simbang
Tanralili
Tompobulu
Camba
Cenrana
Mallawa
Jumlah
190
1.471
149
11.725
13.535
39
77
54
337
507
190,20
1.470,60
148,80
11.724,80
13.534,40
71,00
2.027,60
2.258,20
135,20
1.494,20
2.650,90
85,50
8.722,60
12,70
9,90
16,80
1,80
39,60
33,40
13,10
1,80
5,30
134,40
0,90
0,30
1,20
8,40
68,00
1,20
80,00
3 - 36
Tabel 3.27
Potensi Jenis Tambang di Kabupaten Maros
No
Tanah Uruq/Timbunan
Tanah Uruq/Timbunan
Pasir Sungai
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Lokasi
Kecamatan Marusu daerah Patene dan
sekitarnya
Kecamatan mandai, tanralili, Moncongloe
daerah Bontomatene (lokasi pembuangan
sampah) dan Moncongloe
Kecamatan Tanralili Desa harapan, Bulu
Sajang, Bulu Batu Tiga dan Bulu Bogo
Kecamatan Turikale, Maros Baru (Sepanjang
Alur Sungai Maros)
Kecamatan Turikale, Tanralili, Tompobulu
(Sepanjang Alur Sungai Marusu)
Kecamatan Tanralili, Simbang daerah
Toddolimaya
Kecamatan Tompobulu dan Cenrana daerah
Baturappe Cindakko
Kecamatan Bontoa, Lau dan Bantimurung
Kecamatan Bontoa dan Bantimurung lokasi
Bulu Makbulaeng dan Bulu Ammasangeng
Kecamatan Bantimurung lokasi daerah
Kaluluku/Bontosunggu
Kecamatan Simbang daerah sambueja
Kecamatan camba
Kecamatan Mallawa daerah Watang Mallawa,
Batumadenring, Pangisoreng dan
Tellempanuae)
3 - 37
Kecamatan
PT
CV/
Firma
Koperasi
perorangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Mandai
2
21
4
55
Moncongloe
2
41
Maros Baru
3
6
Marusu
11
18
2
66
Turikale
10
58
10
144
Lau
1
2
1
15
Bontoa
2
1
19
Bantimurung
2
3
11
Simbang
2
2
6
Tanralili
1
1
7
Tompobulu
1
1
1
4
Camba
1
11
Cenrana
3
Mallawa
2
Jumlah
27
111
25
390
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Maros Tahun 2010
Lainnya
Jumlah
(unit)
1
2
3
6
63
43
9
99
225
19
22
16
10
9
7
12
3
2
559
Tabel 3.29
Jenis dan Jumlah Perusahaan Menurut Golongan Industri
Golongan Industri
No
Jenis Industri
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Rumah
Tangga
(1-4)
-
Jumlah
(unit)
Kecil
(5-19)
Sedang
(20-99)
Besar
(>100)
1.412
132
20
-
1.432
132
130
13
143
25
25
37
-
7
-
1
-
45
-
37
37
3 - 38
Golongan Industri
No
19
20
21
22
23
24
Jenis Industri
Peralatan kedokteran, alat-alat ukur,
peralatan navigasi, peralatan optic,
jam dan lonceng
Kendaraan bermotor
Alat angkutan, selain kendaraan
bermotor roda empat atau lebih
Fumitur dan pengolahan lainnya
Daur ulang
Lainnya
Jumlah
Jumlah
(unit)
Rumah
Tangga
(1-4)
Kecil
(5-19)
Sedang
(20-99)
Besar
(>100)
42
47
73
55
1.967
2
50
75
55
2.018
Tabel 3.30
Banyaknya Tenaga Kerja Menurut Golongan Industri
Golongan Industri
No
Jenis Industri
1
2
3
4
Rumah
Tangga (14)
6.412
254
Kecil
(5-19)
Jumlah
(unit)
Sedang
(20-99)
Besar
(>100)
7.212
254
6.412
254
13
13
1.663
802
98
98
20
20
65
65
123
123
1.240
-
2.739
-
825
-
205
205
15
15
200
197
58
32
1.240
287
234
13.191
281
234
9.581
3 - 39
pertumbuhan
sektor
pariwisata
di
Kabupaten
Maros
maka
Hotel
(Hotel
Berbintang
dan
Hotel
Nonberbintang
beserta
akomodasinya) dan Rumah Makan atau Restoran. Peran fasilitas penunjang dalam
mendorong pertumbuhan sektor pariwisata di Kabupaten Maros dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 3.31
Banyaknya Hotel Menurut Kecamatan
No
Kecamatan
Hotel Berbintang
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Mandai
Moncongloe
Maros Baru
Marusu
Turikale
Lau
Bontoa
Bantimurung
Simbang
Tanralili
Tompobulu
Camba
Cenrana
Mallawa
Jumlah
Sumber :BPS, Kabupaten Maros Dalam Angka 2010
Jumlah (unit)
3
5
1
9
3
5
1
