Kalimat Hati
Kalimat Hati
Kalimat Hati
awal
Kalimat Hati
Oleh: Mohammad Sulthoni
Copyright 2010 by Mohammad Sulthoni
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
BAB I - Rahasia
Sangkallah
13
27
119
Candakrida
128
AwAN kabut
136
Adil
140
150
Akhir
151
Kata Pengantar
Saya lahir di Surabaya tanggal 09 Agustus
1988, anak ke dua dari empat bersaudara yang masih
hidup, tidak seperti banyak penulis lain atau seniman
atau sastrawan lain, saya tidak memiliki banyak
sejarah yang bisa saya ceritakan, saya menulis karena
ke inginan hati dan kemudian saya menyimpan nya
sendiri. Sangat berat bagi saya untuk terus menyimpan
nya karena saya merasa sangat takut, dalam artian
karya tulis saya sangat berlainan dari kata yang bisa di
ucapkan manusia normal, saya tidak memiliki sudut
pandang untuk mempresentasikan karya saya ini, ini
benar-benar kata hati yang ingin saya tuliskan. Saya
menulis tulisan ini untuk mendamaikan hati ku sendiri
4
yang
masuk
dalam
perkuliahan
dan
lebih
yang
belum
saya
tuliskan
untuk
Hormat Saya,
Yogyakarta, 26 Januari 2015
Mohammad Sulthoni
BAB I
PROJECT PROPOSAL
KITAB HATI
A. PENDAHULUAN
( RAHASIA )
Di kala aku merenungkan tentang arti debu.
Betapa debu itu begitu asik mengendarai udara, dan
aku tidak tahu. Setiap aku melihat waktu, yang aku
harap kan hanya angka 17:23, dan itu benar-benar
terjadi. Sampai sekarang aku masih tidak mengerti,
yang aku tahu 23 adalah tanggal kelahiran wanita yang
mengisi
hati
ku,
sedang
17
adalah
tanggal
banyak
nya
wajah
manusia,
aku
semua
pertanyaan
manusia,
namun
10
12
B. SANGKALLAH
Bagian Pertama
Aku memulainya dari peperangan dengan diri
ku sendiri, dengan semua dzat yang ada di dalam
tubuhku, semua partikel, elemen dan sel di dalam
tubuhku, aku merasakan panasnya ketika mereka
berebutan mencerna makanan yang aku makan, aku
mendinginkannya dengan air yang menyegarkan, tapi
setelah itu mereka kembali berperang. Di dalam otak,
aku mencari cara mendamaikan mereka dengan
mengatur seluruh rangkaian tubuhku yang mikro kecil,
aku memberikan izin ototku untuk bergerak sesuai
perintahnya meskipun aku dalam ke adaan tidak sadar,
aku memulainya dengan mengontrol tubuhku yang
berjasad fisik di luarnya, agar aku terlihat seperti
makhluk organik yang ber akal, setiap manusia, itu lah
Aku. Aku membagi kedua bentuk tubuhku dalam
wujud Jasmani dan Rohani, setiap partikelnya telah
13
adalah
sebuah
kepuasan
bersama,
untuk
mengerti
kegunaan
dan
manfaat
materi,
dan
yang
ber
akal
akan
hal
bagi
tersebut
kalian
sebenarnya
karena
kalian
sangat
akan
jalan
untuk
melampiaskan
peperangan
bukan
yang
kalian
inginkan,
agar
jiwa kalian, karena inti dari kehidupan telah kalian siasia kan, dan kalian yang terus mengiba dan merengek
meminta ampunan akan menyiksa dirinya sendiri
karena telah melewatkan banyak kesempatan untuk
sadar diri.
