Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN TUTORIAL

SGD 3 LBM 2
MEDICAL EDUCATION

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :


1.ADHALIN FUKU HANDINI
2.AZIZAH CIPTANINGRUM
3.CLARISSA BONITA S
4.DENY SETIABUDI
5.LISA KUSUMA DEWI
6.MAUZA HAYATI
7.MORA DEVY ANINDIA
8.NOOR AZIZATUS S
9.NOVA DWI LESTARI
10.SYUHADA SETIAWAN

( 31101400399)
(31101400409)
(31101400413)
(31101400415)
(31101400440)
(31101400442)
(31101400445)
(31101400451)
(31101400453)
(31101400466)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2014

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN TUTORIAL
SGD 3 LBM 2

MEDICAL EDUCATION

Telah Disetujui Oleh:

Tutor

Tanggal

Drg.Prima Agusmawanti

Semarang, 01 Oktober 2014

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................

KATA PENGANTAR.......................................................................................

DAFTAR ISI.....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang .........................................................................

B Skenario ....................................................................................

C Identifikasi Masalah .................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Landasan Teori.................................................................................

B. Hasil dan Pembahasan......................................................................

C. Kerangka Konsep.........................................................................
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

11

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayat-Nya kami
dapat menyelesaikan LBM 2 dengan baik dan lancar. Laporan LBM 2 kami mengambil tema
tentang medical education dengan judul skenario Medical Education.
DI Universitas Islam Sultan Agung Semarang sebagian fakultas telah menerapkan system
pembelajaran system blok yang pada pelaksanaannya menggunakan PBL (Problem Based
Learning). Salah satu fakultas yang menerapkan PBL ini yaitu Fakultas Kedokteran Gigi. FKG
Unissula menggunakan metode PBL berupa SGD (Small Group Discussion) dalam
menyelesaikan sebuah kasus serta menggunakan metode pembelajaran SCL (Student Center
Learning) , SDL (Student Directed Learning) , dan adult learning.
Perubahan paradigma dalam proses pembelajaran yang tadinya berpusat pada dosen
menjadi pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa diharapkan dapat mendorong mahasiswa
untuk terlibat secara aktif dalam membangun pengetahuan, sikap dan perilaku. Dalam proses
SCL, maka mahasiswa memperoleh kesempatan dan fasilitas untuk membangun sendiri
pengetahuannya sehingga mereka akan memperoleh pemahaman yang mendalam , dan pada
akhirnya dapat meningkatkan mutu kualitas mahasiswa.
Student Center Learning (SCL) ialah pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa. Itu
berarti bahwa seorang mahasiswa harus lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, dan guru/dosen
bertugas

sebagai

fasilisator

dalam

kegiatan

pembelajaran.

Student-centered learning (SCL) merupakan pendekatan pembelajaran yang menempatkan


peserta didik di pusat kegiatan pembelajaran. Di dalam SCL para peserta didik memiliki dan
memanfaatkan peluang dan atau keleluasaan untuk mengembangkan segenap kapasitas dan
kemampuannya (prior knowledge and experience) sebagai pembelajar sepanjang hayat.

Pengertian SDL bervariasi menurut pendapat beberapa pakar. Knowles


(1975, disitasi oleh OShea, 2003) mendefinisikan SDL adalah sesuatu proses
dimana seseorang memiliki inisiatif, dengan atau tanpa bantuan orang lain,
untuk menganalisis kebutuhan belajarnya sendiri, merumuskan tujuan
belajarnya sendiri, mengidentifikasi sumbersumber belajar, memilih dan
melaksanakan

strategi

belajar

yang

sesuai

dan

mengevaluasi

hasil

belajarnya sendiri.
Adult learning adalah proses belajar dalam suatu pelatihan yang ditujukan kepada orang
dewasa untuk dapat memaknai suatu keadaan dan menghubungkannya dengan kehidupan nyata,
terutama yang berkaitan dengan dirinya sendiri. Salah satu tujuannya yaitu membentuk konsep
diri pada mahasiswa, menambah pengalaman mahasiswa dalam menghadapi masalah,
mengembangkan kesiapan dalam belajar mandiri bagi mahasiswa, menambah orientasi diri atau
kepercayaan diri mahasiswa, dan cirinya yaitu mempunyai pengalaman yang berbeda-beda, lebih
suka menerima saran-saran daripada digurui, suka memberi perhatian terhadap hal-hal menarik.