9
3 - 40
Tabel 3.32
Banyaknya Rumah Makan/Restoran Beserta Akomodasinya
Dirinci Menurut Kecamatan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Kecamatan
Rumah Makan
Meja
Kursi
Jumlah (unit)
133
32
24
60
214
36
28
98
63
42
4
42
61
29
498
80
76
193
1.475
142
112
322
220
147
16
151
183
106
1.992
320
304
772
5.900
568
448
1.288
880
588
64
604
732
424
2.623
432
404
1.025
7.589
746
588
1.708
1.163
777
84
797
976
559
3.721
14.884
Mandai
Moncongloe
Maros Baru
Marusu
Turikale
Lau
Bontoa
Bantimurung
Simbang
Tanralili
Tompobulu
Camba
Cenrana
Mallawa
Jumlah
866
Sumber :BPS, Kabupaten Maros Dalam Angka 2010
19.471
Negara Asal
2007
357
684
337
131
13
95
33
3
9
109
213
111
9
31
36
2.171
Jumlah
2.534
2.408
1.329
997
207
483
146
271
148
627
47
570
65
480
161
367
210
11.050
Persentase
(%)
22,93
21,79
12,03
9,02
1,87
4,37
1,32
2,45
1,34
5,67
0,43
5,16
0,59
4,34
1,46
3,32
1,90
100,00
3 - 41
Tahun
1
2
3
4
5
6
2002
2003
2004
2005
2006
2007
Jumlah
Jumlah
Persentase (%)
362.548
403.294
442.639
436.884
440.898
480.133
2.566.396
14,13
15,71
17,25
17,02
17,18
18,71
100,00
3 - 42
lain
Palanqium
Sapotaceae,Polyalthia
sp,
Calophilum
insignis,
Pangium
sp,
Leea
edule,
indica,
Aleurites
spp),
Kumbang
buta
(Eustra
sp),
Jangkrik
gua
3 - 43
Taman Wisata Alam Gua Pattunuang. Kawasan ini memiliki kurang lebih
40 gua. Gua-gua tersebut masih alami dan belum mengalami
perubahan-perubahan oleh aktivitas manusia. Selain kaya akan
ornamen-ornamen gua yang indah juga disekitar gua memiliki panorama
alam yang sangat indah dan menawan, sungai yang diapit tebing terjal
merupakan daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Umumnya gua yang
ada didalam kawasan ini dapat dijangkau dengan mudah, gua-gua
tersebut mempunyai panjang lorong rata-rata 1.000 meter dengan
kedalaman 30 meter. Didalam kawasan ini juga terdapat sebuah batu
besar berbentuk perahu yang menyimpan legenda yang menarik,
menurut cerita rakyat konon pada zaman dahulu seorang saudagar
China yang datang untuk melamar dan mempersunting gadis Samanggi
namum karena lamarannya ditolak, akhirnya mendapat malu saudagar
tersebut kemudian mengkaramkan perahunya, perahunya inilah yang
3 - 44
3 - 45
Sungai Pute/Rammang-Rammang
Sungai Pute merupakan salah satu sungai di kabupaten Maros yang
memiliki panorama alam yang indah, sehingga sangatlah menarik untuk
menelusuri alurnya. Pohon Bakau dan Nipah yang tumbuh disisi kiri dan
kanan sungai sangat sejuk dipandang, apalagi dipercantik dengan
adanya singkapan batu kapur yang menyembul dari dasar sungai dan
tersebar
disepanjang
alur
sungai.
Sesekali
pengunjung
dapat
Pantai Kuri
Pantai Kuri dengan pasir putihnya merupakan salah satu pantai yang
sangat ideal untuk dinikmati, terlebih lagi dengan suasana matahari
terbenamnya. Letak Pantai Kuri sangat strategis karena berada di
antara Kota Maros dan Kota Makassar. Hal ini menjadikan kawasan ini
menjadi tujuan pertama yang dapat dikunjungi oleh wisatawan setelah
mendarat di bandara Internasional Hasanuddin. Perjalanan menuju
Kota Makassar melalui laut dari pantai Kuri dapat ditempuh 15 menit
dengan menelusuri pesisir pantai.Pemerintah Kabupaten Maros
merencanakan mengembangkan kawasan ini menjadi Kota Madani
Pantai Kuri dan akan membangun beberapa fasilitas antara lain : Pusat
Bisnis dan Telekomunikasi, Gedung Pertemuan, Restoran, Kafe, tempat
bermain, sarana olah raga, perpustakaan, dan fasilitas water sport.
