Anda di halaman 1dari 8

By Ibnu Darmawan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi saat ini mengalami
p e r k e m b a n g a n kearah pencapaian kemudahan dan kenyamanan luar biasa, sehingga
kegiatan sehari-hari yang dianggap tidak mungkin dapat dikerjakan dalam waktu
singkat. Pengembangan teknologi computasi berbasis internet saat ini lebih diarahkan pada
proses aplikasi sistem yang mudah dan tidak memerlukan banyak waktu atau tenaga.
Permasalahan diperoleh dalam pengolahan sistem jaringan. Apabila ada suatu perubahan
program aplikasi internet pada server dalam jaringan lokal, datanya harus di-instal ulang atau
disesuaikan kembali. termasuk pada pemakaian komputer biasa diperlukan sistem
operasi dan program aplikasi. Sistem operasi sangat menentukan program
a p l i k a s i . Kalau pemakai memilih sistem operasi MS Windows misalnya, maka
aplikasinya punharus berbasis Windows. Demikian juga kalau sistemnya berbasis
DOS, Linux, Mac, dan sebagainya. Sekarang konsep teknologi informasi Cloud
Computing

sedang hangat dibicarakan. Istilah Cloud Computing

m u l a i b a n ya k

d i d e n g a r d a n p e r k e m b a n g a n n ya s a n g a t l u a r biasa. Disebut-sebut teknologi


Cloud Computing dapat menghilangkan permasalahan y a n g d i j e l a s k a n d i a t a s .
P e r u s a h a a n - p e r u s a h a a n b e s a r d i b i d a n g I T p u n s e k a r a n g mencurahkan
perhatiannya ke sana. Apa sebenarnya Cloud Computing itu? Komputasi awan merupakan
istilah bagi dunia TI yang sistemnya hanya disewa. Maksudnya, dalam menerapkan
teknologi ini, pelanggan diharuskan untuk menyewa beberapa komponen kerja di
TI, seperti server penyimpanan data hingga data center. Melihat dari tren ini, kita dapat
memprediksi masa depan, standard teknologi akan menjadi lebih sederhana
k a r e n a k e t e r s e d i a a n d a r i b a n ya k cloud service. S e l u r u h n a m a b e s a r
s e p e r t i I B M , Microsoft, Google, dan Apple, saat ini sedang terlibat dalam peperangan
untuk menjadi penguasa terbesar terhadap teknologi awan ini.

B. Identifikasi Masalah

Pada makalah ini, akan kami sampaikan penjelasan tentang cloud computing. Dalam
makalah ini dijelaskan mengenai pengertian, sejarah, keunggulan, kelemahan, dan sistem
security dari cloud computing.
C. Tujuan
Seperti yang telah kami jelaskan dalam kata pengantar, makalah ini dibuat dalam
rangka memperdalam pemahaman tentang cloud computing. Tujuan makalah ini adalah
menjabarkan mengenai pengertian, sejarah, keunggulan, kelemahan, dan sistem security dari
cloud computing.

BAB II
PENJELASAN
A. Pengertian Cloud Computing
Komputasi awan (bahasa Inggris: cloud computing) adalah gabungan pemanfaatan
teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud)
adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan
komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam
Cloud

Computing

juga

merupakan

abstraksi

dari

infrastruktur

kompleks

yang

disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi


informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat
mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan") tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya,
ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.
Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing" Cloud
Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di
internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya
adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor,
monitor dan lain-lain."
Cloud computing pada dasarnya adalah menggunakan Internet-based service untuk
mensupport business process. Kata-kata Cloud sendiri merujuk kepada simbol awan yangdi
dunia TI digunakan untuk menggambarkan jaringan internet ( internet cloud ).

Wikipedia
mendefinisikan cloud computing sebagai komputasi berbasis Internet, ketika banyak server
digunakan bersama untuk menyediakan sumber daya, perangkat lunak dand a t a p a d a

komputer atau perangkat lain pada saat dibutuhkan, sama seperti jaringan
listrik.

Gartner
mendefinisikannya sebagai sebuah cara komputasi ketika layanan berbasis TIy a n g
mudah

dikembangkan

dan

lentur

disediakan

sebagai

sebuah

l a y a n a n u n t u k pelanggan menggunakan teknologi Internet.

Forester
mendefinisikannya sebagai standar kemampuan TI, seperti perangkat lunak,
platform aplikasi, atau infrastruktur, yang disediakan me nggunakan teknologi
Internetdengan

cara

swalayan

dan

bayar-per-pemakaian.A g a r

lebih

mudah

m e m b a ya n g k a n s k e m a C l o u d C o m p u t i n g , s i l a h k a n l i h a t i l u s t r a s i berikut.
B. Sejarah Cloud Computing
Konsep awal Cloud Computing muncul pertama kali pada tahun 1960 oleh John
McCarthy yang berkata komputasi suatu hari nanti akan menjadi sebuah utilitas umum ide
dari cloud computing sendiri bermula dari kebutuhan untuk membagikan data untuk semua
orang di seluruh dunia. Mohamed J.C.R Licklider, pencetus ide ini, menginginkan semua orang
untuk dapat mengakses apa saja di mana saja. Dengan munculnya grid computing, cloud
computing melalui internet menjadi realitas.
Cloud computing adalah sebuah mekanisme dimana kemampuan teknologi informasi
disediakan bukan sebagai produk, melainkan sebagai layanan berbasis internet yang
memungkinkan kita meenyewa sumber daya teknologi informasi (software, processing
power, storage, dan lainnya) melalui internet dan memanfaatkan sesuai kebutuhan kita dan
membayar yang digunakan oleh kita saja.
Cloud computing merupakan evolusi dari vrtualization,service oriented architecture,
autonomic dan utily computing. Cara kerja dari cloud computing bersifat transparan, sehingga
end-user tidak perlu pengetahuan, control akan, teknologi insfratuktur dari cloud computing
untuk dapat menggunakannya dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka .merka hanya perlu
tahu bagaimana cara mengaksesnya.

C. Keunggulan Cloud Computing


Uraian mengenai keuntungan (sisi potensial) yang didapat dalam penggunaan Cloud
Computing. Namun, secara spesifik, merujuk kepada (Thia, 2008) keuntungan Cloud

Computing antara lain: (1) Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah minimalisasi biaya
investasi infrastruktur publik sehingga bisnis bisa lebih terfokus pada aspek fungsionalitasnya,
(2) Bagi application developer, layanan PaaS memungkinkan pengembangan dan
implementasi aplikasi dengan cepat sehingga meningkatkan produktivitas, (3) Bagi para
praktisi yang bergerak di industri TI, hal ini berarti terbukanya pasar baru bagi industri jasa
pengembangan teknologi informasi, (4) Bagi pebisnis di bidang infrastruktur, hal ini
merupakan peluang yang besar karena dengan meningkatnya penggunaan layanan SaaS ini
akan meningkatkan penggunaaan bandwidth internet, (5) Integrasi aplikasi dengan berbagai
perangkat. Keunggulan lainnya adalah :
1. Tanpa Investasi Awal
Dengan cloud computing, kita dapat menggunakan sebuah layanan tanpa
investasiy a n g s i g n i f i k a n d i a w a l . I n i s a n g a t p e n t i n g b a g i b i s n i s , t e r u t a m a
b i s n i s p e m u l a (startup). Mungkin di awal bisnis, kita hanya perlu layanan CRM untuk 2
pengguna.Kemudian meningkat menjadi 10 pengguna.Tanpa model cloud computing, maka
sejak awal kita sudah harus membeli hardware y a n g c u k u p u n t u k s e k i a n t a h u n
k e d e p a n . D e n g a n cloud computing, k i t a c u k u p membayar sesuai yang kita butuhkan.

2 . Mengubah CAPEX menjadi OPEX


Tanpa cloud computing, investasi hardware dan software harus dilakukan di
awal,s e h i n g g a

kita

harus

melakukan

pengeluaran

modal

(Capital

E x p e n d i t u r e , a t a u CAPEX). Sedangkan dengan cloud computing, k i t a d a p a t


m e l a k u k a n p e n g e l u a r a n operasional (Operational Expenditure, atau OPEX). Jadi, sama
persis dengan biaya utilitas lainnya seperti listrik atau telepon ketika kita c u k u p
membayar

bulanan

sesuai

pemakaian.

Hal

ini

akan

sangat

m e m b a n t u perusahaan secara keuangan.

3. Lentur dan Mudah Dikembangkan


Dengan memanfaatkan Cloud Computing, bisnis kita dapat memanfaatkan
TI sesuaikebutuhan. Perhatikan Gambar di bawah untuk melihat beberapa skenario kebutuhan
bisnis. Penggunaan TI secara bisnis biasanya tidak datar-datar saja. D a l a m s k e n a r i o
Predictable

Bursting,

ada

periode

di

mana

penggunaan

T I meningkat tajam. Contoh mudah adalah aplikasi Human Resource (HR) yang
padaakhir bulan selalu meningkat penggunaannya karena mengelola gaji karyawan. Untuk
skenario Growing Fast, bisnis meningkat dengan pesat sehingga kapasitas TI

jugaharus mengikuti.C o n t o h s k e n a r i o U n p r e d i c t a b l e B u r s t i n g a d a l a h k e t i k a
s e b u a h website berita mendapat pengunjung yang melonjak karena ada berita
menarik. Skenario On and O f f

adalah

penggunaan

TI

yang

tidak

b e r k e l a n j u t a n . M i s a l n ya , s e b u a h l a ya n a n pelaporan pajak, yang hanya digunakan


di waktu-waktu tertentu setiap tahun.
Dengan cloud computing, k a r e n a s i f a t n y a ya n g l e n t u r d a n m u d a h
d i k e m b a n g k a n (elastic and scalable) , m a k a k a p a s i t a s d a p a t d i t i n g k a t k a n
p a d a s a a t d i b u t u h k a n , dengan biaya penggunaan sesuai pemakaian.

4. Fokus pada Bisnis, bukan TI


Dengan menggunakan Cloud Computing, kita dapat fokus
pada bisnis utama perusahaan, dan bukan berkecimpung di dalam
p e n g e l o l a a n T I . H a l i n i d a p a t dilakukan karena pengelolaan TI dilakukan
oleh penyedia layanan, dan bukan olehk i t a s e n d i r i . M i s a l n y a , m e l a k u k a n
patching, security update, upgrade hardware,upgrade software, maintenance, dan lain-lain.
Apabila kita memiliki tim TI, maka tim tersebut dapat fokus pada layanan TI yang
spesifik untuk bisnis kita, sedangkan hal -hal umum sudah ditangani oleh
penyedialayanan.
D. Kekurangan Cloud Computing
Merujuk kepada (Robbins, 2009), resiko yang harus dihadapi user dalam penggunaan
Cloud Computing ini antara lain: (1) service level, artinya kemungkinan service performance
yang kurang konsisten dari provider. Inkonsistensi cloud provider ini meliputi, data protection
dan data recovery, (2) privacy, yang berarti adanya resiko data user akan diakses oleh orang
lain karena hosting dilakukan secara bersama-sama, (3) compliance, yang mengacu pada resiko
adanya penyimpangan level compliance dari provider terhadap regulasi yang diterapkan oleh
user, (4) data ownership mengacu pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data
disimpan dalam cloud, (5) data mobility, yang mengacu pada kemungkinan share data antar
cloud service dan cara memperoleh kembali data jika suatu saat user melakukan proses
terminasi terhadap layanan cloud Computing. Beberapa pertimbangan lain yang menjadi resiko
Cloud Computing adalah:
- Ketidakpastian kemampuan penegakan kebijakan keamanan pada provider
- Kurang memadainya pelatihan dan audit TI
- Patut dipertanyakan kendali akses istimewa pada situs provider

- Ketidakpastian kemampuan untuk memulihkan data


- Kedekatan data pelanggan lain sehingga kemungkinan tertukar
- Ketidakpastian kemampuan untuk mengaudit operator
- Ketidakpastian keberlanjutan keberadaan provider
- Ketidakpastian kepatuhan provider terhadap peraturan.

