Anda di halaman 1dari 2

A.

HASIL PRAKTIKUM
Nama Probandus : Setya Aji Priyatna
Usia

: 20 tahun

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Pekerjaan

: Mahasiswa

Saliva dipanaskan
+ 3 tetes iod dan
amilum setiap 5
menit

Tidak mengalami
perubahan warna
(butuh 10 tetes agar
mengalami perubahan
warna

Saliva yang tidak


dipanaskan + 3 tetes iod
dan amilum setiap 5
menit

Berubah warna
menjadi bening

B.

PEMBAHASAN
Enzim amilase tidak mampu bekerja pada suhu di atas 60 0C karena suhu optimum dari
amilase adalah 600C. Maka ketika campuran amilase dengan NaCl dan larutan amilum 1%
yang dipanaskan setelah ditetesi dengan larutan iod, maka hasilnya tidak memberikan
perubahan warna karena enzim amilase tersebut sudah tidak aktif. Sedangkan enzim amilase
yang tidak dipanaskan setelah ditetesi dengan larutan iod memberi perubahan warna menjadi
bening. Hal ini membuktikan bahwa enzim amilase tersebut masih dalam keadaan aktif dan
perubahan warna ini terjadi setelah 10 menit.

C. APLIKASI KLINIS
1.

Xerostomia
Xerostomia merupakan keadaan seorang pederita yang mengalami kesulitan
mengunyah dan menelan, artikulasi bicara menjadi tidak jelas kecuali jika pada saat
berbicara yang bersangkutan sering meneguk air dan merupakan peningkatan insiden
karies gigi. (Sherwood, 2001). Manifestasi klinik yang ditimbulkan dari xerostomia biasa
disebut kering lidah, pada beberapa pasien didapatkan kelainan akibat dari kerusakan
jaringan ikat ataupun karena gangguan imunologi juga akibat dari terapi radiasi.
Xerostomia mengakibatkan produksi hasil dari saliva menurun dapat diakibatkan karena
adanya gangguan pada duktus penyaluran saliva maupun kerusakan pada saliva sehingga
kelenjar saliva yang dihasilkan termasuk amilase akan mengalami penurunan. (James
Guggenheimer, 2003)

Anda mungkin juga menyukai