Anda di halaman 1dari 1

Adaptasi tubuh pada suhu dingin

Ketika tubuh terlalu dingin, sistem pengaturan suhu mengadakan prosedur yang
tepat berlawanan, yaitu:
1. Vasokonstriksi kulit di seluruh tubuh. Hal ini disebabkan oleh rangsangan dari
pusat simpatis hipotalamus posterior
2. Piloereksi (rambut berdiri pada

akarnya).

Rangsangan

simpatis

menyebabkan otot arektor pili yang melekat ke folikel rambut berkontraksi,


yang menyebabkan rambut berdiri tegak.
3. Peningkatan termogenesis (pembentukan panas).
Pembentukan panas oleh sistem metabolisme meningkat dengan
cepat memicu terjadinya menggigil, rangsangan simpatis untuk pembentukan
panas. Peningkatan perangsangan simpatis maupun norepinefrin dan
epinefrin yang bersirkulasi dalam darah dapat menyebabkan peningkatan
kecepatan metabolism seluler dengan cepat. Efek ini disebut termogenesis
kimia. Hal ini sebagian dihasilkan dari kemampuan norepinefrin dan epinefrin
untuk memisahkan fosforilasi oksidatif, yang berarti bahwa kelebihan
makanan dioksidasi dan dengan cara tersebut akan melepaskan energi
dalam bentuk panas tanpa menyebabkan pembentukan adenosin trifosfat.
Pada manusia dewasa, yang hampir tidak memiliki lemak coklat,
jarang sekali termogenenis kimia meningkatkan kecepatan pembentukan
panas lebih dari 10-15%. Akan tetapi, pada bayi, termogenesis kimia dapat
meningkatkan

kecepatan

pembentukan

panas

sebesar

100%,

yang

kemungkinan merupakan faktor penting dalam mempertahankan suhu tubuh


yang normal pada neonates.

Sumber:
Guyton, Arthur C.; John E. Hall. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11.
Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai