ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan tentang Hukum Joule, panas yang telah ditimbulkan
oleh arus listrik percobaan yang mana dalam percobaan ini bertujuan untuk menentukan
panas yang ditimbulkan oleh arus listrik dan untuk membuktikan Hukum Joule dan
menentukan harga 1 joule. Pada percobaan yang telah dilakukan untuk menentukan panas
yang ditimbulkan oleh arus listrik dan untuk membuktikan hukum joule dan menentukan
harga 1 joule. Digunakan variasi arus listrik 0,4 A dan 0,5 A, serta dengan suhu awal 18 o
dengan menggunakan rangkaian 1 dan rangkaian 2. Percobaan voltameter ini
menggunakan prinsip Hukum Joule. Data yang diperoleh antara lain yaitu suhu akhir dan
waktu yang dicapai. Setelah diperoleh data maka data diolah dan dilakukan perhitungan
menggunakan hukum Joule. Dari hasil perhitungan terlihat bahwa hasil rata-rata Q dan H
lebih besar saat pada rangkaian 1, harga 1 joule adalah hasil rata-rata perhitungan H
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
DASAR TEORI
[Symbol baterai]
Garis yang lebih panjang pada symbol ini menyatakan terminal positif, dan
yang lebih pendek terminal negative. Alat yang diberi daya oleh baterai bisa
berupa bola lampu (yang hanya merupakan kawat halus di dalam bola kaca hampa
udara), pemanas, radio, atau apapun. Ketika rangkaian seperti ini terbentuk,
muatan dapat mengalir melalui kawat rangkaian, dari satu terminal baterai ke
yang lainnya. Aliran muatan seperti ini dinamakan arus listrik. Lebih tepat lagi,
arus listrik pada kawat didefinisikan sebagai jumlah total muatan yang
melewatinya persatuan waktu pada suatu titik. Dengan demikian arus rata-rata I
didefinisikan sebagai
I =
(2.1)
Dimana Q adalah jumlah muatan yang melewati konduktor pada suatu lokasi
selama jangka waktu t. Arus listrik diukur dalam coloumb per detik, satuan ini
diberi nama ampere (A). Satuan yang sering digunakan adalah miliampere (1 mA
= 10-3 A) dan microampere (1 A = 10-6 A).
Pada rangkaian tunggal, seperti pada gambar 2.1, arus pada setiap saat sama pada
satu titik. Hal ini sesuai dengan hukum kekekalan muatan listrik(muatan tidak
hilang).
arus
+ alat
6V
+ (b)
(a)
Besarnya aliran arus pada kawat tidak hanya bergantung pada tegangan,
tetapi juga pada hambatan yang diberikan kawat terhadap aliran elektron.
Elektron-elektron diperlambat karena adanya interaksi dengan atom-atom kawat.
Semakin tinggi hambatan ini, semakin kecil arus untuk suatu tegangan V, maka
dapat disimpulkan bahwa arus berbanding terbalik dengan hambatan.
I=
...(2.2)
di mana R adalah hambatan kawat atau suatu alat lainnya, V adalah beda potensial
yang melintasi alat tersebut, dan I adalah arus yang mengalir. Hubungan ini
dikenal sebagai Hukum Ohm. Satuan untuk hambatan disebut Ohm dan disingkat
(huruf besar Yunani untuk omega). Karena R = V/I . maka 1 ekivalen dengan
1 V/A.
semua alat listrik, dari pemanas sampai bola lampu hingga amplifier stereo,
memberikan hambatan terhadap aliran arus. Filament bola lampu dan pemanas
listrik merupakan jenis kawat khusus yang hambatannya mengakibatkan alat
tersebut menjadi sangat panas. Umumnya, kawat penghubung memiliki hambatan
yang sangat kecil dibandingkan dengan hambatan filament atau kumparan kawat.
Kebanyakan rangkaian, terutama pada alat-alat elektronik, resistor digunakan
untuk mengendalikan besar arus. Resistor mempunyai hambatan mulai kurang
dari satu ohm sampai jutaan ohm. Dua jenis utama adalah resistor gulungan kawat
yang terdiri dari kumparan kawat halus, dan resistor komposisi yang biasanya
terbuat dari karbon semikonduktor.
Kode Warna Resistor
Warna
Angka
Faktor Pengali
Toleransi
(%)
Hitam
Coklat
101
Merah
102
Jingga
103
Kuning
104
Hijau
105
Biru
106
Ungu
107
Abu-abu
108
Putih
109
Emas
10-1
5%
Perak
10-2
10%
Tidak berwarna
20%
Energy yang diubah bila muatan Q bergerak melintasi beda potensial sebesar V
adalah
V=
...(2.3)
(2.4)
Muatan yang mengalir per detik Q/t, merupakan arus listrik I. Dengan demikian
didapatkan,
P = IV (2.5)
Hubungan umum ini menghasilkan daya yang diubah oleh suatu pernagkat
dimana I adalah arus yang melewatinya dan V adalah beda potensial yang
melintasinya. Rumus ini juga menyatakan daya yang diberikan oleh sebuah
sumber seperti baterai. Satuan SI daya listrik untuk semua jenis daya lainnya,
yaitu watt (1 watt = 1 J/det)
4.4 Efek Joule
Menjaga agar arus tetap mengalir dalam suatu konduktor memerlukan
pengeluaran energi. Energi juga harus diberikan untuk mempercepat suatu ion
dalam sebuah akselerator atau tabung electron, tetapi ada perbedaannya. Dalam
akselerator energy yang diberikan digunakan untuk mempercepat ionnya. Dalam
suatu konduktor, karena adanya interaksi antara elektron-elektron dan ion-ion
positif dari lattice kristal, energy yang dipasok ke electron-elektron dipindahkan
ke lattice cristal sehingga memperbesar energy penggetar lattice tersebut.
Akibatnya suhu material akan naik dan ini adalah efek pemanasan arus yang telah
diketahui dengan baik dan disebut efek joule.
(Marcello Alonso. 80)
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
+
_+
-
V
-
+
Thermometer
+
(a)
Gambar 3.1 Skema Alat Hukum Joule Panas yang Ditimbulkan
oleh Arus Listrik
_
V
E
+
-
_
V
+
Thermometer
(b)
Gambar 3.2 Skema Alat Hukum Joule Panas yang Ditimbulkan
oleh Arus Listrik
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
kalor jenis
waktu
awal
suhu
volt
arus
(s)
199.4
18
18
0.4
199.4
18
19
0.4
172
199.4
18
20
0.4
384
199.4
18
21
0.4
602
199.4
18
22
0.4
845
199.4
18
23
0.4
1082
199.4
18
24
0.4
1355
199.4
18
25
0.4
1658
199.4
18
26
0.4
2020
199.4
18
27
0.4
2282
Tabel 4.2 Data hasil percobaan dengan menggunakan rangkaian 1 saat arus listrik
0,5 A
suhu
massa air
kalor jenis
waktu
awal
suhu
volt
arus
(s)
199.4
18
18
0.5
199.4
18
19
0.5
79
199.4
18
20
0.5
201
199.4
18
21
0.5
317
199.4
18
22
0.5
459
199.4
18
23
0.5
606
199.4
18
24
0.5
755
199.4
18
25
0.5
917
199.4
18
26
0.5
1147
199.4
18
27
0.5
1417
Tabel 4.3 Data hasil percobaan dengan menggunakan rangkaian 2 saat arus listrik
0,4 A
suhu
massa air
kalor jenis
waktu
awal
suhu
Volt
arus
(s)
199.4
18
18
0.4
199.4
18
19
0.4
198
199.4
18
20
0.4
424
199.4
18
21
0.4
691
199.4
18
22
0.4
925
199.4
18
23
0.4
1152
199.4
18
24
0.4
1398
199.4
18
25
0.4
1582
Tabel 4.4 Data hasil percobaan dengan menggunakan rangkaian 2 saat arus listrik
0,5 A
massa
kalor
air
jenis
waktu
suhu awal
suhu
199.4
18
199.4
Volt
arus
(s)
18
0.5
18
19
0.5
180
199.4
18
20
0.5
345
199.4
18
21
0.5
490
199.4
18
22
0.5
630
199.4
18
23
0.5
782
199.4
18
24
0.5
934
199.4
18
25
0.5
1103
4.2 Perhitungan
Untuk menentukan Q1 (panas yang diterima air) digunakan persamaan Q1 =
w (Ta-Tm), untuk menentukan Q2 (panas yang diterima kalorimeter) digunakan
persamaan Q2 = 0,26w (Ta-Tm), dan untuk menentukan nilai H (jumlah panas
yang timbul) digunakan persamaan H = V i t
4.2.1 Perhitungan Q1
Q1
= w (Ta-Tm)
= 151.4 (19-18)
= 151.4 kalori
Tm
151.4
151.4
151.4
151.4
151.4
151.4
151.4
151.4
151.4
Ta
18
18
18
18
18
18
18
18
18
Q1
19
20
21
22
23
24
25
26
27
151.4
302.8
454.2
605.6
757
908.4
1059.8
1211.2
1362.6
Tm
151.4
151.4
151.4
151.4
151.4
151.4
151.4
ta
18
18
18
18
18
18
18
19
20
21
22
23
24
25
Q1
151.4
302.8
454.2
605.6
757
908.4
1059.8
4.2.2 Perhitungan Q2
Q2
= 0.26 w (Ta-Tm)
= 0.26 x 151.4 (19-18)
= 39.364 kalori
ta
18
18
18
18
18
18
18
18
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Q2
39.364
78.728
118.092
157.456
196.82
236.184
275.548
314.912
354.276
ta
18
18
18
18
18
18
18
19
20
21
22
23
24
25
Q2
39.364
78.728
118.092
157.456
196.82
236.184
275.548
4.3 Perhitungan H
H
= V.I.t
= 7 x 0.4 x 172
= 481.6 Joule
I
7
7
7
7
7
7
7
7
7
T
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
H
172
384
602
845
1082
1355
1658
2020
2282
481.6
1075.2
1685.6
2366
3029.6
3794
4642.4
5656
6389.6
I
9
9
9
9
9
9
9
9
9
t
0.5
0.5
0.5
0.5
0.5
0.5
0.5
0.5
0.5
H
79
201
317
459
606
755
917
1147
1417
355.5
904.5
1426.5
2065.5
2727
3397.5
4126.5
5161.5
6376.5
I
7
7
7
7
7
7
7
t
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
H
198
424
691
925
1152
1398
1582
554.4
1187.2
1934.8
2590
3225.6
3914.4
4429.6
I
9
9
9
9
9
9
9
t
0.5
0.5
0.5
0.5
0.5
0.5
0.5
H
180
345
490
630
782
934
1103
810
1552.5
2205
2835
3519
4203
4963.5
4.3 Pembahasan
Pada percobaan Hukum Joule, Panas yang ditimbulkan oleh arus listrik yang
bertujuan untuk menentukan panas yang ditimbulkan oleh arus listrik dan untuk
membuktikan Hukum Joule dan menentukan harga 1 joule.Prinsip pada percobaan
ini antara lain Hukum joule, arus listrik, daya listrik, hambatan dan resistor.
Percobaan ini menggunakan 2 variasi yaitu 0,5 A dan 0,4 A. Pada percobaan ini
yang dihasilkan adalah waktu yang ditempuh saat suhu mengalami kenaikan 1
derajat, yaitu mulai dari 18 derajat sampai yang terakhir 27 derajat.
Pada percobaan hukum joule, panas yang ditimbulkan oleh arus listrik ini
peralatan dan bahan yang digunakan adalah amperemeter, voltmeter, stopwatch,
tahanan geser, adaptor/power supply, thermometer, calorimeter. Dan Cara kerja
percobaan ini sudah dijelaskan di bab 3, subbab 3.3. Pada percobaan ini ada dua
perhitungan yaitu perhitungan Q1 , Q2 dan perhitungan H.
4.4 Grafik
Grafik dibawah ini dibuat dengan sumbu x suhu dan sumbu y nya adalah
waktu .
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dalam percobaan hukum joule, panas yang
ditimbulkan oleh arus listrik adalah rangkaian yang lebih menguntukan adalah
rangkaian 1 karena hasil perhitungan Q dan H lebih besar, harga H adalah hasil
rata-rata perhitungan H baik pada rangkaian 1 maupun 2.
TUGAS
Kode Percobaan : L1
Nama
N R P
: 1113100101
Tgl. Prak.
: 17 Maret 2014
Nama Asst.
Referensi
Giancolli, Douglas.2001, Fisika Edisi 5 Jilid 1 . Jakarta . Erlangga
www.google.com
LAPORAN
SEMENTARA
Kode Percobaan : L1
Nama
N R P
: 1113100101
Tgl. Prak.
: 17 Maret 2014
Nama Asst.
Nama
: Puji Kumala Pertiwi
NR P
: 1113100101
Tgl. Prak. : 17 Maret 2014
Nama Asst. : Deby Nur Sanjaya
DAFTAR PUSTAKA