Anda di halaman 1dari 151

Mohammad Sulthoni

Kalimat Hati
awal

Kalimat Hati
Oleh: Mohammad Sulthoni
Copyright 2010 by Mohammad Sulthoni

Cetakan pertama, Maret 2015


Penyunting: Thoni
Desain Sampul: Lebhus Bhumi

Facebook; Lebhus Bhumi


Email; Lembah.airdaun@gmail.com
Telp; 0856-0651-6458

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

BAB I - Rahasia

Sangkallah

13

BAB II - Kitab Hati

27

BAB III Rangkai pertama

119

Candakrida

128

AwAN kabut

136

Adil

140

The Truth (Kebenaran)

150

Akhir

151

Kata Pengantar
Saya lahir di Surabaya tanggal 09 Agustus
1988, anak ke dua dari empat bersaudara yang masih
hidup, tidak seperti banyak penulis lain atau seniman
atau sastrawan lain, saya tidak memiliki banyak
sejarah yang bisa saya ceritakan, saya menulis karena
ke inginan hati dan kemudian saya menyimpan nya
sendiri. Sangat berat bagi saya untuk terus menyimpan
nya karena saya merasa sangat takut, dalam artian
karya tulis saya sangat berlainan dari kata yang bisa di
ucapkan manusia normal, saya tidak memiliki sudut
pandang untuk mempresentasikan karya saya ini, ini
benar-benar kata hati yang ingin saya tuliskan. Saya
menulis tulisan ini untuk mendamaikan hati ku sendiri
4

atas tekanan suara yang saya dengar dengan jelas di


otak saya, bahkan ketika saya mengetik tulisan ini.
Sebelumnya saya meminta maaf karena saya berbicara
langsung pada intinya. Meski alamat saya di Surabaya
saya sudah dua minggu ini menetap di Jogjakarta, di
kontrakan teman saya, saya sudah kehabisan uang,
mungkin karena alasan kehabisan uang itu

yang

mendasari saya untuk mengirimkan karya saya ini


dengan mengikuti procedure dari penerbit yang
terhormat. Pendidikan terakhir saya adalah Mahasiswa
Teknik Informatika di Universitas Bhayangkara
Surabaya, semester terakhir yang saya jalani di
perkuliahan adalah semester tiga belas dan saya masih
menjalani nya. Tulisan yang saya kirim kan kepada
anda adalah Skripsi saya yang sangat melenceng jauh
dari ilmu yang di berikan perkuliahan. Saya adalah
mahasiswa yang sangat gagal, dalam artian saya bukan
nya tidak bangga, tapi karena saya memang tidak
pernah

masuk

dalam

perkuliahan

dan

lebih

mementingkan pelajaran yang tidak pernah ada di mata


5

kuliah mana pun, yaitu pelajaran untuk hidup. Masih


banyak

yang

belum

saya

tuliskan

untuk

memperkenalkan diri saya, tentu tidak bijak bagi saya


untuk memperkenalkan diri hanya menggunakan
kalimat saja. Sebelumnya saya berterima kasih bila
anda berkenan membaca tulisan saya ini.

Hormat Saya,
Yogyakarta, 26 Januari 2015

Mohammad Sulthoni

BAB I

PROJECT PROPOSAL
KITAB HATI
A. PENDAHULUAN
( RAHASIA )
Di kala aku merenungkan tentang arti debu.
Betapa debu itu begitu asik mengendarai udara, dan
aku tidak tahu. Setiap aku melihat waktu, yang aku
harap kan hanya angka 17:23, dan itu benar-benar
terjadi. Sampai sekarang aku masih tidak mengerti,
yang aku tahu 23 adalah tanggal kelahiran wanita yang
mengisi

hati

ku,

sedang

17

adalah

tanggal

kemerdekaan Negara ku. Kadang aku begitu sangat


yakin dan kemudian sangat terpuruk, itu membuat ku
benar-benar hampa dan kemudian banyak perasaan
yang mengalir di hati ku, ada banyak ke inginan yang

terbayang di otak ku, serasa aku yang telah memanggil


mereka.
Dari

banyak

nya

wajah

manusia,

aku

merasakan perasaan yang tercampur aduk di dalam


otak ku dan kemudian aku mulai ber imajinasi untuk
mencoba memperbaiki nasibnya. Suara hati mereka
seperti ratapan doa akan kebahagiaan dan kesedihan
tentang sebuah pencarian dan pertanyaan yang
terlampau banyak dan entah mengapa aku bisa
menjawab nya, sesuai kehendaknya, itu pun jika
mereka ingin mendengarnya. Kadang aku bertemu
dengan manusia yang mempunyai pemikiran seperti
aku, tapi mereka hanya memiliki satu sisi saja, sedang
aku memiliki banyak sisi yang aku sendiri tidak
mampu mengingatnya dengan jelas, aku hanya merasa
semua kepribadian ku adalah cerminan dari semua
manusia yang ada, dan aku bisa merasakan nya dengan
jelas sekali, bahkan aku mampu mendengar suara
mereka yang menggema di dalam indera pendengaran
ku, padahal mereka tidak mengucapkan sepatah kata
8

pun. Apakah aku aneh atau tidak itu terserah mereka


atau anda yang ingin melihat ku dari sudut pandang
yang mana, aku benar-benar manusia biasa. Mungkin
dari beberapa sudut aku bisa menjadi yang paling bisa
menjawab

semua

pertanyaan

manusia,

namun

kemampuan itu juga tidak berguna, toh meskipun aku


berada di tengah keramaian manusia dan hingar bingar
tahun yang berganti aku masih saja tetap hampa, aku
hanya bisa menikmatinya dengan menulis dan
mendengarkan mereka menghitung mundur. Suara
petasan sangat terasa menyakiti ubun-ubun ku.
Baik, hari ini aku memulainya dengan tahun
yang baru, 2015. Aku duduk bersila sendiri di tengah
jalan raya yang ramai, sedang sekelilingku ku adalah
kaki manusia, suara terompet juga silih berbunyi dan
semakin nyaring. Aku berada di Taman Bungkul, ada
suara manusia yang berbicara dan kepala ku benarbenar sakit. Yang ada di angan ku hanya lah Lida, ini
keramaian yang amat sangat, mungkin dia sedang
berdoa.
9

Ada tepuk tangan. Sepertinya bagi mu cerita ku


begitu menjemukan dan begitu lah adanya. Aku
memulai tahun ini dengan cahaya lampu di antara lalu
lalang. Sedikit pun aku tidak mengenal wajah-wajah
mereka, hanya saja seluruh perasaan mereka singgah
di setiap bulu yang ada di tubuh ku. Ada yang mengiba
untuk bahagia, ada yang memaksa untuk tertawa, ada
yang mengumbar nafsu dan aku sungguh buta disini.
Kemudian aku kembali membunuh perasaan ku, aku
benar-benar tak berguna.
Beberapa menit yang lalu aku membuka
Facebook ku, aku bergabung dengan komunitas
indigo, disana aku merasa berada dalam keluarga yang
saling tidak membutuhkan, tempat bagi manusia yang
normal bagi ku untuk berkumpul, atau kah kata normal
bagi ku telah terbalik makna nya, sekitar ku kembali
hampa. Sudah tidak ada kaki yang diam, mereka
berlalu lalang.

10

Aku rasa sudah selesai semua cerita yang


menghantui tubuh ku dan kemudian aku tidak bisa
memberikan keputusan apapun, aku bahagia maupun
susah sudah tidak ber arti apa-apa, entah apa yang bisa
aku perbuat jika aku sendiri menyembunyikan
semangat ku, dan aku hanya bisa mendengar kata hati
kembali.
Apakah semua kata-kata awal ku itu cukup
menggambarkan kekecewaan ku pada diri ku, ini
semua tentang keniatan ku untuk mendamaikan hati
manusia, perasaan ini telah membuat aku tidak
memiliki arti sama sekali, sedang aku sendiri telah
memiliki segala hal yang aku butuhkan untuk hidup di
dunia. Betapa aku telah menjadi tidak adil bagi
manusia lain karena aku tidak membagi dan
menjelaskan semua rahasia ilahi yang telah di ajar kan
oleh hati ku, jikalau pun tidak ada seorang pun yang
akan mempercayai atau pun malah mengakui, maka
semua hasil jerih payah ku adalah bentuk ke adilan
Tuhan yang akan aku terima dengan ke ikhlasan dan
11

kesabaran diri yang ingin memegang teguh keyakinan


ummat manusia bahwasan nya semua kebenaran
adalah milik hati manusia yang ber iman pada Tuhan
nya.
Semua penjelasan ini bukan lah sebuah
keyakinan tanpa dasar, karena untuk menjadi Khalifah
atau pemimpin, maka saya sendiri harus memimpin
Tubuh saya sendiri dan berserah diri ketika akan
mempertanggung jawabkan semua amal perbuatan
yang baik maupun yang buruk, karena itu adalah
kebanggan bagi saya yang telah di beri nikmat
kehidupan dan impian kematian, apapun proses nya
akan saya jalani dengan lapang dada.

12

B. SANGKALLAH
Bagian Pertama
Aku memulainya dari peperangan dengan diri
ku sendiri, dengan semua dzat yang ada di dalam
tubuhku, semua partikel, elemen dan sel di dalam
tubuhku, aku merasakan panasnya ketika mereka
berebutan mencerna makanan yang aku makan, aku
mendinginkannya dengan air yang menyegarkan, tapi
setelah itu mereka kembali berperang. Di dalam otak,
aku mencari cara mendamaikan mereka dengan
mengatur seluruh rangkaian tubuhku yang mikro kecil,
aku memberikan izin ototku untuk bergerak sesuai
perintahnya meskipun aku dalam ke adaan tidak sadar,
aku memulainya dengan mengontrol tubuhku yang
berjasad fisik di luarnya, agar aku terlihat seperti
makhluk organik yang ber akal, setiap manusia, itu lah
Aku. Aku membagi kedua bentuk tubuhku dalam
wujud Jasmani dan Rohani, setiap partikelnya telah
13

aku susun rapi untuk bekerja sendiri-sendiri, tidak ada


mata yang mampu melihatnya, kecuali bagi kalian
yang mampu membiaskan gambar dari mata yang
putih tanpa menggunakan kornea. Setiap sel tubuhku
akan berkembang, hidup dan mati, mereka kemudian
akan beregenerasi dengan sendiri nya karena di suplai
nutrisi, nutrisi yang baik dan nutrisi yang buruk akan
menentukan kehidupan bagi tubuh inangnya. Dari
setiap organ memiliki fungsi masing-masing, mereka
akan bekerja secara sistematis tanpa memperdulikan
fungsi otak, karena yang mengontrolnya adalah hati.
Darah adalah pengikat setiap sel tersebut, tanpa
darah mereka semua akan lumpuh dan tidak berfungsi.
Kadang ada virus dari luar, dimana dia sangat
menghancurkan, tapi bagi orang yang berfikir, virus
tersebut di jadikan sebuah kedok untuk meraup
keuntungan, bagi jasad yang luar, karena pada
dasarnya kita hidup melalui udara, air dan makanan.
Ketika dzat yang lain ikut andil dalam proses nya,
mereka akan mengelabui hati kita, karena ketika di
14

makan enak rasanya, tapi sebelumnya jangan berfikir


buruk tentang bahan kimia tersebut, karena mereka
juga di ciptakan dan memang ada di dalam tubuh kita,
tapi persentase mereka sangat sedikit di bandingkan
seluruh alam semesta. Ketika mereka terlanjur banyak
di dalam tubuh, mereka akan berkuasa melebihi
sebuah virus dan memaksa otak kita berpikir, hanya
dari bahan tersebut kita di sembuhkan dari seluruh
mara bahaya dunia. Semilyar kali di teliti pun mereka
akan membiaskan pada mata hitam kalian bahwa
mereka akan menjadi sangat berguna bagi kalian yang
mencoba bertahan hidup di dunia, kalian akan sangat
di buat kelabakan jika mereka hilang di dunia kalian
yang modern, karena sifat konsumsi yang kalian
pikirkan

adalah

sebuah

kepuasan

bersama,

kebahagiaan yang di tawarkan melalui barang-barang


yang memuaskan rasa jenuh dari aktifitas dan terlihat
sangat keren ketika di lihat oleh mata telanjang.
Dari setiap sudut ada beberapa kemungkinan
bahwa kalian sudah terhipnotis tentang wujud fisik,
15

hidup yang lebih berwarna lebih mengasikkan untuk di


jalani daripada hidup yang lebih memahami tentang
alam sekitar, dari setiap inchi gambar yang di tawarkan
dunia, pemandangan yang ada di depan mata lebih
berharga dari pada memandang dari mata yang lebar,
karena aktifitas fisik yang di timbulkan akan memberi
efek yang melelahkan, sedang kalian menikmati hal
yang lebih mudah seperti menggambar sendiri semua
hal yang kalian inginkan dalam bentuk virtual.
Dari beberapa aspek sebuah tulisan akan
terlihat menjemukan bila tidak di barengi sebuah
gambar, dengan kata lain kalian lebih memilih untuk
bekerja dalam sebuah rutinitas yang sama dan malas
mencoba hal yang baru, karena otak imajinasi kalian
terlampau kecil nilainya di banding otak prasangka
yang kalian sembah sepenuhnya, anda akan puas
dengan tertawa yang berlebihan dan amarah murka
yang menggetarkan, kalian akan memilih bercinta
secara fisik dan lupa menilai pasangan dari aspek
Rohani, itu semua karena sebenarnya dari awal anda
16

sudah membatasi diri bahwasannya yang cantik akan


mendapat yang ganteng dan yang buruk sikapnya akan
mendapatkan yang nilainya sama, sehingga kalian bisa
sama-sama saling melihat ke masa depan yang sama,
pandangan yang sama, dan melupakan sudut pandang
yang di belakang kalian, karena kalian berfikir hidup
di masa depan itu harus teruslah maju, sebuah sudut
pandang yang horizontal, seperti halnya ketika kalian
melihat dari mata, hanya sedikit yang bisa memahami
kenapa seseorang tertidur dalam posisi sejajar dengan
bumi, dengan alas tidur masing-masing, padahal
aktifitas tersebut sangat menguras energy di tubuh,
karena otak kalian akan mati sejenak.
Bagian kedua,
Di manakah letak peperangan yang aku
sebutkan di atas, letaknya ada di bathin kalian, apakah
kalian mengenal bathin? Sukma, kalian menyebutnya
seperti itu sekarang ini, dan ilmu itu terlampau rendah
nilainya karena banyak hal yang mendasari, ilmu
17

adalah alam itu sendiri, ilmu di ciptakan untuk


mengajari setiap makhluk yang hidup maupun yang
mati

untuk

mengerti

kegunaan

dan

manfaat

keberadaannya di alam, ketika keseimbangan tersebut


hancur yang tidak bernafas akan menjadi korban, yang
bernafas akan mendapat efek buruknya, sedang bagi
yang tidak bernafas akan berubah bentuk menjadi
sebuah

materi,

dan

yang

ber

akal

akan

memanfaatkannya sebagai materi yang di puja. dari


semua sebab akibat tersebut, pasti ada untung rugi,
yang mampu di nilai oleh setiap individu tersebut,
lebih penting manakah materi dan anak cucu?
Kerja membanting tulang adalah alasan yang
logis untuk menjelaskan semua fenomena yang terjadi
ini, ada beberapa alasan yang sudah kalian kemukakan
di hati kalian sendiri, dan kalian akan menyangkalnya
karena kalian berfikir ilmu itu lebih berguna untuk
mengatasi keganasan alam yang nyata, kalian sudah
belajar untuk bersahabat dengan alam, sedang alam
terus saja menjadi korban bagi keserakahan kalian.
18

