Anda di halaman 1dari 2

VENTILASI TAMBANG

PENDAHULUAN
Masalah Pokok Pertambangan Bwh Tnh :
1. Segi Mekbat:
Apakah system tbt yg akan diterapkan dpt ditunjang oleh
system penyanggaan thd lb ddg ta? Apakah msh
menguntungkan dilkakukan penyanggaan?
2. Segi Ventilasi TA
Apakah dlm TA yg akan dihadapi masih dimungkinkan utk
melakukan pengaturan udara, agar penTA dpt
dilaksanakan dgn suasana kerja dan lingk kerja yg
nyaman? Apabila jawaban dr kedua masalah tsb ya mk
dimulai membuat rancangan jaringan ventilasi TA.
Tujuan Ventilasi:
1. Menyediakan udara segar utk pernafasan yg sehat bg
pekerja dan mesin2 di dlm TA.
2. Mengencerkan gas2 beracun yg ada di dlm TA shg tdk
berbahaya bg para pekerja TA.
3. Mengurangi konsentrasi debu yg timbul akibat kegiatan
yg dilakukan di dlm TA.
4. Menurunkan temperatur udara TA shg dpt dicapai
keadaan lingk kerja yg nyaman.
Temperatur Efektif:
Temperatur buatan yg mrpkn kombinasi dr pengaruh temp
cembung kering (dry bulb), temp cembung basah (wet
bulb) dan kec udara shg tercapai keadaan yg nyaman.
Respiratory Quotient (RQ) :
Perbandingan antara jml carbondioksida yg dihembuskan
thd jml oksigen yg dihirup pd suatu proses pernafasan
RQ = CO2/O2
Dlm Udara Unsur yg terkandung:
%vol
%berat
Dlm perhit
N2
78,9% 75,55%
79%
O2
20,95% 23,3%
21%
CO2
0,03%
0,05%
Argon dll
0,93%
1,27%
Perhitungan Utk menentukan jml udara yg diperlukan
setiap org utk pernafasan:
1. Bedasarkan Kebutuhan O2 min :
O2 min : 19,5%
O2 dlm udara normal : 21%
Utk org bekerja keras konsumsi O2 : 0,1 cfm
Jk kebutuhan udara segar Q mk :
0,21Q 0,10 = 0,195 Q dimana
Q = 6,7 cfm = 3,2 10 -3 m3/s
2. Berdasarkan kandungan CO2 max
CO2 dlm udara normal : 0,03%
CO2 max yg diinginkan :0,05%
0,0003Q+(RQ x 0,1) = 0,005Q
0,0003Q + 0,1= 0,005Q
Q = 21,3cfm = 0,01 m3/s
Treshold Limit Value - Time Weight Average (TLVTWA)
Konsentrasi rata2 yg diperbolehkan dlm waktu terdedah
(exposed) yg lama yaitu : 8 jam per hari atau 40 jam per
minggu oleh pekerja yg bekerja dr hari ke hari tanpa
menimbulkan efek yg merugikan.
Threshold Limit Value Short Term Expossure Limit
(TLV-STEL)
Konsentrasi maksimum yg diperbolehkan utk waktu
terdedah singkat yaitu sampai 15 mnt tanpa menderita :
iritasi, perubahan jaringan kronis, narkose.
Catatan :
-Tdk boleh lebih dr 4X terdedah per hari dan
sekurang2nya ada waktu 60 mnt antar terdedah.
-TLV-TWA harian tdk dilampaui.
Treshold Limit Value Celling (TLV-C)
Konsentrasi yg tdk boleh dilampau walaupun hanya
sebentar.
TLV-TWA < TLV-STEL krn waktu yg dibutuhkan TWA
lebih lama drpd STEL dimana batas ambang TWA < drpt
TLV- STEL
GAS2 TAMBANG
1. Kandungan Oksigen Dlm Udara
Oksigen mrpkn unsure yg sangat diperlukan utk
kehidupan manusia. Dlm udara normal : 21% dan
kandungan minimum 19,5%. Banyak proses dialam yg
menyebabkan pengurangan kandungan O2 dlm udara
terutama utk udara Tbt misalnya pembakaran pd mesin,
pernafasan utk manusia.. O2 juga berkurang krn factor
ketinggian Altitude. Kekurangan O2 dlm udara yg
digunakan bg pernafasan akan berpengaruh thd keadaan
fisiologi manusia seperti O2 = 17% laju pernafasan
meningkat.
15 % : mulai pusing2, jantung berdenyut lebih cepat.
13% : pingsan
<9% :pucat/mati
2. Methane
Adl gas yg dpt meledak, sering terdpt di tA batubara dan
kadang2 juga di TA bijih, tdk berwarna, tdk berbau, tdk
mpy rasa dan lebih ringan drpd udara. Sangat mudah
terbakar. Pengaruh psikologis thd manusia tdk, kecuali
apabila banyak CH4 dlm udara berarti kadar O2 berkurang
dan ini tidak baik utk kesehatan. Udara mengandung 515% CH4 adl yg paling berbahaya krn dpt meledak. SG
CH4 : 0,5545.
3. Carbondioksida
Adl hsl pksidasi dan pembakaran dr zat organic dan
pernafasan makhluk, tdk berwarna, tdk bau dan lebih berat

