Anda di halaman 1dari 21

Cara Menggunakan Total station

Cara mnggunakan total station


Menghidupkan Alat
1.
Tekan Tombol power ( selama kurang lebih 2 detik ) akan ditampilkan zerro set,
dilayar akan ditampilkan nilai konstanta prisma yang aktif (PSM) dengan koreksi atmosfir
(PPM) yang akan dipakai selama pengukuran.
2.
Periksalah indikator baterai yang terdapat dilayar bagian kanan bawah, tanda batas
strip 3 buah menunjukkan baterainya masih penuh. Putar teropong untuk setting pembacaan
vertikal sehingga muncul tampilan sudut vertikal dan horizontal pada saat itu.
3.
Tampilan / Display Tampilan layar pada Total Station (Tipe Topcon GTS 235 N)
adalah dengan dot Matriz Liquit Cristal Display (LCD) yang terdiri dari 4 baris dengan 20
karakter pergaris, secara umum 3 baris diatas menunjukkan / menampilkan data ukuran dan 1
baris paling bawah menunjukkan fungsi yang berubah ubah sesuai dengan mode
pengukurannya.

Istilah dan kode yang muncul dalam tampilan


V : Sudut Vertikal.
HR : Sudut Horizontal Kanan.
HL : Sudut Horizontal Kiri.
HD : Jarak Horizontal.
VD : Jarak Vertikal.
SD : Jarak Miring
N : North ( Utara )
E : East ( Timur )
Z : Zenith / Elevasi
? : EDM sedang tidak aktif / menyala.
M : Satuan Meter.
F? : Satuan Feet ( kaki ).
F ? : Satuan Feet dan Inchi.
Tombol dan Pengoperasian Fungsi Total Station (Tipe Topcon GTS 235 N)
Tombol dan Fungsinya :
: Tombol untuk pengukuran koordinat.
/ /? : Tombol untuk pengukuran jarak.
ANG : Tombol untuk pengukuran sudut.
MENU : Tombol untuk pilihan yang ditampilkan.
ESC :Tombol untuk keluar dari suatu program ke tampilan sebelumnya
POWER :Tombol untuk menghidupkan dan mematikan Total Station.

F1 F4 : Tombol / fungsi soft key digunakan untuk menjalankan perintah sesuai dengan
menu tampilan yang diatasnya.
CATATAN :
Azimuth adalah : Sudut yang dihitung dari arah utara sampai titik tertentu.
1. Mencari Koordinat azimuth
a12 = Arc tan X2-X1 : Y2-Y1
2. Hub. Koordinat dan Jarak
d12= v(X2-X1)kuadrat+ v(Y2-Y1) kuadrat
(bingung nulis angka kuadrat di blog g muncul2 hehe)
3. Hub. Koordinat , Jarak, Azimuth
X2= X1+d12 sin a12
Y2= Y1+d12 cos a12
Apabila sudah diketahui koordinat Titik 1( BM1) dan 2 (BM2) dan azimutnya .
Langsung saja memasukkan koordinatnya dan azimutnya Misal OCC (BM1), BACKSIGHT
(BM2) kemudian Masukkan azimutnya.
Apabila belum diketahui azimutnya kita dapat menghitungnya dengan rumus diatas tapi
disini mencoba langsung tanpa menghitung terlebih dahulu.
Karena di dalam TS sudah dilengkapi dengan mikro komputer yang mengolah data menjadi
data koordinat.
Berikut ini Langkah langkahnya.
1. Memberi Nama File
Tekan Tombol Menu,
Tampilan Layar
Menu
Pilih Layout (F2),
F1:Data collect
F2:Layout
F3:Memori MGR P?
Pilih Input (F1),
Select A FILE
masukkan nama (misal dengan nama coba)
Tampilan Layar
FN: Coba
Input list skip enter
Pilih ESC.
2. Mencari Arah Utara
Arahkan teropong ke arah utara {menggunakan bantuan Kompas (bawaan Topcon}
untuk menyetelnya dengan cara menggeser dan mengatur skrup penggerak yang ada.
Bila sudah tepat Tekan Oset (F1)
Tampilan Layar
V : 109 00 04
HR:231 36 24
0Set Hold Hset P1
H ANGEL 0SET, >OK ?
(No) (Yes)
pilih Yes (F3)
Pilih ESC.
3. Mencari koordinat awal(HR)
Arahkan teleskop ke arah lensa,kemudian catat HR Nya.

