Anda di halaman 1dari 11

MATERI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

GURU BK TINGKAT DASAR

IMPLEMENTASI PROGRAM BK

Oleh :
YOHANES PEMANDI ADHI SUASONO,Drs,MM,Psikologi
SMK TUNAS WIJAYA SURABAYA

PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA


KEPENDIDIKAN PENDIKAN JASMANI DAN BIMBINGAN KONSELING

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat dan
Karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Diklat yaitu sebuah
makalah yang berjudul Implementasi Program BK . Penulis juga
menyampaikan terima kasih kepada :

1. Yth. Pusat Pengembangan Pendidik dan Tenaga Pendidikan Jasmani dan


Bimbingan Konseling, selaku Penyelenggara Diklat Kompetensi Guru
Bombingan & Konseling BK.
2. Yth. Sulastri Handayani, S.Pd selaku Penyaji Materi pada Diklat Kompetensi
Guru bimbingan & Konseling BK.
3. Yth. Dra Nanik Sriniatin selaku Penyaji Materi pada Diklat Kompetensi Guru
Bimbingan & Konseling BK.
4. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih belum sempurna,
untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan sebagai evaluasi dan perbaikan
dalam makalah kami selanjutnya.

Surabaya, 19 Mei 2015


YOHANES PAS

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..............1
KATA PENGANTAR...............2
DAFTAR ISI..................3
BAB I PENDAHULUAN....4
1.1
1.2
1.3
1.4

Latar Belakang...............4
Rumusan Masalah..........4
Tujuan.............4
Manfaat...............4

BAB II PEMBAHASAN
1.
2.

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling ..5-6


Pelaksanaan Layanan BK.......7-9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.....................................................................................................................10
B. Saran.................................11

BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Untuk mencapai tujuan pendidikan itu, murid harus berkembang secara optimal dengan
kemampuan untuk berkreasi, mandiri, bertanggung jawab, dan dapat memecahkan masalahmasalah yang dihadapi. Pendidikan harus membantu bukan hanya mengembangkan kemampuan
intelektualnya, tetapi juga kemampuan mengatasi masalah yang ditemuinya dalam interaksinya
dengan lingkungan.bahkan nilai nilai kreativitas serta inovasi harus betul betul bisa teratasi.

Tujuan
1. Menambah pemahaman tentang hakikat layanan bimbingan dan konseling di sekolah
2. Menambah pemahaman tentang tugas dan peran serta guru dalam pemberian layanan
bimbingan kepada para siswa.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakikat layanan bimbingan dan konseling di sekolah?
2. Bagaimana peranan guru dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling di
sekolah.
3. Apa saja tugas dan peran serta guru dalam pemberian layanan bimbingan kepada para
siswa?

BAB II

Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling (RPLBK)

1.

Rencana Pelaksanaan Layanan BK (RPLBK) merupakan perangkat guru bimbingan dan


konseling yang harus disiapkan dalam rangka melakukan pelayanan bimbingan dan konseling.
Tahap pertama dalam Pelayanan konseling terhadap peserta didik yaitu perencanaan pelayanan
yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan pelayanan BK (RPLBK).
a.

Hakikat RPL

b.

Prinsip-Prinsip Pengembangan RPL

c.

Komponen dan Sistematika RPL

2.

Layanan Bimbingan dan Konseling Format Klasikal


Penyelenggaraan pelayanan BK dapat dilakukan kapan saja dan di manapun juga, sesuai

dengan kesepakatan antara sasaran pelayanan (konseli) dengan pihak yang melayani (Guru BK
atau Konselor). Pada satuan-satuan pendidikan, khususnya satuan pendidikan dasar dan
menengah, pelayanan BK diwarnai oleh kondisi dasar yang ada pada satuan pendidikan yang
dimaksud, terutama implementasi kurikulum, kondisi peserta didik pada umumnya, dan
lingkungan fisik-sosial-psikologis yang ada, dan waktu yang tersedia. Baik di dalam maupun di
luar waktu pembelajaran.
a. Hakekat Layanan Format Klasikal
Layanan format klasikal memiliki nilai efisiensi dalam kaitan antara jumlah peserta didik
atau klien yang dilayani dengan Guru BK atau Konselor serta layanannya yang berfungsi
pencegahan, pemeliharaan, dan pengembangan.

b. Tujuan dan Manfaat Layanan Format Klasikal

Materi layanan format klasikal yang dikembangkan dalam bidang belajar peserta didik
bertujuan sebagai berikut:
1)

Merencanakan kegiatan penyelesaian studi,

2)

Perkembangan karir serta kehidupan peserta didik di masa yang akan datang,

3)

Mengembangkan potensi dan kekuatan yang dimiliki peserta didik secara optimal,

4)

Menyesuaikan diri dengan lingkungannya, dan

5)

Menyelesaikan permasalahan dalam belajar untuk mencapai kesuksesan dalam mencapai


tujuan belajar.

c.

Strategi Layanan Format Klasikal

Layanan format klasikal diberikan di kelas dengan materi yang dipersiapkan melalui
rancangan pelaksanaan layanan BK (RPL) dan memperhatikan aktivitas agar terjadi interaksi
antara Guru BK atau Konselor dengan peserta didik/klien dan juga proses belajar yang dibangun.
d.

Langkah-Langkah Layanan Format

Format layanan klasikal terbagi dalam tiga bagian yaitu permulaan, pertengahan, dan
akhir, atau pendahuluan, inti dan penutup, berikut diuraikan kegiatan-kegiatan pada tahap
tersebut:
1) Tahap permulaan peserta didik melakukan review terhadap tujuan yang ingin dicapai,
mencatat perkembangan dirinya, memonitor perkembangan dan dikaitkan dengan
kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.
2) Tahap pertengahan peserta didik belajar keterampilan dan strategi baru yang bermanfaat
dalam kehidupannya.
3) Tahap akhir, konselor harus mampu mengajak peserta didik untuk melakukan refleksi
berbagi pengetahuan dalam membuat desain atas tujuan yang diinginkan.

3. Peran Guru BK atau Konselor Dalam Layanan Format Klasikal


Dalam interaksi dengan peserta didik, Guru BK atau konselor hendaknya menerapkan
prinsip-prinsip bimbingan dan konseling yang meliputi:
1)

menghargai peserta didik,

2)

menciptakan suasana hangat,

3)

bersikap empatik kepada peserta didik,

4)

bersikap terbuka terhadap peserta didik,

5)

mengakui bahwa peserta didik berpotensi,

6)

mengakui bahwa peserta didik itu unik dan dinamis,

7)

tidak membanding-bandingkan peserta didik,

8)

tidak mudah mengkualifikasi peserta didik.

4. Kolaborasi dalam Format Layanan Klasikal


Apapun bentuk dan tempatnya, kolaborasi meliputi suatu pertukaran pandangan atau ide
yang memberikan perspektif kepada seluruh kolaborator
1

Tujuan Kolaborasi
a) Menjalin hubungan baik antar konselor, konseli serta pihak lain sehingga ketika terjadi
permasalahan yang membutuhkan pihak lain,

konselor dapat dengan mudah

melakukan penanganan.
b) Konselor mampu membantu siswa menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan baik
c) Memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan konseli melalui pihak-pihak lain
2

3)

Berbagai Bentuk Kolaborasi


a)

Kolaborasi dengan psikiater

b).

Kolaborasi dengan Lembaga Kesehatan

c).

Kolaborasi dengan Pihak Berwenang (Polisi)

d)

Kolaborasi dengan Disnaker

Hubungan Kolaborasi dengan Berbagai Aspek


a)

Hubungan dengan Aspek Pribadi-Sosial

b)

Hubungan dengan Aspek Akademik

c)

Hubungan dengan Aspek Karir

5. Menyusun Rencana, Praktik, Menilai, dan Tindak Lanjut Layanan


Format Klasikal
1. .Menyusun Rencana Pelaksanaan Layanan Format Klasikal
2. Melaksanakan Layanan format klasikal
3. Mengevaluasi dan tindak lanjut

3.

Layanan BK Format Kelompok


a.

Hakekat Bimbingan Kelompok

b.

Tujuan Bimbingan Kelompok

c.

Topik-Topik dan Pihak Yang Mendukung Bimbingan Kelompok

Topik tentang kemampuan dan kondisi pribadi, seperti:


1) Potensi diri
2) Kiat menyalurkan bakat, minat, kegemaran, hobi
3) Kebiasaan sehari-hari di rumah, kegiatan rutin, membantu orang tua, belajar
4) Sikap terhadap narkoba, KKN, pembunuhan, perkosaan, perang
5) Sikap terhadap bencana alam, kecelakaan, HAM, kemiskinan, anak terlantar
6) Perbedaan individu
d.

Tahapan Layanan Bimbingan Kelompok


1) Tahap I : Permulaan
2) Tahap II : Peralihan
3)Tahap III : Kegiatan
4) Tahap IV : Pengakhiran

e.