B. Skenario
Skenario : Bagaimana belajar di FKG ?
Proses pembelajaran metode PBL mengharuskan mahasiswa aktif dan mandiri mencari
informasi yang luas dan dalam tentang topik atau tema materi yang dipelajari (student
center learning). Sehingga mahasiswa tidak hanya mendapatkan materi dari kuliah pakar.
Mahasiswa juga harus bisa bertanggung jawab terhadap belajarnya (self directed learning).
Hal ini tidak terlepas dari pembelajaran orang dewasa (adult learning).

C. Identifikasi masalah
1. Apa saja ciri pembelajaran orang dewasa ?
2. Apa saja karakteristik belajar mandiri ?
3. Apa saja pembelajaran lain selain adult learning ?
4. Sebutkan macam-macam dari SCL ?
5. Apa saja keunggulan dan kerugian SCL ?
6. Sebutkan karakteristik dari kuliah pakar ?
7. Jelaskan proses dari adult learning ?
8. Apa hubungan self directed learning dan adult learning ?
9. Bagaimana strategi pembelajaran orang dewasa ?
10. Mengapa kuliah pakar diberikan kepada mahasiswa ?
11. Factor apa saja yang mempengaruhi belajar orang dewasa ?
12. Apa saja yang menjadi sumber belajar dari orang dewasa ?
13. Apa tujuan dari SCL ?
14. Sebutkan ciri-ciri kuliah pakar !
15. Bagaimana prinsip dari adult learning ?
16. Mengapa SCL diterapkan di FKG ?
17. Apa hubungan adult learning, selft derected learning dan student center learning ?
18. Apa masalah yang sering muncul pada pendidikan FKG ?
Dan bagaimana cara mengatasinya ?

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori

Pembelajaran yang inovatif dengan metode SCL memiliki keragaman


model

pembelajaran yang menuntut partisipasi aktif dari mahasiswa.

Metode-metode tersebut diantaranya adalah: (a). Berbagi informasi


(Information Sharing) dengan cara: curah gagasan (brainstorming),
kooperatif, kolaboratif, diskusi kelompok (group discussion), diskusi panel
(panel discussion), simposium, dan seminar; (b). Belajar dari pengalaman
(Experience Based) dengan cara simulasi, bermain peran (roleplay),
permainan (game), dan kelompok temu; (c). Pembelajaran melalui
Pemecahan Masalah (Problem Solving Based) dengan cara: Studi kasus,
tutorial, dan lokakarya. Metode SCL kini dianggap lebih sesuai dengan
kondisi ekstemal masa kini yang menjadi tantangan bagi mahasiswa
untuk

mampu

mengambil

keputusan

problematika yang dihadapinya.

secara

efektif

terhadap

Melalui penerapan SCL mahasiswa

harus berpartisipasi secara aktif, selalu ditantang untuk memiliki daya


kritis,

mampu

masalahnya

menganalisis

sendiri.

