LATAR BELAKANG
angka 20%.
Pusat Data dan Informasi Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh
Indonsia (PDPERSI) diperkirakan sekitar 50 orang per satu
juta penduduk.
Berdasarkan data dari Indonesia Renal Registry, suatu
kegiatan registrasi dari Perhimpunan Nefrologi Indonesia,
pada tahun 2008 jumlah pasien hemodialisa mencapai 2.260
orang dari 2.146 orang pada tahun 2007 (
www.litbang.depkes.go.id,2011).
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Biodata
Nama : Tn. DH
Umur : 43 tahun
Alamat : Jl. Petemon barat 242 Surabaya
No. Register : 12.25.08.56
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Tanggal Pengkajian : 19 April 2014
Diagnosa : End Stage Renal Disease
Penjamin : Gakin
Data Hemodialisis
Dialisis : 67
Interval HD : 2x seminggu
BB pre HD : 71 kg
BB post HD : 67 kg
Berat Kering : 65 kg
Keluhan Utama
Saat ini pasien mengeluh sesak nafas
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan sesak nafas, kaki bengkak, perutnya semakin membesar,
pasien terjadwal HD reguler 2x seminggu sejak bulan januari 2014 dan 1x
seminggu sejak awal HD hingga bulan januari 2014
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan sering minum-minuman alkohol, minum yang bersoda
( misal: extra joss ) dan mempunyai hipertensi 9 bulan yang lalu
Pasien mengeluhkan berak darah kecoklatan ( melena ), kencing darah
( hematuri ), dan sampai tidak sadar
Pemeriksaan Fisik
B1 (Breath)
Nafas spontan, tidak menggunakan alat bantu, gerakan dada
sama, ada retraksi musculus intercostae, posisi semi fowler,
vocal fremitus sama, RR 28x/menit, palpasi sonor, suara
tambahan, Rh +/+, Wh -/-, kussmaul +
B2 (Blood)
TD= 200/100 mmHg, nadi 88x/menit, akral hangat, CRT > 2
detik, konjungtiva anemis, mukosa bibir kering
Apek cardis = ICS 6midaxilla line sin,
suara jantung S1,S2 tunggal
Batas : kanan = ICS 3 atas = ICS 2 dextra
Kiri = mid.axila sinistra bawah =ICS 6 midclavicula line
sin
B4 (Bladder)
Produksi urine 200cc/24 jam, warna kuning teh, tidak ada nyeri
saat miksi, tidak ada nyeri bladder, intake minum 1200cc/hari,
jenis intake cairan yang masuk airputih, jenis toak
B5 (Bowel)
Asites (+) dengan pitting edema (+++), BU (+) 12x/menit, makan
buah dan sayur, BAB 2 hari sekali, tidak ada batasan intake
makanan, kecuali buah jeruk dan nanas, diet TKTP, pasien
menyukai makanan asin.
B6 (Bone)
Pitting edema (+++) ekstremitas bawah, aktivitas mandiri jalan
kaki, kaki kram saat HD, kulit kering, hiperpigmentasi, tangan kiri
terpasang AV Shunt (arteri brachialis vena cephalica)
Kekuatan otot 5 5
5 5
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium tanggal :
Hb
:7,35 g/DlAsam Urat : 8,3 mg/dL
BUN : 85 mg/dL PLT : 352. 103/uL
Kreatinin :20 mg/dL Albumin : 2,8 g/dL
Kalium :4 mmol/l Natrium : 132 mmol/l
GFR = (140-usia) x BB Kg/ 72 x Serum creatinin
= (140- 43) x 72/ 72 x 20 = 4,85 %
Prescribed
Durasi : 4 jam Interval HD : 2x seminggu
Ultrafiltrasi : 4,5 liter Dialisat : Bicarbonat
Akses Vaskuler : AV Shunt/ cimino sinistra
QB : 100-200
QD : 500
Heparin : minimal (500 iu/jam)
Jenis HF : Lowflux, Elisio 13H, Reuse
Data
DS : pasien mengeluh sesak
nafas
DO :- RR 28x/menit
- Posisi semi fowler
- Kussmaul +
- Retraksi ICS
- Rh +/+, wh -/- Asites
- Perfusi HBM
- Tanda-Tanda Vital
TD : 180/90 mmHg
Nadi : 92 x/menit
Suhu : 36,5 0C
E t i o l o g i
GFR
Retensi natrium dan H2Omeningkat
M a s a l a h
Penekanan
ekspansi
dada sekunder asites
P e n u r u n a n
Filtrasi Ginjal
Diagnosa Keperawatan
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
Rencana Keperawatan
N
o
Diagnosa
Tujuan / Kriteria
Hasil
1.
