Anda di halaman 1dari 8

TELAAH KURIKULUM

KELOMPOK 5
HERLINA
EKO SAPUTRA
SIMANJUTAK

Sambungan dari bab 2 :


D. Masyarakat Belajar (Learning Community)
Konsep learning community menyarankan agar hasil pembelajaran
diperoleh dari kerja sama dari orang lain. Masyarakat belajar bisa terjadi
apabila ada proses komunikasi dua arah.
E. Pemodelan (Modeling)
Dalam pendekatan kontekstual, guru bukan satu-satunya model. Model
dapat dirancang dengan melibatkan siswa.
F. Refleksi (Refleksi)
Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru dipelajari atau dipikir ke
belakang tentang apa-apa yang sudah kita lakukan dalam hal belajar di
masa yang lalu. Reflksi merupakan respons terhadap kejadian, aktifitas,
atau pengetahuan yang baru diterima.
G.
Penilaian Sebenarnya (Authentic Assessment)
Assassment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa
memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Perkambangan
dalam belejar perlu diketahui oleh guru agar dapat memastikan sisawa
mengalamiproses pembelajaran yang benar.

Katakteristik Authentic Assessment adalah:


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran


berlangsung
Bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif
Yang diukur keterampilan dan performansibukan hanya
mengingat fakta
Berkesinambungan
Terintegrasi
Dapat digunakan sebagai feed back
Dengan demikian pembelajaran yang benar harus ditekankan
pada upaya membantu siswa agar mampu memepelajari
( learning how to learn ) sesuatu, bukan ditekanakan pada
diperolehnya sebanyak mungkin informasi di akhir periode
pembelajaran (Depdiknas, 2003:10).

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Perkemabangan Anak :
Dilihat dari aspek psikologis penyelenggaran pendidikan khususnya mengenai
pembelajaran, para ahli mengemukakan ada 4 pandangan yang digunakan
untuk mengkaji faktor-faktor yg dapat mempengaruhi perkembangan anak
dalam belajar :
1.
Pandangan Nativisme
Nativisme yth Nativusatau pembawaan adalah sebuah dokrin filosofis
yg berpengaruh besar terhadap aliran pemikiran psokologis. Pandangan
ini berpendapat bahwa pandangan individu itu semata-mata ditentukan
oleh faktor-faktor yang di bawa sejak lahir.
2.
Pandangan Naturalisme
Nature yaitu alam atau kodrat, pandangan naturalisme ini di pelopori oleh
seorang filsuf Prancis J.J. Rouseau (1712-1778). Pandangannya lebih
ditekankan pada sifat hakekat anak, sehingga mempengaruhi konsepnya
mengenai pembinaan terhadap perkembangannya.

Sambungan....
3. Pandangan Empirisme
Empiria atau pengalaman, tokoh perintis pandangan empirisme adalah
seorang filsuf Inggris bernama John Locke (1632-1704). Faham empirisme
ini bertentangan dengan faham nativisme dan berpendapat, bahwa anak itu
sejak lahir belum memiliki sifat-sifat pembawaan apapun. Penganut
pandangan ini menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung kepada
lingkungan, dan bawaan tidak penting sebab pada waktu lahir seorang anak
masih bersih.
4. Pandangan Konvergensi atau Interaksionisme
Tokoh pandangan ini adalah Louis William Stern (1871-1939) seorang ahli
pendidikan, filosof, dan psikolog Jerman. Teori ini disebut konvergensi
karena berpendapat bahwa perkembangan bukan hanya dilihat dari salah
satu faktor penbawaan atau hereditas/lingkungan. Tetapi dapat dikatakan
bahwa pengaruh kerja sama antara faktor internal dan eksternal/ faktor
dasar dan faktor wajar.

D. Motivasi Menciptakan Suasana Belajar


yang Fun (Menyenangkan)
Motivasi tidak sama dgn motif, meskipun akar katanya sama yaitu
motivum. Motivasi dapat dipahami sebagai suatu variabel
penyelang yang digunakan untuk menimbulkan faktor-faktor
tertentu di dalam organisme, yang membangkitkan, mengelola,
mempertahankan, dan menyalurkan tingkah laku menuju suatu
sasaran. Motivasi terdiri dari 2 bentuk ialah motivasi ekstrinsik
adalah dorongan yang timbul untuk mencapai tujuan yang datang
dari luar dirinya dan motivasi intrinsik ialah dorongan siswa agar
mencapai tujuan yang terkandung dalam perbuatan itu sendiri.
Dalam belajar siswa dan guru harus dapat meningkatkan motivasi,
meningkatkan nilai belajar, memperbesar keyakinan diri,
mempertahaankan sikap positif, dan melanjutkan keberhasilan
dengan memenfaatkan keterampilan yang diperoleh.

PENGERTIAN KBK , KTSP, K 13 :


1.

2.

3.

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) diartikan sebagai suatu konsep kurikulum


yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi)
tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat
dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi
tertentu.
KTSP yang merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 2004 (KBK) adalah
kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan/sekolah. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender
pendidikan, dan silabus.
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang sedang dalam tahap perencanaan
dan saat ini sedang dalam proses pelaksanaan oleh pemerintah, karena ini
merupakan perubahan dari struktur kurikulum KTSP. Yaitu sebuah kurikulum
yang mengutamakan pada pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter,
dimana siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam proses berdiskusi
dan presentasi serta memiliki sopan santun dan sikpa disiplin yang tinggi.

Klmpk 5 :

THANK YOU

Sekian

Anda mungkin juga menyukai