Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

KONSUMEN DI SWALAYAN MAXI BALIKPAPAN


Novita Klarisa (nivel_shaggy23@yahoo.com)
Tetra Hidayati
Yohanes Kuleh
ABSTRAK
Novita Klarisa, faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli di
Swalayan Maxi di bawah bimbingan Tetra Hidayati selaku pembimbing I dan J.Kuleh selaku
pembimbing II. Sampel penelitian adalah para pelanggan di Swalayan Maxi Balikpapan sebanyak 100
orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari tahu apakah factor periklanan, promosi
penjualan dan personal selling mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembeli
konsumen dan untuk mengetahui faktor manakah yang berpengaruh dominan terhadap keputusan
pembeli untuk membeli di Swalayan Maxi. Adapun alat analisis yang digunakan adalah regresi
berganda.Berdasarkan uji F diketahui bahwa nilai Fhitung > Ftabel menunjukkan bahwa faktor
periklanan (X1), promosi penjualan (X2) dan personal selling (X3) berpengaruh signifikan terhadap
keputusan konsumen untuk membeli di Swalayan Maxi sehingga hipotesis diterima. Dari ketiga
faktor tersebut, maka diketahui faktor periklanan (X1)berpengaruh dominan dibandingkan dengan
faktor promosi penjualan (X 2) dan personal selling (X3). Hal ini dapat dilihat dari nilai thitung ,
dimana nilai thitung untuk faktor periklanan adalah 3,808 lebih besar daripada nilai t hitung untuk faktor
promosi penjualan (X2) dan personal selling (X3).
Kata kunci: bauran promosi, periklanan, promosi penjualan, personal selling, keputusan pembelian
ABSTRACT
Novita Klarisa, factors affecting consumer decisions in the Maxi Swalayan under the
guidance of Tetra Hidayati as supervisor I and J.Kuleh as mentor II.Study sample were customers at
Maxi Swalayan by 100 people. The purpose of this study was to find out whether the factor
advertising, sales promotion, and personal selling has a significant influence on buyer and the buyer
decision to determine which factors are dominant to buyers decision to buy at Maxi Swalayan. The
analysis tool used is multiple regression. Based on the F test is known that the calculated F value of>F
table it indicates that the advertising (X1) sales promotion (X2) and personal selling (X3) significantly
influence the consumers decision to buy at Maxi Swalayan so that the hypothesis is accepted. Of the
three factors, and the unknown factors of the advertising (X 1) is the dominant effect compared to the
sales promotion factor (X2) and personal selling factor (X3). It can be seen from the value t count,
where the value t count for t count factors is the advertising (X 1) is 3,808 greater than the value t count
for the sales promotion factors (X2) and personal selling factor (X3).
Keywords: Promotional Mix, Advertising, Sales Promotion, Personal Selling, Purchase
Decision

I.

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Pada saat ini Indonesia sedang menghadapi era globalisasi serta
perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat. Indonesia harus
mempersiapkan diri dan mampu terjun dalam kancah era globalisasi tersebut.
Salah satu sektor yang harus diperhatikan adalah sektor bisnis ritel. Dimana usaha
ritel sedang mengalami perkembangan cukup pesat pada beberapa tahun ini.
Produsen yang memproduksi barang dan jasa tidak hanya memperhatikan barang
dan jasa yang dihasilkannya, tetapi harus mampu memperhatikan bagaimana agar
barang dan jasa yang dihasilkannya diketahui konsumen dan sampai kepada tangan
konsumen sesuai dengan keinginan dan harapan konsumen. Pemasaran barang atau
jasa umumnya tidak dapat dikerjakan langsung dari produsen kepada konsumen,
melainkan harus melalui beberapa perantara yang menyalurkan barang dari
produsen ke konsumen yang dikenal dengan sebutan lembaga saluran distribusi
(saluran pemasaran). Sebagai mata rantai terakhir dari saluran pemasaran tersebut
adalah pengecer (retailer). Retailing (pedagang eceran) merupakan kegiatan yang
sangat penting dalam menyampaikan barang dari produsen ke konsumen.
Swalayan atau minimarket merupakan salah satu bentuk bisnis ritel mereka yang
diharapkan mampu memenuhi segala tuntutan konsumen saat ini baik itu dalam
menyediakan produk dan atau jasa. Dalam menyediakan kebutuhan produk-produk
yang dijual oleh minimarket tidak lepas dari persaingan dalam non produknya
seperti bauran promosi yang gencar dan menarik, pelayanan, harga bersaing,
penyediaan tempat belanja yang nyaman, bersih dan menyenangkan serta
keamanan berbelanja. Hal itu membuktikan betapa pentingnya bauran promosi
terhadap keputusan pembelian. Maxi kilo merupakan salah satu cabang Maxi yang
melakukan kegiatan bauran promosi promosi sebagai salah satu cara untuk
menarik minat konsumen untuk berbelanja, yang meliputi penjualan pribadi
(pemberian informasi serta layanan), hubungan masyarakat dan publisitas
(mengadakan kegiatan sosial serta mensponsori kegiatan kemasyarakatan),
promosi penjualan (peket hemat, penurunan harga, undian berhadiah) dan
pemasaran langsung (katalog) sebagai salah satu cara untuk memberikan informasi
kepada konsumen tentang barang atau jasa yang ditawarkan serta keunggulan yang
dimiliki dari barang atau jasa yang ditawarkan.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian fenomena pada latar belakang di atas, maka dalam
penelitian ini masalah dirumuskan sebagai berikut :
1) Apakah variabel bauran promosi berpengaruh terhadap keputusan
pembelian konsumen di Swalayan Maxi Balikpapan.

