MODU
Email : nimas.sunyoto@ub.ac.id
Minggu 9
1. PENDAHULUAN
2. FERMENTASI SUBSTRAT
PADAT
Pengantar
Tujuan
Definisi
1.
3. FERMENTASI SUBSTRAT
CAIR
PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
S
E
L
FP
R
O
P
A
G
A
TI
N
G
E
N
T
R
E
P
R
E
1.2 Tujuan
Penguasaan materi dalam modul ini, yang dirancang sebagai landasan dasar
fermentasi substrat padat dan cair akan dapat
1.3 Definisi
Fermentasi susbstrat padat adalah fermentasi yang terjadi pada substrat yang
berbentuk padat.
Mikroorganisme harus dipilih yang memang mampu hidup dengan baik pada
Page 2 of 9
substrat padat bahkan dalam keadaan ketiadaan dan hampir ketiadaan air bebas.
Memberikan lingkungan yang selektif untuk sejumlah besar jamur berfilamen dan
hanya sedikit dari golongan bakteri
Substrat padat alami memberikan sumber energi karbon kompleks dan sumber
nutrisi yang bervariasi
Kelembaban substrat sangat tgtg dari karakteristik dari internal dan eksternal
permukaan substrat padat
Aerasi dapat dilakukan dengan membuat jarak di antara partikel substrat padat
Produk hasil fermentasi lebih besar dari media cair dan dapat diproduksi kembali
secara berulang
Hasilnya dapat segera diekstrak dengan cara pemberian larutan secara langsung,
atau disimpan lebih dahulu dlm lemari pendingin sebelum diekstrak
Fermentasi dengan pengadukan atau rotasi memerlukan tenaga dan energi yang
tinggi.
perlakuan
penambahan ragi yang berupa ragi tape. Ragi tape merupakan kumpulan
mikroorgansime yang ditumbuhkan pada pada adonan dari tepung beras sebagai
sumber nutrisi utama untuk pertumbuhan mikroorganisme.
(2) Tempe
Tempe: merupakan makanan fermentasi yang berasal dari Indonesia, berbahan
baku kedelai (beserta variasinya). Tempe mempunyai struktur yang kompak dan
difermentasi oleh golongan Rhizopus (R.oligosporis, R. stolonifer, R. oryzae, R.
arrhizus, dan R. formozaensis)
Pembuatan tempe
Urutan pembuatan tempa adalah sebagai berikut:
Kedelai
Pencucian
Perendaman
Pengukusan
Perebusan 1 jam
Penghilangan kulit
Perendaman
Pendinginan (dikeringanginkan)
Pencampuran
Inokulasi
Pembungkusan
Tempe
Dalam pembuatannya, tempe membutuhkan agen mikroba yang berupa ragi tempe.
Page 5 of 9
Usar : Kumpulan mikroorganisme yang ditumbuhkan pada sisi balik daun waru
atau daun jati. Sisi balik tersebut mengandung bulu-bulu (trichoma) untuk
tempat pertumbuhan miselia kapang.
4. Kontinyu
Pada fermentasi jenis kontinyu, substrat ditambahkan ke dalam fermentor secara
kontinyu dan hasil panen dikeluarkan secara kontinyu pula.
Page 6 of 9
Salah satu macam substrat cair yang digunakan adalah kultur gojog.
Kultur Gojog
Kultur gojog merupakan bagian dari kultur cair, yang ditujukan untuk produksi sel
yang dapat dari sel atau spora. Pembentukan produk tergantung dari kualitas dan
kuantitas sel yang digunakan serta kalitas lingkungan yang ada. Kultur gojog dapat
dilakukan secara bolak-balik dan berputar. Tujuan dibuatnya kultur gojog adalah
untuk mendapatkan mensuplai oksigen. Berikut adalah desain mesin penggojog
yang dapat diterapkan:
a.
b.
c.
REFERENSI
Brok, T.D., Madigan, M.T. Martinko, J.M. 2006. Biology of Microorganisms. 11th
Edition. Pearson Prentice Hall. Upper Saddle River, Nj 07458
Budiyanto, A. K., 2002, Mikrobiologi Terapan, Universitas Muhammadiyah, Malang
Davis, D,B., Dulbecco, R. Eisen, H. N and H.S. Ginsberg. 1990. Microbiology. 4
Edition. J.B. Lippincott Company, Philadelphia
th
Waites, M.J., Morgan, N.L., Rockey, J.S., and Gary Higton. 2001. Industrial
Microbiology: An Introduction. USA: Blackwell science.
PROPAGASI
A.
Page 8 of 9
B.
Page 9 of 9