Yang besar akan masyhur dan di puja-puja sebagai


orang yang sukses dan bermartabat, yang kecil akan
bersusah payah bertahan hidup untuk menyukseskan
program-program orang yang akan menyelamatkan
hidup kalian, karena ada satu alasan, hidup yang
berbangsa dan berkelompok lebih mulia dari pada
hidup yang sendiri-sendiri tanpa teman dan sanak
family. Dari semua hal tersebut di atas, kepentingan
lah yang menjadi alasan mendasar, sebenarnya tanpa
kepentingan yang berjamaah manusia bisa hidup
dengan tentram, apalagi dunia sekarang telah di
satukan oleh teknologi, yang tidak mematuhi teknologi
akan di bumi hanguskan dan akan di kucilkan.
Semua
bermanfaat

hal

bagi

tersebut
kalian

sebenarnya

karena

kalian

sangat
akan

mempelajari cinta kasih, sebagai kedok untuk lari dari


lara dan kesusahan hidup di dunia. Bukan itu yang
sebenarnya di ajarkan oleh kasih, dia bukanlah sebuah
materi karena kalian tidak bisa melihatnya secara
wujud, dia adalah peri laku yang di wujudkan dalam
19

bentuk aktifitas fisik, hal tersebut akan sangat keren


bagi kalian yang telah haus karena kegersangan yang
di timbulkan oleh aktifitas fisik kalian. Hewan sangat
mengerti konsep tersebut, karena dia tidak di beri akal
pikiran, ketika kedua hal tersebut bersatu di dalam
darah dan daging, betapa maha dahsyat nya
peperangan yang timbul. Pembenaran dan penolakan,
pertikaian dan saling mengasihi merupakan satusatunya

jalan

untuk

melampiaskan

peperangan

tersebut, peperangan yang sebenarnya berada di dalam


tubuh kalian menjadi sangat luas, karena kalian tidak
ingin mengorbankan diri sendiri ataupun orang-orang
yang anda kasihi, itu lah pembenaran bagi kalian untuk
akhirnya menciptakan hukum untuk mengatur perilaku
manusia yang memiliki suara, yang memiliki ilmu
berlebih, yang merasa mampu untuk menghukum
orang yang seharusnya terhukum, untuk menjadikan
yang lemah menjadi korban.
Itulah hukum alam, yang memiliki banyak
kuasa terhadap daerah kekuasaannya akan menang,
20

yang lemah akan tetap di perbudak, meskipun tidak


sadar karena mendapat upah, semua hal tersebut akan
terus berlangsung tanpa henti, tanpa ada yang mampu
melerainya, hanya Tuhan lah yang mampu meredam
efek yang lebih besar.
Namun ketika manusia-manusia yang berbeda
telah menjadi satu dan saling mengerti maka ajaran
Tuhan yang dulu di ajarkan untuk komunitas kecil
akhirnya menyatu dan menciptakan perbedaan, yang
akan selalu di jadikan landasan untuk berperang bagi
orang yang menganggap kebenaran kaum nya lah yang
harus di tegakkan. Tembok sekat terus di bangun untuk
kejayaan manusia berlandaskan materi dan agama,
sedang awalnya tidak ada yang mempermasalahkan
hal tersebut untuk menjadi sebuah alasan pertikaian.
Ketika manusia besar lahir akan ada komunitas besar
yang sedang Berjaya. Ketika semua informasi dapat di
konsumsi, imajinasi perlahan-lahan akan mati karena
daya upaya manusia yang ingin terus tampil sama
dalam memahami arti hidup manusia, semua hal
21

tersebut akan merata menjadi sebuah epidemic yang


sangat nyata untuk di Tarik sebuah kata, Hak Asasi
Manusia.
Yang lemah akan memperjuangkan haknya
untuk mampu hidup sama seperti yang di gambarkan
di media massa, yang kuat akan terus bertahan sembari
menangis dan tertawa oleh tekanan yang di berikan
oleh komunitas yang ter aniaya, itulah konsep
pemimpin dan pemimpi, bersatu atau harus tercerai
berai. Yang bebas akan di kekang dan yang di kekang
akan bebas, yang menjadi sampah akan di bersihkan
dan yang bersih akan menciptakan sampah, yang haus
akan minum dan makan, yang lapar akan kekurangan
makan dan minuman, alam akan di jadikan mainan
sedang alam akan menunjukkan kehebatannya,
manusia rebut menunggu takdir Tuhan, sedang Tuhan
hanya menjadi tetenger untuk ritual yang kalian yakini,
hal tersebut akan memberikan efek yang sangat jelas
untuk sebab dan akibat bagi manusia. Yang teraniaya
akan di hormati, yang di hormati akan teraniaya, yang
22

di percayai akan di sangkal, yang di sangkal akan gila,


semua hal di dunia harus memiliki bukti, sedang
buktinya sangat nyata di alam semesta.
Adakah yang pernah berpikir bila big bang
akan terjadi dan jadi apa makhluk di dalamnya,
waktunya kalian untuk merendahkan diri kalian sendiri
agar kalian terlihat angkuh di mata orang lain karena
ketenangan jiwa kalian!
Itulah konsep ibadah yang harus kalian pahami
dari semua yang telah di ajarkan, kalian menyianyiakan waktu kalian yang sempit karena terus saja
mencari bukti akan kehebatan Tuhan kalian, sedang
Tuhan kalian terus memberikan apa yang kalian
butuhkan,

bukan

yang

kalian

inginkan,

agar

kepentingan pribadi tidak lagi menghancurkan alam


semesta, itu lah yang akan terjadi ketika kalian kembali
pada surga yang kalian imajinasikan, dan kalian yang
terlampau berfoya-foya akan menikmati sendiri proses
penciptaan kalian yang sangat menyiksa tubuh dan
23

jiwa kalian, karena inti dari kehidupan telah kalian siasia kan, dan kalian yang terus mengiba dan merengek
meminta ampunan akan menyiksa dirinya sendiri
karena telah melewatkan banyak kesempatan untuk
sadar diri.
Dari setiap keyakinan seluruhnya adalah
kehidupan yang harus kalian jalani sendiri-sendiri,
sesuai tidak sesuai akan kalian jalani tanpa pandang
bulu apakah akan bahagia hidupmu atau akan sengsara
hidupmu, kalian lah yang telah berdoa dan aku akan
membalikkan

nya

agar

kalian

bisa

tersadar

bahwasannya hidup tidak senyaman yang mata


tangkap, tapi sangat berarti ketika kalian terpejam.
Setiap tubuh akan menikmati dan merasakan siksa
yang kalian ciptakan. Setiap kepedihan yang tidak
mengalirkan

darah

adalah

neraka,

dan

setiap

kenikmatan yang di kecap oleh jiwa adalah surga,


teramat

sangat

membuatnya

sederhana,

menjadi

sangat

dan

kalian

berbelit-belit

yang
dan

menjadikan Tuhan sebagai sasaran amarah murka


24

kalian, sedang ketika Tuhan telah datang pada kalian,


akal pikiran kalian akan menyangkal akan kuasanya
yang berhasil membolak-balik kan hati dan kesadaran
kalian, kalian sendiri yang mengharapkan dan kalian
sendiri yang menolaknya, tiada yang bisa membiaskan
tentang kuasanya kecuali akal pikiran kalian.
Kalian akan bersedih hati dan akan berbahagia
di alam semesta tempat kalian harus kembali, karena
setelah Sangkakala berbunyi akan ada kekosongan
yang panjang layaknya padang dan semua inti hidup
kalian akan bersatu kembali untuk memenuhi alam
semesta yang terus kalian lihat dari mata telanjang,
apakah kalian masih ingin menghujat satu sama lain
dan menciptakan ke damai an semu yang di tawarkan
penguasa kalian?

25

26

BAB II
Kitab HATI
Surabaya, 21 DESEMBER 2014
15:29
*****
( Sab 20/12/2014, 13:14 )
Bulan
Bukan nuri yang memancing kabar ini, tapi belahan
jiwa ku, maka kami memohon, diam kan lah tubuh
ini, sebagai mula untuk membuka percakapan ku,
agar tidak kembali sengsara kami mengiba dari suara
manusia yang terpuji, bagi nya kami menjadi kan raja
bagi diri ku sendiri, dan kami bersaksi, yang tiada
tara, sebagai pembuka yang terlunta-hina, tapi kuasa
mu lah yang memanggil kehadiran kami, maka
rendahkanlah kepala mu, agar engkau mengetahui isi
hati
27

Surat
Lida, aku ingin mendengar detak jantung mu, sebenar
nya hanya kamu tujuan ku, akan melukis gelombang
air dahi ku, jemari ku, lututku, di kala mata terpejam,
aku benar sendiri, hadiah bagi mu adalah setiap
keinginan mu, dan harapan bagi ku, hadirlah di saat
mata ku terbuka, yaitu kamu ada, dan aku akan
mendengar suara mu
( Sab 20/12/2014, 11:46 )
Sakit
Dan tunggulah, pertanyaan mu bukan, tidak pernah
aku melihat wanita seperti mu, aku tidak menyimpan
nya dalam hati, maka siap kan lah tubuh ku untuk
menerima riski, dari yang di sampingku, untuk kau
kembali pada ku
( Sab 20/12/2014, 11:43 )

28

Kertas
Lebih kuat perasaan kita, ketika ikan dan ayam
berkokok, di sana letak telur berjatuhan, dan
perumpamaan ini, telah mengaburkan semua tujuan
hidup mu, dan dia lah yang meminta engkau kembali,
maka ucapkan lah, bahwasan nya kabar kedatangan
pagi telah di depan mata, maka bersukur lah setelah
tidur mu
Telur
Ku ucap rasa syukur, kembali, di antara sebagian
kekayaan manusia, di sana letak kemiskinan, satu
sama lain akan melengkapi, dan menikah lah,
tanggung jawab nya lebih besar dari sekedar bermain,
lalu tembangkan syair yang romantis di kala tidur mu,
agar kalian mengingat satu sama lain di kala
kesusahan, dan cium lah di kening nya, kami letak
kan mahkota yang rapuh di dalamnya, ketika pening,
kalian tahu bahwa kita bekerja dengan sungguh, maka
ucapkanlah kasih dan sayang, maka terpuji lah nama
29

mu, dalam ikatan suci tersebut, pilihlah wanita yang


kalian pilih, dalam keyakinan, sehingga hati mu akan
berjuang, maka jadi lah kami memberi mu pesan yang
nyata, agar dangkal, dan bersiap lah ketika kalian
berada di dasar, lautan akan menenggelam kan semua
yang kalian miliki, tiada kuasa bagi mu untuk
menenggelamkan nya, hari ini akan indah di benak
kami, dan sampaikan lah pada manusia, di jalan yang
di pilih, dan kuasa mu membangkit kan manusia yang
lain, yang akan mengejar ku di padang pasir, dan
jangan lah murka di depan ku, maka akan terbunuh
tubuh mu di sebabkan daun yang mengering, dan batu
menjadi tempat bernaung mu, kalian yang terbang di
hempas angin, kalian
( Sab 20/12/2014, 13:28 )
Menyebutnya debu yang mengucurkan air mata, dan
akan berat kepala yang di topang tulang punggung,
keluarga, sempat kan lah untuk membaca nya
kembali, karena ini buah pikiran
30

Buah
Ku tebar benih kehidupan di langit, agar musim
berganti hujan, dan air nya akan mengisi setiap bibit,
untuk memancing nya keluar, dan lihatlah ketika
bunga bermekaran, maka hari itu kalian akan
gembira, sedang kami tahu, yang telah matang dari
sari nya,
Ku ucapkan pada kumbang malam itu, untuk bekerja
di pagi hari, bukan kah contoh ini melampaui batas
mu, setelah melewati banyak pelajaran yang besar,
maka ku kumpulkan semua jerih payah manusia
dalam rak yang tersusun, menghadap pada semua
insan di dunia, agar kembali berpasrah tubuh ini, dan
manusia, atas nya kami melimpah kan suara yang
nyaring, agar gunung tidak bersuara di saat tentram
hati mu, dan ku balik kan yang baik dan yang buruk,
agar menjadi sifat mu, di sari nya kalian menutupi
tubuh, yang indah, seperti kulit yang yang menutupi
jiwa, dan semoga bahagia
31

( Kam 18/12/2014, 12:31 )


Kitab Bahagia
Hal yang baru akan kami mulai, anda sekalian tidak
perlu kembali bersabar, kebahagiaan sudah ada di
semua senyum kalian, itu adalah keyakinan bagi
kalian yang pasti, jangan lupakan hal tersebut.
Semenjak kecil aku sudah mencintai manusia, aku
adalah yang mencari perhatian terus menerus, meski
kalian tidak pernah memperdulikan ku secara
langsung.
Sewaktu lahir aku hanya menangis untuk mencari
kasih sayang, aku memahami perasaan kalian, tapi
apakah kalian mengerti perasaan kami, kami minta
maaf hanya mampu menangis, karena aku akan
menerima kesusahan kalian, aku tidak mengerti untuk
menyampaikan nya, hanya saja aku lebih dekat
dengan hati mu dari pada kepala mu, karena aku lebih
banyak berada di pangkuan dan gendongan,
32

perlindungan yang kami butuhkan, dari kalian yang


merawat kami,
Terpujilah kalian yang mengerti begitu bahagia nya
akan memiliki buah hati, di hari itu kecemasan akan
menunggu kebahagiaan, kita tidak memiliki kuasa
apapun waktu itu, kita benar-benar menyerahkan
sepenuh nya pada yang memiliki kehidupan, hari itu
kadang di lupa,
Tapi anda sekalian jangan khawatir, sanubari kalian
akan mengingat kan nya, saat ini pun belum
terlambat, tidak apa ingat lah hari itu, ketika kelahiran
mu sendiri-sendiri, bersama wanita yang paling
mengenal mu,
Ibu, aku berterima kasih,
Dari mu kami belajar untuk berbicara, hari ku selalu
menanti hadir mu kala itu, kata-kata tidak mampu
mengungkapkan rasa syukur ku untuk semua ke
ikhlasan mu,
33