dan

Tantangan

dapat

bagi

memecahkan

dosen

sebagai

masalah-

pendamping

pembelajaran mahasiswa, untuk dapat menerapkan pembelajaran yang


berpusat pada mahasiswa perlu memahami tentang konsep, pola pikir,
filosofi, komitmen metode, dan strategi pembelajaran. Untuk menunjang
kompetensi dosen dalam proses pembelajaran berpusat pada mahasiswa
maka diperlukan peningkatan pengetahuan, pemahaman, keahlian, dan
ketrampilan dosen sebagai fasilitator dalam pembelajaran berpusat pada
mahasiswa. Peran dosen dalam pembelajaran berpusat pada mahasiswa
bergeser dari semula menjadi pengajar (teacher) menjadi fasilitator.
Fasilitator adalah orang yang memberikan fasilitasi. Dalam hal ini adalah
memfasilitasi proses pembelajaran mahasiswa.
Belajar merupakan hak dan kewajiban setiap orang. Belajar juga terjadi
sepanjang kehidupan seseorang atau disebut sebagai belajar sepanjang
hayat. Oleh karena itu, belajar menjadi hak dan kewajiban bagi semua
usia. Yang menjadi masalah adalah proses dan perilaku belajar antara
orang dewasa dan anak-anak atau remaja tidak sama. Masing-masing
membutuhkan pemahaman dan penanganan yang berbeda. Belajar bagi
anak-anak bersifat untuk mengumpulkan pengetahuan yang sebanyak-

banyaknya. Hal ini mengingat, usia anak-anak masih berada pada masa
perkembangan. Pada masa ini pengetahuan berfungsi untuk mendukung
ke arah kematangan. Sementara belajar bagi orang dewasa lebih bersifat
motivasional. Belajar lebih ditekankan pada untuk apa mereka belajar.
Ketika seseorang dewasa, ketergantungan pada orang lain sudah mulai
berkurang. Mereka merasa sudah dapat mengambil keputusan sendiri.
Belajar dan pembelajaran orang dewasa memiliki karakteristik yang
spesifik, terkait dengan karakteristik perkembangannya yang berbeda
dengan periode lain.
Konsep pembelajaran bagi orang dewasa sering diistilahkan dengan
Andragogi. Andragogi merupakan ilmu mengenai pembimbingan orang
dewasa atau ilmu mengajar orang dewasa. Karakteristik andragogi
berbeda dengan konsep pembelajaran yang diperuntukkan untuk anakanak, atau yang disebut dengan pedagogi. Perbedaan antara andragogi
dengan pedagogi adalah bahwa adragogi berkaitan dengan proses
pencarian

dan

penemuan

pengetahuan

yang

dibutuhkan

untuk

melangsungkan kehidupan, sedangkan pedagogi berkaitaan dengan


proses mewariskan kebudayaan dan pengetahuan generasi sebelumnya
ke generasi saat ini.
B. Hasil dan Pembahasan
Ciri pembelajaran orang dewasa adalah konsep yang berbeda dengan anak kecil karena
lebih mandiri dan pembelajaran lebih siap untuk matang , orang dewasa memiliki gudang
pengetahuan dari pengalaman. Punya rasa tanggung jawab yang tinggi, suka meningkatkan
pemahamannya terhadap masalah yang dialami.
Karakteristik belajar mandiri adalah tujuan harus sesuai dengan minat dan kebutuhan
pembelajaran, system pembelajaran mandiri dengan menyediakan paket mandiri, belajar tidak
harus berada pada satu tempat tertentu , adanya bahan pembelajaran , komunikasi antara
mahasiswa dan dosen, selalu optimis dan percaya diri dalam belajar.
Pembelajaran lain selain adult learning ialah TCL (teacher center learning). Macam-macam
dari SCL adalah PBL = mahasiswa lbh aktif , SGD (self directed learning), adult learning. SCl
memiliki keunggulan dan kekurangan. Keunggulannya adalah pertama mahasiswa dapat

merasakan bahwa pembelajaran menjadi miliknya sendiri. Kedua mahasiwa diberi kesempatan
yang luas untuk berpartisipasi memiliki pengetahuan yang lebih luas. Ketiga mahasiswa dapat
mengerti inti pembelajaran. Keempat melahirkan mahasiswa yang bertanggungjawab dan
berkualitas. Kekurangan dari SCL adalah pertama memakan banyak waktu. Kedua belum tentu
efektif untuk seluruh kurikulum. Ketiga belum tentu efektif untuk mahasiswa yang kurang aktif
dan demokratis. Keempat mahasiswa kurang percaya dengan pendapat temannya.Karakteristik
dari kuliah pakar adalah materi dari dosen dan mahasiswa hanya mendengarkan dan mencatat.
Proses dari adult learning adalah kebutuhan untuk tahu , konsep diri yang dimiliki untuk
mahasiswa , peran pengalaman yang dimiliki mahasiswa , kesiapan belajar orang dewasa ,
orientasi belajar orang dewasa . Membuat kelompok kecil , dimulai dari tugas yang ringan lalu
tugas yang berat , mengintegrasikan dengan masalah pribadi , membuat perencanaan.
Hubungan self directed learning dan adult learning ialah sama-sama melakukan
pembelajaran

bersifat

mandiri,

mampu

mengambil

keputusan

sendiri

&

memikul

tanggungjawab , sadar akan tugas dan perannya.


Strategi pembelajaran orang dewasa ialah harus punya konsep diri yaitu tidak bergantung
pada orang lain , punya pengalaman yang banyak , harus punya waktu untuk mengaplikasikan
apa yang ia pelajari ,materi menarik bagi mahasiswa , kesempatan untuk mengembangkan ilmu,
dapat memanage waktu dan tidak menunda tugas yang akan dikerjakan, merumuskan tujuan
pembelajaran sejelas mungkin.
Kuliah pakar diberikan kepada mahasiswa karena otomatis akan mengerjakan tugas rutin
yang dilakukan di kuliah pakar, mahasiswa akan mendapat kesempatan untuk mendemostrasikan
pengetahuannya untuk mengatasi permasalahan dunia nyatanya, memungkinkan orang awam
bisa mengerjakan pekerjaan secara ahli, meningkatkan kualitas mahasiswa.
Faktor

yang

mempengaruhi

belajar

orang

dewasa

adalah

faktor

kebebasan,

tanggungjawab , pengambilan keputusan , pengarahan diri sendiri , psikologis , fisik. Factor


sosiologis dan cultural. Factor cultural : kebudayaan, beradaptasi kebudayaan baru dari TCL ke
SCL. Factor sosiologis : sifat social kepada mahasiswa lain, Hubungannya : dalam diskusi ada
yang mudah bersosialisasi ada yang tidak. Factor suasana belajar yang nyaman, dan cocok untuk
orang dewasa.Sumber belajar dari orang dewasa bisa dari internet / jurnal, teman, pakar dari
dosen , media cetak, social & pengalaman.

Tujuan dari SCL adalalah mahasiswa agar lebih aktiv, berpikir kritis , mampu
menganalisa masalahnya sendiri Ciri-ciri kuliah pakar adalah memiliki informasi
yang handal, mudah dimodifikasi, dapat digunakan dalam berbagai jenis
komputer, memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi.
Prinsip dari adult learning adalah belajar untuk berubah, adanya keinginan untuk belajar ,
fokus pada masalah nyata , belajar dari pengalaman , variasi dalam metode pembelajaran,
evaluasi diri.
SCL diterapkan di FKG karena mengaktifkan para mahasiswa FKG dalam
proses pembelajaran , mendorong mahasiswa FKG menguasai pengatahuan,
mengenalkan

hubungan

antara

pengetahuan

dengan

dunia

nyata,

mendorong terjadinya pembelajaran aktif dan berpikir kritis, belajar tentang


bagaimana

cara

belajar

efektif

melalui

pencarian

dan

penemuan

pengetahuan baru serta pemecahan masalah.


