Alamat : Jl. Mayjend. Sutoyo No. 32 Telp. (0541) 663801 Kode Pos 75514
TENGGARONG
LEMBAR KONSUL MAKALAH
Judul
:
Menyusui yang Benar
NO HARI/TANGGAL
MATERI YANG DI
KONSULKAN
HASIL
KONSUL
PARAF
MAKALAH
Disusun oleh :
KelompokV
Semester III/B
Megawati
032401D13425
032401D13441
032401D13445
032401D13451
032401D13465
032401D13466
B. Saran .
............................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa
menyusui.Hal ini karena payudara merupakan satu-satunya penghasil ASI
yang merupakan makanan pokok bayi yang baru lahir sehingga harus
dilakukan sedini mungkin. Dimana tujuan perawatan payudara setelah
melahirkan, salah satunya untuk meningkatkan produksi ASI dengan
merangsang kelenjar-kelenjar air susu melalui pemijatan.
Kendala terhadap pemberian ASI telah teridentifikasi, hal ini mencakup
faktor-faktor seperti kurangnya informasi dari pihak perawat kesehatan bayi,
praktik-praktik rumah sakit yang merugikan seperti pemberian air dan
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Asuhan Kebidan
2.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Cara Merawat Payudara
1. Anatomi Payudara
Dalam istilah medik, payudara disebut glandulla mammae yang
berasal dari bahasa latin yaitu mammae. Payudara berkembang sejak usia
6 minggu kehamilan dan cepat membesar karena pengaruh kadar hormon
yang tinggi, yaitu estrogen dan progesteron. Estrogen meningkatkan
pertumbuhan
duktus-duktus
dan
saluran
penampung.Progesteron
Struktur payudara terdiri dari tiga bagian, yaitu kulit, sub kutan
(jaringan dibawah kulit) dan corpus mammae. Corpus mammae terdiri
lentur.
Pengertian Perawatan Payudara
Breast care adalah suatu cara merawat payudara yang dilakukan
pada saat kehamilan atau masa nifas untuk produksi ASI, selain itu untuk
kebersihan payudara dan bentik puting susu yang masuk ke dalam atau
datar. Puting susu demikian sebenarnya bukanlah halangan bagi ibu
untuk menyusui dengan baik dengan mengetahui sejak awal, ibu
menyusui.
Tujuan Perawatan Payudara
Perawatan Payudara pasca persalinan merupakan kelanjutan
perawatan payudara semasa hamil, yang mempunyai tujuan sebagai
berikut:
a. Untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari infeksi
b. Untuk mengenyalkan puting susu, supaya tidak mudah lecet
c. Untuk menonjolkan puting susu
d. Menjaga bentuk buah dada tetap bagus
e. Untuk mencegah terjadinya penyumbatan
f. Untuk memperbanyak produksi ASI
g. Untuk mengetahui adanya kelainan
Pelaksanaan perawatan payudara pasca persalinan dimulai sedini
mungkin yaitu 1 2 hari sesudah bayi dilahirkan.Hal itu dilakukan 2 kali
sehari.
4.
2)
Kapas secukupnya
3)
Waslap, 2 buah
4)
5)
Bengkok
6)
7)
b.
Persiapan Ibu
1) Cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir dan keringkan
dengan handuk.
2)
3)
c.
5.
payudara.Sebagi
contoh,
kali sehari
Memperhatikan makanan dengan menu seimbang
Memperhatikan makanan dengan menu seimbang
Memperhatikan kebersihan sehari-hari
Memakai BH yang bersih dan menyokong payudara
Menghindari rokok dan minuman beralkohol
Istirahat cukup
Jangan mengoleskan krim, minyak, alcohol, atau sabun pada putting
susu.
d.
e.
f.
depan
Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara
g.
h.
i.
j.
saja
Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting reflex)
dengan cara: menyentuh pipi dengan putting susu atau menyentuh
k.
l.
bayi
Usahakan sebagian besar areola dapat masuk ke dalam mulut bayi,
sehingga putting susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi
disangga lagi.
Teknik Melepaskan Hisapan Bayi
Setelah selesai menyusui kurang lebih selama 10 menit, lepaskan
hisapan bayi dengan cara :
a. Masukkan jari kelingking ibu yang bersih kesudut mulut bayi
b. Menekan dagu bayi ke bawah
c. Dengan menutup lubang hidung bayi agar mulutnya membuka
d. Jangan menarik putting susu untuk melepaskan.
3.
4.
e.
5.
b.
Duduk
Untuk posisi menyusui dengan duduk, ibu dapat memilih
beberapa posisi tangan dan bayi yang paling nyaman.
2)
Proses pelekataan bayi dengan ibu dalam proses menyusui
Untuk mendapatkan pelekatan yang maksimal, penting untuk
memberikan topangan/sandaran pada punggung ibu dalam posisinya
tegak lurus terhadap pangkuannya.Ini mungkin dapat dilakukan dengan
duduk bersila di atas tempat tidur, di lantai, atau di kursi.
Dengan posisi berbaring niring atau duduk (punggung dan kaki di
topang), akan membantu bentuk payudaranya dan memberikan ruang
untuk menggerakkan bayinya ke posisi yang baik.
Badan bayi harus dihadapkan ke arah badan ibu dan mulutnya
berada di hadapan puting susu ibu. Leher bayi harus sedikit di
tengadahkan.
Bayi sebaiknya di topang pada bahunya sehingga posisi kepala agak
tengadah dapat dipertahankan.Kepala dapat di topang dengan jari-jari
tangan yang terentang atau pada lekukan siku ibunya. Mungkin akan
membantu deng membungkus bayi sehingga tangannya berada di sisi
badan. Bila mulut bayi di sentuhkan dengan lembut ke putting susu
ibunya maka ia akan membuka mulutnya lebar-lebar (reflex rooting).
Pada saat mulut bayi terbuka, gerakkan dengan cepat ke arah payudara
ibu.
Sasarannya adalah memposisikan bibir bawah paling sedikit 1,5 cm
dari pangkal putting susu. Bayi harus mengulum sebagian besar dari
areola didalam mulutnya, bukan hanya ujung putting susunya saja. Hal
ini akan memungkinkan bayi menarik sebagian dari jaringan payudara
masuk kedalam mulutnya dengan lidah dan rahang bawah. Bila
diposisikan dengan benar, bayi akan membentuk suatu pentil, jaringan
putting susu, dan payudara, serta sinus lactiferous sekarang akan berada
dalam rongga mulut bayi.
Puting susu akan masuk sejauh langit-langit lunak (velum platinum)
dan bersentuhan dengan langit-langit tersebut. Sentuhan ini akan
Gambar Posis mulut bayi ketika menyusu dengan pelekatan yang maksimal
a.
3)
4)
Sentuh
pipi
atau
bibir
bayi
5)
6)
7)
8)
9)
Jika
bayi
kenyang
sudah
maka
dirasa
cukup
hentikan
proses
menyusui
dengan
memasukkan
kelingking
kedalam
mulut
bayi
c.
6)
7)
8)
9)
yang panjang
Putting susu sekitar 1/3 -1/4 bagian dot saja
Bayi menyusu pada payudara, bukan putting susu
Lidah bayi terjulur melewati gusi bawah (di bagian gudang
di luar.
Hanya putting susu atau disertai sedikit areola yang masuk
3)
mulut bayi.
Seluruh atau sebagian besar gudang ASI berada diluar mulut
4)
bayi.
Lidah tidak melewati gusi (berada didepan putting susu) atau
5)
6)
7)
8)
menghalangi
oksitosin
merupakan
salah
satu
solusi
untuk
mengatasi
oksitosin, mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit (Depkes
RI, 2007).
Langkah-langkah melakukan pijat oksitosin sebagai berikut (Depkes RI,
2007):
1. Melepaskan baju ibu bagian atas.
2. Ibu miring ke kanan maupun ke kiri, lalu memeluk bantal. Adapun posisi
alternatif lain yaitu posisi telingkup di meja dan telungkup di sandaran
kursi
Gambar 2.5
Variasi pijat oksitosin
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Breast care adalah suatu cara merawat payudara yang dilakukan pada
saat kehamilan atau masa nifas untuk produksi ASI, selain itu untuk
kebersihan payudara dan bentuk puting susu yang masuk ke dalam atau
datar.Payudara tersusun dari jaringan kelenjar, jaringan ikat dan jaringan
lemak.Struktur payudara terdiri dari tiga bagian, yaitu kulit, sub kutan
(jaringan dibawah kulit) dan corpus mammae.Cara menyusui sangat
mempengaruhi kenyamanan bayi menghisap air susu. Disini sebagai seorang
bidan kita harus memperhatikanlangkah-langkah menyusui yang benar,teknik
melepaskan hisapan bayi,caramenyendawakan bayi setelah minum ASI, ciriciri bayi menyusui dengan benar,posisi ibu dan bayi yang benar dalam proses
menyusui, dan proses pelekataan bayi dengan ibu dalam proses menyusui.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini terdapat penjelasan tentang perawatan
payudara dan cara menyusui dengan benar. Kami berharap agar kita semua
sebagai mahasiswa kebidanan dapat memahami dan menerapkan sesuai
dengan pembahasan yang ada dalam makalah ini.Oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan.Semoga bermanfaat.