PENYAJIAN
LAPORAN
KEUANGAN (PSAK
1 DAN IAS I)
PENDAHULUAN
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 1 adalah pernyataan standar akuntansi yang
memuat penyajian laporan keuangan. PSAK 1 terkini adalah hasil revisi pada tahun 2013, yang sebelumnya
telah direvisi pada tahun 2009. Pernyataan ini menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan
bertujuan umum (general purpose financial statement) yang selanjutnya disebut laporan keuangan agar
dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan
entitas lain. Pernyataan ini mengatur persyaratan bagi laporan keuangan, struktur laporan keuangan, dan
persyaratan minimal isi laporan keuangan.
Makalah ini akan membahas mengenai substansi PSAK 1 Tahun 2013 berikut dengan perubahan
dari PSAK 1 Tahun 2009 dan akan dibahas juga mengenai perbedaan PSAK 1 dengan IAS 1 yang merupakan
standar acuan yang digunakan oleh IAI untuk membuat SAK. Selanjutnya makalah ini membahas
implementasi PSAK 1 Tahun 2013 untuk dapat memperkaya pengetahuan para pengguna makalah ini. Kritik
dan saran akan sangat membantu untuk perbaikan pada makalah-makalah kami berikutnya.
TUJUAN
Dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements)
agar dapat dibandingkan dengan periode sebelumnya dan entitas lain.
Pernyataan ini mengatur:
persyaratan minimum
RUANG LINGKUP
Entitas menerapkan Pernyataan ini dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan bertujuan
umum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Pernyataan ini tidak berlaku bagi penyusunan dan
penyajian laporan keuangan entitas syariah.
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu
entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja
keuangan, arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam
pembuatan keputusan ekonomi.
aset;
liabilitas;
ekuitas;
kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik;dan
arus kas.
DEFINISI
Laba rugi adalah total penghasilan dikurangi beban, tidak termasuk komponen-komponen penghasilan
komprehensif lain.
Laporan keuangan bertujuan umum (selanjutnya disebut laporan keuangan) adalah laporan keuangan
yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan.
Penyesuaian reklasifikasi adalah jumlah yang direklasiikasi ke laba rugi periode berjalan yang
sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain pada periode berjalan atau periode
sebelumnya.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keangan Ikatan Akuntan Indoneisa serta peraturan pasar modal untuk entitas yang
berada di bawah pengawasannya.
Tidak praktis, Penerapan suatu persyaratan dianggap tidak praktis jika entitas tidak dapat
menerapkannya setelah melakukan segala upaya yang rasional.
Total penghasilan komprehensif adalah perubahan ekuitas selama satu periode yang dihasilkan dari
transaksi dan peristiwa lain, selain perubahan yang dihasilkan dari transaksi dengan pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik.
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
a. laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode;
b. laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;
c. laporan perubahan ekuitas selama periode;
d. laporan arus kas selama periode;
e. catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi
penjelasan lain; dan informasi komparatif untuk mematuhi periode sebelumnya sebagaimana
ditentukan dalam paragraf 38 dan 38A
f.
laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif sebelumnya yang disajikan ketika entitas
menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos
pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya
sesuai dengan paragraf 40A-40D.
KARAKTERISTIK UMUM
Kepatuhan terhadap PSAK memberikan pemahaman yang salah (kondisi jarang terjadi) tidak
sesuai PSAK
Kelangsungan usaha
o
Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, mengungkapkan fakta jika
terjadi pelanggaran asumsi
Dasar akrual
Saling hapus
Frekuensi pelaporan
Tahunan
Informasi komparatif
Periode sebelumnya
Konsistensi penyajian
Informasi komparatif ini dapat berisi terdiri satu atau lebih laporan keuangan, namun tidak terdiri dari
laporan keuangan lengkap. Ketika hal ini terjadi, entitas menyajikan catatan informasi yang
berhubungan dengan laporan tambahan tersebut.
Misalnya, entitas dapat menyajikan tiga laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (sehingga
menyajikan periode berjalan, periode sebelumnya, dan satu periode komparatif tambahan). Namun
demikian, entitas tidak disyaratkan untuk menyajikan tiga laporan posisi keuangan, tiga laporan arus
kas, atau tiga laporan perubahan ekuitas (yaitu laporan keuangan komparatif tambahan). Entitas
disyaratkan menyajikan, dalam catatan atas laporan keuangan, informasi komparatif yang terkait
dengan laporan tambahan atas laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PENYAJIAN KEMBALI, RETROSPEKTIF ATAU REKLASIFIKASI
Entitas menyajikan laporan posisi keuangan ketiga pada posisi awal periode sebelumnya sebagai
tambahan atas laporan keuangan komparatif minimum jika:
a. entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif, membuat penyajian kembali
retrospektif atas pos-pos dalam laporan keuangan atau reklasifikasi pos-pos dalam laporan
keuangan; dan
b. penerapan retrospektif, penyajian kembali retropsektif atau reklasifikasi memiliki dampak material
atas informasi dalam laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya.
Entitas menyajikan tiga laporan posisi keuangan pada:
a. akhir periode berjalan;
b. akhir periode sebelumnya; dan
c. awal periode
INFORMASI PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Bagian penghasilan komprehensif lain menyajikan pos-pos untuk jumlah penghasilan komprehensif lain
dalam periode berjalan, diklasifikasikan berdasarkan sifat (termasuk bagian penghasilan komprehensif
lain dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat menggunakan metode ekuitas) dan
dikelompokkan, sesuai dengan SAK:
a. tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan
b. tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)
Perubahan definisi seperti Kewajiban menjadi Liabilitas dan hak minoritas menjadi kepentingan
nonpengendali (non-controlling interest)
Penyajan kepentingan non pengendali sebagai bagian ekuitas dan bagian laba bukan sebagai
pengurang laba LK konsolidasian
Minimum line item Penyajian Neraca untuk nilai material disajikan secara terpisah, namun jika
tidak material dijelaskan dalam kelompok namun tetap ada penjelasan terpisah.
a. aset tetap;
b. properti investasi;
c. aset tidak berwujud;
d. aset keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan pada (e), (g) dan (h));
e. investasi dengan menggunakan metode ekuitas;
f.
persediaan;
total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan aset yang termasuk
dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai yang dimiliki untuk dijual sesuai dengan
PSAK 58;
j.
k. provisi;
l.
liabilitas keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan dalam (k) dan (l)).
m. liabilitas dan aset untuk pajak kini sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 46;
n. liabilitas yang termasuk dalam kelompok yang dilepaskan yang diklasifikasikan sebagai yang
dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58;
o. kepentingan non-pengendali, disajikan sebagai bagian dari ekuitas; dan
p. modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Informasi minimal yang disajikan dalam laporan keuangan dapat ditambahkan jika penambahan
tersebut relevan.
Penyajian dalam line sendiri atau dalam notes tergantung dari materialitas informasi tersebut.
Pembedaan aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang
o
ASET
LIABILITAS
Aset Lancar
Aset Lancar
Klasifikasi aset lancar, jika:
mengharapkan akan merealisasikan aset, atau bermaksud untuk menjual atau menggunakannya,
dalam siklus operasi normal;
mengharapkan akan merealisasi aset dalam jangka waktu 12 bulan setelah pelaporan; atau
kas atau setara kas (PSAK 2: Laporan Arus Kas) kecuali aset tersebut dibatasi pertukarannya atau
penggunaannya untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode
pelaporan.
Entitas mengklasifikasikan aset yang tidak termasuk kategori tersebut sebagai aset tidak lancar.
Liabilitas Lancar
Klasifikasi liabilitas lancar, jika:
liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode
pelaporan; atau
tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurangkurangnya
12 bulan setelah periode pelaporan.