Konsekuensi dari diterapkannya student center learning adalah keharusan untuk
memotivasi berkembangnya self directed learning. Self directed adalah pembelajaran yang dapat
menentukan tujuan pembelajaran, menentukan tujuan pembelajaran menjadi sasaran belajar yang
spesifik, dan menentukan standar keberhasilan pembelajarannya. Dengan kata lain, self directed
learning adalah proses seseorang untuk mengambil inisiatif dalam mendiagnosa kebutuhan
belajar, menentukan tujuan, mengidentifikasi sumber belajar, dan menentukan strategi belajar
yang tepat baginya, serta mengevaluasi hasil belajarnya.
Masalah yang sering muncul dalam belajar dalam FKG ialah adanya
perbedaan pendapat solusinya mencari jawaban yang akurat dari sumber
yang terpercaya. Kurangnya

fasilitas

atau ruang untuk

laboraturium

solusinya membangun gedung untuk laboraturium FKG. Biaya pendidikan


yang

cukup

mahal

solusinya

meminimalisir

mengeluarkan biaya tambahan

10

remidi

agar

tidak

lebih

C. KerangkaKonsep
Pembelaja
ran
terbagi
menjadi
Model
pembelajaran
bergantung
pada yang lain

Adult
Learning
Selfdirected
learning
Studentcentered
learning

Ciri-Ciri:

Problem
Based
learning

Saling
Melengkapi

Teachercentered
learning

Kuliah
Pakar

Small group
discussion

11

Kuliah Panel
Ciri-ciri

BAB III
KESIMPULAN
Masa kini, model pembelajaran yang kita kenal cukup banyak. Yang sering kita dengar
salah satunya student-centered learning dan teacher-centered learning. Sesuai arti katanya,
student-centered learning adalah pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa sementara
teacher-centered learning berpusat pada dosen. Itulah model pembelajaran yang sering
digunakan dalam pendidikan perguruan tinggi masa kini.
Dalam pendidikan kedokteran, lebih ditanamkan model pembelajaran student-centered
learning. Dikarenakan model pembelajaran ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa zaman
sekarang yang mayoritas kurang aktif atau tidak mau aktif. Student-centered learning dapat
membuat mahasiswa belajar lebih aktif dengan cara materi dan penyelesaian masalah-masalah
yang ada tergantung pada para mahasiswa sendiri, sementara dosen hanya memberi skenario
suatu masalah yang menjadi trigger dari awal keaktifan mahasiswa.
Tujuan dari student-centered learning adalah mewujudkan adult learning, dimana adult
learning sendiri adalah pembelajaran yang dimulai dari inisiatif diri sendiri. Selain dengan
student-centered learning, untuk mewujudkan adult learning juga diperlukan self-directed
learning, yang model pembelajarannya hampir mirip dengan student-centered learning. Selfdirected learning dan student-centered learning saling melengkapi untuk mewujudkan adult
learning dalam diri mahasiswa zaman sekarang.

12

DAFTAR PUSTAKA
Nursalam, Pendidikan Dalam Keperawatan. Salemba Medika, Bandung.
http://belajarpsikologi.com
http://08113ruthlingga.blogspot.com
http://www.emakalah.com
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Grendi%20Hendrastomo,%20MM,
%20MA./artikel%20e-learning%20for%20journal%20ok.pdf

http://ayasipelitahayati.wordpress.com/2010/04/08/metode-belajar-studentlearning-centre/
Loedin, A. A., 2005, Sejarah Kedokteran di Bumi Indonesia,Jakarta: PT.
Pustaka Utama Grafiti.
Konsil Kedokteran Indonesia, 2006, Standar Pendidikan Profesi Dokter,
Jakarta.
Sekjen DPR RI, 2008, Laporan Penelitian Dalam Rangka Penyusunan
Draft Naskah Akademik di Medan, Surabaya, dan Bandung, Jakarta.
Rahman, Khalilul, 2011, Kurikulum Pendidikan Kedokteran, Bali: Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana.

13

Anda mungkin juga menyukai