Dari setiap keyakinan seluruhnya adalah
kehidupan yang harus kalian jalani sendiri-sendiri,
sesuai tidak sesuai akan kalian jalani tanpa pandang
bulu apakah akan bahagia hidupmu atau akan sengsara
hidupmu, kalian lah yang telah berdoa dan aku akan
membalikkan
nya
agar
kalian
bisa
tersadar
darah
adalah
neraka,
dan
setiap
sangat
membuatnya
sederhana,
menjadi
sangat
dan
kalian
berbelit-belit
yang
dan
25
26
BAB II
Kitab HATI
Surabaya, 21 DESEMBER 2014
15:29
*****
( Sab 20/12/2014, 13:14 )
Bulan
Bukan nuri yang memancing kabar ini, tapi belahan
jiwa ku, maka kami memohon, diam kan lah tubuh
ini, sebagai mula untuk membuka percakapan ku,
agar tidak kembali sengsara kami mengiba dari suara
manusia yang terpuji, bagi nya kami menjadi kan raja
bagi diri ku sendiri, dan kami bersaksi, yang tiada
tara, sebagai pembuka yang terlunta-hina, tapi kuasa
mu lah yang memanggil kehadiran kami, maka
rendahkanlah kepala mu, agar engkau mengetahui isi
hati
27
Surat
Lida, aku ingin mendengar detak jantung mu, sebenar
nya hanya kamu tujuan ku, akan melukis gelombang
air dahi ku, jemari ku, lututku, di kala mata terpejam,
aku benar sendiri, hadiah bagi mu adalah setiap
keinginan mu, dan harapan bagi ku, hadirlah di saat
mata ku terbuka, yaitu kamu ada, dan aku akan
mendengar suara mu
( Sab 20/12/2014, 11:46 )
Sakit
Dan tunggulah, pertanyaan mu bukan, tidak pernah
aku melihat wanita seperti mu, aku tidak menyimpan
nya dalam hati, maka siap kan lah tubuh ku untuk
menerima riski, dari yang di sampingku, untuk kau
kembali pada ku
( Sab 20/12/2014, 11:43 )
28
Kertas
Lebih kuat perasaan kita, ketika ikan dan ayam
berkokok, di sana letak telur berjatuhan, dan
perumpamaan ini, telah mengaburkan semua tujuan
hidup mu, dan dia lah yang meminta engkau kembali,
maka ucapkan lah, bahwasan nya kabar kedatangan
pagi telah di depan mata, maka bersukur lah setelah
tidur mu
Telur
Ku ucap rasa syukur, kembali, di antara sebagian
kekayaan manusia, di sana letak kemiskinan, satu
sama lain akan melengkapi, dan menikah lah,
tanggung jawab nya lebih besar dari sekedar bermain,
lalu tembangkan syair yang romantis di kala tidur mu,
agar kalian mengingat satu sama lain di kala
kesusahan, dan cium lah di kening nya, kami letak
kan mahkota yang rapuh di dalamnya, ketika pening,
kalian tahu bahwa kita bekerja dengan sungguh, maka
ucapkanlah kasih dan sayang, maka terpuji lah nama
29
Buah
Ku tebar benih kehidupan di langit, agar musim
berganti hujan, dan air nya akan mengisi setiap bibit,
untuk memancing nya keluar, dan lihatlah ketika
bunga bermekaran, maka hari itu kalian akan
gembira, sedang kami tahu, yang telah matang dari
sari nya,
Ku ucapkan pada kumbang malam itu, untuk bekerja
di pagi hari, bukan kah contoh ini melampaui batas
mu, setelah melewati banyak pelajaran yang besar,
maka ku kumpulkan semua jerih payah manusia
dalam rak yang tersusun, menghadap pada semua
insan di dunia, agar kembali berpasrah tubuh ini, dan
manusia, atas nya kami melimpah kan suara yang
nyaring, agar gunung tidak bersuara di saat tentram
hati mu, dan ku balik kan yang baik dan yang buruk,
agar menjadi sifat mu, di sari nya kalian menutupi
tubuh, yang indah, seperti kulit yang yang menutupi
jiwa, dan semoga bahagia
31
35
36
Pertanyaan
Hari pertama setelah kalian di kandung, ada
pertanyaan yang pertama, kenapa kami memaksa
kalian untuk bersuara, agar kalian di hirup oleh udara,
sebagai kebalikan bagi mu, bahwa hidup kalian telah
di selimuti oleh roh yang suci,
Kalian menyebutnya udara,
40
41
Kemarin
Hilang ingatan mu, karena aku membalikan awal
mula yang menjadi akhir, itu semua adalah kata yang
kalian ucapkan ketika meminta penjelasan pada tubuh
ini, awalnya kepala ku akan meminta di besarkan
terlebih dulu, karena di sana ku letak kan akal pikiran,
Pusat dari semua kebenaran dan kesalahan, di kedua
nya kalian
( Jum 19/12/2014, 2:47 )
43
47
48
53
55
57
63
67
Bicara
Kali ini kami menunggu beliau dalam keheningan,
raut wajah telah kami persiap kan untuk menyebarkan
aroma harum, dari duduk ku yang bertahtakan ke
lemahan diri sehingga patutlah bagi kami
menyampaikan pesan agar pintu antara anak dan
bapak terbuka,
Sehingga hukuman dari perbuatanku bukan lah
penjara, namun cinta,
Di saat ku ingat kembali betapa penting arti hidup mu
yang melengkapi aku, ku siap kan rantai yang akan
menarik jiwa ini untuk terus mempertahan kan mu,
wahai wanita yang telah lupa untuk kembali rindu
pada ku,
68
74
Waktu,
Tidak akan sia-sia waktu yang terlewati, karena kau
telah melewatinya, dalam kerisauan dan kebosanan,
waktu ini mengarahkanku pada benih kerinduan, dan
daun nya adalah rasa sayang ku yang melambai di
terpa badai,
Angin itu merubuhkan ilalang,
78
80
83
84
Tiada raga.
