Anda di halaman 1dari 28

LABORATORIUM GEOLOGI SUMBER DAYA MINERAL

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA


Laporan Resmi

Nama
Saputro

Endapan Porfiri

NIM

: Aloysius Andrianto
: 39406

No. Peraga : I 6
Komponen pengamatan

Keterangan

1. Warna batuan

Abu-abu

2. Tipe Alterasi Batuan

Potassik

3. Host Rock

Diorit Kuarsa

4. Pemerian
Urat/Gangue

Tekstur dan geometri urat:


Tekstur urat: Geometri urat: Massive vein (Sillitoe, 1993)
Hubungan overprinting antar urat: D (Pirit)

5. Mineralogi
(deskripsi)

Mineral asli

1.Mineral Mafik, warna hitam , kilap lemak,


ukuran < 0,1mm, kekerasan tidak teramati,
cerat tidak teramati, struktur kristalin,
bentuk granular, belahan dan pecahan tidak
teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan cahaya opak, golongan mineral
silika. Kelimpahan 25%
2.Kuarsa, warna putih, kilap kaca,ukuran 0,20,8 mm, kekerasan 6-7, cerat tidak teramati,
struktur kristalin, bentuk granular, belahan
tidak ada, dan pecahan uneven, kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan
cahaya
translucent,
golongan
mineral
silikat.
Kelimpahan 20%
Mineral Sekunder : Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi :
1. Biotit, warna hitam, kilap kaca,ukuran 0,10,2mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak
teramati, struktur kristalin, bentuk lamelar,
belahan
dan
pecahan
tidak
teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan
cahaya translucent, golongan mineral silikat.
Kelimpahan 10%
Mineral-mineral tambahan:
1. Klorit, warna hijau , kilap lemak, ukuran <
0,1mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak
teramati, struktur kristalin, bentuk granular,
belahan
dan
pecahan
tidak
teramati,

kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan
cahaya opak, golongan mineral silika (Mineral
lempung). Kelimpahan 5 %
Mineral-mineral pengisi tubuh urat/gangue :
mineral non-logam :
1. Kuarsa, warna colorless, kilap kaca,ukuran
0,1-0,7 mm, kekerasan 6-7, cerat tidak
teramati, struktur kristalin, bentuk granular,
belahan tidak ada,
dan pecahan uneven,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan
cahaya translucent, golongan mineral silikat.
Kelimpahan 30%
mineral logam (bijih) :
1. Pirit, warna kuning keemasan, kilap
logam,ukuran 0,1-0,2mm, kekerasan 5-6,
cerat tidak teramati, struktur kristalin,
bentuk tabular, belahan dan pecahan tidak
teramati, kemagnetan diamagnetik,
ketembusan cahaya opak, golongan mineral
sulfida. Kelimpahan 10%
6. Tipe endapan

Endapan Porfiri (Corbett dan Leach, 1995)

7. Genesa

Terbentuk dari kondensasi fluida yang


terbentuk pada saat proses kristalisasi
magma sumber yang terletak pada
pertengahan
kerak
benua/samudera
dengan kedalaman 8-10 km, fluida
tersebut
akan
bergerak
naik
ke
permukaan menuju lingkungan intrusi sub
vulkanik dangkal pada kedalaman 1-4 km.

8. Kondisi Lingkungan

Terdapat
struktur
regional
yang
mengontrol penempatan intrusi batuan
beku pada sepanjang daerah struktur
dengan kondisi fluida pH netral tetapi
kandungan aCa+/aH+ relatif tinggi dan
suhu
pembentukan
250C.
Alterasi
potasium
silikat
terjadi
akibat
penggantian
mineral
plagioklas
dan
silikat mafik pada kisaran temperatur 450
600C. Bentuk alterasi terkadang
terbentuk sebelum proses kristalisasi
magma
selesai
sehingga
terkadang
dijumpai urat-urat yang terputus. Terjadi
pada kedalaman yang cukup bervariasi
dan umumnyaa lebih dari beberapa ratus
meter.
Proses
pembentukan
biotit
sekunder dapat terjadi akibat adanya
larutan hidrotermal yang mengalami
kontak dengan mineral-mineral mafik

seperti hornblende. Atau juga bisa akibat


adanya reaksi antara mineral piroksen
dengan
larutan
hidrotermal
yang
kemudian membentuk Ortoklas.
9. Foto
Mineral Mafik

Biotit

Kuarsa

Klorit

Pirit

10.

Sketsa

11.

Daftar Pustaka

Asisten
Praktikum
Geologi
Sumberdaya
Mineral. 2011. Panduan Praktikum Geologi
Sumberdaya
Mineral.
Yogyakarta
:
Laboratorium Sumberdaya Mineral Jurusan
Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada.
Corbett, G,J., T.M. Leach. 1996. Southwest
Pacific
Rim
gold/copper
systems
:
structure, alteration, and mineralization. A
workshop presented for the Society of
Exploration Geochemists at Townville,
145pp.