dr udara. Sering terdpt bersama nitrogen di dlm tambang


yg tdk cukup mendpt saluran ventilasi, tdk dpt terbakar
dan mematikan nyala api.
Pengaruh Psikologis:
0,5 % dlm udara normal menyebabkan pernafasan tambah
cepat.
2% menyebabkan pernafasan 150%
5% menyebabkan pernafasan 300%
4. Carbonmonoxide (CO)
Gas yg menyebabkan > 90% sebab2 kematian apabila ada
kebakaran dlm TA. Terbentuknya CO adl apabila ada
pembakaran yg tdk sempurna dr zat2 yg mengandung
carbon misal kayu, minyak, badak.
Gas CO terdpt pd exhaust gas (gas yg keluar dr knalpot) dr
motor IC engine. CO lebih ringan dr udara, tdk berbau,
sangat beracun, mpy afinitas (kemampuan reaksi) yg
sangat besar sekali dgn hemoglobin 300 kali afinitas O2
thd hemoglobin mjd oxymoglobin.

1. Pulmonary dust : berbhy bg pernafasan


2. Toxid dust : racun thd organ manusia
3. Explosive dust : menyebabkan peledakan
4. Inert dust : tdk punya efek membahayakan.
5. Radioactive dust.

Alat2 Utk Sampling:


1. Vacum Sampling
Penggunaan :
-Tabung dibawa ke tempat yg akan diambil contohnya.
-Leher tabung dipotong shg ada udara masuk ke dlmnya.
-Leher tabung yg sudah terisi udara ditutup rapat dgn
karet.
2. Displacing Liquids

Penyebab timbulnya debu:


Blasting, Cutting/continuous mining, Drawing chutes,
drilling, mucking/loading, blowing holes, dumping cars,
slushing, haulage.

-Kedua kran dibuka


-Tabung B diisi cairan shg memenuhi tabung A
-Tabung B diturunkan scr cepat shg cairan dlm tabung A
juga turun
-Adanya kevakuman pd Tb A menyebabkan udara masuk
ke dlm Tb A
-Kedua kran kmd ditutup rapat dan pengembalian conto
selesai.

Panas Udara TA dipengaruhi:


1. Geothermic gradient:
Angka yg menunjukan berapa derajat kenaikan suhu per
kedalaman ttu dinyatakan F/100 Ft
2. Auto Compression
Bhw udara mpy berat shg udara dibwh menderita beban
disebut auto compression dr atasnya. Beban tsb
menyebabkan temp disitu naik.
3. Friction
Gesekan mesin2 di dlm TA dpt menimbulkan panas. Panas
tsb akan dilepaskan ke dlm udara TA.
4. Manusia
Tjd metabolisme dlm tubuh manusia.
5. Oksidasi
Oksidasi dpt menimbulkan panas. Cth : kayu penyangga,
batuan yg mengandung unsure kimia yg dpt teroksidasi
(batubara).

Alat Utk Menganalisis:


Orsat Apparatus :
Alat yg terdiri dr tabung2 yg diisi cairan sesuai dgn gas2
yg ingin diketahui kadarnya.

a. Tb a berisi larutan KOH utk menyerap CO2


b. Tb b berisi lar alkaline pyroggallated utk menyerap O2.
c. Tb c berisi larutan ammoniacal cuprous chloride utk
menyerap CO
d. Tb d utk membakar CH4
e. Buret dgn kapasitas 50-100 cc
f. dan g. levelling bottle berisi air dgn larutan garam
h. Tanda angka nol
i. katup/valve utk menutup/ membuka yg menghubungkan
dgn alat sampling udara.
k. Mulut pipa gelas.
Cara kerja:
Stl sampling mengisi tb e mk seluruh kran ditutup kmd
kran di tabung a dibuka shg tjd hub antara tb a dan e dan
tb a yg berisi KOH akan menyerap CO2 yg terkandung pd
sample dgn jml CO2 yg terserap sebesar perubahan pd
skala di tb e. Kmd tb a ditutup dan tb b dibuka begitu
seterusnya sampai tb c, setelah itu tb a,b,c ditutup dan tb d
dibuka dan CH4 akan terbakar dgn cara mendorong tab g
shg sampling yg tersisa dimasukan ke tb d. Vol setelah
dibakar gas dimasukan ke buret e shg diketahui
volumenya krn tjd penyerapan CO2 yaitu CO2 hsl
pembakaran gas metan bukan CO2 berasal dr sampling.
EXPLOSIBILITY DIAGRAM
PENGENDALIAN GAS2 TAMBANG
1. Pencegahan (prevention)
a. Menerapkan prosedur peledakan yg benar.
b. Perawatan motor2 yg baik
c. Pencegahan thd api.
2. Pemindahan (Removal)
a. Penyaliran (drainage) gas sebelum penambangan
b. Penggunaan ventilasi isap local dgn kipas.
3. Absorbsi (Absorption)
a. Penggunaan reaksi kimia thd gas yg keluar dr mesin.
b. Pelarutan dgn percikan air thd hsl peledakan
4. Isolasi (Isolation)
a. Memberi batas sekat thd daerah kerja yg terbakar.
b. Penggunaan waktu2 peledakan pd saat antara gilir atau
waktu2 ttu.
5. Pelarutan (Dilution)
a. Pelarutan local dgn menggunakan ventilasi lokal
b. Pelarutan dgn aliran udara utama.
DUST/DEBU
Partikel2 yg membahayakan baik scr parthologi (ilmu
penyebab penyakit) maupun oleh combustibility biasanya
adl yg dibwh 10 .
1 = 1/1000mm.
Faktor yg menentukan debu berbahaya/tdk:
1. Komposisi : kimia dan mineralogi
4. Waktu (exposure time)
2. Konsentrasi Debu
a. Atas dsr jml dgn sat mppcf (million of particles per
cubic feet udara) dan particle per cubic (ppcc)
b. Atas dsr berat dgn sat mg/m3 atau percubic feet
5. Daya tahan perorangan
3. Ukuran partikel
Klasifikasi Debu:

Berdasarkan tingkat bahayanya debu diklasifikasikan:


1. Fibriogenic Dust : berbahaya bg system pernafasan
manusia.
-Silika, Silikates, metal fumes, bergilium ore, tin ore, iron
ore, carborondum, coal.
2. Carcinogenic Dust : Radon, asbestos, arsenic
3. Toxic dust :
-Bijih bergillium, arsenic, lead, uranium, radium, thorium,
chromium, vanadium
4. Debu radioaktif
5. Explosive dust :
Metalic dust, coal, sulfida ore.

Alat Utk Mengambil contoh Debu:


1. Midget Impinger
2. Konimeter dust sampler
3. Standard thermal precipidator dust sampler
Long running thermal precipitator dust sampler.
4. Cyclone dust sampler.

