Anda di halaman 1dari 1

Biasanya, saat saya diberikan suatu pergumulan untuk menjadi pelayan, hal pertama yang menjadi pertimbangan

adalah waktu, apakah saya mau mengorbankan waktu bersantai/belajar/mengerjakan tugas, apakah dapat
mengganggu kegiatan kuliah. Saya membawa hal-hal yang menjadi pemikiran itu di dalam doa, karena saya
ingin belajar untuk mencari kehendak Tuhan dalam hal ini. Pernah suatu ketika, saat sedang mendoakan
pergumulan pelayanan natal, ternyata saya tidak diijinkan oleh orang tua dengan alasan takut mengganggu
kegiatan akademis. Padahal saat mendoakannya, di dalam hati ada kerinduan untuk melayani. Lalu saya berdoa
lagi, Tuhan, kalau Engkau memang ingin aku melayani, tolong buat orangtuaku mengijinkan. Jawaban Tuhan
ternyata memang Ia ingin saya mengambil pelayanan itu. Orang tua mengijinkan, dengan catatan saya
berkomitmen untuk dapat membagi waktu untuk kegiatan akademis juga.
Saya percaya bahwa pelayanan itu adalah anugrah dari Tuhan. Oleh sebab itu, kita juga perlu untuk melibatkan
Tuhan di dalam pelayanan kita, bisa dengan selalu mendoakan setiap persiapannya, mencari hikmat Tuhan
dalam melayani-Nya, dsb. Saya percaya bahwa Tuhan lebih mengutamakan hati kita daripada kemampuan kita,
hati yang ingin melayani akan Ia tambahkan dengan kemampuan untuk melayani. Saya juga percaya bahwa
rencana Tuhan pasti ada untuk masing-masing kita. Tuhan bisa menempatkan kita dimana pun untuk melayaniNya, baik di gereja, kampus, rumah, dan lingkungan sekitar kita.
Saya pertama kali mengenal pelayanan dari PO FMIPA & FF ini, lho. Bersyukur bisa Tuhan percayakan untuk
melayani. Banyak memberi untuk Tuhan, banyak juga yang Tuhan berikan, mulai dari teman-teman baru,
sukacita melayani, kemampuan untuk melayani, juga pengenalan akan Tuhan yang lebih lagi. Tuhan berkata,
Pergilah!. Mari keluar dari zona nyaman kita. Selamat mencari kehendak Tuhan! Gbu ^^

Anda mungkin juga menyukai