Meskipun beberapa teori dilontarkan, namun tidak ada yang memuaskan sebab munculnya tambahan seperti benda asing bersinar
yang mengelilingi pesawat sebelum kontak dengan menara pengawas terputus dan pesawat lenyap.
Peristiwa-peristiwa terkenal
Penerbangan 19
Pesawat pada penerbangan TBF Grumman Avenger, mirip dengan penerbangan 19
Salah satu kisah yang terkenal dan bertahan lama dalam banyaknya kasus misterius
mengenai hilangnya pesawat-pesawat dan kapal-kapal yang melintas di segitiga bermuda
adalah Penerbangan 19. Penerbangan 19 merupakan kesatuan angkatan udara dari lima
pesawat pembom angkatan laut Amerika Serikat.
Penerbangan itu terakhir kali terlihat saat lepas landas di Fort Lauderdale, Florida pada
tanggal 5 Desember 1945. Pesawat-pesawat pada Penerbangan 19 dibuat secara
sistematis oleh orang-orang yang ahli penerbangan dan kelautan untuk mengahadapi
situasi buruk, namun tiba-tiba dengan mudah menghilang setelah mengirimkan laporan
mengenai gejala pandangan yang aneh, dianggap tidak masuk akal.
Karena pesawat-pesawat pada Penerbangan 19 dirancang untuk dapat mengapung di
lautan dalam waktu yang lama, maka penyebab hilangnya dianggap karena penerbangan
tersebut masih mengapung-apung di lautan menunggu laut yang tenang dan langit yang
cerah.
Setelah itu, dikirimkan regu penyelamat untuk menjemput penerbangan tersebut, namun tidak hanya pesawat Penerbangan 19 yang
belum ditemukan, regu penyelamat juga ikut lenyap. Karena kecelakaan dalam angkatan laut ini misterius, maka dianggap penyebab
dan alasannya tidak diketahui.
Kronologi dari beberapa peristiwa terkenal
Ukiran kayu pada tahun 1566 karya Hans Gleser, yang melukiskan
kejadian di Nuremberg tahun 1561
Pada zaman Nabi Muhammad SAW, Usaid bin Hudhair melihat
gumpalan awan yang menyerupai payung. Awan tersebut
terlihat sangat indah dihiasi dengan benda berkedip-kedip
seperti lampu bergantungan, terang bercahaya. Akhirnya awan
tersebut terbang lebih tinggi kemudian menghilang [5]
Pada tanggal 24 September tahun 1235, Jendral Yoritsune dan
pasukannya mengamati bola aneh bercahaya yang terbang
dengan pola tak beraturan di langit malam dekat Kyoto, Jepang.
Penasihat jendral menyuruhnya agar tidak usah khawatir itu hanyalah angin yang menyebabkan bintang kelihatan
bergoyang.[6][7]
Pada tanggal 14 April 1561, langit di atas Nuremberg, Jerman, dilaporkan bahwa dipenuhi oleh banyak objek yang
tampaknya sedang melakukan pertempuran di udara. Menurut cerita, bola-bola kecil dan cakram-cakram muncul dari
tabung besar.[8][9]
Penampakan-penampakan tersebut biasanya dihubungkan sebagai gejala supernatural, malaikat, dan simbol-simbol keagamaan
lainnya. Beberapa penyelidik mempercayai penampakan tersebut sebagai penampakan benda aneh di zaman kuno yang berhubungan
dengan laporan piring terbang di zaman modern.
Penampakan di zaman modern
Sebuah BETA di atas New Hampsire pada tahun 1870, yang dikenal sebagai kapal
terbang misterius
Sebelum istilah "Piring Terbang" dan "BETA" dipilih, terdapat banyak laporan tentang
penampakan fenomena aneh di udara. Laporan-laporan di bawah ini terjadi pada
pertengahan abad XIX sampai awal abad XX.
Pada bulan Juli 1868, penyelidik BETA mendokumentasikan penampakan
piring terbang yang yang terjadi di kota Copiapo, Chili.[10]
Pada tanggal 25 Januari 1878, Denison Daily News menulis bahwa petani
lokal yang bernama John Martin melaporkan penampakan objek terbang yang
besar, gelap, dan bulat menyerupai balon terbang dengan kecepatan yang
menakjubkan. Ia membandingkan ukuran objek tersebut saat berada di atas
kepalanya sebagai piring yang besar.[11]
Insiden Ftima atau Keajaiban dari Matahari, disaksikan oleh puluhan orang di antara ribuan orang di Ftima, Portugal
pada tanggal 13 Oktober 1917, dipercaya oleh beberapa peneliti bahwa kejadian itu benar-benar merupakan peristiwa
penampakan piring terbang [rujukan?].
