A.
1.
2.
3.
Hari/tanggal
Kelompok
: III (Tiga)
Nama
NIM
: 123711008
Judul Praktikum
TUJUAN
Mengetahui macam-macam destilasi serta perbedaannya
Dapat menggunakan destilasi untuk memurnikan atau memisahkan campuran
Mengetahui gugus alkena dengan reaksi eliminasi
B. DASAR TEORI
1. Destilasi
a. Prinsip dasar
Destilasi Uap
Distilasi uap dapat
digunakan
untuk
campuran yang tidak
larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didistilasi dengan
air. Dan juga digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang
memiliki titik didih mencapai 200 C atau lebih. Distilasi uap dapat
menguapkan senyawa-senyawa dengan suhu mendekati 100 C
dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air
mendidih. Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat
mendistilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masingmasing senyawa campurannya.
Berikut rangkaian alat distilasi uap:
Destilasi Azeotropik
tercapai. Uap dari kedua zat cair ini ada dalam bentuk campuran uap,
dengan perbandingan yang memenuhi hukum Roult pada sistem tertutup.
Bunyi hukum Roult:
Tekanan uap pelarut ( PA) pada permukaan larutan besarnya sama
dengan hasil kali tekanan uap pelarut murni (P0A ) dengan fraksi mol
pelarut tersebut didalam larutan (XA).
Adapun kesetimbangan cair-uap untuk campuran biner menurut
Hukum Roult dapat dituliskan sebagai berikut:
PA = XAP0A dan PB = XBP0B
dan
P = XAP0A + XBP0B
dimana P adalah tekanan total dan PA serta PB adalah tekanan parsial
masing-masing komponen A dan B yang bercampur sempurna. Sedangkan
P0A dan P0B adalah tekanan uap komponen A dan B murni tanpa campuran.
XA dan XB adalah fraksi mol masing-masing komponen campuran. Rumus
di atas berlaku untuk campuran-campuran sempurna tanpa penyimpangan
dari keadaan ideal.8
2. Reaksi Eliminasi Pembuatan Alkena
C ;
H2SO4 (H O SO3H)
+
H O H (terprotonkan)
OH
CH3
CH CH3
CH3 CH CH3
CH3
H
C
(gugus pergi)
CH3 + OH2
H
H
H
C
CH3 + OH2
H
HSO3
H
propilena
d. Aquades
Alat :
1. 1 set alat destilasi sederhana
2. Baker glass 100 ml
3. Gelas ukur
4. Pipet tetes
5. Tabung reaksi
6. Erlenmeyer
Bahan :
1. Isopropil alkohol 30 ml
2. H2SO4 pekat 30 ml
3. Larutan KMnO4 0,5% dalam suasana asam
4. Aquades
D. CARA KERJA
30 ml aquades
Dimasukkan kedalam gelas beker
Ditambahkan tetes demi tetes H2SO4 pekat 30 ml secara perlahan
Dimasukkan kelabu destilasi
Ditambahkan isopropyl alkohol 30 ml
HASIL
No
Pertanyaan
Pengamatan
Pencampuran
Destilasi
yang
keluarCairan
Warna
setelah
yang
pencampuranbening
Berat percobaan
= 0,4 mol
OH
CH3 CH CH3
0,4 mol
0,4 mol
Rendemen percobaan
F. PEMBAHASAN
OH2
H2SO4
HSO4
3 +
+H
O
CH3
Lepasnya H
CH
CH3
O
+
CH3
CH
CH3
OH2
CH3
CH+
CH3
10
H
H
H
C
CH
CH2
CH
CH3
H2SO4
CH3 +
CH
4
2
Distilasi sederhana digunakan untuk memisahkan
komponen-komponen
yang
o
dapat menguap dibawah suhu 130 C. Penguapan pada distilasi
sederhana
akan
terjadi
OH
bila tekanan uap dari cairan yang dipanaskan sudah sama dengan tekanan udara di
permukaan cairan. Dalam proses distilasi menggunakan cairan yang dipanaskan
sebagai media panas, maka permukaan cairan yang akan didistilasi harus lebih rendah
agar pemanasan merata sehingga penguapan akan sempurna.
Kondensor inilah akan mampu mengubah wujud gas propilena menjadi cair
dalam suhu dan tekanan yang tetap. Pada kondensor ini diperoleh aliran air yang
diberikan pada ruang luar disekitar kondensor.dengan adanya perubahan suhu dan
tekanan, molekul-molekul propilena akan berubah dari wujud gas menjadi cair. Hal
ini akan sangat membantu untuk mendeteksi apakah akan terbentuk propilena dari
hasil destilasi isopropil alkohol atau tidak. Larutan propilena akan jauh pada labu
erlenmeyer dengan mengeluarkan bau yang khas.
Proses destilasi ini diakhiri dengan hilangnya endapan cokelat dan larutan
menjadi tak berwarna.
Reaksi: CH3 CH CH3 CH3 CH = CH2 +H2O
CH2
CH
CH3
KMnO4
CH
MnO
OH
Rendemen percobaan:
16,22 gr / 23,7 gr x 100 % = 68,44 %
Hasil dari rendemen ini menunjukkan bahwa propilen yang dihasilkan adalah
68,44% dari seluruh isopropil alkohol yang digunakan sebagai reaktan. Rendemen ini
paling valid adalah 100%, akan tetapi pada praktiknya tidak mungkin ada rendemen
yang mencapai 100% sehingga digunakan rumus yaitu berat percobaan/ berat teoritis
x 100%.
G. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,
proses destilasi merupakan proses dimana terjadi pemisahan antara dua larutan untuk
memperoleh larutan yang diinginkan berdasarkan pada perbedaan titik didih.
Propilena akan diperoleh jika dilakukan eliminasi dengan suatu isopropil alkohol dan
menggunakan katalis asam (H2SO4 pekat) dalam suatu proses destilasi sederhana dan
suhu harus di jaga jangan sampai melebihi 80 o. Hasil akhir dari proses destilasi ini
adalah memudarnya warna lembayung dari kalium permanganat menjadi tak
berwarna karena tetes demi tetes gas alkohol yang diubah menjadi cair. Hasil dari
rendemen menunjukkan bahwa propilen yang dihasilkan adalah 68,44% dari seluruh
isopropil alkohol yang digunakan sebagai reaktan.
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden,Fessenden, 1982, Kimia Organik Jilid 1 Edisi Ketiga, Jakarta:
ERLANGGA
11
Ibrahim, Sanusi & Marham Sitorus, 2013, Teknik Laboratorium Kimia Organik,
Yogyakarta : GRAHA ILMU
Khamidinal. 2009. Teknik Laboratorium Kimia. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR
Oxford, 1994, Kamus Lengkap Kimia, Jakarta : ERLANGGA
Petunjuk Praktikum Kimia Organik, 2013, Semarang : Laboratorium Pendidikan
Kimia
Respati, 1980, Pengantar Kimia Organik, Yogyakarta : RINEKA CIPTA
Riswiyanto, 2009, Kimia Organik, Jakarta : ERLANGGA
Sardjiman, 2011, Belajar Kimia Organik Metode Iqro, Yogyakarta : PUSTAKA
PELAJAR
Wonorahardjo, Surjani. 2013. Metode-metode Pemisahan Kimia. Jakarta: INDEKS
Praktikan
12