Anda di halaman 1dari 11

INDIKATOR PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

BAYI DAN BALITA


By Siti Fadhilah,S.SiT
A. PENGERTIAN
1. Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah bertambah jumlah dan besarnya sel diseluruh
bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur ( Whalley dan Wong,
2000)
Pertumbuhan adalah adanya perubahan dalam jumlah akibat
pertambahan
sel
dan
pembentukan
protein
baru
sehingga
meningkatkan jumlah dan ukuran sel diseluruh bagian tubuh
(Sutjiningsih, 1998 )
2. Perkembangan
Perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang
dapat dicapai melalui tumbuh kematangan dan belajar (Whalley dan
Wong, 2000)
Perkembangan adalah pertumbuhan dan perluasan secara peningkatan
sederhana menjadi komplek dan meluasnya kemampuan individu untuk
berfungsi dengan baik (Sutjiningsih,1998)
B. POLA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Yaitu peristiwa yang terjadi selama proses pertumbuhan dan perkembangan
pada anak.
1. Pola perkembangan fisik yang terarah
Terdiri dari dua prinsip yaitu cephalocaudal dan proximal distal (Wong, 1995)
Cephalocaudal adalah pola pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai
dari kepala yang ditandai dengan perubahan ukuran kepala yang lebih
besar, kemudian berkembang kemampuan untuk menggerakkan lebih
cepat dengan menggelengkan kepala dan dilanjutkan ke bagian
ekstremitas bawah lengan ,tangan dan kaki
Proximaldistal yaitu pola pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai
dengan menggerakkan anggota gerak yang paling dekat dengan
pusat/sumbu tengah, seperti menggerakkan bahu dahulu baru
kemudian jari-jari.
2. Pola perkembangan dari umum ke khusus
Yaitu

pola pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dengan


menggerakkan daerah yang lebih umum (sederhana) dahulu baru
kemudian daerah yang lebih kompleks. Misalnya melambaikan tangan
kemudian memainkan jari.

3. Pola perkembangan berlangsung dalam tahapan perkembangan

Pola ini mencerminkan ciri khusus dalam setiap tahapan perkembangan yang
dapat digunakan untuk mendeteksi dini perkembangan selanjutnya.
Pada masa ini dibagi menjadi lima tahap yaitu :
a). Masa pra lahir, terjadi pertumbuhan yang sangat cepat padaalatdan
jaringan tubuh
b). Masa neonatus, terjadi proses penyesuaian dengan kehidupan di
luar rahim dan hampir sedikit aspek pertumbuhan fisik dalam
perubahan
c). Masa bayi , terjadi perkembangan sesuai dengan lingkungan yang
mempengaruhinya dan mempunyai kemampuan untuk melindungi
dan menghindari dari hal yang mengancam dirinya
d). Masa anak, terjadi perkembangan yang cepat dalam aspek sifat,
sikap, minat dan cara penyesuaian dengan lingkungan
e).

Masa remaja, terjadi perubahan kearah


kematangan pada tanda-tanda pubertas

dewasa

sehingga

4. Pola perkembangan dipengaruhi oleh kematangan dan latihan/belajar


Terdapat saat yang siap untuk menerima sesuatu dari luar untuk mencapai
proses kematangan dan kematangan yang dicapainya dapat
disempurnakan melalui rnagsangan yang tepat. Masa ini merupakan
masa kritis yangharus dirangsang agar mencapai perkembangan
selanjutnya melalui proses belajar (Gunarsa dalam Hidayat, 2005)
C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBANG ANAK
1. Faktor herediter
Merupakan faktor pertumbuhan yang dapat diturunkan yaitu suku, ras, dan
jenis kelamin (Marlow, 1988 dalam Supartini, 2004). Jenis kelamin
ditentukan sejak dalam kandungan. Anak laki-laki setelah lahir
cenderung lebih besar dan tinggi dari pada anak perempuan, hal ini
akan nampak saat anak sudah mengalami masa pra-pubertas. Ras dan
suku bangsa juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
Misalnya suku bangsa Asia memiliki tubuh yang lebih pendek dari pada
orang Eropa atau suku Asmat dari Irian berkulit hitam
2. Faktor lingkungan
a). Lingkungan pra-natal
Kondisi lingkungan yang mempengaruhi fetus dalam uterus yang dapat
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin antara lain
gangguan nutrisi karena ibu kurang mendapat asupan gizi yang
baik, gangguan endokrin pada ibu (diabetes mellitus), ibu yang
mendapatkan terapi sitostatika atau mengalami infeksi rubela,
toxoplasmosis, sifilis dan herpes. Faktor lingkungan yang lain adalah
radiasi yang dapat menyebabkan kerusakan pada organ otak janin.
b). Lingkungan pos-natal

Lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan


setelah bayi lahir adalah :
1). Nutrisi
Nutrisi adalah salah satu komponen yang penting dalam menunjang
keberlangsungan proses pertumbuhan dan perkembangan.
Terdapat kebutuhan zat gizi yang diperlukan seperti protein,
karbohidrat, lemak, mineral, vitamin dan air.Apabila kebutuhan
tersebut tidak atau kurang terpenuhi maka dapat menghambat
pertumbuhan dan perkembangan anak. Asupan nutrisi yang
berlebihan juga berdampak buruk bagi kesehatan anak, yaitu
terjadi penumpukan kadar lemak yang berlebihan dalam
sel/jaringan bahkan pada pembuluh darah.
Penyebab status nutrisi kurang pada anak :
Asupan nutrisi yang tidak adekuat, baik secara kuantitatif
maupun kualitatif
Hiperaktivitas fisik/ istirahat yang kurang
Adanya penyakit yang menyebabkan peningkatan kebutuhan
nutrisi
Sters emosi yang dapat menyebabkan menurunnya nafsu
makan atau absorbsi makanan tidak adekuat
2). Budaya lingkungan
Budaya keluarga atau masyarakat akan mempengaruhi bagaimana
mereka dalam mempersepsikan dan memahami kesehatan dan
perilaku hidup sehat. Pola perilaku ibu hamil dipengaruhi oleh
budaya yang dianutnya, misalnya larangan untuk makan
makanan tertentu padahal zat gizi tersebut dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin. Keyakinan untuk
melahirkan d dukun beranak dari pada di tenaga kesehatan.
Setelah anak lahir dibesarkan di lingkungan atau berdasarkan
lingkungan budaya masyarakat setempat.
3). Status sosial dan ekonomi keluarga
Anak yang dibesarkan di keluarga yang nerekonomi tinggi untuk
pemenuhan kebutuhan gizi akan tercukupi dengan baik
dibandingkan dengan anak yang dibesarkan di keluarga yang
berekonomi sedang atau kurang. Demikian juga dengan status
pendidikan orang tua, keluarga dengan pendidikan tinggi akan
lebih mudah menerima arahan terutama tentang peningkatan
pertumbuhan dan perkembangan anak, penggunaan fasilitas
kesehatan dll dibandingka dengan keluarga dengan latar
belakang pendidikan rendah.
4). Iklim/cuaca

Iklim tertentu akan mempengaruhi status kesehatan anak misalnya


musim penghujan akan dapat menimbulkan banjir sehingga
menyebabkan sulitnya transportasi untuk mendapatkan bahan
makanan, timbul penyakit menular,dan penyakit kulit yang dapat
menyerang bayi dan anak-anak. Anak yang tinggal di daerah
endemik misalnya endemik demam berdarah, jika terjadi
perubahan cuaca wabah demam berdarah akan meningkat.
5). Olahraga/latihan fisik
Manfaat olah raga atau latihan fisikyang teratur akan meningkatkan
sirkulasi darah sehingga meningkatkan suplai oksigen ke seluruh
tubuh,
meningkatkan
aktivitas
fisik
dan
menstimulasi
perkembangan otot dan jaringan sel
6). Posisi anak dalam keluarga
Posisi anak sebagai anak tunggal, anak sulung, anak tengah atau anak
bungsu akan mempengaruhi poa perkembangan anak tersebut
diasuh dan dididik dalam keluarga.
7). Status kesehatan
Status kesehatan anak dapat berpengaruh pada pencapaian
pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini dapat terlihat apabila
anak dalm kondisi sehat dan sejahtera maka percepatan
pertumbuhan
dan
perkembangan
akan
lebih
mudah
dibandingkan dengan anak dalam kondisi sakit.
8). Faktor Hormonal
Faktor hormonal yang berperan dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak adalah somatotropon yang berperan dalam
mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan, hormon tiroid dengan
mestimulasi metabolisme tubuh, glukokortiroid yang berfungsi
menstimulasi pertumbuhan sel interstisial dari testis untuk
memproduksi testosteron dan ovarium untuk memproduksi
estrogen selanjutnya hormon tersebut akan menstimulasi
perkembangan seks baik pada anak laki-laki maupun perempuan
sesuai dengan peran hormonnya.
D.

TAHAP PENCAPAIAN /PERIODE TUMBUH KEMBANG ANAK

Perkembangan anak secara umum terdiri atas tahapan prenatal,


neonatus, periode bayi, prasekolah, pra remaja dan remaja.
1. Masa pranatal
Masa pranatal terdiri dari masa embrio dan fetus. Pada fase embrio
pertumbuhan dimulai 8 minggu pertama dengan terjadi defensiasi
yang cepat dari ovum menjadi suatu organisme dan terbentuknya
manusia. Pada minggu kedua terjadi pembelahan sel dan terjadi
pemisahan jaringan antara entoderm dan ekstoderm, pada minggu
ketiga terbentuk lapisan mesoderm. Pada masa ini sampai umur

tujuh minggu belum tampak terjadi gerakan yang menonjol hanya


denyut jantung janin sudah mulai dapat berdenyut sejak 4 minggu.
Masa fetus terjadi antara minggu ke-12 sampai 40 terjadi
peningkatan fungsi organ yaitu bertambah panjang dan berat badan
terutama pertumbuhan dan penambahan jaringan subcutan dan
jaringan otot.
2. Masa neonatus (0-28 hari)
Pada masa neonatus (0-28 hari) adalah awal dari pertumbuhan dan
perkembangan setelah lahir, masa ini merupakan masa terjadi
kehidupan yang baru dalam ekstra uteri dengan terjadi proses
adaptasi semua sistem organ tubuh. Proses adaptasi dari organ
tersebut dimulai dari akrivitas pernapasan yang disertai pertukaran
gas dengan frekuensi pernapasan antara 35-50 x/menit,
penyesuaian denyut jantung antara 120-160x/menit dengan ukuran
jantung lebih besar apabila dibandingkan dengan rongga dada,
terjadi aktivitas bayi yang mulai meningkat. Selanjutnya diikuti
perkembangan fungsi organ-organ tubuh lainnya.
3. Masa Bayi (28 hari 1tahun)
4. Masa anak (1-3 tahun)
5. Masa pra sekolah (3-5 tahun)
6. Masa sekolah (5 -12 tahun)
7. Masa remaja ( 12-18/20 tahun)
E.

TEORI-TEORI PERKEMBANGAN

1. Perkembangan kognitif (Piaget)


a. Tahap sensori motor (0-2 tahun)
Anak
mempunyai
kemampuan
dalam
mengasimilasi
dan
mengakomodasi informasi dengan cara melihat, mendengar,
menyentuh dan kativitas motorik. Semua gerakan akan diarahkan
ke mulut dengan merasakan keingintahuan sesuatu dari apa yang
dilihat, didengar, disentuh dll.
b. Tahap praoperasional ( 2-7 tahun)
Anak belum mampu mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui
tindakan dalam pikiran anak, perkembangan anak masih bersifat
egosentris. Pada masa ini pikiran bersifat transduktif menganggap
semuanya sama. Seperti semua pria dikeluarga adalah ayah maka
semua pria adalah ayah. Selain itu ada pikiran animisme, yaitu
selalu memperhatikan adanya benda mati. Seperti anak jatuh dan
terbentur batu, dia akan menyalahkan batu tersebut dan
memukulnya.
c. Tahap kongret (7-11 tahun)

Anak sudah memandang realistis dari dunianya dan mempunyai


anggapan yang sama dengan orang lain, sifat egosentrik sudah
hilang, karena anak sudah mengerti tentang keterbatasan diri
sendiri. Anak sudah mengenal konsep tentang waktu dan
mengingat kejadian yang lalu. Pemahaman belum mendalam dan
akan berkembang di akhir usia sekolah (masa remaja).
d. Tahap formal operasional ( > 11 tahun)
Anak remaja dapat berpikir dengan pola yang abstrak menggunakan
tanda atau simbol dan menggambarkan kesimpulan yang logis.
Mereka dapat membuat dugaan dan mengujinya dengan
pemikirannya yang abstrak, teoritis dan filosofis. Pola berfikir logis
membuat mereka mampu berpikir tentang apa yang orang lain
juga memikirkannya dan berpikir untuk memecahkan masalah.
2. Perkembangan psikoseksual anak (Freud)
a. Tahap oral (0-1 tahun)
Pada masa ini kepuasan dan kesenangan, kenikmatan dapat melalui
dengan cara menghisap, menggigit, mengunyah atau bersuara,
ketergantungan sangat tinggi dan selalu minta dilindungi untuk
mendapatkan rasa aman. Masalah yang diperoleh pada tahap ini
adalah menyapih dan makanan.
b. Tahap anal (1-3 tahun)
Kepuasan pada fase ini adalah pada pengeluaran tinja.Anak akan
menunjukkan keakuannya dan sikapnya sangat narsistik yaitu
cinta terhadap dirinya sendiri dan sangat egosentrik, mulai
mempelajari struktur tubuhnya. Masalah pada saat ini adalah
obesitas, introvet, kurang pengendalian diri dan tidak rapi.
c. Tahap oedipal/phalik ( 3-5 tahun)
Kepuasan pada anak terletak pada rangsangan autoerotik yaitu
meraba-raba, merasakan kenikmatan dari beberapa daerah
erogennya, suka pada lain jenis. Anak laki-laki cenderung suka
pada ibunya dan anak perempuan cenderung suka pada ayahnya.
d. Tahap laten ( 5-12 tahun)
Kepuasan anak mulai terintegrasi, anak masuk dalam fase
pubertas dan berhadapan langsng pada tuntutan sosial seperti
suka hubungan dengan kelompoknya atau sebaya, dorongan
libido mulai mereda.
e. Tahap Genital ( > 12 tahun)
Kepuasan anak pada fase ini kembali bangkit dan mengarah pada
perasaan cinta matang terhadap lawan jenis.
3. Perkembangan psikososial (Erikson)

a. Tahap percaya tidak percaya (0-1 th)


Bayi sudah terbentuk rasa percaya kepada seseorang baik orang
tua maupun orang yang mengasuhnya ataupun tenaga kesehatan
yang merawatnya. Kegagalan pada tahap ini apabila terjadi
kesalahan dalam mengasuh atau merawat maka akan timbul rasa
tidak percaya.
b. Tahap kemandirian, rasa malu dan ragu (1-3 tahun)
Anak sudah mulai mencoba dan mandiri dalam tugas tumbuh
kembang seperti kemampuan motorik dan bahasa. Pada tahap ini
jika anak tidak diberikan kebebasan anak akanmerasa malu.
c. Tahap inisiatif, rasa bersalah (4-6 tahun)
anak akan mulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru
secara aktif dalam aktivitasnya. Apabila pada tahap ini anak
dilarang akan timbul rasa bersalah.
d. Tahap rajin dan rendah diri (6-12 tahun)
Anak selalu berusaha untuk mencapai sesuatu yang diinginkan atau
prestasinya sehingga anak pada usia ini adalah rajin dalam
melakukan sesuatu. Apabila pada tahap ini gagal anak akan
rendah diri.
f. Tahap
identitas
dan
kebingungan
peran
pada
masa
adolesence.anak mengalami perubahan diri, perubahan hormonal.
g. Tahap keintiman dan pemisahan terjadi pada masa dewasa yaitu
anak mencoba melakukan hubungan dengan teman sebaya ata
kelompok masyarakat dalam kehidupan sosial.
h. Tahap generasi dan penghentian terjadi pada dewasa pertengahan
yaitu seseorang ingin mencoba memperhatikan generasi
berikutnya dalam kegiatan aktivitasnya.
i. Tahap integritas dan keutusasaan terjadi pada dewasa lanjut yaitu
seseorang memikirkan tugas-tugas dalam mengakhiri kehidupan.
F.

CARA DETEKSI TUMBUH KEMBANG ANAK

1. Cara penilaian pertumbuhan anak


a. Pengukuran antropometrik
Pengukuran antropometrik meliputi :
Berat badan
Untuk menilai hasil peningkatan atau penurunan semua
jaringan yang ada pada tubuh (tulang, otot, lemak, cairan
tubuh ) sehingga akan diketahui status gizi anak atau tumbuh
kembang anak. BB dapat juga sebagai menghitung dosis obat.
Penilaian berat badan berdasarkan umur menurut WHO
dengan baku NCHS, berdasarkan tinggi badan menurut WHO,