2) Variabel manakah yang berpengaruh dominan terhadap keputusan


pembelian konsumen di Swalayan Maxi Balikpapan.
C. Tujuan
Dari uraian rumusan masalah di atas, maka tujuan peneliitian ini
adalah sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui pengaruh bauran promosi terhadap keputusan
pembelian konsumen di Swalayan Maxi Balikpapan.
2) Untuk mengetahui variabel bauran promosi yang berpengaruh
dominan terhadap keputusan pembelian konsumen di Swalayan
Maxi Balikpapan.
II. Tinjauan Teoretis
A. Tinjauan Peneliti Terdahulu
Sebagai bahan referensi dan rujukan terhadap analisis hasil penelitian
ini, maka diperlukan beberapa penelitian terdahulu yaitu Adyatma Arifin
(2012), Pengaruh periklanan terhadap keputusan pembelian konsumen pasta
gigi pepsodent di kota Makassar. Taufiqurrohman (2008), pengaruh bauran
promosi terhadap keputusan pembelian sepatu pada perusahaan sepatu House
Of Mr. Pienk di Malang. Doddy Aryanto (2008), personal selling dan
keputusan membeli nasabah (studi korelasi personal selling asuransi kerugian
terhadap keputusan membeli nasabah di PT.Fadent Mahkota Sahid Medan).
B. Dasar Teoritis
1. Promosi
Promosi berarti aktivitas mengkomunikasikan keunggulan produk
serta membujuk pelanggan sasaran untuk membeli. Promosi adalah berbagai
kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan produknya pada pasar
sasarannya (Susanto 2001:127). Promosi menurut Indriyo Gitosudarmo
(2000:237) adalah merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi
konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh
perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli
produk tersebut.
2. Periklanan
Iklan merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi
konsumennya.Iklan dapat menjangkau begitu banyak pembeli yang tersebar
diberbagai tempat dengan biaya tayang yang rendah. Dengan membaca atau
melihat iklan yang telah dibuat diharapkan para konsumen atau calon konsumen
akan terpengaruh lalu tertarik untuk membeli produk yang diiklankan tersebut.
Oleh karena itu maka iklan tersebut haruslah dibuat sedemikian rupa sehingga
menarik perhatian pembacanya. Menurut Lee dan Johnson (2007:3) pengertian
periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah
organisasi dan produk-produknya yang ditranmisikan ke suatu khalayak target

melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail
(pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum.
3. Promosi Penjualan
Promosi penjualan merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan
produk yang dipasarkannya sedimikian rupa sehingga konsumen akan mudah
untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu
maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen. Promosi penjualan
meliputi berbagai jenis peralatan seperti kupon, potongan harga, hadiah, dan
lain-lain semuanya mempunyai keunikan masing-masing. Semuanya menarik
perhatian konsumen dan menyediakan informasi yang dapat menghasilkan
pembelian.Semuanya dapat mempercepat pembelian dengan menyediakan
dorongan atau kontribusi yang dapat memberikan nilai tambah bagi konsumen.
Perusahaan menggunakan promosi penjualan untuk menciptakan respon yang
lebih kuat dan lebih cepat.Promosi penjualan dapat digunakan untuk
mendramatisasi tawaran produk dan mengangkat penjualan yang sedang lesu.
4. Publisitas
Publisitas merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh pengusaha
untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen agar
mereka menjadi tahu dan menyenangi produk yang dipasarkannya. Cara ini
dilakukan dengan cara memuat berita tenteng produk atau perusahaan yang
menghasilkan produk tersebut di mass media. Dengan memuat berita tersebut
maka para pembaca secara tidak sadar telah dipengaruhi oleh berita
tersebut.Berita macam ini akan lebih efektif karena berita semacam ini bersifat
bebas yang pada umumnya oleh konsumen dianggap lebih dapat dipercaya akan
kebenarannya daripada informasi yang datangnya dari para pengusaha sendiri
dalam bentuk iklan ataupun cara promosi yang lain. Yang membedakan
publisitas dengan iklan adalah bahwa publisitas itu bersifat berita yang tidak
komersial sedangkan iklan lebih bersifat komersial dimana perusahaan yang
memasang iklan harus membayar untuk keperluan tersebut.
5. Personal Selling
Personal selling merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan
kontak langsung dengan para calon konsumennya. Dengan kontak langsung ini
diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha
dengan calon konsumennya itu. Kontak langsung itu akan dapat mempengaruhi
secara lebih intensif para konsumennya karena dalam hal ini pengusaha dapat
mengetahui keinginan dan selera konsumennya serta gaya hidupnya dan dengan
demikian maka pengusaha dapat menyesuaikan cara pendekatan atau
komunikasinya dengan konsumen itu secara lebih tepat yang sesuai dengan
konsumen yang bersangkutan. Yang termasuk dalam kategori personal selling
adalah Door to door selling, Mail order, Telephone selling, dan Direct selling.
6. Keputusan Pembelian
Menurut Schiffman, Kanuk (2004:547), keputusan pembelian adalah
pemilihan dari dua atau lebih alternative pilihan keputusan pembelian, artinya
4

bahwa seseorang dapat membuat keputusan harus tersedia beberapa alternatif


pilihan. Menurut Kotler (2003:204), terdapat beberapa tahap-tahap proses dalam
melakukan keputusan pembelian yaitu:
a. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau
kebutuhan, dimana kebutuhan itu dapat dicetuskan oleh rangsangan internal
dan eksternal. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen,
pemasar dapat mengidentifikasikan rangsangan yang paling sering
membangkitkan minat akan suatu kategori produk, sehingga pemasar dapat
mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen.
b. Pencarian Informasi
Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak, kita dapat membaginya kedalam dua tingkat.
Situasi yang pertama adalah pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan
pencarian yang menguat. Pada tingkat selanjutnya, orang mungkin akan
memasuki tingkat pencarian aktif informasi dengan cara mencari bahan
bacaan, menelpon teman dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk
yang akan dibelinya.
c. Evaluasi Alternatif
Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami proses evaluasi
konsumen: pertama, konsumen akan berusaha untuk memenuhi suatu
kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.
Ketiga, konsumen akan memandang masing-masing produk sebagai
sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam
memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.
Atribut yang diminati akan berbeda-beda menurut produk yang dibeli, mereka
akan memberikan perhatian terbesar pada atribut yang memberikan manfaat
yang dicarinya.
d. Keputusan Pembelian
Dalam tahap ini diawali dengan penilaian terhadap berbagai alternatif
yang dapat dilihat dari atribut-atribut yang melekat pada produk itu.Dengan
indikasi itu maka konsumen membentuk pilihan diantara beberapa produk
yang tergabung dalam perangkat pilihan.Dalam tahap ini konsumen dapat
juga membentuk suatu maksud memilih suatu produk yang disukai.
e. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah pembelian produk, konsumen akan mengalami suatu tingkat
kepuasaan atau ketidakpuasan tertentu. Kepuasan atau ketidakpuasan
konsumen dengan suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya.
Jika konsumen merasa puas, dia akan menunjukkan probabilitasnya yang
lebih tinggi untuk membeli produk itu. Sedangkan konsumen yang tidak puas
akan berusaha untuk mengurangi ketidakpuasaan ini dengan membuang atau
mengembalikan produk tersebut.

