Anda di halaman 1dari 15

PLTA

1.
-

Gambar 2.1 Skematis sebuah PLTA


Waduk ,berfungsi untuk menahan air
Main gate, katup prmbuka
Bendungan, berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk
menciptakan tinggi jatuh air. Selain menyimpan air, bendungan juga
dibangun dengan tujuan untuk menyimpan energi.
Pipa pesat (penstock) ,berfungsi untuk menyalurkan dan mengarahkan
air ke cerobong turbin.
Katup utama (Main Inlet Valve), berfungsi untuk mengubah energi
potensial menjadi energi kinetic
Turbin merupakan peralatan yang tersusun dan terdiri dari beberapa
peralatan suplai air masuk turbin, diantaranya sudu (runner), pipa
pesat (penstock), rumah turbin (spiral chasing), katup utama (inlet
valve), pipa lepas (draft tube), alat pengaman, poros, bantalan
(bearing), dan distributor listrik. Menurut momentum air turbin
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin reaksi dan turbin
impuls. Turbin reaksi bekerja karena adanya tekanan air, sedangkan
turbin impuls bekerja karena kecepatan air yang menghantam sudu.
Generator, Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi
energi listrik dari sumber energi mekanis.
Draftube atau disebut pipa lepas, air yang mengalir berasla dari turbin
Tailrace atau disebut pipa pembuangan
Transformator adalah trafo untuk mengubah tegangan AC ke tegangan
yang lebih tinggi.
Switchyard (controler)
Kabel transmisi
Jalur Transmisi, berfungsi menyalurkan energi listrik dari PLTA menuju
rumah-rumah dan pusat industri.

Spillway adalah sebuah lubang besar di dam (bendungan) yang


sebenarnya adalah sebuah metode untuk mengendalikan pelepasan
air untuk mengalir dari bendungan atau tanggul ke daerah hilir.
Prinsip kerja dari PLTA merupakan salah satu tipe pembangkit yang
ramah lingkungan, karena menggunakan air sebagai energi primernya.
Energi primer air dengan ketinggian tertentu digunakan untuk
menggerakkan turbin yang dikopel dengan generator. Pembangkit
Listrik Tenaga Air merupakan pusat pembangkit tanaga listrik yang
mengubah energi potensial air ( energi gravitasi air ) menjadi energi
listrik. Mesin penggerak yang digunakan adalah turbin air untuk
mengubah energi potensial air menjadi kerja mekanis poros yang akan
memutar rotor pada generator untuk menghasilkan energi listrik.
2. Turbin Reaksi Sudu. pada turbin reaksi mempunyai profil khusus
yang menyebabkan terjadinya penurunan tekanan air selama melalui
sudu. Perbedaan tekanan ini memberikan gaya pada sudu sehingga
runner (bagian turbin yang berputar) dapat berputar. Jenis: Turbin
Francis Turbin Kaplan & Propeller
Turbin Impuls. Energi potensial air diubah menjadi energi kinetik
pada nozle. Air keluar nozle yang mempunyai kecepatan tinggi
membentur sudu turbin. Setelah membentur sudu arah kecepatan
aliran berubah sehingga terjadi perubahan momentum (impulse).
Akibatnya roda turbin akan berputar. Jenis: Turbin Pelton, Turbin
Turgo , Turbin Crossflow.
3. JENIS-JENIS ENERGI PLTA

4.

Energi Pasang Surut


Prinsip sederhana dari pemanfaatan ketiga bentuk energi itu adalah:
memakai energi kinetik untuk memutar turbin yang selanjutnya
menggerakkan generator untuk menghasilkan listrik.
PLTA Aliran sungai Langsung dengan waduk (Reservoir)
Air dari satu sungai atau lebih ditampung di suatu tempat untuk
mendapatkan ketinggian tertentu dengan jalan dibendung. Air dari
waduk tersebut dialirkan melalui saluran terbuka, melalui pintu air ke
saluran tertutup yang selanjutnya melalui pipa pesat menggerakkan
turbin untuk membangkitkan tenaga listrik.
Energi Ombak( Gelombang Laut)
PLTA aliran Danau
Kelebihan
Beberapa keuntungan/keleBihan yang terdapat pada pembangkit
listrik tenaga listrik Air adalah sebagai berikut:
Dibandingkan dengan pembangkit listrik jenis yang lain, PLTA ini cukup
murah karena menggunakan energi alam.
Memiliki konstruksi yang sederhana dan dapat dioperasikan di daerah
terpencil dengan tenaga terampil penduduk daerah setempat dengan
sedikit latihan.

Tidak menimbulkan pencemaran.


Dapat menghapuskan biaya bahan bakar.
Memiliki kehidupan ekonomi yang lebih lama
Tidak menyebabkan polusi gas rumah kaca
Bendungan dari PLTA itu sendiri bisa dimanfaatkan sebagai tempat
rekreasi dan irigasi perairan
Bendungan dari PLTA dapat dijadikan tanggul untuk mengantisifasi
ketika terjadi banjir.
Tidak menimbulkan polusi udara, tidak ada SOX, NOX dan CO2 seperti
yang biasa ditimbulkan oleh pembangkit listrik berbahan bakar fosil
( minyak, batubara dan gas ). Sebagaimana diketahui SOX dan NOX
dapat menimbulkan hujan asam,
yang sangat berbahaya bagi
tumbuh-tumbuhan maupun makhluk hidup lainnya.CO2 dianggap
dapat menimbulkan pemanasan global ( efek rumah kaca) yang akan
menimbulkan perubahan cuaca serta dapat menaikkan permukaan air
laut karena es dikutub mencair. Jadi dengan membangun PLTA berarti
telah mengurangi kemungkinan timbulnya hujan asam dan pemanasan
global.

Tenaga air adalah energi yang terbarukan dan umur ekonomis PLTA
panjang. Banyak PLTA yang berumur lebih dari 50 tahun masih
beroperasi dengan baik.

Mengoperasikan PLTA berarti menghemat pemakaian BBM yang selama


inidipakai oleh PLTD, PLTG, PLTGU maupun PLTU minyak, terutama
mengurangi pemakaian solar yang sekarang sudah terpaksa diimpor
karena produksi dalam negeri tidak cukup.Dengan demikian
pengoperasian PLTA juga berarti menghemat devisa.

Pemakaian PLTA pada umumnya lebih menguntungkan karenabiaya


pembangkitan lebih murah daripada jenis pembangkit lainnya. Selain
itu tidak ada kenaikan biaya operasi yang biasanya disebabkn oleh
kenaikan biaya BBM.

Dengan memakai tenaga air berarti memanfaatkan sumber energi


yang tidak dapat diekspor, dan memberi kesempatan sumber energi
lain seperti minyak, gas dan batubara untuk diekspor dan
menghasilkan devisa atau diproses menjadi bahan lain yang
diperlukan.
Sumber energi air tersebar didaerah-daerah di seluruh Indonesia,
sehingga
dengan membangun PLTA didaerah-daerah berarti
pemerataan pembangunan dan pembangunan prasarana berupa PLTA
ini dengan jaringan transmisi dan distribusi akan dapat memenuhi

permintaan tenaga listrik baik untuk pelanggan umum perkotaan,


industri maupun kelistrikan desa.

Membangun PLTA dengan waduk mempunyai dampak positif yang luas


dan keuntungan tambahan misalnya waduk dipakai untuk parawisata,
perikanan, olahraga air, pengendalian banjir, sumber air minum,
sumber air tanah, sumber air pengairan untukpertanian dan
sebagainya.

Tergantung dari sumber tenaga air yang tersedia, kebutuhan sistem


tenaga listrik serta desain yang ekonomis dan optimum maka PLTA
dapat dioperasikan untuk beban puncak (peak load) maupun beban
dasar ( base-load). PLTA dapat melayani perubahan beban yang cepat,
sehingga sangat penting untuk membantu menjaga stabilitas serta
keandalan sistem tenaga listrik.

