Anda di halaman 1dari 12

HERPES ZOSTER

Mawar Handayani
110 211 0140

Definisi
Herpes zoster ( HZ) merupakan penyakit infeksi oleh
virus varisela zoster (VZV) yang menyerang kulit
dan mukosa, infeksi ini merupakan reaktivasi virus
yang terjadi sebagai reaktivasi VZV yang masuk
melalui saraf kutan selama episode awal cacar air,
kemudian menetap di ganglion spinalis posterior.

Lichenstein. R. Pediatrics. Chicken Pox or varicella. 21. 21 Oktober 2002. www.emedicine.com


Herper.J.Varicella (Chickenpox) in: textbook of pediatric dermatology.Volume 1. Blackwell sciense.2000:336-339

Epidemiologi
Herpes
zoster
merupakan
reaktifasi
varisela laten dan berkembang sekitar 20%
pada orang dewasa dan 50% pada orang
yang mengalami penurunan sistem imun.

James WD, Berger TG, Elston DM. Andrews Disease of the Skin: Clinical Dermatology, 9th ed. Canada: Saunders
Elsevier; 2006. p.378-92
Gawkrodger D. Dermatology An Illustrated Color Text, 3rd ed. London: Churchill Livingstone;2003. p.50-51

Patogenesis
Virus ini menjadi dorman pada ganglion

posterior susunan saraf tepi dan ganglion


kranialis.
Kelainan Setingkat dengan daerah persarafan
ganglion.
Kadang menyerang ganglion anterior
gangguan motorik.

Handoko RP. Penyakit virus herpes zoster, In : Djuanda A, Hamzah M, Aisah S editors. Ilmu Penyakit Kulit Kelamin , 5 th ed.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007. p. 110-3
Dumasari L ramona. Varicella dan herpes Zoster. USU.e-repository.2008

Gejala klinis
PredileksiTorakal (sering)daerah lain bisa

terkena
(Lesi: makula eritema dengan vesikel
berkelompok diatasnya)
Gejala prodromal
1. Sistemik : demam, pusing, malaise
2. Lokal
: Nyeri otot-tulang, gatal, pegal

Gejala kulit :
1. Eritem cepat menjadi vesikel berkelompok,
dasar kulit eritematosa dan edema
Vesikel (berisi cairan jernih) Keruh Pustul
Krusta
Infeksi sekunderulkuspenyembuhan
dengan sikatriks
2. Pembesaran Kelenjar Getah Bening
3. Lokalisasi Unilateral
4. Neuralgia pasca herpetik : Nyeri timbul pada
daerah bekas penyembuhan bisa
berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

Diagnosis
Anamnesa
Pemeriksaan fisik:
- Tanda Vital
- Dermatologis : effloresensi vesikel berkelompok,
predileksi unilateral
3. Pemeriksaan penunjang :
- Tzanck Test Sel datia berinti banyak
- Direct fluorescent assay (DFA)
- Polymerase Chain Reaction (PCR)
1.
2.

Sugito T L.Infeksi Virus Varicella-Zozter pada bayi dan anak. Dalam : Boedidarja S A editor. Infeksi kulit pada bayi dan anak. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Jakarta: 2003. 17-33

Pengobatan
Terapi sistemik :
1. Analgetik (As.mefenamat, tramadol)
2. Antivirus
Acyclovir 5 x 800 mg/hari (7 hari)
Valacyclovir 3 x 1000 mg/hari
4. Imunostimulator Isoprinosin
Terapi topikal :
Vesikel talq salicyl (mencegah infeksi sekunder)
Asyclovir
Handoko RP. Penyakit virus herpes zoster, In : Djuanda A, Hamzah M, Aisah S editors. Ilmu Penyakit Kulit Kelamin ,
5th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007. p. 110-3

Komplikasi:
-Neuralgia pasca herpetik
Prognosis:
Prognosa
bagi
penyakit
herpes
zoster
umumnya
baik
namun
pada
anak
imunokompromais, angka morbiditas dan
mortilitasnya signifikan.
Handoko RP. Penyakit virus herpes zoster, In : Djuanda A, Hamzah M, Aisah S editors. Ilmu Penyakit
Kulit Kelamin , 5th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007. p. 110-3

Pencegahan
Imunisasi pasif
Imunisasi aktif

Odom R B. Varicella. In: Andrews Disease of the Skin. 9th edition, W.B saunders Company.2000: 48285.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai