Anda di halaman 1dari 35

PRESENTASI KASUS

Pembimbing :
dr. Harie Basoeki, Sp.M

Presentan :
Suwandi
Agnes Hermawan
Margareta D.N. Jati
Suryadi Limardi

2013-061-048
2013-061-050
2013-061-051
2013-061-053

Fakultas Kedokteran UNIKA Atma Jaya


Kepaniteraan Ilmu Penyakit Mata
RSUD R Syamsudin SH
Periode 2 Juni 05 Juli 2014

IDENTITAS PASIEN
Nama

: Ny. Sugiyatni
Usia
: 43 tahun
Agama
: Islam
Suku bangsa
: Sunda
Status
: menikah
Pendidikan terakhir : S1
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Alamat
: Jl. Cisaat No: 86
Tgl pemeriksaan
: 9 Juni 2014

ANAMNESIS
Autoanamnesa
Keluhan utama : mata merah,gatal, nyeri
setelah terkena air jeruk nipis sejak 1 hari
SMRS
Keluhan tambahan : tidak ada

Foto pasien

Riwayat Penyakit Sekarang

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat penyakit serupa tidak diketahui
Riwayat hipertensi disangkal
Riwayat diabetes melitus disangkal

PEMERIKSAAN FISIK UMUM


09 Juni 2014
Keadaan umum
Kesadaran

: Baik
: Compos Mentis

E4V5M6
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : tidak diukur
Nadi
: 84x/menit (teratur,
kuat dan penuh)
Suhu
: tidak diukur
Pernafasan
: 20x/menit

PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI

Palpebra

OD

OS

superior

inferior

superior

inferior

Edema

Hiperemi

papil

Entropion

Ektropion

Ptosis

pseudoptos is

sikatrik

Nyeri tekan

PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI (2)

PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI (3)

RESUME
Ny.S wanita usia 43 tahun.
1 hari SMRS mata kiri pasien terkena air

jeruk nipis, OS menjadi perih, hiperemi,


lakrimasi.
Telah dibasuh dengan air ledeng, dan
diteteskan Rohto (nefazoline HCl). Keadaan
OS tidak membaik.
12 jam SMRS OD mulai hiperemi.
5

jam SMRS kondisi ODS : injeksi


konjungtiva, nyeri, bersekret purulen.

RESUME (2)
Pemeriksaan umum :
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: compos mentis
Tanda-tanda vital :
Nadi
: 84x/menit
Pernafasan
: 20x/menit
Pemeriksaan oftalmologi :

VOD : 5/5
VOS : 5/5

RESUME (3)
Posisi kedua mata ortoforia.
Gerakan bola mata baik ke segala arah.
Lapang pandang normal.
Edema Palpebra superior -/+, nyeri tekan
palpebra superior +/+, perdarahan
subkonjungtiva +/+, injeksi konjungtiva +/+,
kornea jernih, COA kedalaman normal, iris
berwarna coklat kehitaman, refleks cahaya
+/+, pupil isokor diameter 3mm/3mm, lensa
jernih +/+.

DIAGNOSA KERJA
Konjungtivitis akut iritan superinfeksi bakterial.

ANALISA KASUS

Analisis
kasus

Analisis Kasus
etiology

serous

mucoid

mucopurule
nt

purulent

Viral

Klamidia

Bacteria

Alergi

Analisis Kasus

Analisis kasus
Iritan berupa
asam jeruk
nipis

Timbul
respon
inflamasi

Iritasi pada
konjungtiva

Gatal

Invasi bakteri
pada mukosa
konjungtiva

Menggosok
mata
(port dentre)

Injeksi
konjungtiva
Edema
konjungtiva
Gatal
Discharge
Hiperlakrima
si

Konjungtivitis
Oculi Sinistra

Eye
hand
contac
t

Konjun
gtivitis
bilater
al

Terapi yang diberikan

Menurut teori : Vaughan.

Ciprofloxacin eye drop 6 gtt 1 ODS

Untuk konjungtivitis bakterial


diberikan antimikroba topikal
tunggal spektrum luas.
(polymicin).

Cendo xytrol (dexametason dan


polymicin sulfat) 6 gtt 1 ODS

Untuk konjungtivitis iritan


diberikanSteroid topikal intensif.
Terapi steroid topikal diberikan
pada ocular alergi, uveitis
anterior, external eye
imflammatory disease akibat
infeksi. (goodman & Gilmans)

Konjungtivitis Bakterial

Anatomi

Definisi
Konjungtivitis Peradangan pada

konjungtiva

Epidemiologi
Paling sering terjadi akibat transmisi dari

tangan ke mata
Higienitas tangan penting dalam
pencegahan transmisi

Etiologi
Bakteri:
Haemophilus aegypius (iklim tropis)
Pneumococcus
Streptococcus
N. Gonorrhoeae

Jenis
Konjungtivitis bakterial hiperakut Purulen
Konjungtivitis bakterial akut mukopurulen

(catarrhal)
Konjungtivitis subakut
Konjungtivitis kronis

Manifestasi Klinis
Sensasi benda asing, terbakar, sensasi penuh

pada mata
Mata terasa gatal
Fotofobia
Konjungtiva hiperemis
Mata berair
Eksudasi
Pseudoptosis
Hipertrofi papiler
Kemosis
Folikel
Pseudomembran
Limfadenopati preauricular

A.Edema palpebra B.injeksi konjungtiva diffuse pada tarsal dan forniks


C.sekret mukopurulen D.sekret purulen. E.ulkus kornea superior F.
pewarnaan gram menunjukkan adanya diplococcus berbentuk ginjal.

Penunjang diagnosis
Pemeriksaan mikroskopis sekret dengan

pewarnaan gram dan giemsa jumlah


PMN yang banyak
Konjungtiva scraping pemeriksaan
mikroskopis dan kultur

Komplikasi
Sikatrik konjungtiva
Ulserasi kornea
Perforasi kornea

Pemeriksaan diagnosis
Pemeriksaan mikroskopis sekret dengan

pewarnaan gram dan giemsa jumlah


PMN yang banyak
Konjungtiva scraping pemeriksaan
mikroskopis dan kultur

Tatalaksana
Terapi diberikan sebelum pemeriksaan

mikrobiologi
Antibiotik topikal tunggal neosporin,

bacitracin, gentamicin, chloramphenicol,


tobramicin, eritromicin, dan sulfa.
Jika 3-5 hari tidak ada perubahan antibiotik
dihentikan, dan tunggu hasil mikrobiologi.
Sefalosporin, quinolon diberikan jika terdapat
penyulit pada kornea.
Jika ada penyulit pada kornea diberikan
sikloplegi.

PROGNOSIS
Quo ad Vitam

: bonam
Quo ad Fungsionam
: bonam
Quo ad Sanationam
: bonam
dapat berlangsung 10-14 hari tanpa diobati,
jika diobati maka akan sembuh dalam 1-3
hari, kecuali konjungtivitis Staphylococcus
dan Gonococcus.

Anda mungkin juga menyukai