Penilaian
Penilaian terhadap layanan bimbingan kelompok, hasil-hasilnya tidak bertitik tolak dari
kriteriabenar-salah, namun berorientasi pada perkembangan, yaitu mengenali kemajuan atau
perkembangan positif yang terjadi pada diri peserta kegiatan. Lebih jauh, penilaian terhadap
layanan tersebut lebih bersifat penilaian dalam proses yang dapat dilakukan melalui:
1) mengamati partisipasi dan aktivitas peserta selama kegiatan berlangsung,

2) mengungkapkan pemahaman peserta atas materi yang dibahas,


3) mengungkapkan kegunaan layanan bagi mereka, dan perolehan mereka sebagai hasil dari
keikutsertaan mereka
4) mengungkapkan minat dan sikap mereka tentang kemungkinan kegiatan lanjutan,
5)

mengungkapkan kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan layanan

f.

Menyusun Rencana, Praktik, Menilai Serta Tindak Lanjut Layanan BK.

1).

Menyusun Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok


Pilih diantara topik untuk bimbingan kelompok yang terkait dengan pelayanan peminatan peserta
didik. Buatlah rencana pelaksanaan layanan (RPL) bimbingan kelompok dengan topik yang
dipilih sesuai dengan format

2).

Melaksanakan Praktik Bimbingan Kelompok

Pelaksanaan praktek pelayanan bimbingan kelompok sesuai dengan Rencana Pelaksanaan


Layanan Bimbingan Kelompok yang telah disusun, Praktek layanan bimbingan kelompok dilakukan
secara simulasi tersupervisi secara bergantian dalam kelompok kecil (10 orang). Mintalah salahsatu
anggota secara bergantian untuk jadi pengamat praktik dengan menggunakan format peer assesment
(lampiran 2) untuk refleksi praktik bimbingan kelompok yang dilakukan.

4.

Layanan Konseling Kelompok


a. Hakikat Konseling Kelompok
b. Tujuan Konseling Kelompok
c. Fungsi Layanan Konseling Kelompok
d. Tahapan Layanan Konseling Kelompok
e. Menyusun Rencana, Praktik Konseling Kelompok, Menilai Serta Tindak Lanjut layanan Konseling
kelompok.
1) Menyusun Rencana Konseling Kelompok
Pilih diantara masalahyang dimiliki peserta didik terkait pelayanan peminatan peserta
rencana pelaksanaan layanan (RPL) konseling kelompok
2) Pelaksanaan Konseling Kelompok
3) Menilai dan Tindak Lanjut Praktik Konseling Kelompok
4) Layanana Konseling perorangan
a. Pengertian
1. Analisis

didik

2. Sintetis
3. Diagnosis
4. Prognosis

b. Tahapan Pelaksanaan Konseling Perorangan


1. Tahapan Konseling
2. Tahapan penstrukturan
3. Tahapan Kegiatan atau Pembinaan
4. Tahap Akhir
5. Penilaian

BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN

Tujuan dari pelayanan konseling adalah terjadinya perubahan pada tingkah


laku peseerta didik (konseli). Konselor memusatkan perhatiannya kepada konseli
dengan

mencurahkan

segala

daya

dan

upayanya

demi

perubahan

pada

diri

konseli, yaitu perubahan ke arah yang lebih baik, teratasinya masalah yang
dihadapi

konseli,

sehingga

konseli

mampu

mengembangkan

dirinya

ke

arah

peningkatan kualitas kehidupan efektif sehari-hari.


Agar

dapat

mencapai

tujuan

konseling

secara

efektif,

konselor

sebagai

fasilitator penyelenggaraan konseling harus memiliki berbagai keterampilan yang


memadai tentang pelayanan konseling baik konseling klasikal, individu, maupun
kaelompok. Keterampilan yang dimaksud melingkupi empat bidang bimbingan,
sembilan

layanan,

enam

jenis

kegiatan

format layanan bimbingan dan konseling.

pendukung

yang

diwujudkan

dalam

B. SARAN

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan guru BK khususnya,setidaknya semua
Guru BK bisa berkolaborasi kepada pendidik yang terkait diantara lulusan BK dan
lulusan Psikologi pendidikan,syukur syukur paling tidak enam bulan sekali ada
pemersatu kurikulum..

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan
Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
PPPPTK Penjas dan BK, 2014, Modul Praktik Peminatan Peserta Didik SMA/SMK. Bogor.
PPPPTK Penjas dan BK, 2014. Pedoman RPL. Bogor
Prayitno, 2013. Pembelajaran melalui Layanan BK di Satuan Pendidikan. Padang: UNP Press.

Anda mungkin juga menyukai