Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

MENGANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA BERDASARKAN


EYD PADA MEDIA CETAK

Nama

: REKKY RAMADHAN

NIM

: DBC 113 081

Mata Kuliah

: Bahasa Indonesia

Dosen

: Drs. Albertus Purwaka, M.A

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2014

Kabarnya, sempat marah-marah kemun kabur dari rumah, tukasnya


(Kalteng Pos, 23 oktober 2014, hal 8:3)
Kalimat di atas terjadi kesalahan penulisan pada kata tukasnya karena kata
tukasnya berasal dari kata tukas yang berarti mendakwa (menuduh) tanpa alasan
yg cukup (asal menuduh saja). Seharusnya kata tersebut diganti dengan kata
tegasnya yang berarti ketegasan atau penjelasan pada kesaksian seseorang atas
kejadian tersebut, Oleh karena itu perbaikan kalimat yang benar adalah sebagai
berikut :
Kabarnya, sempat marah-marah kemudian kabur dari rumah, tegasnya.

Pemuda itu membuang bukusan pelastik kepinggir parit. (Kalteng Pos, 23


oktober 2014, hal 8:1 )
Kalimat di atas terjadi kesalahan penulisan pada kata bukusan karena kata
bukusan tidak ada pada Kamus Besar Bahasa Indonesia. Seharunya kata tersebut
diganti menjadi bungkusan di mana kata bungkusan ialah alat untuk membalut
atau menutupi benda entah terbuat dari pelastik, kertas atau daun. Oleh karena itu
perbaikan kalimat yang benar adalah sebagai berikut :
Pada saat melihat razia, dua pemuda itu membuang bungkusan pelastik kepinggir
parit.

Menghadapi musim penghujan tersebut, Dinas Kesehatan menigkatkan warga


untuk mengantisipasi dan mewaspadai munculnya penyakit penyakit yang
sering terjadi pada musim penghujan, seperti diare, muntaber, malaria dan
penyakit lainnya. (Kalteng Pos, 23 oktober 2014, hal 17 : 2)
Kalimat di atas terjadi kesalahan pada penggunaan tanda penghubung untuk
kalimat perulangan yaitu penyakit penyakit. Seharusnya penulisan yang tepat
menggunakan tanda penghubung adalah penyakit-penyakit. Oleh karena itu
perbaikan kalimat yang benar adalah sebagai berikut :

Menghadapi musim penghujan tersebut, Dinas Kesehatan menigkatkan warga


untuk mengantisipasi dan mewaspadai munculnya penyakit-penyakit yang sering
terjadi pada musim penghujan, seperti diare, muntaber, malaria dan penyakit
lainnya.

Artinya saat ini pihaknya mulai mulai mempersiapkan hal tersebut. (Kalteng
Pos, 23 oktober 2014, hal 18 : 2)
Kalimat di atas terjadi kesalahan pada penulisan kata mulai mulai, di mana kata
mulai mulai tidak ada mengandung makna dalam kalimat tersbut, dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia kata mulai berarti mengawali, oleh karena itu seharunya
penulisan kata mulai pada kalimat tersebut cukup satu kali seperti berikut :
Artinya saat ini pihaknya mulai mempersiapkan hal tersebut.

Bupati H Edy Prawoto mengatakan, kunjungan ini merupakan salah upaya


dalam rangka percepatan penyelesaian permasalahan LHP berkenaan dengan
ganti rugi. (Kalteng Pos, 23 oktober 2014, hal 18 : 3)
Kalimat 1 terdapat kesalahan penggunaan tanda pemisah pada penggunaan kata
gelar Haji H Edy Prawoto di mana jika tidak diberikan tanda pemisah .
Makananya menjadi singkatan dari sebuah nama. Sehingga perbaikannya adalah
H. Edy Prawoto.
Kalimat 1 terdapat kesalahan penulisan kata salah upaya di mana jika dibaca
makna dari kalimat tersebut adalah menyalahkan dari upaya yang dilakukan. Oleh
karena itu, perbaikan kata yang benar perlu ditambahkan kata satu menjadi
salah satu upaya agar makna dari kalimat tersebut memberitahukan sebuah
usaha yang dilakukan. Kalimat yang benar menjadi seperti berikut :
Bupati H. Edy Prawoto mengatakan, kunjungan ini merupakan salah satu upaya
dalam rangka percepatan penyelesaian permasalahan LHP berkenaan dengan ganti
rugi.

Agar kegiatan yang kita laksanakan dapat berjalan sesuai harapan, untukitu
saya meminta dukungan semua pihak agar dapat berpartisipasi dalam
menyukseskan acara nanti, pungkasnya. (Kalteng Pos, 23 oktober 2014, hal
17 : 1)
Kalimat 1 terdapat kesalahan penggunaan kata gabung pada kata untukitu yang
seharusnya adalah untuk itu dengan makna sebab itu atau menyatakan tujuan.
Oleh karena itu perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut :
Agar kegiatan yang kita laksanakan dapat berjalan sesuai harapan, untuk itu saya
meminta dukungan semua pihak agar dapat berpartisipasi dalam menyukseskan
acara nanti, pungkasnya

Manajer Pulpis Wawan mengatakan bekar keuletan dan permainan yang ketat,
maka sudah dipastikan dibabak final adalah kebanggan dan sejarah bagi
Pulpis dalam cabor sepakbola, karena target yang dibebankan KONI dan
Asosiasi PSSI Pulpis hanya mencapai semifinal saja. (Kalteng Pos, 23
Oktober, hal 12 : 5)
Kesalahan kedua pada kalimat di atas adalah pada kata dibabak yang seharunya
kata di dan babak harus menggunakan spasi sebagai tanda pemisah karena
menunjukkan sesuatu. Sehingga menjadi di babak.
Kesalahan pertama pada kata bekar di mana kata bekar ini tidak ada dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Sehingga kata bekar tersbut diganti dengan kata
berkat yang mengandung makna karena keuletan dan permainan yang ketat.
Kesalahan penggabungan kata sepakbola di mana yang seharusnya dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sepak bola yang mengandung arti
permainan beregu di lapangan, menggunakan bola sepak dr dua kelompok yg
berlawanan yg masing-masing terdiri atas sebelas pemain, berlangsung selama 2 x
45 menit, kemenangan ditentukan oleh selisih gol yg masuk ke gawang lawan.
Sehingga perbaikan kalimat tersebut adalah :

Manajer Pulpis Wawan mengatakan berkat keuletan dan permainan yang ketat,
maka sudah dipastikan di babak final adalah kebanggan dan sejarah bagi Pulpis
dalam cabor sepak bola, karena target yang dibebankan KONI dan Asosiasi PSSI
Pulpis hanya mencapai semifinal saja.
Sementara Sekretaris Asprov PSSI Kalteng Ardayan Tanggar mengatakan
untuk grup VI tuan rumah mmasih belum dipastikan, memang ada rencana
Persepan Pagatan dan tapi kalau melihat dari kondisi Stadioan maka Bontang
FC serta Persesam lebih layak. (Kalteng Pos, 23 Oktober, hal 12 : 6)
Kesalahan pertama pada kata Stadioan di mana kata Stadioan ini tidak ada
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Sehingga kata Stadioan tersbut diganti
dengan kata stadion dengan huruf awalan menggunakan huruf kecil karena
bukan di awal kalimat yang mengandung makna lapangan olahraga yg dikelilingi
tempat duduk. Sehingga perbaikkan kalimat tersebut adalah sebagai berikut :
Sementara Sekretaris Asprov PSSI Kalteng Ardayan Tanggar mengatakan untuk
grup VI tuan rumah mmasih belum dipastikan, memang ada rencana Persepan
Pagatan dan tapi kalau melihat dari kondisi stadioan maka Bontang FC serta
Persesam lebih layak.