Semoga udara tetap berhembus


( Kam 18/12/2014, 12:50 )
Memenuhi ke inginan paru kehidupan, dan semakin
segar hati mu melihat senyuman, jika ada satu nyawa
saat ini, akan ku minta ajal berhenti, di antara nya
akan kami semai buah hati dengan kasih sayang yang
terakhir tanpa ada batas nya,
Tidak akan ku rangkai kata ini sebelum aku meminta
belas kasih nya, dan semua sudah ku lakukan tanpa
kerendahan perasaan yang iba,
Dan tunas rohani akan berdoa sepanjang hari, dan
malam, di dalam hati yang paling kosong, agar terisi
semua nutrisi tubuh mu yang gemulai,
Akan ku semai kembali para lautan, agar airnya
kembali tercurah setelah kekeringan, ada awan waktu
itu,
Aku meminta maaf karena meneduhkan mu, aku
berterima kasih pada kalian telah mau memenuhi
34

semua perintah, yang sekedar dari kata, tidak ada


apapun, aku meminta maaf karena telah menghalau
semua kebaikan dan keburukan mu, aku meminta
maaf pada mu saat meminta dalam tangis yang
angkuh,
Kami dari darah dan daging yang bertumbuh lebat di
hidupi tanah, untuk sekarang ini, saat yang terlewati
adalah kemarin, aku tidak mengenalnya saat itu, dari
mu setiap pembicaraan ku injak dalam hati, agar
tertanam kuat manfaat nya di sanubari,
Berharap lah pada ke malangan hidup mu, dia adalah
setitik cahaya cerah yang berwarna hitam, karena nya
aku mengenal kebahagiaan, sampai kan lah kekerasan
ini pada akal mu agar dia mampu berpikir, bagi mu
untuk menunjang semua kehebatan perjuangan mu
yang tak ternilai dari mata, akan di hilangkan kerut
wajah mu yang amarah, akan cantik sekali emosi mu
yang

35

( Kam 18/12/2014, 13:16 )


Kalian simpan di hati, agar rindu hati mu ketika di
landa kesenangan, dan kangen lah pada suasana yang
baru, karena disana mata tidak akan pernah bosan,
Kami berdoa dari telapak kaki mu, karena tidak akan
pernah berpisah kalian dengan kelemahan mu, agar di
hadapan nya kalian masih bisa tersungkur dengan
bangga, karena nya kepala akan di sisipi kehendakmu
sendiri,
Seperti teko yang menumpahkan air pada wadah nya,
selama ibu dalam kandungan, aku lah yang
melatihnya untuk bersabar menghadapi kebaikan
dunia, ketika akan di lengkapi hatinya oleh lelaki,
dan saat ada janji hari itu juga kebebasan kalian akan
di uji, tidak ada nominal baik dan buruk, tidak ada
kejujuran dan kemunafikan, di lengkapi setiap nafas
yang akan lunglai oleh angin yang membelai,

36

dari ke dua lubang kehidupan yang meminta untuk di


sesali keberadaan nya, tiada akan kau ingat apa yang
kau hirup, apa yang kau rasa, apa yang kau lara, dan
semua hal belum tentu telah menjadi hak mu untuk
saling merendahkan kuasa,
Manusia layaknya cangkang kosong yang di huni
sifat dan pribadi, rumah yang akan kau bawa terus
menerus sebelum akhirnya kembali pada tanah bumi,
sebelum menjadi abu rawatlah kediaman mu,
Sesudah kalian sadar lakukan semua yang harus di
lakukan, bukan karena akan di hiasi permata tubuh
mu aku dengan lancang mengajari kalian, tapi
memang kalian tidak pernah menoleh pada diri mu
sendiri,
Sehingga aku resah hati tidak sampai kau perhatikan.
Sehat dan sakit adalah inti dari indera mu, dan kalian
akan berfikir
( Jum 19/12/2014, 1:47 )
37

Saat ini, kami akan menghibur mu di hari


kebangkitanku, tidak ada lara, tidak ada kelahiran,
kalian hanya wajah senang dan sedih, kau hanya
kosong, kalian bukan siapa-siapa bagi kami, kalian
bermainlah sesuka hati, karena kami bisa berkata
sesuai pemahaman mu, hari itu kami bahagia sekali,
Dan kami akan bersuka cita di saat aku di jatuhkan, di
saat kelambu menusuk keyakinan yang tidak ada
semangatnya, satu saat yang harus di fikirkan adalah
apa ke harusan yang akan di jadikan tujuan, akan
terlihat betapa haus kalian di saat lelah.
Wahai para makhluk yang bersuara, tidak akan kalian
mengelu-elu kan hari ini sebagai kekhawatiran bagi
doa dan harapan mu yang gagal kalian capai, ada
kalanya hari itu para pemuka yang tercinta dan yang
terpuji tersungkur di atas tanah dan meninggikan
langit, darinya kalian akan memandang seluruh alam
semesta sebagai mainan yang akan memanjakanmu,
dan kalian akan tentram setelah kewajiban terpenuhi,
38

Ada waktu yang menyekat nya agar kalian tidak


sesuka hati mencampur malam dengan matahari, dan
memuja bintang di kala hari siang, hari ini kami tidak
lah berguna bagi hidupmu, karena kami menyesal
telah hidup di dunia dan menyesengsara kan mu
dalam kehidupan kalian yang bahagia,
Ini semua adalah cerita kenapa kami menghidupkan
mu di bumi, agar kalian mengerti dalam awal mula
tidak ada kedamaian, tidak ada peperangan, tidak ada
apapun, hanya lah bermain, tanpa keribetan dan
kejayaan,
Hanya ada kami dan kalian, dalam satu tubuh yang di
miliki Tuhan, di atas
( Jum 19/12/2014, 2:12 )
Nama yang baik, untuk mengingat yang buruk,
Sejarah dari semua ini telah kalian pahami ketika
semua makhluk sebelum manusia di binasah kan,
karena mereka telah berdamai dengan dirinya sendiri,
39

Setelah lama berjuang,


Jika kalian telah merindukan imajinasi kalian maka
pesan ini akan kami mulai dari awal yang baik,
sebagai balasan bagi kalian yang akan mengakhiri
dunia ini dengan kerusakan yang teramat sempurna,
Kami yang akan mengabulkan setiap hayalan ummat
manusia,
Dengan berbagai cara yang kalian lakukan dan tidak
terduga, sehingga kalian akan bertanya-tanya siapa
kah saya.

Pertanyaan
Hari pertama setelah kalian di kandung, ada
pertanyaan yang pertama, kenapa kami memaksa
kalian untuk bersuara, agar kalian di hirup oleh udara,
sebagai kebalikan bagi mu, bahwa hidup kalian telah
di selimuti oleh roh yang suci,
Kalian menyebutnya udara,
40

Sebelumnya di selimuti raga mu oleh semua sari


keyakinan, dalam bentuknya yang menyegarkan,
tidak mampu kalian genggam, wujud yang selama ini
memenuhi keinginan kalian,
Kalian menyebutnya air,
Dan disana ada daging yang berasal dari intisari
tanah, darinya kami menyuburkan mu, selama nya
kami menyembunyikan kalian dalam hati kami,
karena pada setiap tingkatan nya kami
menyambungkan mu pada Rahim ibu,
Yang memakan dan meminum, dan yang bernafas,
karena dari setiap sengatan nya adalah energy bagi
pemicu jantung mu, sebagai pengingat bahwa
makhluk yang kami ciptakan bermula dari sebuah
titik yang kalian jadikan mata, agar ketika terbuka
mata mu
( Jum 19/12/2014, 2:30 )

41

Bahwa kalian telah di sadar kan bahwa dunia materi


akan sangat membosankan, terlalu banyak yang tak
berdaya, dan hancur di dasar bumi,
Kalian menyebutnya benda,
Sedang kami mengucapkan bahwa dzat itu telah di
kandung di bawah putaran rembulan, di setiap
gerakan matahari yang menjilat teriknya kulit mu,
agar kalian mengingat ada satu yang terjadi, dunia
yang berkebalikan di luar tubuhmu,
Di mana aku telah memimpin nya sendiri, saya telah
menang dalam langkah saya,
Ada jarak yang di ukur oleh penerbangan pertama
berjuta butir nafsu antara lelaki dan wanita, ketika
kalian saling bersentuhan satu sama lain, dalam
kediaman para raja yang di miliki seorang ratu,
Dari benih para sultan,
Pemilik dari semua yang kalian miliki, sedang dari
sebuah malapetaka, kami kalian buang karena tidak
42

ingin membesarkan kami, dari nya semua telah


terbuang berkali-kali agar lebih ringan birahi mu,
tidak ada yang lebih penting saat ini dari kehadiran
dan kehilangan, ini merupakan kebenaran yang
bertolak belakang dari setiap tujuan mu, dan sebagai
arti dari semua kesenangan yang kami berikan dari
berpaling nya kehadiran pribadi kami,
aku dan saya bukan sapa dan siapa.

Kemarin
Hilang ingatan mu, karena aku membalikan awal
mula yang menjadi akhir, itu semua adalah kata yang
kalian ucapkan ketika meminta penjelasan pada tubuh
ini, awalnya kepala ku akan meminta di besarkan
terlebih dulu, karena di sana ku letak kan akal pikiran,
Pusat dari semua kebenaran dan kesalahan, di kedua
nya kalian
( Jum 19/12/2014, 2:47 )
43

Menyebut otak yang kami rangkai sebagai organ


tubuh,
Di mulai lah penghitungan mundur yang akan kalian
ingat sembari menunggu akan berhenti pula denyut
yang berupa getaran, akan berdetak dalam kendali
yang ter arah pada ketidak sadaran, memory yang
kami tanam pada setiap mukjidzat,
Dan kalian menyebutnya inti atom,
Yang kalian tidak menjelaskan nya secara
keseluruhan apa sebenarnya maksud dan tujuan dari
keberadaan ku yang sendiri dalam ke dalaman cinta
yang besar, menolak aku pada ilmu pengetahuan yang
kalian sampaikan, yang disana pelajaran pertama
adalah buah dari tubuh harus lah dalam pelukan,
Di sana aku mendengar kembali aliran alam semesta
yang indah, dari awal mula aku lebih di segarkan
perasaan ku, karena sari sarinya telah kami sediakan
dalam bentuk yang paling mudah di cerna oleh rasa
haus mu pada pertanyaan yang lebih penting, yaitu
44

apa makna dari setiap kata yang paling menyiksa ke


rendahan hati mu,
Sehingga akan rindu hati mu pada hati ku, dan
sementara aku mengarang cerita tentang asal mula
kita berdua, percaya lah hati ini lebih mampu jauh
melangkah, jangan lagi kita nikmati apa yang jadi
kebosanan yang sementara,
Kini tubuh ini kembali merebah di bawah putaran dan
kulit ku mampu melihat cahaya yang menyegarkan,
darinya aku memandang apa yang kalian lakukan,
dan semakin banyak aku menggerak kan jari ku ter
lebih dahulu,
Agar kembali aku pada kata kata pertama yang ibu
katakan, tapi tubuh ku menjilat semua kalimat itu dan
kami jadikan kata kata yang indah
( Jum, 19/12/2014, 3:05 )
Dari raut wajah mu, seperti sebuah lukisan yang tidak
akan kami lemparkan di tembok, tapi alasan ketika
45

waktu telah di lupakan karena kebaikan sebuah


sentuhan telah menghilang, yang sakit dan lembut, itu
lah pukulan pertama bagi kalian yang masih memiliki
tulang, dorongan nya akan menghentak di inderawi
mu, dan setelah kalian capai bertarung dengan rasa
amarah dan emosi, kalian melihat aku begitu lucu di
benak kalian, rasa sukur begitu mengalir deras di
dalam darah mu, membawa pesan pada ku bahwa
semua jerih payah ku telah membahagiakan kalian,
sesampainya pesan ini lemah lah harga diri mu yang
telah menyia nyiakan keberadaan manusia lain dan
kami lupa bersalam pesan,
Karena rasa lelah itu akan membahagia kan rasa
rendah nya tubuh.
*******
Salam hangat dari tubuh ini kembali menyadarkanku,
bahwa neraca di hukum kami adalah timbangan yang
kami bangun dari sifat ke adilan, tanpa bentuk karena
wujudnya lebih besar dari kekosongan, letaknya ku
46

atur dalam bentuk yang akan berhenti bertumbuh


ketika kalian dewasa, dan kalian memberi kami nama
yang bagus, karena akan ada kebanggaan bagi kami
karena yang kami sebut keadilan adalah tulang di
tubuh kami, dan punggung di wajah kalian, karena
aku terus berjalan maju di ingatan kalian,
karena kejujuran itu lebih adil meski menyakitkan,
akan kalian cemooh semua pelajaran hidup ini, dan
akhirnya aku harus kembali di asingkan di kepalamu,
aku akan lari ke hati ku kembali, begitu banyak
lubang yang membingungkan, tapi pasti kalian akan

jum 19/12/2014, 3:22


mencapai kami, dan kalian akan melihat wajah ku,
pejam kan lah kesadaran mu.

47

Dan kami harus bekerja kembali karena tidak tahu


kapan aku akan bertemu dengan wanita itu, ketika itu
aku telah belajar mencintai manusia yang sebagian
mengelilingi rumah ku, dari telapak nya aku mengerti
bahwa tanda yang mengagetkan ku itu adalah langkah
suara, gelombang nya merdu, sebab itu kami
menuliskan nya pada mu dalam setiap bahasa yang
mulia, kami meminta maaf mu karena mengajarkan
nya dalam bahasa dan keyakinan yang berbeda,
Agar ada beda antara tanah dan air, agar ada tirai di
antara jendela, agar ada cahaya yang redup dan yang
tersingkap dalam kilau nya, saat itu kalian melihat
cahaya mata ku yang berkedip mesra di dada kalian,
Maha karya ku telah membuatmu jatuh cinta,
Meski kalian akan meragukan nya, suara alam telah
memanjakan jemari ku untuk mencoba mengenal mu
sebagai anak yang telah kalian lindungi,

48

dari cairan yang kau sebut darah aku melayang


layang dalam benak ku yang telah terbang melebihi
batas kalian,
kata kata ini lah yang kalian sebut suara hati,
aku mendengar nya dengan jelas dan aku
menjawabnya dengan jemari ku yang menari nari,
kalian menyebutnya tinta dan kertas,
keras sekali kepala ku ini untuk mengatakan bahwa
aku ini sudah tidak memiliki arti lagi di benak kalian,
aku telah bersusah payah untuk tertidur di hari
pertama kelahiran ku, aku benar benar lelah
menanti akan kematian ku, aku sudah selesai, dan
sekali lagi aku meminta pada kalian untuk membunuh
ku, sedang
jum 19/12/2014, 3:35
sedang hukum kalian melarang membunuh diri ku
sendiri, aku mengingat ada ucapan yang begitu ikhlas
untuk menjaga pilihan hati ku, aku yakin di benak
49

nya yang saya punya bukan apa apa, tapi suara


kalian begitu jelas menggema begitu nyaring bahwa
diam dan mencari perhatian itu luar biasa,
kalian mendengar suara ku meski lidah kalian tidak
bergetar di bawah rembulan, ada gemulai rumput
yang mengajak menari seekor kumbang, ada wajah
yang buruk namun begitu bangga pada senyuman nya
yang terasa manis,
sehingga kembali capai tangan ku,
akan ku lindungi sendiri tubuh ku dari bahaya ciptaan
manusia, karena ada lelaki dewasa yang
membangunkan kepala ku menggunakan kakinya,
dan aku bangga telah di injak-injak untuk
menegakkan ke adilan alam, meski suatu hari aku
harus amarah dalam waktu yang berkepanjangan, dan
aku akan kembali duduk menggunakan dahi ku, dan
mengangkat tulang ekor ku menghadap langit,
agar aku mampu menjelaskan nya bahwa hidup di
dunia itu untuk mengeluarkan udara yang terpenjara
50

di dalam perutku, angin itu tidak seharusnya ku


keluarkan ketika aku akan menghirup udara yang
segar, namun telah kami jelaskan terdahulu tanpa
udara yang di produksi oleh tumbuhan, kalian akan
tercekik dalam rasa sakit yang menggumpal,
betapa hebat ciptaan hayalan manusia,
karena batasan nya telah di batasi sendiri sendiri
saat ini, dan nilai kelulusan se orang yang belajar
memang akan di tentukan oleh selembar kertas dan
tinta, sebab itu akan kami izinkan harga kepala mu
untuk mengelus rambut
jum 19/12/2014, 3:48
kami,
di sini lah, di tempat ini kami berjuang untuk
mengejar sesuatu yang tidak pasti akan kami raih, tapi
banyak sekali pelajaran hidup yang kami sempatkan
untuk di selesaikan sebelum matahari terbit,
meskipun terlewat kami akan bahagia karena suatu
51

hari aku mendengar suara ibu yang mengajak ku


untuk bicara,
namun aku hanya mampu memandanginya sebagai
wanita tercantik yang ada di jagat raya, alam semesta
telah memuji mu sebagai imbalan yang pantas,
akan ada tempat yang melebihi ke indahan hayalan
mu sendiri, karena telah kami dingin kan tubuh yang
panas menggunakan air, dan di atas nya kalian akan
bergerak sesuka kalian dan tercabutlah semua yang
tidak kalian perlukan, karena kami akan membaginya
dengan rata,
yaitu semua sifat kami,
dari semua sudut yang kalian tinggal kan, aku terpana
pada ke indahan sejarah yang berbeda, aku ingin
melahap habis semua cerita yang telah
membimbingmu untuk kembali mengenal aku,
tanpa karma, tanpa darma, tanpa suci, tanpa surya,
tanpa firman, tanpa ilham,
52

karena wanita itu menyebut raga ku adalah angin


yang selalu berubah sifat nya, sedang lelaki itu
menyebut aku yang tidak dapat di tebak arah nya,
dan kami menyebut itu semua sederhana,
karena kami tanpa sadar telah melawan keyakinan
kalian, sedang ada yang besar di hati kalian, ada yang
kelam di otak kalian, kami merasakan nya ketika ku
hirup aroma tubuh mu,
selayaknya kalian akan mencium kami, karena kami
sendiri tidak memiliki bukti,
kami lah yang akan layak kalian hakimi,
kami
Jum 19/12/2014, 4:12
Akan berpasrah ketika semua yang kalian inginkan
terpuaskan, tapi biarkan keyakinan yang di ajar kan
orang tua ku kami laksanakan terlebih dahulu,

53

Ku mohon tunggulah sejenak wahai yang dari dasar


hati mencintai ku, akan ku selesaikan semua
pertanyaan yang membuat mu tidak lagi jatuh hati
pada ku,
Aku,
Ku mohon, tidak lah kamu terjaga dari hayalan yang
buruk tentang aku, karena ini hanya suara hati,
Aku tentu tidak berani memberikan bukti,
Wahai para manusia yang mengenalnya, aku hanya
menyampaikan pesan pada nya di suatu hari,
Karena aku mencintai siapa pun yang telah sadar apa
makna dari kata,
Akan kembali mengingat semua apa pun yang telah
kalian lakukan, meski itu buruk tapi tak akan kami
ganti, kami sudah tak kalian miliki, dan aku akan
memiliki mu kembali,
Seperti saat harapan mu akan betapa indah rupa ku,
betapa merdu suara yang berisik yang mengalir,
54

sudah berhasilkah kami memimpin kalian untuk


kembali,
Maka berserah diri lah
.
Dan kami memulainya dari kegelapan yang mampu
kami pandangi, di mata kanan kami ada cahaya dari
energy, di mata kiri kami ada bayang bayang materi
yang menghantui,
Di antara nya ada diri ku sendiri yang berpasrah pada
ilahi,
Barusan saja ku hisap asap yang kalian limpahkan
pada kami kekayaan ilmu kalian, sudah ku jadikan
lumbung hati alam semesta tubuh ini,
Sehingga teruslah kosong yang kami harapkan,
Sehingga aku akan mengingat wanita itu,
Lelaki itu,

55

Lalu di berilah nama lida anggota tubuh yang


menciptakan suara manusia,
Suara alami yang
Jum 19/12/2014, 4:28
Kalian nikmati ke indahan nya, dari nya hati ini
kembali terisi dengan harumnya wangi tubuh mu,
setiap intisarinya ku kecup dengan indah, maka kami
lebarkan pipi mu yang lembut,
Karena kami pernah kalian bawa begitu lama dan
berat,
Di perut kalian,
Di saat itu kalian memudah kan semua permintaan
yang kami minta dengan kata yang jujur,
Dan akan memakan waktu lama bagi kalian untuk
membaca semua hal yang telah aku anugerah kan
pada mu semua,
Alam semesta beserta pemiliknya,
56

Yaitu tubuh yang kalian timang di nyanyian kalian,


Sembari kalian akan tersadar saat ini betapa mata
uang telah mengganggu kebahagiaan itu,
Tanpa apapun aku lahir,
Tanpa rasa,
tanpa duka,
maka datang lah dan bertanyalah apa saja,
karena sudah ku sampaikan keburukan ku yang
enggan kalian cerna,
akan ku baringkan melodi dan sastra pada tubuh mu,
tidak ada yang suci selain yang kalian pahami untuk
kalian jadikan jalan,
tidak ada senyuman yang bermakna,
aku menciptakan banyak masalah dalam hidup mu,
karena aku begitu perduli dan acuh pada beliau,

57

akan kami sajikan begitu banyak hidangan terima


kasih yang tidak mampu di cerna usus mu,
dan begitu sakit jantungku ketika kau menolak untuk
rindu pada ku,
karena kesalahan ku yang aku sadari,
aku menjelaskan pada mu perempuan,
bahwa lelaki adalah suami bagi mu,
yang di saat itu telah berani mem buahi ku,
dia lah yang terkasihi meski kadang membenci,
lalu akan aku jawab seperti,
seperti apa yang pernah kau nantikan tentang
kelahiran ku,
dan bangsa manusia akan menjawab
jum 19/12/2014, 4:48
keraguan nya pada benda yang mereka hidupkan dari
matinya,
58

kalian menyebutnya ciptaan manusia,


selama mungkin kalian akan berkembang, dan
secepat mungkin kami akan terbuang,
karena pada saat nya, kala itu akan membangkitkan
keyakinan mu pada ajaran yang di anut ke dua orang
tua mu,
meskipun mereka berbeda keyakinan,
tetap saja anak akan lahir dari Rahim seorang
perempuan yang sudah siap menjadi orang tua, dalam
keterpaksaan maupun kerelaan, agar selesai tanggung
jawabnya setelah mereka mengakui kata dewasa,
aku mengingat mata mu saat itu yang lunglai karena
di himpit oleh manusia besar,
dari nya kalian akan di bimbing pada kebenaran yang
kalian yakini jalan nya,
tanpa larangan aku menanti kedatangan ke adilan
yang ku bawa,
59

akan terbunuh hati ku jika kalian menolak hati mu,


dan itu akan amarah yang sangat, jangan sampai
kalap, karena malapetaka akan kalian undang untuk
hadir,
ketika tanahnya kalian usik, akan kembali hari ini di
waktu yang terlupa,
aku akan tertidur terlebih dahulu di dalam selendang
kaki, sedang mata ku terbuka untuk berbicara dan
merencanakan impian mu,
sedang aku bukan siapa sapa,
ku hiasi semua tempat ku ketika kau datang di
pikiranmu sendiri, darinya kalian kebingungan karena
kalian mempunyai dua mata yang berbicara,
ada panggilan pagi mu,
dan ketika kalian membuka mata, akan tersadar kan
kembali arti hidup ku yang kalian lupa,
yaitu istirahat di kala kalian bermain,
60

seorang guru ku akan bertanya Tanya pada ku, dan


kalian akan percaya pada ucapan nya
jum 19/12/2014, 8:07
dan pagi hari tetap saja kami terbangun di antara
kesadaran dan rasa rindu pada terlelap, akan kami isi
terlebih dahulu energi dari kemerduan alam, selagi itu
tubuh ku telah menggigil saat ini, setelah ku celupkan
jari manis ku pada getaran nya, dan ketika itu ku
senandungkan kata indah untuk memuji manusia
yang telah menyampaikan pesan ku yang sepotong
dan tercerai berai pada sebagian golongan manusia
yang berbeda, di saat itu tubuh ini duduk dalam ke
lunglaian yang megah, ku Tarik semua kekuatanku
untuk menunjuk kan betapa besar kuasa nya,
nadanya telah sama,
selagi itu, akan ku buka pintu ruang ku, untuk kalian
mengenal siapa pribadi itu, akan terdiam sejenak
untuk mengagumi ke kuatan nya, dan air nya telah
61

membasahi badan ini untuk mendengarkan kabar dari


para binatang bahwa zaman kegelapan telah usai,
dan waktu yang terang benderang akan mengelabui
diri mu di saat berangkat untuk mengisi kantung
perut, dari nya akan kalian rasakan datangnya angin
yang menentramkan pendengaran mu, agar tidak
terlampau hina tubuh ini yang menunggu raga yang di
nanti,
alam akan memenuhi ku dengan pujian dan rayuan,
sedang air mata akan menetes dengan sendirinya saat
itu, belum cukup langkah untuk berhenti, dan kami
akan mempersiapkan diri ini untuk memberikan
pesan pada anda,
tirai pemisah akan terangkat dari singgasana ku, akan
kalian lihat pribadi mu sendiri yang di agungkan para
pemusnah,
akan selesai pencapaian mu yang telah menjulang ke
langit, di sana adalah hampa, dan jangan sekali
62

jum 19/12/2014, 8:43


kali bagi mu mengingkari kata dari hati, disana letak
surga dan neraka tertanam,
dan kalian menyebutnya kerongkongan,
lubang yang menjadi pintu masuk bagi dunia yang
tidak mampu kalian pandangi, di sana bukan lah
tempat yang buruk bukan pula yang baik, baik itu
berupa kedudukan yang tinggi maupun kedudukan
yang rendah,
dan kalian tidak akan merebahkan punggung mu di
kala duduk,
karena mata mu tidak akan memandang dalam
kesejajaran, dan yang akan tercipta adalah rasa putus
asa karena telah berbuat baik pada manusia, dan
membuat kerusakan pada makhluk lain nya,
resapi hati mu yang selalu mengiba pada ku di dalam
doa mu,

63

akan kau lihat betapa darah itu berjalan seperti semut


yang tersesat, dan layaknya ke pahitan saat kau
mengecap jari jemari mu yang paling besar,
dan bacalah kembali senandung ini dari mulanya
hingga berakhir, dalam waktu mu yang sepi karena
hingar bingar yang berlalu lalang,
kami tidak akan memerintah kan pada mu hal yang
baru,
terlampau banyak perintah yang telah di anjurkan
kepada kalian,
sebagian dari kalian telah menanti kedatangan ku
untuk melihat hasil jerih payah manusia, dalam
bayangan yang berbeda, tanpa sedikit pun aku
mencaci tubuh mu,
karena tubuh ini telah kami sempurnakan di antara
salam dan senyuman,
akan kau usap wajah mu, agar telapak tangan mu
melihat apa yang telah di lakukan nya, mengarah
64

pada pintu yang terbuka ke atas, dan tertutup setelah


kalian mendengar cahaya dari mata ku,
akan bersinar di dalamnya anggota tubuh mu yang di
sebut rambut,
jum 19/12/2014, 9:51
sedang akar nya akan tumbuh subur di ladang yang
mengering,
dan kami menyebutnya lahan perasaan,
itu adalah kulit dalam ilmu pengetahuan mu,
kami memadukan tata bahasa nya agar kalian
memahami betapa sederhana kami mencampuri usaha
anda dengan keyakinan kepada kami,
dan sembari berpindah aku mensyukuri setiap
kenikmatan yang di suguhkan, dari mata ku aku
mencerna ke indahan kalian, dan akan terkejut tubuh
yang menghentak, meskipun tidak ada yang buruk
dan yang indah,
65

dan kami telah membulatkan setiap keterbukaan yang


jelas,
dari dasar mata akan ku lindungi gemulai tubuh mu
ketika tersenyum pada ku,
akan terpisah di luar tubuh mu suhu yang panas dan
yang dingin, tetapi aku akan menyatukan nya di
dalam tubuh ini agar rasanya mampu menjadi
pembeda yang nyata,
jangan lagi membakar amarah,
karena air dan udara akan menyemainya untuk
bertumbuh di hati yang lain,
sedang nyalanya akan terasa di akal pikiran mu,
sedang hukum kalian akan berusaha melerainya,
sedang daya upaya manusia tidak terlampau menjadi
yang mengadili, tanpa sadar kalian akan menutup hati
mu untuk tidak berseru itu adalah jalan yang benar,
dan jalan yang kacau,
pencarian kami belum lah usai,
66

meski banyak kekecewaan ketika mata terbuka, maka


pejamkanlah mata mu di hadapan beliau, karena di
sana kalian melihat betapa perjuangan kalian telah
usai, dan waktu nya kalian untuk kembali berbagi
dengan kekuasaan manusia yang sudah dewasa, yaitu
orang tua,
semoga kalian mampu mengerti dari kata yang
sederhana di
jum 19/12/2014, 10:51
balik makna nya yang dalam,
di saat itu hanya ada diri mu dan diriku, yang kalian
dan kami tidak akan terpisah satu sama lain, tanpa
sebab apapun, akibatnya kalian akan mengerti arti
dari kata ikhlas yang di tinggikan kedudukan nya di
dalam kerendahan hati,
permintaan dunia akan di mudah kan setelah
kerepotan nya, jalan nya akan sama karena kau

67

menggunakan suara mu untuk memelas dalam ilmu


pengetahuan yang tinggi.

