Anda di halaman 1dari 17

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

PLTN

Pendahuluan
Nuklir, khususnya zat radioaktif telah dipergunakan secara luas dalam
berbagai bidang seperti industri, kesehatan, pertanian, peternakan, sterilisasi
produk farmasi dan alat kedokteran, pengawetan bahan makanan dan bidang
hidrologi, aplikasi tersebut adalah dalam bidang non energi. Salah satu
pemanfaatan teknik nuklir dalam bidang energi saat ini sudah berkembang dan
dimanfaatkan secara besar-besaran dalam bentuk Pusat Listrik Tenaga Nuklir
(PLTN), dimana tenaga nuklir digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik
yang relatif murah, aman dan tidak mencemari lingkungan. Pemanfaatan teknik
nuklir dalam bentuk PLTN mulai dikembangkan secara komersial sejak tahun
1954. Pada waktu itu di Uni Sovyet (USSR), dibangun dan dioperasikan satu unit
PLTN air ringan bertekanan tinggi (WER=PWR) yang setahun kemudian
mencapai daya 5 Mwe. Di Amerika Serikat juga telah dioperasikan jenis reactor
yang sama dengan daya 60 Mwe. Pada tahun 1956 di Inggris dikembangkan jenis
Gas Cooled Reactor (GCR = reaktor berpendingin gas) dengan daya 100 Mwe.
Hingga tahun 2010 di seluruh dunia baik di negara maju maupun berkembang
telah dioperasikan sebanyak 438 unit PLTN tersebar di 30 negara dengan
kontribusi sekitar 187 dari pasokan tenaga listrik dunia dengan total pembangkitan
dayanya mencapai 314Mwe. Sementara itu 143 PLTN dalam tahap konstruksi di
24 negara, dengan negara yang sedang membangun PLTN terbanyak adalah China
36 unit, India 20 unit dan Rusia 16 unit. Selain yang memasuki tahap konstruksi
344 unit PLTN lainnya di dunia sedang dalam tahap perencanaan.

LATAR BELAKANG
Saat ini, Pemerintah telah memutuskan untuk menaikkan tarif listrik per 1
juli 2014 hingga November 2014. Di satu sisi, dirut PLN, Nur Pamudji,
mengatakan bahwa kenaikan tarif listrik dapat mengurangi subsidi listrik negara
dan memperbaiki struktur pendapatan PLN. PLN berjanji akan mempercepat

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO - FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK


PLTN
proses pembangunan infrastruktur kelistrikan dan infrastruktur pendukung lainnya
khususnya di daerah yang selama ini belum menikmati listrik.
Oleh karena itu, strategi pembangkitan tenaga listrik dengan keandalan
yang tinggi sangat diperlukan. Formula E = mc 2 yang diungkap oleh Albert
Einstein merupakan formula ilmiah yang paling dikenal di era modern. Formula
ini memaparkan hubungan antara energi, masa dan kecepatan cahaya. Pembangkit
listrik tenaga nuklir atau secara singkat disebut reaktor nuklir merupakan salah
satu konsep yang memanfaatkan formula ini. Reaktor nuklir bahkan dapat
dikatakan sebagai pemanfaatan atau buah ekonomi dari formula ilmiah Einstein
diatas. Hal itu karena pasokan energi, yang bisa diberikan oleh reaktor nuklir
dalam jumlah yang besar, merupakan salah satu penunjang penting ekonomi.
Reaksi fisi nuklir merupakan proses fisika mendasar yang digunakan
untuk membangun reaktor nuklir, baik yang ditujukan untuk menghasilkan listrik
atau sebagai mesin pendorong kapal selam, atau bentuk energi lainnya. Secara
sederhana yang terjadi dalam reaksi fisi nuklir adalah perubahan massa menjadi
energi. Oleh karena itu langkah pertama yang tepat untuk mempelajari aspek
fisika dari reaktor nuklir adalah dengan mempelajari reaksi nuklir itu sendiri.
Untuk dapat memahami seberapa besar energi yang bisa dihasilkan dari
reaksi fisi nuklir, atau secara praktis mengenai seberapa banyak bahan bakar yang
perlu kita siapkan untuk menghasilkan sejumlah energi tertentu, kita akan melihat
perbandingannya dengan sumber energi lain. Khususnya sumber energi yang
umum digunakan yaitu energi dari bahan fosil seperti minyak, batubara, dan gas
alam. Kedua sumber energi diatas dihasilkan dari proses mendasar yang sangat
berbeda. Energi nuklir berasal dari proses reaksi fisi nuklir sedangkan energi fosil
berasal dari proses reaksi kimia. Dengan itu kita bisa memahami bahwa keduanya
memiliki rasio energi keluaran terhadap konsumsi bahan bakar yang sangat
berbeda. Begitu pula kuantitas produk sampingan keduanya yang sangat berbeda.