Atraksi Budaya
Pada kawasan Karts Maros dan sekitarnya banyak ditemukan situs
purbakala yang dapat dikembangkan untuk tujuan pariwisata. Sejak awal
abad ke XX, Sulawesi Selatan dan Kabupaten Maros pada khususnya
mulai ramai dibicarakan oleh para ahli sejarah di eropa berkat jasa dua
3 - 46
3 - 47
rammang-rammang
merupakan rangkaian
dari
perjalanan sungai pute, ditempat ini terdapat sekitar tiga situs gua
prasejarah yang masingmasing memiliki peninggalan yang berbeda.
Dibandingkan dengan peninggalan lukisan gua yang ditemukan di leangleang
dataran rendah yang ditandai dengan adanya lukisan babi rusa , situs
gua prasejarah yang ada di rammang-rammang memiliki peninggalan
lukisan gua yang menggambarkan aktivitas berburu pada daerah pesisir
dan laut karena ditempat ini ditemukan lukisan gua berupa lukisan
perahu, manusia yang membawa tombak dan mengendarai perahu,
gambar kura-kura dan gambar ikan. Perpaduan bentang alam yang
memikat dan peninggalan gua prasejarah semakin menambah daya
tarik wisata kawasan ini.
3 - 48
ini
adalah
suatu
3 - 49
Lapangan Usaha
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pertanian
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air
Bangunan
Perdagangan, Restoran dan Hotel
Angkutan dan Komunikasi
Keuangan, Persewaan & Jasa Persahaan
Jasa Jasa
PDRB/PDB
Pertumbuhan PDRB/PDB
b. Income Percapita
Income perkapita digunakan untuk mengetahui pendapatan per kapita yang
menunjukkan kemampuan yang nyata dalam menghasilkan barang dan jasa.
Income perkapita, juga didasarkan pada tingkat pertumbuhan penduduk di suatu
wilayah. Income perkapita penduduk di Kabupaten Maros sebagai berikut:
3 - 50
Tabel 3.36
Jumlah Tenaga Keja Sektor Formal dan Informal, Unit Usaha dan Nilai Investasi Dirinci
Berdasarkan Kecamatan
No
Kecamatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Mandai
Moncongloe
Maros Baru
Marusu
Turikale
Lau
Bontoa
Bantimurung
Simbang
Tanralili
Tompobulu
Camba
Cenrana
Mallawa
Jumlah
Formal
Formal
Formal
9.390.700
13.682.485
5.076.739
1.732.632
1.345.900
20.000
4.276.828
1.284.175
1.429.000
354.672.899
558.500
188.000
93.000
393.750.858
Non Formal
Jumlah
576.115
1.441.150
167.690
232.017
725.000
56.400
26.860
45.000
30.000
94.000
732.250
20.146
14.575
61.900
4.223.103
9.966.815
15.123.635
5.244.429
1.964.649
2.070.900
76.400
4.303.688
1.329.175
1.459.000
354.766.899
1.290.750
208.146
14.575
154.900
397.973.961
Jenis Industri
Cakupan
Daerah
Pelayanan
Cakupan
Daerah
2
Pelayanan Kabupaten
Luas Area Pelayanan
3
(m2)
Kapasitas Terpasang (
4
L/DT)
IPA
Bantimurung
5
(L/DT)
IPA
Pattontangan
6
(L/DT)
Kapasitas
Produksi
7
(L/DT)
Kapasitas
Distribusi
8
(L/DT)
Besaran Investasi Sektor Industri
(Total)
1
Industri Kecil (Rp.000)
Industri Menengah ( Rp.
2
000)
3
Industri Besar ( Rp. 000)
1
2004
Besaran Investasi
2006
2005
2007
2008
26,76
29,32
30,17
35,50
47,14
11,49
12,85
13,16
15,50
21,17
259
259
259
259
90
90
90
90
130
40
40
40
40
80
50
50
50
50
50
90
90
90
90
130
90
90
90
90
120
356,800,225,000
368,894,942,000
384,245,099,000
393,816,062,000
443,706,315,000
10,053,930
18,981,000
23,016,421
24,563,547
57,908,969
11,317,295
335,436,000
14,477,295
335,437,000
25,791,678
335,437,000
33,815,515
335,437,000
50,360,346
335,437,000
3 - 51
3 - 52
Rp
60,000,000,000.00,
dan
bagian
lain-lain
sebanyak
Rp
7,323,555,000.00. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.38
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Maros
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009 Kabupaten Maros
Uraian
1. Pendapatan daerah
Pendapatan Asli Daerah
- Pajak Daerah
- Retribusi daerah
Hasil Pengelolaan
- Kekayan Daerah Yang
Dipisahkan
Lain-Lain Pendapatan
Asli Daerah Yang Sah
Dana Perimbangan
- Dana Bagi Hasil
- Dana Alokasi Umum
- Dana Alokasi Khusus
Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah Yang Sah
- Hibah
- Dana Bagi hasil pajak
Dana Penyesuaian dan
Otonomi Khusus
Bantuan Keuangan dari
Prop./pemda
2. Belanja Daerah
Belanja Tidak Langsung
- Belanja Pegawai
- Belanja Bunga
- Belanja Hibah
- Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bagi Hasil
Belanja Bantuan
Keuangan
- Belanja Tidak Terduga
Belanja Langsung
- Belanja Pegawai
Belanja Barang dan
Jasa
- Belanja Modal
Surplus/(Defisit)
3. Pembiayaan Daerah
Peneriman
Rp
Rp
Rp
Rp
2006
372,530,631,552.00
20,082,025,000
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
2007
440,291,834,412.00
25,293,575,000.00
8,353,000,000.00
5,306,575,000.00
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
2009
545,349,159,417.00
32,097,255,000.00
9,148,000,000.00
13,305,700,000.00
Rp
2,320,000,000.00
Rp
7,323,555,000.00
Rp
Rp
Rp
Rp
430,613,834,916.00
57,171,494,916.00
316,396,340,000.00
57,046,000,000.00
Rp
82,638,069,501.00
Rp
Rp
10,500,000,000.00
19,550,000,000.00
Rp
15,997,000,000.00
2,320,000,000.00
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
321,840,000,000.00
Rp
30,608,606,552.00
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
364,583,794,827.00
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
7,946,836,725.00
7,964,336,726
16,209,627,950.00
372,138,000,000.00
36,500,000,000.00
286,000,000,000.00
49,638,000,000.00
42,860,259,412.00
12,528,868,188.00
25,931,391,224.00
4,400,000,000.00
430,552,686,299.00
204,465,466,500.00
164,464,650,000.00
2,000,816,500.00
20,000,000,000.00
500,000,000.00
15,000,000,000.00
2,500,000,000.00
226,087,219,799.00
23,288,506,366.00
63,910,373,188.00
138,888,340,245.00
9,739,148,113.00
9,739,148,113.00
16,364,063,538.00
Rp
36,591,069,501.00
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
568,062,885,891.77
227,897,931,511.77
198,767,931,511.77
2,000,000,000.00
4,000,000,000.00
5,630,000,000.00
-
Rp
15,000,000,000.00
Rp
Rp
Rp
2,500,000,000.00
340,164,954,380.00
27,831,623,500.00
Rp
91,998,071,053.00
Rp
Rp
Rp
Rp
220,335,259,827.00
22,713,726,474.00
22,944,028,973.79
86,444,028,973.79
3 - 53
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009 Kabupaten Maros
Uraian
Sisa Lebih Perhitungan
- Anggarn Tahun
Anggaran Sebelumnya
Peneriman Pinjaman
Daerah
Pengeluaran
- Investasi Daerah
Pembayaran Utang
Pokok
2006
2007
Rp
Rp
2009
Rp
26,444,028,973.79
Rp
60,000,000,000.00
Rp
Rp
63,500,000,000.00
31,000,000,000.00
Rp
32,500,000,000.00
1,364,063,538.00
Rp
Rp
Rp
Rp
24,173,964,676.00
Rp
Rp
Rp
Rp
