Anda di halaman 1dari 11

Nama

Golongan
Diuretik

Nama
Generik/
dagang
Hidrochlor
Tiazid

Furosemide
(Lasix,
Furosix,
Farsix)

Mekanisme
Kerja

Indikasi

Menghambat
transport
bersama
(symport) Na-Cl
di tubulus distal
ginjal ekskresi
Na+ dan Clmeningkat

Hipertensi
Edema,

Loop diuretik yang


membantu ekskresi
natium, klorida,
kalium dan
menghambat
resorpsi air dan
elektrolit dengan

Hipertensi,
Edema
jantung, paru,
ginjal, dan
hepar

Efek Samping
Gangguan
metabolik pada
dosis tinggi
Hiperglikemi &
glukosuri pada DM
Hiperurisemi
serangan GOUT
Gangguan
elektrolit
alkalosis
hipokloremi,
hipokalemi,
hiponatremi,
hipomagnesemi
mulut kering, haus,
lemah, nyeri &
keram perut,
kejang, oliguri,
hipotensi,
gangguan GIT
Anorexia, iritasi
gaster, mual,
muntah, konstipasi,
diare
Hipersensitif
Kolestitis jaundice,
pankreatitis,
diskrasia darah,
ulkus usus

Hiponatremi,
hipovolemi,
hipotensi, resiko
tinggi tjd
trombosis
hipomagnesemi,
hipokalsemi,

Interaksi
Meningkatkan
toksisitas digitalis,
meningkatkan resiko
aritmia pd obat yang
memperpanjang QT
interval seperti
Astemizole,
terfenadine,
halofantrine,
primozide,
meningkatkan kerja
bloker neuromuskular
seperti Atrakurium
menimbulkan
hipokalemi,
Hipotensi ortostatik
oleh alkohol,
barbiturat/opioid,
Efek antihipertensi
oleh kortikosteroid,
NSAID,
carbenoxolone, efek
nefrotoksik oleh
NSAID, Hiponatremi
bersama trimetroprim,
carbamazepin
Absorbsi menurun oleh
colestiramin &
coletipol
CaCO3 + HCT milk
alkaly syndrome
(hiperkalsemi,
metabolik asidosis,
gagal ginjal)
toksisitas dan
nefrotoksisitas dari
aminoglikosida
efek nefrotoksik dari
sefalosporin
efek antikoagulan oral
karena pendesakan dari

Dosis
Dosis: per oral pagi,
untuk Hipertensi awal
: 12,5 mg, 25-50
mg/hari

BSO

Peringatan

Tablet 25, 50 mg

Gangguan cairan &


elektrolit (tua)
Gangguan hepar berat,
CHF, DM, Addison
disease, hiperkalsemi,
gangguan ginjal, SLE,
porfiria, gout, hamil,
laktasi

Tablet 40 mg,
ampul 20 mg/2ml,
lar infus 250
mg/25 ml

Hamil, laktasi, DM,


gout, ggn
keseimbangan elektrolit
& cairan tubuh, ggn
berkemih, ggn fs.hati,
SLE, BPH, pre koma
pada sirosis hepatis,

Untuk edema 25-100


mg, 25-50 mg/hari
Anak 1-2 mg/kg/hari
1 atau 2x
< 6 bulan 3
mg/kg/hari

Dosis: per oral


dewasa, usia tua ,
inisial 20-80
mg/dosis. Anak 1-6
mg/kg/hari dibagi 3-4
dosis. IV/IM dewasa,
usia tua 20-40

aksi langsung pada


ascending limb
loop of henle

Spironolakton
(Aldactone,
Spirolacton)

Diuretik hemat
kalium yang
mempengaruhi
reabsorbsi natrium
dengan secara
kompetitif
menginhibisi
aktivitas aldoteron
di tubulus distalis,
yang menstimulasi
ekskresi natrium
dan air serta
meningkatkan