E. Sistem Security Cloud Computing


Sebelum layanan Cloud computing menjadi begitu diinginkan, pelanggan harus merasa
aman dengan informasi yang mereka transfer. Pada jurnal tersebut dijelaskan model pertama
yang menjelaskan (model privasi) dengan mengimplementasikan secara ekonomi efisien
metode sedangkan intrusi CP sistem deteksi memfokuskan upaya lebih terhadap pencegahan
serangan. Ketika merancang sebuah skema keamanan untuk layanan Cloud computing, ada
yang mendasari dilema dimana keamanan tidak bisa datang pada biaya aspek yang diinginkan
seperti kecepatan data atau keterjangkauan. untuk mengatasi dilema ini, beberapa skema
keamanan seperti sistem Reputasi Dirichlet memungkinkan pengguna untuk mengontrol
tingkat keamanan yang besar.
Tabel Kelebihan dari strategi keamanan Cloud computing
Privacy

Menyediakan enkripsi yang sangat kuat dari informasi


Pengguna dapat dengan mudah menyesuaikan parameter

Model

keamanan mereka
Menyediakan

metode

yang

terorganisir

yang

dapat

diimplementasikan dengan mudah


CP
Intrusion

Melindungi terhadap berbagai skema intrusi

Detection

Memberikan pencegahan yang sangat baik dari serangan

Dirichlet

Menyediakan sistem canggih checks and balances

Reputation

Menghindari kemampuan bagi penyerang untuk beradaptasi


Menyediakan banyak kontrol pengguna
Paling cocok untuk jarak kecil, sehingga pengguna baik

Anonymous tersembunyi dari penyerang


Hadiah Kredit memberikan insentif bagi pengguna untuk
Bonus Point berpartisipasi

Network

Menyediakan kebingungan penyerang

Slicing

Menghemat bandwidth jaringan


kecepatan data yang cepat mudah dicapai

Tabel Kekurangan dari strategi keamanan Cloud computing


Privacy

Kesalahan dan bug yang sulit untuk menemukan dan memperbaiki

Model

Layanan dapat menjadi macet dengan mengalihkan informasi


Sistem hanya preventif, sehingga tidak melindungi terhadap
penyerang agresif

CP
Intrusion

Harus diperbarui sering membingungkan penyerang


Mei keliru mendeteksi dan menghentikan tidak mengganggu

Detection

informasi

Dirichlet

Mengandalkan strategi rumit yang sulit untuk menerapkan


Pengguna kepercayaan hasil kerentanan terhadap pelanggan

Reputation

menipu
Kinerja adalah semata-mata tergantung pada partisipasi pengguna

Anonymous Data kecepatan secara drastis dikurangi


Bonus Point Memberikan perlindungan intrusi kecil
Network

Karena struktur relay, perlindungan tidak dapat diandalkan


Dapat menjadi mahal jika diimplementasikan dalam jaringan yang

Slicing

besar

BAB III
KESIMPULAN

Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen


tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client)
termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld,

sensor-sensor, monitor dan lain-lain. keuntungan Cloud Computing antara lain: (1) Keuntungan
bagi para pelaku bisnis adalah minimalisasi biaya investasi infrastruktur publik sehingga bisnis
bisa lebih terfokus pada aspek fungsionalitasnya, (2) Bagi application developer, layanan PaaS
memungkinkan pengembangan dan implementasi aplikasi dengan cepat sehingga
meningkatkan produktivitas, (3) Bagi para praktisi yang bergerak di industri TI, hal ini berarti
terbukanya pasar baru bagi industri jasa pengembangan teknologi informasi, (4) Bagi pebisnis
di bidang infrastruktur, hal ini merupakan peluang yang besar karena dengan meningkatnya
penggunaan layanan SaaS ini akan meningkatkan penggunaaan bandwidth internet, (5)
Integrasi aplikasi dengan berbagai perangkat. Beberapa pertimbangan lain yang menjadi resiko
Cloud Computing adalah:
- Ketidakpastian kemampuan penegakan kebijakan keamanan pada provider
- Kurang memadainya pelatihan dan audit TI
- Patut dipertanyakan kendali akses istimewa pada situs provider
- Ketidakpastian kemampuan untuk memulihkan data
- Kedekatan data pelanggan lain sehingga kemungkinan tertukar
- Ketidakpastian kemampuan untuk mengaudit operator
- Ketidakpastian keberlanjutan keberadaan provider
- Ketidakpastian kepatuhan provider terhadap peraturan.

Anda mungkin juga menyukai