Anemometer : alat utk mengukur kec udara


Smoke Tube : mengukur kec aliran udara yg alirannya
kecil
Vane Anemometer : mengukur kec aliran udara yg
alirannya sedang.
Shil : alat utk mengukur kelembaban relatif
PERUBAHAN ENERGI DLM ALIRAN FLUIDA
Hk Konversi energi :
energi total di dlm suatu system adl tetap, walaupun energi
tsb dpt diubah dr satu btk ke betk lain.
E msk Sistem = E keluar system
P1/W+V1/2g+Z1 = P2/W + V2/2g + Z2 +HL
P/W : Energi Statik/ Head static
V/2g : Energi kecepatan/ head kecepatan
Z : Energi potensial/ head potensial
HL : Energi kehilangan/ Head kehilangan
Hstatik+Hvelocity+Hpotensial =
HS2+HV2+HP2+HL
HT1 = HT2+HL
Prinsip Pengaliran Udara serta Kebutuhan Udara
Tambang.
1. Head Loss
Aliran Fluida tjd krn adanya perbedaan tekanan yg
ditimbulkan antara 2 ttk dlm system. Energi yg diberikan
utk mendptkan aliran yg tunak (steady) digunakan utk
menimbulkan perbedaan tekanan tekanan dan mengatasi
kehilangan aliran /HL.
Head loss dlm aliran dibagi mjd 2 : Friction Loss (HP) dan
Shock Loss(HA) dgn demikian :
HL = HP + HX
Friction Loss :
Menggambarkan head loss pd aliran yg linear melalui
saluran dgn luas penampang yg tetap.
Shock Loss :
Kehilangan yg dihslkan dr perubahan aliran atau luas
penampang dr saluran juga dpt tjd pd inlet atau ttk
keluaran dr system, belokan atau percabangan dan
halangan2 yg tdp pd saluran.
2. Mine Head
Utk menentukan jml udara yg hrs disediakan, utk
mengatasi kehilangan head (head losses) dan
menghasilkan
aliran
yg
diinginkan
diperlukan
penjumlahan dr semua kehilangan energi aliran. Pd suatu
system ventilasi TA dgn satu mesin angin dan satu saluran
keluar, kumulatif pemakaian energi disebut Mine Head,
yaitu perbedaan tekanan yg hrs ditimbulkan utk
menyediakan sejml ttu udara ke dlm TA.
A. Mine Static Head (Mine HS)
Mine HS=HL=(HF+HX)
Mrpkn energi yg dipakai utk mengatasi seluruh kehilangan
head aliran. Hal ini sudah termasuk semua kehilangan dlm
head loss yg tjd antara ttk msk dan keluaran system.
B. Mine Velocity Head (Mine HV)
Velocity head pd ttk keluasan system. Velocity head akan
berubah dgn adanya luas penampang dgn jml saluran dan
hanya mrpkn fungsi dr bobot isi udara dan kecepatan
aliran udara.

C. Mine Total Head (Mine HT)


Mrpkn jml seluruh kehilangan energi dlm system ventilasi.
Scr matematika mrpkn jml dr mine statia dan velocity
head (HV) yaitu:
Mine HT = Mine HS + Mine HV
Mine HT = (HF+HX) + Mine HV
Perhitungan Head Loss
Head Loss tjd krn adanya aliran udara akibat kecepatan
(H), Gesekan (Hf) dan tikungan saluran atau perubahan
ukuran saluran (Hx)
Hs = H1 =(Hf+Hx)
Hv = Hv pd keluaran
HT= Hs + Hv
Dgn menganggap bhw batas bawah aliran turbulent
dinyatakan dgn Nre: 4000, mk kec kritis dr suatu dimensi
saluran Fluida dpt ditentukan dgn :
Vc = 60Nre/6250D = 60. 4000/6250 D = 38,4/D (fpm)
Atau kira2 Vc = 40/D
Aliran turbulent hampir selalu tjd pd lubang bukaan tbt.
1. Velocity Head :
Walaupun bukan mrpkn suatu head loss, scr teknis dpt
dianggap suatu kehilangan. Velocity head mrpkn fungsi dr
kecepatan aliran udara yaitu :
H = V/2g
Hv : velocity head
V : kecepatan aliran (fps)
G : gravitasi (ft/det)
Dr persamaan di atas diperoleh turunan sbb:
H = w V/(5,2)(64,4)(60) = w (V/1098)
Atau H = (V/4000)
2. Friction Loss
Head loss akibat gesekan dlm aliran udara melalui lb di tbt
70-90% dr total kehilangan (head loss). Friction loss
mrpkn fungsi dr kecepatan aliran udara, kekasaran muka
lb, konfigurasi yg ada di dlm lb, karakteristik lb dan
dimensi lb.
Hf = F. L. V
V = Q/A
D 2g
L : pjg saluran (ft) V : kec (fpm)
D : diameter
F : koef gesek
Hf = K.P.L.Q/5,2 A
Krn harga K,P,L,A relatif konstan mk dpt dinyatakan dlm
satu bilangan yg disebut R (resistance)
R = KPL/A
R = Tahanan di airway dgn satuan atkinson (ATK).
1 ATK adl tahanan yg menyebabkan kehilangan tekanan
sebesar 1 lb/sg ft apabila aliran udara sebesar 100 ft3/seg
dilewatkan satu conduit (saluran).
3. Penentuan Friction Factor
Bila harga K tdk didsrkan pd udara normal (w=0,075
lbcuft) mk perlu dilakukan koreksi dr harga k table.
Kkoreksi = K table x w/0,075.
Utk memudahkan perhitungan pd berbagai berbagai
macam btk saluran digunakan ratio luas bukaan thd
keliling (hydraulic radius, RH)
Utk lingk :
RH = A/P = 4. 3,14. D/3.14 D = D/4
HL = F. L. V
4RH 2g
Dr persamaan fanning clarcy utk mekanisme fluida umum,
Atkinson membuat persamaan utk menghitung friction
loss yaitu :
HF = F
L 0,075V
5,2 4RH (2g)(3600)
=K
L V
5,2 RH
= KPLV
5,2 A
dimana HF : Friction loss in water
V : velocity
K : Friction Factor utk udara standar (w= 0,075 lb/cuft)
4. Kombinasi Friction dan Shock Loss
Head loss mrpkn jml dr friction loss dan shock loss maka :
HL = HF + HX
= K P ( L + Le) Q/5,2 A
HL : Head loss ( inch air)
K : Faktor gesekan utk density udara standar
L : panjang
Le : panjang ekivalen (ft)
Q : debit air
A : penampang
JARINGAN VENTILASI
CONTROLLED SPLITTING / PERCABANGAN
TERKENDALI
Jk jalur udara diatur parallel dan kuantitas tertentu dibuat
utk mengalirkan pd setiap cabang (branch) mk diperlukan
percabangan terkendali.
Pengendalian pd umumnya dilakukan dgn cara membuat
tahanan buatan pd salah satu cabang.
Cabang yg tdk diberi tahanan buatan disebut free split.
Tahanan buatan mrpkn shock loss yg ditimbulkan oleh alat
yg disebut regulator.
Penentuan Uk Regulator:
Utk menentukan uk regulator pertama2 hrs ditentukan
besarnya shock loss yg hrs ditimbulkan, hal ini ditentukan
dgn menghitung head loss utk setiap cabang. Cab dgn
head loss tertinggi adl free split.
Besarnya shock loss pd setiap cabang = selisih antara head
loss pd free split dgn head loss cabang yg bersangkutan.
NATURAL VENTILATION
Udara akan mengalir jk ada perbedaan tekanan

Udara yg digunakan utk perbedaan tekanan:


-Scr mekanis Fan
-Secara alami (natural)
Energi thermal = energi utk membangkitkan perbedaan
tekanan. Energi thermal berhub dgn temp.
Bila Temp >> density rendah
-Bila t<< density tinggi.
Di alam ventilasi tjd bila ada perbedaan density yaitu
udara mengalir dr density tinggi ke density rendah atau
t<< ke t>>
Kelemahan Natural Ventilation:
1. Unstable/ Tdk Stabil
Kemungkinan tjd berhentinya aliran udara bila t1=t2 atau
tdk ada perbedaan tekanan.
-Kuantitas juga tdk stabil (jml)
-Arah tdk stabil bisa mengalir dr t1 ke t2 atau dr t2 ke
t1, tergantung perbedaan tekanan.
2. Unpredictable
Krn kuantitas dan arah unstable mk keadaan TA tdk bisa
diprediksi/ diperkirakan
3. Unbelieveable / Tdk dpt dipercaya
Keuntungan :
Lebih murah krn tdk perlu menyediakan fasilitas ventilasi.
Cara memperkirakan Aliran Udara

1. Visualisasikan kolom udara


2. Pertimbangkan temp diperm. Temp udara dingin<< dr
temp di dlm tambang. Pd musim panas + diluar > didlm
TA
3. Kolom udara yg lebih dingin (mpy + lebih rendah drpd
+ rata2) adl kolom yg berat akan cenderung turun shg
menggeser kolom udara yg lebih panas/ringan.
Kolom yg ringan: up cast
Kolom yg berat : Down cast
4. Arah aliran udara TA akan mengalir dr kolom yg lebih
berat ke kolom yg lebih ringan.
Efek Cerobong:
Efek yg timbul pd salah satu kolom t-nya dipanaskan
shg tjd aliran udara.
METODE MENGHITUNG TEKANAN

Anda mungkin juga menyukai