Anda di halaman 1dari 8

Transformasi Fourier suatu fungsi f(x) dapat dituliskan sebagai berikut:

F [f ]= f ( x ) eikx dx

Suatu bidang horizontal P berada pada ketinggian z 0 dan Q merupakan suatu titik
yang berada pada sumbu z (0, 0, z) dengan z>z 0. Sementara r merupakan jarak
antara titik P dan titik Q. Transformasi Fourier dua dimensi dari 1/r adalah:

[]

1
1
= 2 2
ei(k
r x + y +(z 0z ' )2

x+k y y)

dxdy

Gambar. Sistem koordinat untuk penurunan transformasi Fourier. Medan diukur


pada permukaan horizontal zo dan sumber berada di sumbu z pada z.
Persamaan sebelumnya dapat disederhanakan dengan syarat fungsi 1/r adalah
silinder simetri di sekitar sumbu z dan mengubah integral ke koordinat bola. Jika
dianggap:

Sehingga transformasi Fourier dua dimensi dari 1/r menjadi

Integral sepanjang memiliki bentuk fungsi Bessel orde ke nol.

Dengan:

Berdasarkan tabel transformasi Hankel (Bracewell, 2000) yang terdapat pada


persamaan berikut, maka solusi persamaan menggunakan transformasi Hankel
adalah:

Sehingga persamaan di atas berubah menjadi

Berdasarkan persamaan di atas, transformasi Fourier dari suatu medan potensial


gravitasi pada bidang horizontal dinyatakan dalam persamaan:

U=Gm

1
r

F [U ]=GmF

[]
1
r

k
|k|(z z )
e
2 Gm
'

Di mana:
U = potensial gravitasi
G = konstanta gravitasi
m = massa
r = jarak antar 2 titik
Sehingga persamaan transformasi Fourier suatu anomali gravitasi (percepatan
gravitasi) pada bidang horizontal adalah:

gz =

F [ g z ]=

U
z
F [U ]
z
'

2 Gm e|k|(z z )
o

Di mana:

gz = anomali gaya berat


k = bilangan gelombang
z0 = ketinggian titik pengamat
z=kedalaman benda anomali

Berdasarkan persamaan di atas, transformasi Fourier suatu anomali gravitasi


menjadi

Di mana:
A

= amplitudo

= konstanta

= bilangan gelombang

z0-z

= kedalaman

Dengan melakukan operasi matematika logaritma pada persamaan sebelumnya,


maka didapatkan hubungan antara amplitudo, bilangan gelombang dan
kedalaman benda anomali yang dinyatakan dalam persamaan:

lnA=( z 0z )k

Berdasarkan persamaan sebelumnya kedalaman benda anomali

(z 0z )

merupakan nilai kemiringan (gradien) dari grafik hubungan antara ln A dan k.


Pada gambar tersebut, zona regional berada pada bagian kiri dan zona regional
berada di bagian tengah kurva analisis spektrum. Sementara zona noise terletak
pada bagian kanan analisis spektrum. Input untuk proses spektrum adalah jarak
antartitik pengukuran dan nilai anomali gaya berat hasil irisan dari kontur
anomali gaya berat (Bouguer anomaly).

Studi kasus

Anomali Bouguer Lengkap merupakan selisih antara nilai gayaberat pengamatan


dengan gayaberat teoritik yang didefinisikan pada titik pengamatan bukan pada
bidang
referensi, baik elipsoid maupun muka laut rata-rata (M. Sarkowi, 2006).
Anomali
Bouguer Lengkap didapatkan dari persamaan:

dimana:
BA
Gobs

= Anomali Bouguer Lengkap,

= gayaberat observasi/pengamatan,

GN
FAC

= gayaberat normal/teoritis pada lintang,

= koreksi udara bebas terhadap ketinggian dari muka laut,


BGC
TC

= koreksi Bouguer,
= koreksi medan,
= rapat massa,

h
h

= tinggi (meter),

= beda tinggi titik amat dengan topografi sekelilingnya

Anda mungkin juga menyukai