Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa tingkat obesitas di negaranegara berkembang telah meningkat tiga kali lipat selama dua dekade terakhir. Negara AsiaPasifik pun tidak luput dari epidemic ini, Jepang sebagai Negara yang tingkat obesitasnya rendah
kini menghadapi peningkatan prevalensi sebesar dua kali lipat pada kelompok umur 20-29 tahun
(Gill 2001). WHO memperkirakan sebanyak 2,3 miliar orang dewasa kelebihan berat badan dan
700 juta anak-anak di negara-negara berkembang mengalami obesitas pada tahun 2015 (WHO
2006).
The National Institute of Health (NIH), WHO, Amerika Asosiasi Ahli endokrinologi
klinis, dan American College of Endocrinology mendefinisikan obesitas sebagai kelebihan lemak
tubuh secara keseluruhan, yaitu sebesar 20-25% dari total berat badan pada pria, dan 30-35%
pada wanita. Data klinik merupakan metode yang utama untuk menentukan pengukuran
antropometri. Pemeriksaan fisik dengan antropometri, pasien harus memakai pakaian yang tipis
serta melepas alas kaki. Pengukuran fisik diawali dengan mengukur tinggi dan berat badan,
kemudian dapat dihitung IMT. Lingkar pinggang, lingkar panggul serta rasionya dapat dihitung.
Pengukuran tambahan dapat dilakukan dengan menghitung persen lemak tubuh, dan lipatan otot
menggunakan caliper.
IMT banyak digunakan dalam pengukuran obesitas. Namun, bukti terbaru meunjukkan
bahwa IMT bukan merupakan satu-satunya pengukuran dalam penentuan obesitas. Pengukuran
obesitas lainnya yaitu dengan menghitung distribusi lemak tubuh, masa lemak atau masa tubuh
bukan lemak. Perlu diperhatikan juga dalam pengukuran yaitu mengidentifikasi dan memonitor
keakuratan pengukuran karena dapat berguna sebagai pedoman dalam memperkirakan
keberadaan suatu masalah, pemeriksaan yang sekuler dan strategi intervensi yang efektif.
Oleh karena itu, berbagai teknik pengukuran antropometri penting untuk dilakukan oleh
mahasiswa gizi agar penilaian status gizi seseorang tidak hanya berdasarkan IMT tetapi
menggunakan teknik lainnya.
Tujuan
Tujuan praktikum antropometri ini adalah :
1. Mahasiswa mampu menilai status gizi dengan menggunakan indeks masa tubuh (IMT)
2. Mahasiswa mampu menilai komposisi otot tubuh secara tidak langsung dengan
pengukuran lingkar lengan atas (LILA) dan tebal lipatan kulit
3. Mahasiswa mampu menilai komposisi lemak tubuh secara tidak langsung dengan
pengukuran tebal lipatan kulit
LAMPIRAN
Tabel 1
Nama
Responden
Asriyanti
Aizzatun
Runi
Ribka
Revina
Dina
Berat
Badan
41.8
47.5
43.8
54.8
54.3
61.6
Tinggi
Badan
150.3
152.3
153.2
158.2
155.3
157.4
IMT
18.5
20.5
18.7
21.9
22.5
24.9
LILA
22.0
23.5
23.3
26.7
24
25.4
Trisep
1.7
2.25
1.77
3.13
2.3
2.07
CAMA
15.42
14.99
18.54
16
15.89
21.92
Table 2
Nama
Responden
Asriyanti
Aizzatun
Runi
Ribka
Revina
Dina
Massa otot
20.08
21.99
24.48
26.87
26.55
40.72
TABEL 3
Nama
Responden
Asriyanti
Aizzatun
Runi
Ribka
Revina
Dina
Rumus
Menghitung IMT :
Berat
Badan
42.4
47.7
43.4
54.2
54.5
61.5
Trisep
17.0
22.5
17.7
31.3
23
20.7
Bisep
15
10.2
12.2
27.8
13.5
21
Subscapula
16.7
10
10.8
17.3
13
1.97
Suprailiac
25.7
13
8.7
23.3
10
26
Densitas
tubuh
1.03
1.04
1.04
1.02
1.03
1.03
Lemak
tubuh
12.97
12.38
11.27
32.97
16.67
18.8
IMT (Kg/m2) =
Menghitung Komposisi Otot Tubuh :
a. Menduga Luas Otot Lengan
cAMA =
cAMA =
- 10.0 ; untuklaki-laki
dimana :
cAMA = luas otot lengan atas terkoreksi
C1
= LILA (cm)
TSK
= 3.1416
450
Dimana
D = densitas tubuh
Menduga Persentase bukan Lemak Tubuh = 100-lemak tubuh (%)
Menduga Berat Lemak Tubuh (kg) = %-lemak tubuh x berat badan (kg)
Contoh Perhitungan
Menghitung IMT :
IMT (Kg/m2) =
IMT (Kg/m2) =
= 18.7 kg/m2
cAMA =
- 6.5 = 18.54
dimana :
cAMA = luas otot lengan atas terkoreksi
C1
= LILA (cm)
TSK
= 3.1416
450
450 = 11.27 %
Dimana
D = densitas tubuh
Menduga Persentase bukan Lemak Tubuh = 100-11.27% = 88.73%
Menduga Berat Lemak Tubuh (kg) = 11.27% x 43.8 kg = 4.93 kg
DAFTAR PUSTAKA
Preedy VR. 2012. Handbook of Anthropometry : Physical Measures of Human Form in Health
and Disease. London (UK) : Springer
World Health Organization. World Health Report. Geneva: World Health Organization; 2006.
Gill TP Asia Pacifi c J Clin Nutr. 2001;10:8589.