Pembahasan
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK


PLTN

I.

Definisi

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun pembangkit listrik


thermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor
nuklir pembangkit listrik. PLTN termasuk dalam pembangkit daya base load, yang
dapat bekerja dengan baik ketika daya keluarannya konstan (meskipun boiling
water reactor dapat turun hingga setengah dayanya ketika malam hari). Daya yang
dibangkitkan per unit pembangkit berkisar dari 40 MWe hingga 1000 MWe..
Hingga tahun 2005 terdapat 443 PLTN berlisensi di dunia, dengan 441
diantaranya beroperasi di 31 negara yang berbeda. Keseluruhan reaktor tersebut
menyuplai 17% daya listrik dunia.
PLTN beroperasi dengan prinsip yang sama seperti Pusat Listrik
Konvensional (PLK), hanya panas yang digunakan untuk menghasilkan uap tidak
dihasilkan dari pembakaran fosil, tetapi dihasilkan dari reaksi pembelahan inti
bahan fisil (uranium) dalam suatu reaktor nuklir. Tenaga panas tersebut digunakan
untuk membangkitkan uap di dalam sistem pembangkit uap (Steam Generator)
dan selanjutnya sama seperti PLK, uap digunakanu ntuk menggerakkan turbingenerator sebaga pembangkitt enagal istrik. Sebagai pemindah panas digunakan
air yang disirkulasikan secara terus menerus selama PLTN beroperasi.

Proses pembangkitan listrik ini tidak membebaskan asap atau debu yang
mengandung logam berat yang dibuang ke lingkungan atau melepaskan partikel

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO - FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK


PLTN
yang berbahaya seperti CO2, SO2, NO ke lingkungan, sehingga PLTN ini
merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Limbah radioaktif yang
dihasilkan dari pengoperasian PLTN adalah berupa elemen bakar bekas dalam
bentuk padat. Elemen bakar bekas ini untuk sementara bisa disimpan di lokasi
PLTN sebelum dilakukan penyimpanan secara lestari.
II.

Proses Kerja
Panas yang dipergunakan untuk membangkitkan uap diproduksi dari

pembelahan inti atom yang dapat diuraikan sebagai berikut: Apabila satu neutron
(dihasilkan dari sumber neutron) tertangkap oleh inti atom U-235, inti atom akan
terbelah menjadi 2 atau3 bagian/fragmen. Energi yang semula mengikat fragmen
tersebut diubah menjadi energi kinetik sehingga mereka bergerak dalam kecepatan
tinggi. Karena fragmen-fragmen itu berada dalam struktur kristal uranium maka
gerakannya akan diperlambat. Dalam proses perlambatan inilah energi kinetik
dikonversi menjadi energi panas (energi termal). Energi termal pembelahan 1 kg
U-235 murni sekitar 17 milyar kkal atau setara dengan energi termal yang
dihasilkan dari pembakaran 2,4 jutakg (2.400 ton) batubara.

Selain

fragmen-fragmen

tersebut

reaksi

pembelahan

inti

juga

menghasilkan 2 atau 3 neutron yang dilepaskan dengan kecepatan 10.000


km/detik. Neutron-neutron ini disebut neutron cepat yang mampu bergerak bebas
tanpa dirintangi oleh atom-atom uranium atau atom-atom kelongsongnya. Agar
mudah ditangkap oleh inti atom uranium guna menghasilkan reaksi pembelahan,
maka kecepatan neutron ini harus diperlambat. Zat yang dapat memperlambat
kecepatan neutron disebut moderator.

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO - FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK


PLTN

Panas yang dihasilkan dari reaksi pembelahan didinginkan oleh air yang
bertekanan 160 atm dan suhu 300'C secara terus menerus dipompakan ke dalam
reaktor melalui saluran pendingin reaktor. Tidak hanya sebagai pendingin air ini
juga berfungsi sebagai moderator, yaitu medium yang memperlambat neutron.
Neutron cepat akan kehilangan energinya selama menumbuk atom-atom hidrogen,
setelah kecepatannya turun sampai 2000 m/s atau sama dengan kecepatan molekul
gas pada suhu 300'C barulah ia mampu membelah inti atom U-235, neutron yang
telah diperlambat ini disebut neutron termal dan menyebabkan teriadinya reaksi
berantai.

Reaksi berantai dapat berlangsung dalam waktu singkat dan menghasilkan energi
yang sangat besar. Untuk dapat dimanfaatkan tenaga panasnya reaksi berantai
yang berlangsung di reaktor nuklir harus dikendalikan sehingga dihasilkan energi
yang sesuai dengan kebutuhan. Pengendalian ini dilakukan dengan menggunakan
batang kendali yang mampu menyerap neutron. Batang kendali dibuat dari bahan
yang dapat menyerap neutron seperti Boron atau Cadmium. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam reaksi nuklir pada PLTN:

Reaksi pembelahan berantai hanya dimungkinkan apabila ada moderator

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO - FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK


PLTN

III.

Kandungan U -235 di dalam bahan bakar nuklir maksimum adalah 3,27%.

Komponen

Peralatan Utama

1. Bahan bakar (fuel)


Bahan bakar nuklir harus dibedakan kedalam dua jenis yakni bahan
fisil dan bahan fertile. Bahan fisil yaitu bahan yang cenderung untuk berfisis
ketika ditumbuk neutron dengan berbagai energi. Isotop Uranium-235 adalah
salah satu bahan fisil yang sering digunkan. Yang kedua adalh bahan fertile,
yaitu bahan yang ketika di bombardier oleh neutron lebih cenderung untuk
menangkap

neutron

(tidak

mengalami

reaksi

fisi

melainkan reaksi

penangkapan). Kemudian bahan fertile ini akan bertransmutasi melalui


peluruhan radioaktif menjadi bahan fisil. Uranium-238 merupakan salah satu
contoh bahan fertile. Apabila mengalami reaksi penangkapan maka isotop
uranium-238 akan memiliki

penambahan

jumlah

neutron

dan

bertransmutasi menjadi isotop Plutonium-239 yang merupakan bahan fisil.


Isotop bahan fertile juga dapat mengalami reaksi fisi namun hal itu terjadi
hanya ketika neutron yang memborbardirnya memiliki energy

tinggi,

biasanya pada orde MeV. Kedua jenis bahan ini juga digabung dalam
kelompok bahan dapat berfisi (fissionable), meskipun seperti dibahas diatas
bahan fisil dapat berfisi dengan neutron energy lemah maupun tinggi,
sedangkan

bahan

fertile hanya dengan neutron

energy tinggi ataupun

didahului oleh reaksi penangkapan dan transmutasi menjadi bahan fisil.


Bahan

fertile sendiri tidak dapat digunakan untuk membangun

reaktor

nuklir, diperlukan tambahan bahan fisil untuk dapat mempertahankan


reaksi berantai.
Uranium alam hanya mengandung 0,7% U-235 dan sisanya
kebanyakkan U-238 yang bersifat fertile. Umumnya bahan bakar nuklir
diperkaya artinya ditambahkan konsentrasi U-235). Bahan bakar juga

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO - FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK


PLTN
terjadang ditambahkan Plutonium yang bersifat fisil. Bahan bakar pada reaktor
nuklir berbentuk pelet logam atau oksida.

2. Moderator
Terbuat dari unsur ringan (dibuat unsur ringan mendekati massa
neutron karena secara fisika pengurangan energi akan efektif ketika partikel
menumbuk partikel lain yang massanya mendekati sama). Moderator
berfungsi untuk memperlambat neutron hasil fisi sehingga menjadi neutron
thermal (neutron energi rendah) tanpa menyerap neutron tersebut.

3. Pendingin (Coollant)
Berfungsi untuk mentransfer panas yang dibangkitkan pada bahan
bakar di teras ke pembangkit uap (stem generator,SG) untuk lebih lanjut
memutar turbin. Pendingin ini bersirkulasi melalui bahan bakar dan
pembangkit uap, ketika bersentuhan dengan bahan bakar pendingin
mengambil panas lalu ketika sampai di pembangkit uap, panas tersebut
ditransfer kepada air yang lebih dingin (dalam bejana SG, tentunya tanpa
terjadi kontak fisik, tranfer panas terjadi secara konduksi dan konveksi) dan
memberikan panasnya. Reaktor tipe PWR didisain agar pendingin tidak
sampai mendidih (tetap dalam satu Fasa, fasa cair), untuk mencegah air yang
bertemperatur tinggi untuk mendidih maka diberikan tekanan tinggi dengan
adanya bejana pengatur tekanan (pressurizer).