Hipertensi,
Edema

hipokalemi
(kadang terjadi
alkalosis
hipokloremi), urea
& asam urat,
gangguan GIT,
pankreatitis,
ikterus,
Konsentrasi
plasma > 25 g/ml
kesulitan
mendengar karena
gangguan telinga
dalam& tinnitus
(terutama IV cepat)
Fotosensibilitas,
urtikaria,
dermatitis
exfoliata, eritema
multiforme
dosis tinggi pada
insuffisiensi ginjal
Jarang :
trombositopeni,
agranulositosis
Pada kehamilan
akhir : ototoksik
dan alkalosis
hipokalemi bagi
fetus, &
hambatan laktasi
Hiperkalemi (pada
fungsi ginjal
terganggu)
Hiponatremi,
dehidrasi,
hiperkalsiuri,
eskresi magnesium
berkurang, asidosis
hiperkloremik pada
sirosis hepatis
dekompensata
Libido , impoten,
ginekomasti,

ikatannya dengan
protein plasma
Hipokalemi memperkuat
efek dari glikosida
digitalis dan efek curare
Retensi litium
konsentrasi
Memperkuat efek
teofilin, antihipertensi
lain
Pengurangan sekresi
furosemide tubuler pada
pemberian bersama
probenecid
Pelemahan efek pada
pemberian bersama
phenobarbital, phenytoin

mg/dosis, Anak 1-2


mg/kg/dosis 2-4
x/hari, neonatus 1-2
mg/kg/dosis 1-2
x/hari. Infus IV
dewasa,usia tua bolus
0,1 mg/kg diikuti
infus 0,1 mg/kg/jam
dapat ditingkatkan 2x
lipat tiap 2 jam,
maksimal 0,4
mg/kg/jam. Anak
0,05 mg/kg/hari

efek diuretik bila


bersamaan dengan
asam asetilsalisilat,
bahaya hiperkalemi
bersama kaptopril,
litium-clearence
renal, Mengurangi
reaksi jaringan
terhadap noradrenalin
konsentrasi digoksin
karena hambatan
sekresi tubuler pada
ginjal

Dosis peroral dewasa


100-200 mg/hari,
Anak 3 mg/kg/hari

ggn ginjal

Edema : PO awal 2080 mg tunggal dpt


s/d 600 mg/hari
kecuali gagal ginjal
Anak 1-2 mg/kg
tunggal
IV/IM dws awal 2040 mg tunggal
Anak 1 mg/kg maks 6
mg/kg

Tablet 25 mg, 100


mg

Ggn fungsi Ginjal,


laktasi, hamil, anastesi,
tua, gangguan fungsi
Hepar, DM, asidosis

retensi kalium

Central Alfa
Agonist

Metildopa
(Dopamet,
Medopa)

Kerja sentral,
mengalami
decarboxylasi di
CNS menjadi
metilnoradrenalin
stimulasi 2
adrenoseptor
penurunan tonue
simpatis dan
tekanan darah

Hipertensi
(pilihan
utama pada
kehamilan)

gangguan
menstruasi (efek
anti androgen)
Gangguan GIT
Sakit kepala,
mengantuk,
kebingungan,
jarang : ataksia,
urtikaria
Mengantuk,
sedatif, sakit
kepala, nervositas,
parestesi,
parkinsonoid,
jarang : parese
fasialis, chore,
halusinasi, depresi,
psikosis
Hipotensi
ortostatik, pusing,
lemah, bradikardi
s/d serangan
angina pectoris &
carotis-sinus
syndrome
Retensi Na & air,
edema perifer,
berat badan
bertambah
Mulut kering,
pembengkakan
mukosa hidung,
luka pada lidah
(glossophytie)
Libido ,
hiperprolaktinemia
, ginekomasti,
laktasi, amenore
Mual, muntah,
mencret/obstipasi,
jarang :
pankreatitis,
sialodenitis
Sering : gangguan
hati ringan, kadang

efek carbenoxolon

Memperkuat efek
penurunan tekanan
darah bersama
bloker, CCB,
vasodilator, diuretik
Penguatan sedasi oleh
obat penekan saraf
pusat yang lain dan
alkohol
efek penurun tekanan
darah oleh antidepresan
trisiklik dan bloker,
pada terapi sebelumnya
dgn reserpin dan MAO
inhibitor
Bersama MAO
inhibitor krisis
hipertensi berat
Reaksi hipertensi
paradoksal setelah
bersama propanolol
toksisitas lithium
(berkurangnya
ekskresi) dan
haloperidol
Mengantagonis efek
levodopa
Diagnosa palsu
pheocromacytoma
(keliru mengukur
katekolamin dalam
urin)

Dosis: Dewasa awal


125-250 mg/hari
(malam) dosis dpt
dinaikkan max 3
gr/hari 3x/hari
Anak : dosis awal 10
mg/kg/hari 2-4x/hari
max 65 mg/kg atau 3
gr/hari

Tablet 250 mg

Penyakit hati,
gangguan mental,
disfungsi ginjal berat,
laktasi

dengan demam,
hepatitis akut (dan
juga kronis) atau
kolestasis
Exantema, gatal,
eosinofilia,
demam, sindrom
mirip SLE,
miokarditis,
perikarditis
Coombs tes (+)
(10-20%) dgn
gangguan reaksi
silang sebelum
transfusi, anemia
hemolitik (5%),
jarang : leukopeni,
granulositopeni,
trombopeni
reversibel, depresi
sutul
ANA, sel LE,
faktor Rheuma (+),
sakit otot dan
sendi,
pembengkakan
sendi
Clonidine
(Catapres)

Efek sentral
menurunkan tonus
simpatis
menurunkan
tekanan darah
sistolik dan
diastolik, serta
denyut jantung.
stimulasi 2
adrenoseptor dan
reseptor
imidazoline
sentral. (efek
simphatethic
outflow)

Hipertensi
Amp : krisis
hipertensi

Mulut kering,
pembengkakan
mukosa hidung,
parotis dan mata
kering
Mengantuk, sedasi,
tidak bisa tidur,
penekanan dari
fase tidur REM,
halusinasi, takut,
depresi
Pusing, kolaps,
hipotensi ortostatik
sbg tanda
kelebihan dosis
Sinus bradikardi,
gangguan

Memperkuat efek
penurunan tekanan
darah bersama
bloker, CCB,
vasodilator, diuretik
Penguatan sedasi oleh
obat penekan saraf
pusat yang lain dan
alkohol
efek penurun tekanan
darah oleh antidepresan
trisiklik dan bloker
bradikardi & AV blok
oleh glikosida digitalis
& bloker
Memperbanyak sekresi

Dosis: per oral awal


dgn 0,075-0,15
mg/hari (malam),
hipertensi berat dapat
dinaikkan s/d 0,3
mg/hari 3x/hari
IV 0,2 mcg/kg/menit
infus IV dgn
kecepatan tdk lebih
0,5 mcg/kg/menit
max 0,15 mcg/ infus
bila perlu dpt 4x/hari

Tablet : 0,075;
0,15 mg
Inj : 0,15 mg/ml

Ggn ritme & konduksi


AV, ggn ginjal, ggn
perfusi otak dan perifer,
depresi, polineuropati,
konstipasi, ggn
mengemudi atau
mengoperasikan mesin,
penghentian obat tibatiba.
Hamil laktasi

Post ganglionik
simpatetik
Neuro terminal
bloker

Reserpine
(Resapin,
Serpasil)

Mengurangi
katekolamin dan 5hydroxytryptamine
di banyak organ
termasuk otak dan
medulla adrenal.
(menghambat
proses
penyimpanan/upta
ke0 katekolamin
(epinefrin &
norepinefrin) ke
dlm vesikel
Depresi fungsi
saraf simpatis

Hipertensi
Psychiatric
disorder

penghantaran AV
Retensi Na & air
dengan hilangnya
efek antihipertensi
dari clonidin
Hiperglikemi krn
pembebasan
insulin
Ginekomasti
(jarang), Rebound
Phenomenon
tensi, nervositas,
sakit kepala,
gemetar, mual
Pada kelebihan
dosis atau IV cepat
stimulasi 2
reseptor perifer
vasokonstriksi &
TD
Jarang : Raynaud
phenomenon,
parastesi, parotis
terasa sakit,
exantema, gatal,
urtikaria, alopesia,
edema angineuritik

STH
(somatotrophormon),
menekan pelepasan
dari katekolamin dan
aldosteron, mengurangi
aktifitas renin plasma
dan mempengaruhi
efek dari obat2 yang
bekerja pada sistem ini

Mengantuk,
depresi, lethargi,
hidung tersumbat,
mulut kering,
gangguan GI,
diare, perdarahan,
nafsu makan
meningkat, edema,
impotensi,
galaktore,
ginekomastia
Dosis tinggi
parkinsonisme,
edema serebral,
gangguan postural,

Non selective MAOIs:


reaksi hipertensi
Adrenaline:
meningkatkan
sensitivitas adrenalin
Ephedrine:
menurunkan efek
reserpine
HCT dan antihipertensi
lain: potensiasi
hipotensi

Dosis
Dws awal 0,5 mg/hr
kemudian 1-2 mgu
0,1-0,25 mg/hr

Tablet 0,1 mg &


0,25 mg

Depresi
Parkinson
Epilepsi
Feokromositoma
Ulkus peptikum
Kolitis ulserative
MAOI
Hamil
Laktasi

Selektif 1
bloker

Prazosin
(Minipress)

Selektif 1
bloker

Bisoprolol
(Concor,
Maintate)

sehingga
menurunkan heart
rate dan
menurunkan
tekanan darah
arterial
Antagonis
adrenergic 1
perifer->
mendilatasi arteri
& vena

Anti hipertensi yg
memblok
adrenerguk
reseptor 1 pada
jaringan jantung
Efek:
memperlambat
denyut jantung
sinus dan
menurunkan tek.
darah

purpura.

HT & HT
dengan CHF

Hipertensi

Hipotensi
(postural) pada
pemberian pertama
mendadak & hebat.
Kekurangan Na
(sering akibat
diet/Tx diuretic pd
Px HT). jg bisa tjd
edema, mulut
kering, kongesti,
sakit kepala,
mimpi buruk,
disfungsi seksual
& letargi
Efek sentral (rasa
kantuk, halusinasi,
depresi), ggn
lambung-usus, Rx
kulit (gatal-gatal,
ruam, kesemutan).
HDL, LDL
&TG.
Penggunaan
lamatoleransi
Frequent:
Hipotensi-pusing,
mual, sakit kepala,
akral dingin,
lemas, konstipasi
atau diare
Occasional:
Insomnia,
Flatulence, sering
kencing, impotensi
atau penurunan
libido
Jarang
Rash, nyeri sendi
dan otot, hilang

Fenobarbital (luminal)
memperpendek T1/2
prazosin
Efek hipotensi prazosin
dpt ditingkatkan jika
diberikan bersama anti
HT yg lain

Dosis mula-mula
3x/hr, dosis dpt
ditingkatkan hg 20
mg dlm dosis terbagi.

Prazosin
HCL:Tab 1mg

Ibu hamil& menyusui

Adenosin: bradikardi
1 adrenergik reseptor:
membatasi potensi
dosis pertama
Amiodarone:
meningkatkan efek
bradikardi bisoprolol
Antidiabetic:
mengurangi efek
hipoglikemi
Barbiturat: membatasi
metabolisme bisoprolol
Cimetidin:
meningkatkan level
plasma bloker

Dosis: Hipertensi
Dewasa, awal 5
mg/hr dapat
ditingkatkan 20
mg/hr
Org tua
Awal 2.5-5 mg/hr
dapat ditingkatkan
2,5-5 mg/hr
Max. 20 mg/hr

Ttab selaput
salut .2,5, 5 mg

Gangguan ginjal dan


hati,
bronkospasme,DM

nafsu makan

Selektif 1
bloker non ISA

Atenolol
(Betablok,
Beta Adalat,
Tenblok,
Tenormin)

Non selektif 1
bloker

Propranolol
(Farmadral,
Inderal)

Angiotensin
Converting
Enzyme
Inhibitor

Captopril
(Farmoten,
Tensicap,
Lotensin)

Memblok res.
Adr.1,
frek.jantung&
curah jantung
pelepasan rennin.
Efek
bronkokontriksi
kurang disbanding
zat yg berikatan
dgn res.2
Memblok reseptor
1 dan 2,
frekuensi jantung
& curah jantung,
pelepasan rennin.
Bronkokontriksi
mll antag.res 2

Tx awal yg
baik u/HT
ringan &
sedang,
angina
pectoris
akibat
arterioskleros
is primer

Gol ACE inhibitor


yang menekan
sistem angiotensialdosteron dan

Hipertensi
CHF
Post MI,
impaired liver

Hiprtensi,
antiaritmia,
profilaksis
migren

Lebih jauh
menekan gagal
jantung, depresi &
sedasi SSP
Ggn sal.cerna,
nafas, CNS,
trigliserida serum
meningkat,
pruritus,
hipoglikemia
Sal.cerna: mual
muntah, diare,
konstipasi,
kembung, keram
abdomen,
xerostomia
Karvas:palpitasi,
bradikardi yg
parah, blok jantung
A-V, henti jantung,
hipotensi
Pernafasan:
dispnea,
laringospasme,
bronkuspasme
SSP: konfusi,
agitasi, pusing,
vertigo, sinkop
Batuk kering,
stomatitis, ruam,
pruritus, demam,
anemia, iritasi GI,

Clonidin: rebound
hipertensi
Cocaine:
Vasokonstriksi koroner
Digoxin, digitoxin:
bradikardia potensiasi,
perpanjangan waktu
konduksi
atriventricular
Dypiridamol: additive
bradikardi
NSAID: menurunkan
efek antihipertensi
Semua bloker dpt
efek digoksin &
lidokain

Dosis: 50-100 mg/hr


HT: 50mg/hr,
ditingkatkan stlh 1
mg mjd 100 mg/hr,
jika dpt angina 100
mg/hr dosis tunggal
atau dosis bagi.

Paten: 50 mg,100
mg

KI: diabetes berat,


bradikardi, blok
jantung parsial, gagal
jantung, asma,
emfisema.

Simetidin, quinidin,
quinolon, Ca kanal
bloker meningkatkan
konsentrasi propanolol,
1 bloker potensial
meningkatkan respon
dosis pertama

Dosis:antiangina oral
dws 3-4x10 mg dpt
dinaikkan bertahap 37 hr.antiaritmia dws
4x10-20 mg
Anak-anak 0.5-1
mg/kg dibagi 3-4
dosis, u/ mencegah
takikardi
supraventrikel
Anti HT dws:2x40
mg, dpt 120-240
mg/hr

Paten:Tab10mg;4
0 mg

Penghentian medadak
rebound HT &
takikardiaresiko
strok, angina, aritmia &
infark

Diuretik dan
antihipertens lain:
meningkatkan efek
hipotensi

Dosis: Awal 12,5-25


mg/2-3x/hr dapat
ditingkatkan 50
mg/2-3x/hr

Tablet 12,5 mg
dan 25 mg, 50 mg

Angioedema
Hamil
laktasi
Stenosis aorta

(ACE-I)

Angiotensin II
Reseptor
Antagonis

Lisinopril
(Noperten,
Interpril,
Linoxal)

Losartan
(Acetensa,
Sartaxal,
Angioten)

menghambat
konversi
angiotensin I
menjadi
angiotensin II
Menurunkan kadar
angiotensin II,
meningkatkan
aktivitas renin, dan
menurunkan
sekresi aldosteron.
Menurunkan
tahanan perifer
Dgradasi
bradikinin
dihambat
Gol ACE inhibitor
yang menekan
sistem angiotensialdosteron dan
menghambat
konversi
angiotensin I
menjadi
angiotensin II
Menurunkan kadar
angiotensin II,
meningkatkan
aktivitas renin, dan
menurunkan
sekresi aldosteron.
Menurunkan
tahanan perifer
Degradasi
badikinin dihambat
Menghambat
sekresi aldosteron,
hipoproliferasi ot.
Polos, efek
kardioprotektif
blok Ang II
(AT1) reseptor pd
system karvas &
renal

function
Diabetic
nephropathy
prevention of
kidney failure

hipotensi,
angioedema,takika
rdia, proteinuria,
peningkatan
ureum, creatinin.

Aspirin dan
indometasin
menurunkan konsentrsi
kaptopril

Maintenance 25-150
mg/2-3x/hr

hipersensitif

Hipertensi
Post MI
Renal
impairment
Terapi
tambahan
pada CHF

Sakit kepala,
postural hipotensi,
ruam, pruritus,
demam, anemia,
iritasi GI,,
angioedema,takika
rdia, proteinuria,
peningkatan
ureum, creatinin,
porphyria.

Allopurinol:
predisposisi
meningkatkan reaksi
hipersensitif lisinopril
Aspirin & NSAID
menghambat efek
antihipertensi lisinopril
Insulin:meningkatkan
sensitivitas insuln
Loop diuretic:
lisinopril induce renal
insuficiency
Spironolacton,
Trimethroprim:
meningkatkan resiko
hiperkalemi

Dosis: dws 10 mg/hr


lansia 2,5-5 mg/hr
max 40 mg/hr

Tablet 5 dan 10
mg

Angioedema
Hamil
laktasi
Stenosis aorta
hipersensitif

Ht, resiko
reduksi strok
pd Px dgn
HT+LVH,
(CHF(left
ventr.disfungs
i), miokard
infark, diabet
nefropati

CNS : pusing,
insomnia
CV: ortostatik
hipotensi, sinkop
EENT: kongesti
nasal, ggn sinus
GI:diare,
dispepsi,enz.liver
GU:BUN,
kreatinin

Fluconazole:perubaha
n metab. (inhibisi
CYP2C9)),
mghilangkan aksi
antiHT
Litium: reabsopsi
litium renal.

Dosis: per oral 25-50


mg /hr 2x/hari, dapat
ditingkatkan hingga
100 mg 1x/hari

Tablet 50 mg
(Acetensa)

Depresi volume
intravascular, gangguan
hepar, stenosis arteri
renalis bilateral

Heme:anemia,
purpura
Metab:
hiperkalemi
MS: nyeri
punggung, ny.kaki,
keram otot, mialgia
Lain-lain:
angioedema
Kalsium Kanal
Bloker
(dihidropiridin)

Amlodipin
(Amdixal,
Norvask,
Tensivask)

Agen kalsium
Chanell blocker
Vaskuloselektif
yang menghambat
influks kalsium
pada sel otot polos
pembuluh darah
dan miokard.

Hipertensi
Chronic
angina
pectoris
Renal
impairement

Edema perifer,
sakit kepala,
flushing, palpitasi,
mual, bradikardia,
& hipotensi

Diltiazem, eriromisin:
menurunkan bersihan
amlodipin
Cimetidine, PPI,
quinidine:
meningkatkan plasma
amlodipin
Rifampin:menurunkan
plasma amlodipin

Dosis:Dws awal 5
mg/hr single dose.
Max 10 mg/hr
Lansia 2,5 mg/hr

Tablel 5 mg, 10
mg

Hipersensitif
Syok kardiogenik
Stenosis aorta berat
Unstable angina
IMA
Hipotensi berat
Gangguan hati

Nifedipine
(Nifecard,
Nifedin)

Agen Antiangina
dan antihipertensi
yang menghambat
pergerakan ion
kalsium melewati
membran sel,
menekan kontraksi
jantung dan otot
polos vaskuler
Efek:
meningkatkan
denyut jantung dan
cardiac output,
menurunkan
resistensi vaskuler
dan tek. darah

Hipertensi
Essensial
Stable angina

Frequent:
Edema periferpusing,, sakit
kepala,
Occasional:
Mual, gemetar
kram otot dan
nyeri, mengantuk,
palpitasi, kongesti
nasal, batuk, sesak,
wheezing
Jarang
Hipotensi, rash
pruritus, urticaria,
konstipasi, rasa
tidak nyaman di
perut, flatulense

Barbiturat, rifampin,
rifabutin: menurunkan
plasma konsentrasi
nifedipin
-bloker:
mempertinggi efek bloker, hipotensi
Cimetidine,
ranitidin,famotidin:
meningkatkan
konsentrasi nifedipin
Digitalis:
meningkatkan kadar
digitalis
Diltiazem:
meningkatkan
konsentrasi serum
nifedipin
Histamin H2 antagonis:
meningkatkan kadar
nifedipin dalam darah
Lansoprazole:
meningkatkan absorpsi
nifedipin
Phenitoin:

Dosis: per oral


Angina, Dewasa, org
tua, 10 mg 3 kali
sehari, ditingkatkan
7- 14 hari interval
Maintenace 10 mg 3
kali sehari sampai 30
mg 4 kali sehari
Per oral (extended
release)
Awal 30-60 mg/hr.
Maintenance sampai
20 mg/hari
Hipertensi essensial
PO (extended release)
Dewasa, org tua
Awal 30-60 mg/hr.
Maintenance sampai
20 mg/hari

tablet Film-co 10
mg, Cap 10 mg

Hipotensi parah, DM

meningkatkan
konsentrasi phenitoin
Kalsium Kanal
Bloker (non
dihidropiridin)

Verapramil
(Cardiover,
Corpamil,
Isoptin SR)

Agen Kalsium
chanell bloker dan
anti angina, anti
aritmia, dan anti
hipertensi
Yg menghambat
penyebrangan ion
kalsium ke jantung
dan membran otot
polos vaskuler.
Menyebabkan
dilatasi darai arteri
koroner, arteri
perifer, dan
arteriles
Efek:
Menurunkan
denyut jantung dan
kontraksi
myocardial dan
melambtkan
konduksi SA dan
AV. Menurunkan
resistensi perifer

Hipertensi

Sering konstipasi,
Pusing, sakit
kepala, asthenia,
mual, edema
perifer, hipotensi
Jarang bradikardi,
dermatitis

Diltiazem
(Cordizem,
Herbesser,
Dilmen)

Berikatan dengan
subunit 1pada
kanal L sehingga
menghambat
masuknya ion
Ca+ melewati
slow channel yang
terdapat pada
membran sel
inotropik negative,
kronotropik
negative,
penghambatan
konduksi nodus
AV dan nodus SA,

Hipertensi
essensial
Angina
pektoris
Atrial
fibrilasi
Paroxymal
supraventricu
lae
tachycardia

Bradikardia, firstdegree AV block,


angina, aritmia, AV
block (second- or
third-degree),
bundle branch
block, CHF, ECG
abnormal,
hipotensi, palpitasi,
sincope,
tachycardia,
ventricular
extrasystoles,
edema perifer,
asystole, dan MI,

Amiodaron:
cardiotoxicity dg
bradikardi dan
menurunkan CO
Barbiturat:
menurunkan
konsentrasi Verapamil
Benzodiazepin:
meningkatkan efek
sedasi
B-bloker:
Meningkatkan
konsentrasi B-bloker
Carbamezepin:
meningkatkan
toksisitas
Carbamazepin
Cimetidin:
meningkatkan
konsentrasi Verapamil
Digitalis:
Meningkatkan
konsentrasi digoxin
Theophilin:
meniingkatkan
konsentrasi theophylin
B blocker: aditif
Cimetidine:
maningkatkan
konsentrasi diltiazem
Digoksin,
carbamazepin:
meningkatkan
konsentrasi obat di atas
Rifampin: menurunkan
konsentrasi diltiazem

Dosis: per oral


Dewasa dan org tua,
awal 40-80 mg 3 kali
sehari maintenance:
480 mg atau kurang
Extended release
120-240 mg/ hari

Tablet 80 mg, SR
240 mg, ampul
2,5 mg/ml

Hipertropic
Cardiomyophaty,
gangguan fungsi hati

Dosis: long acting:


Angina: LA : 180 mg
1x/hr.
Hipertensi: CD atau
LA atau XR : 180-240
mg 1x/hr
Diltiazem SR : 60120 mg 2x/hr
Short-acting:
Angina: 30 mg 3x
perhari.
Injeksi:
Arrimia LD 0,25
mg/kg 2 mnt
MD 10 mg/jam

Generik:
Diltiazem tablet
30mg, 60mg.
Patent
kaplet SR 240 mg
kapsul SR 90 mg;
kapsul SR 180
mg; kapsul CD
100 mg; kapsul
CD 200 mg;
injeksi vial 5
mg/mL x 5 mL,
ampul 10 mg; 50
mg

sick sinus syndrome


tanpa pace maker
Second or third degree
AV block
Hipotensi (sistolik < 90
mmHg)
Hipersensitif terhadap
diltiazem
Infark miokard akut

vasodilatasi
perifer, penurunan
frekuensi denyut
jantung,
meningkatkan
suplai oksigen dan
menurunkan
kebutuhan oksigen

Dizziness (6%),
sakit kepala,
fatigue, depressi,
hallusinasi,
insomnia, tremor,
gejala
extrapiramidal
Nausea, vomiting,
anorexia,
konstipasi, diare,
mulut kering, haus,
abdominal
discomfort, kram,
dyspepsia, dan
gingival
hyperplasia.,
Albuminuria,
crystalluria,
hyperuricemia,
impotensi,
nocturia, polyuria,
gynecomastia,
Hyperglycemia,
penambahan berat
badan, kram otot,
nyeri pada
persendian., batuk
dan dyspneu

Anda mungkin juga menyukai