Entitas mengklasifikasi liabilitas yang tidak termasuk kategori tersebut sebagai liabilitas jangka panjang.
Liabilitas keuangan yang dibiayai kembali yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan setelah periode
pelaporan diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek, jika entitas tidak memiliki hak tanpa syarat
untuk membiayai kembali.
Pelanggaran perjanjian utang yang mengakibatkan kreditur meminta percepatan pembayaran, maka
liabilitas tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka pendek, meskipun kreditur mengijinkan penundaan
pembayaran selama 12 bulan setelah tanggal pelaporan tetapi persetujuan tersebut diperoleh setelah
tanggal pelaporan.
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
Klasifikasi beban berdasarkan fungsi dan sifat, jika disajikan berdasarkan fungsi ada pengungkapan
berdasarkan sifat
Minimum line item untuk komponen laporan laba rugi komprehensif untuk memberikan informasi
kepada pengguna:
o
pendapatan;
biaya keuangan;
bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan joint ventures yang dicatat dengan menggunakan
metode ekuitas;
beban pajak;
keuntungan atau kerugian setelah pajak yang diakui dengan pengukuran nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual atau dari pelepasan aset atau kelompok yang dilepaskan
dalam rangka operasi yang dihentikan;
laba rugi;
setiap komponen dari pendapatan komprehensif lain yang diklasifikasikan sesuai dengan sifat
(selain jumlah dalam huruf (h));
bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan joint ventures yang dicatat
dengan menggunakan metode ekuitas;
Laba komprehensif: Perubahan aset atau liabilitas yang tidak mempengaruhi laba pada periode
berjalan
o
Informasi dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif : Ketika pos-pos pendapatan atau beban bernilai
material, maka entitas mengungkapkan sifat dan jumlahnya secara terpisah. Penyebab
pengungkapan terpisah:
o
restrukturisasi atas aktivitas-aktivitas suatu entitas dan untuk setiap liabilitas diestimasi atas
biaya restrukturisasi;
pelepasan investasi;
Entitas menyajikan analisis beban yang diakui dalam laba rugi dengan menggunakan klasifikasi
berdasarkan sifat atau fungsinya dalam entitas, mana yang dapat menyediakan informasi yang lebih
andal dan relevan.
Menunjukkan total laba rugi komprehensif selama suatu periode yang diatribusikan kepada pemilik
entitas induk dan pihak non pengendali
Rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir periode yang timbul dari laba, pos pendapatan
komprehensif dan transaksi dengan pemilik
Jumlah dividen yang diatribusikan kepada pemilik dan nilai dividen per saham, diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan
Menyajikan informasi dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi dasar
pengukuran, kebijakan yang relevan, asumsi dalam estimasi;
Mengungkapkan informasi yang disyaratkan SAL yang tidak disajikan di bagian mana pun dalam
laporan keuangan;
Memberikan informasi yang tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan keuangan, tetapi
informasi tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan (pengelolaan modal)
Sepanjang praktis, penyajian catatan atas laporan keuangan dilakukan secara sistematis
Membuat referensi silang atas setiap pos untuk informasi yag berhubungan dalam catatan atas
laporan keuangan
Pengungkapan lain
o
Pengungkapan berikut jika tidak diungkapkan di bagiian manapun dalam informasi yang dipublikasi
bersama LK:
o
Domisili dan bentuk hukum, negara pendirian, alamat kantor dan lokasi utama kantor
Nama entitas induk dan nama entitas induk terakhir dalam kelompok usaha
Bagi entitas yang mempunyai umur terbatas, informasi tentang umur entitas
Mengikuti perubahan terakhir IAS 1 tahun 2010 : pemisahaan penghasilan komprehensif lain dan
penyajian informasi komparatif.
Pendekatan penyajian standar dengan revisi tidak menyajikan ulang semua standar.
Judul Laporan Pendapatan Komprehensif Lain menjadi Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain.
Penyajian laporan dalam dua bagian: Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain.
