Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Program swasembada pangan saat ini mempunyai penekanan dan prioritas


pembangunan. Penetapan prioritas ini didasarkan pada rencana pembangunan yang
berkesinambungan serta evaluasi pada rencana pembangunan sebelumnya, sehingga
pencapaian tujuan masyarakat yang adil dan makmur dapat terwujud dan tercapai sesuai
dengan sasaran yang dicita-citakan oleh masyarakat dan pemerintahan.
Dengan semakin pesatnya pertumbuhan penduduk akan membawa dampak beralih
fungsinya lahan pertanian. Ini akan menghambat pencapaian program pemerintah di sektor
ketahanan pangan. Maka perlu adanya upaya untuk mengantisipasi alih fungsi lahan
pertanian dan sekaligus meningkatkan produksi pertanian tanaman pangan dengan cara
memperluas lahan irigasi baru (ekstensifikasi) yang masih ada. Maka untuk itu daerahdaerah yang mempunyai sumberdaya alam yang berpotensi untuk daerah irigasi selalu
dievaluasi dan dikembangkan untuk lahan pertanian, guna pencapaian program
Pemerintah di sektor Ketahanan Pangan.
Pengembangan lahan pertanian secara terpadu dan menyeluruh dilakukan dengan
perencanaan detail desain daerah irigasi. Ketersediaan air pertanian, dalam rangka
meningkatkan pendapatan petani dan mendukung pemenuhan pangan nasional, khususnya
untuk keperluan konsumsi lokal dan mengimbangi peningkatan jumlah penduduk di
Sulawesi Tenggara dan khususnya Kabupaten Konawe Selatan, Pemerintah Provinsi
Sulawesi Tenggara Kabupaten melalui Dinas Pekerjaan Umum, melaksanakan berbagai
program antara lain melalui program pemeliharaan / pemanfaatan, rehabilitasi dan
pembangunan jaringan irigasi. Program tersebut selain diarahkan untuk mendukung
upaya-upaya pemerintah dalam rangka peningkatan ketersediaan pangan dan peningkatan
pendapatan petani untuk mendukung kegiatan pengentasan kemiskinanIndonesia
merupakan negara agraris dimana pembangunan di bidang pertanian menjadi prioritas
utama. Berdasarkan UU No.7 tahun 1996 tentang pangan menyatakan bahwa perwujudan
ketahanan pangan merupakankewajiban pemerintah bersama masyarakat (Partowijoto,
2003).
Pembangunan saluran irigasi sebagai penunjang penyediaan bahan pangan
nasional tentu sangat diperlukan, sehingga ketersediaan air di lahan akan terpenuhi
USULAN TEKNIS
DED JARINGAN IRIGASI REPPE MOARE DAN LOTU LAWU DESA LAMOSU KEC. ANGATA

walaupun lahan tersebut berada jauh dari sumber air permukaan. Hal tersebut tidak
terlepas dari usaha teknik irigasi yaitu memberikan air dengan kondisi tepat mutu, tepat
ruang dan tepat waktu dengan cara yang efektif dan ekonomis (Sudjarwadi, 1990).
Air merupakan sumberdaya alam yang terbaharui melalui daur hidrologi. Namun
keberadaan air sangat bervariasi tergantung lokasi dan musim. Ketersediaan air di daerah
tropis (dekat dengan katulistiwa) sangat besar dibandingkan dengan daerah lain misalnya
daerah gurun atau padang pasir. Ketersediaan air pada saat musim basah (Oktober s/d
April) lebih besar dibandingkan pada saat musim kering (April s/d Oktober), dikarenakan
pada musim kering ketersediaan airnya sudah mulai berkurang.
Rekayasa manusia untuk lebih mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya air
adalah dengan merubah distribusi air alami menjadi distribusi air secara buatan yaitu
diantaranya dengan membangun waduk. Waduk merupakan suatu bangunan air yang
digunakan untuk menampung debit air berlebih pada saat musim basah supaya kemudian
dapat dimanfaatkan pada saat debit rendah saat musim kering. Distribusi kebutuhan air
irigasi pada tiap daerah akan diatur melalui waduk tersebut. Dengan perencanaan saluran
dan pintu air sepanjang wilayah penyaluran, air irigasi kemudian di salurkan.
Analisis kebutuhan air irigasi merupakan salah satu tahap penting yang diperlukan
dalam perencanaan dan pengelolaan sistern irigasi. Kebutuhan air tanaman didefinisikan
sebagai jumlah air yang dibutuhkan oleh tanaman pada suatu periode untuk dapat tumbuh
dan produksi secara normal. Kebutuhan air nyata untuk areal usaha pertanian meliputi
evapotranspirasi (ET), sejumlah air yang dibutuhkan untuk pengoperasian secara khusus
seperti penyiapan lahan dan penggantian air, serta kehilangan selama pemakaian.

USULAN TEKNIS
DED JARINGAN IRIGASI REPPE MOARE DAN LOTU LAWU DESA LAMOSU KEC. ANGATA

Anda mungkin juga menyukai