15,000,000,000.00
26,103,211,651.00
1,098,879,858.00
25,004,331,793.00
Klasifikasi Jalan
Jenis Permukaan
Jalan Aspal
Jalan Kerikil
Tanah
Tidak Terinci
Jumlah
Kondisi Permukaan
Baik
Sedang
Rusak
Rusak Berat
Jumlah
Kelas Jalan
Kelas I
Kelas II
Kelas III
Kelas IIIA
Kelas IIIB
Kelas IIIC
Tidak Terinci
Jumlah
2004
2008
R/th (%)
31,42
222,11
-
31,42
203,03
-
64,65
43,98
176,71
-
707,25
402,37
98,69
-
153,06
520,877
878,364
49,560
-0,21
2.32
-0,21
-
573,33
475,43
476,43
590,10
667,12
694,07
417,27
145,91
116,44
769,46
419,51
122,06
119,37
414,176
180,307
338,85
577,166
-2,40
-2,57
63,36
1,96
1.373,69
1.430,4
1.510,499
88
64,65
1.013,10
611,21
257,46
144,43
7,87
87,86
64,65
983,24
738,24
128,73
115,54
7,87
88,40
97,62
1.098,55
729,70
194,38
174,47
71,87
88,40
87,15
1.054,91
704,82
185,00
165,09
47,33
49,55
91,32
219,696
443,054
332,291
221,528
-
19,24
38,67
54,04
121,81
108,49
80,94
1,01
3.013,58
2836,01
4.590,45
5.473,11
6647,418
3 - 54
3 - 55
Jalan Negara
2005
2008
1. Jenis permukaan :
Diaspal
87,86
88,40
Kerikil
Tanah
Tidak Dirinci
2. Jenis Jalan :
Baik
85
82
1,50
29
Sedang
1,36
20,40
Rusak
Rusak Berat
Jumlah
175,72
219,8
Sumber; Kantor BPS Kabupaten Maros, 2010
Jalan Propinsi
2005
2008
64,65
-
64,65
-
525,17
40,46
185,60
-
311,06
40,46
185,60
34,00
26,90
20,50
17,25
129,3
26,90
20,50
17,25
129,3
315,27
324,18
134,83
122,12
1647,63
369,46
130,807
301,2
577,166
1949,753
3 - 56
Kelas I
Kelas II
Kelas III
Kelas IIIA
Kelas IIIB
Kelas IIIC
Tidak Dirinci
Jumlah
2004
2005
2008
88
64,65
1.013,10
611,21
257,46
144,43
7,87
87,86
64,65
983,24
738,97
128,73
115,54
7,87
88,40
97,62
1.098,55
729,70
194,38
174,47
71,87
88,40
87,15
1.054,91
704,82
185
165,09
47,33
49,550
91,32
219,696
443,054
332,291
221,528
-
2186,72
2126,86
2454,99
2332,70
1357,44
Masih
adanya
kondisi
jalan
rusak
karena
faktor
alam
dan
3 - 57
3 - 58
d. Komunikasi
Sistem hubungan antar wilayah dan kawasan dengan aksesibilitas informasi
melalui surat pos dan jaringan digital telekomunikasi di suatu wilayah akan
memberikan gambaran tingkat komunikasi penduduk/ masyarakat dengan dunia
luar tanpa batas ruang dan waktu. Perkembangan sistem komunikasi dan informasi
yang semakin baik atau sebaliknya akan berpengaruh langsung terhadap
perkembangan struktur kewilayahan dalam berbagai dimensi kehidupan.
Tabel 3.42
Jumlah Pelanggan Telepon di Kabupaten Maros
Dirinci Menurut Kecamatan
No
Kecamatan
Jenis Pelanggan
Rumah Tangga
Perkantoran
1
Mandai
2
Moncongloe
3
Maros Baru
4
Marusu
5
Turikale
6
Lau
7
Bontoa
8
Bantimurung
9
Simbang
10 Tanralili
11 Tompobulu
12 Camba
13 Cenrana
14 Mallawa
Sumber : BPS, Kabupaten Maros Dalam Angka, 2010
105
269
305
209
107
376
50
306
110
115
10
5
10
4
3
7
2
4
3
3
dipergunakan
saat
3 - 59
ini
oleh
penduduk
merupakan
energi
llistrik
yang
Kecamatan
Mandai
Moncongloe
Maros Baru
Marusu
Turikale
Lau
Bontoa
Bantimurung
Simbang
Tanralili
Tompobulu
Camba
Cenrana
Mallawa
Sumber Energi
6.128
1.864
4.087
4.086
4.309
3.839
4.115
3.782
3.270
2.919
1.104
2.120
1.810
1.975
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
PLN
3 - 60
yang saat ini dikelolah oleh pihak swasta (PT. Semen Bosowa), kawasan Wisata
Bantimurung dan Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, kawasan strategis
untuk
pengembangan
Hasanuddin),
Kawasan
transportasi
Industri,
(Bandara
kawasan
Udara
Internasional
perdagangan
dan
Sultan
kawasan
3 - 61
menyatu
3 - 62
Kecamatan
Bontoa
2
3
Lau
Maros Baru
Marusu
Desa/Kelurahan
Pajukukang
Bonto Bahari
Tupabiring
Ampekale
Marannu
Biringmasunggu
Pabentengan
Bontomatene
Nisombalia
Jumlah
3 - 63