Anda di halaman 1dari 2

Tips Membuat Resume, CV, Curriculum

Vitae
Anda sebetulnya tahu bedanya CV yang baik dan kurang baik, CV lebay dan non-lebay. Di
paling atas, tulis nama Anda dengan font besar, masukkan foto di bagian kanan atas, nomor
ponsel, e-mail, alamat rumah, dan tempat serta tanggal lahir.
Selanjutnya, kita masuk ke isi. Hal yang penting dilihat tentu adalah pendidikan. Tidak perlu
mencantumkan TK, SD, SMP. Cukup masukkan SMA dan tempat kuliah mencakup tahun
masuk, tahun lulus, serta nilai akhir. Apabila Anda pernah magang atau bekerja, masukkan
informasi tersebut di bawah informasi pendidikan. Pengalaman berorganisasi bisa ditaruh di
tabel paling akhir. Hukum menulis CV nomor satu, yang terkini (recent) yang ditaruh di
paling atas.
T: Apakah pengalaman bekerja di bidang MLM perlu dicantumkan?
J: Tergantung. Kalau dia melamar untuk posisi sales, bisa jadi pengalaman itu justru
dipandang sebagai nilai plus oleh perusahaan.
T: Bagaimana dengan mahasiswa yang tidak punya pengalaman bekerja? Apa yang harus
ditulis di CV?
J: Soft skill. Motivasi. Pengalaman punya proyek di kampus. Pengalaman organisasi intra
kampus.
T: Bagaimana dengan yang tidak punya pengalaman apapun karena tergolong sebagai
mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang kuliah-pulang)?

- Sesi tanya jawab pada Saturday Lesson (Career Information Session) yang
diselenggarakan oleh ITB Career Center

Itulah, teman-teman, mengapa para dosen Anda selalu menekankan pentingnya berorganisasi.
Sebaliknya, yang terlalu aktif berorganisasi pun tidak perlu mencantumkan seluruh riwayat
organisasinya. Hukum menulis CV nomor dua, KISS: keep it short and simple. Lima aktivitas
terkini sudah cukup, tidak perlu memuat lima belas apalagi puluhan pengalaman kepanitiaan.
Sampaikan dalam bullet points yang lebih mudah dibaca dibandingkan dengan dalam bentuk
paragraph.
Hukum menulis CV nomor tiga, taruh fakta di atas fiksi. Misalnya, hindari menulis
menguasai Ms. Excel di CV padahal Anda belum pernah melakukan Vlookup, Hlookup,

dll. Percayalah, semua yang Anda tulis di sana kelak akan diverifikasi. Begitu Anda tidak bisa
menjelaskan apa yang tertulis di CV, tamatlah riwayat Anda.
Hukum menulis CV nomor empat, tulislah dalam bahasa Inggris. Bukannya kontra
nasionalisme, hanya saja sata ini kita sekarang berada di era global. Bolehkah menjiplak?
Hati-hati. Apa yang Anda tulis di CV akan melambungkan ekspektasi pewawancara tentang
kemampuan berbahasa Inggris Anda. Write what you can handle later.
Hukum menulis CV nomor lima, perhatikan nama perusahaan tempat Anda mengirimkan
lamaran. Jangan sampai salah menulis nama perusahaan, baik pada saat mengirim surat
lamaran berbentuk hard copy maupun soft copy. Apabila mengirim lewat e-mail, jangan
mengirim ke beberapa alamat HRD perusahaan sekaligus sebab otomatis perusahaan akan
tahu praktek pukat harimau a la pencari kerja seperti itu. Bagi perusahaan, tidak peduli
Anda lulusan perguruan tinggi mana, Anda akan langsung dicoret dari daftar.
Hukum menulis CV nomor enam, masukkan spesifikasi bidang karier yang ingin Anda geluti
dan berkorelasi dengan posisi pekerjaan yang sedang diincar. Kaitkan dengan kemampuan
yang Anda miliki. Sekali lagi, hanya masukkan kemampuan yang berhubungan dengan
pekerjaan yang Anda lamar. Misalnya, hindari mencantumkan soft skill seperti outgoing
ketika melamar sebagai financial analyst karena itu relatif bertentangan dengan
kecenderungan perusahaan mencari analis yang berkarakteristik introvert. Jadi,
kustomisasikan CV dengan pekerjaan. Jangan asal membuat satu template CV untuk dikirim
ke seluruh lowongan pekerjaan yang Anda incar.
Apalagi yang bisa dilakukan untuk meng-upgrade CV? Sertifikasi! Kalau Anda telah
memiliki sertifikat keahlian yang sekiranya bermanfaat membantu Anda bekerja, jangan lupa
untuk memasukkannya ke dalam CV. Bahkan, tak jarang perusahaan yang mensyaratkan
sertifikasi tertentu untuk beberapa lowongan pekerjaan. Tentunya ini akan
menjadi competitive advantage tersendiri untuk Anda.
Dalam menulis CV, gunakan font yang mudah dibaca seperti Arial, hindari penggunaan font
lebih dari satu jenis dan format italic. Semua ini semata-mata demi kemudahan untuk dibaca.
Ingat bahwa CV dibuat dengan tujuan dibaca, bukan untuk ekspresi seni. Kecuali kalau Anda
memang melamar untuk pekerjaan yang membutuhkan kreativitas tinggi seperti desainer.
Foto Anda di dalam CV pun menjadi salah satu faktor penentu. Di sini berlaku prinsip kesan
pertama begitu menggoda. Pasanglah pose terbaik Anda dengandresscode formal namun
bergaya santai. Pikirkan baik-baik, you are selling yourself. Pastikan penampilan Anda rapi,
atraktif, namun terkesan profesional.
Setelah CV dinyatakan lolos seleksi dan Anda dipanggil mengikuti wawancara, ingatlah
bahwa Anda memiliki hak untuk bertanya. Anda bisa menelepon perusahaan untuk meminta
berbicara dengan manajer SDM. Beberapa pertanyaan yang bisa Anda ajukan yaitu, Boleh
saya tahu saya sedang berbicara dengan siapa?, Boleh saya tahu siapa yang akan
mewawancarai (nama dan jabatan), lokasi serta jadwal wawancara?, Boleh saya tahu
jumlah aplikan yang berpartisipasi di dalam tes wawancara?, jangan lupa mengakhiri
dengan, Mohon maaf apabila saya banyak bertanya.

Anda mungkin juga menyukai