LABORATORIUM GEOLOGI SUMBER DAYA MINERAL


JURUSAN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Laporan Resmi

Nama
Saputro

Endapan Porfiri

NIM

: Aloysius Andrianto
: 39406

No. Peraga : 4 A
Komponen pengamatan

Keterangan

1. Warna batuan

Abu-abu Kehitaman

2. Tipe Alterasi Batuan

Potassik

3. Host Rock

Diorit

4. Pemerian
Urat/Gangue

Tekstur dan geometri urat:


Tekstur urat: Geometri urat: Massive vein (Sillitoe, 1993)
Hubungan overprinting antar urat: D (Pirit)

5. Mineralogi
(deskripsi)

Mineral asli

1.Mineral Mafik, warna hitam , kilap lemak,


ukuran <0,1mm, kekerasan tidak teramati,
cerat tidak teramati, struktur kristalin,
bentuk granular, belahan dan pecahan tidak
teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan cahaya opak, golongan mineral
silika. Kelimpahan 10%
2. Plagioklas, warna abu-abu , kilap lemak,
ukuran 0,1-0,3 mm, kekerasan tidak teramati,
cerat tidak teramati, struktur kristalin,
bentuk prismatik, belahan dan pecahan tidak
teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan cahaya opak, golongan mineral
silika. Kelimpahan 5%
Mineral Sekunder : -

Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi :


1. Ortoklas,
warna coklat , kilap lemak,
ukuran 0,1-0,6 mm, kekerasan tidak teramati,
cerat tidak teramati, struktur kristalin,
bentuk prismatik, belahan 2 arah dan
pecahan uneven , kemagnetan diamagnetik,
ketembusan cahaya opak, golongan mineral
silikat. Kelimpahan 15%
Mineral-mineral tambahan:
1. Kuarsa, warna colorless, kilap kaca,ukuran
0,1-0,3 mm, kekerasan 6-7, cerat tidak
teramati, struktur kristalin, bentuk granular,
belahan tidak ada,
dan pecahan uneven,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan
cahaya translucent, golongan mineral silikat.
Kelimpahan 20%
2. Bornit , warna biru keemasan, kilap
logam,ukuran 0,1-0,2mm, kekerasan 5-6,
cerat tidak teramati, struktur kristalin,
bentuk tabular, belahan dan pecahan tidak
teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan cahaya opak, golongan mineral
sulfida. Kelimpahan 20%
Mineral-mineral pengisi tubuh urat/gangue :
mineral non-logam : mineral logam (bijih) :
1. Pirit, warna kuning keemasan, kilap
logam,ukuran 0,1-0,2mm, kekerasan 5-6,
cerat tidak teramati, struktur kristalin,
bentuk tabular, belahan dan pecahan tidak
teramati, kemagnetan diamagnetik,
ketembusan cahaya opak, golongan mineral
sulfida. Kelimpahan 30%
6. Tipe endapan

Endapan Porfiri (Corbett dan Leach, 1995)

7. Genesa

Terbentuk dari kondensasi fluida yang


terbentuk pada saat proses kristalisasi
magma sumber yang terletak pada
pertengahan
kerak
benua/samudera
dengan kedalaman 8-10 km, fluida
tersebut
akan
bergerak
naik
ke
permukaan menuju lingkungan intrusi sub
vulkanik dangkal pada kedalaman 1-4 km.

8. Kondisi Lingkungan

Terdapat
struktur
regional
yang
mengontrol penempatan intrusi batuan
beku pada sepanjang daerah struktur
dengan kondisi fluida pH netral tetapi
kandungan aCa+/aH+ relatif tinggi dan

suhu
pembentukan
250C.
Alterasi
potasium
silikat
terjadi
akibat
penggantian
mineral
plagioklas
dan
silikat mafik pada kisaran temperatur 450
600C. Bentuk alterasi terkadang
terbentuk sebelum proses kristalisasi
magma
selesai
sehingga
terkadang
dijumpai urat-urat yang terputus. Terjadi
pada kedalaman yang cukup bervariasi
dan umumnyaa lebih dari beberapa ratus
meter.
Proses
pembentukan
biotit
sekunder dapat terjadi akibat adanya
larutan hidrotermal yang mengalami
kontak dengan mineral-mineral mafik
seperti hornblende. Atau juga bisa akibat
adanya reaksi antara mineral piroksen
dengan
larutan
hidrotermal
yang
kemudian membentuk Ortoklas.
9. Foto

Mineral Mafik

Feldspar

Ortokla
s

Kuars
a
Borni
t
Pirirt

10.

Sketsa

11.

Daftar Pustaka

Asisten
Praktikum
Geologi
Sumberdaya
Mineral. 2011. Panduan Praktikum Geologi
Sumberdaya
Mineral.
Yogyakarta
:
Laboratorium Sumberdaya Mineral Jurusan
Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada.
Corbett, G,J., T.M. Leach. 1996. Southwest
Pacific
Rim
gold/copper
systems
:
structure, alteration, and mineralization. A
workshop presented for the Society of
Exploration Geochemists at Townville,
145pp.

LABORATORIUM GEOLOGI SUMBER DAYA MINERAL


JURUSAN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Laporan Resmi

Nama
Saputro

Endapan Porfiri

NIM

: Aloysius Andrianto
: 39406

No. Peraga : I 3
Komponen pengamatan

Keterangan

1. Warna batuan

Hitam

2. Tipe Alterasi Batuan

Serisitik/Filik

3. Host Rock

Diorit

4. Pemerian
Urat/Gangue

Tekstur dan geometri urat:


Tekstur urat: Stockworked
Geometri urat: Massive vein (Sillitoe, 1993)
Hubungan overprinting antar urat:

B (Kuarsa)
5. Mineralogi
(deskripsi)

Mineral asli

1.Mineral Mafik, warna hitam , kilap lemak,


ukuran <0,1mm, kekerasan tidak teramati,
cerat tidak teramati, struktur kristalin,
bentuk granular, belahan dan pecahan tidak
teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan cahaya opak, golongan mineral
silika. Kelimpahan 45%
Mineral Sekunder : Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi :
1.Serisit, warna putih, kilap lemak,ukuran
<0,1mm, kekerasan tidak teramati, cerat
putih, struktur kristalin, bentuk granular,
belahan
dan
pecahan
tidak
teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan
cahaya opak, golongan mineral silikat.
Kelimpahan 5%
2.Klorit, warna hijau , kilap lemak, ukuran
0,1-0,2 mm, kekerasan tidak teramati, cerat
tidak teramati, struktur kristalin, bentuk
granular,
belahan
dan
pecahan
tidak
teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan cahaya opak, golongan mineral
silika (Mineral lempung). Kelimpahan 10 %
3. Biotit, warna hitam, kilap kaca,ukuran 0,10,2mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak
teramati, struktur kristalin, bentuk lamelar,
belahan
dan
pecahan
tidak
teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan
cahaya translucent, golongan mineral silikat.
Kelimpahan 10%
4.Epidot, warna hijau kekuningan , kilap
lemak, ukuran 0,1-0,5mm, kekerasan tidak
teramati, cerat tidak teramati, struktur
kristalin, bentuk granular, belahan dan
pecahan
tidak
teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan
cahaya
opak,
golongan mineral silika. Kelimpahan 5%
Mineral-mineral tambahan:
1. Gossan, warna coklat kemerahan , kilap
tanah, ukuran < 0,1mm, kekerasan tidak
teramati, cerat tidak teramati, struktur
kristalin, bentuk granular, belahan dan
pecahan
tidak
teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan
cahaya
opak,
golongan mineral silika (Mineral lempung).
Kelimpahan 10%

Mineral-mineral pengisi tubuh urat/gangue :


mineral non-logam :
1. Kuarsa, warna colorless, kilap kaca,ukuran
0,1-0,5 mm, kekerasan 6-7, cerat tidak
teramati, struktur kristalin, bentuk granular,
belahan tidak ada,
dan pecahan uneven,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan
cahaya translucent, golongan mineral silikat.
Kelimpahan 15%
mineral logam (bijih) : 6. Tipe endapan

Endapan Porfiri (Corbett dan Leach, 1995)

7. Genesa

Terbentuk akibat adanya tubuh batuan


beku plutonik asam yang diintrusi oleh
magma
intermediet.
Atau
Secara
partikular memiliki tubuh batuan induk
yang diintrusi oleh magma dengan tubuh
batuan induk berupa batuan intermedietbasa.

8. Kondisi Lingkungan

Terbentuk
pada
proses
hidrogen
metasomatis yang merupakan dasar dari
alterasi
serisit
yang
menyebabkan
mineral feldspar yang stabil menjadi
rusak dan teralterasi menjadi serisit
dengan penambahan unsur H+, menjadi
mineral
phylosilikat
atau
kuarsa.
Terbentuk pada temperatur sedang-tinggi
(230-400C), fluida asam-netral, salinitas
beragam, pada zona permeabel, dan pada
batas dengan urat.Terbentuk pada zona
yang jauh dari pusat intrusi serta
berasosiasi dengan rekahan pada batuan
sehingga
larutan
dengan
mudah
mengisinya
dan
mengkristal
pada
rekahan tersebut.

9. Foto
Gossa
n
Klori
t
Epid
ot
Bioti
t

Kuars
a
10.

Sketsa

11.

Daftar Pustaka

Mineral Mafik

Seris
it

Asisten
Praktikum
Geologi
Sumberdaya
Mineral. 2011. Panduan Praktikum Geologi
Sumberdaya
Mineral.
Yogyakarta
:
Laboratorium Sumberdaya Mineral Jurusan
Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada.
Corbett, G,J., T.M. Leach. 1996. Southwest
Pacific
Rim
gold/copper
systems
:
structure, alteration, and mineralization. A
workshop presented for the Society of
Exploration Geochemists at Townville,
145pp.

LABORATORIUM GEOLOGI SUMBER DAYA MINERAL


JURUSAN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Laporan Resmi

Nama
Saputro

Endapan Porfiri

NIM

: Aloysius Andrianto
: 39406

No. Peraga : I 14
Komponen pengamatan

Keterangan

1. Warna batuan

Abu-abu

2. Tipe Alterasi Batuan

Serisitik

3. Host Rock

Andesit

4. Pemerian
Urat/Gangue

Tekstur dan geometri urat:


Tekstur urat: Geometri urat: Massive vein (Sillitoe, 1993)
Hubungan overprinting antar urat: -

5. Mineralogi
(deskripsi)

Mineral asli

1. Plagioklas, warna abu-abu , kilap lemak,


ukuran < 0,1 mm, kekerasan tidak teramati,
cerat tidak teramati, struktur kristalin,
bentuk prismatik, belahan dan pecahan tidak
teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan cahaya opak, golongan mineral
silika. Kelimpahan 20%
Mineral Sekunder : Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi :
1.Serisit, warna putih, kilap lemak,ukuran
0,1-0,2mm, kekerasan tidak teramati, cerat
putih, struktur kristalin, bentuk granular,
belahan
dan
pecahan
tidak
teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan
cahaya opak, golongan mineral silikat.
Kelimpahan 25%
2. Klorit, warna hijau , kilap lemak, ukuran <
0,1mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak
teramati, struktur kristalin, bentuk granular,
belahan
dan
pecahan
tidak
teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan
cahaya opak, golongan mineral silika (Mineral
lempung). Kelimpahan 25 %
Mineral-mineral tambahan:
1. Sulfur, warna kuning, kilap tanah,ukuran
<0,1mm, kekerasan tidak teramati, cerat

kuning, struktur kristalin, bentuk granular,


belahan
dan
pecahan
tidak
teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan
cahaya opak, golongan mineral
native
elements. Kelimpahan 15%
2. Gossan, warna coklat kemerahan , kilap
tanah, ukuran < 0,1mm, kekerasan tidak
teramati, cerat tidak teramati, struktur
kristalin, bentuk granular, belahan dan
pecahan
tidak
teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan
cahaya
opak,
golongan mineral silika (Mineral lempung).
Kelimpahan 15%
Mineral-mineral pengisi tubuh urat/gangue :
mineral non-logam : mineral logam (bijih) :6. Tipe endapan

Endapan Porfiri (Corbett dan Leach, 1995)

7. Genesa

Terbentuk akibat adanya tubuh batuan


beku plutonik asam yang diintrusi oleh
magma
intermediet.
Atau
Secara
partikular memiliki tubuh batuan induk
yang diintrusi oleh magma dengan tubuh
batuan induk berupa batuan intermedietbasa.

8. Kondisi Lingkungan

Terbentuk
pada
proses
hidrogen
metasomatis yang merupakan dasar dari
alterasi
serisit
yang
menyebabkan
mineral feldspar yang stabil menjadi
rusak dan teralterasi menjadi serisit
dengan penambahan unsur H+, menjadi
mineral
phylosilikat
atau
kuarsa.
Terbentuk pada temperatur sedang-tinggi
(230-400C), fluida asam-netral, salinitas
beragam, pada zona permeabel, dan pada
batas dengan urat.Terbentuk pada zona
yang jauh dari pusat intrusi serta
berasosiasi dengan rekahan pada batuan
sehingga
larutan
dengan
mudah
mengisinya
dan
mengkristal
pada
rekahan tersebut.

9. Foto
Serisit

Sulfur

Klorit

Plagiokl
as
10.

Sketsa

11.

Daftar Pustaka

Gossa
n

Asisten
Praktikum
Geologi
Sumberdaya
Mineral. 2011. Panduan Praktikum Geologi
Sumberdaya
Mineral.
Yogyakarta
:
Laboratorium Sumberdaya Mineral Jurusan
Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada.
Corbett, G,J., T.M. Leach. 1996. Southwest
Pacific
Rim
gold/copper
systems
:
structure, alteration, and mineralization. A
workshop presented for the Society of
Exploration Geochemists at Townville,
145pp.

LABORATORIUM GEOLOGI SUMBER DAYA MINERAL


JURUSAN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Laporan Resmi

Nama
Saputro

Endapan Porfiri

NIM

: Aloysius Andrianto
: 39406

No. Peraga : I 18
Komponen pengamatan

Keterangan

1. Warna batuan

Abu-abu Kehijauan

2. Tipe Alterasi Batuan

Potassik

3. Host Rock

Diorit

4. Pemerian
Urat/Gangue

Tekstur dan geometri urat:


Tekstur urat: Stockwork
Geometri urat: Massive vein (Sillitoe, 1993)
Hubungan overprinting antar urat:
D (Pirit)

