Anda di halaman 1dari 2

1.5.2.

Kalimat Efektif

Kalimat yang baik pertama haruslah memenuhi persyaratan gramtikal. Hal ini berarti kalimat itu
harus disusun berdasarkan kaidah kaidah yang berlaku. Kaidah kaidah tersebut meliputi : (1) unsur
unsur perting yang harus dimiliki setiap kalimat (2) aturan aturan tentang Ejaan Yang Disempunakan,
(3) cara memilih kata dalam kalimat (diksi) (Modul Bahasa Indonesia Kalimat Efektif, Universitas Sam
Ratulangi, Program Studi Pendidikan Dokter Gigi, hal 35)
Beberapa hal yang merupakan ciri ciri kalimat efektif yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.

1.5.3.

Kesepadanan
Kesehaharan bentuk
Penekanan
Kehematan dalam mempergunakan kata
Kevariasian dalam struktur kata

Penalaran Dalam Penulisan

Bahasa adalah sarana bernalar dan alat perngekspresian penalaran itu sendiri. Bagaimana
seseorang berbahasa, akan mencerminkan pula bagaimana orang itu bernalar. Dalam menulis misalnya,
sebuah tulisan yang baik tidak sekedar ditunjukan ole kelincahan dan kekayaan bahasa yang dimiliki
penulisannya, tetapi juga oleh kualitas bernalarnya. (Modul Bahasa Indonesia Penalaran Dalam
Karangan Universitas Sam Ratulangi, Program Studi Pendidikan Dokter Gigi, hal 11)
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak belakang dari pengamat indera (pengamat
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan perngamatan sejenis ..(nda
ada dpe lanjutan)..

1.5.4.

Perencaan Karangan

Perencanaan karangan yaitu semua tahap persiapan penulisan. Dimana, kegiatan menulis
bukanlah suatu kegiatan yang kebetulan, melainkan memang telah direncanakan. Dengan begitu, penulis
benar benar siap mengungkapkan gagasannya melalui tulisan.
Secara teoritis, perencanaan karangan terdiri atas tiga tahapan, yaitu prapenulisan, penulisan, dan
pascapenulisan. Pada tahap prapenulisan, seorang penulis dituntut untuk mempersiapkan bahan bahan
yang akan dijadikan tulisan. Persiapan ini meliputi penentuan tema, topic, ataupun judul, tujuan
penulisan, masalah yang akan dibahas, teknik pengumpulan bahan atau teknik penelitian, penentuan buku
rujukan penyusunan kerangka karangan, dan sebagainya. Pada tahap penulisan, penulis dituntut untuk
mengenbangkan kerangka tersebut menjadi paragraph subbab, bab, wacana, akhirnya menjadi karya tulis
yang utuh. Dan pada tahap pascapenulisan, penulisan mengurangi segala kekeliruan dan kekurangan
yang mungkin timbul. Pada tahap ini, penulis juga padat menambah referensi dan merevisi penulisan
yang telah diketik sehingga menjadi tulisan yang sempurna. Tahap ini biasa disebut dengan tahap revisi
[1]
Pengertian tema, topik dan Judul dalam karangan
Secara etimologis kata tema berasal dari bahasa yunani, yaitu mhenat, yang berarti sesuatu
yang telah di tempatkan atau suatu yang telah diuraikan.

Anda mungkin juga menyukai