Pola
nafas
tidak
efektif berhubungan
dengan
penekanan
ekspansi
dada
sekunder
asites
ditandai dengan :
DS : pasien mengeluh
sesak nafas
DO :
- Bunyi
nafas
tambahan ronchi
- RR 28x/menit
- Posisi semi fowler
- Asites
- Perfusi HBM
Setelah dilakukan HD
selama 4 jam dapat
menunjukkan pola nafas
efektif dengan kriteria
hasil :
- Pasien keluhan sesak
berkurang
- RR 16-20x/menit
- Penumpukan cairan di
tubuh berkurang
- Bunyinafas tambahan
berkurang
- Retraksi
muskulus
intercostae berkurang.
intervensi
1.
-
Rasional
No
Diagnosa
2.
Intervensi
Rasional
Hari /
Tanggal
Masalah Keperawatan
Jam
Implementasi
Sabtu,
Pola nafas tidak efektif 16.00 - Menimbang BB pasien
19-4-2014 berhubungan
dengan
- Memberi posisi semi fowler
penekanan
ekspansi
- Mengobservasi TTV :
TD =
dada
180/90 mmHg, nadi 92x/menit,
suhu 36,50C, RR 28x/menit
16.10 - Melaksanakan
HD
sesuai
prescribed
- Mengajarkan
teknik
relaksasi
16.20
(napas efektif)
- Monitor irama napas vesikuler, RR
28x/menit,
pergerakan
dada
simetris
Evaluasi
S : Pasien mengatakan sesak mulai berkurang
daripada sebelum dilakukan HD
O : RR 24x/menit, nadi 88x/menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Pertahankan intervensi
- Monitor pernapasan
- Memberikan O2 bila perlu
Hari /
Tanggal
Masalah Keperawatan
Jam
Implementasi
Sabtu,
19-4-2014
Kelebihan
volume
cairan
berhubungan
dengan penurunan GFR
16.30
16.35
16.40
16.50
17.30
18.30
19.30
19.35
19.50
20.00
20.15
Evaluasi
Penyakit
jaringan
penyambung
SLE
Reaksi
antigen
antibodi
Penyakit
vaskuler
hipertensif
Zat toksik
Penyempitan
lumen intrarenal
vaskuler
Penumpukan
di ginjal
Penyakit
peradangan
Nefropati obstruktif
Penyakit
ginjal
metabolik
DM
Suplai darah ke
ginjal turun
Glomerulonefritis
dan pyeolonefritis
Glomerulus
nekrosis
B4
B5
Nefron rusak
GFR turun
GGK
B1
Renal function
Retensi Na&air
Toxic uremic
Edema pulmoner
dan asites
Ekskersi asam
Produksi HCO3-
Asidosis
Metabolik
B3
B2
Ekstravasasi ke
pleura
Efusi Pleura
Ekspansi paru
menurun
Sekresi
eritropetin
turun
Hb turun
PK :
Anemi
a
Transport O2
terganggu
MK: gangguan
pertukaran gas
MK :
Intoleransi
aktifitas
Gangg.
Metabolisme
elektrolit
Pe
Ekskresi
kalium
PK ;
Hiperkalemi
Preload naik
Beban
Jantung naik
Penurunan COP
RAA turun
Uremia
Sekresi
aldosteron
Mual,
Muntah,
Anoreksia
Retensi
Na&air
Suplai O2 otak
turun
Kehilangan
kesadaran
MK : Resiko
cidera
MK :
Kelebihan
Vol.Cairan
Intake
nutrisi
kurang
MK :
Nutrisi
kurang dari
keb tubuh
B6