5. Mineralogi
(deskripsi)

Mineral asli

1.Mineral Mafik, warna hitam , kilap lemak,


ukuran < 0,1mm, kekerasan tidak teramati,
cerat tidak teramati, struktur kristalin,
bentuk granular, belahan dan pecahan tidak
teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan cahaya opak, golongan mineral
silika. Kelimpahan 10%
2. Plagioklas, warna abu-abu , kilap lemak,
ukuran 0,1-0,3 mm, kekerasan tidak teramati,
cerat tidak teramati, struktur kristalin,
bentuk prismatik, belahan dan pecahan tidak
teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan cahaya opak, golongan mineral
silika. Kelimpahan 10%
Mineral Sekunder : Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi :
1.Ortoklas,
warna coklat , kilap lemak,
ukuran 0,1-0,5 mm, kekerasan tidak teramati,
cerat tidak teramati, struktur kristalin,
bentuk prismatik, belahan 2 arah dan
pecahan uneven , kemagnetan diamagnetik,
ketembusan cahaya opak, golongan mineral
silikat. Kelimpahan 30%
2. Biotit, warna hitam, kilap kaca,ukuran 0,10,3mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak

teramati, struktur kristalin, bentuk lamelar,


belahan
dan
pecahan
tidak
teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan
cahaya translucent, golongan mineral silikat.
Kelimpahan 15%
Mineral-mineral tambahan:
1. Malchite, warna hijau , kilap lemak, ukuran
< 0,1 mm, kekerasan tidak teramati, cerat
tidak teramati, struktur kristalin, bentuk
granular,
belahan
dan
pecahan
tidak
teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan cahaya opak, golongan mineral
sulfida. Kelimpahan 5%
2.Krisopras, warna hijau, kilap kaca,ukuran
0,1-0,5mm,
kekerasan 6-7, cerat tidak
teramati, struktur kristalin, bentuk bladed
dan granular, belahan dan pecahan tidak
teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan cahaya translucent, golongan
mineral silikat. Kelimpahan 5%
Mineral-mineral pengisi tubuh urat/gangue :
mineral non-logam :
1. Kuarsa, warna colorless, kilap kaca,ukuran
0,1-0,2 mm, kekerasan 6-7, cerat tidak
teramati, struktur kristalin, bentuk granular,
belahan tidak ada,
dan pecahan uneven,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan
cahaya translucent, golongan mineral silikat.
Kelimpahan 5%
mineral logam (bijih) :
1. Pirit, warna kuning keemasan, kilap
logam,ukuran 0,1-0,2mm, kekerasan 5-6,
cerat tidak teramati, struktur kristalin,
bentuk tabular, belahan dan pecahan tidak
teramati, kemagnetan diamagnetik,
ketembusan cahaya opak, golongan mineral
sulfida. Kelimpahan 18%
2. Kalkopirit, warna coklat keemasan, kilap
logam,ukuran 0,1-0,2mm, kekerasan 5-6,
cerat tidak teramati, struktur kristalin,
bentuk tabular, belahan dan pecahan tidak
teramati, kemagnetan diamagnetik,
ketembusan cahaya opak, golongan mineral
sulfida. Kelimpahan 2%
6. Tipe endapan

Endapan Porfiri (Corbett dan Leach, 1995)

7. Genesa

Terbentuk dari kondensasi fluida yang


terbentuk pada saat proses kristalisasi
magma sumber yang terletak pada

pertengahan
kerak
benua/samudera
dengan kedalaman 8-10 km, fluida
tersebut
akan
bergerak
naik
ke
permukaan menuju lingkungan intrusi sub
vulkanik dangkal pada kedalaman 1-4 km.
8. Kondisi Lingkungan

9. Foto

Terdapat
struktur
regional
yang
mengontrol penempatan intrusi batuan
beku pada sepanjang daerah struktur
dengan kondisi fluida pH netral tetapi
kandungan aCa+/aH+ relatif tinggi dan
suhu
pembentukan
250C.
Alterasi
potasium
silikat
terjadi
akibat
penggantian
mineral
plagioklas
dan
silikat mafik pada kisaran temperatur 450
600C. Bentuk alterasi terkadang
terbentuk sebelum proses kristalisasi
magma
selesai
sehingga
terkadang
dijumpai urat-urat yang terputus. Terjadi
pada kedalaman yang cukup bervariasi
dan umumnyaa lebih dari beberapa ratus
meter.
Proses
pembentukan
biotit
sekunder dapat terjadi akibat adanya
larutan hidrotermal yang mengalami
kontak dengan mineral-mineral mafik
seperti hornblende. Atau juga bisa akibat
adanya reaksi antara mineral piroksen
dengan
larutan
hidrotermal
yang
kemudian membentuk Ortoklas.
Ortokl
as

Biotit
Sekunder

Kuars
a
Miner
al

Plagiokl
as

Mafik

Piri
t

Kalkopi
rit

Krisopr
as

Malachi
te

10.

Sketsa

11.

Daftar Pustaka

Asisten
Praktikum
Geologi
Sumberdaya
Mineral. 2011. Panduan Praktikum Geologi
Sumberdaya
Mineral.
Yogyakarta
:
Laboratorium Sumberdaya Mineral Jurusan
Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada.
Corbett, G,J., T.M. Leach. 1996. Southwest
Pacific
Rim
gold/copper
systems
:
structure, alteration, and mineralization. A
workshop presented for the Society of
Exploration Geochemists at Townville,
145pp.

LABORATORIUM GEOLOGI SUMBER DAYA MINERAL


JURUSAN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Laporan Resmi

Nama
Saputro

Endapan Porfiri

NIM

: Aloysius Andrianto
: 39406

No. Peraga : I 13
Komponen pengamatan

Keterangan

1. Warna batuan

Coklat Kehitaman

2. Tipe Alterasi Batuan

Potassik

3. Host Rock

Diorit

4. Pemerian
Urat/Gangue

Tekstur dan geometri urat:


Tekstur urat: Stockwork
Geometri urat: Massive vein (Sillitoe, 1993)
Hubungan overprinting antar urat:
D (Pirit)

5. Mineralogi
(deskripsi)

Mineral asli

1.Mineral Mafik, warna hitam , kilap lemak,


ukuran < 0,1mm, kekerasan tidak teramati,
cerat tidak teramati, struktur kristalin,
bentuk granular, belahan dan pecahan tidak
teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan cahaya opak, golongan mineral
silika. Kelimpahan 10%
2. Plagioklas, warna abu-abu , kilap lemak,
ukuran <0,1 mm, kekerasan tidak teramati,
cerat tidak teramati, struktur kristalin,
bentuk prismatik, belahan dan pecahan tidak
teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan cahaya opak, golongan mineral
silika. Kelimpahan 10%
3.Ortoklas,
warna coklat , kilap lemak,
ukuran 0,1-0,5 mm, kekerasan tidak teramati,
cerat tidak teramati, struktur kristalin,
bentuk prismatik, belahan 2 arah dan
pecahan uneven , kemagnetan diamagnetik,
ketembusan cahaya opak, golongan mineral
silikat. Kelimpahan 30%
Mineral Sekunder : Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi :
1. Biotit, warna hitam, kilap kaca,ukuran 0,10,3mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak
teramati, struktur kristalin, bentuk lamelar,
belahan
dan
pecahan
tidak
teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan
cahaya translucent, golongan mineral silikat.
Kelimpahan 20%
Mineral-mineral tambahan:
1. Mineral lempung, warna coklat , kilap
tanah,ukuran
<0,1mm,
kekerasan
tidak
teramati, cerat putih, struktur amorf, bentuk
amorf, belahan dan pecahan tidak teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan
cahaya opak, golongan mineral silikat.
Kelimpahan 5%
Mineral-mineral pengisi tubuh urat/gangue :
mineral non-logam :
1. Kuarsa, warna colorless, kilap kaca,ukuran
0,1-0,5 mm, kekerasan 6-7, cerat tidak
teramati, struktur kristalin, bentuk granular,
belahan tidak ada,
dan pecahan uneven,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan
cahaya translucent, golongan mineral silikat.
Kelimpahan 10%

mineral logam (bijih) :


1. Pirit, warna kuning keemasan, kilap
logam,ukuran 0,1-5 mm, kekerasan 5-6, cerat
tidak teramati, struktur kristalin, bentuk
tabular, belahan dan pecahan tidak teramati,
kemagnetan diamagnetik, ketembusan
cahaya opak, golongan mineral sulfida.
Kelimpahan 15%
6. Tipe endapan

Endapan Porfiri (Corbett dan Leach, 1995)

7. Genesa

Terbentuk dari kondensasi fluida yang


terbentuk pada saat proses kristalisasi
magma sumber yang terletak pada
pertengahan
kerak
benua/samudera
dengan kedalaman 8-10 km, fluida
tersebut
akan
bergerak
naik
ke
permukaan menuju lingkungan intrusi sub
vulkanik dangkal pada kedalaman 1-4 km.

8. Kondisi Lingkungan

Terdapat
struktur
regional
yang
mengontrol penempatan intrusi batuan
beku pada sepanjang daerah struktur
dengan kondisi fluida pH netral tetapi
kandungan aCa+/aH+ relatif tinggi dan
suhu
pembentukan
250C.
Alterasi
potasium
silikat
terjadi
akibat
penggantian
mineral
plagioklas
dan
silikat mafik pada kisaran temperatur 450
600C. Bentuk alterasi terkadang
terbentuk sebelum proses kristalisasi
magma
selesai
sehingga
terkadang
dijumpai urat-urat yang terputus. Terjadi
pada kedalaman yang cukup bervariasi
dan umumnyaa lebih dari beberapa ratus
meter.
Proses
pembentukan
biotit
sekunder dapat terjadi akibat adanya
larutan hidrotermal yang mengalami
kontak dengan mineral-mineral mafik
seperti hornblende. Atau juga bisa akibat
adanya reaksi antara mineral piroksen
dengan
larutan
hidrotermal
yang
kemudian membentuk Ortoklas.

9. Foto
Plagiokl
as
Kuars
a
Piri
t
Mineral
Lempun
g
Mineral
Mafik

10.

Sketsa

11.

Daftar Pustaka

Ortokl
as

Biot
it

Asisten
Praktikum
Geologi
Sumberdaya
Mineral. 2011. Panduan Praktikum Geologi
Sumberdaya
Mineral.
Yogyakarta
:
Laboratorium Sumberdaya Mineral Jurusan
Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada.
Corbett, G,J., T.M. Leach. 1996. Southwest
Pacific
Rim
gold/copper
systems
:
structure, alteration, and mineralization. A
workshop presented for the Society of
Exploration Geochemists at Townville,
145pp.

LABORATORIUM GEOLOGI SUMBER DAYA MINERAL


JURUSAN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Laporan Resmi

Nama
Saputro

Endapan Porfiri

NIM

: Aloysius Andrianto
: 39406

No. Peraga : P B 16
Komponen pengamatan

Keterangan

1. Warna batuan

Hitam Kehijauan

2. Tipe Alterasi Batuan

Serisitik

3. Host Rock

Diorit

4. Pemerian
Urat/Gangue

Tekstur dan geometri urat:


Tekstur urat: Stockwork
Geometri urat: Massive vein (Sillitoe, 1993)
Hubungan overprinting antar urat:
C (Kuarsa + Kalkopirit)

5. Mineralogi
(deskripsi)

Mineral asli

1.Mineral Mafik, warna hitam , kilap lemak,


ukuran < 0,1mm, kekerasan tidak teramati,
cerat tidak teramati, struktur kristalin,
bentuk granular, belahan dan pecahan tidak
teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan cahaya opak, golongan mineral
silika. Kelimpahan 30%
2. Plagioklas, warna abu-abu , kilap lemak,
ukuran 0,1-0,3 mm, kekerasan tidak teramati,
cerat tidak teramati, struktur kristalin,
bentuk prismatik, belahan dan pecahan tidak
teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan cahaya opak, golongan mineral
silika. Kelimpahan 10%
Mineral Sekunder : Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi :
1. Serisit, warna putih, kilap lemak,ukuran
0,1-0,3mm, kekerasan tidak teramati, cerat
putih, struktur kristalin, bentuk granular,
belahan
dan
pecahan
tidak
teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan
cahaya opak, golongan mineral silikat.
Kelimpahan 20%
Mineral-mineral tambahan:
1. Malchite, warna hijau kebiruan , kilap
lemak, ukuran 0,1-0,2mm, kekerasan tidak

teramati, cerat tidak teramati, struktur


kristalin, bentuk granular, belahan dan
pecahan tidak teramati, kemagnetan
diamagnetik, ketembusan cahaya opak,
golongan mineral sulfida. Kelimpahan 10%
2.Krisopras, warna hijau, kilap kaca,ukuran
0,1-0,5mm,
kekerasan 6-7, cerat tidak
teramati, struktur kristalin, bentuk bladed
dan granular, belahan dan pecahan tidak
teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan cahaya translucent, golongan
mineral silikat. Kelimpahan 10%
Mineral-mineral pengisi tubuh urat/gangue :
mineral non-logam :
1. Kuarsa, warna colorless, kilap kaca,ukuran
0,3-0,5 mm, kekerasan 6-7, cerat tidak
teramati, struktur kristalin, bentuk granular,
belahan tidak ada,
dan pecahan uneven,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan
cahaya translucent, golongan mineral silikat.
Kelimpahan 10%
mineral logam (bijih) :
1. Pirit, warna kuning keemasan, kilap
logam,ukuran 0,1-0,3mm, kekerasan 5-6,
cerat tidak teramati, struktur kristalin,
bentuk tabular, belahan dan pecahan tidak
teramati, kemagnetan diamagnetik,
ketembusan cahaya opak, golongan mineral
sulfida. Kelimpahan 10%
6. Tipe endapan

Endapan Porfiri (Corbett dan Leach, 1995)

7. Genesa

Terbentuk akibat adanya tubuh batuan


beku plutonik asam yang diintrusi oleh
magma
intermediet.
Atau
Secara
partikular memiliki tubuh batuan induk
yang diintrusi oleh magma dengan tubuh
batuan induk berupa batuan intermedietbasa.

8. Kondisi Lingkungan

Terbentuk
pada
proses
hidrogen
metasomatis yang merupakan dasar dari
alterasi
serisit
yang
menyebabkan
mineral feldspar yang stabil menjadi
rusak dan teralterasi menjadi serisit
dengan penambahan unsur H+, menjadi
mineral
phylosilikat
atau
kuarsa.
Terbentuk pada temperatur sedang-tinggi
(230-400C), fluida asam-netral, salinitas
beragam, pada zona permeabel, dan pada
batas dengan urat.Terbentuk pada zona

yang jauh dari pusat intrusi serta


berasosiasi dengan rekahan pada batuan
sehingga
larutan
dengan
mudah
mengisinya
dan
mengkristal
pada
rekahan tersebut.
9. Foto

Mineral Mafik
Kuar
sa
Plagiokl
as

Krisopr
as

Seri
10.

Sketsa

11.

Daftar Pustaka

Piri

Malachi
te

Asisten
Praktikum
Geologi
Sumberdaya
Mineral. 2011. Panduan Praktikum Geologi
Sumberdaya
Mineral.
Yogyakarta
:
Laboratorium Sumberdaya Mineral Jurusan
Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada.
Corbett, G,J., T.M. Leach. 1996. Southwest
Pacific
Rim
gold/copper
systems
:
structure, alteration, and mineralization. A
workshop presented for the Society of

Exploration
145pp.

Geochemists

at

Townville,

LABORATORIUM GEOLOGI SUMBER DAYA MINERAL


JURUSAN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Laporan Resmi

Nama
Saputro

Endapan Porfiri

NIM

: Aloysius Andrianto
: 39406

No. Peraga : GSDM 8


Komponen pengamatan

Keterangan

1. Warna batuan

Hijau Tua

2. Tipe Alterasi Batuan

Propilitik

3. Host Rock

Basalt

4. Pemerian
Urat/Gangue

Tekstur dan geometri urat:


Tekstur urat: Geometri urat: Massive vein (Sillitoe, 1993)
Hubungan overprinting antar urat:
C (Kuarsa + Kalkopirit)

5. Mineralogi
(deskripsi)

Mineral asli

1.Mineral Mafik, warna hitam , kilap lemak,


ukuran < 0,1mm, kekerasan tidak teramati,
cerat tidak teramati, struktur kristalin,
bentuk granular, belahan dan pecahan tidak
teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan cahaya opak, golongan mineral
silika. Kelimpahan 20%
Mineral Sekunder : Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi :
1. Epidot, warna hijau kekuningan , kilap
lemak, ukuran 0,1-0,3mm, kekerasan tidak
teramati, cerat tidak teramati, struktur
kristalin, bentuk granular, belahan dan

pecahan
tidak
teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan
cahaya
opak,
golongan mineral silika. Kelimpahan 20%
2. Klorit, warna hijau , kilap lemak, ukuran
0,1-0,3 mm, kekerasan tidak teramati, cerat
tidak teramati, struktur kristalin, bentuk
granular,
belahan
dan
pecahan
tidak
teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan cahaya opak, golongan mineral
silika (Mineral lempung). Kelimpahan 40 %
Mineral-mineral tambahan:
Mineral-mineral pengisi tubuh urat/gangue :
mineral non-logam :
1. Kuarsa, warna colorless, kilap kaca,ukuran
0,1-0,2 mm, kekerasan 6-7, cerat tidak
teramati, struktur kristalin, bentuk granular,
belahan tidak ada,
dan pecahan uneven,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan
cahaya translucent, golongan mineral silikat.
Kelimpahan 15%
mineral logam (bijih) :
1.Kalkopirit, warna coklat keemasan, kilap
logam,ukuran 0,1-0,2mm, kekerasan 5-6,
cerat tidak teramati, struktur kristalin,
bentuk tabular, belahan dan pecahan tidak
teramati,
kemagnetan
diamagnetik,
ketembusan cahaya opak, golongan mineral
sulfida. Kelimpahan 5%
6. Tipe endapan

Endapan Porfiri (Corbett dan Leach, 1995)

7. Genesa

Terbentuk dari kondensasi fluida yang


terbentuk pada saat proses kristalisasi
magma sumber yang terletak pada
pertengahan kerak benua/samudera dengan
kedalaman 8-10 km, fluida tersebut akan
bergerak naik ke permukaan menuju
lingkungan intrusi sub vulkanik dangkal pada
kedalaman 1-4 km.

8. Kondisi Lingkungan

Terbentuk oleh fluida kaya klorida, pH


mendekati netral, bertemperatur tinggi
(>300C), yang dicirikan oleh kehadiran
epidot, aktinolit, klorit, dan ilit. Ummnya
menunjukkan zona alterasi seperti pada
sistem porfiri.

9. Foto

Miner
al
Mafik
Klorit

Epido

Kuars

10.

Sketsa

11.

Daftar Pustaka

Piri

Asisten
Praktikum
Geologi
Sumberdaya
Mineral. 2011. Panduan Praktikum Geologi
Sumberdaya
Mineral.
Yogyakarta
:
Laboratorium Sumberdaya Mineral Jurusan
Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada.
Corbett, G,J., T.M. Leach. 1996. Southwest
Pacific
Rim
gold/copper
systems
:
structure, alteration, and mineralization. A
workshop presented for the Society of
Exploration Geochemists at Townville,
145pp.

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS GADJAH MADA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM SUMBERDAYA MINERAL
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM GEOLOGI SUMBERDAYA MINERAL
ACARA: ENDAPAN PORFIRI

DISUSUN OLEH:
ALOYSIUS ANDRIANTO SAPUTRO
(12/330223/TK/39406)
ASISTEN ACARA:

EGY ERZAGIAN
SILSILIA
ULFI FAUZIA
ASISTEN PENDAMPING:
ARNISSYA OLDESTYA DIAMANTHA
YOGYAKARTA
MEI
2015

Anda mungkin juga menyukai