Dalam pihak Eropa maupun pihak Jepang selama Perang Dunia II, penampakan Pejuang musuh (bola bercahaya dan
terdapat bentuk lainnya yang mengikuti pesawat) dilaporkan oleh kedua pihak dan pilot negara yang berseteru [rujukan?].
Pada tangal 25 Februari 1942, tentara Amerika Serikat mendeteksi adanya pesawat terbang tak dikenal yang diamati lewat
pandangan mata dan pada radar di atas Los Angeles, wilayah Kalifornia. Asal-usul pesawat tersebut tidak pernah diketahui.
Insiden tersebut kemudian dikenal sebagai "Pertempuran Los Angeles", atau "Peyerbuan udara di pesisir barat" [rujukan?].
Pada masa akhir Perang Dunia II, kemahsyuran BETA dimulai dengan laporan penampakan benda terbang aneh oleh
seorang pengusaha Amerika, Kenneth Arnold, pada tanggal 24 Juni 1947 ketika mengendarai pesawat pribadinya di dekat
Gunung Rainier, Washington. Ia melaporkan penampakan sembilan objek terbang bersinar melintasi Gunung Rainier
menuju Gunung Adams dengan kecepatan yang luar biasa. Dia bercerita kepada seorang wartawan surat kabar bahwa
benda itu bergerak dengan kecepatan 1600km/jam. [3] Arnold kemudian mengatakan bahwa mereka terbang seperti
piringan jika dilemparkan melintasi air dan ia juga mengatakan bahwa mereka gepeng seperti kue pai, berbentuk
seperti piring, dan berbentuk seperti bulan sabit, lonjong di depan dan cembung di belakang, ... mereka kelihatan
seperti cakram pipih yang besar (namun kemudian penampakannya digambarkan berbentuk seperti sabit). Laporan
Arnold tersebut kemudian membuat masyarakat takjub dan semenjak itu munculah istilah Piring Terbang dan Cakram
Terbang[rujukan?]. Setelah laporan Arnold menjadi terkenal, beberapa minggu kemudian ratusan laporan penampakan yang
berbeda bermunculan, banyak yang berasal dari Amerika Serikat, namun dari negara lain juga cukup banyak. Mungkin
yang paling terkenal di antara laporan tersebut adalah laporan dari awak pesawat United Airlines, yang melihat
penampakan sembilan objek seperti cakram di atas Idaho pada petang hari tanggal 4 Juli. Pada masa itu, penampakan
tersebut lebih banyak diperbincangkan daripada laporan Arnold dan membuat seolah-olah mempercayai apa yang pernah
dilaporkan oleh Arnold. Beberapa hari kemudian banyak surat kabar di Amerika yang dipenuhi oleh berita terbaru tentang
"piring terbang" atau "cakram terbang" pada halaman depannya [rujukan?].
Pada tanggal 4 Juli 1947, fenomena piring terbang yang terkemuka terjadi di kota Roswell, New Mexico, dan terkenal
sebagai "Insiden Roswell". Sebuah serpihan yang dianggap sebagai serpihan kapal ruang angkasa ditemukan di sebuah
daerah peternakan setelah badai menerjang. Serpihan-serpihan tersebut dikumpulkan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat
tanpa meninggalkan bekas. Grady Barnett dan tim arkeologinya menemukan BETA berbentuk cakram yang jatuh beserta
empat alien berupa manusia berkepala besar dan berwarna abu-abu. Komandan di pangkalan Angkatan Udara Roswell
mengatakan pada wartawan bahwa ada cakram terbang yang ditemukan di tempat itu. Dua konferensi pers diadakan pada
tanggal 8 Juli dan menyatakan bahwa serpihan yang menjadi penyebab masalah bukan berasal dari BETA, melainkan dari
balon cuaca. Namun menurut Roswell Daily Record, serpihan di Roswell berasal dari BETA yang jatuh, asal dari empat
alien yang tertangkap.[3] Dari kejadian ini digunakanlah istilah "UFO" pertama kalinya menggantikan penggunaan istilah
"Piring Terbang" pada tahun 1952 oleh Kapten Edward J. Ruppelt. Ruppelt menceritakan pengalamannya dengan Proyek
Buku Biru dalam catatannya, "The Report on Unidentified Flying Objects" (laporan mengenai objek terbang tak dikenal)
(1956), juga merupakan buku pertama yang menggunakan istilah UFO.