dan NCHS yaitu; persentil ke 75 -25 dikatakan normal,


persentil 10-5 malnutrisi sedang dan <>
Kenaikan berat badan pada bayi cukup bulan kembali pada
hari ke-10.
Umur 10 hari : BBL
Umur 5 balan : 2 x BBL
Umur 1 tahun : 3 x BBL
Umur 2 tahun : 4 x BBL
Pra sekolah : meningkat 2 kg/tahun
Adolecent : meningkat 3-3,5 kg/tahun
Kenaikan BB pada tahun pertama kehidupan
Trimester I : 700-1000 gram/bulan
Trimester II : 500-600 gram/bulan
Trimester III : 350-450 gram/bulan
Trimester IV : 250-350 gram/bulan
Perkiraan BB dalam kilogram
Usia 3-12 bulan : umur (bulan) + 9
2
Usia 1-6 tahun : umur (tahun) x 2 + 8
Usia 6-12 tahun : umur (tahun) x 7 5
2
Tinggi Badan
Pengukuran tinggi badan untuk menilai status perbaikan gizi
disamping faktor genetik. Penilaian TB dapat dilakukan
dengan sangat mudah dalam menilai gangguan pertumbuhan
dan perkembangan anak. Penilaian TB daat berdasarkan umur
menurut WHO dengan baku NCHS yaitu dengan cara
presentase dari median dengan penilaian ; 90& adalah
normal, <>
TB meningkat sampai tinggi maksimaldicapai, meningkat
pesat pada usia bayi dan adolecent dan berhenti pada usia 18
20 tahun.
TB dapat diperkirakan sebagai berikut :
Umur 1 tahun = 1,5 x TB lahir
Umur 4 tahn = 2 x TB lahir
Umur 6 tahun = 1,5 x TB setahun
Umur 13 tahun = 3 x TB lahir

Dewasa = 3,5 x TB lahir atau 2 x TB umur 2 tahun)


Atau dengan rumus Behrman,
Lahir = 50 cm
Mur 1 tahun = 75 cm
Umur 2 12 tahun = umur (tahun) x 6 + 77
Atau berdasarkan potensi genetik TB akhir :
Wanita = (TB ayah 13 cm) +TB ibu 8,5 cm
2
Pria = (TB ibu + 13 cm) + TB ayah 8,5 cm
2
Lingkar kepala
Dapat digunakan untuk menilai pertumbuhan otak. Penilaian
ini dapat dilihat apabila pertumbuhan otak kecil (mikrosefali)
maka menunjukkan adanya retardasi mental, sebaliknya
apabila otaknya besar (volume kepala meningkat) akibat
penyumbatan pada aliran cairan cerebrospinalis.
Peningkatan volume
6 -9 bulan kehamila = 3 gram/24 jam
Lahir-6 bulan = 2 gram/24 jam
6 blan- 3 tahun = 0,35 gram/24 jam
3-6 tahun = 0,15 gram/24 jam
Pengukuran lingkar lengan atas
Digunakan untuk menilai jaringan lemak dan otot, tetapi
penilaian ini banyak berpengaruh pada keadaan jaringan
tubuh apabila dibanding dengan BB. Penilaian ini juga dapat
dipakai untuk menilai status gizi pada anak usia pra sekolah.
b.

Pemeriksaan Fisik

Untuk menilai pertumbuhan dan perkembangan dengan cara


melakukan pemeriksaan fisik, dengan melihat bentuk tubuh,
perbandingan bagian tubuh dan anggota gerak lainnya,
menentukan jaringan otot dengan memeriksa lengan atas,
pantat dan paha, menentukan jaringan lemak dilakukan pada
triseps, rambut dan geligi
c.

Pemeriksaan Laboratorium

Dilakukan
untuk
menilai
keadaan
pertumbuhan
dan
perkembangan dengan status keadaan penyakit, adapun
pemeriksaan yang dapat dilakukan ; pemeriksaan Hb, serum
protein (albumun, globulin), hormonal, dll.

d.

Pemeriksaan radiologi

Dilakukan untuk menilai umur pertumbuhan dan perkembangan


seperti
tulang
(apabila
dicurigai
adanya
gangguan
pertumbuhan )
2. Penilaian perkembangan anak
a. Tujuan
Mengetahui kelainan perkembangan anak dan hal-hal lain yang
merupakan isiko terjadinya perkembangan tersebut
Mengetahui
berbagai
masalah
perkembangan
memerlukan pengobatan atau konseling genetik

