Hukum Persaingan Usaha
Hukum Persaingan Usaha
Outline
PART I
Oligopoli (Pasal 4)
Oligopoli penguasaan produksi dan atau pemasaran
barang dan jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya
praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat
oleh beberapa pelaku usaha secara bersama-sama
dengan pembuatan perjanjian
Oligopoli terjadi apabila penguasaan bersama atas
produksi dan atau pemasaran barang/jasa menghasilkan
penguasaan dua atau tiga pelaku usaha/kelompok
pelaku usaha atas 75% pangsa pasar barang atau jasa
tertentu. (pasal 4 ayat 2)
Oligopoli
Contoh:
Perusahaan x, Perusahaan y, dan Perusahaan z masingmasing memproduksi barang A. Dikatakan terjadi oligopoli
apabila ketiga perusahaan itu menguasai produksi
pemasaran barang A dan penguasaan itu menghasilkan
penguasaan pangsa pasar sebesar 75% oleh dua atau tiga
perusahaan
Penetapan Harga
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian (antara plaku
usaha dengan pesaingnya) menetapkan harga dibawah
harga pasar yang dapat mengakibatkan terjadinya
persaingan usaha tidak sehat (Pasal 7)
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku
usaha lain yang memuat persyaratan bahwa penerima
barang dan atau jasa tidak akan menjual atau memasok
kembali barang dan atau jasa yang diterimanya, dengan
harga yang lebih rendah daripada harga yang telah
diperjanjikan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya
persaingan usaha tidak sehat.(Pasal 8)
PART II
Monopoli (ps.17)
Monopsoni (ps.18)
Penguasaan pasar (ps.19-21)
Persekongkolan (ps. 22-24)
Monopoli
Istilah monopoli berasal dari bahasa Yunani, yakni monos
polein yang berarti sendirian menjual.
Monopoli adalah penguasaan atas produksi dan atau
pemasaran barang dan atau atas penggunaan jasa tertentu
oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha.
Praktek monopoli adalah pemusatan kekuatan ekonomi oleh
satu atau lebih pelaku usaha yang mengakibatkan
dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan
atau jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha
tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum.
Aturan PerundangUndangan
Pasal
Isi
B.W.
Pasal 1365
No
Aturan PerundangUndangan
Pasal
Isi
Penggabungan,
peleburan
dan
pengambilalihan perusahaan, hanya
dapat dilakukan dengan memperhatikan
kepentingan masyarakat dan persaingan
sehat
10
2.
Monopoly By Law
Monopoly By Nature
Monopoly By License
Monopoli Karena Terbentuknya Struktur
Pasar Akibat Perilaku dan Sifat Manusia
Ketinggian harga
Excess profit
Eksploitasi
Pemborosan
Entry barrier
Ketidakmerataan pendapatan
Monopsoni
Penguasaan Pasar
1.
2.
3.
4.
Persekongkolan
Persekongkolan adalah sebagai bentuk kerjasama
yang dilakukan oleh pelaku usaha dengan pelaku
usaha lain dengan maksud untuk menguasai
pasar bersangkutan bagi kepentingan pelaku
usaha yang bersekongkol.
Bentuk kegiatan persekongkolan yang dilarang
UU Antimonopoli, yaitu:
1. Persekongkolan tender
2. Persekongkolan untuk memperoleh rahasia
perusahaan
3. Persekongkolan untuk menghambat pasokan
produk
PART III
Kesimpulan
Hukum persaingan usaha merupakan hukum yang mengatur segala sesuatu
yang berkaitan dengan persaingan usaha. Sedangkan kebijakan persaingan
(competition policy) merupakan kebijakan yang berkaitan dengan masalahmasalah di bidang persaingan usaha yang harus dipedomani oleh pelaku
usaha dalam menjalankan usahanya dan melindungi kepentingan konsumen.
Sebuah persaingan membutuhkan adanya aturan main, karena terkadang
tidak selamanya mekanisme pasar dapat berkerja dengan baik (adanya
informasi yang asimetris dan monopoli).
Posisi dominan sangat dianjurkan tidak terjadi di Indonesia guna mencapai
pemerataan kesejahteraan, sehingga dibentuk badan pengawas yaitu, Komisi
Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) berdasarkan amanat UU No 5 Tahun
1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Saran
Persaingan Usaha perlu terus diawasi dengan
menggunakan tools (alat bantu) yang lebih canggih
untuk mendeteksi posisi dominan, terutama
Kepemilikan Saham dan Peleburan / penggabungan
/ pengambilalihan karena berpotensi untuk
menimbulkan monopoli usaha.
Pengawasan
dan
sanksi
tegas
terhadap
pelaksanaan UU tersebut lebih diperketat, sehingga
praktek usaha dan perjanjian yang dilarang dapat
dihindari para pelaku usaha.
THANK
YOU