C. Kerangka Konsep
Variabel Bebas (X)

D.
E.
F.

Variabel Terikat (Y)

Periklanan (X1)

Promosi Penjualan
(X2)

Keputusan Pembelian (Y)

Personal Selling (X3)

Gambar 2.1

III.

Metode Penelitian

Dalam melakukan analisis dan pengujian hipotesis sehubungan dengan


permasalahan dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan alat analisis regresi
linier berganda. Sedangkan untuk menilai tanggapan konsumen mengenai
indikator-indikator di atas, maka penulis menggunakan jawaban yang diberi skor
sebagai berikut:
a. Jawaban a (sangat setuju) diberi skor 5
b. Jawaban b (setuju) diberi skor 4
c. Jawaban c (cukup setuju) diberi skor 3
d. Jawaban d (tidak setuju) diberi skor 2
e. Jawaban e (sangat tidak setuju) diberi skor 1
6

Rumus-rumus yang digunakan yaitu:


Analisis Regresi Linier Berganda, (Dergibson 2002:237) yaitu sebagai
berikut:
Y=a+1X1+2X2+ nXn+
Dimana:
Y
X1
X2
X3
e
a

= Keputusan konsumen untuk membeli


=Periklanan
= Promosi Penjualan
= Personal Selling
= Variabel penggangu
= Nilai konstanta
= Koefisien regresi

Uji Hipotesis Koefisien Regresi Secara Menyeluruh: Uji F


Menurut Widarjono (2007:74) formula uji statistik F adalah sebagai
berikut:
R / k 1
F=
2
1 R / n k
Keterangan :
2
R = Koefisien determinasi
n = Jumlah pengamatan
k = Jumlah parameter yang diestimasi
Keputusan menolak atau menerima H0 sebagai berikut :
Jika F hitung> F kritis, maka H0 ditolak dan sebaliknya jika F hitung< F kritis
maka H0 diterima.
Uji t Koefisien Regresi Parsial
2

Menurut Widarjono (2007:70) formula uji t adalah sebagai berikut:



t

se k
Keterangan :
se
= Standar error
Jika nilai t hitung>nilai t kritis maka H0 ditolak atau menerima Ha
Jika nilai t hitung<nilai t kritis maka H0 diterima atau menolak Ha
2
Koefisien Determinasi (R )
2

Menurut Widarjono (2007:29) formula R adalah sebagai berikut:

R
ESS
TSS
Yi Y

Keterangan :
ESS = Explained sum of squares
TSS = Total sum of squares
Jika garis regresi tepat pada semua data Y maka ESS sama dengan TSS
2
sehingga R = 1, sedangkan jika garis regresi tepat pada rata-rata nilai Y maka
2
ESS=0 sehingga R sama dengan nol. Dengan demikian, nilai koefisien
determinasi ini terletak antara 0 dan 1.
Koefisien Korelasi (r)

Menurut Umar ( 2001 : 69 ) perhitungan ini dinyatakan dengan rumus:


b1 x1 y b2 x 2 y

y2
Kemudian menurut sugiyono (2004:90), untuk melihat kuatnya
pengaruh antara variabel X1, X2, X3 dengan variabel Y, menggunakan table
interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:
Tabel 3.1.Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

0,000 0.199

Sangat Rendah

0,200 0,399

Rendah

0,400 0,599

Sedang

0,600 0, 799

Kuat

0,800 1,000

Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2004: 90)


IV. Analisis dan Pembahasan
Untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini dan untuk
mengetahui pengaruh dari variabel bauran promosi yang terdiri dari periklanan,

promosi penjualan, personal selling dan publisitas terhadap keputusan


pembelian, maka akan digunakan model analisis regresi linear berganda dengan
bantuan SPSS versi 17, dengan tingkat kesalahan sebesar 10%. persamaan
regresi linear berganda dari variabel periklanan (X1), promosi penjualan (X2)
dan personal selling (X3) terhadap keputusan pembelian (Y) adalah sebagai
berikut:
Y= 0,447 + 0,299 X1 + 0,402 X2 + 0,196 X3
hasil Analisis Regresi (Model Summary)

Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai R yang diperoleh sebesar 0,666 berada
pada koefisien interval 0,600-0,799. Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel
periklanan (X1), promosi penjualan (X2) dan personal selling (X3) terhadap Y
2
2
adalah dengan mencari nilai R . Adapun nilai R (koefisien determinasi) sebesar
0,444 atau 44,4%. Hal ini berarti bahwa variabel periklanan, promosi penjualan dan
personal selling yang dikemukakan dalam penelitian ini memberikan pengaruh
sebesar 44,4% terhadap keputusan pembelian atau variabel Y, sisanya 55,6%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dikemukakan dalam penelitian ini.
Hasil Analisis F hitung
b

ANOVA
Model

Sum of
Mean
Squares
df
Square
F
Sig.
a
1
Regression
19.306
3
6.435
25.556
.000
24.173
96
.252
Residual
43.479
99
Total
a. Predictors: (Constant), personal selling, promosi penjualan, periklanan
b. Dependent Variable: keputusan pembelian

Dari tabel 4.7 di atas terlihat bahwa secara bersama-sama dari variabel
periklanan (X1), promosi penjualan (X2) dan personal selling (X3) mempengaruhi
keputusan pembelian. Hal ini ditunjukkan oleh nilai Fhitung sebesar 25,556 dan Ftabel

sebesar 2,699 bila dibandingkan maka Fhitung > Ftabel (25,556>2,699), maka Ho ditolak
dan Ha diterima. Artinya hipotesis pertama yang menyebutkan bahwa secara simultan
variabel periklanan, promosi penjualan, dan personal selling mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap keputusan pembelian di Swalayan Maxi terbukti
kebenarannya.
Uji T (secara parsial)
Kriteria pengujiannya sebagai berikut:
Apabila thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Apabila thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
hasil perhitungan uji t
Coefficients
Model

Unstandardized
Coefficients
Std.
B
Error
.447
.536
.299
.078
.402
.138

(Constant)
Periklanan
Promosi
penjualan
Personal selling
.196
a. Dependent Variable: keputusan

.073

Standardize
d
Coefficient
s

.339
.257

t
.833
3.808
2.909

Sig.
.407
.000
.005

.241

2.682

.009

Beta

Dari beberapa variabel bauran promosi yang telah diteliti, maka dapat
diketahui bahwa variabel periklanan mempunyai pengaruh yang dominan terhadap
keputusan pembelian di Swalayan Maxi, yang artinya hipotesis kedua yang diajukan
bahwa diduga faktor promosi penjualan memiliki pengaruh paling dominan dalam
keputusan pembelian tidak terbukti kebenarannya.
Pembahasan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, yang telah dijelaskan melalui
model persamaan regresi linier berganda, didapat hasil bahwa variabel periklanan,
promosi penjualan dan personal selling memiliki pengaruh yang positif terhadap
keputusan pembelian konsumen dalam membeli barang di swalayan maxi yang

artinya bila variable periklanan, promosi penjualan dan personal selling ditingkatkan
maka akan meningkatkan keputusan pembelian konsumen.
Tingkat korelasi variabel periklanan, promosi penjualan dan personal selling
terhadap keputusan pembelian di Swalayan Maxi dari nilai R menunjukkan hasil
sebesar 0,666 yang berada pada koefisien interval yang kuat. Hal ini menunjukkan
adanya hubungan yang kuat antara ketiga variabel tersebut terhadap keputusan
konsumen membeli di swalayan maxi Balikpapan.
Nilai pengaruh variabel periklanan, promosi penjualan dan personal selling
2
terhadap keputusan pembelian, yang diuji dengan uji R didapat hasil 44,4%, artinya
keputusan pembelian Swalayan Maxi dipengaruhi oleh variabel periklanan, promosi
penjualan dan personal selling sebesar 44,4%. Sisanya 55,6% dipengaruhi oleh factor
lain yang tidak dikemukakan dalam penelitian ini.
Untuk mengetahui pengaruh variabel periklanan (X1), variabel promosi
penjualan (X2) dan personal selling (X3) secara bersama-sama berpengaruh terhadap
terhadap keputusan pembelian konsumen (Y) maka dilakukan uji F dengan tingkat
kepercayaan 95% atau = 0,05 diperoleh Fhitung dalam penelitian ini sebesar 25,556
jika dibandingkan dengan nilai Ftabel sebesar 2,699 maka terlihat bahwa Fhitung > Ftabel
(25,556 > 2,699) dan diperoleh Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menandakan
bahwa periklanan, promosi penjualan dan personal selling bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian di swalayan maxi Balikpapan (Y).
Pada pengujian secara parsial atau sendiri-sendiri melalui uji t, dengan tingkat
kesalahan yang ditetapkan sebesar 5%, dan df 96, didapat hasil sebagai berikut:
1.