Tampilan Layar
V : 123 00 06
HR: 256 30 50
0Set Hold Hset P1
4. Kembali ke nama file tersebut, Pilih Layout (F2),
Tekan Tombol Menu,
Tampilan Layar
Menu
F1:Data collect
F2:Layout
F3:Memori MGR P?
Pilih File dengan nama Coba .(F4)
Tampilan Layar
Select A FILE
FN: Coba
Input list skp enter
Kembali ke layout,Pilih OCC (F1).
Tampilan Layar
Layout
F1:OCC PT Input
F2:Backsight
F3:Layout P?
Tekan input (F1),(Masukkan Koordinat E N Z caranya tekan input (F1)
Masukkan angka koordinat misal 5000 kemudian enter (F4).
Cttn:(koordinat disini hanya bersifat contoh)
Tampilan Layar
PT# :____________
Input list skp enter
E : ..5000.000 m
N : ..5000.000 m
Z : .. 100.000 m
Input - PT# Enter
Instrument Height (Tinggi Alat) Misal tinggi alat 1.5 m Tekan Enter (F4).
Tampilan Layar
Instrument Height
Input
Ins. HT : 1.500 m
Input Enter
Kembali ke layout, Pilih Backsight (F2).
Tampilan Layar
Layout
F1:OCC PT Input
F2:Backsight
F3:Layout P
Tekan Ne / Az (F3). Tekan AZ (F3) AZ= Azimuth
Tampilan Layar
OCC PT
PT # : ___________
Input List Ne/Az Ent

E .. m
N : . m
Input __ AZ enter
Masukkan HR yang dicatat tadi. Tekan Input (F1).Tekan Yes (F3).
Tampilan Layar
BACKSIGHT
HR : 256 .3050
Input __ PT# Enter
Tampilan Layar
BACKSIGHT
HB : 256 3050
Input __ PT# Enter
5.Memberi Nomor Tembakan.Kembali ke Layout,Pilih New Point (F2).
Tampilan Layar
Layout
F1 : Seleck A FILE
F2 : New Point
F3 : Grid Faktor P
New Point, Pilih Side Shot (F1).
Tampilan Layar
F1 : Side shot
F2 : Resection
Pilih File Coba Tekan Enter (F4).
Tampilan Layar
Seleck A FILE
FN : Coba
Input List ___ Enter
Tekan Input (F1). masukkan Angka 1.(Angka 1 merupakan tembakan pertama).
Tampilan Layar
Side Shot
PT # :
Input srch ___ Enter
Reflector Height (Tinggi Prisma Rambu Ukur).Misal Kita isikan 1.5 m.
Tekan Yes (F3).
Reflector Height Akan ditampilkan E, N, Z nya, Untuk menyimpannya
Tekan Yes (F3).
Tampilan Layar
InputR.HT : 1.500 m
>Sight? (Yes)(No)
E : 5145.65
N : 5879.71
Z : 105.43
>REC (Yes)(No)
Siap untuk tembakan Side Shot Selanjutnya.

Bahan ajar
On The Job Training
Penggunaan Alat Total Station
Direktorat Pengukuran Dasar
Deputi Bidang Survei, Pengukuran dan Pemetaan
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
2011Pengukuran Poligon
Dalam rangka Pelaksanaan Pengukuran Pemetaan Suatu wilayah dengan cara
Terestris,
terlebih dahulu dilakukan pelaksanaan pengukuran Kerangka Dasar pada wilayah
tersebut
melalui penyebaran titik-titik kerangka dasar dan dilaksanakan pengukuran
Poligon yaitu
pengukuran sudut dan jarak terhadap titik-titik kerangka dasar tersebut.
Sedangkan untuk
penentuan posisi titik-titik pada suatu areal tertentu dapat dilakukan pengukuran
sudut dan
jarak antara titik-titik atau detail detail lain di luar titik poligon yang akan
ditentukan
posisinya. Pada Direktorat Pengukuran Dasar, Pengukuran Poligon dibagi dua
yaitu
Pengukuran Poligon tertutup dan Poligon terbuka dengan kontrol tidak sempurna
(hanya
dikontrol oleh koordinat awal dan koordinat akhir)
Bentuk Poligon
a. Poligon Tertutup (loop)
Poligon tertutup adalah rangkaian titik-titik yang titik awal dan
akhirnya sama
dalam satu titik yang telah diketahui koordinatnya, dengan cara mengukur sudut
mendatar
dan jarak mendatar.
b. Poligon Terikat

Poligon terikat adalah rangkaian titik-titik yang dimulai dari satu titik dan
berakhir
pada satu titik berbeda yang telah diketahui koordinatnya, dengan cara
mengukur sudut
mendatar dan jarak mendatar.
Gambar 1 Bentuk Poligon Tertutup
GPS/TDT Orde 3
04
01
02
03Pelaksanaan Pengukuran
a. Poligon Tertutup
Pelaksanaan Pengukuran dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
Pengukuran sudut horisontal dilakukan dalam dua seri yaitu dengan urutan
Biasa,
Luar Biasa, Luar Biasa dan Biasa untuk satu seri. Selisih sudut antar seri harus
lebih
kecil dari 5 detik.
Salah penutup sudut untuk poligon tertutup atau poligon terikat sempurna
adalah : 10
n.
Pengukuran jarak dilakukan minimal 2 (dua) kali deng an perbedaan
maksimum
adalah 1 cm.
Salah penutup Jarak untuk Pengukuran dengan TS ini adalah lebih kecil dari 1 :
10.000.
Pengamatan asimut Matahari tidak lagi dipergunakan, penentuan Asimut Awal
dapat
dilakukan dengan menggunakan dua titik dasar yang saling melihat dan
mempunyai
koordinat defenitif yang didapat dari penentuan posisi dengan menggunakan

Teknologi GNSS.
Setelah pengukuran titik kerangka dasar poligon tertutup dilakukan,
diperlukan
pemeriksaan terhadap hasil pengukuran yang telah dilakukan dengan formula:
180
0
fb (n 2).
dimana:
n = jumlah sisi poligon
= jumlah sudut dalam
fb = salah penutup sudut
Gambar 2 Bentuk Poligon Terikat
03
01
04
TDT Orde 3
02
TDT Orde 3dengan toleransi fb sebesar fb<10 N det ik (N = banyaknya sudut).
Selain itu juga
dihitung kesalahan penutup absis dan ordinatnya;
b. Poligon terbuka terkontrol tidak sempurna
Metoda Penentuan Posisi dengan Poligon terbuka terkontrol tidak sempurna pada
Direktorat
Pengukuran Dasar dilakukan untuk mengukur TDT orde 4 atau titik-titik detail
utama pada
koridor batas kawasan dan koridor batas wilayah administrasi atau pengukuran
titik-titik
batas bidang tanah. Kontrol yang ada pada pengukuran poligon terbuka ini
hanya koordinat X
dan Y pada awal dan akhir titik poligon. Selain itu untuk melengkapi data awal
diperlukan

harga asimut pendekatan terhadap sisi awal dari poligon terbuka tersebut. Harga
dari asimut
awal ini dapat menggunakan alat ukur kompas atau perkiraan sendiri, karena
besar dari
asimut awal definitif akan ditentukan berdasarkan perhitungan secara iterasi.
Koordinat titik kontrol pada ujung poligon yang sudah diketahui koordinat
defenitifnya akan
dihitung kembali dengan menggunakan koordinat awal, asimut awal pendekatan
(diukur
dengan kompas), data ukuran jarak, dan data ukuran sudut yang sudah
diratakan sebelumnya
dan ini akan menghasilkan koordinat pendekatan pertama. Dengan koordinat
awal dan
koordinat akhir pendekatan pertama maka dapat dihitung asimutnya dan
besaran ini akan
dibandingkan dengan asimut definitif antara kedua titik kontrol. Perbedaan ini
akan
mengkoreksi besar asimut awal sisi poligon untuk mendapatkan asimut yang
lebih baik (
mendekati azimuth definitif). Selain ini Delta X dan Delta Y antara koordinat
definitif titik
kontrol kedua (diujung poligon) dan koordinat pendekatan pertama akan
diratakan terhadap
Delta X dan Delta Y masing-masing sisi poligon. Demikian hal ini dilakukan
berulang-ulang
sehingga koreksi sudut asimut mendekati nol.
Pengenalan Alat Ukur Total Station
Total Station adalah peralatan Theodolit yang dilengkai dengan EDM (electronic
Distance
Measurement) dan aplikasi aplikasi yang terintegrasi menjadi satu kesatuan
dalam alat Total
Station (Perhatikan Gambar 5.E.1). Selain dalam alat Ukur TS ini, maka alat ini
dilengkapi
juga dengan target berupa tongkat yang dilengkapi dengan prisma-prisma yang
berfungsi

sebagi reflector. Jumlah reflektor dapat terdiri dari 1 (satu), 3 (tiga) atau lebih
tergantung dari
jauhnya target titik yang akan diukur jarak dan posisinya.
Gambar 3 Contoh Alat Total Stasion
Tata Cara Kerja Alat Ukur TS tergantung dari pabrik pembuatnya sedangkan
ketelitiannya
tergantung dari tipe serta kelasnya masing masing. Tetapi secara umum cara
kerja dari Alat
Ukur Total Station adalah sebagai berikut:
Total Station (TS)
Total Station (TS) merupakan alat pengukur jarak dan sudut (sudut horisontal
dan sudut
vertikal) secara otomatis. TS dilengkapi dengan chip memori, sehingga data
pengukuran
sudut dan jarak dapat disimpan untuk kemudian di-download dan diolah secara
computerize.
Tujuan penggunaan TS, antara lain :
Upaya mengurangi kesalahan (dari manusia) Contohnya adalah kesalahan
pembacaan
dan kesalahan pencatatan data
Aksesibilitas ke sistem berbasis komputer
Mempercepat proses
Memberikan kemudahan (ringkas)
Adapun kendala atau kekurangannya antara lain :
Adanya ketergantungan terhadap sumber tegangan
Ketergantungan akan kemampuan sumber daya manusia yang ada
Biayanya lebih mahal daripada alat konvensional biasaTata Cara Kerja
1. Centring Alat TS
Dirikan statif di atas titik, ketinggian disesuaikan dengan pembidik atau
pengukur
Pasang TS di atas statif kemudian putar sekrup pengunci pada statif

Angkat dan gerakkan 2 kaki statif sambil melihat titik patok melalui centering
optik sampai benang centering mendekati titik patok
Apabila benang centering sudah mendekati titik patok, tancapkan kembali 2
kaki
statif yang diangkat tadi
Atur nivo tabung dengan cara menaik-turunkan kaki statif
Setelah nivo tabung tepat ditengah, atur nivo kotak dengan memutar 3 sekrup
A,B,C secara secara searah dan bersamaan sampai gelembung udara nivo kotak
tepat di tengah lingkaran
Kemudian, cek kembali apakah benang centering optik masih tepat berada di
atas
titik patok. Apabila tidak tepat lagi, longgarkan sekrup pengunci theodolit dan
gerakkan theodolit secara perlahan sambil melihat pada centering optik sampai
benang centering optik benar-benar tepat berada di atas titik patok. Bila sudah
tepat kencangkan kembali sekrup pengunci theodolit
2. Membuat Job baru pada TS untuk memulai pekerjaan baru
3. Pengukuran Kerangka Dasar Horizontal
Alat yang digunakan adalah satu buah TS dan dua buah reflektor. Pembidikan
harus tepat menempatkan perpotongan benang yang terlihat pada lensa ke
ujung
segitiga prisma yang lancip yang terletak pada reflektor.
Untuk memulai pengukuran pertama-tama salah satu reflektor ditempatkan di
titik ikat, TS pada titik kerangka dasar disebelahnya dan reflektor yang satunya
lagi
pada titik kerangka dasar di sebelah TS. Untuk selanjutnya reflektor yang
dipasang
pada titik ikat dinamakan reflektor belakang dan reflektor yang ditempatkan
pada titik
kerangka dasar dinamakan reflektor muka. Ilustrasinya sebagai berikut.Gambar
4 Poligon Terikat Sempurna
Proses pengukuran KDH adalah sebagai berikut:

1. Reflektor belakang ditempatkan pada GD 01, TS pada GD 02, dan reflektor


muka
pada KD 1-01;
2. Dalam keadaan biasa (face right) TS dibidikkan pada reflektor belakang,
didapat
bacaan sudut dan jarak. Pembidikkan diulangi sampai didapatkan dua lagi
bacaan
sudut;
3. Dalam keadaan biasa TS dibidikkan ke reflektor muka, didapat bacaan sudut
dan
jarak. Pembidikkan diulangi agar didapat tiga bacaan sudut;
4. TS diputar sehingga posisinya berada dalam keadaan luar biasa (face left). TS
dibidikkan ke reflektor muka sampai didapat tiga bacaan sudut;
5. Dalam keadaan luar biasa TS dibidikkan ke reflektor belakang sampai
didapatkan
tiga bacaan sudut;
6. Dilakukan pengecekan. Sesuai spesifikasi teknis selisih antara rata-rata
bacaan biasa
belakang-muka, dengan rata-rata bacaan luar biasa belakang-muka, tidak boleh
lebih
dari lima detik. Jika ya, maka pengukuran harus diulang;
7. Pada saat yang bersamaan juga dilakukan pengukuran jarak mendatar
menggunakan
TS tersebut sebanyak 2 kali. Hal tersebut memungkinkan Karena Pada TS sudah
terdapat unit pengukur jarak elektronik (EDM);
8. Bila memenuhi toleransi maka pengukuran KDH dilanjutkan ke titik
selanjutnya.
Pertama-tama TS dipasang di KD 1-01, reflektor belakang pada GD 02, dan
reflektor
GD 01
GD 02
KD 1-01

KD 1-02
03
GD 05
GD 06muka pada KD 1-02. Caranya adalah reflektor yang sebelumnya berada di
GD 01
dipindahkan bersama statifnya ke KD 1-02, TS yang sebelumnya berada di GD 02
dicopot dari statifnya, demikian pula reflektor yang berada di KD 1-01 dicopot
dari
statifnya. Kemudian TS dipasang pada statif yang berada di KD 1-01, dan
reflektor
dipasang pada statif yang ada di GD 02;
9. Selanjutnya pengukuran dilakukan dengan cara seperti sebelumnya.
4. Pengukuran Detil
Metode yang digunakan untuk pengukuran detil situasi adalah metode
tachimetry. Metode tachimetry banyak digunakan untuk memetakan daerah
yang luas
dan detil-detil yang bentuknya tidak beraturan yang diikatkan pada titik kontrol
yang
telah diketahui koordinatnya lewat pengukuran titik-titik kerangka. Proses
kerjanya
adalah sebagai berikut:
Gambar 5 Contoh Pengukuran Detil
GD 01
GD 02
KD 1-01 03
KD 1-02
03
GD 05
GD 06
A
B

C
D
E1. Letakkan TS pada titik kerangka yang telah diukur sebelumnya (titik GD01,
GD02, KD1-01, KD1-02, GD05, dan GD06). Sebagai contoh letakkan TS pada
titik KD1-01 untuk mengukur titik batas persil, jembatan, atau alur sungai;
2. Posisikan jalon yang telah terpasang prisma pada titik titik detil situasi yang
akan dipetakan tersebut;
3. Bidik prisma tersebut melalui TS untuk mendapatkan bacaan sudut mendatar
dan
sudut zenitnya, usahakan dibaca sebanyak 2 kali. Contohnya membidik ujung
jalan (A), kemudian membidik ujung jembatan (B), dan membidik batas patok
persil (C) dari titik KD1-01. Usahakan membidik setiap detil objek yang
diinginkan dari 1 titik semaksimal mungkin;
4. Kemudian tentukan juga jarak mendatar antara TS dengan titik detil situasi
tersebut menggunakan TS di tiap titik yang diukur (A,B,C,D,E,), diusahakan
pembacaan jaraknya dilakukan 2 kali;
5. Record (rekam) titik titik detil siuasi yang telah dibidik, dan tentukan id untuk
tiap titik detil situasi tersebut. Pengkodean id titik yang diukur secara umum
dapat
dibedakan menurut unsur titik, garis, dan luasan. Contohnya untuk data titik
kerangka menggunakan id dengan unsur titik. Untuk id jalan menggunakan
unsur
garis, dan untuk id persil menggunakan unsur bidang atau luasan;
6. Lakukan langkah langkah diatas untuk titik titik detil situasi yang lain;
5. Download hasil pengukuran
Download hasil pengukuran diatas dari alat TS tersebut ke software pengolah
data
lanjutan sampai dengan pembentukan gambar digital. Biasanya tiap merk ETS
mempunyai software sendiri, seperti :
LISCAD - Leica

CIVILCAD - TOPCON
SDRMAP - SOKIA
DRLINK + - NIKON, dll
Pengolahan Data Total Station
Metoda yang akan digunakan untuk pengolahan data poligon yaitu dengan
menggunakan
metoda Bowditch, dimana kesalahan penutup sudut akan dibagi secara merata
kesetiap
titik yang diukur, sedangkan kesalahan penutup jarak akan dikoreksikan ke
setiap absis
dan ordinat. Tahapan pengolahan data poligon adalah sebagai berikut : 12
GPS.2
GPS.2
1. Penentuan Azimuth awal pada Poligon terikat
Untuk mendapatkan arah Utara atau azimuth awal bagi pengukuran poligon
terikat
pada 2(dua) titik ikat, ditentukan dengan cara melakukan hitungan pendekatan
dari dua titik GPS yang berdekatan. Dari hitungan pendekatan ini kemudian akan
diperoleh azimuth awal yang definitif. Bentuk geometrinya dapat dilihat sebagai
berikut :

12

Gambar 6 Penentuan Azimuth Awal


Dari gambar. 1 diatas, sudut jurusan definitif antara dua titik GPS 12, dan
sudut
jurusan sementara '12, dapat ditentukan dengan persamaan berikut ini.

12 = arc t X.GPS2 X GPS1


Y GPS2 Y GPS1
'12 = arc t X.GPS2 X GPS
Y' GPS2 Y GPS1
Dari kedua persamaan tersebut diatas dapat dihitung sudut rotasinya ( )
(secara
iterasi) sebagai berikut :
= 12 - 12
Semua titik poligon dirotasikan sebesar dengan hitungan sebagai berikut :
Xi = Xi cos + Yi sin
Yi = - Xi sin + Yi cos
Maka gambar (1) akan menjadi gambar (2) sebagai berikut :
GPS.1GPS.2
12 = 12
GPS.2
Gambar 7 Penentuan Azimuth Awal hasil orientasi
Gambar 3 setelah dirotasikan pada poligon definitif dan perbedaan koordinat
antara
titik GPS.2 dengan GPS.2 adalah :
X GPS.2 XGPS.2 = Dij sin ij = Dx
Y GPS.2 YGPS.2 = Dij cos ij =Dy
Dengan Dx dan Dy adalah kesalahan komponen ke arah X dan ke arah Y,
sehingga
setiap sisi poligon diberi koreksi masing-masing sebesar :
Xij = Dij sin ij - X/n
Yij = Dij cos ij - Y/n
dimana n adalah jumlah sisi poligon.
Dengan demikian, koordinat definitif titik poligon dapat ditentukan melalui
hubungan :

Xj = Xi + Xij
Yj = Xi + Yij
2. Pengolahan Data Poligon
Adapun teknis dasar pengolahan data poligon sesuai dengan petunjuk teknis
Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 3 Tahun 1997 Materi
Pengukuran dan Pemetaan Pendaftaran Tanah adalah sebagai berikut:
1. Koreksi sudut (k), pada :
- Poligon Tertutup
k = (n-2) x 180 , dimana :
k = koreksi sudut
= jumlah sudut ukuran sudut dalam
GPS.1n-2 = jumlah titik poligon
- Poligon Terikat
k = akhir - awal - + n. 180, dimana :
awal = Judut jurusan awal
akhir = Judut jurusan akhir
= jumlah sudut ukuran
n = jumlah titik poligon
2. Hitungan absis (DX) dan ordinat (DY)
DX1 = D1 sin 12
DY1 = D1 cos 12
3.Hitungan kesalahan absis (kx) dan ordinat (ky)
Poligon Tertutup
kx = D sin
ky = D cos
Poligon Terikat
kx = D sin -(X akhir - Xawal)
ky = D cos -(Y akhir - Yawal)

4.Salah Penutup Linier =

kx

2
+ ky
2
D
(dyi)
dxi = d1/d x (-kx)
dyi = d1/d x (-ky),
dimana :
d1 = jarak datar ,
d = jumlah jarak datar,
D sin = jumlah absis,
D cos = jumlah ordinat
6. Hitungan koordinat ( X, Y)
X2=X1 + D1 sin 12+ dxi
Y2=Y1 + D1 cos 12+ dyi

5.Hitungan koreksi absis (dxi) dan ordinat

Isya Ansyari Blog April 15, 2015 04:51:51 PM Archives Privacy About Contact
More Profil Home Advertise Blog Archive Edukasi Tips dan Cara Tambang
Berita Dunia Info Umum Info Tambang Healthy Safety Techno Home Perpetaan
Techno TOTAL STATION (TS) SURVEI Perpetaan Techno TOTAL STATION (TS)
SURVEI 5:34 AM Isya Ansyari 1 Total Station (TS) Survei Peserta POLISAFARIS
menggunakan TOTAL STATION saat ikut Lomba Kalimantan Student Mining
Competition 2 di Banjarbaru 1. Pengantar Total Station survei - didefinisikan
sebagai penggunaan survei elektronik alat yang digunakan untuk melakukan
pengukuran horisontal dan vertikal mengacu pada sistem grid (i.e. mine grid). 2.
Komponen yang Digunakan dalam Total Station Survei 4) Computer interface 5)
Batteries and radios 3. Jenis Total Station Survei Slope Staking Topographic
surveys Construction project layout building corners control and offset lines
Leveling Traverse surveys and adjustments Building Face Surveys Resections
Areas Intersections Point Projections Taping from Baseline Road (Highway)
Surveys 4. Keuntungan dari Total Station Survei Pengumpulan informasi yang
relatif cepat. Beberapa survei dapat dilakukan pada satu lokasi set-up. Mudah
untuk melakukan pengukuran jarak dan horizontal dengan perhitungan secara
bersamaan koordinat proyek (Northings, Eastings, dan Elevations). Tata Letak
lokasi konstruksi cepat dan efisien. Data desain digital dari program CAD dapat
di-masukkan ke kolektor data. Informasi survei harian juga dapat dengan cepat
di unduh ke CAD yang menghilangkan data time manipulasi diperlukan dengan
menggunakan teknik survei konvensional. 5. Kekurangan Total Station Survei
akurasi elevasi vertikal tidak seakurat menggunakan tingkatan survei
konvensional dan teknik batang. koordinat horizontal dihitung pada sistem grid
persegi panjang. Namun, dunia nyata harus didasarkan pada koordinat bulat dan
persegi panjang harus ditransformasikan ke koordinat geografis jika proyek skala
besar. Contoh: jalan raya, gedung-gedung besar, dll 6. Total Station Suatu bentuk
teodolit elektronik dikombinasikan dengan alat pengukur jarak elektronik
(electronic distance measuring device/EDM). Fungsi utama adalah untuk
mengukur kemiringan jarak, sudut vertikal, dan sudut horisontal dari titik setup
untuk titik pandangan jauh ke depan. kebanyakan total stations menggunakan
cahaya inframerah dekat emitting diode termodulasi yang mengirimkan berkas
dari instrumen untuk prisma. Prisma merefleksikan balok ini kembali ke
instrumen. Bagian dari panjang gelombang yang meninggalkan instrumen dan

kembali untuk mengkaji serta dihitung. Pengukuran jarak dapat berkaitan


dengan pengukuran ini. keakuratan total station tergantung pada jenis alat.
Angle Accuracy(Horizontal atau Vertical) dapat berkisar dari 2 ke 5. Distance
Accuracycan dapat berkisar dari: +/-(0.8 + 1 ppm x D) mm ke +/-(3 + 3 ppm x
D) mm dimana D = distance measured Akurasi sangat tergantung pada
penyamarataan alat. Jadi dua gelembung meratakan disediakan pada alat dan
disebut tingkatan circular dan tingkatan plate. tingkatan Circular terletak di
tribrack sementara tingkatan plate pada sumbu horisontal alat tepat di bawah
ruang lingkup dari total station. Sensitivitas Tingkat Circular = 10 '/ 2mm
Sensitivitas Tingkat Plate = 30 "/ 2mm 7. Notebook Eletronik "mememori" dari
total station. Notebook akan merekam, menghitung, dan bahkan memanipulasi
data lapangan secara otomatis menghemat waktu berharga dan tenaga kerja.
notebook elektronik mencatat jarak lereng, sudut horizontal dan vertikal dari
total station dan dapat melakukan berbagai perhitungan menggunakan operasi
perangkat lunak yang dimuat ke dalam unit. SDR 33 adalah notebook elektronik
yang dibuat oleh Sokkia. menu utama notebook terdiri dari sejumlah direktori:
Function menu Survey menu COGO menu Road menu Level menu FUNGSI MENU
menu fungsi terdiri dari serangkaian sub-menu yang berisikan pilihan input
khusus yang dapat digunakan selama dalam pekerjaan tertentu atau mungkin
berlaku untuk semua pekerjaan survei. fungsi sub-menu dalam SDR 33 adalah:
Pekerjaan-pekerjaan ganda dapat disimpan Tipe alat-alat, konstanta prisma,
orientasi (azimut) Pekerjaan pengaturan-perkerjaan saat ini, perbaikan atmosfer,
kelengkungan dan perbaikan refraksi, dan perbaikan permukaan laut Configure
reading-memungkinkan kontrol atas bagaimana informasi dapat dihitung dan
disimpan (POS atau OBS), single / double pengaturan pengukuran sudut,
memungkinkan daftar kode yang akan diaktifkan, serta kompatibilitas dengan
alat lainnya (WILD) Tolerances-Hor. Dan Ver. Angle = 30 , EDM = 5mm
memungkinkan akurasi duplikat bacaan untuk dicek. Units Communications mengunduh atau mengunggah Data (SDR, MOSS, DXF) Date and Time Job
Deletion Calculator Feature Code List - daftar untuk mengidentifikasi rincian
survei Hardware - info sistem, nyala batrai Upgrade User Program
- memungkinkan program yang akan diunggah Language - Bahasa Inggris tetapi
Anda dapat meng-upload lebih banyak bahasa MENU SURVEI menu survei terdiri
dari serangkaian sub-menu yang berisikan software tertentu untuk
menggunakan data mentah direkam dari total station dan mengubah informasi
ini ke hasil survei yang dapat digunakan. survei sub-menu dalam SDR 33 adalah:
1) Topography - memungkinkan topografi daerah yang akan diukur. 2) Traverse
Adjustment - memungkinkan serangkaian stasiun digunakan sebagai traverse
dihitung untuk penutupan hasil akhir. Program ini kemudian dapat menghitung
penyesuaian yang diperlukan di stasiun untuk memastikan hasil akhir. 3)
Resection - menghitung koordinat stasiun tidak diketahui atau dengan
mengamati sejumlah stasiun bebas diketahui dari titik yang tidak diketahui. 4)
Set Collection, Set Review - metode terstruktur untuk mengumpulkan beberapa
set informasi dari stasiun. 5) Building Face Survey - digunakan untuk survei detail
bangunan termasuk keterangan rinci di mana prisma tidak dapat ditempatkan.
6) Collimation - digunakan untuk mengukur kesalahan dalam pengukuran sudut
tunggal. 7) Remote Elevation - digunakan untuk mengukur ketinggian titik di

mana target tidak dapat ditempatkan. (misalnya. Powerline ketinggian,


ketinggian jembatan). Prisma ditempatkan langsung di bawah objek dan jarak
kemiringan untuk prisma dicatat bersama dengan sudut hingga elevasi terpencil.
Berdasarkan pengukuran ini, titik elevasi jarak jauh dapat dihitung. Download Beberapa Global Mapper Global Positioning Systems (GPS) ILMU UKUR TANAH
TUTORIAL KOMPAS Dasar-dasar Pemetaan dan Global Positioning System (GPS)
pdf. Pengetahuan Dasar GPS pdf. Beberapa Software Pertambangan Trimble S8
TS dengan Software Trimble 4D Control Alat-Alat Ukur Pemetaan Mengenal
Perpetaan Share to :FacebookGoogle+TwitterLinkedIn Next Global Positioning
Systems (GPS) Previous Manfaat Pertambangan dan Batubara 1 Komentar:
Hillary DayuSeptember 22, 2013 at 6:04 AM Prinsip kerja total station tuh apaan
ya? Reply Your feedback is always appreciated, with rules : * Do not Spam! * Do
not Haters! * Do not Promo! * Do not Pornography! Berlangganan GRATIS!
melalui email. Random Populer Terbaru Random Posts Pengertian Mekanika
Rekayasa Rencana Rusia mengekspor lebih banyak Batubara Parasitic Wasps
saved Cassava from Pests MAKALAH TENTANG LINGKUNGAN HIDUP Sejarah
Singkat Kehidupan di Bumi Sejarah Singkat Negara Singapura Dam Tailling
Longsor, Tiga Pekerja Tewas Sekilas Tentang MineSight New and used compactor
sales for December 2014 12 Website Top di Bidang Industri Pertambangan Info
Tambang Safety Info Umum Alat Berat Techno Sejarah Berita Dunia Tips Dan
Cara Pengelolaan Healthy Geologi Makalah Mekanika Maps Perpetaan Gambar
Teknik Crusher Machine Kamus Facebook FPage Labels Alat Berat Aluminium
Batubara Berita Dunia Crusher Machine Emas Gambar Teknik Geologi Healthy
Info Tambang Info Umum Kamus Makalah Maps Mekanika Minyak Nikel
Pengelolaan Perak Perpetaan Safety Sejarah Techno Tembaga Tips dan Cara
Uranium Copyright 2013-2015 Isya Ansyari Blog | Powered by Blogger Posts
RSS Comments RSS
read more~ http://learnmine.blogspot.com/2013/04/total-station-survei.html

Anda mungkin juga menyukai