Anda di halaman 1dari 6

Biokimia 1 Karbohidrat

1. Jelaskan hubungan antara metabolisme karbohidrat dengan terjadinya diabetic


hiperosmolar non-ketoetik !
Diabetic Hiperosmolar Non Ketotik mengambarkan kekurangan hormon insulin
dan kelebihan hormon glukagon. Penurunan insulin menyebabkan hambatan pergerakan
glukosa ke dalam sel, sehingga terjadi akumulasi glukosa di plasma. Peningkatan hormon
glukagon menyebabkan glycogenolisis yang dapat meningkatkan kadar glukosa plasma.
Peningkatan kadar glukosa mengakibatkan hiperosmolar. Kondisi hiperosmolar serum
akan menarik cairan intraseluler ke dalam intra vaskular, yang dapat menurunkan volume
cairan intraselluler. Bila pasien tidak merasakan sensasi haus akan menyebabkan
kekurangan cairan. Kegagalan tubuh mengembalikan ke situasi homestasis akan
mengakibatkan hiperglikemia, hiperosmolar, diuresis osmotik berlebihan dan dehidrasi
berat. Disfungsi sistem saraf pusat karena ganguan transport oksigen ke otak dan
cenderung menjadi koma.
2. Jelaskan hubungan antara metabolisme karbohidrat dengan terjadinya diabetic
ketoasidosis !
Ketoasidosis diabetik muncul karena kurangnya insulin dalam tubuh . Kurangnya
insulin dan elevasi sesuai glukagon menyebabkan peningkatan pelepasan glukosa oleh
hati (suatu proses yang biasanya ditekan oleh insulin) dari glikogen melalui
glikogenolisis dan juga melalui glukoneogenesis . Kadar glukosa tinggi di ekskresikan
ke urin ,yang terdiri dari air dan zat terlarut ( seperti natrium dan kalium ) bersama
dengan itu dalam proses yang dikenal sebagai diuresis osmotik . Hal ini menyebabkan
poliuria , dehidrasi , dan haus kompensasi dan polidipsia . Tidak adanya insulin juga
menyebabkan pelepasan asam lemak bebas dari jaringan adiposa ( lipolisis ) , yang
diubah , sekali lagi dalam hati , menjadi badan keton ( asetoasetat dan - hidroksibutirat )
. -hidroksibutirat dapat berfungsi sebagai sumber energi dalam ketiadaan insulin dimediasi pengiriman glukosa, dan merupakan mekanisme perlindungan dalam kasus
kelaparan. Badan keton , memiliki pKa rendah dan dapat mengubah darah menjadi asam
( asidosis metabolik ) . Tubuh awalnya dapat mentoleransi perubahan dengan
menggunakan sistem bikarbonat buffering, tetapi sistem ini dengan cepat kewalahan dan
mekanisme lainnya harus bekerja untuk mengkompensasi asidosis . Salah satu
mekanisme tersebut adalah hiperventilasi untuk menurunkan tingkat karbon dioksida
darah ( suatu bentuk kompensasi pernapasan alkalosis ) . Hiperventilasi ini , dalam
bentuk ekstrim , dapat diamati sebagai Kussmaul respirasi .
Ketoasidosis diabetic adalah umum pada diabetes tipe 1 hal ini terjadi karena
jurangnya produksi insulin pada pulau langerhan. Pada diabetes tipe 2 , produksi insulin
ada tapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh sebagai akibat dari resistensi

insulin . Biasanya , jumlah insulin yang cukup untuk menekan ketogenesis . Jika DKA
terjadi pada seseorang dengan diabetes tipe 2 , kondisi mereka disebut " diabetes tipe 2
ketosis rawan " . Mekanisme yang tepat untuk fenomena ini tidak jelas ,
3. Jelaskan hubungan antara metabolisme karbohidrat dengan terjadinya neonatal
hipoglikemia !
Hipoglikemia pada neonatus
- Bersifat sementara dan biasanya terjadi pada bayi baru lahir, misalnya karena
masukan glukosa yang kurang (starvasi, kelaparan), hipotermia, syok,dan pada
bayi dari ibu diabetes.
- Bersifat menetap atau berulang yang dapat terjadi akibat defisiensi hormone,
hiperinsulinisme, serta kelainan metabolisme karbohidrat dan asam amino.
Hipoglikemia dapat disebabkan oleh masukan glukosa dari makanan yang kurang
(starvasi) , penurunan masukan glukosa dari simpanan glikogen, penurunan masukan
glukosa karena gangguan glukoneogenesis dan glikoneogenesis, pengeluaran berlebihan
ke dalam simpanan (pada hiperinsulinisme) dan pengeluaran yang meningkat karena
kebutuhan meningkat.

