Anda di halaman 1dari 28

Asuhan Kebidanan

Patologis pada Ibu Nifas


dengan Subinvolusi Uterus

Mawaddah Dea
Pertiwi

Involusi Uterus
Proses involusi adalah proses kembalinya uterus ke
keadaan sebelum hamil setelah melahirkan.
Proses ini dimulai segera setelah plasenta keluar akibat
kontraksi otot-otot polos uterus. Sedangkan subinvolusi
adalah penggagalan uterus untuk kembali pada keadaan
tidak hamil. Penyebab subinvolusi yang paling sering
adalah tertahannya fragmen plasenta dan infeksi.

Asuhan kebidanan pada ibu nifas, 2011

Tabel TFU menurut Waktu Involusi


Involusi

TFU

Berat Uterus

Bayi lahir

Sepusat

1000 gr

Uri lahir

1-2 jari bawah


pusat

750 gr

1 minggu

Petengahan pusat
simpisis

500 gr

2 minggu

Tidak teraba di atas


simpisis

350 gr

6 minggu

Normal

50-60 gr

8 minggu

Normal seperti
sebelum hamil

30 gr

Asuhan kebidanan pada ibu nifas, 2011

Subinvolusi Uterus
Asuhan
kebidanan
pada ibu
nifas , 2011

Sub involusi uterus adalah kegagalan


uterus untuk kembali pada keadaan tidak
hamil

Manuaba,
2011

Sub involusi uterus adalah proses involusi


uterus rahim yang tidak berjalan
sebagaimana mestinya, sehingga proses
pengecilannya terlambat

Tanda dan Gejala Subinvolusi


Fundus uteri
letaknya tetap tinggi
didalam
abdomen/pelvis dan
tonus uterus
lembek.
Leukore dan lochia
berbau
menyengat,bisa
terjadi jika ada
infeksi.

Lochia bisa tetap


dalam bentuk rubra
dalam waktu beberapa
hari postpartum/ >2
minggu postpartum

Pucat,pusing,dan
tekanan darah
rendah

Nadi
lemah,gelisah
,letih,ekstrimitas
dingin.

Lochia bisa lebih


banyak daripada
yang diperkirakan

Bisa terjadi
perdarahan
postpartum dalam
jumlah yang banyk (
> 500 ml )

Penyebab
Subinvolus
i Uteri

a) Terjadi infeksi pada endometrium

b) Terdapat sisa plasenta dan


selaputnya
c) Terdapat bekuan darah

d) Mioma uteri

Prawirohardjo, sarwono . 2010

Terdapat
sisa
plasenta
dan
selaput
plasenta
dalam
uterus
Terdapat
bekuan
darah
yang
tidak
keluar

Status
gizi ibu
nifas
buruk
(kurang
gizi)

Ibu
tidak
menyus
ui
bayinya

Faktor
penyeba
b
subinvol
usi

Paritas

Kurang
mobilis
asi

Factor
usia
Varneys Midwivery ,
2009

Pemberian
obat
antibiotic
Penangana
n
subinvolusi

Pemberian
uterotonika
Pemberian
tablet fe
Pemberian
tranfusi

Perdarahan Post Partum


Perdarahan pervaginam yang
melebihi 500 cc setelah kelahiran
bayi dan plasenta.

Buku panduan praktis pelayanan keehatan maternal dan


neonatal , 2010

Klasifikasi HPP

Early
HPP
Late
HPP

Eary HPP adalah perdarahan


yang terjadi 24 jam
pertama setelah bayi lahir

Late HPP adalah perdarahan


yang terjadi lebih dari 24
jam pertama setelah bayi
lahir. perdarahan yang
terjadi antara hari kedua
sampai enam minggu paska
persalinan.

Etiologi HPP
Atonia
Uteri

Retensi
Plasenta

Trauma
jalan lahir

Sisa
Plasenta
dan selaput
ketuban

Kelainan
pembekuan
darah

Ny. E Tn. A
P1A0 post partum hari ke 6 dengan late
HPP e.c luka jahitan perineum terbuka,
subinvolusi uterus, anemia sedang

Identitas
Nama istri : ny. E
Usia
: 23 th
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat
: Jln. Hidup
baru no.41 rt
04/01,
pademangan
barat
No. Tlp
:-

Nama suami : tn. A


Usia
: 23 th
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : karyawan
swasta
Alamat
: Jln. Hidup baru
no.41 rt 04/01,
pademangan
barat
No. Tlp
:
087889472136

