Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Lingkungan
Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Elektronika
Disusun Oleh :
Hadi Permana
(111311044)
(111311046)
(111311054)
(111311057)
(111311059)
Kelas
: EC 3B
BAB I
PENDAHULUAN
persediaan
ikan
yang
menipis.
Pemburu-pemburu
ikan
membinasakan spesies ikan paus besar. Anjing laut dan penyu ditangkapi
serampangan. Terumbu karang dirusak untuk dibuat cenderamata. Nelayan
bahkan sering menangkap ikan yang berharga mahal, seperti kerapu.
Padahal, ikan tersebut merupakan predator yang sangat dibutuhkan agar
rantai makanan tetap berlangsung. Bila predator menghilang, rantai makanan
akan terganggu. Kapal tanker minyak juga selalu seenaknya membuang
2
biota
laut.
1.2
Manfaat Laut
Kenyataan menunjukkan bahwa banyak orang menggantungkan
hidupnya dari laut. Laut menjadi medan sebagian (besar) orang mengadu
nasib dan menyandarkan harapan hidupnya. Banyak pula harta benda
diperoleh manusia dari laut. Makanan, bahkan kesehatan manusia pun
diperoleh dari dan melalui laut. Sekali lagi, laut itu penting bagi siapapun, di
mana saja dan kapan pun juga. Euripides, seorang penulis sandiwara dari
Athena, pernah mengatakan bahwa laut itu membersihkan semua penyakit
yang diderita manusia. Penyakit-penyakit itu antara lain : tekanan darah
tinggi, pembekuan darah, sakit tenggorokan, kegemukan, asam lambung,
gangguan pencernaan (indigesi), sukar membuang air besar (konstipasi),
reumatik,
diabetes,
sakit
mata,
flu
dan
sakit
saraf.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pencemaran Laut
Menurut Agus Ajar, Koordinator Manajemen Pengolahan Pesisir
DFW,
tingkat pencemaran yang makin tinggi ini terjadi karena dua hal. Yakni,
masyarakat masih memandang laut sebagai tempat pembuangan sampah.
Kedua, tidak padunya kerja sama lintas sektoral dari aparat pemerintah.
Sumber
pencemaran
perairan
pesisir
dan
lautan
dapat
cair
(shipping),
perkotaan
(urban
pertanian,
stormwater),
dan
pertambangan,
perikanan
budi
daya.
dan
limbah
kimiawi
lainnya.
Pengaruh (limbah) darat lebih besar datang dari limbah yang tidak bisa
teruraikan.
Limbah
anorganik
ini
sangat
berbahaya
bagi
untuk
memperebutkan
ruang
hidup.
2.2.1
Overfishing
Overfishing adalah kondisi dimana telah terjadi kelebihan eksploitasi
terhadap sumberdaya perikanan tangkap di laut. Memang benar
perikanan merupakan salah satu potensi sumberdaya alam yang dapat
terbarukan/terpulihkan tetapi pada kenyataannya semakin hari hasil
penangkapan ikan di beberapa tempat di Indonesia mengalami
penurunan yang signifikan. Beberapa wilayah laut Indonesia yang
mengalami overfishing adalah Laut Jawa, Selat Malaka, Selat
Karimata, dan belakangan Laut Arafura juga termasuk. Indikator
wilayah laut yang telah overfishing adalah semakin sedikitnya jumlah
hasil tangkapan, semakin kecil ukuran ikan yang tertangkap, semakin
lama waktu yang dibutuhkan kapal-kapal untuk memenuhi target
penangkapan, dll. Berikut adalah gambar eksloitasi overfishing di
Indonesia :
Penangkapan
Ikan
Berlebih
(overfishing).
Praktek
pada
kesehatan
ekosistem
vital
tersebut
untuk
beregenerasi.
2.2.2
menggunakan
bahan
yang
dilakukan
peledak,
bahan
nelayan
beracun
dan
digolongkan
kedalam
kegiatan illegal
fishing. Karena
ikan yang ada, sisa racun dapat menimbulkan dampak negatif bagi
kehidupan terumbu karang, yang ditandai dengan perubahan warna
karang yang berwarna warni menjadi putih yang lama kelamaan
karang menjadi mati.
Kegiatan
lain
yang
termasuk
kedalam
kegiatan illegal
10
Gambar 2.5 Alat dan Bahan yang Digunakan Untuk menangkap Ikan (Illegal
Fishing)
Gambar 2.7 Jaring Trawl yang merusak habitat dan makhluk hidup
11
12
13
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan kajian literatur mengenai masalah eksploitasi ekosistem laut di
Indonesia, dapat ditari kesimpulan bahwa :
5.1 Kesimpulan
1. Laut Indonesia adalah pusat penting keanekaragaman hayati laut dunia
sekaligus
tempat
penangkapan
ikan
sangat
berharga
yang
5.2 Saran
1. Untuk masalah ekspoitasi laut berlebih di Indonesia (overfishing)
seharusnya pemerintah sadar akan pentingnya territorial laut Indonesia
yang begitu luasnya, sehingga peran pemerintah untuk mengayomi
dan membuat program-program untuk kelestarian dan pengawasan
terhadap sektor kelautan dan perikanan di Indonesia diperkuat lagi,
serta memberikan peningkatan mutu sumber daya manusianya.
2. Untuk masalah perusakan habitat dan ekosistem laut di Indonesia,
sebaiknya peran pemerintah agar membuat peraturan undang-undang
yang baru serta tepat sasaran yang akan membuat jera pelaku
pengrusakan habitat laut atau ekosistem laut, serta membuat program
pemerintah berupa seminar, pelatihan, penelitian dari sektor kelautan
dan perikanan terhadap sumber daya manusianya, agar sumber daya
manusianya dapat melestarikan dan mengambil manfaat dari laut,
tanpa harus merugikan atau merusak lingkungan sekitar.
14
BAB 4
DAFTAR PUSTAKA
1. Caldwel, M., Hoffman, T. C., Palumbi, S., & Teisch, J. (2009). Pacific Ocean
Synthesis. California: Board of Trustees.
2. Greenpeace. (2010). Laut Indonesia Dalam Krisis.
3. file:///E:/Kuliah/Semester%205/Konsep%20Lingkungan/Kelompok%20Presentasi%2
0KonseLing/allartikel%20%20EKSPLOITASI%20LAUT.htm. Diunduh (2014, April 10).
4. file:///E:/Kuliah/Semester%205/Konsep%20Lingkungan/Kelompok%20Presentasi%2
0KonseLing/Wajah%20Bahariku%20%20SOLUSI%20MASALAH%20OVER%20FISHING
%20DAN%20IMPLEMENTASINYA.htm. Diunduh (2014, April 10).
15