Pemisahan penghasilan komprehensif yang akan direklasifikasi ke laporan laba rugi periode
berikutnya setelah penghentian pengakuan dengan OCI (misal surplus revaluasi aset) yang tidak
akan direklasifikasi ke laporan laba rugi.
Pemisahan pajak pengasilan atas pos yang disajikan dalam OCI yang akan direklasifikasikan ke
laporan laba rugi dan yang tidak direklasifikasi ke dalam laporan laba rugi.
Sinkronisasi dengan terbitnya PSAK lain PSAK 65 Konsolidasian, PSAK 4 Laporan Keuangan
Tersendiri
Matriks perubahan
Hal
PSAK 1 / 2013
Judul Laporan
Laporan
PSAK 1 / 2009
Laba
Rugi
dan
Memberikan definisi
Laba
rugi,
Pemilik,
material,
Total
penghasilan
Komprehensif
Komponen Laporan
keuangan
Laporan
laba
rugi
dan
Menambahkan
persyaratan
komparatif
minimum
Informasi
komparatif
tambahan
Penyajian
penghasilan
1. Pos-pos
komprehensif lain
yang
akan
yang
tidak
akan
Tambahan aturan regulator pasar modal sbagai suatu acuan untuk entitas yang berada di bawah
pengawasanya dalam definisi SAK (par 7)
Tanggung jawab laporan keuangan karena peraturan hanya mengatur untuk sebagian entitas.
Perbedaan fomart, aset tetap setelah aset lancar dan ekuitas setelah liabilitas
Penyimpangan dari SAK tidak diadopsi karena tidak sesuai konteks Indonesia
Aset biologis
Untuk PSAK 1 Tahun 2009 dengan IAS 1 (2009), sebelum direvisi, perbedaan keduanya antara lain
terdapat pada aspek-aspek berikut ini:
No
Deskripsi
IAS 1 (2009)
PSAK 1 (2009)
Ruang lingkup
Tidak diatur.
Definisi SAK
Tidak menyebutkan.
diperkenankan Tidak
diperkenankan
Diatur
mengenai
tanggung
keuangan
Penyimpangan SAK
Mengatur
penerapan Tidak
penyimpangan
dari
diadopsi
dan
tidak
suatu diperkenankan.
Tanggal efektif
Penerapan
dini
ditiadakan
Ketentuan transisi
relevan.
9
Ilustrasi
laporan keuangan
Balance sheet
Income statement
IASB mengubah pernyataan lagi pada tahun 2011, menambahkan persyaratan bahwa item
dalam other comprehensive income dikelompokkan berdasarkan potensi reclassifiability mereka untuk
laba dan rugi, di antara beberapa perubahan lain. Perubahan tersebut, ketika diusulkan sebelumnya,
menyebabkan Institute of Chartered Accountants in England and Wales menyarankan bahwa
pendekatan membuat "perubahan kecil menjadi satu standar" dapat memiliki efek negatif.
Tujuan dan Fitur
IAS 1 menetapkan tujuan laporan keuangan sebagai penyediaan informasi yang berguna tentang posisi
keuangan, kinerja keuangan dan arus kas dari suatu entitas, dan mengkategorikan informasi yang
diberikan menjadi aset, kewajiban, pendapatan dan beban, kontribusi oleh dan distribusi kepada
pemilik, dan arus kas. Standar memuat seperangkat pernyataan, misalnya laporan posisi keuangan dan
laporan laba rugi, yang bersama-sama menyusun laporan keuangan.
Standar ini menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general
purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode
sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
IAS 1 juga menguraikan tentang fitur berikut dari laporan keuangan:
Disajikan secara wajar dan sesuai dengan IFRS;
Disusun berbasis kelangsungan usaha;
Disusun dengan menggunakan metode akrual;
Memiliki material classes yang disajikan secara terpisah;
Tidak meng-offset aset dan kewajiban;
Disiapkan setidaknya setiap tahun;
Termasuk perbandingan dengan periode sebelumnya; dan
Disajikan secara konsisten di seluruh periode.
Struktur dan Isi
Pernyataan ini mengatur:
Persyaratan bagi penyajian laporan keuangan
Struktur laporan keuangan
Persyaratan minimum isi laporan keuangan.
Ruang Lingkup
Entitas menerapkan Pernyataan ini dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan bertujuan
umum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Pernyataan ini tidak berlaku bagi penyusunan dan
penyajian laporan keuangan entitas syariah.
Kepatuhan terhadap IFRS memberikan pemahaman yang salah (kondisi jarang terjadi).
Kelangsungan usaha;
Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, mengungkapkan fakta jika
terjadi pelanggaran asumsi.
Biological assets;
g) Inventories;
h) Trade and other receivables;
i)
j)
The total of assets classified as held for sale and assets included in disposal groups classified as held
for sale in accordance with ifrs 5 non-current assets held for sale and discontinued operations;
Provisions;
harus
menyajikan
baris
item
tambahan,
judul
dan
subtotal
dalam
Laporan
Posisi Keuangan saat penyajian tersebut relevan untuk memahami posisi keuangan entitas. Ketika
entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancar, dan kewajiban lancar dan tidak lancar, karena
klasifikasi yang terpisah dalam laporan posisi keuangan, tidak akan mengklasifikasikan aset pajak
tangguhan (kewajiban) sebagai aset lancar (kewajiban).
Pembedaan Lancar/tidak lancar
Entitas harus menyajikan aset lancar dan tidak lancar, dan kewajiban lancar dan tidak lancar, sebagai
klasifikasi yang terpisah dalam laporan posisi keuangan kecuali ketika penyajian berdasarkan likuiditas
memberikan informasi yang dapat diandalkan dan lebih relevan. Ketika pengecualian yang berlaku,
suatu entitas harus menyajikan semua aset dan kewajiban dalam urutan likuiditas. Metode presentasi
manapun yang diadopsi, suatu entitas harus mengungkapkan jumlah diharapkan direalisasi atau
diselesaikan setelah lebih dari dua belas bulan untuk setiap aset dan kewajiban yang menggabungkan
jumlah yang diharapkan dapat dipulihkan atau diselesaikan:
Tidak lebih dari dua belas bulan setelah periode pelaporan, dan
Lebih dari dua belas bulan setelah periode pelaporan.
Aset lancar
Entitas harus mengklasifikasikan aset lancar jika:
Mereka mengharapkan untuk merealisasi aktiva tersebut, atau bermaksud untuk menjual atau
mengkonsumsinya, dalam siklus operasi normal;
Memegang aset terutama untuk tujuan dijual;
Mereka mengharapkan untuk merealisasikan aset dalam waktu dua belas bulan setelah periode
pelaporan; atau
Aset adalah uang tunai atau setara kas, kecuali aset tersebut dibatasi dari dipertukarkan atau
digunakan untuk melunasi kewajiban untuk setidaknya dua belas bulan setelah pelaporan periode.
Entitas harus mengklasifikasikan semua aset lainnya sebagai tidak lancar.
Kewajiban lancar
Entitas harus mengklasifikasikan kewajiban lancar jika:
Mereka mengharapkan untuk melunasi kewajiban dalam siklus operasi normal;
Memegang kewajiban terutama untuk tujuan dijual;
Kewajiban tersebut akan dilunasi dalam waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan; atau
Tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian kewajiban untuk setidaknya dua
belas bulan setelah periode pelaporan.
Entitas harus mengklasifikasikan semua kewajiban lainnya sebagai tidak lancar.
Informasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan dan CALK
Entitas mengungkapkan, baik dalam Laporan Posisi Keuangan atau dalam CALK, hal-hal sebagai berikut:
Sub-klasifikasi lebih lanjut dari baris item yang disajikan, diklasifikasikan dengan cara yang sesuai
dengan operasi entitas.
