Bab 4
Bab 4
HASIL SURVEI
IV.1. Hasil Wawancara Dengan Koordinator Gizi Puskesmas Borobudur
Terdapat satu koordinator program gizi di Puskesmas Borobudur yang memiliki data
tentang balita yang naik berat badannya di 20 desa sebagai wilayah kerja dari Puskesmas
Borobudur. Pelaporan data gizi oleh bidan desa kepada koordinator gizi melakukan pencatatan di
buku kohort dan memberi pelaporan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten pada setiap akhir bulan.
Adanya rapat evaluasi oleh pimpinan puskesmas dengan koordinator gizi dan bidan desa yang
dilakukan di Puskesmas Borobudur 1 bulan sekali. Masih rendahnya cakupan balita yang naik
berat badannya di Puskesmas Borobudur disebabkan oleh berbagai faktor. Baik dari bidan desa
sebagai koordinator di lapangan atau pun para kader yang ikut membantu keberhasilan program
tersebut atau pun lingkungan sekitar termasuk orang tua balita. Faktor bidan desa yang saat ini
sedang hamil sehingga menjadi jarang melakukan evaluasi setiap kegiatan posyandu dan
berinteraksi ke rumah orang tua yang memiliki anak balita yang bermasalah gizinya.
IV.2. Hasil Wawancara Dengan Bidan Desa Di Desa Tegalarum
Bidan desa di Desa Tegalarum sebanyak 1 orang dan memegang data gizi untuk setiap
dusun di Desa Tegalarum. Di Desa Tegalarum terdapat 4 posyandu dan posyandu tersebut
terdapat di masing-masing dusun. Kegiatan posyandu berlangsung 1 bulan sekali dengan jadwal
yang sudah ditentukan. Tidak ada pemberitahuan berupa surat kepada masyarakat setempat untuk
pemberitahuan jadwal karena dianggap masyarakat sudah mengetahui mengenai jadwal tetap
tersebut dan biasanya jadwal posyandu diumumkan melalui masjid sekitar.
22
Jumlah
2
3
1
6
%
33,34
50,01
16,67
100
b. Tingkat Pendidikan
Tabel 8. Tingkat Pendidikan Ibu
Tingkat Pendidikan
Jumlah
Tinggi (Sarjana)
Menengah (SMA)
33,33
Rendah (Tidak
sekolah, SD, SMP)
66,66
Total
100
Tabel 8 Menggambarkan tingkat pendidikan orang tua balita di Desa Tegalarum. Dari
tabel diatas dapat dilihat bahwa lebih banyak responden yang berpendidikan rendah yaitu
yang tidak bersekolah, SD dan SMP.
c. Pekerjaan Ibu
Tabel 9. Ibu Bekerja
24
Ibu bekerja
YA
Jumlah
4
%
66,66
TIDAK
33,33
Total
100
Jumlah
Kesehatan
Terjangkau
100
Tidak Terjangkau
Total
100
d. Faktor Pengetahuan
Tabel 11. Pengetahuan Ibu balita
NO.
PENGETAHUAN
1
Y
RESPONDEN
2
3
4
5
Y
Y
Y
Y
1.
6
Y
2.
3.
fungsi posyandu?
Apakah ibu tahu
kapan diadakan
posyandu?
25
4.
5.
6.
fungsi KMS?
Apakah ibu tahu
5
55
4
44
5
55
5
55
6
66
3
33
7.
balita merupakan
kelompok yang
rentan menderita/
sakit akibat gizi
kurang?
Apakah
8.
timbangan yang
digunakan sama
setiap bulan
menimbang?
Apakah saat balita
9.
ditimbang
dilakukan
pengukuran ulang
oleh kader?
PENGETAHUAN
KETERANGAN
Jumlah
%
100%
(Baik)
3
50
Nilai 60-75%
(Cukup)
2
33,33
1
16,66
26
e. Sikap Ibu
Tabel 13. Sikap Ibu tentang Posyandu dan gizi
Setuju
Jumlah
6
%
100
Tidak Setuju
Jumlah %
0
0
setiap bulan
Balita yang berat badannya rendah harus
100
100
Sikap
Dari tabel 13 Ini dapat dilihat bahwa sikap seluruh responden setuju terhadap
pelaksanaan Posyandu dan KMS.
f. Perilaku Ibu
Tabel 14. Perilaku Ibu Datang dan Menimbang Balita
27
Ya
Jumlah
2
Tidak
%
Jumlah
33,33 4
%
66,66
5
3
83,33 1
50
3
16,66
50
Perilaku
Jumlah
50
33,33
16,66
100
Untuk penilaian pengetahuan digunakan skala 1 5 untuk 4 pertanyaan dengan skor total
tertinggi 20 (100%)
Tabel 16. Tingkat Pengetahuan Kader
Pertanyaan
Kader
1
5
2
5
3
5
4
5
5
5
Posyandu
Mengetahui makna pita warna
pada KMS
Mengetahui manfaat vitamin A
dan Fe
Mengetahui cara memantau
17
85%
16
80%
14
70%
15
14
75% 70%
pertumbuhan balita
Total nilai setiap kader
Setuju %
Tidak
100
Setuju
0
penimbangan balita
Balita yang berat badannya rendah dibandingkan
100
100
Dari tabel diatas didapatkan bahwa seluruh kader memiliki sikap yang baik
mengenai pelaksanaan pemantauan pertumbuhan balita.
c. Perilaku kader tentang pemantauan dan pertumbuhan balita
Tabel 19. Perilaku Kader
Perilaku
Selalu memeriksa alat timbangan sebelum
Ya
5
%
100
Tidak
0
%
0
menimbang
Selalu melakukan penyuluhan kepada ibu setelah
80
20
balita ditimbang
Selalu mencatat hasil penimbangan
Menyebarluaskan informasi kegiatan posyandu
Selalu mengikuti pelatihan pertemuan kader yang
5
3
3
100
60
60
0
2
2
0
40
40
dijadwalkan
Dari data diatas didapatkan bahwa kader telah memeriksa alat timbangan sebelum
menimbang dan mencatat hasil penimbangan dengan baik. Ada 20% kader yang belum
melakukan penyuluhan kepada ibu setelah balita ditimbang, dalam menyebarluaskan
informasi kegiatan posyandu hanya 60% kader, kader yang selalu aktif mengikuti
pelatihan pertemuan kader yang dijadwalkan ada 60%.
30