Colon
ICD-10: K58, ICD-9: 564.1, SKDI 2012: 3A
1 DEFINISI
Irritable bowel syndrome (IBS) : Kelainan
fungsional usus kronis berulang dengan nyeri
atau rasa tidak nyaman abdomen yang berkaitan
dengan defekasi atau perubahan kebiasaan
buang air besar setidaknya selama 3 bulan.
Ciri-ciri umum IBS: rasa kembung, distensi, dan
gangguan defekasi.
Kriteria Roma III untuk diagnosis IBS:
Nyeri abdomen atau sensasi tidak nyaman
berulang paling tidak selama 3 hari dalam 1 bulan
pada 3 bulan terakhir dengan 2 atau lebih gejala
berikut:
2 KLASIFIKASI
Menurut kriteria Roma III dan karakteristik feses,
IBS dibagi menjadi 3 subkelas:
3 EPIDEMIOLOGI
Prevalensi IBS 10-20%. Insidensi IBS 1-2% per
tahun. Dari seluruh kasus IBS, 10-20%
berkonsultasi ke tenaga medis. 20-50% rujukan
ke ahli gastroenterology mengarah pada gejala
IBS.
Prevalensi meningkat di Negara industry. Di India
4,2%. Negara-negara di Amerika Utara 10-15%.
Di Asia 3,5-25%, terendah di Iran dan tertinggi di
Jepang.
Di Indonesia belum ada data nasional, tapi untuk
wilayah Jakarta, dari 304 kasus gangguan
pencernaan yang tergabung dalam penelitian
Asian Functional Gastrointestinal Disorder Study
(AFGDS) tahun 2013, ditemukan:
angka kejadian konstipasi fungsional 5,3%. IBS
tipe konstipasi 10,5%. Prevalensi IBS pada wanita
1,5-2x prevalensi pada pria. IBS dapat terjadi
pada semua kelompok umur dengan mayoritas
usia 20-30 tahun, dan menurun seiring bertambah
usia.
4 ETIOPATOGENESIS
Patofisiologi IBS dapat disebabkan oleh berbagai
factor seperti diet, mutase gen, factor psikososial
(stress kronis), infeksi enteric, dan system
kekebalan tubuh.
5 DIAGNOSIS
5.1 ANAMNESIS
5.1.1
Keluhan