Penjelasan tentang masing-masing kelas saham.
Penjelasan hakikat dan tujuan masing-masing cadangan dalam ekuitas.
Sebuah entitas tanpa modal, seperti kemitraan atau kepercayaan, menunjukkan perubahan selama
periode dalam setiap kategori ekuitas bunga, dan hak-hak, preferensi dan batasan yang menyertai
setiap kategori kepemilikan saham.
Jumlah direklasifikasi masuk dan keluar dari masing-masing kategori (kewajiban keuangan atau
ekuitas), dan waktu serta alasan reklasifikasi itu.
Laba atau rugi setelah pajak yang diakui pada pengukuran nilai wajar dikurangi biaya penjualan
atau pelepasan aset atau pelepasan kelompok yang merupakan operasi yang dihentikan;
Entitas harus mengakui semua item pendapatan dan biaya dalam periode di laba rugi kecuali IFRS
mensyaratkan atau mengizinkan sebaliknya. Entitas mengungkapkan jumlah pajak penghasilan yang
berkaitan dengan setiap komponen pendapatan komprehensif lainnya, termasuk penyesuaian
reklasifikasi, baik dalam laporan laba rugi komprehensif atau CALK. Entitas mengungkapkan
penyesuaian reklasifikasi terkait dengan komponen pendapatan komprehensif lainnya. Ketika item
pendapatan atau beban adalah material, suatu entitas harus mengungkapkan sifat dan jumlah mereka
secara terpisah. Entitas harus menyajikan analisis beban yang diakui dalam laba atau rugi menggunakan
klasifikasi berdasarkan salah satu antara sifat atau fungsinya dalam entitas, yang mana memberikan
informasi yang handal dan lebih relevan.
Laporan Perubahan Ekuitas
Entitas harus menyajikan laporan perubahan ekuitas, mencakup informasi berikut:
a) Jumlah laba komprehensif selama periode, yang menunjukkan secara terpisah total jumlah
diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan untuk kepentingan non-pengendali;
b) Untuk setiap komponen ekuitas, efek aplikasi retrospektif atau penyajian kembali retrospektif
diakui sesuai dengan IAS 8; dan
c) Untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada awal dan akhir periode
yang secara terpisah mengungkapkan perubahan yang dihasilkan dari:
Laba rugi;
Transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, menunjukkan secara terpisah
kontribusi oleh dan distribusi kepada pemilik dan perubahan kepemilikan pada
anak yang tidak mengakibatkan hilangnya kontrol.
Entitas harus menyajikan, baik dalam laporan perubahan ekuitas atau dalam catatan, jumlah
dividen diakui sebagai distribusi kepada pemilik selama periode tersebut, dan jumlah yang terkait dari
dividen per saham.
Laporan Arus Kas
Informasi arus kas memberikan pengguna laporan keuangan dasar untuk menilai kemampuan entitas
untuk menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan entitas untuk memanfaatkan arus kas tersebut.
IAS 7 menetapkan persyaratan penyajian dan pengungkapan informasi arus kas.
Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
CALK harus:
a) Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi
spesifik yang digunakan;
b) Mengungkapkan informasi yang diperlukan oleh IFRS yang tidak disajikan di tempat lain di
keuangan laporan; dan
c) Memberikan informasi yang tidak disajikan di tempat lain dalam laporan keuangan, tetapi relevan
untuk memahami salah satu dari mereka.
Suatu entitas harus, sebisa mungkin, menyajikan CALK dalam cara yang sistematis. Entitas harus
menguji silang setiap item dalam laporan posisi keuangan dan laba rugi komprehensif, dalam laporan
laba rugi komprehensif terpisah (jika disajikan), dan dalam laporan perubahan ekuitas dan arus kas
untuk setiap informasi terkait dalam CALK.
Entitas mengungkapkan dalam ringkasan kebijakan akuntansi penting:
a) Dasar pengukuran (atau basis) yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan, dan
b) Kebijakan akuntansi lain yang digunakan yang relevan untuk pemahaman tentang keuangan
laporan.
Entitas mengungkapkan, dalam ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan atau catatan lain,
penilaian, selain dari yang melibatkan estimasi, yang telah dibuat manajemen dalam proses penerapan
kebijakan akuntansi entitas dan yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui
dalam laporan keuangan.
Entitas mengungkapkan informasi tentang asumsi yang dibuat tentang masa depan, dan sumber utama
lainnya ketidakpastian estimasi pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan
mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan kewajiban dalam
tahun buku berikutnya. Dalam hal aset dan kewajiban tersebut, catatan harus mencakup rincian:
a) Sifat mereka, dan
b) Jumlah tercatat mereka pada akhir periode pelaporan.
Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi tujuan, kebijakan dan proses entitas untuk mengelola modal.
Untuk instrumen keuangan puttable diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas, suatu entitas harus
mengungkapkan (sejauh tidak diungkapkan di tempat lain):
a) Ringkasan data kuantitatif tentang jumlah diklasifikasikan sebagai ekuitas;
b) Tujuan, kebijakan dan proses untuk mengelola kewajibannya untuk membeli kembali atau menebus
instrumen bila diperlukan untuk melakukannya oleh pemegang instrumen, termasuk setiap
perubahan dari periode sebelumnya;
c) Arus kas keluar yang diharapkan pada penebusan atau pembelian kembali dari kelas instrumen
keuangan tersebut; dan
d) Informasi tentang bagaimana arus kas keluar yang diharapkan pada penebusan atau pembelian
kembali ditentukan.
Entitas mengungkapkan dalam CALK:
a) Jumlah dividen yang diusulkan atau diumumkan sebelum laporan keuangan diotorisasi untuk
diterbitkan tetapi tidak diakui sebagai distribusi kepada pemilik selama periode tersebut, dan
jumlah terkait per saham; dan
b) Jumlah dividen preferen kumulatif yang belum diakui.
Entitas mengungkapkan hal-hal berikut, jika tidak diungkapkan di tempat lain di informasi yang
dipublikasikan dengan laporan keuangan:
a) Domisili dan bentuk hukum entitas, negaranya pendirian dan alamat kantor terdaftar (atau tempat
usaha utama, jika berbeda dari kantor terdaftar);
b) Deskripsi sifat operasi entitas dan kegiatan utamanya;
c) Nama induk dan induk utama dari kelompok; dan
d) Jika itu adalah entitas dengan hidup yang terbatas, informasi mengenai panjang hidupnya.
PSAK mengkombinasikan basis prinsip dan basis aturan sedangkan IFRS berbasis prinsip saja;
Jika nilai historis lebih rendah maka disajikan sebesar nilai historis, sedangkan IFRS nilai historis
tetap dipergunakan;
IFRS ada kecenderungan penyajian nilai harta dan kewajiban sebesar nilai wajar;
IAS 01
Presentation
of
Financial
Statements
Neraca
Memerlukan
penyajian
Laporan Laba/Rugi
entitas
harus terbatas
pada
isinya.
Menggunakan
metode
langsung
metode
atau
tidak langsung
Pos Luar biasa
Penyajian
Keuntungan
Kerugian
yang
/Pendapatan
laporan
perubahan
Komprehensif lainnya
pemegang saham
ekuitas kerugian
dalam
catatan
perubahan
ekuitas
pemegang saham
Hasil Presentasi Perusahaan Secara khusus tidak memerlukan Menggunakan metode ekuitas
Asosiasi
penunjukkan
hasil
sesudah pajak
Pengungkapan
Signifikan Pengungkapan
Tentang Asosiasi
dibandingkan
sesudah pajak
yang
dengan
pendapatan,
pendapatan
dan
dan hasil
Jawab
Laporan Manajemen
Tidak diatur
Keuangan
Komponen Laporan Keuangan
Neraca,
Laporan
laba-rugi, Laporan
posisi
keuangan,
Laporan laba-rugi
Perbedaan antara PSAK No. 1 Tahun 2013 dengan IAS No. 1 Tahun 2013
PERBEDAAN DENGAN IFRSs
ED PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan mengadopsi IAS 1 Presentation of Financial Statements per 1
Januari 2013 kecuali:
IAS 1 paragraf 2 yang menjadi PSAK 1 paragraf 02 tentang ruang lingkup dengan penambahan
kalimat yang menyatakan bahwa PSAK 1 tidak berlaku untuk entitas syariah, karena penyajian
laporan keuangan syariah diatur dalam PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah.
IAS 1 paragraf 5 yang menjadi PSAK 1 paragraf 05 tentang ruang lingkup dengan menghilangkan
kemungkinan penerapan bagi entitas sektor publik karena pelaporan keuangan entitas sektor
publik diatur dalam standar akuntansi pemerintah bukan Standar Akuntansi Keuangan.
IAS 1 paragraf 7 yang menjadi PSAK 1 paragraf 07 tentang definisi Standar Akuntansi Keuangan
dengan menambahkan peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada di bawah
pengawasannya, karena untuk sinkronisasi dengan peraturan perundang-undangan di pasar modal.
IAS 1 paragraf 10 yang menjadi PSAK 1 paragraf 11 dengan menghilangkan kalimat yang
memperkenankan entitas menggunakan judul lain untuk komponen laporan keuangan, supaya
menciptakan keseragaman untuk judul komponen laporan keuangan.
Tambahan di paragraf 16 tentang tanggung jawab atas laporan keuangan, karena peraturan
perundang-undangan tidak mengatur pihak yang bertanggung jawab atas laporan keuangan untuk
semua entitas, tetapi hanya untuk sebagian entitas.
IAS 1 paragraf 1922 tentang penerapan penyimpangan dari suatu Standar Akuntansi Keuangan
tidak diadopsi, karena tidak sesuai dengan konteks di Indonesia. Pengaturan IAS 1 paragraf 2324
diadopsi menjadi PSAK 1 paragraf 2122 mengenai pengungkapannya, tetapi dengan
menghilangkan kalimat but the relevant regulatory framework prohibits departure from the
requirement dalam IAS 1 paragraf 23.
IAS 1 paragraf 54(f) tentang aset biolojik tidak diadopsi, karena IAS 41 Agriculture belum diadopsi.
IAS 1 paragraf 139 yang menjadi PSAK 1 paragraf 139 tentang tanggal efektif dengan meniadakan
penerapan dini, karena penerapan dini tersebut hanya akan dapat dilakukan dengan tepat jika
seluruh pengaturan dalam IFRS diadopsi secara bersamaan menjadi SAK. Adopsi IFRS menjadi SAK
di Indonesia dilakukan secara bertahap.
IAS 1 paragraf 139A, 139B, dan 139C tentang ketentuan transisi tidak diadopsi karena paragraf
tersebut tidak relevan.
IAS 1 paragraf 140 tentang penarikan IAS 1 (2003) karena hal tersebut tidak relevan.
Daftar Pustaka
http://accounting.binus.ac.id/2014/07/11/perbedaan-antara-psak-no-1-tahun-2013-degnan-psak-no1-tahun-2009/ (diakses pada 19 Oktober 2014)
http://afriiyan.blogspot.com/2012/06/ias-1-presentation-of-financial.html (diakses pada 19 Oktober
2014)
http://en.wikipedia.org/wiki/IAS_1 (diakses pada 19 Oktober 2014)
http://keshia3388.blogspot.com/2012/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html (diakses pada 19 Oktober
2014)
https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-201315092014.pptx (diakses pada 17 Oktober 2014)
http://www.ifrs.org/IFRSs/IFRS-technicalsummaries/Documents/English%20Web%20Summaries%202013/IAS%201.pdf (diakses pada
19 Oktober 2014)