June 6, 2011
by Medicinesia
This post has already been read 29557 times!
Nyeri atau rasa tidak nyaman di perut atas umumnya di bawah tulang
rusuk di atas pusar yang disertai kembung, sendawa berlebihan, rasa
panas di dada, mual, muntah, dan napas berbau seringkali dianggap enteng.
Biasanya penderita hanya minum obat bebas semisal antasida (penawar
asam lambung) yang banyak diiklankan.
Namun, berhati-hatilah. Meski jarang, kumpulan gejala yang dikenal sebagai
dispepsia itu bisa jadi merupakan penyakit serius seperti kanker lambung, maupun
radang lambung dalam yang bisa menyebabkan kebocoran saluran cerna.
Dispepsia tidak memilih usia dan jenis kelamin. Semua bisa terkena. Boleh
dibilang satu dari empat orang pernah mengalami dispepsia suatu saat dalam
hidupnya
Apakah Dispepsia
Kata dispepsia berasal dari bahasa Yunani yang berarti pencernaan yang jelek.
Per definisi dikatakan bahwa dispesia adalah ketidaknyamanan bahkan hingga
nyeri pada saluran pencernaan terutama bagian atas.
Gejala lain yang bisa dirasakan selain rasa tidak nyaman, juga mual, muntah,
nyeri ulu hati, bloating (lambung merasa penuh), kembung, bersendawa, cepat
fungsi motori saluran cerna atas juga dipercaya merupakan salah satu patogenesis
terjadinya dispesia fungsional.
Hasil penelitian memperlihatkan hipomotilitas antrum pilori pada 25-50 % pasien
DNU, dan pengosongan lambung yang terlambat. Selain itu, reaksi inflamasi
diperkirakan mengaktivasi reseptor ambang rangsang, sehingga stimulus fisiologis
yang normal menimbulkan rasa tidak nyaman.
Kurang lebih 50% pasien dengan dispesia fungsional melaporkan keluhan mereka
berkaitan dengan makanan. Makanan dianggap memicu sekresi asam lambung.
Kopi juga dapat memperberat dispepsia, namun apakah caranya dengan berfungsi
sebagai iritan nonspesifik langsung ataupun dengan mempresipitasi refluks
gastroduodenal masih belum jelas. Obat antiinfalmasi nonsteroid (OAINS)/ Obat
pereda nyeri/rematik juga dapat menyebabkan gangguan gejala serupa. Hal ini
berkaitan dengan dosis.
Infeksi Hp
Dari berbagai laporan kekerapan Helicobacter pylori (Hp) pada dispepsia
fungsional sekitar 50% dan tidak berbeda makna dengan populasi Hp pada
kelompok orang normal. Korelasi sebagai faktor penyebab masih banyak
diperdebatkan, dan juga manfaat eradikasi Hp pada dispepsia fungsional. Dengan
alat endoskopi saluran cerna pemeriksaan Hp dapat dilakukan biopsi. Hasil biopsi
dengan pemeriksaan patologi anatomi pada pasien dispesia di RSUD Tugurejo
didapatkan hasil 72% menunjukkan adanya infeksi Hp (Data unit endoskopi
saluran cerna RSUD Tugurejo).
Diagnosis Banding
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) dapat menjadi salah satu diagnosis
banding. Umumnya, penderita penyakit ini sering melaporkan nyeri abdomen
bagian atas epigastrum/uluhati yang dapat ataupun regurgitasi asam.
Kemungkinan lain, irritable bowel syndrome (IBS) yang ditandai dengan nyeri
abdomen (perut) yang rekuren, yang berhubungan dengan buang air besar
(defekasi) yang tidak teratur dan perut kembung.
Kurang lebih sepertiga pasien dispepsia fungsional memperlihatkan gejala yang
sama dengan IBS. Sehingga dokter harus selalu menanyakan pola defekasi kepada
pasien untuk mengetahui apakah pasien menderita dispepsia fungsional atau IBS.
Pankreatitis kronik juga dapat dipikirkan. Gejalanya berupa nyeri abdomen atas
yang hebat dan konstan. Biasanya menyebar ke belakang.
Obat-obatan juga dapat menyebabkan sindrom dispepsia, seperti suplemen besi
atau kalium, digitalis, teofilin, antibiotik oral, terutama eritromisin dan ampisilin.
Mengurangi dosis ataupun menghentikan pengobatan dapat mengurangi keluhan
dispepsia. Penyakit psikiatrik juga dapat menjadi penyebab sindrom dispesia.
Misalnya pada pasien gengan keluhan multisistem yang salah satunya adalah
gejala di abdomen ternyata menderita depresi ataupun gangguan somatisasi.
Gangguan pola makan juga tidak boleh dilupakan apalagi pada pasien usia remaja
dengan penurunan berat badan yang signifikan.
Diabetes Mellitus (DM) dapat menyebabkan gastroparesis yang hebat sehingga
timbul keluhan rasa penuh setelah makan, cepat kenyang, mual, dan muntah.
Lebih jauh diabetik radikulopati pada akar saraf thoraks dapat menyebabkan nyeri
abdomen bagian atas. Gangguan metabolisme, seperti hipotiroid dan
hiperkalsemia juga dapat menyebabkan nyeri abdomen bagian atas. Penyakit
jantung iskemik kadang-kadang timbul bersamaan dengan gejala nyeri abdomen
bagian atas yang diinduksi oleh aktivitas fisik.
Nyeri dinding abdomen yang dapat disebabkan oleh otot yang tegang, saraf yang
tercepit, ataupun miositis dapat membingunkan dengan dispepsia fungsional.
Cirinya terdapat tenderness terlokalisasi yang dengan palpasi akan menimbulkan
rasa nyeri dan kelembekan tersebut tidak dapat dikurangi atau dihilangkan dengan
meregangkan otot-otot abdomen.
Dispepsia Fungsional
Terdapat bukti bahwa dispepsia fungsional berhubungan dengan ketidaknormalan
pergerakan usus (motilitas) dari saluran pencernaan bagian atas (esofagus,
lambung dan usus halus bagian atas). Selain itu, bisa juga dispepsia jenis itu
terjadi akibat gangguan irama listrik dari lambung atau gangguan pergerakan
(motilitas) piloroduodenal.
Beberapa kebiasaan yang bisa menyebabkan dispepsia adalah menelan terlalu
banyak udara. Misalnya, mereka yang mempunyai kebiasaan mengunyah secara
salah (dengan mulut terbuka atau sambil berbicara). Atau mereka yang senang
menelan makanan tanpa dikunyah (biasanya konsistensi makanannya cair).
Keadaan itu bisa membuat lambung merasa penuh atau bersendawa terus.
Kebiasaan lain yang bisa menyebabkan dispesia adalah merokok, konsumsi kafein
(kopi), alkohol, atau minuman yang sudah dikarbonasi.
Mereka yang sensitif atau alergi terhadap bahan makanan tertentu, bila
mengonsumsi makanan jenis tersebut, bisa menyebabkan gangguan pada saluran
cerna. Begitu juga dengan jenis obat-obatan tertentu, seperti Obat Anti-Inflamasi
Non Steroid (OAINS), Antibiotik makrolides, metronidazole), dan kortikosteroid.
Obat-obatan itu sering dihubungkan dengan keadaan dispepsia.
Yang paling sering dilupakan orang adalah faktor stres/tekanan psikologis yang
berlebihan.
Penyakit Refluks Asam
Cukup sering ditemukan dispepsia akibat asam lambung yang meluap hingga ke
esofagus (saluran antara mulut dan lambung). Karena saluran esofagus tidak
cukup kuat menahan asam -yang semestinya- tidak tumpah, karena pelbagai
sebab, pada orang tertentu asam lambung bisa tumpah ke esofagus dan
menyebabkan dispepsia. Dispepsia jenis itu bisa menyebabkan nyeri pada daerah
dada.
Diagnosis
Mencari tahu sebab (diagnosis) dari dispepsia tidaklah mudah. Dalam dunia
kedokteran, diagnosis harus ditegakkan dulu sebelum memberi pengobatan.
Dalam hal itu pengobatan dispepsia boleh dibilang relatif sukar karena untuk
mengetahui dengan pasti penyebab penyakit itu relatif tidak gampang.
Dokter harus dengan saksama membedakan antara dispepsia yang mempunyai
ulkus dan yang tidak, antara dispepsia fungsional dan dispepsia organik. Beberapa
hal yang bisa dijadikan petunjuk oleh para dokter, yaitu sebagai berikut.
- Penelitian yang besar menunjukkan bahwa secara statistis nyeri ulu hati yang
terjadi pada malam hari dan berkurang dengan pemberian antasid, cenderung
dihubungkan dengan luka pada lambung (peptic ulcer).
- Pada dispepsia non-ulkus, tidak terjadi komplikasi dari perdarahan seperti
kurang darah, penurunan berat badan atau muntah-muntah.
- Nyeri atau ketidaknyamanan akibat Irritable Bowel Syndrome dapat terjadi pada
ulu hati. Untuk membedakannya dengan dispepsia adalah dengan memperhatikan
pola buang air besar.
Dengan pemeriksaan fisik saja, sangat sukar membedakan dispepsia ulkus dan
non-ulkus.