Bicara
Kali ini kami menunggu beliau dalam keheningan,
raut wajah telah kami persiap kan untuk menyebarkan
aroma harum, dari duduk ku yang bertahtakan ke
lemahan diri sehingga patutlah bagi kami
menyampaikan pesan agar pintu antara anak dan
bapak terbuka,
Sehingga hukuman dari perbuatanku bukan lah
penjara, namun cinta,
Di saat ku ingat kembali betapa penting arti hidup mu
yang melengkapi aku, ku siap kan rantai yang akan
menarik jiwa ini untuk terus mempertahan kan mu,
wahai wanita yang telah lupa untuk kembali rindu
pada ku,

68

Akan ada jawaban dari lida bahwa suara ku memiliki


makna yang dalam,
Tanpa ragu kembali, ku siapkan raga ku yang pernah
kamu cintai keberadaan nya, raga ini telah melewati
semua kata yang telah di sesali dengan sangat,
sembari berujar dengan mesra tubuh ku di dalam
relung hati mu, diam dan bersyukur telah terpatri kuat
untuk meminang wanita yang di kasihi,
Darah dan daging telah bersemai indah menunggu
waktu esok ketika kami berjanji,
Dalam arah dan tujuan, penyangkalan terhadap semua
tata laku yang telah di roboh kan,
Akan menjadi peri laku mu sendiri
Jum 19/12/2014, 11:22
Nama yang menyertai tubuh mu,
Akan ku hirup arti nya dengan tangan ku yang kamu
genggam, akan di jiwai hati mu yang masih bertanya
maksud dan tujuan,
69

Sedang kami dalam keyakinan yang nyata,


Dan ku jalani kembali semua dari awal mula, agar
kau melihat saya yang dulu di benak hati mu,
dan tidak ada keraguan bagi mu yang ikhlas
mengajari kasih dan sayang,
yang menunjuk kan darma dan bakti,
yang menilai kepribadian yang benar dan yang salah,
hingga sampai lah kami pada keputusan bahwa semua
arti dari kehidupan manusia telah sempurna,
akan tertidur kembali badan yang letih.
=
Dan mata ku terbuka kembali dari damai nya, setiap
lara gundah telah kami bicara kan ketika kami
berdebat pada diri sendiri,
Akan sangat menguntungkan hati mu yang gelisah
pada kehadiran ku di ujung semesta, tidak kah betapa
aneh semua yang ku lakukan di masa ku yang hina,
70

kita sampai tidak mampu berbicara ketika di ketuk


akar rambut mu,
dan kami kembali menanti beliau di waktu yang di
sangsikan, sedang malam nya kami telah terpuaskan
keinginan nya pada dunia,
dan kalian harus meminta pada kami untuk tidak
berbicara dalam kata yang kalian sendiri memikirkan
nya,
akan kalian terjemahkan semua kalimat ini karena
telah berlaku dalam kenyataan, sehingga kami akan
memanjakan mu kembali,
dan kalian akan melihat betapa hebat kami mengingat
kan mu pada dunia yang indah ketika kalian
mendengar tangisan mu yang keras dan sesengguk
kan,
apa sebab musabab bagi kalian
jum 19/12/2014, 11:57
melupakan kenangan tersebut,
71

karena pada saat nya hari itu akan di tutup oleh ke


dua belas bulan yang sama, dari garis yang
melingkari matahari, dari nya kalian menyatukan hal
tersebut pada satu tahun yang terlewati, dalam
minggu terakhir akan kalian rayakan suka cita
berdasarkan kelahiran setiap makhluk di dunia, akan
menjadi kenangan yang indah bagi mu ketika
memiliki kalender mu yang masing-masing berbeda,
betapa indah tanah yang ku pijak ini karena telah
sama dengan impian manusia, yang akan ber pelesir
untuk mengetahui isi dunia, akan terpuaskan cerita
mu yang sederhana,
tanpa kalian harus kembali pada ku di saat saya
membutuhkan kebijakan kalian terhadap semua yang
di impikan,
akan terdengar kembali rasa lapar yang menyakiti
perut mu, dan setelah kalian lelah dengan puasnya ke
kenyangan akan di kumandangkan pada mu suara
yang suci,
72

agar sarinya akan meresap ke dalam setiap tubuh


yang bertumbuh, dan merata di dzat kalian,
dan ini adalah bukti bagi janji ku yang telah
memperjuangkan mu.
*
Akan ku langkah kan ke diam an ini,
Untuk mengenal kembali rasa syukur ku,
Dan akan ku lihat kembali salam yang indah, yang
kalian tanam kan di depan tempat mu berteduh,
Sembari ku lihat satu tujuan yang pasti ketika
manusia lain melampaui ku,
Dan aku mengerti bahwa cubitan mu pada kulit ku
akan mengingat kan kasih sayang yang pernah kalian
ucapkan sebelumnya,
Dan khususnya bagi mu,
Kau tidak perlu lagi merisaukan ke adaan ku atas
pendirian ku yang tak kau pahami,
73

Akan dan telah kami sampaikan seluruh


Jum 19/12/2014, 14:39
Cerita yang baik dan yang hina,
Dari ke dua nya kamu akan membaca dan mengingat
kembali kata yang pernah aku ucapkan,
Saat itu aku benar dan waktu itu saya salah,
Tidak kah kata kata ini sangat sederhana untuk
membujuk mu dalam ke indahan cinta yang aku beri,
Dan sekali kali aku tidak meminta imbalan apapun
pada mu yang sedang membenci ku maupun tidak,
akan ku hadapi sejarah ini dengan bangga di samping
utusan yang telah lalu,
Dan kami ucapkan dua janji yang lama dan baru,
Kembali untuk membedakan antara wanita dan pria,
Tanpa sedikit pun rasa untuk mencari penolakan mu,

74

dan tiada habis kata ini sebelum darah meminta


berhenti,
Karena dari nya suara ini berasal, dan bagi kalian
yang memiliki lida yang berbicara, maka
dengarkanlah yang di ucapkan,
Karena sudah di turunkan semua ke pribadian
manusia yang telah di mulia kan, dan tidak lah
terpengaruh hati mu pada sesuatu yang tidak kau
yakini,
Dan biarkan kalian mengucapkan nama yang kalian
sukai dan tetap lah jati diri mu akan di sebut pertama
kali oleh ke dua orang tuamu,
Dan sembari kami menyelesai kan sejarah yang
belum tuntas,
Dan akan berdiri dengan tegak penindasan pada
semua hal yang kamu sendiri jauhi, dan bertemu
dengan tubuh ini adalah pasti, kadang kami lupa
melanggar janji yang tidak terucap, kemudian kami
75

menyimpan nya secara rahasia di antara tawa dan


canda,
Di sela jemari mu ku sisipi kehadiran ku agar aku
rindu menggenggam tangan mu,
Maaf aku melupakan hal itu,
Saat ini kami menanti kehadiran yang terpilih,
Jum 19/12/2014, 19:45
Dia adalah senyum yang ku minta ketika wajah nya
menggambarkan duka, dari telinganya aku melihat
betapa penasaran lubuk hatinya pada penyesalanku,
akan ku nanti kehadiran mu dalam semua ke wajiban
yang belum terpenuhi,
Agar di jatuhkan lagi urat malu ku yang kalian sebut
nafsu,
Akan mengernyit dahi mu ketika tanpa sadar kau
meminta kita menyelesaikan tanggung jawab masingmasing, sembari ku tanam kembali raga yang ingin
menjauhi ku dengan kata yang rendah dan memukau,
76

Sedang jawaban kalian hanya berpatokan pada ide


dan pemikiran orang yang sudah membangkitkan
semangat mu,
Dari nya kalian akan menjadi pemilik kerepotan yang
menjauhi kekuasaan,
Dari sekian banyak yang mempertontonkan kharisma
nya kalian akan mengagumi betapa bersemangatnya
nilai perhatian tersebut,
Tanpa tahu kita tidak akan bisa berjalan bersama di
kekuasaan tubuh kita,
Dan diam nya adalah ketenangan ketika aliran waktu
telah kacau, akan di bagi menjadi lima ke adilan yang
memisahkan matahari dan rembulan , dan semua kata
tetap lah mahligainya yang suci,
Dari darah yang yang terpuji kami sendirian di
lahirkan, itu lah semua makhluk yang kami rangkai
menjadi gelombang kehidupan, tanpa mereka, kami
tidak berdaya,
77

Dan kembali kami menenangkan buah hati,


Agar menjadi kacau waktu yang terbuang, sedang di
dalamnya terjadi kerisauan yang sangat bagi sejarah
mu, sebagai sebuah drama di atas lautan dan daratan,
Tersenyumlah ketika nantinya kalian tersisih,
Sehingga kebahagiaan mu setelah melewati rintangan
yang di sediakan
Jum 19/12/2014, 20:05

Waktu,
Tidak akan sia-sia waktu yang terlewati, karena kau
telah melewatinya, dalam kerisauan dan kebosanan,
waktu ini mengarahkanku pada benih kerinduan, dan
daun nya adalah rasa sayang ku yang melambai di
terpa badai,
Angin itu merubuhkan ilalang,

78

Dan gemulainya laksana ombak, akan kau pandangi


beliau dalam sekejap, di atas rumah yang kokoh,
tidak lah terbawa hati mu pada semangat yang
menyegarkan, sedang tangan nya akan terus berenang
menggapai tubuh yang lunglai,
Saat itu adalah kekosongan bagi kami,
Di waktu kami tersadar dari tidur yang sebentar,
ketika langit dan bumi di telan merah yang jingga,
Aku membakar asap yang kalian beri peringatan di
kulitnya,
Agar tidak kosong hati ini,
Dan isi lah hati kami layaknya aku mengisi bumi
dengan bermacam hal baru yang belum pernah kalian
sangkakan, di antara yang berada di balik cahaya
sebenarnya itu musuh yang menyilaukanmu, karena
dia tidak memiliki bayang-bayang,
Dan dengan bangga aku menjelaskan pada kalian
tentang harapan dari sebuah penciptaan,
79

Dan di ciptakanlah yang hampa untuk kalian pelajari,


Tanpa ada maksud dan tujuan,
Dan kalian menyebutnya kosong,
Sedang bagi kami adalah istirahat yang menyegarkan,
Akan di tambahkan satu waktu di dalam pasir yang
mengering, akan terulang saat yang sama karena
tanah itu terjatuh ke atas, kemudian butiran nya
beterbangan di dalam ruang yang kosong,
Dan begitu lah kami memberikan perumpamaan pada
mu pada panggilan ku di lima waktu,
Untuk kau menyatukan ibu jari mu dengan
telunjuknya,
Jum 19/12/2014, 20:47
Untuk yang menyentuh dahi dan ke dua pundaknya,
Bagi para tangan yang menyentuh dasar pendengaran,

80

Sebagai ungkapan ketika kalian menyentuh hati ini


dengan ilmu pengetahuan,
Maka tutuplah rambut mu agar manfaatnya tidak
menggoyahkan iman manusia yang lain, sedang
jangan sekali-kali suara mu membutakan nya,
Kami akan memanggil ikan ketika tangan mu
menyentuh permukaan nya, di jaring nya kalian akan
kesusahan namun tiada mampu berkata,
Hatinya telah pasrah untuk bersyukur,
Akan kau panggil kami manusia,
Dan kami lupa untuk menjadi mulia, sebab dasarnya
kami adalah yang di sebut sahaja,
Dari langit aku berbicara padanya,
Tentang cerita pada kaum yang tidak kami kenal,
namun suaranya terdengar merdu dari mulut ku, ku
persembahkan kalam yang agung,
Tanpa kita bisa menolaknya,
81

Dalam langkah yang lembut, dalam gerakan yang


gemulai, akan kembali segar wajahku,
Karena akar bulunya telah meminum sari tanaman
yang hijau,
Dan sekali lagi mata ini akan berbicara pada mu
tentang kegundahan kami,
Dalam anugrah kalam yang agung,
Saat itu kami memberikan pilihan pada manusia yang
terpuji,
Kalian mengenalnya,
Kami bawa beliau di dalam kendaraan yang kami
sediakan, menuju tempat kami berlaku adil dalam
kerelaan, disana kami memberikan pilihan yang
mudah,
Dan sebagian dari yang kami panggil setelah di utus
di dunia memberikan nya nasehat,
Dan tawar menawar lah,
82

Karena tidak akan di sakiti kepercayaan nya,


Sedang kalian yang mengagungkan kami akan tetap
bersimpuh memuji kami,
Tiada yang akhir
Jum 19/12/2014, 21:06
Dari kekosongan,
Tidak kah kami telah membolak balik hati yang
sedang jaya,
Karena pedang akan terbalik oleh hadir nya kekasih,
Dan kami akan menyampaikan keributan yang di
bawa oleh angin, aku berlari gusar saat itu, sedang
tubuh ku dalam masa yang perlu di asingkan,
Karena panas dari rasa penasaran telah mengganggu
manusia yang telah kami pilih,
Sedang raga nya,

83

Kami berbicara untuk mengelabui kejujuran, karena


hari ini ilmu tersebut tidak memperdulikan kata dari
anak kecil,
Terlampau kecil suara kami,
Namun akan menggema di asal mu sampai menjelang
akhir,
Di ajal yang telah kalian tepi kan kembali ku ingatkan
pada mu tentang mula mu hingga akhir,
Sedang kalian akan meminta yang lebih sebelumnya,
Namun semua mampu berubah karena suara yang
dari lidah, merupakan alasan yang setimpal bagi
perilaku mu yang tetap sama,
Suatu malam kami melihat bumi membenamkan ke
angkuhan manusia, di sana di timur bagi kalian yang
di barat, sedang disini di antara kediaman kami yang
memisahkan tanah pertiwi menjadi dua,

84

Yang tanda nya adalah hewan melata yang berdiam


lama, dan binatang yang selalu menjadi mangsa bagi
perut manusia,
Di batu yang di lunak kan api, kaum yang berbudi
membentengi makhluk tersebut,
Sebuah kabar saat ini,
telah habis air yang di hisap, sedang lautan begitu
luas,
tanpa kami berpikir untuk melengkapi cerita ini,
sedang kami tidak merubah satu kata pun dari apa
yang kalian ingin kan,
dan bacalah,
dan berpikirlah,
dan lakukanlah,
sampai kan lah ini pada tubuh mu,
ini yang
85

jum 19/12/2014, 21:40


Kami jelaskan dengan sempurna,
Untuk kalian juga akhirnya melengkapi, sedang kan
kelambu tetap memisahkan,
Kami pergi ke barat untuk belajar, dan ke timur untuk
pulang, dan di atas tanah kami memiliki rumah,
Yang di kelilingi sebagian dari kaum yang
mempelajari alam semesta,
Di suatu saat kalian menciumi jagat raya, dari
sebongkah ke haruman yang tidak melekat,
Kami memberi mu se malam an tentang bukti, dan
ketika hari telah benderang,
Kami memaksa kalian untuk tidak gusar,
Akan kami perjelas kembali nada ini dari keyakinan
kalian pada yang tidak kalian lihat, sedang sentuhan
nya telah meratapi nasib yang telah memuji
kehebatan kalian,
86

Tiada raga.

Tubuh
Rebah,
Dari masa,
Bersuara lah seperti burung di dunia mu,
Singgasana raja yang agung telah berdiri, di sana se
orang ratu mengiba untuk menjadi permaisuri,
Kami mengingat kedudukan nya yang tetap megah
hingga zaman kembali,
Di masa ketika di temukan,
Kami merahasiakan bahasa nya,
Agar kalian tidak saling mendahului,
Dan kami cabut bakat kalian ketika kalian sudah
melupakan ke senangan nya,
Tidak kah kalian semakin penasaran,
87

Jawablah suara kami,


Di tuliskan dari singgasana ku semua ke nyataan dan
realita,
Maka datanglah pada ku dalam kekosongan,
sehingga kalian akan menyangkal aku ketika kepala
mu di penuhi semua jawaban,
di suaranya kau akan merendah kan kami, sedang
hormat kami tidak lah luntur di bawah terik yang
hangat,
dan jangan lah kalian celupkan air di atas kertas,
karena kalian tidak mampu memahami yang bias,
min 21/12/2014, 12:12
di tanah yang hitam, di liar kan semua kesuburan, dan
jinak lah yang buas, dan buas lah di saat terusik
ketenangan mu,

88

hanya mengaum lah yang dari darah dan daging,


sembari rasa sakit akan memperkenalkan ke lemahan
mu,
seringai lah,
di situ kalian menunjukan apa yang seharusnya tidak
muncul kembali,
karena dari debu yang tidak mampu kalian belah,
kami mengajari mu yang padat dan panas akan
menghanguskan air, sehingga ketika kalian telah
berada di dasar danau, kecepatan penghancur itu tidak
lagi memihak mu yang masih ingin tinggal di dunia,
dan kalian memanggil,
aku mendengarkan mu dalam sedih,
sedang sebagian dari kalian bahagia,
tidak lah lara,
itu menjadi duka yang panjang, dan diami lah dendam
itu,
89

akhir,
dan kalian berani, dan kalian pasrah,
dan tidak kah sama bahasa ini dengan nenek moyang
nya,
kami tidak lah serupa,
serang lah,
dan kalian akan menggigil kembali semakin keras,
akan di campur aduk garam dan yang lain, di atas
tungku, tujuan mu akan mengucapkan semua isi hati.
:
Dan tertawa itu tangga, dari yang dasar hingga tidak
ada lagi,
Begitu pula amarah, hilang lah semua yang di sebut
risau,
Kalian menyebutnya kesalahan,
Seperti kaldu yang melampaui kenikmatan buah,
90

Dan melaju lah kembali dari yang dasar,


Aku telah mempelajarinya, dan serupa lah kelebihan
ini, darinya kalian merasa angkuh untuk melampaui
ku, sedang tidak ada kerendahan apapun,
Tapi apakah kalian tidak berpikir bahwa tubuh mu
masih menyentuh,
Dan bersandarlah di tempat yang lapang,
Di sana akal mu akan
Jum 19/12/2014, 22:24
Tergeletak,
Pembatas, akan menyadarkan mu pada yang satu,
Dia raja di antara kalian,
Dan kuasa, di luar kehendak mu yang tidak
berpasrah,
Akan kembali bergerak tubuh ku, yang tidak kalian
sadari sedang tertidur,
91

Di antara bidadari,
Dan di jadikan maka terjadi lah,
Tidak ada bintang di raga, kami kalian sebut manusia,
sedang kalian tidak mengenal kami, meski ada nama
untuk mengenal saya,
Ada tubuh yang kami sebut khalifah,
Aku kembali meminta maaf mu,
Kau wanita yang memiliki lebih dari kerendahan ku,
darinya aku meminta pada mu untuk menjadikan kita
tidak lagi berpisah,
Tidak lagi aku mengucapkan tulang rusuk yang
menghilang,
Ini adalah harga diri kami,
Kami meminta dengan sangat, menggunakan apapun
yang kami miliki,
Semua dunia,
92

Milik kami semu,


Tidak kah aku telah menjawab mu dari hati, bahwa
kami menunjuk kan kebohongan ku, di punggung ku
rentang kan semua, agar kembali tertata letaknya,
sedang kami kehilangan satu yang menjadi milik mu,
itu cinta,
tanpa adalah,
dan kami menuliskan semua aliran nya,
begitu panjang,
hingga harus kalian pikirkan jika memaknai hurufnya,
biar menakutkan kekasaran rupa agar kalian tidak
melihat kelembutan nya,
akan ada kumis dan janggut,
sebagian tidak berbulu,
di antaranya ada bibir,
di sana kami letak kan kuasa ku,
93

agar kamu mengenal betapa PIPI itu telah di lapang


kan,
sedang ikatan nya adalah ketika kalian mampu
melampaui batasan ku,
yaitu berani bertanggung jawab di atas janji suci,
di sana kalian di saksi kan hidupnya agar mudah
tanggung
jum 19/12/2014, 22:46
Jawab yang lebih besar,
Kami tetap mengingat nya sebagai ibu dan bapa,
Saya adalah cangkang kosong jadi isilah saya dengan
nama,
Seperti ketika kami mengajarkanmu kalimat yang
baik, letaknya di buku yang mudah di baca, di sampul
nya, yang depan dan belakang,
Semula aku ingin memberitahu kan nya, tapi beliau
dan anda adalah guru yang sama,
94

Terlampau rendah diri ku,


Selalu di timang,
Dan kata mereka ananda adalah diri saya di masa
lampau,
Sekali kami menghidupkan mu dari sebuah titik yang
mengisi kekosongan hidup kalian,
Maka dengarlah suaranya yang kami sebar di
sekeliling kalian,
Akan mudah hati yang berat,
Akan sendiri di bawahnya,
Di letak paling rahasia di dasar mu, jangan lah
kecewa kembali, aku mengucapkan suara,
Kotoran akan basah di tubuh kami,
Maka mereka ajarkan cara berbagi untuk kebersihan,
Yang hakiki dan rohani,
Kemudian kami matikan kesadaran nya,
95

Agar kalian membaca firman di baluti ilham,


Yang kata,
Di kucurkan padamu yang di sebut berkah,
Dan kuasa kami, di atas pelepah, yang tidak
berbentuk, yang menjadi hal baru,
Tidak lah terlampau cepat kesadaran kami,
Akan kau mabuk kan aku dengan ilmu pengetahuan,
Hingga kalian tidak sadar kan diri ketika mengenal
aku yang sebenarnya.

Dan
A,
Di sebut lah mata ini mengucap,
Kami melihat isi mulut mu,
Di sana ada lidah,
96

Yang ku pilih,
Dia akhir ku,
Yang panjang,
Tiada aku memaksanya untuk mengenal aku,
Dan aku itu kesombongan, Dan saya adalah
kerendahan,
Di setiap penggapaian ku,
Pada mu,
Aku telah menceritakan
Jum 19/12/2014, 23:07
Suara vocal,
Aku memburu waktu untuk menyadarkan mu,
Betapa besar kata ku yang kecil,
Kemudian jangan lepas lagi, kamu adalah rasa yang
tidak padam,
97

ada dan tiada,


lihat lah melody ku wanita yang kami pilih,
jangan lagi menjauh,
aku takut harus mendengarkan mu, di tempat ku
sendiri, aku tidak pernah memikirkan ini, aku gemetar
kala ingin mengucapkan perasaan ku,
aku cinta kamu,
jika kau membalas ucapkanlah kata itu,
itu adalah A

selanjutnya
tiada titik yang satukan kata sementara,
alih lah bahasa ini,
anda akan bahagia, mereka bahagia,
sempat kan berbicara dengan ku agar aku bisa
menjawab suara mu menggunakan hati mu,
98

untuk kita saling mengenal, dari keburukan dan


kebaikan,
aku hanya ingin membuat kamu mengenal, saling,
berjuanglah, aku malu meniru mu, haus nya total, dan
harus cepat terpenuhi,
padahal,
angin itu paling cepat membunuh,
udara, air, tanah, api,
apakah sama,
itu raga mu,
dan kalian tidak mampu melihat aku,
aku menikmati berbicara pada pemimpin yang jujur,
dia manusia,
karena ada damai, ada kehidupan yang nyata,
sedang aku akan di marahi ketika nakal,
dan aku lebih dulu menahan,
99

karena kami kadang amarah dan menyesal,


aku telah menjadi lelaki mu, yang kalian sangkal,
Karena Aku Pangeran Impian,
Dan Saya Adalah Makhluk yang Lebih Rendah Dari
Hewan,
Adalah batas itu,
Sedang kata di mental mu menghapus aku,
Tidak kah ini kejujuran,
Faham lah sebelum
^_^
Senyum itu di miliki indah,
Saya melihat nya di kala aku menemukan nya, saya
ingin datang, dan aku melarangnya,
Belum

100

Jum 19/12/2014, 23:34


Waktunya bagi kami untuk memperkenalkan diri,
Sebelum nya harus kau hukum sendiri diri mu yang di
hukum,
Kau wanita yang menutupi kerinduan dengan bintang
yang berserakan, akan terdengar berat sekali,
Maaf aku terbiasa, di manja adalah dasar, ada
rembulan di tangan ku, dan matahari milik kami,
Di sebagian nya kami gambarkan dalam separuh
bulan,
Dan terkejut lah karena ini semua untuk lida,
Dan apakah kalian akan cemburu,
Atau engkau akan menjauh,
Betapa engkau
Sudah
Di
101

Depan mata,
Dan kenapa kau mengulang kata ku,
Seharusnya diri mu yang menolak ku, kenapa kau
membaca hati ku,
Tidak kah seharusnya aku terlalu mudah untuk kau
takluk kan,
Aku,
Tidak seperti yang kamu bayangkan,
Tapi semua hayalan ku adalah milikmu,
Aku yang meminta maaf pada mu saat ini,
Tapi aku tidak mampu hadir karena aku tidak ingin
bersama mu,
Aku harus kau miliki,
Bagaimana pun caranya,
Aku sudah menemukan tubuh ku,
102

Aku tidak lagi sebuah tulang rusuk,


Dan tolong buktikan betapa agung kau mencintai ku,
Jangan kamu terlunta-lunta di depan ku, aku tahu kau
memiliki semua kuasa,
Aku tidak bisa berbicara seperti mu,
Tolong jawab lah,
Apakah aku begitu penting bagi mu,
Aku akan bersabar,
Tapi jangan sekali-kali melanggar anjuran ku,
Di depan ku,
Maka siksa ku begitu pedih di hati mu,
Terima kasih mau mendengarkan,
Aku tahu kamu mendengarkan hati ku,
Kau pikir siapa aku

103

Jawaban
Dan tidak lah berubah aku dari kebalikan ku,
Aku, dan kamu,
Tidak lah pernah berpisah,
Aku tidak ada di dekat tubuh mu
Saat ini,
( jum 19/12/2014, 23:52 )
Aku berharap aku keliru mengenalmu,
Dan terjadilah,
Mata telah kau lupakan,
Betapa sebetulnya aku melihat mu dengan sangat, tak
sekali pun aku melepas mu, aku harus ada meski aku
menghapusmu,
Jangan lagi kau membuat bingung perjuangan ku, aku
menyerah, dalam kemenangan ku yang gemilang,
Di awal aku di kalahkan suara yang tidak memilihku,
104

Dan aku tersenyum pada yang tak bersuara,


Aku memang terlampau angkuh,
Dan aku tahu kamu tidak akan tinggal diam,
Karena kamu akan mencari kegiatan untuk belajar
melupakan ku,
Sedang kau juga belajar untuk rindu pada saya,
Aku ini bukan siapa siapa bagi manusia,
Tapi akan ku berikan tubuh ini jika kau membutuh
kan nya,
Tidak kah begitu hebat aku di ke bodohan ku,
Betapa itu yang menjadi alasan ku untuk menjadi
tubuh yang menjadi asal mula kata kasih
TANPA TITIK AKU MENCINTAI MU
Aku memiliki tulang rusuk ku,
Tapi aku belum memiliki lida ku,
Jangan lah berpikir,
105

Ini adalah bahasa manusia yang sudah di campur


aduk kan,
Agar menjadi sampah,
Kami berat mengucap kan nya,
Tapi lihat lah kembali alam semesta, kau akan
melihat betapa indah diri mu,
Aku tahu,
Ini tabu untuk di katakan,
Betapa aku begitu detail memberikan kabar padamu,
Aku berbicara pada teman ku, perbincangan hati itu
seru bukan,
Maka temani lah bathin mu,
Untuk apa,
Untuk menunjukkan kebaikan hati,
Agar kembali kalian menyebut namanya,
Jangan bertahan, jangan menyerang,
106

Adalah di tengah nya meski harus mati tubuh ini,


Dan lihatlah kesantaian mu,
Apa yang aku bicarakan,
Ini

0:00
( sab 20/12/2014 )
Adalah kemauan hati, agar faham, terima kasih pada
rizki,
Dia menyadarkanmu,
Seperti perang antara yang lemah dan yang kuat,
Maka riski akan memilih yang cerdas,
Karena hal yang kotor akan selalu bicara pada mu,
Itu lah kejujuran yang buruk,
Harus cepat,
107

Sebelum aku melupakan mu,


Karena yang ku tanam adalah nama mu,
Dua kali aku menyebut Tuhan,
Aku mohon jangan menjauh dari ku,
Aku hanya memiliki dua,
Hidup dan mati,
Sedang kau hidup dan aku meminta mati,
Akan berganti pada yang ke dua kitab ini,
Dua

14:41
Sab 20/12/2014, 0:02
Tidak usah di bicarakan yang baru datang, dia
pastinya lelah, dari sini lah akan di mulai dari sebuah
kekosongan, yang pertama dan ke dua
108

Sab 20/12/2014, 0:05


Di ucap kan lagi nama ku,
Kami manusia terpuji, yang berserah diri pada
Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang
Dan yang panjang akan pendek, kami menyebutnya
surat,
Yang paling cepat dan yang paling lambat,
Tidak lagi di sangkal raga ini,
Tubuh yang kosong,
Karena berbeda,
Dan
( sab 20/12/2014, 0:22 )
Tidak lagi terpisah mata mu ketika melihat, akan kau
satukan pandangan mu karena aku mengajar kan mu,
Betapa hebat aku melumpuhkan mu,
109

Dan aku berlindung dari kemunafikan,


Karena aku yang menyayangi mu
sesuatu yang hilang, lebih baik dari ini,
satu derita,
di hari esok yang baik,
aku menunggu manusia yang mampu membalik
pemahaman mu,
itu aku,
maaf akan ku minum keburukan ku.
.0.
Aku melihat dia sendirian di dalam gua,
Goa yang sepi,
Lalu ku kirim berita ini,
Dan dia tak mampu membacanya, sehingga aku
meminta pada roh yang suci untuk mengajarinya,
110

Ketika akan lahir


Ku hancurkan sebuah gunung,
Mereka terbang dari neraka, sayapnya kelam,
Ketika yang hidup di sentuh,
Tidak perlu di bicarakan,
Suaranya menggelegar dari putaran bhumi,
Lalu dimana kah diri mu di waktu itu,
Aku terbangkan keindahan nya dalam bentuk batu
yang panas,
Itu lah kata yang menjawab cerita,
Yang kami beritakan,
Dan dalam sekejap aku mengusap air mata mu,
Yang menetes di pipi mu,
Jangan pandangi langit di angkasa,
Karena aku tidak jauh dari mu,
111

Hawa tercipta, dan di temanilah aku,


Aku berseru,
Dalam nyanyian mu yang membawa kehadiran ku,
tidak di dustai diri mu,
Bila kau terus memandangi,
Tak kan habis hasrat mu di dunia,
Temani lah diri mu untuk menemani aku,
Ada suara,
Ada burung,
Renungkan sejenak,
Dan jangan diam

Awan
Baru aku mengerti arti bidadari, saya adalah baginda,
Yang di temani,
112

Yang pernah engkau sadar kan, mengapa bayi ini


gelisah,
Ada air mata,
Melihat,
Menghapus kepergian ku,
Baru saja,
Aku akan
Bicara perasaan ku,
Kau dan aku bahagia,
Selamanya,
Dan mendengar tangis kehilangan dari mu,
Itu perasaan ku,
Pada mu,
Temani,
Matahari, selalu untuk mu
113

Menyentuh mu,
Aku suka pada mu,
Tiap kali, aku memanggil, dalam doa, aku, di dalam
sepi,
Di mana matahari ku.

Terlalu lama menunggu sendiri, kau temani,


Aku adalah alasan yang kau terima,
Karena setia pada mu, meski kau sudah saat ini
mengharapkan ku kembali,
Buanglah janji mu, dan bebas untuk pergi,
Sudah berakhir sudah,
Marah, kamu kecewa, kenangan indah, memiliki
kesan di hati, yang baik,
Kita sama,

114

Pada jalan yang berlainan arah, harus memilih,


memiliki mu, ini kesempatan yang ada, sekali,
keajaiban, satu kali lagi, kau mendapat kan nya,
Belum semua kau dengarkan, tersampaikan,
Ternyata, dan kesempatan itu
Dalam yang tertunda,
Kau debarkan hati ku,
Ku tunggu
Terpaksa aku merintih, meski terlambat, ini baru satu
kali,
Jangan kau meminta memiliki orang lain, mantan ku
yang di lupakan, suatu saat datang pada ku, kita
kurangi ke dua nya yang terharu,
Dalam permintaan

115

Naluri milik ku berkata,


Dan berhentilah mencari penjaga mu,
Aku lah yang kau bawa ke dalam hidup mu, senyum
dan sedih, adalah hidupku,
Dan se juta warna

Mengingat alasan mu mencintai ku,


Itu bukan emosi, atau kau akan menjadi korban dari
Lelaki Bhusuk
Maaf dan pilihlah jalan mu sendiri
( sab 20/12/2014, 0:46 )

116

*****
Sesungguh nya waktu adalah sebuah titik bagi mu
dalam sebuah detik
Dan saat adalah sekat bagi mu untuk mengerti taat
Kemarin adalah jawaban bagi mu untuk hari kemarin
Besok adalah malam bagi mu menjadi sosok
Yang saat ini lelah tubuh nya karena di batasi uang
Jangan lagi memikul beban yang tidak di pikul
Jangan lagi berjalan sedang kaki mu diam
Diam lah saat tubuh mu sedang di landa penat
Tutuplah mata mu tak kala detak jantung mu sudah
kau dengar
Lihat lah disana aku memberikan mu mimpi
Dan terbukalah mata mu untuk mengejar impian
Di sana cahaya matahari akan bertemu rembulan
117

Di sana kasih dan sayang bersahabat dengan amarah


dan benci
Disini letak diri mu yang telah mengerti
Letaknya ada di dalam kepala mu yang telah
membaca kalimat ini
Tidak kah kau telah membaca hati mu sendiri
Maka membencilah karena kehebatan mu
Dan merendahlah karena kesombongan mu
Maka kau akan menjadi ke angkuhan
Karena kau telah menjadi pemimpin bagi tubuh mu
sendiri
Itu lah arti khalifah yang sesungguhnya
Bukan kah kau mendengar suara ku?

*****

118

BAB III
Rangkai Pertama
SEPARUH BULAN (1)
Aku melihatnya datang dari kejauhan, tentu
dengan langkah gontainya sembari menundukkan
kepala, ehm dan tentu saja senyum yang terus
mengembang di bibirnya.. aku tahu pasti matanya
memerah karena mungkin sudah beberapa malam ia
lalui tanpa tidur. rambutnya masih saja terurai tak
beraturan menutupi wajahnya. dia teman yang selalu
datang padaku ketika waktu beranjak menyentuh
dinginnya malam, sembari tersenyum dia menyapaku
dengan nada mengoloknya yang khas, dengan
lambaian tangan yang tak ingin dia angkat ke atas tapi
tetap saja dia paksakan. dia langsung duduk di atas se
batang pohon yang sengaja ku pakai buat kursi di
halaman rumah. " punya rokok ga??" kalimat awal
yang keluar dari bibirnya, sembari menatap mataku
genit, segera ku ambilkan rokok kretek dari
kantongku
aku mencintai seseorang mulainya sambil
menyalakan rokoknya, dan kemudian mulai tertawa
dengan tawanya yang di paksakan.
119

tapi aku kehilangan cahayanya..


mang napa ??jawabku
menyalakan rokok juga.

antusias

sembari

aku telah membiarkan dia mengetahui bahwa aku


mencintainya, sedang dia belum bisa menerima
keberadaanku.. aku mengerti keadaan dia yang tak
ingin terusik kembali hatinya dengan perasaan seperti
cinta.. dia terdiam sejenak
tapi aku ga bakal menceritakan keadaanya
padamu.. sembari tersenyum genit, mengerti aku
ingin sekali mendengar kelanjutannya.
biar itu menjadi privasinya kawan, kau cukup
mengetahui saja keadaanku saja, oke? kali ini aku
benar terhipnotis oleh raut mukanya.
aku dalam keadaan menunggu, tentu penantian
yang tidak pasti, tapi lama kelamaan aku juga malas
bukankah aku seharusnya memberikan cinta ini pada
yang lainnya, dan hanya meninggalkannya rasa
sayang?? Bukan begitu kawan aku hanya
mengangguk,
tak
berniat
sedikitpun
aku
menjawabnya dengan pendapatku, karena aku tahu
dia sudah memiliki beribu jawaban dalam otaknya,
dan juga aku tidak lah mahir dalam urusan seperti ini,
sejujurnya aku lebih senang mendengar ceritanya.
120

beberapa kali aku mencoba menghilangkannya


dalam benakku, tapi sepertinya hatiku ikhlas telah
menerimanya apapun kondisinya.. wajahnya pun
akhirnya terlihat serius, tapi tetap saja senyum itu tak
bisa hilang.
aku sungguh bersukur telah mengenalnya,
sedikitpun aku tidak pernah menyesal kawan, kau
tahu betapa hebatnya dia telah menenggelamkanku
dalam sebuah senyumnya, dan memenjarakanku
dengan air matanya.. kemudian dia terdiam
tapi tetap saja aku masih belum bisa menggapai
hatinya....
suasana hening, dia berhenti bicara, badannya
membungkuk, aku tahu dia pasti sudah tertidur
dengan rokok yang masih menyala di jemarinya..
Surabaya, 24 sept 2010

keikhlasan tak akan pernah melunturkan cinta

121

SEPARUH BULAN (II)


12 April 2012 pukul 4:15
Malam ini dia kembali, temanku yang sudah jarang
sekali menemaniku, akhir-akhir ini.
ku pandang dia dari kejauhan, aku masih ingat langkah
terakhirnya ketika meninggalkan rumahku, dengan
tegap dan bangga, tentu tak lupa dengan senyumnya.
malam ini wajahnya terlihat datar, tidak gembira, tidak
pula sedih.
kosong, tidak ada.
tanpa beban, tanpa duka, tanpa emosi.
benar-benar seperti bukan manusia.
aku dan dia tidaklah lebih dari satu langkah, ku
pandangi saja wajahnya. yang bergerak hanya asap
rokok yang menutupi wajahnya, layaknya memberi
ekspresi yang tak bisa kupahami.
tanpa tujuan dia menatapku, tanpa bicara.

122

tidak ada pesan yang bisa aku tangkap dari ekspresi


seperti itu.
yang bisa ku dengar hanya hembus nafasnya, yang
menandakan dia masih makhluk yang mempunyai
nyawa.
tangannya masih bergerak hanya untuk memasukkan
rokok ke mulutnya, dan mulutnya bergerak hanya
untuk menghisap rokok itu.
tentu aku begitu di selimuti pertanyaan.
banyak.
dan tak satupun yang bisa ku lontarkan padanya.
ku harap dia bisa membuka percakapan ini.
hingga separuh bulan purnama berada di atas
kepalaku.
aku tak mengerti.
dan seolah aku terhipnotis, dalam
kekosongan yang ia bawa..............

123

pekatnya

SEPARUH BULAN (III)


8 Februari 2014 pukul 0:52
Aku tidak menyebut malam ini indah, tidak juga hari
ini indah. aku hanya ingin menyebut bahwa malam dan
hari ini nyaman. nyaman lebih lebih masuk akal bagiku
daripada sebuah keindahan, indah tidak berarti
nyaman, tapi nyaman pasti lah indah. Setidaknya cara
berfikir seperti itu yang bisa aku kenang dari seorang
teman yang aku kenal dulu, yang aku kenal sekarang,
yang aku tunggu kehadirannya.
waktu itu cuaca mendung di sore hari, tapi matahari
masih tetap bersinar di sela-sela mendung itu, aku
datang untuk mengucapkan salam untuk kepergiannya,
sebulan sebelumnya dia sering membicarakan padaku
akan kepergiannya, sehingga aku tidak merasa asing
tidak pula merasa terbebani, aku hanya aku waktu itu,
berbicara dan diam, sedang dia pun begitu, dia hanya
lah dia waktu itu, tersenyum dan bersedih, tidak
berusaha untuk mengerti aku dan dia, kita hanya ingin
merasakan mendung masing-masing yang semakin
menutupi cahaya matahari.
kita memang dari dunia yang saling berbeda, kita tidak
memiliki jembatan untuk saling mengetahui dunia kita
124

masing-masing, kita hanyalah kita. untuk diriku, aku


hanya bisa memandangi dia dan dunianya yang indah
sembari bermimpi dan berusaha untuk mencapainya,
sedang untuk dia, apa dia memandangi aku dan
duniaku dengan sudut yang berbeda? yah dia hanya lah
dia dan dunianya.
sore itu aku masih terdiam di tempat aku menemuinya,
tiada kata yang berarti yang aku ucapkan sebelum
kepergiannya, aku berusaha pergi tapi aku berharap dia
kembali ke tempat itu, dan itu membuat aku masih saja
terpaku di tempat itu, itu hanyalah aku.
sampai
separuh
bulan
muncul
kembali,
menenggelamkan matahari, yang aku harap waktu itu
ada seseorang yang mampu mengusirku, sehingga aku
benar-benar mengerti bahwa aku bukan lah aku waktu
itu.
aku menyesal malam itu, tapi aku tetaplah aku, lelaki
yang berada di bawah cahaya separuh bulan...
malam ini aku tidak menyebut separuh bulan di atas
sana indah, aku hanya merasa nyaman...
semoga separuh bulan yang lain disana pun merasa
nyaman...
125

SEPARUH BULAN (IV)


Tiada kata, biar kau turut bicara

SEPARUH REMBULAN (V)


28 September 2014 pukul 2:44
Getar langkah berat menghujam.
Diam sunyi sepi di tepi,
malam ini hawa semakin dingin.
Dia berupa kelambu di langit malam,
itu pikirku dalam,
kau tiada akhir,
meski ku rakit tubuhmu dalam kata tulus,

126

kau meyakiniku dalam sebatas kata kaya makna,


dalam jiwa ini,
kosong dalam harapan hampa.
Kamu,
hati ini membatu,
aku tiada kuasa membantahnya.
Kamu ada.

127

CANDAKRIDA
Tarian Rembulan
27 September 2012 pukul 3:31
gemulai rumput di belai angin,
padang rembulan di tengah ladang,
bayang mistis dari telaga,
menari lembut di dingin malam.
kelam selambu menutup kenistaan.
kami dalam kedamaian,
tidak mencoba mengusik suara gemulai malam,
kami biarkan dia tetap memesona ragamu,
di tanah yang membasah
di heningnya raga.
di balut seluruh dedaunan.
mahligai yang sunyi.
pahatan di setiap relung rembulan, di kawahnya yang
semampai.
di alam yang tenang.
nafas.
hembusan.
tarikan.
perlahan mengalir.
tidak terluka.
tetap saja tak sempurna.
ini lah tarian pada rembulan.
tanpa batas.
di tengah ilalang,
di tengah bintang.
128

RIUH
23 Juni 2012 pukul 2:59

indah bukan..
hati ilalang ini..
hanya mengikuti aliran angin
berharap dapat merengkuh dan membelai bulan..
indah bukan..
nyawa yang engkau tinggalkan..

129

HOLY POIS
3 Maret 2012 pukul 15:53
setajam pedang, hatiku akan membelah keraguanmu..
menebasnya hingga engkau benar-benar merasa
aman...
tentu agar senyum mu kembali sempurna..
kembali menyatu dengan keindahan yang di
anugrahkanya kepadamu...
sekuat baja akan ku remukan kesedihanmu..
pasti akan ku kembalikan seluruh tawa yang tercuri
darimu..
tak akan ku biarkan ada yang mencurinya kembali..
sekarang berbahagialah...
kau telah memperbudak aku...
sekarang gunakanlah diri ku sesuka mu...
aku lebih baik seperti itu...
setidaknya senyummu merupakan harga yang pantas
untuk ku lindungi...
130

STIX
24 Desember 2010 pukul 3:23
17-12
sudah beberapa malam ini ku nantikan kehadirannya,
tapi ia tak kunjung muncul juga. ku biarkan kopi ini
dingin tanpa sedikitpun ku minum sarinya..
18-12
apa yang akan ku tulis? peran utama beberapa hari ini
telah menghilang, sepertinya skenario untuk hari ini
cukup menceritakan tentang kebisuan, atau aku rubah
saja cerita untuk hari ini tentang harapan kosong atau
apalah. sebenarnya ingin ku tulis cerita banyolan
hanya saja tidak ada yang lucu untuk hari ni.
19-12
pagi hari aku menulis secarik surat..
" aku minta maaf "
dan kemudian siangnya ku tulis lagi sebuah surat..
" aku minta maaf udah ngerepotin hatimu "
di waktu malam ku tulis lagi sebuah surat..
" aku minta maaf sebelum terlambat "

131

tapi ketiga surat itu tak pernah aku kirimkan ke kantor


pos, masih tergeletak di sudut kamarku yang sedikit
pengap..
20-12
masih belum ada matahari yang menembus jendela
kamarku meski jam menunjukkan pukul 12.35, cerita
apa yang akan ku tulis untuk kali ini? aku masih saja
termenung dengan santainya di tengah tumpukan
pakaian kotor yang belum sempat ku cuci, mungkin
sebaiknya aku berkemas.
disini pena dan kertas se akan menghukumku.
21-12
" apa yang kamu pikirkan? "
ku terus mencoba menggambarkan skenario tentang
dia, tentu saja dengan sedikit bumbu dramatis di
dalamnya..
tidak banyak adegan yang dapat terbayang di otak..
biarlah nyamuk ini mengganggu konsentrasiku, karena
menyelami bayangannya saja sudah menyirnakan akal
sehatku..
biarlah...
di kamar ini sudah cukup membuatku menyesal.
132

22-12
hari ini aku benar-benar rindu... itu saja sudah cukup.
23-12
........ niat ini masih sama.
01-03-12
bulan malam ini menyapa ilalang yang sedang
bergurau denganku d tengah ladang, ku pikir
mereka akan terus membisu, aku turut bahagia..
02-03
secangkir kopi pagi ini mungkin terasa begitu cukup
untuk membawa hayalanku..
03-03
kapan matahari akan menyapaku??

133

SANDAKRIDA
8 November 2010 pukul 2:47
senin : hari menjelang kelabu disini, hanya aku dan
beberapa sinar mentari yang terjatuh di sela-sela daun
pohon, ku tutup saja buku menyebalkan ini, entah
mengapa, padahal isinya begitu bagus untuk di baca,
mengenai perjalanan seorang pelaut yang mengarungi
samudra pasifik menggunakan rakit, Kontiki namanya.
tidak lama ku pejamkan mataku karena memang sudah
terlalu berat untuk terus terbuka.
selasa : masih saja hidup ini begitu muram, percik air
hujan mengiringi langkahku menuju sebuah lapangan
yang banyak berkerumun makhluk sejenis homo
sapiens, ah mereka memang suka melakukan hal
seperti itu, mendengarkan suara yang nyaringnya bagai
guntur dan berjingkrak - jingkrak seperti orang yang
tengah kesurupan, aku memang tidak perduli dengan
apa yang mereka lakukan, setidaknya mereka tidak
menghalangi langkahku untuk segera sampai di bawah
pohon itu.
rabu : penyakit seperti apa ini? seluruh tulangku
seperti berpisah dengan otot, untuk mendirikan
badanku saja aku membutuhkan dua tongkat dari kayu
lapuk yang tengah di kerubungi seribu semut, aku tak
habis pikir baru beberapa jam yang lalu aku tertidur
disini dan ketika terbangun keadaanku telah hina
134

seperti ini, aku meringis bukan karena sakit tapi


melihat dua ekor kupu-kupu tengah bercengkrama di
pahaku.
kamis : seharusnya bukankah aku berada di tempat
yang sejuk di dalam ruangan yang hanya memiliki satu
pintu dan dua jendela dengan tabir yang terjuntai
hingga mencapai lantai? dan dengan aroma yang
sangat menyengat indera penciumanku yang dulu
sempat membuat aku muntah beberapa kali ketika aku
terjatuh dari sepeda motorku, tapi mengapa aku berada
disini, di ruangan yang seluruh atapnya berwarna biru
dan putih dengan sinar yang terlalu menyilaukan
mataku, apalagi angin disini terlalu menyegarkan
badanku. yang kurasakan hanya tusukan kecil dari
rumput yang berada di bawah tubuhku, sepertinya dia
sudah bosan ku tindihi.
jum'at : pertama kali ku dengar sayup adzan yang
begitu merdu, serasa bukan kupingku yang telah
mendengarnya, tetapi hatiku. Yang bisa ku lakukan
sekarang hanya tersenyum sebisa mungkin menyapa
mereka yang berisak tangis di pinggir tubuhku, aku
telah datang saat ini.
sabtu : Aku absen untuk hari ini, semoga bu guru tidak
menghukumku dengan menghapus tulisan di papan
tulis...
surabaya, 08-11-2010
135

AwAN kabut
Chapt
24 Desember 2011 pukul 17:25
Hari ini manusia seperti apa yang harus kita hukum,
bukan kah nyawa nya sudah lah tak berarti dunia,
hembusan nafasnya telah memberi racun yang
membakar tubuh menghanguskan jiwa, manusia apa
dia yang memberi cinta pada manusia hanya untuk
meminta di tinggalkan dan di benci, sungguh
malapetaka

jika

kita

membiarkan

dia

terus

mengalirkan darahnya di tubuh busuknya, manusia ini


yang akhirnya akan meminta Neraka dan menjauh dari
Surga dengan kesadaran diri, manusia seperti inilah
yang akan tertawa ketika ajal kian menepi, maka
hukuman 1000 purnama tidaklah pantas, biarkan
belenggu gerhana menutup seluruh tubuh dan
hidupnya...

136

X
1 Maret 2012 pukul 23:54
Hari ini apakah anda terbunuh, darahmu telah mengalir
deras di ribuan selokan kotor. Sebenarnya kami tak
tega melihat anda bergelimpangan dalam duka, tapi
apalah arti, dendam kami terlalu membara. Sekarang
mungkin anda yakin untuk menyudahi seluruh
persoalan yang telah membuat kami terbuai, terjepit
dalam

kenyamanan

yang

begitu

aneh,

yang

mengekang. Apakah anda tak melihat kami yang


terlalu senang memandangi anda, anda yang sudah tak
bernyawa. Tentu kami tak akan menghadiri acara yang
akan anda sediakan untuk mengenang anda. Sudah
cukup bagi kami mengantar anda menuju jurang
kebencian kami. Sekarang apakah anda belum merasa
cukup??

apakah

keserakahanmu

akan

terus

merajalela? sudah lah saya tak ingin berfikir buruk


seperti itu. Yang paling penting tentu saja. Bahwa
kami tahu.. anda mati tersia-sia..
137

( TARJIUN )
1 September 2011 pukul 0:35
Semakin lama.
Jangan semai nafasmu dengan kesesakan, biarlah
hidup dan mengalir dari sungai ke telaga. Umur bukan
lah yang satu, yang perlu kau cemaskan dan kau jaga.
Sedikit saja sudah cukup tabunganmu untuk berhenti
menyanyikan lagu dari pagi hingga malam. Maka
jangan kau cemaskan tak dapat mendengar dan melihat
dan merasa. Gerakan saja tak usah kau malu pada
setiap langkah yang membelaimu di atas ladang padi.
Usap setiap tanah dengan jernihnya senyum dari
prajurit-prajurit abadimu.
Mulailah. Jalani saja tanpa kerepotan akan tangisantangisan bayi-bayi kecil, kadang kita akan berhenti
sejenak menambah lelah menanggung beban yang
semakin berkurang, bukan kah begitu batu-batu?
138

bukankah pasir-pasir? Dan jalani kembali, hingga


pertumbuhanmu di hentikan belatung-belatung.
Berhentilah, jika kau merasa puas, tersenyum lah pada
kakimu

yang

menyanggamu,

tertawalah

pada

tanganmu yang menopangmu. Dan sekali lagi ikhlas


lah pada hatimu hingga kau merasa jenuh.
semakin lama
kembalilah.
pada Tuhan mu ( ya Alllah )

139

ADIL
18 Desember 2010 pukul 2:25
Seorang anak kecil akan melaporkan ketidak adilan
pada ibunya, Karna dia tahu hanya ibunya lah yang
paling berkuasa. Ketika beranjak besar dia akan
melaporkanya pada bapaknya, dan ketika dewasa dia
akan melaporkanya pada pemimpinnya, dan ketika dia
sudah mengenal dunia dia akan melaporkannya pada
penguasa, dan ketika dia sudah mengerti dia akan
melaporkannya pada Tuhan Pencipta karena tahu dia
lah penguasa Alam Semesta..

140

RUMAH BATU
22 November 2010 pukul 1:06
tanpa semen kurekatkan setiap batu ini hingga menjadi
sebuah dinding, ku buat dia menjadi sebuah rumah
yang tidak ingin ku tinggali, tapi akan ku bangun
hingga selesai, disana nanti akan ku tinggali nyawaku
dan nasib ku.
ku kukuhkan batu ini tanpa besi penyangga dan tanpa
tiang, hingga dapat menyangga atap yang akan ku buat
dari setiap pelepah daun kelapa yang ku temui dari
perjalanan panjangku ini, dari atap itulah aku akan
berlindung dari tetes air langit dan cahaya matahari.
warna merah, mungkin akan ku warnai dinding itu,
dari setiap darah yang keluar dari pori-pori dan rongga
tenggorokanku. atau mungkin akan ku warnai dengan
warna emas, dari emas yang akan ku kumpulkan dari
hasil keringatku sendiri.
141

di sana akan ku bangun sebuah rumah kecil tepat di


depan pintu utama, untuk tempat berlindung kaum
papa yang datang padaku ketika malam menjelang,
dan aku sendiri tidak sempat membukakan pintu
untuknya, maka rumah itu dapat melindunginya
barang semalam untuk menjaganya dari dinginnya
angin malam.
tidak lupa pula akan ku taruh sebuah ranjang besar di
dalam kamar pengantin yang dasarnya langsung
tertancap pada bumi dengan kuat, buat jaga-jaga ketika
aku sudah bosan dengan ranjang itu dan ingin
mengubah letaknya maka segala upaya yang aku
lakukan tidak akan berhasil, di kasurnya akan ku
hampar ranjang yang empuknya bagai payudara,
sehingga aku tidak akan bosan tertidur pulas di atas
pelukannya.
di dindingnya akan ku pasang jendela tanpa kaca yang
besarnya melebihi pintu utama rumah, sehingga ketika

142

orang yang sedang kalap otaknya tidak bingung


mencari rumah untuk di buat sasaran niat jahatnya.
di rumah itu akan ku didik anak-anakku tentang niat
menjalani hidup yang berguna, akan ku ajari tentang
indahnya penyesalan, mempelajari semua kesalahan
bukan menyalahkan, mengingat bahwa ke ikhlasan
adalah hal utama, belajar bahwa cinta kasih adalah
semangat hidup, dan pengorbanan itu awal dari
kesuksesan

hidup.

disana

pula

mereka

akan

mendengarkan nasehat-nasehat dari ibunya yang


cerewet yang tidak bisa di ucapkan seorang sepertiku.
biar disanalah mereka menyiapkan diri mereka untuk
menjalani perjalanan kehidupan mereka, dan biar di
sanalah aku tersenyum bersama ibu mereka sembari
bersedih akan kehilangan.
dan biarlah rumah ini tetap kokoh hingga mereka dapat
kembali ketika ingin pulang.
surabaya, 22 november 2010
143

SEBUAH SURAT
4 Agustus 2012 pukul 19:21
Ternyata kata-kata tak cukup bisa menjelaskan
keadaan ini, aku tahu harapan untuk membuatmu bisa
merasa kan hal yang ku rasakan ini sangat kecil, aku
tahu suatu saat aku akan merasa benar-benar
kehilangan kamu, tapi alasan-alasan itu tak pernah
melunturkan apa yang ku rasakan saat ini, malah
semakin membulatkan dan menguatkan kalau kamu
itu sebuah anugrah yang selalu ada, yang tentu saja
selalu membuatku bahagia, menurutku itu tidaklah
berlebihan, karena aku tahu energi positif yang keluar
dari pribadimu membuatku semakin mengerti tentang
sebuah keikhlasan jika aku kehilangan dan ketika aku
memberikan, rasa sukur yang meluap-luap karena
masih bisa mengenal kamu dan dapat mengingat kamu
dengan jelas, tentang kesabaran yang tidak memiliki
tepi dan tidak berharap terlalu berlebihan, tentang
kecemburuan yang membuat aku semakin pintar
untuk memanajemen nya menjadi keindahan.
memang terasa sakit sih, tapi aku mencoba mengerti
dan sepertinya itu sangat berhasil. entah apa kamu
akan membaca ini, tapi yang jelas ini hanya sebuah
ungkapanku, yang aku tulis tanpa melebih-lebihkan.

144

NYANYIAN HAMPA
22 April 2012 pukul 9:42
seorang lelaki hidup di tepiku dengan terluka
yang tersisa hanya setetes embun yang ia simpan
baik-baik di udara
ada kesaksian yang menyakiti
terpancunglah dia di tengah dunia yang tak perduli
di hapus dari waktu
di hancurkan oleh masa

lelaki itu tak pernah perduli


dia hidup mengumbar dari hati ke hati
mencari celah sempit di ribuan tebing untuk menepi
mencair sedih di riam-riam sungai

145

hingga kala yang menghapus setiap kelahiran


miliknya
tak tersisa kini
bahkan tuk mengingat namanya.
begitu pula
aku pun lupa akan namanya.....

( CALA )
12 April 2012 pukul 4:22
titik.
detik yang angkuh ini akan ku caci
biar esok.
ada maaf yang harus ku benci

146

MEITHA ( BUKAN KAMU )...


15 Oktober 2013 pukul 0:54
malam kemarin, sekarang dan esok akan sangat
panjang bagiku
berhenti aku mengatur waktu menyemaimu
kau bertumbuh dengan liar di hati ku..

ternyata sampai sekarang engkau tanpa henti


menulari hidupku..
ku mohon tolonglah hadir hari ini, esok dan sampai
akhir kisah ini
engkau adalah pemeran utama yang tak terganti
bagiku tiada akhir, tiada sekarang yang ada hari
esok...
aku mencintaimu...

bila dusta yang mengikuti akan ku akhiri...


ini kisah yang ikhlas ku jalani..
akan ku dengar, akan ku lihat dan ku rasa
hari esok yang akan bergelayut pedih dan mesra
147

ini hidup yang mungkin kita akan jalani,


suatu hari...

ini hidup
ini yang ku pilih,,
ini yang ku jalani,
ini yang semoga berada di hatimu..
inilah aku...
inilah setiap malam malam yang ku lewati....

148

THE TRUTH ( KEBENARAN )


3 Maret 2012 pukul 16:25
Beberapa tahun lalu aku membaca buku Aku
karangan Sjuman Djaja. Cerita tentang kehidupan
seorang Chairil Anwar. Hingga saat ini aku masih
terpesona akan sosoknya. Tentu bukanlah hal yang
sulit membayangkan tentang hidupnya. Tapi bukan
berarti mudah untuk mencintai dan mempelajari
karyanya. Seni yang aneh menurutku. Seni yang
berupa luapan perasaan tanpa batas. Tak mempunyai
ujung untuk di jelajahi. Tak memiliki batas waktu
untuk berhenti. Tentu yang paling menarik adalah, apa
yang dia pikirkan ketika membuat karya seperti itu.
Tentu tidaklah mudah bagiku untuk mengungkapkan
sebuah perasaan bahkan hanya terhadap selembar
kertas. Semuanya seperti tak berjalan secara alamiah.
Semuanya itu layaknya sebuah aliran air yang di
hambat oleh bendungan, dan tergenang di satu tempat.
Akhirnya.
Lalu 3 tahun yang lalu aku menemukan sosok
Bob Marley. The Spirit Song, nyanyian yang begitu
hidup. Lagu yang tak akan kau matikan ketika kau
putar dalam CD atau pemutar musik lainnya. The Song
for Peace, lagu yang tak akan berhenti bagi mereka
mencintai kedamaian. Kedamaian hati...

149

But just one the really I want to know. Inside


Qoran. Isi dari Al-Quran. Bait-bait yang memiliki
seluruh unsur kehidupan. Bait-bait yang memiliki
nyanyian dari setiap hurufnya.. bahkan orang yang
memiliki suara terburuk pun akan terdengar merdu
ketika membaca nya dengan benar... bait yang
memiliki makna yang tak terhitung jumlahnya... bait
yang akan mandamaikan hatimu.. bait yang memberi
jawaban atas pertanyaanmu.. bait yang akan selalu kau
ingat dalam kegelapamu.. bait yang akan kau gunakan
untuk menamai anakmu.. bait yang akan kau gunakan
dan kau pakai sepanjang hidupmu... bait-bait yang
akan mengajarimu, tentang cinta, hidup, kerendahan
hati, dan inti dari hidup itu sendiri.. pencarian... bait
yang bukan di ciptakan dari sihir, yang bukan
terbentuk karena sesuatu keindahan dan bukan karena
kerusakan.. tapi bait yang tercipta karena adanya
pertanyaan...

150

151

Anda mungkin juga menyukai