22-8-14
j. 08.00

S/

Pasien datang ke UGD dengan


Keluhan utama : keluar darah banyak (+) sejak tadi
pagi jam 07.00, ganti pembalut 2x penuh
Quick check pusing (-) mual (-) muntah (-) pandangan
jelas (+) nyeri ulu hati (-) sesak (-) akral hangat (+)
konjungtiva agak pucat.
Riwayat kehamilan ini : pasien mengatakan partus
spontan di RSBK tgl 16-8-14. Perineum di episiotomi
medlatki, dijahit dengan anastesi lidocain. Perdarahan
total 500 cc. Pasien riwayat pk I memanjang. Pasien
mengatakan tidak makan telur dan susu.
Riwayat penyakit (-) riwayat operasi (-) riwayat alergi
obat (-) riwayat CO (-) riwayat urut-urut (-)

O/

Status generalis : KU baik, kesadaran : compos mentis,


konjungtiva agak pucat. Sklera tidak ikhterik
TD: 100/70 mmHg Nd : 100x/mnt Sh : 36,5C RR :
21x/mnt
Oedema (-) / (-) sat.O2 : 100%
Status obstetrik : palpasi abdomen lemas, TFU 3 jari
bawah pusat, kontraksi uterus lembek, NT (-) NL (-)
Inspeksi : tampak darah (+) 2 pembalut penuh,
tampak luka jahitan perineum tebuka, tampak darah
merembes aktif dari perineum, tampak benang
chromic suda mulai lepas.
Inspekulo : tampak ostium terbuka 1cm, tampak
storsel (+) seikit didepan ostium, dibersihkan darah
sudah tidak tampak mengair lagi. Dinding vaginna
utuh, portio licin
PD ata indikasi menilai keaadaan
Ostium terbuka 1 cm, portio tebal lunak arah depan.
Perdarahan total 700 cc

A/

P/

P1A0 post partum hari ke 6 dengan late HPP e.c luka


jahitan perineum terbuka, subinvolusi uterus, anemia
sedang (Hb 7,5)
Masot : anemia berat, syok
1) Menginformasikan pada pasien dan keluarga
tentang hasil pemeriksaan
2) Mengobservasi KU dan TTV. KU dan TTV
terobservasi
3) Mengobservasi kontraksi uterus dan perdarahan.
Kontraksi uterus dan perdarahan terobservasi
4) Memasang infus RL loading 1 kolf. Infus sudah
terpasang.
5) Mengambil sample darah untuk dilakukan
pemeriksaan DPL. Sample sudah terambil
6) Bekolaborasi dengan dokter jaga untuk melakukan
pemeriksaan USG. Pasien di USG
Uterus AF, tampak gambaran hyperekoik di cavum
uteri, ukuran 1,6 x 2,6 kesan sisa plasenta

7) Berkolaborasi dengan dokter jaga. Advice :


) pasien rencana tranfusi 500 prc
) Rencana berkolaborasi dengan dokter konsulen untuk
rehecting perineum

Jam
08.20
Jam
08.30
Jam
08.35
S/

O/

Konfirmasi ke petugas bank darah (+)


Pasien diantar ke Kamar bersalin
Pasien masuk kamar bersalin
Keluar darah (+) sejak pagi, pusing (+)
KU baik, kesadaran : compos mentis, konjungtiva agak
pucat. Sklera tidak ikhterik
TD: 114/72 mmHg Nd : 120x/mnt (isi cukup) Sh : 36,5C RR :
22x/mnt, sat.O2 : 100%
Palpasi abdomen lemas, TFU 3 jari bawah pusat, kontraksi
uterus baik.
Inspeksi perineum : tampak perineum terbuka 4cm.
Perdarahan aktif merembes dari pembuluh darah dari
laserasi perineum.
Terpasang infus RL loading

A/

P/

Jam
08.50

P1A0 post partum hari ke 6 dengan late HPP e.c luka


jahitan perineum terbuka, subinvolusi uterus, anemia
sedang (Hb 7,5)
Masot : anemia berat, syok
1) Menginformasikan pada pasien dan keluarga
tentang hasil pemeriksaan
2) Mengobservasi KU dan TTV. KU dan TTV
terobservasi
3) Mengobservasi kontraksi uterus dan perdarahan.
Kontraksi uterus dan perdarahan terobservasi
4) Mengobservasi eliminasi pasien BAK 100cc
5) Berkolaborasi dengan dokter advice : Antibiotik
ceftriaxone 1x2gr.
Inspeksi : tampak perineum terbuka 4cm.
Perdarahan aktif merembes dari pembuluh darah dari
laserasi perineum --) dijepit dengan arteri klem

Jam 09.00

Jam 09.10

Dokter konsulen visit : - Acc rencana tranfusi darah


- Acc rehecting perineum
- Hasil USG kesan bekuan darah
Dilakukan rehecting dengan benang cromic no.2 dan
ATR chromic 2/0. perdarahan total 300 cc

Jam 11.00
Jam 11.20
Jam 11.35
Jam 13.30
Jam 13.40

Jam 15.00

Petugas bank darah menginformaiskan darah sudah


tersedia
Infus RL diganti NaCl spoel
Infus NaCl spoel diganti darah kolf I, gol.darah B/ (+)
no. 141844471.
Darah kolf I habis, diganti NaCl spoel
Infus NaCl spoel diganti darah kolf II, gol.darah B/(+)
no.141938331
Pasien diantar ke ruangan