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO - FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK


PLTN

4. Batang Kontrol (control rods)


Terbuat dari bahan penyerap neutron , batang ini dapat dikeluarkan
dan dimasukkan ke dalam teras reaktor untuk mengontrol populasi dan reaksi
neutron pada teras, dan menjaga teras agar tetap pada keadaan kritis, juga
berguna untuk menghentikan reaksi-reaksi neutron dengan menurunkan
secara penuh pada batang kendali.

5. Bejana tekan (pressure vessel)


Bejana yang memuat teras bahan bakar dan semua komponen
terkait, biasanya terbuat dari stainless steel. Berfungsi untuk mencegah
lepasnya bahan radioaktif pada kasus berlebihnya tekanan

6. Struktur pengungkung
Terbuat dari beton dan terkadang ditambahkan lapisan logam di
tengahnya, berfungsi untuk melindungi operator dan masyarakat umum
dari radiasi.
7. Pembangkit uap (steam generator)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO - FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK


PLTN

Bejana terjadinya pertukaran panas antara air yang telah


mengambil panas dari bahan bakar dengan air pada siklus kedua (siklus
pertama adalah siklus pendingin yang bersikulasi antara bahan bakar dan
SG,disebut juga siklus sekunder perhatikan bahwa pada tiap siklus air
betul betul jadi pembawa panas /energi disatu sisi menerima lalu disisi
lain memberikan enegi tersebut). Air pada siklus sekunder kemudian
menjadi uap karena panas yang diterimanya, lalu uap inilah yang memutar
turbin.

Peralatan Pendukung
1. Condensate Pump

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO - FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK


PLTN
Condensate Pump berfungsi untuk memompa kondensor untuk di
proses dalam menurunkan tekanan uap yang digunakan memutar
turbin.
2. Cirluating Water Pump (CWP)
Cirluating Water Pump berfungsi untuk memompa air laut masuk ke
kondensor sebagai arus pendingin.
3. Vacum Pump
Berfungsi untuk mengerluarkan udara yang terjebak didalam air
pendingin kondensor, sehingga sistem pendingin dalam kondensor
menjadi sempurna
4. Gland Steam Condensor
Berfungsi

untuk

mengembunkan

uap

setalah

dipergunakan seal turbin


5. Steam Pipe
Berfungsi mnyalurkan uap panas yang telah dihasilkan
dari tabung reactor ke pembangkit uap.
IV.

Jenis-Jenis
PLTN dikelompokkan berdasarkan jenis reaktor yang digunakan. Tetapi ada

juga PLTN yang menerapkan unit-unit independen, dan hal ini bisa menggunakan
jenis reaktor yang berbeda. Berikut adalah jenis-jenis PLTN :

Reaktor thermal menggunakan moderator neutron untuk melambatkan


atau me-moderate neutron sehingga mereka dapat menghasilkan reaksi
fissi selanjutnya. Neutron yang dihasilkan dari reaksi fissi mempunyai
energi yang tinggi atau dalam keadaan cepat, dan harus diturunkan
energinya atau dilambatkan (dibuat thermal) oleh moderator sehingga
dapat menjamin kelangsungan reaksi berantai. Hal ini berkaitan dengan
jenis bahan bakar yang digunakan reaktor thermal yang lebih memilih
neutron lambat ketimbang neutron cepat untuk melakukan reaksi fissi.

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO - FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

10

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK


PLTN

Reaktor cepat menjaga kesinambungan reaksi berantai tanpa memerlukan


moderator neutron. Karena reaktor cepat menggunkan jenis bahan bakar
yang berbeda dengan reaktor thermal, neutron yang dihasilkan di reaktor
cepat tidak perlu dilambatkan guna menjamin reaksi fissi tetap
berlangsung. Boleh dikatakan, bahwa reaktor thermal menggunakan
neutron thermal dan reaktor cepat menggunakan neutron cepat dalam
proses reaksi fissi masing-masing.

