Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan rahmat-nya sehingga, kami dapat menyelesaikan tugas kelompok
pengamatan ini dengan baik di Rumah Sakit Bali Med.
Kami menyadari bahwa tugas paper kelompok kami ini jauh dari
sempurna,untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun selalu kami harapkan
guna kesempurnaan paper pengamatan ini .
Akhir kata semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan rahmat-nya
pada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas
pengamatan ini.

Denpasar, Agustus 2012

Penulis

DAFTAR ISI

1.1

Tujuan dan Manfaat Pengamatan Sistem Informasi di Perusahaan.......................

1
1.2

Latar Belakang Perusahaan Dalam Pengamatan....................................................

2
1
A. Informasi Yang Dihasilkan Dalam Pengamatan di Perusahaan.............................
3
B. Data Yang Dibutuhkan Untuk Kedua Informasi Tersebut Dalam Pengamatan....
3
C. Karakteristik Sistem Dalam Pengamatan Informasi Tersebut................................
4
D. Jenis Klasifikasi Sistem Menurut Informasi Tersebut............................................
6
E. Fungsi Informasi Terhadap Informasi Hasil Pengamatan Kami di Perusahaan.....
8
F. Informasi Yang Dihasilkan Menurut Level Menejemen Hasil Pengamatan Kami
di Perusahaan..........................................................................................................
9
G. Kesimpulan dan Saran........................................................................................11

1.1 TUJUAN DAN MANFAAT PENGAMATAN DI RUMAH SAKIT


A. Tujuan
Untuk menyelesaikan tugas kelompok.
Untuk mengetahui sistem informasi apa saja yang kita temukan di

Rumah Sakit.
Mengembangkan informasi-informasi yang didapat di Rumah Sakit
tersebut.

B. MANFAAT
Menambah wawasan pengetahuan kami tentang informasi di

Rumah Sakit.
Mengembangkan

ditemukan.
Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meneliti sistem

ide-ide

dalam

mengolah

informasi

yang

informasi menejemen di Rumah Sakit tersebut untuk dapat


mengolah informasi menjadi sebuah paper.

1.2 LATAR BELAKANG


Dalam perkembangannya, rumah sakit masa kini bukan lagi berfungsi
sebagai lembaga sosial semata, tetapi merupakan lembaga bisnis yang patut
diperhitungkan keberadaanya. Perubahan fungsi ini terjadi dengan banyak
ditemukannya penyakit-penyakit baru maupun teknologi pengobatan yang
makin maju. Teknologi informasi telah mempengaruhi pula pelayanan rumah
sakit, antara lain dibutuhkan dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat akan
ketepatan dan kecepatan pelayanannya.
Teknologi yang dirancang khusus untuk membantu proses pengolahan data
di rumah sakit adalah teknologi informasi berupa Sistem Informasi Manajemen
(SIM) rumah sakit. Informasi merupakan aktivita (asset) penting suatu rumah
sakit dalam meningkatkan efesiensi dan efektifitas pekerjaan. Era saat ini,
banyak rumah sakit tidak menyadari berapa banyak informasi telah didapat dan
diproses serta didistribusikan baik secara manual maupun secara komputerisasi.
Sistem informasi dapat dilakukan dengan metode manual maupun dengan
metode komputerisasi yang seharusnya dirancang dan dikembangkan secara
terencana dan terarah tetapi dengan semakin berkembangnya dan semakin
kompleksnya sistem informasi di era jejaring informasi ini maka sistem
informasi manajemen tidak akan dapat berfungsi sesuai yang diharapkan tanpa
adanya dukungan elemen komputerisasi.
Sistem informasi berbasis komputer memiliki kelebihan dalam hal
kecepatan dan ketepatan. Ketepatan karena komputer dapat menyimpan serta
mengelola data dalam kapasitas yang besar juga minimnya kesalahan yang
dapat terjadi. Kecepatan dapat dilihat dari otomatisasi yang mampu dilakukan
oleh komputer dengan dukungan sistem yang tepat dalam memberikan
pelayanan bagi masyarakat. Sistem informasi berbasis komputer juga berguna

bagi

peningkatan

kinerja user dalam

hal

membantu

mereka

untuk

mempermudah dan mempercepat pekerjaan mereka.


1.3 PENGERTIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT
Sistem informasi manajemen rumah sakit adalah suatu sistem berbasis
komputer yang menghasilkan sekumpulan informasi yang telah diolah dan
saling berinteraksi. Hasil informasi berupa laporan dan digunakan oleh
pengguna

dalam

mengambil

keputusan

atau

peningkatan

upaya

pelayanan.Sistem informasi rumah sakit umumnya mencakup masalah klinikas (


Media ), Pasien dan informasi-informasi yang berkaitan dengan kegiatan rumah
sakit itu sendiri. Selain itu, Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
merupakan applikasi yang dirancang untuk kebutuhan pengelolaan Rumah Sakit
baik swasta maupun negeri, dimana sistem ini sudah di dukung dengan fitur dan
modul yang lengkap.
Sistem informasi manajemen rumah sakit berfungsi untuk:
1.
Pengendalian mutu pelayanan
2.
Pengendalian mutu dan penilaian produktivitas
3.
Penyederhanaan pelayanan
4.
Analisis manfaat dan perkiraan kebutuhan
5.
Penelitian klinis
6.
Pendidikan
7.
Perencanaan dan evaluasi program

A. INFORMASI YANG DIHASILKAN OLEH SISTEM INFORMASI


MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS)

Informasi yang dihasilkan oleh Sistem Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)


yaitu :
1. Proses-proses manajemen rumah sakit bisa terintegrasi antara satu bagian
dengan bagian lainnya.
2. Pengendalian stok obat dan alkes multi gudang (multi apotek / floorstock)
bisa dilakukan dengan lebih mudah karena posisi stock up to date-nya bisa
diketahui setiap saat.
3. Penagihan kepada pasien bisa dibuat dalam sebuah single billing
statement untuk semua jasa perawatan yang telah diterima pasien.
4. Riwayat penyakit dan perawatan (medical record) pasien bisa dikelola dan
dipanggil dengan cepat dan otomatis.
5. Analisis statistik diagnosa dan pembedahan terhadap pasien telah
disesuaikan dengan standard yang telah ditetapkan WHO.
6. Memudahkan proses budgeting dan pengendalian realisasinya.
7. Memudahkan penyusunan rencana cash-flow dan pengendalian arus kas
maupun bank.
8. Dengan SIMRS, resiko keterlambatan pembayaran atau penagihan hutang
piutang bisa dikurangi.
9. Menjaga konsistensi data (data consistency) karena menggunaan data
bersama (data sharing) baik data master (database pasien, dokter, perawat,
karyawan dan obat) maupun data transaksi.
10. Pemanfaatan data keluaran / output dari suatu modul oleh modul lain
(sebagai masukan / input) sehingga bisa dihindari adanya redundansi
proses antar bagian.
11. SIMRS memberikan kemudahan dalam pembuatan laporan di semua unit,
cepat dan akurat.
12. Pencetakan nota pembayaran, kuitansi, surat menyurat bisa dilakukan
dengan mudah.
13. Efisiensi waktu entri data (entry time) karena hanya dilakukan sekali oleh
bagian yang paling berkompeten.
14. Efisiensi kerja karyawan menjadi meningkat karena beberapa proses rutin
seperti pembuatan laporan atau perhitungan-perhitungan dilakukan secara
otomatis dan cepat. Dengan demikian karyawan lebih bisa berkonsentrasi
kepada hal-hal yang bersifat stratgis.

B. DATA

YANG

DIBUTUHKAN

OLEH

SISTEM

INFORMASI

MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS)


Kebutuhan SIMRS terdiri dari spesifikasi kebutuhan Software dan spesifikasi
kebutuhan hardware. Kebutuhan software biasanya terkait dengan penjabaran ke
modul-modul aplikasi termasuk bias didalamnya sub modul atau menu dari
software tersebut. Modul-modul secara umum antara lain :
1. Perawatan Rawat Jalan (Poliklinik) / Out Patient
2. Gawat Darurat / Emergency
3. Perawatan Rawat Inap / In Patient
4. Bedah Sentral / Operating Central
5. Laboratorium / Laboratory
6. Radiologi / Radiology
7. Logistik Medis : Gudang Farmasi / Pharmacy dan Depo Apotek /
Dispensary
8. Logistik Non Medis : Gudang Umum
9. Reka Medis / Medical Record
10. Kasir / Cashier
11. Akuntansi dan Anggaran / Accounting dan Budgeting
12. SDM / HRD
13. Manajemen Asset / Asset Management
14. Pengadaan Barang dan Jasa / Procurement
15. Pemulasaraan Jenazah / Corpse Service
16. Gizi / Nutrition
17. Front Office Information / HUMAS
18. Executive Information System (EIS)
19. System Admin
C. KARAKTERISTIK SISTEM YANG KAMI AMATI
1. Komponen (component) : Sesuatu yang menjadi bagian sistem (benda,
aturan, orang).
Komponen penyusunan SIMRS yaitu sbb:
1. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di tuntut memiliki kompetensi yang cukup baik
untuk bisa menyusun sebuah sistem yang akan dipergunakan bersama,
karena sebuah sistem yang di buat dengan tidak melalui perencanaan
dan analisa yang tepat tidak akan menjadi sesuatu yang membantu,

malah akan merugikan SDM itu sendiri, karena hanya akan menambah
beban.
2. Prosedur
Prosedur yaitu sekumpulan aturan yang dibuat untuk memberikan
aturan yang tepat tentang bagaimana suatu sistem itu harus berjalan.
Prosedur ini berupa prosedur pelayanan rumah sakit dan prosedur
hierarki birokrasi rumah sakit.
3. Aplikasi dan teknologi pendukung
Aplikasi dan teknologi pendukungnya bisa berbentuk :
a. Aplikasi Rumah Sakit
b. Jaringan
c. Database
Fungsinya adalah untuk menjadi media kerja sumber daya manusia.
Aplikasi merupakan hasil dari implementasi penelaahan prosedur dan
penterjemahan keinginan SDM.
Ketiga komponen ini harus menjadi satu untuk menjadi satu kesatuan yang
menghasilkan sistem informasi menajemen rumah sakit yang terintegrasi.
2. Batas (Boundary) : sesuatu yang membedakan dengan sistem lainnya.
Berbagai pengalaman rumah sakit yang menggunakan sistem
administrasi

konvensional

menunjukkan

banyaknya

kehilangan

kesempatan memperoleh laba akibat dari lemahnya koordinasi antar


departemen maupun kurangnya dukungan informasi yang cepat, tepat,
akurat, dan terintegrasi. Untuk mempermudah pihak manajemen dalam
mewujudkan misinya, sudah saatnya di era informasi yang serba cepat,
dimana waktu, kecepatan dan segala transparasi sudah menjadi nilai
tambah yang harus bisa diberikan oleh setiap manajemen, organisasi /
perusahaan termasuk rumah sakit guna memperoleh kepercayaan di
masyarakat.

3. Masukan (input) : sesuatu yang digunakan sebagai bahan untuk diolah


lebih lanjut.
Data yang biasa diinput di SIMRS yaitu :
1. Pencatatan akuntansi secara accrual
2. Pencatatan jasa layanan dengan multi tarif, berdasarkan PERDA dan
KSO (Askes)
3. Perhitungan stock Opname obat di setiap unit beserta nilai rupiahnya
4. Pencatatan antrian pasien tiap unit pelayanan otomatis berdasarkan
kedatangan di loket.
5. Perhitungan jasa pelaksana layanan dilakukan secara accrual
6. Analisis statistik diagnosa dan pembedahan terhadap pasien
7. Penetakan nota pembayaran, kuitansi, surat menyurat dan laporan
4. Pengolahan (processing) : Kegiatan memproses bahan masukan menjadi
hasil keluaran
Banyaknya proses bisnis di rumah sakit, berakibat pada jumlah modul
yang harus dibuat, karena setiap unit layanan memiliki proses bisnis yang
berbeda. Namun dari semua unit layanan yang ada, banyak kemiripan proses
yang bisa disatukan dalam satu modul. Misalnya, proses bisnis pada poli
anak, poli gigi, poli bedah hampir sama, yakni pencatatan kunjungan,
pencatatan diagnose, pencatatan tindakan, pencatatan resep dan pencatatan
dokter. Proses bisnis di instalasi rawat inap juga hampir sama, yakni
pencatatan kunjungan pasien, pengaturan bed, visite dokter, pengaturan diet
dan lain-lain.
5. Keluaran (output) : berbagai macam bentuk yang dihasilkan melalui
pengolahan.
Laporan atau informasi yang dihasilkan dan dilaporkan tiap bulanya
baik dari UGD, Poliklinik Terpadu & Poliklinik Eksekutif hanya berupa
laporan pendapatan yang berdasarkan jenis tindakan & cara pembayaran
pasien. Sedangkan laporan mengenai rata-rata kunjungan pasien perhari,
rata-rata kunjungan pasien baru perhari, rasio kunjungan pasien baru dengan

total kunjungan, presentase pelayanan special belum dapat tersajikan secara


lengkap. Penanganan informasi pada bagian instalasi rawat inap umumnya
diselesaikan dengan komputerisasi bagian melalui pengembangan sistem
informasi rawat inap. Sistem ini akan mempermudah pelacakan,
pembayaran, serta kunjungna pasien dan pelaporan hasil serta pembuatan
rekening/tagihan. Teknologi computer sangat diperlukan di bagian instalasi
rawat inap.
6. Sasaran (objevtive) : Sesuatu yang ingin dicapai dalam jangka pendek dan
atau panjang.
SIMRS berbasiskan rekam medis dan pelayanan digunakan oleh rumah sakit
dalam mencapai sasaran utama sebagai berikut :
a. Memberikan nilai tambah dengan meningkatkan Efisiensi, Kemudahan
Operasional, dan Standar Praktek kedokteran yang baik dan benar
b. Mendukung proses Dokumentasi yang Auditable dan Accountable
c. Mendukung Pemasaran Jasa RS dengan meningkatkan Mutu, Kecepatan,
Kenyamanan, Kepastian, dan Biaya
d. Meningkatkan profesionalisme dan kinerja manajemen rumah sakit
e. Mendukung kerja sama, keterkaitan dan koordinasi antar bagian dalam
rumah sakit
f. Meningkatkan akses rumah sakit terhadap berbagai sumber daya, antara
lain, Mitra usaha potensial seperti Pedagang Besar Farmasi, ASKES,
JAMSOSTEK, dan Instansi/Perusahaan pemberi jaminan kesehatan
kepada karyawan.
g. Meningkatkan pendapatan rumah sakit
h. Dan terwujudnya kerja sama informasi semua unit pelayanan
7. Tujuan (goal) : Pencapaian akhir yang hendak di capai dalam waktu yang
panjang
Tujuan system informasi adalah identifikasi masalah meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan, meningkatkan ketepatan dan kecepatan pengambilan
keputusan, meningkatkan fungsi perencanaan, pemantauan, pengendalian,

dan

evaluasi

organisasi.

Mengukur,

mengendalikan,

menganalisa

penggunaan sumber daya dan produktifitas, efisiensi dan efektifitas,


meningkatkan komunikasi intern dan ekstern organisasi, penyusunan
laporan intern dan ekstern riset dan pendidikan.
D. KLASIFIKASI SISTEM YANG DIAMATI
Menurut klasifikasi sistem yang kami amati di RSU Bali Med yaitu SIMRS
termasuk ke dalam jenis Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
1. Abstract sistem : tidak tampak nyata (OS, Program komputer)
2. Physical sistem : Tampak nyata bisa di jamah (Komputer, Manusia)
E. INFORMASI YANG DIHASILKAN

SIMRS BALI MED MENURUT

FUNGSI INFORMASI
A. Mengurangi Ketidakpastian
SIMRS dapat mengurangi ketidakpastian dalam pengolahan data
rumah sakit karena SIMRS terdiri dari spesifikasi kebutuhan Software
dan Spesifikasi kebutuhan hardware. Kebutuhan software biasanya
terkait dengan penjabaran ke modul-modul aplikasi termasuk sub
modul atau menu software tersebut. Modul-modul yang biasanya
diperlukan berkaitan dengan instalasi, bagian atau unit yang ada di RS
Bali Med.
B. Menambah Pengetahuan
SIMRS dapat menambah pengetahuan dalam bidang penggunaan
program komputer dan dapat menghasilkan informasi yang akurat
yang dapat menghasilkan informasi pencatatan Laporan.
C. Mengurangi resiko kegagalan
SIMRS dapat mengurangi resiko kegagalan dalam mengolah data,
karena

sudah

berbasiskan

sistem

komputerisasi

yang

dapat

menghasilkan data informasi rumah sakit secara cepat, akurat, dan


efisien.
F. INFORMASI YANG DIHASILKAN SIMRS BALI MED MENURUT
LEVEL MANAJEME

A. Perencanaan dan Pengendalian Operasional


Low Level Managemet
Menurut hasil yang kami amati di salah satu rumah sakit di denpasar,
SIMRS Bali Med menggunakan low level management karena lebih banyak
menggunakan di bagian operasional.
Contoh Sistem Informasi yang dihasilkan :
1. Pencatatan Antrian pasien tiap unit pelayanan otomatis berdasarkan
kedatangan loket
2. Perhitungn stock opname obat di setiap unit
3. Pencetakan nota pembayaran, kuitansi, surat menyurat dan laporan
4. Analisis statistik diagnosa dan pembedahan terhadap pasien.
G.

SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat penting,terutama
dalam memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit.Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi seakan telah
membuat

standar

baru

yang

harus

di

penuhi.Hal

tersebut

membuat keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus


mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi
informasi.
Saran
Pemerintah atau lembaga kesehatan hendaknya segera meningkatkan standar
dan mutu sistem kesehtan di Indonesia, terutama yang berhubungan dengan
teknologi karena bila di bandingkan dengan negara lain ini masih
sangat tertinggal.Untuk membenahi hal tersebut maka harus di butuhkan
solusi cerdas.

Anda mungkin juga menyukai