23-8-14
Jam
04.00

Jam
07.00
S/

O/

A/

Lapor hasil DPL ke dokter jaga


Hb : 8,6 L : 16,6 Ht :25,2 Tr : 373 E : 3,68 advice :
iberet tablet 1x1.
Overan dinas pagi
Nyeri luka jahitan (+) pusing (-) pandangan jelas (+)
sesak (-) BAK (+)
KU baik, kesadaran : compos mentis, konjungtiva agak
pucat. Sklera tidak ikhterik
TD: 110/80 mmHg Nd : 79x/mnt (isi cukup) Sh : 36,6C
RR : 22x/mnt, sat.O2 : 100%
Palpasi abdomen lemas, TFU 3 jari bawah pusat,
kontraksi uterus baik.
Luka jahitan perineum baik, perdarahan (+)
P1A0 post partum hari ke 7 dengan late HPP e.c luka
jahitan perineum terbuka, subinvolusi uterus, post
rehecting, post tranfusi 2 kolf, anemia sedang (Hb 8,6)
Masot : anemia berat, syok

P/

1) Menginformasikan pada pasien dan keluarga


tentang hasil pemeriksaan
2) Mengobservasi KU dan TTV. KU dan TTV
terobservasi
3) Mengobservasi kontraksi uterus dan perdarahan.
Kontraksi uterus dan perdarahan terobservasi
4) Mengobservasi eliminasi BAK (+) BAB (+)
5) Menginformasikan tentang mobilisasi. Pasien dan
keluarga mengerti tentang mobilisasi.
6) Berkolaborasi dengan dokter jaga advice therapy :
Antibiotik ceftriaxone 1x2gr, iberet 2x1, asam
mefenamat 3x1
7) Berkolaborasi dengan dokter konsulen advice :
metergine 3x1 tab, USG ulang 3 hari lagi (tgl 26-814)

24-8-14
Jam
14.00
S/

O/

A/

P/

Overan dinas sore


Nyeri luka jahitan (+) pusing (-) pandangan jelas (+)
KU baik, kesadaran : compos mentis, konjungtiva agak
pucat. Sklera tidak ikhterik
TD: 110/70 mmHg Nd : 82x/mnt (isi cukup) Sh : 36,6C
RR : 22x/mnt,
Palpasi abdomen lemas, TFU pusat simpisis,
kontraksi uterus baik. Perdarahan (+) intake
P1A0 post partum hari ke 8 dengan late HPP e.c luka
jahitan perineum terbuka, subinvolusi uterus, post
rehecting, post tranfusi 2 kolf, anemia sedang (Hb 8,6)
Masot : anemia berat, syok
1) Menginformasikan pada pasien dan keluarga
tentang hasil pemeriksaan
2) Menginformasikan tentang kebutuhan nutrisi dan
hidrasi. Pasien dan keluarga mengerti tentang
kebutuhan nutrisi dan hidrasi

P/

3) Menginformasikan tentang kebutuhan eliminasi.


Pasien dan keluarga mengerti tentang kebutuhan
eliminasi.
4) Menginformasikan tentang kebutuhan mobilisasi.
Pasien dan keluarga mengerti tentang kebutuhan
mobilisasi.
5) Menginformasikan tentang personal hygiene.
Pasien dan keluarga mengerti tentang personal
hygiene.
6) Menginformasikan tentang tanda-tanda bahaya
pada ibu nifas. Pasien dan keluarga mengerti
tentang tanda bahaya pada ibu nifas.
7) Menginformasikan tanggal kontrol pada tanggal
26-8-14 untuk pemeriksaan USG ulang.

Pembahasan
1. Pada kasus ini pasien didiagnosa subinvolusi
karena pada usia post partum hari ke-6, TFU
masih 3 jari di bawah pusat dan adanya
kontraksi uterus yang lembek. Ini sesuai dengan
teori yang ada.
2. Pada kasus ini pasien di diagnosa late HPP
karena pasien mengalami total perdarahan 1000
cc. Ini sesuai dengan teori yang ada.
3. Pada kasus ini dinyatakan adanya bekuan darah,
inilah yang menjadi penyebab terjadinya
subinvolusi uterus. Ini sesuai dengan teori yang
ada.

4. Pada kasus ini penanganan sudah tepat. Pasien


dilakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan dalam
dan USG untuk menegakkan diagnosa. Pasien
mendapat tranfusi dan iberet tablet untuk
memperbaiki hemoglobin.
5. Pada kasus ini penatalaksanaan rehectig sudah
tepat untuk menghentikan perdarahan karena
jahitan perineum yang terbuka.

THANKS FOR YOUR


ATTENTION.

Anda mungkin juga menyukai