Pembangunan PLTA akan membuka lapangan kerja di daerah-daerah


yang mungkin letaknya dipelosok (terpencil).

Beberapa peralatan PLTA sudah dapat dibuat didalam negeri dengan


atau tanpa kerjasama dengan asing antara lain pintu air, pipa pesat,
bagian-bagian turbin air dan alat bantu mekanik. Juga generator,
transformator, panel-panel, kabel switchgears dan sebagainya. Hal ini
berarti menghemat devisa, memungkinkan alih teknologi dari
perusahan asing serta memberikan lapangan kerja dalam negeri.

Karena biaya pembangkitan PLTA murah, maka PLTA cocok untuk


industri yang electric energi intensive seperti industri aluminium
(PLTAAsahan II/tangga dan sigura-gura) dan nickel (PLTA Larona).

Bila perlu PLTA dapat dioperasikan secara automatic dari jarak jauh
(remote control) dengan aman, sehingga tidak memerlukan operator
yang banyak. Ini penting terutama ditempat terpencil atau untuk PLTA
dengan gedung sentral bawah tanah. Beberapa PLTA juga dapat
dikendalikan dari jarak jauh dari suatu pusat pengendalian ( control
center ) sehingga hanya memerlukan operator sedikit sekali.

Biaya operasi dan pemeliharaan PLTA sangat murah dan pemakaian


listrik untuk keperluan sendiri kecil.

Sudah terbukti beberapa spare part peralatan mesin dan listrik untuk
PLTA dapat dibuat didalam negeri, denganbiaya lebih murah dari
impor, sehingga menghemat devisa, memberi pengalaman kepada
bengkel-bengkel didalam negeri serta memberikan lapangan

pekerjaan. Sebagai contoh runner turbin air untuk PLTA kecil telah
dapat dibuat didalam negeri.

Kelemahan
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) juga mempunyai kelemahankelemahan dalam melayani penguna listrik dalan jumlah besar, antara
lain :
Mebutuhkan inventasi yang besar

Membutuhkan lahan yang luas untuk membuat pusat listrik yang


berkapasitas besar

Bila kita mengalami musim kemarau panjang PLTA yang mengunakan


tenaga air dari danau alam dan danau buatan maka cadanagan air
akan sangat berkurang dan berdampak pada penurunan kuantitas
produksi daya listrik yang disalurkan ke konsuman. Maka hal ini yang
dirugikan adalah konsuman baik rumah tangga maupun pihak industri.

Waktu persiapan dan pembangunan PLTA yang lama


Masalah yang berhubungan dengan kondisi alam
Masalah infrastruktur untuk pembangunan

PLTU
1.

Proses Konversi Energi PLTU

POROS

Proses konversi energi pada PLTU berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu :

Pertama, energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam bentuk uap
bertekanan dan temperatur tinggi.

Kedua, energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran.

Ketiga, energi mekanik diubah menjadi energi listrik.

Prinsip Keja
PLTU menggunakan fluida kerja air uap yang bersirkulasi secara tertutup. Siklus tertutup artinya
menggunakan fluida yang sama secara berulang-ulang. Urutan sirkulasinya secara singkat adalah
sebagai berikut :

Pertama air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas permukaan pemindah
panas. Didalam boiler air ini dipanaskan dengan gas panas hasil pembakaran bahan bakar dengan
udara sehingga berubah menjadi uap.

Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu diarahkan untuk
memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik berupa putaran.

Ketiga, generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar menghasilkan energi
listrik sebagai hasil dari perputaran medan magnet dalam kumparan, sehingga ketika turbin
berputar dihasilkan energi listrik dari terminal output generator

Keempat, Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor untuk didinginkan dengan air
pendingin agar berubah kembali menjadi air yang disebut air kondensat. Air kondensat hasil
kondensasi uap kemudian digunakan lagi sebagai air pengisi boiler.

Demikian siklus ini berlangsung terus menerus dan berulang-ulang.


2. Arti:
Desalination Plant (Unit Desal)
Peralatan ini berfungsi untuk mengubah air laut (brine) menjadi air tawar (fresh water)
dengan metode penyulingan (kombinasi evaporasi dan kondensasi).
Demineralizer Plant (Unit Demin)
Berfungsi untuk menghilangkan kadar mineral (ion) yang terkandung dalam air tawar.
Chlorination Plant (Unit Chlorin)
Berfungsi untuk menghasilkan senyawa natrium hipoclorit (NaOCl) yang digunakan
untuk memabukkan/melemahkan mikro organisme laut pada area water intake.
3.

system tertutup Pada PLTU tanpa kondensasi, uap yang keluar dari turbin mempunyai
tekanan lebih besar dari tekanan atmosfir. Uap ini dapat digunakan untuk memanasi air
yang akan masuk ketel atau untuk proses-proses industri lain. Pada PLTU dengan
kondensasi, uap yang keluar dari turbin masuk ke dalam kondensor, uap ini
dikondensasikan, sehingga menghasilkan air. Air ini disebut air kondensat. Tekanan
dalam kondensor lebih kecil dari tekanan atmosfir (tekanan dalam kondensor dikurangi
oleh pompa vakum).

Sistem terbuka Pada PLTU tanpa kondensasi, uap yang keluar dari turbin mempunyai
tekanan lebih besar dari tekanan atmosfir. Uap ini dapat digunakan untuk memanasi air
yang akan masuk ketel atau untuk proses-proses industri lain. Pada PLTU dengan
kondensasi, uap yang keluar dari turbin masuk ke dalam kondensor, uap ini
dikondensasikan.

PLTG

1. Pusat listrik tenaga gas (PLTG) merupakan sebuah pembangkit energi listrik yang
menggunakan peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya. Turbin
gas dirancang dan dibuat dengan prinsip kerja yang sederhana dimana energi
panas yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar diubah menjadi
energi mekanis dan selanjutnya diubah menjadi energi listrik atau energi lainnya
sesuai dengan kebutuhannya.
2. Arti:

Starting Equipment. Berfungsi untuk melakukan start up sebelum turbin

bekerja
Coupling dan Accessory Gear. Berfungsi untuk memindahkan daya dan
putaran dari poros yang bergerak ke poros yang akan digerakkan.
Fuel System. Bahan bakar yang digunakan berasal dari fuel gas system dengan
tekanan sekitar 15 kg/cm2.
Lube Oil System. Lube oil system berfungsi untuk melakukan pelumasan
secara kontinu pada setiap komponen sistem turbin gas.
4. Kelebihan dan Kekurangan PLTG

Adapun kekurangan dari Pusat Listrik Tenaga Gas adalah sebagai berikut:
1. Pembakaran dengan gas alam akan berlangsung lebih sempurna dibanding
dengan minyak bakar ataupun bahan bakar padat.
2. Gas alam diperkirakan tidak mengandung belerang maka temperatur cerobong
dapat diturunkan, sehingga pembakaran tidak menyebabkan asap hitam yang
dapat mencemari lingungan sekitar.
3. Peralatan pembakaran untuk gas alam jauh lebih sederhana dibandingkan dengan
peralatan pembakar dari minyak bakar ataupun bahan bakar padat lainnya, yang
tidak memerlukan pengabut dan tidak memerlukan pemanasan, sehingga akan
lebih ringan biaya investasinya
4. Harga bahan baku gas alam rata-rata lebih murah dibanding dengan minyak
bakar.
Adapun kekurangan dari Pusat Listrik Tenaga Gas adalah sebagai berikut:

1. Tingkat efisiensi rendah. Dengan tingkat efisiensi yang rendah hal ini merupakan
salah satu dari kekurangan sebuah turbin gas dan perkembangannya.
2. Diperlukan investasi yang lebih besar untuk peralatan pengaturan dan instalsi
pengamanannya karena gas alam jauh lebih berbahaya dibanding dengan minyak
bakar.
3. Terkadang sukar untuk mendapatkan air pengisian yang baik kualitasnya.
4. Sulitnya mencari lokasi penambangan gas alam, atau setidak-tidaknya dalam
jangkauan ekonomis untuk transmisi pipa-pipa gas alam
5. Operasi turbin gas yang menggunakan gas hasil pembakaran dengan suhu sekitar
1.300 oC memberi risiko korosi suhu tinggi, yaitu bereaksinya logam kalium,
vanadium, dan natrium yang terkandung dalam bahan bakar dengan bagianbagian turbin seperti sudu dan saluran gas panas.
6. Komponen- komponen utama dari cooling system adalah:
1. Off base Water Cooling Unit
2. Lube Oil Cooler
3. Main Cooling Water Pump
4. Temperatur Regulation Valve
5. Auxilary Water Pump
6. Low Cooling Water Pressure Swich

PLTGU

1. Komponen Utama

- Crangking Motor adalah motor yang digunakkan sebagai penggerak awal saat turbin
-

belum menghasilkan tenaga penggerak generator ataupun compressor.


Air Filter merupakan filter yang berfungsi untuk menyaring udara bebas agar udara yang

mengalir menuju ke compressor merupakan udara yang bersih.


Compressor sebagai penghisap udara luar, dengan terlebih dahulu melalui air filter.
Combustion chamber ( ruang bakar ) adalah ruang yang dipakai sebagai tempat

pembakaran bahan bakar ( solar ) dan udara atomizing.


Gas Turbine adalah turbin yang berputar dengan menggunakan energi
Selector Valve merupakan valve yang berfungsi untuk mengatur gas buangan dari turbin
gas, apakah akan dibuang langsung ke udara ataukah akan dialirkan menuju ke HRSG.

- GTG (Gas Turbine Generator) berfungsi sebagai alat pembangkit listrik dengan
-

menggunakan tenaga putaran yang dihasilkan dari turbin gas.


Steam Turbine ( Turbin Uap ) adalah turbin yang berputar dengan menggunakan energi

uap.
STG (Steam Turbine Generator) merupakan generator berfungsi sebagai alat pembangkit

listrik dengan menggunakan tenaga putaran yang diperoleh dari turbin uap.
HRSG (Heat Recovery Steam Generator) merupakan heat exchanger dari gas ke air
dengan memanfaatkan energi sisa gas turbin untuk menghasilakan uap dengan tekanan

dan temparatur yang tinggi.


2. Alat Bantu pada Boiler
Economizer adalah alat yang digunakan untuk memanaskan air pengisi ketel dengan

media pemanas energi kalor yang terkandung didalam gas bekas.


Steam drum adalah alat yang digunakan untuk memisahkan bagian air, uap basah dan

uap kering karena didalam boiler terjadi pemanasan bertingkat.


Super Heater. Uap yang dihasilkan boiler drum ada yang masih berupa uap basah , dan
untuk mendapatkan uap yang betul-betul kering. Uap basah yang berasal dari boiler
drum perlu dipanaskan lagi pada super heater sehingga uap kering yang dihasilkkan naik

ke steam drum dan memutar sudu sudu turbin uap.


Desuper Heater merupakan spray water yang digunakan untuk mengatur temperatur uap
yang dialirkan ke turbin.

- Soot Blower merupakan alat pembersih pipa di dalam boiler yang diakibatkan
-

menempelnya sisa-sisa pembakaran, dengan media pembersih auxiliary steam.


Boiler Feed Pump merupakan pompa pengisi air boiler.
Alat-alat bantu pada Turbin
Condensor

Condensor dibuat dari sejumlah pipa-pipa kecil yang mana air laut sebagai media pendingin
dapat mengalir melalui pipa-pipa tersebut.
-

Condensate Pump

Setelah air kondensasi terkumpul pada hot well, maka air tersebut dipompakan oleh condensate
pump ke daerator tank dengan melalui heater.
-

Low Pressure Heater

Alat ini berguna untuk memanaskan air condensate yang berasal dari hot well, sebelum
dimasukkan ke daerator tank.
-

Auxiliary Cooling Water Pump

Pompa ini berfungsi untuk mensirkulasikan air pendingin yang dibutuhkan untuk mendinginkan
minyak pelumas dan gas hydrogen.
-

High Pressure Heater

Alat ini berguna untuk memanaskan air pengisi ketel yang berasal dari deaerator storage tank,
yang selanjutnya akan dikirim ke ketel lewat economizer.
-

Daerator

Daerator adalah alat yang berfungsi untuk membuang O2 dan gas-gas lain yang terkandung
dalam air kondensat, disamping itu juga berfungsi sebagai pemanas air kondensat.
-

Air Ejector

Air Ejector adalah suatu alat yang dikonstruksikan dari sebuah nozzle sehingga bilamana dialiri
uap akan dapat menarik udara dan gas-gas yang tidak dapat mengembun didalam kondensor
sehingga condensor akan menjadi vacuum.
3. Pada prinsip Heat Recovery Steam Generator dan boiler adalah sama, yaitu suatu
peralatan pemindah panas yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap dengan bantuan
panas. Perbedaan utama terletak pada sumber panas yang digunakan dan susunan pipa
pemanasnya. Ditinjau dari sistem sirkulasi airnya HRSG dibedakan menjadi :

HRSG sirkulasi alam

HRSG sirkulasi paksa

Bila ditinjau dari tekanan kerjanya, HRSG dapat dibedakan menjadi :

Heat Recovery Steam Generator dengan satu tekanan (single pressure)

Heat Recovery Steam Generator dengan dua tekanan (dual pressure)

Heat Recovery Steam Generator dengan tekanan bertingkat (multi pressure)

Sedangkan bila ditinjau dari sumber panasnya, HRSG dapat dikelompokkan menjadi :

Heat Recovery Steam Generator tanpa bantuan pembakaran (nonfire)

Heat Recovery Steam Generator dengan bantuan pembakaran (auxiliary/supplementary


burner)

5. Kelebihan:

Efisiensi termalnya tinggi, sehingga biayaoperasi (Rp/kWh) lebih rendah

dibandingkan dengan pembangkit thermal lainnya.

Biaya pemakaian bahan bakar (konsumsi energi) lebih rendah

Pembangunannya relatif cepat

Kapasitas dayanya bervariasi dari kecil hingga besar

Menggunakan bahan bakar gas yang bersih dan ramah lingkungan

Fleksibilitasnya tinggi

Tempat yang diperlukan tidak terlalu luas, sehingga biaya investasi lahan lebih
sedikit.

Pengoperasian

PLTGU

yang

menggunakan

komputerisasi

memudahkan

pengoperasian.

Waktu yang dibutuhkan: untuk membangkitkan beban maksimum 1 blok PLTGU


relatif singkat yaitu 150 menit.

Prosedur pemeiliharaan lebih mudah dilaksanakan dengan adanya fasilitas sistem

diagnosa.

6. Kelemahan:
Biaya yang besar dalam pembangunanya.
Membutuhkan area yang lebih besar.
Merusak ekosistem lingkungan hidup.
Mengemisikan gas-gas yang berbahaya yaitu Nox, Cox, dan Sox.
PLTD
1. adapun komponen-komponen yang digunakan pada PLTD adalah sebagai
berikut :
a. Tangki bahan bakar
b. Penyaring bahan bakar

c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.

Penampung bahan bakar sementara (yang sudah disaring)


Pegabut
Mesin diesel
Turbo charge
Penyaring gas buangan
Exhaust stroke
Generator
Trafo
Saluran transmisi
Prinsip Kerja PLTD

Bahan bakar di dalam tangki penyimpanan bahan bakar dipompakan ke dalam tanki
penyimpanan sementara namun sebelumnya disaring terlebih dahulu. Kemudian disimpan di
dalam tangki penyimpanan sementara (daily tank). Jika bahan bakar adalah bahan bakar minyak
(BBM) maka bahan bakar dari daily tank dipompakan ke Pengabut (nozzel), di sini bahan bakar
dinaikan temperaturnya hingga manjadi kabut. Sedangkan jika bahan bakar adalah bahan bakar
gas (BBG) maka dari daily tank dipompakan ke convertion kit (pengatur tekanan gas) untuk
diatur tekanannya. Menggunakan kompresor udara bersih dimasukan ke dalam tangki udara start
melalui saluran masuk (intake manifold) kemudian dialirkan ke turbocharger. Di dalam
turbocharger tekanan dan temperatur udara dinaikan terlebih dahulu. Udara yang dialirkan pada
umumnya sebesar 500 psi dengan suhu mencapai 600C.
PLTN
1. Prinsip kerja
Panas yang dipergunakan untuk membangkitkan uap diproduksi dari
pembelahan inti atom yang dapat diuraikan sebagai berikut: Apabila satu
neutron (dihasilkan dari sumber neutron) tertangkap oleh inti atom U-235, inti
atom akan terbelah menjadi 2 atau3 bagian/fragmen. Energi yang semula

mengikat fragmen tersebut diubah menjadi energi kinetik sehingga mereka


bergerak dalam kecepatan tinggi.
Peralatan Utama
- Bahan bakar (fuel)
Bahan bakar nuklir harus dibedakan kedalam dua jenis yakni bahan fisil dan bahan
fertile. Bahan fisil yaitu bahan yang cenderung untuk berfisis ketika ditumbuk neutron
dengan berbagai energi.
- Moderator
Moderator berfungsi untuk memperlambat neutron hasil fisi sehingga menjadi neutron
thermal (neutron energi rendah) tanpa menyerap neutron tersebut.
- Pendingin (Coollant)
Berfungsi untuk mentransfer panas yang dibangkitkan pada bahan bakar di teras ke
pembangkit uap (stem generator,SG) untuk lebih lanjut memutar turbin.
- Batang Kontrol (control rods)
Terbuat dari bahan penyerap neutron , batang ini dapat dikeluarkan dan
dimasukkan ke dalam teras reaktor untuk mengontrol populasi dan reaksi
neutron pada teras, dan menjaga teras agar tetap pada keadaan kritis,
juga

berguna

untuk

menghentikan

reaksi-reaksi

neutron

dengan

menurunkan secara penuh pada batang kendali.


- Bejana tekan (pressure vessel)
Berfungsi untuk mencegah lepasnya bahan radioaktif pada kasus
berlebihnya tekanan.
2. Keuntungan PLTN dibandingkan dengan pembangkit daya utama
lainnya adalah :
Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi
normal) - gas rumah kaca hanya dikeluarkan ketika Generator
Diesel Darurat dinyalakan dan hanya sedikit menghasilkan gas).
Dengan sistem keamanan berlapis (lima perisai), maka radiasi tidak akan
keluar mencemari lingkungan.
Tidak mencemari udara - tidak menghasilkan gas-gas
berbahaya sepert karbon monoksida, sulfur dioksida, aerosol,
mercury, nitrogen oksida, partikulate atau asap fotokimia.

Sedikit menghasilkan limbah padat (selama operasi normal).


Kini limbah dari PLTN dapat didaur ulang menjadi bahan bakar

baru.
Biaya bahan bakar rendah - hanya sedikit bahan bakar yang

diperlukan.
Ketersedian bahan bakar (uranium) yang melimpah, karena
sangat sedikit bahan bakar yang diperlukan.

Berikut ini berberapa hal yang menjadi kekurangan PLTN :

Risiko kecelakaan nuklir - kecelakaan nuklir terbesar adalah


kecelakaan Chernobyl (yang tidak mempunyai containment

building).
Limbah nuklir - limbah radioaktif tingkat tinggi yang dihasilkan
dapat bertahan hingga ribuan tahun.

Anda mungkin juga menyukai