yang

Mengetahui anak perlu dirujuk


b. Cara deteksi perkembangan
DDST (Denver development screnning test)
KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
KPAP ( Kuesioner Perilaku Anak Pra Sekolah
Tes Daya Lihat dan tes Kesehataan Mata Anak Pra Sekolah
Tes Daya Dengar Anak (TDD)
KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP)
KPSP merupakan suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan pada orang
tua dan dipergunakan sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan
untuk perkembangan anak usia 3 bulan sampai 6 tahun. Daftar pertanyaan
tersebut berjumlah 10 nomor yang harus dijawab oleh orang tuaatau
pengasuh yang mengetahui keadaan perkembangan anak.
Pertanyaan dalam KPSP dikelompokan sesuai usia anak saat dilakukan
pemeriksaan, mulai kelompok usia 3 bulan, 3-6 bulan,dst sampai kelompok
5-6 tahun. Untuk usia ditetapkan menurut tahun dan bulan dengan kelebihan
16 hri dibulatkan menjadi 1 bulan.
Pertanyaan dalam KPSP harus dijawab dengan ya atau tidak oleh orang
tua.
Setelah semua pertanyaan dijawab, selanjutnya hasil KPSP dinilai.
1. apabila jawaban ya berjumlah 9-10, berarti anak tersebut normal
(perkembangan baik)
2. apabila jawaban ya kurang dari 9,maka perlu diteliti lebih lanjut
mengenai;
Apakah cara menghitung usia dan kelompok pertanyaannya sudah
sesuai
Kesesuaian jawaban orang tua dengan maksud pertanyaan. Apabila ada
kesalahan, maka pemeriksaan harus diulang

apabila setelah diteliti jawaban ya berjumlah 7-8, berarti hasilnya


meragukan dan perlu diperiksa ulang1 minggu kemudian
apabila jawaban ya berjumlah 6 atau kurang, berarti hasilnya kurang
atau positif untuk perlu dirujuk guna pemeriksaan lebih lanjut
KUESIONER PERILAKU ANAK PRA SEKOLAH (KPAP)
KPAP adalah sekumpulan perilaku yang digunakan sebagai alat untuk
mendeteksi secara dini kelainan-kelainan perilaku pada anak prasekolah
(usia 3-6) tahun. Kuesioner ini berisi 30 perilaku yang perlu ditanyakan satu
per satu pada orang tua.
Setiap perilaku perlu ditanyakan apakah sering terdapat, kadang-kadang
terdapat, atau tidak terdapat. Apabila jawaban yang diperoleh adalah
sering terdapat , maka jawaban tersebut dinilai 2, kadang-kadang terdapat
diberi nilai 1 dan tidak terdapat diberi nilai 0. Apabila jumlah nilai
keseluruhan kurang dari 11, maka anak perlu di rujuk, sedangkan jika jumlah
nilai 11 atau lebih maka anak tidak perlu dirujuk.
TES DAYA LIHAT DAN TES KESEHATAN MATA ANAK PRASEKOLAH
Tes ini untuk memeriksa ketajaman daya lihat serta kelainan mata pada anak
berusia 3- 6 tahun. Tes ini juga digunakan untuk mendeteksi adanya kelainan
daya lihat pada anak usia prasekolah secara dini, sehingga jika ada
penyimpangan dapat segera ditangani.
Untuk melakukan tes daya lihat diperlukan ruangan dengan penyinaran yang
baik dan alat kartu E yang digantungkan setinggi anak duduk. Kartu E berisi
4 baris. Baris pertama huruf E berukuran paling besar kemudian berasngsurangsur mengecil pada baris keempat. Apabila pada baris ketiga , anak tidak
dapat melihat maka perlu di rujuk.
Selain tes daya lihat, anak juga perlu diperiksakan kesehatan matanya. Perlu
ditanyakan ;
1.

keluhan seperti mata gatal, panas, penglihatan kabur atau pusing

2.

perilaku seperti sering menggosok mata, membaca terlalu dekat, sering mengkedip-kedipkan mata

3.

kelainan mata seperti bercak bitot, juling, mata merah dan keluar air

apabila ditemukan satu kelainan atau lebih pada mata naka, maka anak
tersebut perlu dirujuk
TES DAYA DENGAR ANAK (TDD)
Tes daya dengar berupa pertanyaan-pertanyaan yang disesuaikan denga
usia anak, yaitu kelompok 0-6 bulan, > 16 bulan, > 9 bulan, > 11 bulan, >
12 bulan, > 24 bulan dan > 36 bulan. Setiap pertanyaan perlu dijawab ya
atau tidak. Apabila jawabannya adalah tidak maka pendengaran anak tidak
normal sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai