PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya suatu belanja pemerintah Daerah yang efisien dan efektif akan
menjadi kunci bagi keberhasilan pembangunan suatu bangsa. Berapapun besarnya
pendapatan akan menjadi kurang bermakna apabila dalam pola belanjanya masih
terjadi pemborosan-pemborosan dan tidak berorientasi pada kepentingan masyarakat.
Di samping itu, bagi negara Indonesia yang masih berkembang terutama di Daerah
Sumatera Utara, belanja pemerintah mempunyai peranan yang cukup krusial sebagai
stimulus pembangunan ekonomi. Untuk mendapatkan efek positif yang optimal bagi
perekonomian, maka diperlukan suatu sistem perencanaan belanja pemerintah yang
baik dan tepat sasaran.
Kebijakan pengeluaran pemerintah yang secara langsung dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi adalah belanja, karena variabel ini diwujudkan dalam bentuk
pembangunan prasarana ekonomi dan sosial. Perkembangan pengeluaran pemerintah
yang diukur dari besarnya belanja langsung dan belanja tidak langsung.
Anggaran belanja merupakan salah satu instrument kebijakan fiskal yang
ditempuh pemerintah untuk mempengaruhi perekonomian. Kebijakan fiskal bekerja
mempengaruhi perekonomian melalui anggaran yang berfungsi sebagai alokasi,
distribusi, dan stabilisasi. Pada dasarnya kebijakan fiskal akan mentransfer tenaga
1
1
HaryoKuncoro, Fenomena Flypaper Effect Pada Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kota Dan
Kabupaten Di Indonesia . SNA IX .Unhas Makasar . 26-27 Juli 2007.
Gambar 1.1
Realisasi Belanja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara
BelanjaDaerah
1,000,000
800,000
673,106
600,000
607,404
770,771
668,032 649,819
BelanjaDaerah
400,000
200,000
0
2007
2008
2009
2010
2011
digunakan
untuk
pendanaan
pemerintah
daerah
dalam
pelaksanaan
Mutiara Maimunah. Flypaper effect pada dana alokasi umum (DAU) dan pendapatan asli daerah
(PAD) terhadap belanja daerah pada kabupaten/kota di pulau sumatera, SNA Padang 2006.
yang
diperoleh
daerah
kemudian
dialokasikan
sebagai
AbdulHalim & Syukriy Abdullah. 2004. Pengaruh Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah
Terhadap Belanja Pemda: Studi Kasus Kabupaten dan Kota di Jawa dan Bali. Jurnal Ekonomi STEI
No.2/Tahun XIII/25.
4
Dwirandra,EfektivitasdankemandiriankeuanganDaerahOtonomKabupaten/KotadiProvinsiBali
20022006.
tersebut sudah mandiri dan tujuan dari otonomi daerah dan desentralisasi
tercapai.
Berikut ini adalah gambar 1.2, grafik dari Pendapatan Asli Daerah pada 15
Kabupaten/Kota di Sumatera Utara yang terjadi pada tahun 2007 sampai dengan
tahun 2011.
Gambar 1.2
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara
PendapatanAsliDaerah
120,000
100,000
80,000
60,000
40,000
20,000
0
97,887
40,176
2007
37,363
2008
2009
48,481
2010
47,987
PendapatanAsliDaerah
2011
perimbangan yang terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus
(DAK), dan bagian dari Dana Bagi Hasil (DBH) yang terdiri dari pajak dan sumber
daya alam. Di samping dana perimbangan tersebut, pemerintah daerah mempunyai
sumber pendanaan sendiri berupa Pendapatan Asli Daerah (PAD), pembiayaan, dan
Iain-lain pendapatan. Kebijakan penggunaan semua dana tersebut diserahkan kepada
pemerintah daerah. Seharusnya dana transfer dari pemerintah pusat diharapkan
digunakan secara efektif dan efisien oleh pemerintah daerah untuk peningkatan
pelayanan kepada masyarakat. Kebijakan penggunaan dana tersebut sudah seharusnya
pula secara transparan dan akuntabel. Pemerintah dalam perkembangannya
memberikan dana perimbangan untuk mengatasi persoalan ketimpangan fiskal dan
adanya kebutuhan pendanaan daerah yang cukup besar. Salah satu komponen dana
perimbangan tersebut adalah dana alokasi umum.
Berbagai penafsiran yang dipaparkan oleh Saragih (2003) diantaranya5:
Kabupaten/Kota di Sumatera Utara yang tejadi pada tahun 2007 sampau dengan
tahun 2011.
Gambar 1.3
Dana Alokasi UmumKabupaten/Kota di Sumatera Utara
DanaAlokasiUmum
440,000
428,152
420,000
410,230
400,000
380,000
375,665
381,295
DanaAlokasiUmum
372,463
360,000
340,000
2007
2008
2009
2010
2011
Berikut ini adalah gambar 1.4, grafik dari Pendaptan lain-lain yang sah
pada 15 Kabupaten/Kota di Sumatera Utara yang terjadi pada tahun 2007 sampai
dengan tahun 2011
Gambar 1.4
Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara
LainlainPendapatanDaerahYangSah
120,000
109,441
100,000
80,000
76,504
70,594
62,229
60,000
66,218
LainlainPendapatan
DaerahYangSah
40,000
20,000
0
2007
2008
2009
2010
2011
Provinsi Sumatera Utara memiliki ciri khas tersendiri baik dari segi
budaya, geografis dan ekonominya, namun dari pada itu dari segi Realisasi Belanja
Pemerintah Daerah, di Jawa Barat mengalami fluktuatif dari tahun ke tahun hal ini
secara tidak langsung mempengaruhi faktor Internal yang ada pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah di Sumatera Utara.
Dengan demikian apa yang telah diungkapkan melalui lata belakang, maka
peneliti tertarik untuk meneliti penelitian ini dengan judul: ANALISIS PENGARUH
PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DAN LAIN-LAIN
PENDAPATAN DAERAH YANG SAH TERHADAP REALISASI BELANJA
DAERAH (STUDI PADA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SUMATERA
UTARA PERIODE 2007-2011)
B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah
1. Identifikasi Masalah
a. Terjadi ketidak seimbangan pada Realisasi Belanja Pemerintah Daerah.
b. Pemerintah Daerah masih bergantung pada PAD.
c. Terjadi fluktuatif pada PAD.
d. Terjadi fluktuatif pada DAU.
e. Terjadi fluktuatif pada Lain-lain pendapatan yang sah.
f. Pemerintah kurang mengoptimalisasi Belanja Daerah.
10
2. Pembatasan Masalah
a. Terjadinya fluktuatif pada Realisasi Belanja Daerah pada tahun 2009 dan
2010.
Dikarenakan
Pemerintah
tidak
mengoptimalisasikan
Belanja
2010
karena
Pemerintah
tidak mampu
mengoptimalisasikan
11
4. Seberapa besar pengauh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan
Pendapatan lain-lain yang sah secara simultan terhadap Realisasi Belanja
Pemerintah Daerah di Kabupaten/Kota Sumatera Utara?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Pendapatan Asli Daerah mempunyai pengaruh terhadap
Realisasi Belanja Pemerintah di Kabupaten/Kota Sumatera Utara
2. Untuk mengetahui Dana Alokasi Umum mempunyai pengaruh terhadap Realisasi
Belanja Pemerintah di Kabupaten/Kota Sumatera Utara.
3. Untuk mengatahui Pendapatan lain-lain yang sah mempunyai pengaruh terhadap
Realisasi Belanja Pemeritnah di Kabupaten/Kota Sumatera Utara.
4. Untuk mengetahui Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Pendapatan
lain-lain yang sah mempunyai pengaruh secara simultan terhadap Realisasi
Belanja Pemerintah Daerah di Kabupaten/Kota Sumatera Utara.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pemerintah, hasil dari penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi
pemerintah daerah agar dapat mengevaluasi di dalam mengelola Belanja Daerah,
sehingga dana yang dikeluarkan pemerintah bukan hanya dominan pada Belanja
Langsung saja, tetapi Pemerintah juga harus mengutamakan Belanja Tidak
Langsung, sehingga Pemerintah dapat Merealisasi Belanja Daerah dengan baik.
12
: Pendahuluan
Bab ini merupakan suatu pengantar dan penjelasan tentang latar
belakang permasalahan, identifikasi masalah, pembatasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II
: Landasan Teori
Bab ini berisikan tinjauan pustaka yang menguraikan teori-teori yang
terkait, hasil penelitian yang terdahulu, serta definisi-definisi
variable-variabel yang diteliti. Dalam bab ini juga peneliti
mengemukakan tentang hipotesis serta kerangka pikir.
13