Reaktor subkritis menggunakan sumber neutron luar ketimbang


menggunakan reaksi berantai untuk menghasilkan reaksi fissi. Hingga
2004 hal ini hanya berupa konsep teori saja, dan tidak ada purwarupa yang
diusulkan atau dibangun untuk menghasilkan listrik, meskipun beberapa
laboratorium mendemonstrasikan dan beberapa uji kelayakan sudah
dilaksanakan.

* Reaktor thermal

Light water reactor (LWR)


o Boiling water reactor (BWR)
o Pressurized water reactor (PWR)
o SSTAR, a sealed, reaktor untuk jaringan kecil, mirip PWR

Moderator Grafit:
o Magnox
o Advanced gas-cooled reactor (AGR)
o High temperature gas cooled reactor (HTGR)
o RBMK
o Pebble bed reactor (PBMR)

Moderator Air berat:


o SGHWR
o CANDU

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO - FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

11

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK


PLTN

* Reaktor cepat
Meski reaktor nuklir generasi awal berjenis reaktor cepat, tetapi
perkembangan reaktor nuklir jenis ini kalah dibandingkan dengan reaktor thermal.
Keuntungan reaktor cepat diantaranya adalah siklus bahan bakar nuklir yang
dimilikinya dapat menggunakan semua uranium yang terdapat dalam urainum
alam, dan juga dapat mentransmutasikan radioisotop yang tergantung di dalam
limbahnya menjadi material luruh cepat. Dengan alasan ini, sebenarnya reaktor
cepat secara inheren lebih menjamin kelangsungan ketersedian energi ketimbang
reaktor thermal. Lihat juga reaktor fast breeder. Karena sebagian besar reaktor
cepat digunakan untuk menghasilkan plutonium, maka reaktor jenis ini terkait erat
dengan proliferasi nuklir.
V. Keuntungan & Kekurangan
Keuntungan PLTN dibandingkan dengan pembangkit daya utama lainnya adalah :
Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi normal) - gas
rumah kaca hanya dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan
dan hanya sedikit menghasilkan gas).

Dengan sistem keamanan berlapis (lima perisai), maka radiasi tidak akan
keluar mencemari lingkungan.
Tidak mencemari udara - tidak menghasilkan gas-gas berbahaya sepert
karbon monoksida, sulfur dioksida, aerosol, mercury, nitrogen oksida,
partikulate atau asap fotokimia.

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO - FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

12

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK


PLTN

Sedikit menghasilkan limbah padat (selama operasi normal). Kini limbah


dari PLTN dapat didaur ulang menjadi bahan bakar baru.
Biaya bahan bakar rendah - hanya sedikit bahan bakar yang diperlukan.
Ketersedian bahan bakar (uranium) yang melimpah, karena sangat sedikit
bahan bakar yang diperlukan.
Berikut ini berberapa hal yang menjadi kekurangan PLTN :
Risiko kecelakaan nuklir - kecelakaan nuklir terbesar adalah kecelakaan
Chernobyl (yang tidak mempunyai containment building).
Limbah nuklir - limbah radioaktif tingkat tinggi yang dihasilkan dapat
bertahan hingga ribuan tahun.

VI.

Perencanaan Pusat Tenaga Listrik

Indonesia
Saat ini Indonesia sedang mengusahakan pembangunan PLTN sebagai strategi
kemandirian energi dengan memanfaatkan nuklir sebagai energi alternatif. Di
masa mendatang, Pemanfaatan nuklir sebagai sumber energi sangat perlu dikaji
lebih mendalam dari berbagai aspek. Dalam jangka panjang diversifikasi sumber
energi harus diperhitungkan dengan seksama mengingat bahwa kebergantungan
pada sumber energi fosil sudah tidak memungkinkan lagi karena Indonesia akan

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO - FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

13

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK


PLTN
menjadi net-importer minyak. Salah satu pilihan diversifikasi sumber energi yang
diperhitungkan adalah nuklir. Berikut adalah sumber radioaktif di Indonesia.

Hasil pengkajian yang dikeluarkan oleh BATAN terkait penentuan lokasi


akan potensi radioaktif, menunjuk di kabupaten Sampang, Madura sebagai salah
satu lokasi yang terbaik[Alfiatno, 2004]. Saat ini, pemerintah sedang menjajaki
pembangunan PLTN di Bali [jawa Pos,2004].
Indonesia memiliki banyak ragam potensi energi baik yang sifatnya fossil
maupun non-fossil. Pokok permasalahannya adalah Indonesia tidak boleh
memiliki ketergantungan yang penuh terhadap sumber energi fosil seperti batu
bara, minyak, dan gas, mengingat bahan bakar fosil cenderung semakin menipis
dan kontribusi sumber daya energi fosil yang tidak merata. Persoalan kedua
adalah harga energi fosil cenderung meningkat akibat kelangkaan. Berikut adalah
potensi energi nasional yang dimiliki Indonesia.
Dunia
Terlepas pro kontra terhadap energi nuklir, pada tahun 2003 sumber energi ini
telah mampu menyumbang sekitar 16% listrik dunia. Angka ini terbesar setelh
batu bara(39%), dan air(19%). Bahkan lebih besar dari sumber energi minyak
bumi(10%) dan gas(15%) listrik dunia.

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO - FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

14

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK


PLTN

Penggunaan energi nuklir memilki peranan yang sangat penting di masa


depan. Untuk lebih meningkatkan peranan energi nuklir, banyak Negara maju
mengembangkan suatu sistem yang memungkinkan energi nuklir tidak saja
sebagai sumber listrik, tetapi sebagai sumber energi panas. Untuk memnuhi
ambisi ini, sejumlah konsep reaktor nuklir maju sedang direncanakan, seperti :
small dan medium reactor, reaktor temperature tinggi, dan reaktor maju lainnya.
Reaktor-reaktor maju lainnya akan terus dikembangkan. Reaktor maju memiliki
karakteristik yang unggul seperti sistem keselamatan pasif yang andal, modular,
dan berpotensi untuk suatu sitem kogenerasi panas. Sistem kogenerasi panas ini
ini yang dimanfaatkan untuk menghasilkan air bersih lewat proses desalinisasi.
Penyebaran sumber radioaktif di dunia :

Keputusan pemilihan energi nuklir bukanlah keputusan yang bersifat jangka


pendek, baik dari aspek perencanaan pembangunan maupun sapek operasional.
Aspek perencaan yang sangat matang dan akurat sangat diperlukan, dimana pada
umumnya hal itu membutuhkan waktu yang cukup panjang ( sekitar 5 tahun)
sebelum pelaksanaan.

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO - FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

15

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK


PLTN

Kesimpulan
Untuk mengurangi jumlah emisi gas CO2, CH4, N2O di atmosfer serta
mengatasi krisis energi yang sedang terjadi saat ini adalah dengan mengganti
pembangkit listrik berbahan bakar fosil dengan pembangkit listrik berbahan bakar
nuklir. Selain ramah terhadap lingkungan, harga listrik yang dihasilkan dari PLTN
jauh lebih murah jika dibandingkan dengan pembangkit listrik yang menggunakan
bahan bakar fosil. Dengan menggunakan sistem keamana berlapis maka dapat
dikatakan bahwa PLTN aman bagi lingkungan dan makhluk hidup.

Saran
Diharapkan mahasiswa selaku dari kalangan akademisi mampu terlibat
jauh dalam eksperimen-eksperimen dan penelitian pusat tenaga listrik yang andal
dari

segi

operasional

dan

keamanan

serta

memilki

sifat

renewable/keberlanjutan.

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO - FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

16

yang

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK


PLTN

Daftar Pustaka

file:///G:/Semester_V/Mata%20Kuliah/Pembangkit%20Tenaga
%20Listrik/Materi/presentasi/ELEKTRO%20INDONESIA%20%20Mengenal%20Proses%20Kerja%20dan%20Jenis-Jenis%20PLTN.htm
file:///G:/Semester_V/Mata%20Kuliah/Pembangkit%20Tenaga
%20Listrik/Materi/presentasi/Indone5ia%20%20%20Catatan%20Fendy
%20Sutrisna.htm
Afiatno, Bambang Eko. PEMBANGUNAN PLTN, DESALINASI DI
MADURA SEBAGAI ALTERNATIVE PASOKAN ENERGY
LISTRIK. ISEDD. Surabaya.
Pusat Diseminasi lptek Nuklir. PENGENALAN PLTN. Jakarta.
Hasbullah. KONVERSI ENERGI NUKLIR. Surabaya.
http://www.nuclearoil.com
http://www.uic.com.au/reactors.htm
http://www.wikipedia.org/Global_warming
http://www.world-nuclear.org/info/inf32.html
Microsoft Encarta 2008
Reaksi Nuklir : PDF, Akses tanggal 18 November 2014.

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO - FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

17

Anda mungkin juga menyukai