Beruntung saat amukan api pemilik rumah yang berteriak, sehingga nyawa
karyawan pabrik yang terbuat dari kayu itu selamat. (Kalteng Pos, 28
Oktober, hal 32 : 5)
Pada kalimat di atas, terdapat kesalahan penulisan yang merubah makna dari
kalimat tersebut yaitu nyawa karyawan pabrik yang terbuat dari kayu itu
selamat jika diatikan menjadi nyawa karyawan tersebut terbuat dari kayu. Oleh
karena itu harus ada penambahan kata agar memperjelas makna dari kalimat
tersebut menjadi nyawa karyawan yang tinggal dipabrik yang terbuat dari kayu
itu selamat yang memiliki makna memberitahukan bahwa karyawan yang tinggal
dipabrik yang terbuat dari kayu itu selamat. Sehingga kalimat tersebut menjadi
seperti berikut :

Beruntung saat amukan api pemilik rumah yang berteriak, sehingga nyawa
karyawan yang tinggal dipabrik yang terbuat dari kayu itu selamat.

Salah warga yang melihat kejadian, tidak mengetahui penyebab asal api,
namun dia melihat keributan warga dan api pun sudah membesar. (Kalteng
Pos, 28 Oktober, hal 32 : 6)
Pada kalimat di atas, terjadi kesalahan penulisan yang mengubah makna dari
kalimat tersbut, yaitu pada kalimat Salah warga yang melihat kejadian di mana
maknanya adalah menyalahkan warga yang melihat kejadian. Seharusnya ada
penambahan kata menjadi Salah satu warga yang melihat kejadian yang
mengandung makna bahwa satu dari sekian banyak warga yang melihat kejadian.
Sehingga kalimat tersebut menjadi seperti berikut :
Salah satu warga yang melihat kejadian, tidak mengetahui penyebab asal api,
namun dia melihat keributan warga dan api pun sudah membesar.

Kita hanya mengetahui setelah ada terikaan warga dan api pun sudah
membesar saat kita melihat kebakaran. (Kalteng Pos, 28 Oktober, hal 32 : 6)
Terdapat kesalahan penulisan kata pada kalimat di atas, yaitu pada kata terikaan
dimana dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tidak terdapat kata terikaan.
Sehingga perbaikan kata tersebut ialah teriakan di mana makna dalam kalimat
tersebut ada salah satu warga yang bersuara dengan keras. Maka kalimat di atas
menjadi seperti berikut :
Kita hanya mengetahui setelah ada teriakan warga dan api pun sudah membesar
saat kita melihat kebakaran.

Kepala Dispenda Dra Hera Nugrahayu MSi mengungkapkan, selama ini


pemko belum punya data potensi pajak secara menyeluruh. (Kalteng Pos, 28
Oktober, hal 22 : 4)

Pada kalimat di atas tedapat kesalahan penulisan gelar akademik pada Dra
Hera Nugrahayu MSi seperti sebuah singkatan nama tanpa adanya tanda .
yang seharusnya Dra. Hera Nugrahayu M.Si, sehingga pada kalimat tersebut
menjadi seperti berikut :
Kepala Dispenda Dra. Hera Nugrahayu M.Si mengungkapkan, selama ini
pemko belum punya data potensi pajak secara menyeluruh.

Hal tersebut mengindikasikan perkawinana yang tidak berdasar agama justru


melanggar pancasila. (Kalteng Pos, 23 Oktober, hal 3 : 5)
Terdapat kesalahan penulisan kata pada kalimat di atas, yaitu pada kata
perkawinana dimana dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tidak terdapat
kata perkawinana. Sehingga perbaikan kata tersebut ialah perkawinan di
mana makna dalam kalimat tersebut merupakan pernikahan. Maka kalimat di
atas menjadi seperti berikut :
Hal tersebut mengindikasikan pernikahan yang tidak berdasar agama justru
melanggar pancasila
Nantinya, akan ada rapat pleno untuk keputusdan MK terkait gugatan uu
perkawinan soal beda agama ini. (Kalteng Pos, 23 Oktober, hal 3 : 6)
Kesalahan yang pertama pada kalimat di atas adalah pada penulisa kata
keputusdan, dimana dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tidak terdapat kata
tersebut. Sehingga diganti menjadi keputusan dimana dalam kalimat tersbut
bermakna hasil dari kesepakatan MK.
Kesalahan yang kedua yaitu pada penggunaan huruf untuk singkatan, yaitu pada
uu seharusnya di dalam daftar singkatan dan akronim pada Kamus Besar
Bahasa Indonesia

menggunakan huruf capital menjadi UU. Sehingga

perubahan pada kalimat di atas adalah sebagai berikut :


Nantinya, akan ada rapat pleno untuk keputusan MK terkait gugatan UU
perkawinan soal beda agama ini.

Kepala BKD Batara Drs H Masdulhaq MAP menjawab pertanyaan beberapa


CPNS yang hingga kini masih belum mendapat kepastian pelaksanaan tes.
(Kalteng Pos, 28 Oktober, hal 32 : 1)
Pada kalimat di atas tedapat kesalahan penulisan gelar akademik dan gelar Haji
pada Drs H Masdulhaq MAP seperti sebuah singkatan nama tanpa adanya tanda
. yang seharusnya Drs. H. Masdulhaq M.A.P, sehingga pada kalimat tersebut
menjadi seperti berikut :
Kepala BKD Batara Drs. H. Masdulhaq M.A.P menjawab pertanyaan beberapa
CPNS yang hingga kini masih belum mendapat kepastian pelaksanaan tes.

Meski biaya operasional penyuluh sangat minim, tetapi tidak membuat


penyuluh berkecil hati, karena bukan penyuluh namanya kalo tidak bisa
menyiasati kecilnya dana tersebut menjadi suatu kegiatan yang besar.
(Kalteng Pos, 28 Oktober, hal 28 : 1)
Pada kalimat diatas terjadi kesalahan penulisan pada kata kalo di mana menjadi
perubahan arti, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kalo berarti alat untuk
menyaring santan yg terbuat dr anyaman bambu yg berbentuk setengah bola;
tapisan, oleh karena itu diganti dengan kalau di mana dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia kalau berarti sebagai kata penghubung atau sinonim dari kata
jika. Sehingga kalimat tersebut menjadi seperti berikut :
Meski biaya operasional penyuluh sangat minim, tetapi tidak membuat penyuluh
berkecil hati, karena bukan penyuluh namanya kalau tidak bisa menyiasati
kecilnya dana tersebut menjadi suatu kegiatan yang besar.

Menyikapi sekolah ang belum memasang foto presiden baru, kepala Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Palangka Raya Hj Norma
Hikmah, mengimbau agar kepala sekolah bisa segera memasang foto presiden
baru. (Kalteng Pos, 28 Oktober, hal 22 : 2)

Pada kalimat di atas terjadi kesalahan dalam penulisan gelar Hajah, jika ditulis
tanda menggunakan tanda titik menjadi sebuah singkatan nama, sehingga
perbaikannya adalah Hj. Norma Hikmah. Kalimat di atas menjadi seperti
berikut:
Menyikapi sekolah ang belum memasang foto presiden baru, kepala Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Palangka Raya Hj. Norma
Hikmah, mengimbau agar kepala sekolah bisa segera memasang foto presiden
baru.

Hal inilah salahsatu alasan pemko melakukan kerjasama dengan pihak UI.
Kesalahan pada kalimat di atas terletak pada penggabungan kata salahsatu di
mana seharunya menggunakan sepasi sebagai pemisah kata menjadi salah satu,
oleh karena itu kalimat tersebut menjadi seperti berikut :
Hal inilah salah satu alasan pemko melakukan kerjasama dengan pihak UI.

DAFTAR PUSTAKA

Ebta

http://kbbi.web.id/.
ARWAHID MAWASANGKA. Contoh Analisis Kesalahan Berbahasa.

Setiawan.

Kamus

Besar

Bahasa

Indonesia

2012-2014.

Kamis, 07 Juni 2012. http://krsnaalexander.blogspot.com/2012/06/contoh

analisis-kesalahan-berbahasa.html
Wikipedia. Daftar kosakata bahasa Indonesia yang sering salah dieja.
12.56, 28 Oktober 2014.
http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Daftar_kosakata_bahasa_Indonesia

_yang_sering_salah_dieja.
Benny Apriandy. Perbedaan Drs. Dra. Dr. dr.. 01 Januari 2013.
http://bennyapriandy.blogspot.com/2013/01/perbedaan-dr-dr-dr-drsdra.html

Anda mungkin juga menyukai