Sebuah foto BETA terkenal yang muncul di atas Passaic, New Jersey, pada
tahun 1952, diambil dari dokumen FBI
Penampilan dalam budaya populer
BETA dan makhluk hidup yang menyertainya, yang biasa disebut makhluk
asing (alien) , atau mahluk planet lain ("Extra Terrestrial" atau E.T.),
banyak diadaptasi ke dalam film maupun layar televisi. E.T. adalah
singkatan dari "Extra Terrestrial", yang artinya berasal dari luar bumi.
Karena ada teori yang mengatakan bahwa makhluk yang datang dengan
BETA bisa saja berasal dari bumi (dari dalam bumi atau dasar laut), maka
penggunaan istilah mahluk aneh (alien) lebih sering digunakan daripada
mahluk asing (E.T.).
Kemunculan dalam budaya populer:
Tanpa diduga, ketika meneruskan pelayaran, kumpulan ekspedisi berkenaan tidak hanya
menemui benua baru itu tetapi turut berhadapan dengan fenomena mistik yang
meremangkan bulu roma dan menyeramkan.
Di tengah samudera luas, secara tiba-tiba jarum kompas di kapal Columbus bergerak
tanpa arah yang pasti. Kejadian aneh berkenaan semakin membingungkan kerana ia
berlaku ketika cuaca di luar kapal begitu baik.
Peristiwa mistik tidak tamat di situ saja. Tidak lama selepas itu, ketika malam menjelma,
kalangan kelasi dikejutkan dengan kemunculan bebola api yang terjatuh ke dalam laut
tidak beberapa jauh daripada kapal berkenaan.
Mereka juga melihat satu lintasan cahaya dari arah ufuk yang kemudian menghilang
begitu saja. Pengalaman aneh itu dicatatkan Columbus ketika menceritakan mengenai
ekspedisinya meninjau wilayah baru itu.
Dalam meneliti kawasan Amerika yang baru dijumpai itu, pelayar terbabit mungkin
sedikit gerun selepas mendapati kawasan itu bukanlah bumi biasa, terdapat sesuatu yang
misteri mengenai wilayah itu.
Sememangnya wilayah mistik yang dilalui Columbus itu terus kekal misteri sehingga
kini. Kawasan terletak antara Miami di Florida, Puerto Rico di Jamaica dan Bermuda
terus menyimpan rahsia yang tidak dapat dipecahkan selama ratusan tahun.
Columbus dan ahli ekspedisinya boleh dikatakan agak beruntung berbanding pihak lain
yang melalui kawasan yang kini dikenali Segitiga Bermuda itu.
Ahli pelayaran kurun ke-15 itu sekadar diperlihatkan kejadian aneh dan mistik tetapi
ratusan kapal dan pesawat yang melalui perairan itu selepas Columbus terus ghaib tanpa
dapat dikesan!
Peristiwa terbesar yang pernah terjadi di Segitiga Bermuda adalah lenyapnya kapal
perang Inggeris iaitu Atlanta pada 1880.
Sebaik kapal besar itu melalui kawasan perairan berkenaan, ia terus lenyap bersama 300
kadet dan askar di dalamnya.
Rupanya Segitiga Bermuda tidak hanya menelan kapal laut yang melalui kawasan
perairannya tetapi juga di ruang udara yang terdapat dalam lingkungan pertemuan tiga
negeri berkenaan.
Selain kapal laut, pesawat yang terbang di Segitiga Bermuda yang berkeluasan kira-kira
1.2 juta kilometer persegi itu turut ghaib tanpa dapat dikesan.
Peristiwa terbesar membabitkan kehilangan pesawat terbongkar pada 1990 apabila lima
jet Grumman TBF Avenger AL AS yang tengah meronda melintas wilayah laut itu terus
ghaib daripada radar pusat kawalan udara pada 5 Disember 1945, ketika waktu masih
siang.
Penyiasatan mendapati komandan penerbangan sempat berhubung dengan pusat kawalan
dan melaporkan yang kumpulan mereka mengalami gangguan sebelum semua pesawat
itu ghaib beberapa minit kemudian tanpa sempat memberi isyarat SOS.
Kehilangan lima pesawat itu menyebabkan sebuah pesawat lain iaitu Martin PBM-3
Mariner diterbangkan untuk operasi mencari tetapi pesawat itu turut lenyap bersama 13
anggota di dalamnya. Operasi mencari turut gagal menemui serpihan pesawat berkenaan.
Tahun demi tahun berlalu, sekitar 1990, seorang peneliti tampil bersama penemuan
menggemparkan apabila menjumpai kerangka pesawat di pantai Fort Launderdale,
Florida. Ujian mendapati kerangka itu milik TBF Avenger yang hilang lebih 30 tahun
sebelum itu.
Konflik lebih menarik berlaku dalam proses pencarian pesawat pengangkut C-119 Flying
Boxcar yang hilang pada 7 Jun 1965. Seperti kes lain, pesawat itu terbang melalui
Segitiga Bermuda dan terus gahib tanpa dapat dikesan.
Operasi menyelamat dikerahkan tetapi tetap tidak menjumpai jejak serpihan ataupun
mayat anggota dalam pesawat itu.
Kehilangan itu terus menjadi misteri sehinggalah pada 1973, seorang pengkaji UFO
mengemukakan teori yang menarik tumpuan ramai pihak menerusi artikelnya yang
diterbitkan Biro UFO Antarabangsa.
Dalam artikel itu dimuatkan kenyataan angkasawan Gemini IV, James McDivitt dan
Edward H. White II. Mereka menceritakan pada waktu hilangnya pesawat C-119, dua
angkasawan itu sedang mengamati wilayah sekitar Kepulauan Hawaii.
Menurut catatan NASA, pada 3 hingga 7 Jun 1965, kedua-dua angkasawan itu sedang
melakukan eksperimen di luar kapsul Gemini dan McDivitt menyatakan dia melihat
sebuah UFO meluncur di udara berhampiran Hawaii. Beberapa minit kemudian, White
turut menyaksikan objek lain yang berbentuk serupa.
Sejak itu, cerita mengenai UFO yang menculik C-119 terus heboh sehingga menarik
perhatian ramai pihak. Bagaimanapun, pihak yang skeptikal dengan kenyataan itu tetap
menyangkal dengan tanggapan bahawa kedua-dua angkasawan itu mungkin tersalah
anggap.
Sehingga kini, kes membabitkan pesawat C-119 Flying Boxcar, TBF Avenger, Martin
PBM-3 Mariner, kapal laut Atlanta serta ratusan lagi kes kehilangan kapal dan pesawat di
kawasan itu terus kekal misteri dan tidak dapat diselesaikan.
Bagaimanapun, terdapat persamaan dalam kebanyakan kes - ghaib ketika keadaan cuaca
baik, kapal dan pesawat tidak memiliki masalah atau kerosakan teknikal, perhubungan
radio antara pesawat dan kapal dengan pusat kawalan berjalan biasa sehinggalah ia terus
terputus tanpa disangka.
Banyak teori dikaitkan sebagai punca misteri Segitiga Bermuda. Ada yang
mengemukakan teori lingkungan waktu, medan graviti terbalik, anomali magnetikgraviti, fenomena gempa laut, serangan gelombang besar termasuk dikaitkan dengan
lubang hitam di angkasa.
Teori lebih pelik adalah wilayah itu dikatakan markas UFO di Bumi ini, pusat
pemerintahan kota Atlantis yang tenggelam ribuan tahun lalu, kota manusia duyung
selain pusat persembunyian Dajal.
Walau pelbagai teori dikemukakan, tiada satu pun yang menyingkap rahsia sebenar
mengenai misteri wilayah segitiga itu.
Selepas lebih 500 tahun daripada peristiwa mistik yang menghantui Columbus, pelbagai
kejadian aneh bagaikan tidak berkesudahan sekali gus meletakkan Segitiga Bermuda
sebagai antara wilayah paling misteri di dunia ini.