Masukan gula dari makanan yang kurang (starvasi)


Keadaan ini dapat timbul akibat keterlambatan pemberian makanan pada
bayi baru lahir (pemberian ASIpertama meningkatkan kadar gula darah sebesar
18-27 mg/dL); pemberian makanan yang tidak adekuat, misalnya diberikan 30 mL
dekstrose 5% (yang hanya mengandung 6 Kal) sebagai pengganti susu, sedangkan
30 mL susu mengandung 24 kal; dan muntah berulang.

Penurunan masukan gula dari simpanan glikogen


Keadaan ini dapat terjadi pada IUGR, starvasi pada ibu hamil,
prematuruitas, salah satu bayi kembar (yang kecil) pada periode neonatal. Anak
yang lebih besar usianya dengan cadangan glikogen yang jelek akan mengalami
hipoglikemia karena starvasi terutama bila disertai gangguan glukoneogenesis
(pembentukan glukosa dari sumber nonkarbohidarat).

Penurunan masukan gula karena gangguan glukoneogenesis dan glikogenolisis


Keadaan ini dapat terjadi pada Glycogen Storage Disease, galaktosemia,
intoleransi fructose, defisiensi GH (hipopituitarisme) dan insufisiensi
adrenokortikal (primer atau sekunder)

Pengeluaran berlebihan ke dalam simpanan (pada hiperinsulinemi)


Pada keadaan ini terjadi pengeluaran glukosa yang berlebihan dari cairan
ekstraseluler karena insulin mengubah glukosa ke dalam bentuk simpanannya
yaitu lemak dan glikogen. Hiperinsulinisme juga menurunkan masukan gula ke

dalam cairan ekstraseluler


glukoneogenesis.

dengan

menghambat

glikogenolisis

dan

Penyebab hiperinsulinisme antara lain adalah (i) bayi dari ibu yang
diabetes. Ibu yang hiperglikemia menyebabkann janin juga mengalami
hiperglikemia sehingga terjadi hyperplasia sel beta prankeas dan meningkatkan
kadar insulin. Setelah lahir, kadar insulin masih tetap tinggi sehingga timbul
hipolikemia. (ii). Pemberian glukosa iv yang berlebihan pada ibu hamil. (iii)
nesidioblastosis, adenoma pancreas. (iv) sindroma Beckwith-Wiedemann. (v) obat
obatan

4. Jelaskan hubungan antara metabolisme karbohidrat dengan terjadinya laktat asidosis !


Laktat asidosis adalah pembentukan laktat yang berlebihan sehingga dapat
menyebabkan terjadinya penimbunan asam laktat di dalam darah yang berlebihan . Hal
ini di sebabkan oleh gangguan metabolisme karbohidrat misalnya :
o Gangguan pada enzim piruvat dehidrogenase :
- Gangguan ini menyebabkan asetil-koA tidak dapat terbentuk , sehingga piruvat
diubah menjadi laktat
o Gangguan siklus TCA :
- Biasanya berhubungan dengan ketidakmampuan melakukan reoksidasi NADH
dalam rantai respirasi dengan kecepatan yang kuat
o Pembentukan NADH yang berlebihan :
- Peningkatan NADH berlebihan , dimana NADH sebagai kofaktor enzim piruvat
dehidrogenase , sehingga enzim piruvat dehidrogenase juga juga akan berlebihan
dan menghasilkan produk yang berlebihan dimana produk akan mubazir dan
diubah menjadi laktat
5. Jelaskan hubungan antara metabolisme karbohidrat dengan terjadinya peningkatan kadar
HbA1C !

Hemoglobin terglikosilasi dalam eritrosit atau juga dinamakan hemoglobin


glikosilat atau hemoglobin A1c (HbA1c). Hal ini terjadi apabila hemoglobin bercampur
dengan larutan dengan kadar glukosa yang tinggi, rantai beta molekul hemoglobin
mengikat satu gugus glukosa secara ireversibel, proses ini dinamakan glikosilasi.
Glikosilasi terjadi secara spontan dalam sirkulasi dan tingkat glikosilasi ini meningkat
apabila kadar glukosa dalam darah tinggi. Pada orang normal, sekitar 4-6% hemoglobin
mengalami glikosilasi menjadi hemoglobin glikosilat atau hemoglobin A1c. Pada
hiperglikemia yang berkepanjangan, kadar hemoglobin A1c dapat meningkat hingga 1820%. Glikosilasi tidak mengganggu kemampuan hemoglobin mengangkut oksigen, tetapi
kadar hemoglobin A1c yang tinggi mencerminkan kurangnya pengendalian diabetes

selama 3-5 minggu sebelumnya. Setelah kadar normoglikemik menjadi stabil, kadar
hemoglobin A1c kembali ke normal dalam waktu sekitar 3 minggu.
Karena HbA1c terkandung dalm eritrosit yang hidup sekitar 100-120 hari, maka
HbA1c mencerminkan pengendalian metabolisme glukosa selama 3-4 bulan.Hal ini lebih
menguntungkan secara klinis karena memberikan informasi yang lebih jelas tentang
keadaan penderita dan seberapa efektif terapi diabetik yang diberikan. Peningkatan kadar
HbA1c > 8% mengindikasikan diabetes mellitus yang tidak terkendali, dan penderita
berisiko tinggi mengalami komplikasi jangka panjang, seperti nefropati, retinopati,
neuropati, dan/atau kardiopati.
Eritrosit yang tua, karena berada dalam sirkulasi lebih lama daripada sel-sel yang
masih muda, memiliki kadar HbA1c yang lebih tinggi. Penurunan palsu kadar HbA1c
dapat disebabkan oleh penurunan jumlah eritrosit. Pada penderita dengan hemolisis
episodik atau kronis, darah mengandung lebih banyak eritrosit muda sehingga kadar
HbA1c dapat dijumpai dalam kadar yang sangat rendah. Glikohemoglobin total
merupakan indikator yang lebih baik untuk pengendalian diabetes pada penderita yang
mengalami anemia atau kehilangan darah.
6. Jelaskan hubungan antara metabolisme karbohidrat dengan terjadinya peningkatan
aktivitas protein kinase C!

Protein kinase C juga dikenal sebagai PKC adalah keluarga dari protein enzim
kinase yang terlibat dalam mengendalikan fungsi protein lain melalui fosforilasi gugus
hidroksil dari serin dan residu asam amino treonin pada protein tersebut. Enzim PKC
pada gilirannya diaktifkan oleh sinyal seperti peningkatan konsentrasi diasilgliserol
(DAG) atau ion kalsium (Ca2 +). Oleh karena itu PKC enzim memainkan peran penting
dalam beberapa cascades transduksi sinyal.
PKC ini terdiri dari lima belas isozim pada manusia .Mereka dibagi menjadi tiga
subfamilies, berdasarkan kebutuhan kedua mereka messenger:Konvensional (atau klasik),
Novel, dan atipikal .

Konvensional PKCS berisi isoform , I, II, dan . Ini memerlukan Ca2 +,


DAG, dan fosfolipid seperti phosphatidylserine untuk aktivasi.

Novel (n) PKCS termasuk , , , dan isoform , dan memerlukan DAG, tetapi
tidak memerlukan Ca2 + untuk aktivasi. Dengan demikian, PKCS konvensional
dan novel diaktifkan melalui jalur transduksi sinyal yang sama sebagai fosfolipase
C.

atipikal (a) PKCS (termasuk protein kinase M dan / isoform) membutuhkan


tidak Ca2 + atau diasilgliserol untuk aktivasi. Istilah "protein kinase C" biasanya
mengacu pada seluruh keluarga isoform.

Hiperglikemi didalam sel meningkatkan sintesa suatu molekul yang disebut


dicylglycerol (DAG), yaitu suatu critical activating factor untuk isoforms protein kinaseC,,,. Protein kinase C juga diaktifkan oleh oxydative stress dan advanced glycation
end product (AGEs). Aktivasi protein kinase C menyebabkan peningkatan permeabilitas
vaskuler, gangguan sintesa nitric oxyde (NOs), dan perubahan aliran darah.
7. Jelaskan hubungan antara metabolisme karbohidrat dengan terjadinya pembentukan
cotton woll spot !

Catton wool spot merupakan temuan abnormal pada uji fundoscopic dari retina
mata. Mereka muncul sebagai bercak putih lembut pada retina. Mereka disebabkan oleh
kerusakan serabut saraf dan merupakan hasil dari akumulasi bahan axoplasmik dalam
lapisan serat saraf. Serabut saraf yang rusak akibat pembengkakan di lapisan permukaan
retina. Penyebab pembengkakan ini adalah karena berkurangnya transportasi aksonal
dalam saraf karena iskemia.
Pada penderita diabetes
Protein Kinase C dalam kondisi hiperglikemia, aktivitas PKC di retina dan sel
endotel meningkat akibat peningkatan sintesis de novo dari diasilgliserol, yaitu suatu
regulator PKC, dari glukosa. Sehingga mempengaruhi permeabilitas vaskular,
kontraktilitas, sintesis membrane basalis ,proliferasi sel vascular dan dapat menyebablan
iskemia pada retina .
8. Jelaskan hubungan antara metabolisme karbohidrat dengan terjadinya uremia!
UREMIA(gagal ginjal)
Pada penderita diabetes tingkat glukosa darah tinggi hal itu di kerenakan tidak
adanya / sedikit hormon pengendali glukosa yaitu insulin , sehingga glukosa tidak dapat
di cerna oleh tubuh sehingga harus di ekskresikan melalui urin dengan demikian
meningkatlah volume urin diekskresikan. Peningkatan volume mencairkan natrium
klorida dalam urin, menandakan macula densa untuk melepaskan lebih banyak renin,
menyebabkan vasokonstriksi, mekanisme bertahan untuk mempertahankan air dengan
melewatkan sedikit darah yang melalui ginjal. Sehingga vasokonstriksi juga mengurangi
nutrisi yang disediakan untuk ginjal dan menyebabkan infark jaringan dan pengurangan
fungsi ginjal yang dapat berujung pada gagal ginjal(uremia).

9. Jelaskan hubungan antara metabolisme karbohidrat dengan terjadinya peningkatan AGEs


pathway !
AGEs(advanced glycation end products) adalah zat yang dapat menjadi faktor
dalam pengembangan atau memburuknya berbagai penyakit degeneratif, seperti diabetes,
aterosklerosis, dan gagal ginjal kronis. Senyawa berbahaya ini dapat mempengaruhi
hampir setiap jenis sel dan molekul dalam tubuh dan diduga menjadi salah satu faktor
penuaan dan beberapa penyakit kronis yang berkaitan dengan usia. Mereka juga diyakini
memainkan peran penyebab dalam komplikasi pembuluh darah diabetes mellitus. AGEs
dipandang sebagai mempercepat kerusakan oksidatif pada sel-sel dan dalam mengubah
perilaku normal mereka.
Pada diabetes, sel tidak mampu mengurangi asupan glukosa (misalnya, sel-sel
endotel), hasil hiperglikemia kadar glukosa intraseluler yang lebih tinggi. Kadar glukosa
intraseluler yang lebih tinggi menghasilkan peningkatan kadar NADH dan FADH,
meningkatkan proton gradien di luar batas tertentu di mana kompleks III mencegah
peningkatan lebih lanjut dengan menghentikan rantai transpor elektron. Hal ini
menyebabkan produksi mitokondria dari reactive oxygen species (ROS), mengaktifkan
PARP1 dengan cara merusak DNA. PARP1, pada gilirannya, menyebabkan ADPribosylation dari GAPDH, protein yang terlibat dalam metabolisme glukosa,
menyebabkan inaktivasi dan akumulasi metabolit sebelumnya dalam jalur metabolisme.
Metabolisme ini mengaktifkan beberapa mekanisme patogenik, Salah satunya meliputi
peningkatan produksi AGEs.
10. Jelaskan hubungan antara metabolisme karbohidrat dengan terjadinya peningkatan
hexosamine pathway !
Ketika hiperglikemia intraselluler berkembang didalam sel target dari komplikasi
diabetes, menyebabkan produksi ROS (reactive oxygen species) mitokhondria. ROS
menerobos inti DNA, yang mengaktifkan PARP. PARP kemudian memodifikasi enzim
GAPDH (glycolytic glyceryldehyde-3 fosfat dehidrogenase), dengan demikian
mengurangi aktivitasnya. Akhirnya, pengurangan aktivitas GAPDH akan mengaktifkan
polyolpathway, meningkatkan pembentukan AGE intraseluler (lycation and product),
mengaktifkan PKC dan sesudah itu NFxB, dan mengaktifkan hexosamine pathway flux

Anda mungkin juga menyukai