Pengobatan
Intervensi dini terhadap sakit maag yaitu dengan mengonsumsi obat yang bisa
menetralkan atau menghambat produksi yang berlebihan dari asam lambung (jenis
antasid). Bisa juga diberikan obat yang memperbaiki motilitas lambung. Apabila
setelah dua minggu obat yang diberikan tidak bermanfaat, biasanya dokter akan
memeriksa dengan peralatan khusus.
Pengobatan Dispepsia
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pasien, tindakan dokter adalah sebagai
berikut.
* Jika mempunyai ulkus, dapat diobati dan akan diberikan antasid atau sejenisnya.
Jika mengalami infeksi (terutama oleh H Pylori), perlu diberi antibiotika.
* Jika dokter berpikir bahwa ada obat yang sedang Anda konsumsi menyebabkan
dispepsia, Anda akan diberi obat lain.
Obat yang bisa mengurangi kadar asam di lambung Anda bisa sangat membantu.
Obat itu juga bisa membantu jika Anda mengalami penyakit refluks asam.
dr Widodo Judarwanto SpA, Children Allergy clinic dan Picky Eaters Clinic
Jakarta. Phone 5703646 0817171764 70081995.
email : judarwanto@gmail.com,
Pengobatan Alternative :
- pemberian susu hangat menjelang tidur karena susu merupakan koloid (melapisi
sel-sel lambung dari serangan asam lambung / HCL)
- kunyit/kunir/koneng. Kunyit diparut, kemudian ditambahkan air secukupnya dan
direbus. Setelah dingin, saring dan air rebusan kunyit tersebut diminum setiap hari
sampai sakitnya hilang.
Pencegahan :
- menghindari makanan yang bisa memicu terjadinya dispepsia
- menghindari obat-obatan yang bisa memicu terjadinya dispepsia
- hindari udara yang dingin, bila udara dingin memang memicu terjadinya
dispepsia
- mengurangi tingkat stress
Tips
Kenali makanan, obat-obatan, dan lingkungan yang bisa memicu Anda terserang
dispepsia. Dan hindari hal-hal tersebut.
Bila harus memakan makanan tersebut, makanlah sedikit saja, tetapi siapkan obat
sebelum atau sesudah Anda makan makanan pemicu tersebut.
Sumber Referensi :
Cerdas Mengenali Penyakit & Obat, Ika Puspitasari
Dispepsia merupakan kumpulan keluhan/gejala klinis yang terdiri dari rasa tidak
enak/sakit di perut bagian atas yang menetap atau mengalami kekambuhan.
Dispepsia berasal dari bahasa Yunani - (Dys-), berarti sulit , dan
(Pepse), berarti pencernaan Dispepsia merupakan kumpulan keluhan/gejala klinis
yang terdiri dari rasa tidak enak/sakit di perut bagian atas yang menetap atau
mengalami kekambuhan. Keluhan refluks gastroesofagus klasik berupa rasa panas
di dada (heartburn) dan regurgitasi asam lambung, kini tidak lagi termasuk
dispepsia. Pengertian dispepsia terbagi dua, yaitu :
5. Mudah kenyang
6. Perut cepat terasa penuh saat makan
7. Mual
8. Muntah
9. Upper abdominal bloating (bengkak perut bagian atas)
10. Rasa tak nyaman bertambah saat makan
1. Dispepsia dengan gejala seperti dismotilitas (dysmotility-like dyspesia),
dengan gejala:
1. Dispepsia nonspesifik (tidak ada gejala seperti kedua tipe di atas) .
Sindroma dispepsia dapat bersifat ringan, sedang, dan berat, serta dapat akut atau
kronis sesuai dengan perjalanan penyakitnya. Pembagian akut dan kronik
berdasarkan atas jangka waktu tiga bulan.
Nyeri dan rasa tidak nyaman pada perut atas atau dada mungkin disertai dengan
sendawa dan suara usus yang keras (borborigmi). Pada beberapa penderita, makan
dapat memperburuk nyeri; pada penderita yang lain, makan bisa mengurangi
nyerinya.
Gejala lain meliputi nafsu makan yang menurun, mual, sembelit, diare dan
flatulensi (perut kembung).
Jika dispepsia menetap selama lebih dari beberapa minggu, atau tidak memberi
respon terhadap pengobatan, atau disertai penurunan berat badan atau gejala lain
yang tidak biasa, maka penderita harus menjalani pemeriksaan.
4. Pemeriksaan
Pemeriksaan untuk penanganan dispepsia terbagi beberapa bagian, yaitu:
1. Pemeriksaan laboratorium biasanya meliputi hitung jenis sel darah yang
lengkap dan pemeriksaan darah dalam tinja, dan urine. Dari hasil
pemeriksaan darah bila ditemukan lekositosis berarti ada tanda-tanda
infeksi. Pada pemeriksaan tinja, jika tampak cair berlendir atau banyak
mengandung lemak berarti kemungkinan menderita malabsorpsi.
Seseorang yang diduga menderita dispepsia tukak, sebaiknya diperiksa
asam lambung Pada karsinoma saluran pencernaan perlu diperiksa petanda
tumor, misalnya dugaan karsinoma kolon perlu diperiksa CEA, dugaan
karsinoma pankreas perlu diperiksa CA 19-9
2. Barium enema untuk memeriksa kerongkongan, lambung atau usus halus
dapat dilakukan pada orang yang mengalami kesulitan menelan atau
muntah, penurunan berat badan atau mengalami nyeri yang membaik atau
memburuk bila penderita makan
3. Endoskopi bisa digunakan untuk memeriksa kerongkongan, lambung atau
usus kecil dan untuk mendapatkan contoh jaringan untuk biopsi dari
lapisan lambung. Contoh tersebut kemudian diperiksa dibawah mikroskop
untuk mengetahui apakah lambung terinfeksi oleh Helicobacter pylori.
2. Antikolinergik
Perlu diperhatikan, karena kerja obat ini tidak spesifik. Obat yang agak selektif
yaitu pirenzepin bekerja sebagai anti reseptor muskarinik yang dapat menekan
seksresi asama lambung sekitar 28-43%. Pirenzepin juga memiliki efek
sitoprotektif.
3. Antagonis reseptor H2
Golongan obat ini banyak digunakan untuk mengobati dispepsia organik atau
esensial seperti tukak peptik. Obat yang termasuk golongan antagonis respetor H2
antara lain simetidin, roksatidin, ranitidin, dan famotidin.
4. Penghambat pompa asam (proton pump inhibitor = PPI)
Golongan obat ini mengatur sekresi asam lambung pada stadium akhir dari proses
sekresi asam lambung. Obat-obat yang termasuk golongan PPI adalah
omeperazol, lansoprazol, dan pantoprazol.
5. Sitoprotektif
Prostoglandin sintetik seperti misoprostol (PGE1) dan enprostil (PGE2). Selain
bersifat sitoprotektif, juga menekan sekresi asam lambung oleh sel parietal.
Sukralfat berfungsi meningkatkan sekresi prostoglandin endogen, yang
selanjutnya memperbaiki mikrosirkulasi, meningkatkan produksi mukus dan
meningkatkan sekresi bikarbonat mukosa, serta membentuk lapisan protektif (site
protective), yang bersenyawa dengan protein sekitar lesi mukosa saluran cerna
bagian atas (SCBA).
6. Golongan Prokinetik
Obat yang termasuk golongan ini, yaitu sisaprid, domperidon, dan
metoklopramid. Golongan ini cukup efektif untuk mengobati dispepsia fungsional
dan refluks esofagitis dengan mencegah refluks dan memperbaiki bersihan asam
lambung (acid clearance)
7. Kadang kala juga dibutuhkan psikoterapi dan psikofarmaka (obat anti- depresi
dan cemas) pada pasien dengan dispepsia fungsional, karena tidak jarang keluhan
yang muncul berhubungan dengan faktor kejiwaan seperti cemas dan depresi
Jika gejala-gejal- diatas sudah anda rasakan, itu artinya anda menderita dyspepsia,
untuk pengobatan penyakit dyspepsia sekarang sudah ada Obat Tradisional Alami
Dispepsia yaitu dengan obat herbal alami Jelly Gamat gold-G yang bisa
menyembuklan dispepsia.
Yang paling sering dilupakan orang adalah faktor stres/tekanan psikologis yang
berlebihan. Pada pasien diabetes pun dapat mengalami dispepsia karena gerakan
lambungnya mengalami gangguan akibat kerusakan saraf.
Diagnosis Banding
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)/Penyakit refluks asam lambung dapat
menjadi salah satu kemungkinan dari kumpulan gejala tersebut. Umumnya,
penderita penyakit ini sering melaporkan nyeri perut bagian ulu hati.
Kemungkinan lain, irritable bowel syndrome (IBS) yang ditandai dengan nyeri
perut yang berulang, yang berhubungan dengan buang air besar yang tidak teratur
dan perut kembung.
Kurang lebih sepertiga pasien dispepsia fungsional memperlihatkan gejala yang
sama dengan IBS. Sehingga dokter harus selalu menanyakan pola BAB kepada
pasien untuk mengetahui apakah pasien menderita dispepsia fungsional atau IBS.
Pankreatitis kronik juga dapat dipikirkan. Gejalanya berupa nyeri perut atas yang
hebat dan konstan. Biasanya menyebar ke belakang.
Mencari tahu sebab dari dispepsia tidaklah mudah. Dalam dunia kedokteran,
diagnosis harus ditegakkan dulu sebelum memberi pengobatan. Dalam hal itu
pengobatan dispepsia boleh dibilang relatif sukar karena untuk mengetahui dengan
pasti penyebab penyakit itu relatif tidak gampang.
Dokter harus dengan teliti membedakan antara dispepsia fungsional dan dispepsia
organik. Beberapa hal yang bisa dijadikan petunjuk oleh para dokter, yaitu sebagai
berikut.
Nyeri ulu hati yang terjadi pada malam hari dan berkurang dengan
pemberian antasid, cenderung dihubungkan dengan luka pada lambung
(peptic ulcer).
Pada dispepsia fungsional, tidak terjadi komplikasi dari perdarahan seperti
kurang darah, penurunan berat badan atau muntah-muntah.
Nyeri atau ketidaknyamanan akibat IBS dapat terjadi pada ulu hati. Untuk
membedakannya dengan dispepsia adalah dengan memperhatikan pola
buang air besar.
Dengan pemeriksaan fisik saja, sangat sukar membedakan dispepsia
fungsional dan organik
Intervensi dini terhadap dispepsia adalah dengan mengkonsumsi obat yang bisa
menetralkan atau menghambat produksi yang berlebih asam lambung. Bisa juga
Masih mengalami nyeri pada lambung meskipun telah minum obat selama
delapan minggu.
Nyeri berkurang atau hilang sesaat untuk kemudian muncul kembali.
satu penyebab terjadi nya penyakit Maag Kronis. Bakteri ini mempunyai sifat luar
biasa. Jika bakteri lain mati pada suasana asam dalam lambung, Helicobacter
pylori mampu bertahan hidup bahkan berkembang biak. Kuman Helicobacter
pylori dapat mengiritasi dinding lambung, sehingga menimbulkan peradangan dan
luka (ulkus). Akibat dinding lambung mengalami perlukaan, penderita akan
merasakan perih di bagian ulu hati. Sebenarnya kalau kita dapat menjaga pola
makan dan hidup sehat kita, resiko kita untuk terkena penyakit ini semakin kecil.
Jadi Laksanakan lah sebaik baik nya pola hIdup sehat yang kita lakukan.
Penyebab penyakit Maag kronis / radang lambung diantaranya :
Pola makan
Stres emosi
Konsumsi Alkohol dan rokok.
Adanya penyakit seperti luka bakar, pembedahan gagal ginjal, dan lainlain.
Pemakaian obat
Jenis makanan
Kentang
Pisang Masak
Brokoli
Bubur Ayam
Lidah Buaya
Kol
Permen Karet (bukan utk dimakan)
Teripang
Protein 86,8 %
80% kolagen
Mucopolysacarida
Condroitin Sulfat dan Glukosamin
Omega 3
Mineral
Bio Active Element
Untuk Masalah Pengobatan dan Pencegahan Yang dapat kita kita lakukan , anda
jangan bingung untuk mencari solusi untuk masalah Maag kronis yang anda derita
itu. karena kami mempunyai solusi untuk masalah anda tersebut yaitu Obat
herbal Jelly Gamat Luxor. Jelly gamat Luxor merupakan salah satu herbal
pilihan terbaik kami yang mempunyai khasiat yang luar biasa untuk kesehatan kita
diantaranya untuk mengatasi Maag Kronis, Sakit perut, kanker, dll. Obat herbal
Jelly gamat Luxor terbuat dari bahan utama yaitu Hewan laut yang mempunyai
khasiat dan kandungan terbaik yaitu Gamat / Teripang. Untuk pemesanan Klik
Pesan Jelly Gamat Luxor.
Sekilas Tentang Jelly Gamat Luxor dan bahan Utamanya
Sejak usia 30 tahun menderita darah tinggi, tekanan darah rata-rata 160-180/100.
Tahun 1992 terkena maag dan vertigo. Hilang keseimbangan, mual, perut
kembung dan tak sanggup berdiri tegak. Tahun 1999 terkena penyempitan
pembuluh darah dan pengapuran. Kondisi kesehatan semakin memburuk di tahun
2001.
Setelah konsumsi obat maag kronis jelly gamat
Pertengahan tahun. 2003 mulai mengkonsumsi produk Jelly Gamat Luxor
Spirulina 15 butir/hr, Jelly Gamat Luxor 22 sdm/hr sebagai obat maag kronis
alami. Perlahanlahan mulai terjadi perbaikan kondisi kesehatan. 1.5 bulan
kemudian pusing, mual, kembung karena maag dan vertigo mulai berkurang.
Tekanan darah turun menjadi 135/90. Setelah 6 bulan tekanan darah stabil 130/80,
vertigo dan maag tidak pernah kambuh lagi. Saat ini kesehatan semakin membaik,
tubuh kuat dan lebih bugar.
A. Pendahuluan
Sindroma dispepsia lebih dikenal masyarakat umum sebagai penyakit maag
(walaupun sebenarnya kurang tepat, karena maag berasal dari bahasa Belanda,
yang berarti lambung. Padahal keluhan yang mun cul pada penyakit mag tidak
selalu berasal dari lambung).
Prevalensi penyakit ini beragam, sebagian besar penelitian menunjukkan, hampir
25 % orang dewasa mengalami gejala dyspepsia pada suatu waktu dalam
hidupnya.
Suatu survey menyebutkan, sekitar 30% orang yang berobat ke dokter umum
disebabkan gangguan saluran cerna terutama dyspepsia. Dan 40 50 % yang
dating ke specialis disebabkan gangguan pencernaan, terutama dyspepsia.
B. Pengelompokan
Kata dispepsia berasal dari bahasa Yunani yang berarti pencernaan yang jelek.
Dispepsia merupakan kumpulan keluhan/gejala klinis yang terdiri dari rasa tidak
enak/sakit, rasa penuh dan panas di perut bagian atas yang menetap atau
mengalami kekambuhan keluhan rasa nyeri dan panas pada ulu hati.
Batasan dispepsia terbagi atas dua yaitu:
1. Dispepsia organik, dyspepsia yang telah diketahui adanya kelainan organik
sebagai penyebabnya.
Dispepsia organic dikategorikan menjadi :
a. Gastritis
b. Ulkus peptikum
c. Stomach cancer
d. Gastro-Esophangeal reflux Disease
e. Hyperacidity
f. dll.
2. Dispepsia non organik, atau dispepsia fungsional, atau dispepsia non ulkus
(DNU), Dispepsia yang tidak jelas penyebabnya.
Dispepsia fungsional dibagi atas 3 subgrup yaitu:
1. Dispepsia mirip ulkus {ulcer-likedyspepsia) bila gejala yang dominan adalah
nyeri ulu hati;
2. Dispepsia mirip dismotilitas (dysmotility-likedyspepsia) bila gejala dominan
adalah kembung, mual, cepat kenyang;
3. Dyspepsia non-spesific yaitu bila gejalanya tidak sesuai dengan (a) maupun (b).
C. Dispepsia Fungsional
Terdapat bukti bahwa dispepsia fungsional berhubungan dengan ketidaknormalan
pergerakan usus (motilitas) dari saluran pencernaan bagian atas (esofagus,
lambung dan usus halus bagian atas). Selain itu, bisa juga dispepsia jenis itu
terjadi akibat gangguan irama listrik dari lambung atau gangguan pergerakan
(motilitas) piloroduodenal.
Beberapa kebiasaan yang bisa menyebabkan dispepsia adalah menelan terlalu
banyak udara. Misalnya, mereka yang mempunyai kebiasaan mengunyah secara
salah (dengan mulut terbuka atau sambil berbicara). Atau mereka yang senang
menelan makanan tanpa dikunyah (biasanya konsistensi makanannya cair).
Keadaan itu bisa membuat lambung merasa penuh atau bersendawa terus.
Kebiasaan lain yang bisa menyebabkan dispesia adalah merokok, konsumsi kafein
(kopi), alkohol, atau minuman yang sudah dikarbonasi.
Mereka yang sensitif atau alergi terhadap bahan makanan tertentu, bila
mengonsumsi makanan jenis tersebut, bisa menyebabkan gangguan pada saluran
cerna. Begitu juga dengan jenis obat-obatan tertentu, seperti Obat Anti-Inflamasi
Non Steroid (OAINS), Antibiotik makrolides, metronidazole), dan kortikosteroid.
Obat-obatan itu sering dihubungkan dengan keadaan dispepsia.
Yang paling sering dilupakan orang adalah faktor stres/tekanan psikologis yang
berlebihan.
1. Definisi
Dispepsia Fungsional adalah dispepsia non ulkus (DNU), Dispepsia yang tidak
jelas penyebabnya.