Tubuh
Rebah,
Dari masa,
Bersuara lah seperti burung di dunia mu,
Singgasana raja yang agung telah berdiri, di sana se
orang ratu mengiba untuk menjadi permaisuri,
Kami mengingat kedudukan nya yang tetap megah
hingga zaman kembali,
Di masa ketika di temukan,
Kami merahasiakan bahasa nya,
Agar kalian tidak saling mendahului,
Dan kami cabut bakat kalian ketika kalian sudah
melupakan ke senangan nya,
Tidak kah kalian semakin penasaran,
87
88
akhir,
dan kalian berani, dan kalian pasrah,
dan tidak kah sama bahasa ini dengan nenek moyang
nya,
kami tidak lah serupa,
serang lah,
dan kalian akan menggigil kembali semakin keras,
akan di campur aduk garam dan yang lain, di atas
tungku, tujuan mu akan mengucapkan semua isi hati.
:
Dan tertawa itu tangga, dari yang dasar hingga tidak
ada lagi,
Begitu pula amarah, hilang lah semua yang di sebut
risau,
Kalian menyebutnya kesalahan,
Seperti kaldu yang melampaui kenikmatan buah,
90
Di antara bidadari,
Dan di jadikan maka terjadi lah,
Tidak ada bintang di raga, kami kalian sebut manusia,
sedang kalian tidak mengenal kami, meski ada nama
untuk mengenal saya,
Ada tubuh yang kami sebut khalifah,
Aku kembali meminta maaf mu,
Kau wanita yang memiliki lebih dari kerendahan ku,
darinya aku meminta pada mu untuk menjadikan kita
tidak lagi berpisah,
Tidak lagi aku mengucapkan tulang rusuk yang
menghilang,
Ini adalah harga diri kami,
Kami meminta dengan sangat, menggunakan apapun
yang kami miliki,
Semua dunia,
92
Dan
A,
Di sebut lah mata ini mengucap,
Kami melihat isi mulut mu,
Di sana ada lidah,
96
Yang ku pilih,
Dia akhir ku,
Yang panjang,
Tiada aku memaksanya untuk mengenal aku,
Dan aku itu kesombongan, Dan saya adalah
kerendahan,
Di setiap penggapaian ku,
Pada mu,
Aku telah menceritakan
Jum 19/12/2014, 23:07
Suara vocal,
Aku memburu waktu untuk menyadarkan mu,
Betapa besar kata ku yang kecil,
Kemudian jangan lepas lagi, kamu adalah rasa yang
tidak padam,
97
selanjutnya
tiada titik yang satukan kata sementara,
alih lah bahasa ini,
anda akan bahagia, mereka bahagia,
sempat kan berbicara dengan ku agar aku bisa
menjawab suara mu menggunakan hati mu,
98
100
Depan mata,
Dan kenapa kau mengulang kata ku,
Seharusnya diri mu yang menolak ku, kenapa kau
membaca hati ku,
Tidak kah seharusnya aku terlalu mudah untuk kau
takluk kan,
Aku,
Tidak seperti yang kamu bayangkan,
Tapi semua hayalan ku adalah milikmu,
Aku yang meminta maaf pada mu saat ini,
Tapi aku tidak mampu hadir karena aku tidak ingin
bersama mu,
Aku harus kau miliki,
Bagaimana pun caranya,
Aku sudah menemukan tubuh ku,
102
103
Jawaban
Dan tidak lah berubah aku dari kebalikan ku,
Aku, dan kamu,
Tidak lah pernah berpisah,
Aku tidak ada di dekat tubuh mu
Saat ini,
( jum 19/12/2014, 23:52 )
Aku berharap aku keliru mengenalmu,
Dan terjadilah,
Mata telah kau lupakan,
Betapa sebetulnya aku melihat mu dengan sangat, tak
sekali pun aku melepas mu, aku harus ada meski aku
menghapusmu,
Jangan lagi kau membuat bingung perjuangan ku, aku
menyerah, dalam kemenangan ku yang gemilang,
Di awal aku di kalahkan suara yang tidak memilihku,
104
0:00
( sab 20/12/2014 )
Adalah kemauan hati, agar faham, terima kasih pada
rizki,
Dia menyadarkanmu,
Seperti perang antara yang lemah dan yang kuat,
Maka riski akan memilih yang cerdas,
Karena hal yang kotor akan selalu bicara pada mu,
Itu lah kejujuran yang buruk,
Harus cepat,
107
14:41
Sab 20/12/2014, 0:02
Tidak usah di bicarakan yang baru datang, dia
pastinya lelah, dari sini lah akan di mulai dari sebuah
kekosongan, yang pertama dan ke dua
108
Awan
Baru aku mengerti arti bidadari, saya adalah baginda,
Yang di temani,
112
Menyentuh mu,
Aku suka pada mu,
Tiap kali, aku memanggil, dalam doa, aku, di dalam
sepi,
Di mana matahari ku.
114
115
116
*****
Sesungguh nya waktu adalah sebuah titik bagi mu
dalam sebuah detik
Dan saat adalah sekat bagi mu untuk mengerti taat
Kemarin adalah jawaban bagi mu untuk hari kemarin
Besok adalah malam bagi mu menjadi sosok
Yang saat ini lelah tubuh nya karena di batasi uang
Jangan lagi memikul beban yang tidak di pikul
Jangan lagi berjalan sedang kaki mu diam
Diam lah saat tubuh mu sedang di landa penat
Tutuplah mata mu tak kala detak jantung mu sudah
kau dengar
Lihat lah disana aku memberikan mu mimpi
Dan terbukalah mata mu untuk mengejar impian
Di sana cahaya matahari akan bertemu rembulan
117
*****
118
BAB III
Rangkai Pertama
SEPARUH BULAN (1)
Aku melihatnya datang dari kejauhan, tentu
dengan langkah gontainya sembari menundukkan
kepala, ehm dan tentu saja senyum yang terus
mengembang di bibirnya.. aku tahu pasti matanya
memerah karena mungkin sudah beberapa malam ia
lalui tanpa tidur. rambutnya masih saja terurai tak
beraturan menutupi wajahnya. dia teman yang selalu
datang padaku ketika waktu beranjak menyentuh
dinginnya malam, sembari tersenyum dia menyapaku
dengan nada mengoloknya yang khas, dengan
lambaian tangan yang tak ingin dia angkat ke atas tapi
tetap saja dia paksakan. dia langsung duduk di atas se
batang pohon yang sengaja ku pakai buat kursi di
halaman rumah. " punya rokok ga??" kalimat awal
yang keluar dari bibirnya, sembari menatap mataku
genit, segera ku ambilkan rokok kretek dari
kantongku
aku mencintai seseorang mulainya sambil
menyalakan rokoknya, dan kemudian mulai tertawa
dengan tawanya yang di paksakan.
119
antusias
sembari
121
122
123
pekatnya
126
127
CANDAKRIDA
Tarian Rembulan
27 September 2012 pukul 3:31
gemulai rumput di belai angin,
padang rembulan di tengah ladang,
bayang mistis dari telaga,
menari lembut di dingin malam.
kelam selambu menutup kenistaan.
kami dalam kedamaian,
tidak mencoba mengusik suara gemulai malam,
kami biarkan dia tetap memesona ragamu,
di tanah yang membasah
di heningnya raga.
di balut seluruh dedaunan.
mahligai yang sunyi.
pahatan di setiap relung rembulan, di kawahnya yang
semampai.
di alam yang tenang.
nafas.
hembusan.
tarikan.
perlahan mengalir.
tidak terluka.
tetap saja tak sempurna.
ini lah tarian pada rembulan.
tanpa batas.
di tengah ilalang,
di tengah bintang.
128
RIUH
23 Juni 2012 pukul 2:59
indah bukan..
hati ilalang ini..
hanya mengikuti aliran angin
berharap dapat merengkuh dan membelai bulan..
indah bukan..
nyawa yang engkau tinggalkan..