Variabel periklanan (X1)


Pada variabel periklanan (X1) diperoleh thitung sebesar 3,808, sedangkan ttabel
sebesar 1,661, maka dapat diketahui bahwa besar thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Ha
diterima, serta standarized coeficiens beta sebesar 0,339 yang berarti variabel
periklanan (X1) berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen untuk membeli
di Swalayan Maxi.
2. Promosi Penjualan (X2)
Pada variabel promosi penjualan (X2) diperoleh thitung sebesar 2,909,
sedangkan ttabel sebesar 1,661, maka dapat diketahui bahwa besar thitung > ttabel, maka
H0 ditolak dan Ha diterima, serta standarized coeficiens beta sebesar 0,257 yang
berarti variabel promosi penjualan (X2) berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen di Swalayan Maxi.

3. Personal Selling (X3)


Pada variabel personal selling (X3) diperoleh thitung sebesar 2,682, sedangkan
ttabel sebesar 1,661, maka dapat diketahui bahwa besar thitung > ttabel, maka H0 ditolak
dan Ha diterima, serta standarized coeficiens beta sebesar 0,241 yang berarti
variabel personal selling (X3) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
konsumen di Swalayan Maxi.
Berdasarkan data diatas maka dapat disimpulkan bahwa variabel periklanan
(X1) merupakan variabel dari bauran promosi yang dominan didalam mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen di swalayan maxi Balikpapan. Hal ini dapat di lihat
dari perolehan nilai thitung > ttabel (3,808 > 1,661). Hal ini berarti variabel periklanan
pada Swalayan Maxi dominan mempengaruhi keputusan konsumen dalam
memutuskan untuk melakukan pembelian.
V. Penutup
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan data perhitungan atas variabel
bauran pemasaran (periklanan, promosi penjualan dan personal selling) terhadap
keputusan pembelian konsumen dalam membeli di Swalayan Maxi di
Balikpapam,dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.

Dari hasil analisis regresi linier berganda pada pembahasan, maka diperoleh
persamaan yang menunjukkan bahwa variabel periklanan (X1), variabel promosi
penjualan (X2), dan variabel personal selling (X3) secara bersama-sama
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen (Y). Yang artinya
setiap kenaikan ketiga variabel tersebut akan menaikkan keputusan pembelian
konsumen (Y)..
2.
Nilai koefisien korelasi R menunjukkan bahwa faktor-faktor bauran promosi
memiliki hubungan yang kuat dengan keputusan pembelian. Dan pada nilai
2
koefisien determinasi (R ) menunjukkan bahwa variabel keputusan pembelian
dipengaruhi oleh periklanan (X1), promosi penjualan (X2) dan personal selling
(X3) dan sebagian juga dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam
penelitian ini
3. Dari hasil uji F atau uji serentak, menunjukkan bahwa variabel periklanan (X1),
promosi penjualan (X2)dan
personal selling (X3) secara bersama-sam
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian di swalayan maxi
balikpapan (Y), sehingga hipotesis pertama di terima.
4. Dari ketiga variabel, maka diketahui variabel periklanan (X1) berpengaruh
dominan terhadap keputusan pembelian konsumen pada swalayan maxi
Balikpapan. Dengan demikian menerima hipotesis kedua yaitu diduga bahwa
variabel periklanan merupakanvariabel
yang dominan dalam keputusan
pembelian konsumen pada swalayan maxi

Saran
Setelah mengadakan penelitian dan melakukan perhitungan dari data yang
dikumpulkan, maka ada beberapa saran yang ingin dikemukakan yaitu:
1. Dari hasil penelitian diketahui bahwa variabel periklanan, promosi
penjualan dan personal selling memiliki pengaruh terhadap keputusan
pembelian. Oleh karena itu Swalayan Maxi dapat meningkatkan intensitas
pada ketiga variabel tersebut karena akan turut meningkatkan keputusan
pembelian.
2. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa variabel periklanan dalam
penelitian ini berpengaruh dominan dibandingkan promosi penjualan dan
personal selling, sehingga disarankan agar Swalayan Maxi dapat
meningkatkan kinerja promosi penjualan dan personal selling untuk
peningkatan penjualan di masa yang akan dating.
3. Terlepas dari semua itu, masih ada faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen untuk berbelanja di Swalayan Maxi
sehingga diharapkan pihak Swalayan Maxi dapat memperhatikan dan
meningkatkan factor lain yang dapat membantu meningkatkan keputusan
konsumen dalam membeli.
Daftar Pustaka
Arifin, Adyatma, 2012. Pengaruh Periklanan Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Pasta Gigi Pepsodent di Kota Makassar, Jurnal, Universitas
Hasanuddin, Makassar.
Aryanto, Doddy, 2008. Personal Selling dan Keputusan Membeli Nasabah ( Studi
Korelasional Personal Selling Asuransi Kerugian Terhadap Keputusan
Membeli Nasabah di PT. Fadent Mahkota Sahid Medan), Jurnal, Universitas
Sumatra Utara, Medan
Assauri,

Sofyan, 2007. ManajemenPemasaran,


PT.RajaGrafindoPersada, Jakarta.

Edisi

1,

Cetakan

7,

Alma, Buchari. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Cetakan


Ketujuh, Edisi Revisi. Alfabeta, Bandung
Daryanto, 2011.ManajemenPemasaran, Cetakan 1, PT Sarana Tutorial Nurani
Sejahtera, Bandung.
Gitosudarmo, Indriyo, 2000. ManajemenPemasaran, EdisiPertama, Cetakan 6, BPFE,
Yogyakarta.

Hasan, Iqbal, 2010. Analisis Data Penelitian dengan Statistik, cetakan 5, PT.BUMI
AKSARA, Jakarta.
Kotler,

Philip, 2000. ManajemenPemasaran di Indonesia,


AncellaAnitawatiHermawan, SalembaEmpat, Jakarta.

AlihBahasa:

Kismono, Gugup, 2001. PengantarBisnis, BPFE, Yogyakarta.


Kotler, Philip, 2000. Marketing Management, Analysis, Planning, Implementation
and Control, Eight Edition, Prentice Hall Internasional Edition, New Jersey.
-----------------, 2003. Marketing Marketing Person Education, Inc. New Jersey.
-----------------, 2001. ManajemenPemasaran, Edisi 9, PT. Prenhallindo, Jakarta
-----------------, 2006. Marketing Management, Twelefth, Person Prentice Hall, Upper
Saddle River, New Jersey.
Kotler, Philip dan Armstrong, 2001.Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 2, Edisi 8,
Erlangga, Jakarta.
Lee Monle and Johnson Carla, 2007. Principles of Advertising a Global Perspective,
EdisiPertama, Cetakanke II, Kencana, Jakarta.
Shimp, Terence A, 2003. PeriklananPromosi, KomunikasiPemasaranTerpadu,
Edisikelima, Jilidsatu, Erlangga, Jakarta.
Suharno, YudiSutarso, 2009. Marketing in Practice, CV Sari Cards, Samarinda
Sumarni, Murtidan John Soeprihanto, 2003.Pengantar Bisnis, Edisi 5, Liberty,
Yogyakarta.
Swasta, Basu DH danIrawan, 2005.Manajemen Pemasaran Modern, EdisisKedua,
Yogyakarta.
Swastha, Bashu D & Irawan, A. 2007. Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku
Konsumen, Edisi Pertama, Cetakan Ketiga. BPFE, Jakarta
Taufiqurrohman, 2008. Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
Sepatu pada Perusahaan Sepatu House Of Mr.Pienk, Uiversitas Islam Negeri
Malang, Malang.
Widaryono,2007.Ekonometrika Teori danAplikasiuntukEkonomidanBisnis, Ekonosia,
Yogyakarta.

Yatyoga, Deddy Firdaus, 2007. Analisi Minat Masyarakat Terhadap Lembaga


Pendidikan Bahasa EF English First, Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai