Anda di halaman 1dari 2

tres merupakan sumber yang mengganggu tubuh dan pikiran Anda.

Sayangnya stres ini


merupakan bagian yang tidak dapat kita hindari dalam kehidupan sehari-hari. Stres berakar
pada naluri dasar untuk bertahan hidup, yang kita kenal sebagai respon lawan atau lari,
sehingga memicu zat kimia dalam otak dan tubuh yang dirancang untuk membantu kita
mengelola situasi yang mengancam.
Hampir semua orang tahu gejala fisik dari stres berat seperti: jantung berdetak cepat,
telapak tangan berkeringat, perut terasa tidak enak. Kita mungkin juga mengalami stres
tingkat rendah, yang berlangsung terus tanpa gejala-gejala tersebut. Namun, bahan kimia
yang diproduksi tubuh ketika stres berat ataupun ringan adalah sama dan memberikan
dampak negatif bagi tubuh di tingkat sel.
Stres jangka panjang, kecemasan dan depresi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko
demensia dan penyakit Alzheimer. Bahkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa stres
jangka panjang merangsang pertumbuhan protein yang dapat menyebabkan Alzheimer dan
hal tersebut dapat menyebabkan hilangnya memori.
Dampak stres pada kesehatan otak tampaknya juga dipengaruhi oleh perilaku atau
kebiasaan yang juga dapat membahayakan otak. Salah satu manajemen stres yang sering
orang lakukan, seperti: makan berlebihan, minum alkohol dan merokok, dapat
meningkatkan risiko kerusakan otak dalam bentuk stroke.

Atasi Stres untuk Kesehatan Otak


Salah satu cara yang mungkin dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan otak
adalah melakukan relaksasi 20 menit sehari. Menurut studi para peneliti di Benson-Henry
Institute for Mind / Body Medicine diMassachusetts General Hospital, gen yang diaktifkan
oleh stres mungkin dapat dimatikan dengan yoga, berdoa dan meditasi.
Para peneliti menunjukkan bahwa delapan minggu pelatihan relaksasi mengakibatkan
perubahan pada tingkat sel yang melawan efek merusak dari stres. Penelitian ini
dipublikasikan secara online dalam jurnalPLoS One.
Teknik relaksasi lainnya yang direkomendasikan oleh peneliti utama, Dr. Herbert Benson,
antara lain:

Pernapasan

Tai chi

Qi gong

Doa berulang

Relaksasi otot progresif

Biofeedback

Guided Imagery

Perubahan gaya hidup juga memberikan efek ganda pada kesehatan otak. Teknik relaksasi
dan gaya hidup sehat ini baik bagi otak dan dapat membantu mengurangi tingkat stres,
antara lain:

Aktif secara fisik, setidaknya 30 menit sehari, lima hari seminggu.

Makan makanan yang sehat dan seimbang serta minum cukup air.

Batasi konsumsi alkohol.

Tidur yang cukup (6-8 jam per malam).


Jika teknik relaksasi dan perubahan gaya hidup tidak membantu mengurangi stres dalam hidup Anda,
maka konsultasikan dengan profesional medis mengenai konseling atau penggunaan obat antikecemasan.

Sumber: health.howstuffworks.com

Anda mungkin juga menyukai