129
HOLY POIS
3 Maret 2012 pukul 15:53
setajam pedang, hatiku akan membelah keraguanmu..
menebasnya hingga engkau benar-benar merasa
aman...
tentu agar senyum mu kembali sempurna..
kembali menyatu dengan keindahan yang di
anugrahkanya kepadamu...
sekuat baja akan ku remukan kesedihanmu..
pasti akan ku kembalikan seluruh tawa yang tercuri
darimu..
tak akan ku biarkan ada yang mencurinya kembali..
sekarang berbahagialah...
kau telah memperbudak aku...
sekarang gunakanlah diri ku sesuka mu...
aku lebih baik seperti itu...
setidaknya senyummu merupakan harga yang pantas
untuk ku lindungi...
130
STIX
24 Desember 2010 pukul 3:23
17-12
sudah beberapa malam ini ku nantikan kehadirannya,
tapi ia tak kunjung muncul juga. ku biarkan kopi ini
dingin tanpa sedikitpun ku minum sarinya..
18-12
apa yang akan ku tulis? peran utama beberapa hari ini
telah menghilang, sepertinya skenario untuk hari ini
cukup menceritakan tentang kebisuan, atau aku rubah
saja cerita untuk hari ini tentang harapan kosong atau
apalah. sebenarnya ingin ku tulis cerita banyolan
hanya saja tidak ada yang lucu untuk hari ni.
19-12
pagi hari aku menulis secarik surat..
" aku minta maaf "
dan kemudian siangnya ku tulis lagi sebuah surat..
" aku minta maaf udah ngerepotin hatimu "
di waktu malam ku tulis lagi sebuah surat..
" aku minta maaf sebelum terlambat "
131
22-12
hari ini aku benar-benar rindu... itu saja sudah cukup.
23-12
........ niat ini masih sama.
01-03-12
bulan malam ini menyapa ilalang yang sedang
bergurau denganku d tengah ladang, ku pikir
mereka akan terus membisu, aku turut bahagia..
02-03
secangkir kopi pagi ini mungkin terasa begitu cukup
untuk membawa hayalanku..
03-03
kapan matahari akan menyapaku??
133
SANDAKRIDA
8 November 2010 pukul 2:47
senin : hari menjelang kelabu disini, hanya aku dan
beberapa sinar mentari yang terjatuh di sela-sela daun
pohon, ku tutup saja buku menyebalkan ini, entah
mengapa, padahal isinya begitu bagus untuk di baca,
mengenai perjalanan seorang pelaut yang mengarungi
samudra pasifik menggunakan rakit, Kontiki namanya.
tidak lama ku pejamkan mataku karena memang sudah
terlalu berat untuk terus terbuka.
selasa : masih saja hidup ini begitu muram, percik air
hujan mengiringi langkahku menuju sebuah lapangan
yang banyak berkerumun makhluk sejenis homo
sapiens, ah mereka memang suka melakukan hal
seperti itu, mendengarkan suara yang nyaringnya bagai
guntur dan berjingkrak - jingkrak seperti orang yang
tengah kesurupan, aku memang tidak perduli dengan
apa yang mereka lakukan, setidaknya mereka tidak
menghalangi langkahku untuk segera sampai di bawah
pohon itu.
rabu : penyakit seperti apa ini? seluruh tulangku
seperti berpisah dengan otot, untuk mendirikan
badanku saja aku membutuhkan dua tongkat dari kayu
lapuk yang tengah di kerubungi seribu semut, aku tak
habis pikir baru beberapa jam yang lalu aku tertidur
disini dan ketika terbangun keadaanku telah hina
134
AwAN kabut
Chapt
24 Desember 2011 pukul 17:25
Hari ini manusia seperti apa yang harus kita hukum,
bukan kah nyawa nya sudah lah tak berarti dunia,
hembusan nafasnya telah memberi racun yang
membakar tubuh menghanguskan jiwa, manusia apa
dia yang memberi cinta pada manusia hanya untuk
meminta di tinggalkan dan di benci, sungguh
malapetaka
jika
kita
membiarkan
dia
terus
136
X
1 Maret 2012 pukul 23:54
Hari ini apakah anda terbunuh, darahmu telah mengalir
deras di ribuan selokan kotor. Sebenarnya kami tak
tega melihat anda bergelimpangan dalam duka, tapi
apalah arti, dendam kami terlalu membara. Sekarang
mungkin anda yakin untuk menyudahi seluruh
persoalan yang telah membuat kami terbuai, terjepit
dalam
kenyamanan
yang
begitu
aneh,
yang
apakah
keserakahanmu
akan
terus
( TARJIUN )
1 September 2011 pukul 0:35
Semakin lama.
Jangan semai nafasmu dengan kesesakan, biarlah
hidup dan mengalir dari sungai ke telaga. Umur bukan
lah yang satu, yang perlu kau cemaskan dan kau jaga.
Sedikit saja sudah cukup tabunganmu untuk berhenti
menyanyikan lagu dari pagi hingga malam. Maka
jangan kau cemaskan tak dapat mendengar dan melihat
dan merasa. Gerakan saja tak usah kau malu pada
setiap langkah yang membelaimu di atas ladang padi.
Usap setiap tanah dengan jernihnya senyum dari
prajurit-prajurit abadimu.
Mulailah. Jalani saja tanpa kerepotan akan tangisantangisan bayi-bayi kecil, kadang kita akan berhenti
sejenak menambah lelah menanggung beban yang
semakin berkurang, bukan kah begitu batu-batu?
138
yang
menyanggamu,
tertawalah
pada
139
ADIL
18 Desember 2010 pukul 2:25
Seorang anak kecil akan melaporkan ketidak adilan
pada ibunya, Karna dia tahu hanya ibunya lah yang
paling berkuasa. Ketika beranjak besar dia akan
melaporkanya pada bapaknya, dan ketika dewasa dia
akan melaporkanya pada pemimpinnya, dan ketika dia
sudah mengenal dunia dia akan melaporkannya pada
penguasa, dan ketika dia sudah mengerti dia akan
melaporkannya pada Tuhan Pencipta karena tahu dia
lah penguasa Alam Semesta..
140
RUMAH BATU
22 November 2010 pukul 1:06
tanpa semen kurekatkan setiap batu ini hingga menjadi
sebuah dinding, ku buat dia menjadi sebuah rumah
yang tidak ingin ku tinggali, tapi akan ku bangun
hingga selesai, disana nanti akan ku tinggali nyawaku
dan nasib ku.
ku kukuhkan batu ini tanpa besi penyangga dan tanpa
tiang, hingga dapat menyangga atap yang akan ku buat
dari setiap pelepah daun kelapa yang ku temui dari
perjalanan panjangku ini, dari atap itulah aku akan
berlindung dari tetes air langit dan cahaya matahari.
warna merah, mungkin akan ku warnai dinding itu,
dari setiap darah yang keluar dari pori-pori dan rongga
tenggorokanku. atau mungkin akan ku warnai dengan
warna emas, dari emas yang akan ku kumpulkan dari
hasil keringatku sendiri.
141
142
hidup.
disana
pula
mereka
akan
SEBUAH SURAT
4 Agustus 2012 pukul 19:21
Ternyata kata-kata tak cukup bisa menjelaskan
keadaan ini, aku tahu harapan untuk membuatmu bisa
merasa kan hal yang ku rasakan ini sangat kecil, aku
tahu suatu saat aku akan merasa benar-benar
kehilangan kamu, tapi alasan-alasan itu tak pernah
melunturkan apa yang ku rasakan saat ini, malah
semakin membulatkan dan menguatkan kalau kamu
itu sebuah anugrah yang selalu ada, yang tentu saja
selalu membuatku bahagia, menurutku itu tidaklah
berlebihan, karena aku tahu energi positif yang keluar
dari pribadimu membuatku semakin mengerti tentang
sebuah keikhlasan jika aku kehilangan dan ketika aku
memberikan, rasa sukur yang meluap-luap karena
masih bisa mengenal kamu dan dapat mengingat kamu
dengan jelas, tentang kesabaran yang tidak memiliki
tepi dan tidak berharap terlalu berlebihan, tentang
kecemburuan yang membuat aku semakin pintar
untuk memanajemen nya menjadi keindahan.
memang terasa sakit sih, tapi aku mencoba mengerti
dan sepertinya itu sangat berhasil. entah apa kamu
akan membaca ini, tapi yang jelas ini hanya sebuah
ungkapanku, yang aku tulis tanpa melebih-lebihkan.
144
NYANYIAN HAMPA
22 April 2012 pukul 9:42
seorang lelaki hidup di tepiku dengan terluka
yang tersisa hanya setetes embun yang ia simpan
baik-baik di udara
ada kesaksian yang menyakiti
terpancunglah dia di tengah dunia yang tak perduli
di hapus dari waktu
di hancurkan oleh masa
145
( CALA )
12 April 2012 pukul 4:22
titik.
detik yang angkuh ini akan ku caci
biar esok.
ada maaf yang harus ku benci
146
ini hidup
ini yang ku pilih,,
ini yang ku jalani,
ini yang semoga berada di hatimu..
inilah aku...
inilah setiap malam malam yang ku lewati....
148
149
150
151