2. Etiologi /Penyebab
a. Perubahan pola makan
b. Pengaruh obat-obatan yang dimakan secara berlebihan dan dalam waktu yang
lama
c. Alkohol dan nikotin rokok
d. Stres
e. Tumor atau kanker saluran pencernaan
3. Manifestasi Klinik / Gejala klinis
a. Nyeri perut (abdominal discomfort)
b. Rasa perih di ulu hati
c. Mual, kadang-kadang sampai muntah
d. Nafsu makan berkurang
e. Rasa lekas kenyang
f. Perut kembung
g. Rasa panas di dada dan perut
h. Regurgitasi (keluar cairan dari lambung secara tiba-tiba)
4. Patofisiologi
Perubahan pola makan yang tidak teratur, obat-obatan yang tidak jelas, zat-zat
seperti nikotin dan alkohol serta adanya kondisi kejiwaan stres, pemasukan
makanan menjadi kurang sehingga lambung akan kosong, kekosongan lambung
dapat mengakibatkan erosi pada lambung akibat gesekan antara dinding-dinding
lambung, kondisi demikian dapat mengakibatkan peningkatan produksi HCL yang
akan merangsang terjadinya kondisi asam pada lambung, sehingga rangsangan di
medulla oblongata membawa impuls muntah sehingga intake tidak adekuat baik
makanan maupun cairan.
5. Pencegahan
Pola makan yang normal dan teratur, pilih makanan yang seimbang dengan
kebutuhan dan jadwal makan yang teratur, sebaiknya tidak mengkomsumsi
makanan yang berkadar asam tinggi, cabai, alkohol, dan pantang rokok, bila harus
makan obat karena sesuatu penyakit, misalnya sakit kepala, gunakan obat secara
wajar dan tidak mengganggu fungsi lambung.
6. Pengobatan
Penatalaksanaan non farmakologis
Contohnya : Pirenzepin,
c. Golongan obat antagonis reseptor H2
Contohnya : Ranitidin, Simetidin, Famotidin,
d. Golongan Penghambat pompa asam (proton pump inhibitor = PPI)
Contohnya : Omeprazole, Esomeprazole, pantoprazole, Lansoprazole,
Rabeprazole
e. Golongan Sitoprotektif
Contohnya : Sucralfat, koloid bismuth
Obat-obatan yang diberikan meliputi antacid (menetralkan asam lambung)
golongan antikolinergik (menghambat pengeluaran asam lambung) dan prokinetik
(mencegah terjadinya muntah)
7. Test Diagnostik
Berbagai macam penyakit dapat menimbulkan keluhan yang sama, seperti halnya
pada sindrom dispepsia, oleh karena dispepsia hanya merupakan kumpulan gejala
dan penyakit disaluran pencernaan, maka perlu dipastikan penyakitnya. Untuk
memastikan penyakitnya, maka perlu dilakukan beberapa pemeriksaan, selain
pengamatan jasmani, juga perlu diperiksa : laboratorium, radiologis, endoskopi,
USG, dan lain-lain.
Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium perlu dilakukan lebih banyak ditekankan untuk
menyingkirkan penyebab organik lainnya seperti: pankreatitis kronik, diabets
mellitus, dan lainnya. Pada dispepsia fungsional biasanya hasil laboratorium
dalam batas normal.
Radiologis
Pemeriksaan radiologis banyak menunjang dignosis suatu penyakit di saluran
makan. Setidak-tidaknya perlu dilakukan pemeriksaan radiologis terhadap saluran
makan bagian atas, dan sebaiknya menggunakan kontras ganda.
Endoskopi (Esofago-Gastro-Duodenoskopi)
Sesuai dengan definisi bahwa pada dispepsia fungsional, gambaran endoskopinya
normal atau sangat tidak spesifik.
USG (ultrasonografi)
Merupakan diagnostik yang tidak invasif, akhir-akhir ini makin banyak
dimanfaatkan untuk membantu menentukan diagnostik dari suatu penyakit,
apalagi alat ini tidak menimbulkan efek samping, dapat digunakan setiap saat dan
pada kondisi klien yang beratpun dapat dimanfaatkan
Waktu Pengosongan Lambung
Dapat dilakukan dengan scintigafi atau dengan pellet radioopak. Pada dispepsia
fungsional terdapat pengosongan lambung pada 30 40 % kasus.
Sumber : Lambungsehat.com
Linked Posts:
Penyakit Tukak Lambung | Mengobati Maag Kronis | Radang Lambung Dan Usus
| Radang Usus Berangsur Sembuh
==========================================================
====================
Promo Produk
Propolis ProSMART
Suplemen Dan Obat Alami
Propolis bisa menjadi solusi kesehatan untuk berbagai penyakit yang bekerja
secara holistic tanpa efek samping. Hampir seluruh Kitab Suci menulis tentang
Lebah.
Q.S. AN NAHL : Ayat. 68 & 69
..Keluarlah dari perutnya syaraabun (cairan) beraneka warna, dan padanya
syifa (penyembuhan) bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu
menjadi tanda bagi kaum yang memikirkan.
Kandungan Propolis:
1. Bioflavonoids (Kuersetin) : Memulihkan system kapilari serta memperbaiki
kerapuhan dan kebocoran saluran darah. Propolis ProSMART memiliki
kandungan Bioflavonoids (kuersetin) tertinggi di dunia, yaitu mencapai 140
mg/ml atau 14% . Propolis proSMART sangat baik untuk perlindungan
Jantung dan Tubuh Anda.
2. Protein ( 16 Asam amino Esensial)
3. Vitamin dan mineral
Fungsi Propolis bagi manusia
1. Detoksifikasi (Membuangan racun dan Kuman Penyakit dari dalam tubuh)
2. Antibiotika Alami (antimicrobial seperti virus, bakteri dan jamur)
3. Anti Radang
4. Anti Alergi
5. Meningkatkan Imunitas / Kekebalan Tubuh
6. Antioksidan (mencegah kanker dan membunuh sel kanker)
7. Nutrisi (memperbaiki dan regenerasi sel tubuh)
Klik Selanjutnya
AGEN PROPOLIS PROSMART
Apa Itu Propolis ? | Propolis Untuk Masalah Jantung | Propolis Stop Cuci
Darah gagal Ginjal | Propolis Gagalkan Amputasi Diabetes | Agen Propolis
Tukak Lambung
Posted by sodikin on March 28th, 2010 No Comments
Walau pada satu individu terinfeksi, semua bakteri Helicobacter pylori tidak
identik, dan selama jalur infeksi kronis, bakteri menyesuaikan diri terhadap
perubahankondisi-kondisi di lambung.
Tukak lambung dan usus duabela jari dapat diobati melalui penghambatan
produksi asam lambung, tetapi sering kali akan kambuh kembali akibat bakteri
dan peradangan kronis lambung tetap ada. Studi Marshall dan Warren
menunjukkan bahwa penyakit tukak lambung itu dapat diatasi hanya bila bakteri
dibasmi dari lambung dengan antibiotik.
Namun, penggunaan antibiotik secara serampangan dapat mengakibatkan masalah
serius, yaitu ketahanan bakteri melawan obat-obat penting. Oleh karena itu,
penggunaan antibiotik melawan Helicobacter pylori pada pasien-pasien yang
tidak mengalami tukak lambung dan usus duabelas jari harus dibatasi.
Linked Posts:
Penyebab Tukak Lambung | Dispepsia | Pengobatan Maag Kronis | Penyakit
Mutaber | Penyakit Muntaber | Apa Itu Propolis ? | Propolis bagi Kesehatan |
Propolis ProSMART
==========================================================
======================
Promo Produk
Propolis ProSMART
Suplemen Dan Obat Alami
Propolis bisa menjadi solusi kesehatan untuk berbagai penyakit yang bekerja
secara holistic tanpa efek samping. Hampir seluruh Kitab Suci menulis tentang
Lebah.
Q.S. AN NAHL : Ayat. 68 & 69
..Keluarlah dari perutnya syaraabun (cairan) beraneka warna, dan padanya
syifa (penyembuhan) bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu
menjadi tanda bagi kaum yang memikirkan.
Kandungan Propolis:
1. Bioflavonoids (Kuersetin) : Memulihkan system kapilari serta memperbaiki
kerapuhan dan kebocoran saluran darah. Propolis ProSMART memiliki
kandungan Bioflavonoids (kuersetin) tertinggi di dunia, yaitu mencapai 140
mg/ml atau 14% . Propolis proSMART sangat baik untuk perlindungan
Jantung dan Tubuh Anda.
Daftar Pustaka
1
Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani WI, Setiowulan W. Kapita selekta
kedokteran: gastroenterology. Jakarta: Media Aesculapius FKUI; 2001, hlm. 48891Powell LW, Piper DW. Dasar gastroenterologi hepatologi. Editor Daldiyono
Harjodisastro, dkk. Jakarta: FKUI; 1989, hlm. 275-82.
2
Isselbacher KJ, Braunwald E, Wilson JD, Martin JB, Fauci AS, Kasper DL.
Harrison: Prinsip-prinsip ilmu penyakit dalam. Editor Asdie AH. Jakarta: EGC;
1999, hlm. 244-247.
3
Katzka DA, Metz DC. Esophagus and stomach. Vol.1. London: Mosby; 2003,
hlm. 163-168.
4
Medscape. Dyspepsia: Functional dyspepsia: pathophysiology. Diunduh dari
http://www.medscape.com/viewarticle/584173_4. Diakses pada 7 Feb 2011, pk.
00.11
5
M Thumshirn. Pathophysiology of functional dyspepsia. Gut. 2002;51(Suppl
I):i63i66.